Silahkan masukkan username dan password anda!

Join the forum, it's quick and easy

Silahkan masukkan username dan password anda!
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Login

Lupa password?

Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?
by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am

» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am

» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am

» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm

» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm

» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm

» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm

» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm

» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm

Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of on your social bookmarking website

Pencarian
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

Poll
Statistics
Total 40 user terdaftar
User terdaftar terakhir adalah tutunkasep

Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user

User Yang Sedang Online
Total 1 user online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 1 Tamu

Tidak ada

[ View the whole list ]


User online terbanyak adalah 44 pada Sun Jul 30, 2023 6:25 pm

DISTORSI NUBUAT MARKUS 3: ISAPAN JEMPOL

 :: Kesaksian :: Buddha

Go down

DISTORSI NUBUAT MARKUS 3:  ISAPAN JEMPOL  Empty DISTORSI NUBUAT MARKUS 3: ISAPAN JEMPOL

Post  s4l4s22 Tue Oct 04, 2011 4:25 pm

Penyusun injil Markus melaporkan sebuah situasi, dimana para juru tulis dan kaum farisi Yahudi bertanya kepada Yesus mengenai kelalaian murid-muridnya dalam melaksanakan aspek-aspek tertentu dari "tradisi nenek moyang". Konon, Yesus kemudian menggunakan kesempatan ini untuk menentang kemunafikan religius orang-orang yang bertanya kepadanya dengan mengutip perilaku orang-orang yang bertanya kepadanya sebagai pemenuhan nubuat berdasarkan ayat Yesaya.

Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." (Markus 7:6-Cool

Ayat Yesaya tersebut, sebagaimana tampak dalam Markus dan Matius, agaknya diambil dari Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani (Fenton JC [1973]). Pernyataan sebenarnya Yesaya dikutip di bawah ini :

Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan, maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi." (Yesaya 29:13-14)

Sebagian perubahan dalam teks Yesaya tersebut bisa dicermati antara teks berbahasa Ibrani yang dikutip langsung di atas, dan teks Septuaginta berbahasa Yunani yang dikutip Markus. Namun demikian, pada umumnya, keterangan tersebut tidak mengalami distorsi, dan juga tidak dikutip di luar konteks yang sebenarnya. Masalahnya adalah bahwa keterangan tersebut bisa diterapkan kepada orang-orang munafik yang ditemui oleh seluruh nabi Allah, bukan hanya mereka yang ditemui oleh Yesus. Kita bisa dengan mudah membayangkan kata-kata ini berasal dari Yohanes Pembaptis, Muhammad, dan para nabi/rasul lainnya.

Beberapa saat kemudian, Markus menyatakan bahwa Yesus membuat swa-pernyataan menyangkut pemenuhan nubuat. Satu-satunya konteks yang diterapkan Markus untuk swa-pernyataan ini adalah konteks yang mengikuti perumpamaan para penyewa yang jahat.

Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita." Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia. (Markus 12:10-12)

Keterangan yang di dibicarakan ini dikutip dari Kitab Mazmur dalam Perjanjian Lama, dan dikutip di bawah ini.

Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita. (Mazmur 118:22-23)

Markus cukup akurat ketika mengutip ayat dari Mazmur tersebut, yang tampaknya diterapkan untuk Yesus. Menarik untuk dicatat bahwa Matius dan Lukas juga melaporkan pernyataan dari Mazmur ini pada titik yang sama dalam kehidupan Yesus (Matius 21:42-44 dan Lukas 20:9-19). Namun, ayat ini masih sangat umum untuk hanya diterapkan pada Yesus karena ayat tersebut bisa diterapkan kepada hampir seluruh nabi Allah, yang masing-masing ditolak pada zamannya oleh orang-orang yang menjadi sasaran pengusutannya. Misalnya, keterangan tersebut juga bisa diterapkan kepada penolakan terhadap Nabi Muhammad oleh kaum Quraisy sebelum beliau hijrah dari Mekah ke Madinah. Keterangan yang sama juga dapat diterapkan kepada penolakan terhadap Raja Daud, Ayub, Musa, Ibrahim, dan sebagainya, oleh kaumnya masing-masing.


s4l4s22

Jumlah posting : 143
Join date : 15.09.11

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 :: Kesaksian :: Buddha

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik