Login
Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am
» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am
» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm
» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm
» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm
» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm
» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm
» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm
Most active topics
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of on your social bookmarking website
Pencarian
Most Viewed Topics
Statistics
Total 40 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah tutunkasep
Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user |
User Yang Sedang Online
Total 6 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 6 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 97 pada Tue Oct 22, 2024 12:34 pm
Soal2 sekitar iman Kristen
Soal2 sekitar iman Kristen
Pengantar
Pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal orang bijak, berilah perhatian kepada pengetahuanku. Karena menyimpannya dalam hati akan menyenangkan bagimu, bila semuanya itu tersedia pada bibirmu. Supaya engkau menaruh kepercayaanmu kepada TUHAN, aku mengajarkannya kepadamu sekarang, ya kepadamu. …untuk mengajarkan kepadamu apa yang benar dan sungguh, supaya engkau dapat memberikan jawaban yang tepat kepada yang menyuruh engkau. (Amsal 22:17-19.21)
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, seiring dengan bertumbuhnya demokrasi di Indonesia, buku-buku anti iman Kristen makin banyak ditulis dan diterbitkan. Dengan mudah didapat di emperan toko, di pasar-pasar, super market, swalayan-swalayan, di toko-toko buku dll.
Keberadaan buku-buku tersebut mewakili keinginan banyak orang untuk mengetahui dan membantah secara terperinci seluk-beluk iman Kristen. Para pengajar dan pemberita kebenaran iman Kristen bertanggungjawab menjelaskan isi iman yang dihayati dan diajarkannya.
“Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu. (1Petrus 3:15-16)
Itulah sebabnya, saya pribadi berpandangan bahwa buku-buku tersebut tidak harus dilarang peredaraannya. Buku-buku seperti itu justru dapat dipakai sebagai media dialog intelektual dalam upaya pencarian kebenaran.
Buku kecil ini hanya berisi pandangan pribadi, atau tidak mewakili lembaga atau organisasi manapun. Karena merupakan pandangan pribadi, maka penulis bertanggungjawab penuh atas isi buku ini. Harapanku atas buku ini “Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus” (Efesus 3:4). Semoga bermanfaat.
Pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal orang bijak, berilah perhatian kepada pengetahuanku. Karena menyimpannya dalam hati akan menyenangkan bagimu, bila semuanya itu tersedia pada bibirmu. Supaya engkau menaruh kepercayaanmu kepada TUHAN, aku mengajarkannya kepadamu sekarang, ya kepadamu. …untuk mengajarkan kepadamu apa yang benar dan sungguh, supaya engkau dapat memberikan jawaban yang tepat kepada yang menyuruh engkau. (Amsal 22:17-19.21)
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, seiring dengan bertumbuhnya demokrasi di Indonesia, buku-buku anti iman Kristen makin banyak ditulis dan diterbitkan. Dengan mudah didapat di emperan toko, di pasar-pasar, super market, swalayan-swalayan, di toko-toko buku dll.
Keberadaan buku-buku tersebut mewakili keinginan banyak orang untuk mengetahui dan membantah secara terperinci seluk-beluk iman Kristen. Para pengajar dan pemberita kebenaran iman Kristen bertanggungjawab menjelaskan isi iman yang dihayati dan diajarkannya.
“Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu. (1Petrus 3:15-16)
Itulah sebabnya, saya pribadi berpandangan bahwa buku-buku tersebut tidak harus dilarang peredaraannya. Buku-buku seperti itu justru dapat dipakai sebagai media dialog intelektual dalam upaya pencarian kebenaran.
Buku kecil ini hanya berisi pandangan pribadi, atau tidak mewakili lembaga atau organisasi manapun. Karena merupakan pandangan pribadi, maka penulis bertanggungjawab penuh atas isi buku ini. Harapanku atas buku ini “Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus” (Efesus 3:4). Semoga bermanfaat.
Terakhir diubah oleh pocowai tanggal Thu Dec 08, 2011 3:05 am, total 1 kali diubah
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
1. YESUS BERDOSA?
Ada sementara orang beranggapan bahwa Yesus adalah seorang pendosa. Jalan pikirannya sebagai berikut:
“Semua manusia berdosa, bahkan nabi sekalipun tidak luput dari dosa. Karena Yesus adalah manusia sekaligus nabi, maka dia pasti berdosa. Jadi, Yesus adalah pendosa.”
Untuk membenarkan asumsi itu, orang lalu mencari-cari dalil Alkitabiah. Akibatnya, banyak orang disesatkan dan balik memberontak melawan Yesus, Alkitab dan Kekristenan pada umumnya. Teks yang biasanya dipakai sebagai pendasaran ialah Lukas 11:1-4, Matius 6:5-13 dan Markus 10:18 (17-31)
a. Lukas 11:1-4
Lukas 11:1-4 “Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-muridNya kepadaNya: “Tuhan ajarilah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya”. Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa katakanlah: Bapa, dikuduskanlah namaMu; datanglah KerajaanMu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukup dan ampunilah kami akan dosa kami sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan”
Apa yang dapat kita lihat dari teks di atas?
• Seorang murid meminta Yesus mengajari mereka berdoa.
• Murid itu tidak mengatakan: Tuhan ajarilah ‘aku’ berdoa tetapi “Tuhan ajarilah KAMI berdoa”.
• Murid itu juga tidak mengajukan pertanyaan: “Tuhan ajarilah bagaimana KITA berdoa”
• Yesus menjawab sesuai dengan permintaan murid itu: “apabila KAMU berdoa.”
• Siapakah yang diajari berdoa? Tidak lain adalah ‘KAMU’ (para murid) dan bukan KITA (Yesus dan para murid). Artinya Yesus sendiri tidak terlibat sebagai subyek yang DIAJARI berdoa. Karena Yesus tidak terlibat di dalamnya, maka dalam kata ‘AMPUNILAH KAMI’ jelas Yesus tidak termasuk. Di sini, Yesus tampil sebagai seorang guru yang memberi petunjuk praktis bagaimana seharusnya para muridNya berdoa.
• Seandaianya Yesus hendak menyatakan diriNya juga berdosa, maka Dia harus mengatakan: “APABILA KITA BERDOA”
• Jadi, teks tersebut justru membuktikan bahwa YESUS SENDIRI MENGAKUI BAHWA DIRINYA TIDAK BERDOSA, sebaliknya para muridNya memang orang berdosa. Para murid harus menyadari hal itu.
• Hanya orang yang anti Kristen saja yang mengatakan bahwa berdasarkan teks tersebut Yesus berdosa, sedangkan Alkitab tidak.
b. Lalu bagaimana dengan teks Matius 6:5-15?
Matius 6:5-15 “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik….Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah namaMu, jadilah kehendakMu, di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat (Karena Engkaulah yang mempunya Kerajaan dan kausa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin).”
Teks di atas memperlihatkan posisi antara “Pengajar” dan “Murid”.
• Seandainya Yesus bermaksud menyatakan diriNya adalah pendosa, maka Ia harus memakai kata ‘KITA’. Matius 6:5 seharusnya berbunyi: “Dan apabila KITA berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik”
• Teks di atas tidak bemaksud untuk menjawab persoalan: apakah Yesus berdosa atau tidak, TETAPI bagaimana seharusnya para muridNya berdoa, dan mawas diri dalam berdoa agar tidak sombong, pamer spiritual.
• Isi dari sebuah doa yang baik ialah nama TUHAN dikuduskan dan dimuliakan, terjadilah kehendakNya. Selanjutnya kita dapat menyampaikan apa kebutuhnan kita –rezeki kehidupan (sejahtera lahir dan bathin), pengampunan, dijauhkan dari kejahatan- dengan dan dalam iman yang total, sungguh-sungguh, penuh harap dan cinta. Bukan soal seberapa sering kita berdoa, tetapi seberapa dalam dan besar iman kita akan kebaikan dan kemurahan Tuhan.
Kesimpulannya: baik teks Lukas maupun teks Matius sama-sama membuktikan bahwa Yesus sendiri menyatakan diriNya TIDAK BERDOSA. Dengan demikian, gugurlah asumsi yang menyatakan bahwa semua manusia, bahkan nabi sekalipun pasti berdosa. Semua nabi lain, “YA” tetapi tidak berlaku bagi Nabi Isa Almasih, Yesus Kristus. Semua manusia berdosa, kecuali Yesus. Dia adalah Putera Yahwe, Elohim yang tidak berdosa. Nabi lain, misalnya Nabi Muhammad, justeru mengakui bahwa Isa Almasih adalah seorang yang suci.
c. Markus 10:18 (17-31)
Teks lain yang dipakai oleh orang yang menuduh Yesus pendosa adalah Markus 10:18.
“Jawab Yesus: “mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain daripada Elohim saja”
Orang yang berpikiran pendek akan mengatakan: “Kalau demikian Yesus berdosa”. Kesimpulan seperti itu tentu tergesa-gesa. Ingat! Teks tersebut sama sekali tidak memberi indikasi bahwa Yesus berdosa. Mari kita lihat bersama:
Pertama, Yesus tidak menolak pengakuan dari orang tersebut bahwa diriNya adalah Guru yang baik.
Kedua, Yesus hanya mengajukan pertanyaan: “Mengapa engkau katakan Aku baik?”. Jadi, Yesus meminta alasan pernyataan dari lawan bicaraNya. Karena lawan bicaraNya tidak berani mengemukakan alasannya, maka dapat dikatakan bahwa pernyataan orang tersebut asal-asalan (hanya basa-basi saja). Ada maunya atau tidak tulus.
Ketiga, Yesus memberi penegasan/pernyataan bahwa tidak seorang pun yang baik selain daripada Elohim saja. Nah, Yesus dikatakan baik, padahal hanya satu saja yang baik yaitu Elohim, (Mzr 25:28,100:5, 135:3, 145:9 Yeremia 33:11, Nahum 1:7) maka kesimpulannya yang sangat logis yaitu: “Yesus adalah Elohim”. Dengan kata lain sebenarnya Yesus bertanya: “Mengapa engkau katakan Aku Elohim?”.
Keempat, sekalipun pertanyaanNya tidak dijawab, Yesus tetap memberikan jawaban atas pertanyaan lawan bicaranya: “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!". Lawan bicaraNya menjawab dengan semangat: “"Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.".
Kelima, dalam pandangan kita manusia biasa, orang yang datang kepada Yesus tadi seharusnya adalah orang yang tidak sukar untuk memasuki Kerajaan Sorga sebab ia telah mengikuti perintah Elohim. Ternyata, menurut Yesus masih kurang. “"Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Keenam, ketika Yesus membuka kekurangan orang itu, ia malah berpaling dari Yesus dan pulang tanpa pamit. “ Mendengar perkataan itu IA MENJADI KECEWA, LALU PERGI DENGAN SEDIH SEBAB BANYAK HARTANYA. Tindakan orang tersebut membuktikan bahwa ia tidak benar-benar mencari hidup yang kekal. Ia hanya mau mengatakan bahwa segala perintah Elohim telah dilakukannya sejak masa mudanya. Jika ia benar-benar datang kepada Yesus untuk mencari jalan masuk sorga, maka ia harus mau memperbaiki kekurangannya. Ia harus rela berbagi harta yang ia miliki kepada orang miskin kemudian mengikuti Yesus.
Ketujuh, Yesus mengoreksi pandangan orang kaya, yang hanya memahami perintah Elohim (dekalog) sebatas “TIDAK”, atau JANGAN”. Misalnya, Elohim memerintahkan: “Jangan membunuh”, orang lalu tidak memubunuh. Kalau hanya sebatas itu, tentu tidak ada manfaatnya. Kalau orang tidak membunuh, lalu apa? Perintah “jangan membunuh” mau menegaskan kandungan lain yakni berbagi, memberi, menciptakan, melestarikan kehidupan, menyembuhkan orang-orang sakit, membela hak-hak bayi atau janin, menentang undang-undang aborsi, dll. Jadi, seseorang baru dikatakan telah menjalankan perintah ‘jangan membunuh’ jika dan hanya jika orang itu telah berbagi kehidupan, berbagi harta miliknya kepada orang lain, terutama kepada mereka yang miskin dan berkekurangan, (antara lain memberi makan orang-orang lapar sehingga mereka tidak mati kelaparan, dstnya). Tidak cukup: “jangan berzinah” lalu orang tidak berzinah/berselingkuh. Harus lebih dari itu: membela hak-hak dan kehormatan perempuan, orang-orang kecil, anak-anak, memperjuangkan hukum-hukum posistif yang membela martabat perkawinan, menolak legaliasi undang-undang perkawinan yang bertentangan dengan hukum ilahi, dll. Tidak cukup: “jangan mengucapkan saksi dusta” lalu orang tidak bersaksi dusta. Ia juga harus berani memberi kesaksian menolak setiap bentuk penipuan, pemalsuan, dstnya dsbnya. Orang tersebut ternyata kecewa. Yesus lalu menegaskan: : "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Elohim."
Kedelapan, otoritas Yesus ternyata melebihi segala perintah Elohim yang telah dipraktekkan oleh orang yang telah datang kepadaNya. Nah, siapakah Dia itu? Dapat dipastikan bahwa Yesus sendirilah Elohim itu, Sabda yang menjadi Manusia.
Kesimpulannya: Teks Markus 10:17-31 justru membuktikan bahwa Yesus TIDAK BERDOSA dan bahwa Yesus adalah Elohim yang menjadi manusia.
Mari kita refleksikan lebih dalam sejumlah ayat yang dirasa perlu:
1. Ayat 17. "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
• Gelar: “Guru yang baik” hanya 2x dipakai dalam keseluruhan Alkitab, itu pun terdapat dalam ceritera yang paralel (Markus 10:17 dan Lukas 18:18). Itu berarti gelar Guru yang baik tidak biasa di kalangan para murid inti (kedua belas rasul). Pemakaian 2x ini mengingatkan kita kepada “Kebaikan” yang dibawa oleh Yesus di satu pihak , dan di pihak lain “Penolakan” dunia (seorang yang datang kepada Yesus).
• Sebaliknya gelar “Guru” dikenakan kepada Yesus sebanyak 43x: dalam Matius sebanyak 7x, Markus 12x, Lukas 19x, Yohanes 5x.
• Pemakaian 43x dapat dikatakan lambang Sang Guru berpuasa selama 40 hari dan empat puluh malam, dan 3 hari dalam alam maut. Guru memberi teladan berpuasa. Berpuasa terhadap segala sesuatu yang merintangi jalan menuju kebangkitan hidup kekal. Puncak dari puasa itu ialah kerelaan diri pada kematian badan untuk memperoleh kehidupan bersama Allah. Yesus telah membuktikan hal tersebut.
• Pemakaian 7x oleh Matius menegaskan kesempurnaan hukum yang dibawa oleh Sang Guru, sekaligus kesempurnaan pengajaran sacramental (7 sakramen). Dalam Tradisi Ibrani, angka 7 selalu menyatakan kegenapan utuh, kesempurnaan total.
• Penggunaan 12x oleh Markus menegaskan Pengajaran Sang Guru kepada kedua belas rasul. Pemakaian 19x oleh Lukas, yang merupakan gabungan 7+12, adalah lambang pengajaran Sang Guru yang sempurna akan diteruskan oleh para rasul.
• Pemakaian 5x oleh Yohanes melambangkan lima peristiwa penting dalam kehidupan Sang Guru, yang harus diajarkan turun temurun: Perkandungan dari Roh Kudus dan kelahiranNya (Natal), Sengsara, Wafat dan Kebangkitan Sang Guru (Paskah), Kenaikan Sang Guru ke Sorga (Pesta Kenaikan), Perutusan Roh Kudus (Pentakosta), Penantian dan Kedatangan Kembali Sang Guru, (Adven).
2. Ayat 10:25. Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
• Apa maksudnya? Ini adalah bahasa simbol. Kita dipanggil untuk mencari maknanya yang terdalam.
• Yahwe dapat membuat seekor unta melintasi lobang jarum karena keutamaan yang dimiliki oleh unta tersebut: taat pada tuannya, melintasi padang gurun, memikul beban berat milik tuannya, sabar dan tabah menjalani tugasnya, secara singkat unta melayani tuannya dengan segenap apa yang dimiliki dalam dirinya.
• Yahwe tidak dapat melakukan tindakan yang sama terhadap manusia yang tidak berbagi miliknya kepada orang lain, sebab dengan demikian ia tidak memiliki keutamaan seperti yang dimiliki oleh unta. Sedemikian sulitnya memasuki kerajaan sorga, maka cara terbaik untuk menggapainya ialah dengan menjalani hidup sebagaimana dicontohkan oleh seekor unta.
• Karena Kerajaan Sorga itu bukan milik manusia, tetapi milik Elohim semata, maka orang yang mau ke sana ibarat melintasi lobang jarum (artinya mustahil dapat dilakukan oleh manusia). Walaupun demikian, manusia dapat melintasinya dan masuk ke dalam sorga kalau manusia mau menerima karunia, atau rahmat dari Elohim. Karunia atau Rahmat yang paling agung dari Elohim kepada manusia adalah PutraNya sendiri.
• Orang dapat masuk sorga kalau ia mau menerima dan percaya pada Yesus. Percaya dan menerima Yesus berarti melakukan segala sesuatu yang Yesus perintahkan, taat! Pada Tuhan, ibarat unta taat pada tuannya.
• Salah satunya adalah melepaskan segala harta milik (karena dibagikan kepada orang lain) dan kemudian mengandalkan Dia saja dalam perjalanan hidup ini.
• Orang yang menerima dan percaya kepada Yesus tidak perlu takut bahwa dia telah kehilangan segala-galanya demi Yesus, sebab semuanya itu akan dikembalikan dengan bungannya yang berlimpah-limpah.
3. Ayat 31 “Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
• Siapakah yang terdahulu? Mereka adalah orang-orang Yahudi yang pertama-tama mendapat tempat di hati Elohim, dan kepada merekalah pertama-tama Putra Elohim diutus tetapi mereka ini telah menolak tawaran dari Yahwe dengan menolak Yesus.
• Rahmat itu akhirnya jatuh ke tangan bangsa-bangsa lain, bangsa-bangsa yang tadinya tidak mengenal Yahwe. Mereka inilah yang justru kemudian masuk ke dalam Kerajaan Sorga karena melaksanakan perintah Yesus.
• Jadi, teks di atas sama sekali tidak dapat dipakai sebagai bukti Alkitabiah bahwa Yesus adalah seorang pendosa. Sebaliknya teks itu menegaskan bahwa Yesus tidak berdosa.
Sejalan dengan uraian di atas perlu disadari bahwa Kitab Suci agama manapun di dunia ini tidak pernah menyatakan bahwa Isa Almasih adalah orang berdosa. Jadi, jika ada orang yang menyatakan bahwa Yesus adalah orang berdosa, maka pada dasarnya ia MENENTANG Kitab Sucinya sendiri. Ambil contoh sebagai pembanding pengakuan Al Quran berikut ini:
1. Qs. 19:19 Isa Al Masih seorang anak laki-laki yang suci.
• “Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".
2. Qs. 19:21 Isa Al Masih sebagai tanda bagi manusia dan rahmat dari Tuhan.
• “Jibril berkata: "Demikianlah. Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan."
3. Qs. 3:46, Isa termasuk orang yang saleh.
• “dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh."
4. Qs 5:110: Isa Al Masih dikuatkan Allah dengan Roh Kudus, semasa dalam buaian dan ayunan sudah bisa berbicara dengan manusia dan membuat banyak mukjizat hebat. Allah turun tangan mengajar Isa menulis, hikmat, Taurat dan Injil.
• (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israel (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata."
5. Qs. 19:31-32, Isa Al Masih seorang yang diberkati Allah dimana saja berada, tidak sombong dan tidak celaka.
• “dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; [19.32] dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka”
6. Qs 3:49, Isa membuat burung, menyembuhkan orang buta sejak lahir, menyembuhkan penyakit sopak (lepra) dan menghidupkan orang mati.
• “Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israel ( yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman."
7. Qs. 3:45 Isa adalah Kalam Allah, terkemuka di dunia dan di akhirat.
• “(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
8. Qs. 4:171 Isa Al Masih utusan Allah, Kalam Allah dan Roh Allah.
• “Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
9. Qs. 21:91 Isa dan ibunya dijadikan tanda yang besar bagi semesta alam.
• ”Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh) nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.
10. QS 43:61 Isa adalah pemberi pengetahuan tentang hari kiamat, jangan ragu tentang Dia.
• “Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
Jadi, menurut Al-Quran, Yesus adalah seorang yang tidak berdosa, atau seorang yang SUCI dan SALEH , seorang yang lurus dan pembuat mukjizat yang hebat. Jika ada Muslim yang menganggap Yesus sebagai orang yang berdosa, maka otomatis ia menentang Alquran yang ia imani sebagai wahyu Allah.
Salah satu kekhasan sifat Allah, atau Tuhan adalah suci. Sedangkan semua manusia telah jatuh dalam dosa (Rom 3:23). Jika menurut Alquran, Yesus adalah seorang yang suci dan saleh, terkemuka di dunia dan akhirat, maka pada dasarnya Alquran mengakui bahwa Yesus adalah Allah, yang dalam hal ini Allah yang menjadi manusia.
RUJUKAN ALKITABIAH BAHWA YESUS TIDAK BERDOSA
• Tidak ada tipu di dalam mulutNya (Yesaya 53:9).
• Orang yang benar (Yesaya 53:11)
• Jalan dan kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6)
• Tidak ada yang mampu membuktikan bahwa Ia berbuat dosa (Yohanes: 8:46.)
• Ia tidak berbuat dosa dan tipu daya tidak ada dalam mulutNya (I Petrus: 2:22)
• Ia saleh dan sempurna (Ibrani 5:7-9)
• Ia tidak berbuat dosa (Ibrani 4:15)
• Ia adalah Yang Kudus (Kisah Para Rasul 3:14// 4:27// 4:30, 1Petrus 1:15//1Yohanes 2:20)
• Ia adalah Yang Kudus dari Allah (Markus 1:24)//Luk 4:34//Yohanes 6:69)
• Nama Allah telah diberikan kepadaNya (Yohanes 17:11).
• Dia adalah yang Kudus dan yang Benar (Wahyu 3:7//6:10//16:5))
Jadi, Yesus sama sekali TIDAK BERDOSA.
