Login
Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am
» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am
» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm
» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm
» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm
» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm
» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm
» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm
Most active topics
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of on your social bookmarking website
Pencarian
Most Viewed Topics
Statistics
Total 40 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah tutunkasep
Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user |
User Yang Sedang Online
Total 16 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 16 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 101 pada Fri Nov 15, 2024 3:57 am
Meyakini Adanya Kehidupan Lain
:: Debat Islam :: Aqidah
Halaman 1 dari 1
Meyakini Adanya Kehidupan Lain
Betapa berbedanya penampilan bangsa Muslim Palestina dengan bangsa Yahudi Israel menghadapi perang di Gaza. Ada ketegaran, ketenangan dan kesabaran yang sangat nyata terlihat di wajah banyak warga Gaza selama perang berlangsung. Sementara itu jelas terlihat hadirnya tanda-tanda kepanikan, keresahan dan ketakutan pada sebagian besar warga negara Zionis di wilayah selatan Israel setiap kali sirene berbunyi menjelang mendaratnya roket para pejuang Palestina.
Padahal jika dibandingkan jelas terlihat bahwa ancaman yang dihadapi warga Gaza sangat jauh berbeda dengan apa yang dihadapi oleh warga Israel Selatan. Rakyat Palestina menghadapi ancaman serangan pasukan Zionis Yahudi Israel dari arah udara, darat dan laut. Mereka diserang oleh militer sebuah negara yang dikategorikan sebagai kekuatan urutan ketiga di seluruh dunia. Kekuatan yang didukung oleh mesin pembunuh canggih buatan Amerika Serikat.
Sedangkan rakyat Israel Selatan ”hanya” menghadapi ancaman roket-roket buatan tangan pejuang Palestina. Roket yang dikatakan oleh seorang pengamat di Amerika sebagai hanya ”satu stadium di atas mercon”. Padahal setiap kali sebuah roket dilontarkan dari Gaza rakyat Israel Selatan dilindungi pemerintahnya dengan ”early warning system” berupa sirene yang menyebabkan mereka masih punya waktu limabelas detik untuk berlari ke shelter (tempat berlindung). Sedangkan rakyat Palestina dapat terluka bahkan terbunuh kapan saja. Ancaman tersebut bisa datang dari arah darat, laut maupun udara. Ancaman tersebut bisa berupa peluru sniper hingga bom White Phosphourus.
Jelas ancaman yang membayangi warga Gaza sangat jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan ancaman yang membayangi rakyat Israel Selatan. Sambil tidak ada satupun tempat berlari atau mengungsi bagi warga Jalur Gaza karena blokade seluruh perbatasannya masih diberlakukan oleh pemerintahan penjajah Israel.
Dengan gambaran perbandingan seperti di atas kita jumpai suatu fakta mencengangkan. Ketegaran, ketenangan dan kesabaran yang sangat nyata terlihat di wajah banyak warga Gaza selama perang berlangsung. Sementara itu jelas terlihat hadirnya tanda-tanda kepanikan, keresahan dan ketakutan pada sebagian besar warga Israel Selatan. Mengapa hal ini terjadi? Suatu bangsa di bawah bayang-bayang ancaman serangan begitu mematikan dan dahsyat memperlihatkan ketegaran, ketenangan dan kesabaran, sementara itu suatu bangsa lain di bawah bayang-bayang ancaman roket yang sekedar ”satu stadium di atas mercon” mempertontonkan kepanikan, keresahan dan ketakutan.
Saudaraku, ini semua hanya membuktikan betapa berbedanya kualitas manusia Palestina Muslim dengan manusia Israel Yahudi. Manusia Muslim yang beriman hidup dengan pemahaman dan keyakinan bahwa dunia ini merupakan tempat hidup sementara. Sedangkan manusia Yahudi kafir menyangka bahwa dunia ini merupakan satu-satunya tempat hidup. Orang yang percaya bahwa masih ada kehidupan selain dunia ini tentunya selalu memiliki harapan akan keadaan yang jauh lebih baik dalam kehidupan di akhirat kelak. Ia boleh jadi mengalami penderitaan bahkan musibah dalam hidupnya di dunia, namun itu semua menjadi tidak berarti bila dibandingkan dengan kehidupan di surga penuh kenikmatan di akhirat.
وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ
فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ
بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ
"Pada hari berbangkit didatangkan orang yang paling sengsara hidupnya di dunia dari ahli surga. Maka ia dicemplungkn ke dalam surga sejenak. Kemudian ditanya:"Hai anak Adam, apakah kau pernah melihat kesengsaraan? Apakah kau pernah merasakn penderitaan?" Ia menjawab:"Tidak, demi Allah wahai Rabb. Aku tdk pernah mengalami kesengsaraan dan tidak pula melihat penderitaan" (HR Muslim 5018)
Hal inilah yang membuat bangsa Palestina menjadi begitu tegar dan tetap optimis betapapun penderitaan yang mereka telah alami. Ini pula rahasianya mengapa begitu sering kita saksikan melalui layar kaca bila warga Gaza diwawancarai mereka berkata: ”Kami punya Allah yang selalu melindungi kami.” Subhanallah...!
Sebaliknya orang Yahudi kafir menjadi sedemikian stress dan hidup penuh kegelisahan karena mereka tidak punya pemahaman dan keyakinan adanya kehidupan selain dunia ini. Oleh karenanya bila kehidupan satu-satunya ini sudah diwarnai dengan ketidak-tenteraman, maka mereka menghayatinya sebagai puncak musibah. Mereka memandang bahwa surga mereka segera terusik dan terganggu. Dan pemerintah Zionis menjadi sedemikian angkara murka terhadap siapa saja yang mereka nilai mengganggu ketenteraman hidup satu-satunya. Dan karena itu pula mereka menjadi sedemikian sadis terhadap seluruh warga Gaza karena seluruhnya dianggap sebagai bagian dari Hamas, organisasi teroris yang harus dimusnahkan...! Demi memelihara surga dunia mereka, bangsa Yahudi Zionis Israel rela menjadikan bangsa Palestina mengalami neraka dunia.
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ
فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ
فِي الْآَخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan" (QS Hud15-16)
E.Muslim- Tamu
Similar topics
» Membantu Orang Lain untuk Melakukan Kehendak Allah
» Quran Dalam Terang Alkitab
» Inggris sangkal adanya pembicaraan rahasia untuk akhiri konflik Libya
» Seberapa Banyak Muslim Meyakini Bahwa Quran Itu Rapi, Jelas, Rinci dan Terjaga Sempurna?
» Apa yang Allah Tuntut dari Saksi Yehowa? Memperlihatkan Respek Terhadap Kehidupan dan Darah
» Quran Dalam Terang Alkitab
» Inggris sangkal adanya pembicaraan rahasia untuk akhiri konflik Libya
» Seberapa Banyak Muslim Meyakini Bahwa Quran Itu Rapi, Jelas, Rinci dan Terjaga Sempurna?
» Apa yang Allah Tuntut dari Saksi Yehowa? Memperlihatkan Respek Terhadap Kehidupan dan Darah
:: Debat Islam :: Aqidah
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik