Ratusan demonstran di Yaman terluka

10 April 2011
Para demonstran di Yaman menuntut Presiden Saleh turun dari jabatannya setelah 32 tahun berkuasa.
Ratusan demonstran anti pemerintah dilaporkan terluka menyusul bentrokan di Ibukota Yaman, Sanaa. Sehari sebelumnya, bentrokan yang sama terjadi di Kota Taiz.Koresponden BBC di Sanaa mengatakan wilayah itu telah ditutup oleh truk tentara, dan suara tembakan terdengar di kota itu.

Dokter mengatakan setidaknya puluhan orang terluka akibat terjangan peluru, dan korban luka lainnya akibat terkena efek gas air mata. Protes anti pemerintah yang dipimpin Presiden Ali Abdullah Saleh di Yaman terjadi selama beberapa pekan. Sebelumnya, Presiden Saleh menarik pulang duta besarnya di Qatar setelah menolak proposal dari negara-negara Arab yang meminta Presiden Yaman untuk mundur. Koresponden BBC melaporkan suara tembakan terdengar di sekitar lokasi demonstrasi, para pemrotes mengatakan para penembak jitu melepaskan peluru ke arah mereka dari atap bangunan. Kamis lalu, Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad Bin Jassem Al Thani mengatakan enam negara Arab berharap mencapai kesepakatan dengan Presiden Yaman untuk mundur. Nantinya, Presiden Saleh dan keluarganya akan diberikan pengampunan dari segala tuduhan. Tetapi, Saleh mengatakan : " Kekuasaan kami datang dari masyarakat, bukan dari Qatar dan siapapun juga. Ini merupakan intervensi yang nyata kepada Yaman." Dia menambahkan, "Kami menolak kudeta melawan demokrasi, konstitusi dan kemerdekaan kami.... kami menolak intevensi ini." Koresponden BBC, melaporkan pidato Saleh singkat tetapi memiliki potensi mengancam peluang memecahkan krisis politik secara damai. Sumber di kalangan diplomat dan pemerintah di Sanaa mengatakan anggota keluarga Presiden, sebagian besar memegang jabatan, menekan Saleh untuk tetap menjabat sebagai presiden. Krisis politik di Yaman telah menyebabkan lebih dari 120 orang tewas. Demonstran anti pemerintah mendesak Presiden Saleh turun dari jabatannya setelah 32 tahun berkuasa.