“Semua manusia berdosa, bahkan nabi sekalipun tidak luput dari dosa. Karena Yesus adalah manusia sekaligus nabi, maka dia pasti berdosa. Jadi, Yesus adalah pendosa.”
Untuk membenarkan asumsi itu, orang lalu mencari-cari dalil Alkitabiah. Akibatnya, banyak orang disesatkan dan balik memberontak melawan Yesus, Alkitab dan Kekristenan pada umumnya. Teks yang biasanya dipakai sebagai pendasaran ialah Lukas 11:1-4, Matius 6:5-13 dan Markus 10:18 (17-31)
a. Lukas 11:1-4
Lukas 11:1-4 “Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-muridNya kepadaNya: “Tuhan ajarilah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya”. Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa katakanlah: Bapa, dikuduskanlah namaMu; datanglah KerajaanMu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukup dan ampunilah kami akan dosa kami sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan”
Apa yang dapat kita lihat dari teks di atas?
• Seorang murid meminta Yesus mengajari mereka berdoa.
• Murid itu tidak mengatakan: Tuhan ajarilah ‘aku’ berdoa tetapi “Tuhan ajarilah KAMI berdoa”.
• Murid itu juga tidak mengajukan pertanyaan: “Tuhan ajarilah bagaimana KITA berdoa”
• Yesus menjawab sesuai dengan permintaan murid itu: “apabila KAMU berdoa.”
• Siapakah yang diajari berdoa? Tidak lain adalah ‘KAMU’ (para murid) dan bukan KITA (Yesus dan para murid). Artinya Yesus sendiri tidak terlibat sebagai subyek yang DIAJARI berdoa. Karena Yesus tidak terlibat di dalamnya, maka dalam kata ‘AMPUNILAH KAMI’ jelas Yesus tidak termasuk. Di sini, Yesus tampil sebagai seorang guru yang memberi petunjuk praktis bagaimana seharusnya para muridNya berdoa.
• Seandaianya Yesus hendak menyatakan diriNya juga berdosa, maka Dia harus mengatakan: “APABILA KITA BERDOA”
• Jadi, teks tersebut justru membuktikan bahwa YESUS SENDIRI MENGAKUI BAHWA DIRINYA TIDAK BERDOSA, sebaliknya para muridNya memang orang berdosa. Para murid harus menyadari hal itu.
• Hanya orang yang anti Kristen saja yang mengatakan bahwa berdasarkan teks tersebut Yesus berdosa, sedangkan Alkitab tidak.
b. Lalu bagaimana dengan teks Matius 6:5-15?
Matius 6:5-15 “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik….Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah namaMu, jadilah kehendakMu, di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat (Karena Engkaulah yang mempunya Kerajaan dan kausa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin).”
Teks di atas memperlihatkan posisi antara “Pengajar” dan “Murid”.
• Seandainya Yesus bermaksud menyatakan diriNya adalah pendosa, maka Ia harus memakai kata ‘KITA’. Matius 6:5 seharusnya berbunyi: “Dan apabila KITA berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik”
• Teks di atas tidak bemaksud untuk menjawab persoalan: apakah Yesus berdosa atau tidak, TETAPI bagaimana seharusnya para muridNya berdoa, dan mawas diri dalam berdoa agar tidak sombong, pamer spiritual.
• Isi dari sebuah doa yang baik ialah nama TUHAN dikuduskan dan dimuliakan, terjadilah kehendakNya. Selanjutnya kita dapat menyampaikan apa kebutuhnan kita –rezeki kehidupan (sejahtera lahir dan bathin), pengampunan, dijauhkan dari kejahatan- dengan dan dalam iman yang total, sungguh-sungguh, penuh harap dan cinta. Bukan soal seberapa sering kita berdoa, tetapi seberapa dalam dan besar iman kita akan kebaikan dan kemurahan Tuhan.
Kesimpulannya: baik teks Lukas maupun teks Matius sama-sama membuktikan bahwa Yesus sendiri menyatakan diriNya TIDAK BERDOSA. Dengan demikian, gugurlah asumsi yang menyatakan bahwa semua manusia, bahkan nabi sekalipun pasti berdosa. Semua nabi lain, “YA” tetapi tidak berlaku bagi Nabi Isa Almasih, Yesus Kristus. Semua manusia berdosa, kecuali Yesus. Dia adalah Putera Yahwe, Elohim yang tidak berdosa. Nabi lain, misalnya Nabi Muhammad, justeru mengakui bahwa Isa Almasih adalah seorang yang suci.
c. Markus 10:18 (17-31)
Teks lain yang dipakai oleh orang yang menuduh Yesus pendosa adalah Markus 10:18.
“Jawab Yesus: “mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain daripada Elohim saja”
Orang yang berpikiran pendek akan mengatakan: “Kalau demikian Yesus berdosa”. Kesimpulan seperti itu tentu tergesa-gesa. Ingat! Teks tersebut sama sekali tidak memberi indikasi bahwa Yesus berdosa. Mari kita lihat bersama:
Pertama, Yesus tidak menolak pengakuan dari orang tersebut bahwa diriNya adalah Guru yang baik.
Kedua, Yesus hanya mengajukan pertanyaan: “Mengapa engkau katakan Aku baik?”. Jadi, Yesus meminta alasan pernyataan dari lawan bicaraNya. Karena lawan bicaraNya tidak berani mengemukakan alasannya, maka dapat dikatakan bahwa pernyataan orang tersebut asal-asalan (hanya basa-basi saja). Ada maunya atau tidak tulus.
Ketiga, Yesus memberi penegasan/pernyataan bahwa tidak seorang pun yang baik selain daripada Elohim saja. Nah, Yesus dikatakan baik, padahal hanya satu saja yang baik yaitu Elohim, (Mzr 25:28,100:5, 135:3, 145:9 Yeremia 33:11, Nahum 1:7) maka kesimpulannya yang sangat logis yaitu: “Yesus adalah Elohim”. Dengan kata lain sebenarnya Yesus bertanya: “Mengapa engkau katakan Aku Elohim?”.
Keempat, sekalipun pertanyaanNya tidak dijawab, Yesus tetap memberikan jawaban atas pertanyaan lawan bicaranya: “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!". Lawan bicaraNya menjawab dengan semangat: “"Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.".
Kelima, dalam pandangan kita manusia biasa, orang yang datang kepada Yesus tadi seharusnya adalah orang yang tidak sukar untuk memasuki Kerajaan Sorga sebab ia telah mengikuti perintah Elohim. Ternyata, menurut Yesus masih kurang. “"Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Keenam, ketika Yesus membuka kekurangan orang itu, ia malah berpaling dari Yesus dan pulang tanpa pamit. “ Mendengar perkataan itu IA MENJADI KECEWA, LALU PERGI DENGAN SEDIH SEBAB BANYAK HARTANYA. Tindakan orang tersebut membuktikan bahwa ia tidak benar-benar mencari hidup yang kekal. Ia hanya mau mengatakan bahwa segala perintah Elohim telah dilakukannya sejak masa mudanya. Jika ia benar-benar datang kepada Yesus untuk mencari jalan masuk sorga, maka ia harus mau memperbaiki kekurangannya. Ia harus rela berbagi harta yang ia miliki kepada orang miskin kemudian mengikuti Yesus.
Ketujuh, Yesus mengoreksi pandangan orang kaya, yang hanya memahami perintah Elohim (dekalog) sebatas “TIDAK”, atau JANGAN”. Misalnya, Elohim memerintahkan: “Jangan membunuh”, orang lalu tidak memubunuh. Kalau hanya sebatas itu, tentu tidak ada manfaatnya. Kalau orang tidak membunuh, lalu apa? Perintah “jangan membunuh” mau menegaskan kandungan lain yakni berbagi, memberi, menciptakan, melestarikan kehidupan, menyembuhkan orang-orang sakit, membela hak-hak bayi atau janin, menentang undang-undang aborsi, dll. Jadi, seseorang baru dikatakan telah menjalankan perintah ‘jangan membunuh’ jika dan hanya jika orang itu telah berbagi kehidupan, berbagi harta miliknya kepada orang lain, terutama kepada mereka yang miskin dan berkekurangan, (antara lain memberi makan orang-orang lapar sehingga mereka tidak mati kelaparan, dstnya). Tidak cukup: “jangan berzinah” lalu orang tidak berzinah/berselingkuh. Harus lebih dari itu: membela hak-hak dan kehormatan perempuan, orang-orang kecil, anak-anak, memperjuangkan hukum-hukum posistif yang membela martabat perkawinan, menolak legaliasi undang-undang perkawinan yang bertentangan dengan hukum ilahi, dll. Tidak cukup: “jangan mengucapkan saksi dusta” lalu orang tidak bersaksi dusta. Ia juga harus berani memberi kesaksian menolak setiap bentuk penipuan, pemalsuan, dstnya dsbnya. Orang tersebut ternyata kecewa. Yesus lalu menegaskan: : "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Elohim."
Kedelapan, otoritas Yesus ternyata melebihi segala perintah Elohim yang telah dipraktekkan oleh orang yang telah datang kepadaNya. Nah, siapakah Dia itu? Dapat dipastikan bahwa Yesus sendirilah Elohim itu, Sabda yang menjadi Manusia.
Kesimpulannya: Teks Markus 10:17-31 justru membuktikan bahwa Yesus TIDAK BERDOSA dan bahwa Yesus adalah Elohim yang menjadi manusia.
Mari kita refleksikan lebih dalam sejumlah ayat yang dirasa perlu:
1. Ayat 17. "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
• Gelar: “Guru yang baik” hanya 2x dipakai dalam keseluruhan Alkitab, itu pun terdapat dalam ceritera yang paralel (Markus 10:17 dan Lukas 18:18). Itu berarti gelar Guru yang baik tidak biasa di kalangan para murid inti (kedua belas rasul). Pemakaian 2x ini mengingatkan kita kepada “Kebaikan” yang dibawa oleh Yesus di satu pihak , dan di pihak lain “Penolakan” dunia (seorang yang datang kepada Yesus).
• Sebaliknya gelar “Guru” dikenakan kepada Yesus sebanyak 43x: dalam Matius sebanyak 7x, Markus 12x, Lukas 19x, Yohanes 5x.
• Pemakaian 43x dapat dikatakan lambang Sang Guru berpuasa selama 40 hari dan empat puluh malam, dan 3 hari dalam alam maut. Guru memberi teladan berpuasa. Berpuasa terhadap segala sesuatu yang merintangi jalan menuju kebangkitan hidup kekal. Puncak dari puasa itu ialah kerelaan diri pada kematian badan untuk memperoleh kehidupan bersama Allah. Yesus telah membuktikan hal tersebut.
• Pemakaian 7x oleh Matius menegaskan kesempurnaan hukum yang dibawa oleh Sang Guru, sekaligus kesempurnaan pengajaran sacramental (7 sakramen). Dalam Tradisi Ibrani, angka 7 selalu menyatakan kegenapan utuh, kesempurnaan total.
• Penggunaan 12x oleh Markus menegaskan Pengajaran Sang Guru kepada kedua belas rasul. Pemakaian 19x oleh Lukas, yang merupakan gabungan 7+12, adalah lambang pengajaran Sang Guru yang sempurna akan diteruskan oleh para rasul.
• Pemakaian 5x oleh Yohanes melambangkan lima peristiwa penting dalam kehidupan Sang Guru, yang harus diajarkan turun temurun: Perkandungan dari Roh Kudus dan kelahiranNya (Natal), Sengsara, Wafat dan Kebangkitan Sang Guru (Paskah), Kenaikan Sang Guru ke Sorga (Pesta Kenaikan), Perutusan Roh Kudus (Pentakosta), Penantian dan Kedatangan Kembali Sang Guru, (Adven).
2. Ayat 10:25. Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
• Apa maksudnya? Ini adalah bahasa simbol. Kita dipanggil untuk mencari maknanya yang terdalam.
• Yahwe dapat membuat seekor unta melintasi lobang jarum karena keutamaan yang dimiliki oleh unta tersebut: taat pada tuannya, melintasi padang gurun, memikul beban berat milik tuannya, sabar dan tabah menjalani tugasnya, secara singkat unta melayani tuannya dengan segenap apa yang dimiliki dalam dirinya.
• Yahwe tidak dapat melakukan tindakan yang sama terhadap manusia yang tidak berbagi miliknya kepada orang lain, sebab dengan demikian ia tidak memiliki keutamaan seperti yang dimiliki oleh unta. Sedemikian sulitnya memasuki kerajaan sorga, maka cara terbaik untuk menggapainya ialah dengan menjalani hidup sebagaimana dicontohkan oleh seekor unta.
• Karena Kerajaan Sorga itu bukan milik manusia, tetapi milik Elohim semata, maka orang yang mau ke sana ibarat melintasi lobang jarum (artinya mustahil dapat dilakukan oleh manusia). Walaupun demikian, manusia dapat melintasinya dan masuk ke dalam sorga kalau manusia mau menerima karunia, atau rahmat dari Elohim. Karunia atau Rahmat yang paling agung dari Elohim kepada manusia adalah PutraNya sendiri.
• Orang dapat masuk sorga kalau ia mau menerima dan percaya pada Yesus. Percaya dan menerima Yesus berarti melakukan segala sesuatu yang Yesus perintahkan, taat! Pada Tuhan, ibarat unta taat pada tuannya.
• Salah satunya adalah melepaskan segala harta milik (karena dibagikan kepada orang lain) dan kemudian mengandalkan Dia saja dalam perjalanan hidup ini.
• Orang yang menerima dan percaya kepada Yesus tidak perlu takut bahwa dia telah kehilangan segala-galanya demi Yesus, sebab semuanya itu akan dikembalikan dengan bungannya yang berlimpah-limpah.
3. Ayat 31 “Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
• Siapakah yang terdahulu? Mereka adalah orang-orang Yahudi yang pertama-tama mendapat tempat di hati Elohim, dan kepada merekalah pertama-tama Putra Elohim diutus tetapi mereka ini telah menolak tawaran dari Yahwe dengan menolak Yesus.
• Rahmat itu akhirnya jatuh ke tangan bangsa-bangsa lain, bangsa-bangsa yang tadinya tidak mengenal Yahwe. Mereka inilah yang justru kemudian masuk ke dalam Kerajaan Sorga karena melaksanakan perintah Yesus.
• Jadi, teks di atas sama sekali tidak dapat dipakai sebagai bukti Alkitabiah bahwa Yesus adalah seorang pendosa. Sebaliknya teks itu menegaskan bahwa Yesus tidak berdosa.
Sejalan dengan uraian di atas perlu disadari bahwa Kitab Suci agama manapun di dunia ini tidak pernah menyatakan bahwa Isa Almasih adalah orang berdosa. Jadi, jika ada orang yang menyatakan bahwa Yesus adalah orang berdosa, maka pada dasarnya ia MENENTANG Kitab Sucinya sendiri. Ambil contoh sebagai pembanding pengakuan Al Quran berikut ini:
1. Qs. 19:19 Isa Al Masih seorang anak laki-laki yang suci.
• “Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".
2. Qs. 19:21 Isa Al Masih sebagai tanda bagi manusia dan rahmat dari Tuhan.
• “Jibril berkata: "Demikianlah. Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan."
3. Qs. 3:46, Isa termasuk orang yang saleh.
• “dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh."
4. Qs 5:110: Isa Al Masih dikuatkan Allah dengan Roh Kudus, semasa dalam buaian dan ayunan sudah bisa berbicara dengan manusia dan membuat banyak mukjizat hebat. Allah turun tangan mengajar Isa menulis, hikmat, Taurat dan Injil.
• (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israel (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata."
5. Qs. 19:31-32, Isa Al Masih seorang yang diberkati Allah dimana saja berada, tidak sombong dan tidak celaka.
• “dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; [19.32] dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka”
6. Qs 3:49, Isa membuat burung, menyembuhkan orang buta sejak lahir, menyembuhkan penyakit sopak (lepra) dan menghidupkan orang mati.
• “Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israel ( yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman."
7. Qs. 3:45 Isa adalah Kalam Allah, terkemuka di dunia dan di akhirat.
• “(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
8. Qs. 4:171 Isa Al Masih utusan Allah, Kalam Allah dan Roh Allah.
• “Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
9. Qs. 21:91 Isa dan ibunya dijadikan tanda yang besar bagi semesta alam.
• ”Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh) nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.
10. QS 43:61 Isa adalah pemberi pengetahuan tentang hari kiamat, jangan ragu tentang Dia.
• “Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
Jadi, menurut Al-Quran, Yesus adalah seorang yang tidak berdosa, atau seorang yang SUCI dan SALEH , seorang yang lurus dan pembuat mukjizat yang hebat. Jika ada Muslim yang menganggap Yesus sebagai orang yang berdosa, maka otomatis ia menentang Alquran yang ia imani sebagai wahyu Allah.
Salah satu kekhasan sifat Allah, atau Tuhan adalah suci. Sedangkan semua manusia telah jatuh dalam dosa (Rom 3:23). Jika menurut Alquran, Yesus adalah seorang yang suci dan saleh, terkemuka di dunia dan akhirat, maka pada dasarnya Alquran mengakui bahwa Yesus adalah Allah, yang dalam hal ini Allah yang menjadi manusia.
RUJUKAN ALKITABIAH BAHWA YESUS TIDAK BERDOSA
• Tidak ada tipu di dalam mulutNya (Yesaya 53:9).
• Orang yang benar (Yesaya 53:11)
• Jalan dan kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6)
• Tidak ada yang mampu membuktikan bahwa Ia berbuat dosa (Yohanes: 8:46.)
• Ia tidak berbuat dosa dan tipu daya tidak ada dalam mulutNya (I Petrus: 2:22)
• Ia saleh dan sempurna (Ibrani 5:7-9)
• Ia tidak berbuat dosa (Ibrani 4:15)
• Ia adalah Yang Kudus (Kisah Para Rasul 3:14// 4:27// 4:30, 1Petrus 1:15//1Yohanes 2:20)
• Ia adalah Yang Kudus dari Allah (Markus 1:24)//Luk 4:34//Yohanes 6:69)
• Nama Allah telah diberikan kepadaNya (Yohanes 17:11).
• Dia adalah yang Kudus dan yang Benar (Wahyu 3:7//6:10//16:5))
Jadi, Yesus sama sekali TIDAK BERDOSA.
Terakhir diubah oleh pocowai tanggal Thu Dec 08, 2011 3:08 am, total 1 kali diubah
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
YESUS BUKAN ALLAH?
Pada point pertama di atas sudah disinggung bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Pada suatu kesempatan di awal saya memulai menjalankan tugas imamatku, aku dihadapkan dengan sejumlah buku yang menentang ke-Allah-an Yesus. Buku-buku tersebut kubaca dengan pikiran terbuka dan membiarkan isinya mengaduk-aduk pikiranku. Aku teringat bahwa di seminari dulu topik ini tidak sungguh kudalami selain karena saya percaya bahwa Yesus adalah Allah, juga saya tidak menemukan buku-buku yang secara intens menolak ke-Allah-an Yesus. Kini saya dihadapkan dengan begitu banyak pertanyaan seputar ke-Allah-an Yesus. Saya percaya bahwa persoalan ini akan terpecahkan. Saya mulai merenung:
a. Apa yang akan terjadi kalau Allah menampakkan diri kepadaku dalam rupa matahari?. Dia adalah cahaya yang tak terhampiri, dan pasti melebihi matahari ciptaanNya. Seorang manusia hina seperti saya, akan meleleh karenanNya. Adalah Allah yang Mahabijaksana tidak mendatangiku dalam rupa matahari.
b. Apa yang akan terjadi kalau Allah menampakkan diri kepadaku dalam rupa hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati?. Saya tidak akan mampu menerimanNya sebab saya tidak bisa berkomunikasi dengan hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati. Allah yang Mahabijaksana tidak mendatangiku dalam rupa salah satu pun dari semuanya.
c. Apa yang akan terjadi kalau Allah menampakkan diri kepadaku dalam rupa surat? Saya tidak akan dapat merasakan bagaimana sesuangguhnya Dia berkorban dan mengambil bagian dalam perjalanan hidup saya. Kebutuhan saya yang paling hakiki adalah bertemu dengan Dia, bukan dengan surat-suratnya. Sebuah surat seberapa pun hebat dan puitisnya dapat saja menipu diriku. Jangan-jangan surat itu berasal dari Iblis yang menyamar seperti malaikat. Allah yang Mahabijaksana tidak mendatangiku dalam rupa surat.
d. Apa yang akan terjadi kalau Allah menampakkan diri kepadaku dalam rupa seorang manusia? Aku dapat berkomunikasi denganNya, Dia dapat memperagakan belaskasihanNya kepadaku dan aku dapat mencintaiNya. Seluruh kemanusiaanku dapat bertemu denganNya. Allah yang Mahabijaksana telah mendatangiku dalam rupa manusia. Bukankah Allah dapat bertindak cukup dengan bersabda saja? Tuhan dapat melakukan hal itu tetapi Dia tidak memilih cara tersebut. Cara “cukup dengan bersabda saja” adalah pikiran manusia, tetapi bukan kehendak Allah.
Begitulah awal pergulataan saya. Saya percaya bahwa Allah telah menjadi manusia, satu-satunya cara yang paling tepat sesuai dengan kondisi kemanusiaan saya. Allah mampu melakukan hal itu.
Refleksi lanjutan dari pergulatan tersebut memampukan saya untuk menjawab secara memuaskan sejumlah alasan penolakan manusia modern terhadap Ke-Allah-an Yesus.
1. Pemakaian Kata/Istilah
Frans Donald menulis: “Kata “Tuhan” yang sering muncul dalam Alkitab diterjemahkan dari kata Adonay (Ibrani), atau Kurios (Yunani), atau Lord (Inggris). Kata Tuhan dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Tuan yang diperhalus dengan tambahan huruf “h” di antara “tu” dan “an” menjadi Tuhan. Dari akar katanya tidak ada perubahan atau perbedaan makna antara Tuhan dan Tuan yang sama-sama berarti yang dihormati, atau pimpinan. “Allah (kata Arab),” searti dengan “sesembahan” atau “yang patut disembah”, yang searti dengan kata Dewa (Indonesia), God (Inggris), Elohim (Ibrani), Theos (Yunani). Ringkasnya: Tuhan = yang dihormati, atau pimpinan, sedangkan Allah= sesembahan, atau yang patut disembah. Berdasarkan pembedaan tersebut, maka Allah memiliki makna arti yang berbeda dengan Tuhan, dan Allah pasti Tuhan, tapi Tuhan belum tentu Allah”.
Apa kebenarannya?
• Sekilas argumentasi seperti itu masuk akal. Tetapi tidak semua yang masuk akal pasti benar. Jika kita merunut ke suatu istilah kata, maka kata Allah, tidak tepat untuk menunjuk kepada SANG ADA. Kata Allah tidak sama dengan atau searti dengan “sesembahan” atau “yang patut disembah”. Kata Allah berasal dari kata “al Ilah” yang berarti dewa tertinggi. “Tertinggi” dari apa? Tertinggi dari para dewa lainnya. Jadi, al Ilah tetaplah dewa. Dewa tersebut dapat saja disebut sebagai sesembahan, hal tersebut tidak sulit dimengerti mengingat ada orang yang menyembahnya. Siapakah yang berani bertaruh bahwa dewa adalah sosok yang patut disembah? Kecuali bahwa awalnya, al Ilah itu adalah sesembahan para pagan Arab pra Islam, yang kemudian maknanya diperluas menjadi “PENCIPTA SATU-SATUNYA”. Jika demikian, maka pada dasarnya tidak dapat dikaitkan dengan SESEMBAHAN Ibrani yang memang tidak mengenal sebutan “Allah” itu sbagai TUHAN SATU-SATUNYA. Bahwa dikemudian hari Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, sah-sah saja. Hal yang sama berlaku untuk kata “Adonay” yang pada awalnya dipakai untuk tuan (Tuhan). Kata itu kemudian mengalami perluasan makna. Yang terpenting bukanlah “kata sebagai kata”, tetapi makna dibalik ungkapan kata itu.
• Pengkritik di atas menyembunyikan satu fakta lain yang amat penting. Orang Israel yakin bahwa Sesembahan mereka adalah YHWH, yang dengannya SANG ADA mewahyukan Diri. Dalam buku-buku PL berbahasa Yunani (LXX), nama YHWH yang tidak boleh diucapkan (Kel 3:14) itu diterjemahkan dengan kata Yunani KURIOS (TUHAN). Tuhan menjadi nama yang paling lazim untuk HAKIKAT SESEMBAHAN Israel. PB memakai gelar “Tuhan” untuk Bapa, tetapi pada waktu yang sama dikenakan untuk Yesus, yang dengannya Yesus diakui sebagai YHWH yang menjadi manusia.
• Jika ada orang menolak ke-Allah-an Yesus, seharusnya ia mulai dari definisi, atau deskripsi tentang “apakah Allah itu”. Jika deskripsi itu sesuai dengan Yesus, maka dapat dipastikan bahwa Yesus adalah Allah. Demikian juga sebaliknya. Jika deskripsi itu tidak cocok dengan Yesus, maka dapat dipastikan bahwa Yesus bukan Allah. Para ahli Alkitab, teolog, bahkan para filsuf telah bertanya dan merefleksikan, mengkontemplasikan apakah benar bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia? Pertanyaan itu terjawab: Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Jawaban tersebut diperoleh karena fakta-fakta Alkitabiah, antara lain, bahwa Allah adalah Pencipta (Kej 1:1, 14:22), dan hal itu berlaku juga untuk Yesus. Bandingkan pengakuan berikut ini dalam Injil Yohanes:
• “1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. …1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya…1:18 Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal, Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Jelas bahwa Yesus adalah PENCIPTA SEGALA SESUATU dan TANPA DIA TIDAK ADA SUATUPUN YANG TELAH JADI. Pernyataan itu lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Allah.
Kaum Unitarian menolak kesimpulan itu dengan merujuk pada Matius 28:18 bahwa Yesus dapat melakukan semuanya itu karena diberi kuasa oleh Allah. Pertanyaannya, kapan Allah memberikan semuanya itu? Pertanyaan tersebut hanya dapat dimengerti bahwa pertama-tama Allah menciptakan Yesus, SETELAH ITU barulah Allah memberikan segala kuasaNya kepada Yesus untuk menciptakan segala sesuatu yang lainnya. Jika demikian gugurlah pernyataan kaum Unitarian bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu sebab Allah hanya menciptakan Yesus sedangkan yang lainnya diciptakan oleh Yesus. Lagi pula, apakah setelah Allah memberikan segala kuasaNya kepada Yesus, maka Allah tidak berkuasa lagi? Jika dijawab “ya” maka hal seperti itu tidak masuk akal. Kaum Unitarian harus berani menolak keseluruhan Kitab Taurat Musa, khususnya Kejadian, yang dengan terang benderang memberi laporan bahwa “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Kejadian 1:1). Penjelasan yang paling logis atas perbedaan antara Kejadian 1:1 dan Matius 28:18 adalah Allah dan Yesus SEHAKIKAT. “Aku dan apa adalah satu” (Yohanes 10:30)
• Penolakan yang dibuat oleh kelompok anti ke-Allah-an Yesus berdasarkan analisis etimologis kata, tidak cukup kuat. Ambil contoh kata: “ESA” atau “SATU”. ALLAH itu ESA, atau SATU. Apakah artinya? Jika Allah dikatakan ESA atau SATU, maka secara etimologis, kata “SATU Allah “ tidak berbeda dengan pengertian “SATU Kambing”. “Satu” mengungkapkan jumlah, yang dengannya “satunya sesuatu itu” berada dalam ruang dan waktu. Dan itu berarti sesuatu itu terbatas. Jadi, ungkapan Allah satu, atau satu Allah kurang tepat untuk mengungkap realitas SANG ADA. Lainnya halnya kalau kita menggali makna di balik ungkapan “Satu” Allah, atau Allah yang “Esa”.
• Selanjutnya, sekali lagi, kita tahu bahwa orang Israel mengenal Sesembahan mereka dengan nama: YAHWE (Kel 3:15). Nama ini tidak boleh disebut sembarangan (Kel 20:7, Ulangan 5:11). Untuk mencegah pemakaian nama YAHWE secara salah, maka orang Yahudi menyebut YAHWE mereka dengan Adonay (Tuhan). Artinya apa? Tentu orang Yahudi tidak bermaksud untuk mengganti arti dari nama YAHWE menjadi: “YAHWE PASTI TUHAN (ADONAY), SEDANGKAN TUHAN (ADONAY) BELUM TENTU YAHWE” [sebagaimana dimengerti oleh kaum Unitarian]. Sebaliknya, satu-satunya maksud dibalik sebutan Adonay (Tuhan) adalah YAHWE [sebagaimana dimengerti oleh orang Yahudi]. Mereka (Pengarang PL) yang menyebut, menulis/mengganti nama YAHWE dengan Adonay lazim disebut sebagai kelompok Yahwista.
• Selain kelompok YAHWISTA ada kelompok lain yakni ELOHISTA. Kelompok ini pun berusaha keras memakai kata lain guna menghindari penyebutan nama YAHWE. Kata yang kerap mereka pakai yakni Elohim. Pemakaian kata Elohim untuk YAHWE tidak pernah dimaksudkan untuk mengganti arti nama YAHWE: “YAHWE pasti Elohim, tetapi Elohim belum tentu YAHWE” [sebagaimana dipahami oleh kaum Unitarian]. Maksud satu-satunya di balik ungkapan Elohim itu terarah kepada YAHWE semata.
• Pandangan atau kritik yang dikemukakan oleh kelompok anti Ketuhanan Yesus dapat dilihat sebagai kerinduan yang mendalam agar sisi kemanusiaan Yesus ditonjolkan. Tujuannya agar Dia benar-benar dimengerti sebagai Jurus Selamat yang hadir dalam perjalanan dan menyertai manusia di bumi ini.
2. Para Rasul Tidak Pernah Menyebut Yesus adalah Allah?
Sering juga kelompok anti Ketuhanan Yesus beranggapan bahwa Para Rasul Yesus tidak pernah mengimani bahwa Yesus adalah Yahwe, atau Allah.
Apa kebenarannya?
Pendapat mereka merupakan refleksi lain lagi atas pemahaman yang keliru terhadap Alkitab dan Para Rasul. Ingatlah fakta ini: Alkitab dan Para Rasul tidak pernah mengatakan bahwa YESUS BUKAN ALLAH. Ada banyak teks yang justru menegaskan bahwa Para Rasul mengimani bahwa Yesus adalah Yahwe. Ini tercermin dalam ungkapan “Putera Allah”. Ungkapan Yesus adalah Putera Allah kerap digunakan oleh Para Rasul Yesus. Apa arti ungkapan itu?
Kami memberikan ilustrasi singkat berikut ini: Penggunaan kata “Anak Manusia”. Jika penggunaan kata “Anak Manusia” mau menerangkan bahwa “Anak” itu bukan hewan, bukan tumbuhan, atau benda, tetapi Anak itu adalah Manusia. Nah, jika ungkapan “Anak Manusia” benar-benar membuktikan bahwa Yesus adalah manusia, maka ungkapan “Anak Allah” membuktikan juga bahwa Dia adalah benar-benar Allah.
Mari kita lihat beberapa contoh pemakaian gelar “Anak Allah” yang keluar dari mulut Para Rasul dalam sejumlah Teks PB:
• Pengakuan Petrus, “Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Mat 16:16)
• Pengakuan Petrus dan Teman-temannya: “Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah." (Mat 14:33)
• 2Petrus 1:1. “Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus”.
• Pengakuan Natanael: “Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" (Yohanes 1:49).
• Pengakuan Yohanes: “Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya”. (Yohanes 20:31).
• Lagi, pengakuan Yohanes 1:1 mengatakan, “Firman itu adalah Allah” Yohanes 1:14, “Firman itu telah menjadi manusia.” Ini dengan jelas mengindikasikan bahwa Yesus adalah Allah dalam wujud manusia.
• Kisah Para Rasul: “20:27 Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu. 20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri”.
Pernyataan Paulus ini sangat jelas dan lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa ia sangat percaya bahwa Yesus adalah Allah. Paulus tidak pernah diperintahkan oleh Yahwe untuk memberitakan seluruh maksud-Nya, tetapi Yesuslah yang mengutus Paulus untuk memberitakan maksudNya. Kisah Para Rasul 9:15-16 “Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku." Jadi, kalau Paulus berkata: “memberitakan seluruh maksud Allah”, itu berarti ia menyatakan Yesus adalah Allah, atau menyamakan Yesus dengan Allah.
• Tidak heran kalau Paulus menasihati kita dengan berkata: “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Filipi 2:5-11).
Frasa-frasa yang terkandung dalam pernyataan Paulus ini menegaskan pula tentang ke-Allah-an Yesus. Jika benar bahwa frasa “rupa seorang hamba” menegaskan bahwa Yesus adalah manusia yang menjadi hamba, maka farsa dalam rupa Allah” pastilah menegaskan bahwa Yesus adalah Allah.
• Pengakuan Paulus: “Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. (Roma 1:4), “Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku” ( Galatia 2:20), “sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, (Efesus 4:13).
Mengingat Alkitab tidak menyertakan tanda baca (titik atau koma, dll), maka dapat saja Roma 1:4 menjadi: “: “Ia adalah Anak, Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.”
• Pengakuan dalam Matius 3:3, "Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: 'Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.' Pernyataan di atas diambil dari Yesaya 40:3, "Ada suara yang berseru-seru: 'Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!'"
Jika kata “TUHAN” dalam Yesaya bermaksud TUAN, makan hal yang sama berlaku untuk Matius 3:3. Sebaliknya, jika kata TUHAN dalam Yesaya menunjuk kepada Allah, maka hal yang sama berlaku untuk Matius 3:3. Jika ada yang memahami kedua teks tersebut secara lain itu berarti bertentangan baik dengan Yesaya mapun Matius. Kata “Tuhan” yang dipakai oleh Yesaya, diambil alih oleh Matius, sementara itu “Tuhan” yang dimaksud oleh Yesaya adalah Allah, bukan Tuan. Jika demkian, maka kesimpulan yang paling logis ialah bahwa Matius menyetujui maksud Yesaya. Jadi, kata “Tuhan” yang yang dimaksud oleh Matius adalah pasti Allah sesuai dengan maksud Yesaya. “Persiapkanlah jalan untuk Tuhan” itu sama dengan persiapkanlah jalan untuk Allah. Karena Matius 3:3, menunjuk kepada Yesus, maka sekali lagi Matius menegaskan bahwa Yesus adalah YAHWE, TUHAN ALLAH. Lagi pula, kalau Yesus bukan Allah tetapi tuan, maka amat tidak masuk akal pernyataan: “persiapkanlah…dan luruskanlah jalan baginya”. Untuk apa mempersiapkan jalan bagi seorang tuan. Karena tak ada seorang pun manusia yang tidak jatuh dalam dosa, maka tidak masuk akal bahwa orang Israel harus bertobat terlebih dahulu dari dosa mereka, baru kemudian mereka dapat menerima kehadiran seorang manusia, yang justeru seorang pendosa juga. Hal seperti itu mustahil. Sama musthilnya dengan pendapat yang mengatakan bahwa Yesus bukan Allah.
• Pengakuan dan pernyataan dari Thomas. Mengenai Yesus, Thomas, sang murid berseru, "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28). Yesus tidak pernah memperbaiki keyakinan muridNya yang satu ini. Kami menantang siapa saja yang menyebut dirinya mengenal Alkitab HARUS berkata seperti yang dikatakan oleh Thomas dihadirat Yesus: “Ya Tuhanku dan Allahku”.
• Titus 2:12-14 menyemangati kita guna menantikan kedatangan Allah dan Juruselamat kita Yesus Kristus. “ Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. “
• Dalam Ibrani 1:8, Bapa berbicara mengenai Yesus, “Tetapi tentang Anak Ia berkata: `Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.”
Jadi, berdasarkan teks-teks tersebut, maka dengan mantap kita katakan: PARA RASUL MENYEBUT DAN MENGIMANI BAHWA YESUS ADALAH YAHWE YANG MENJADI MANUSIA
Terakhir diubah oleh pocowai tanggal Thu Dec 08, 2011 3:13 am, total 1 kali diubah
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
Menurut Petrus Yesus adalah Allah
• Allah memilih aku (Petrus)
Kisah Para Rasul 15:7 … "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
Perkataan Petrus ini makin menjadi jelas dan masuk akal ketika dikonfirmasi ke panggilan Petrus sendiri untuk menjadi pemberita Injil.
Markus 3:13-19. “Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Jika demikian, siapakah Allah yang dimaksud oleh Petrus dalam Kis 15:7? Dia tidak lain adalah Yesus. Yesus itulah yang memilih Petrus untuk memberitakan Injil. Bandingkan dengan perkataan Yesus dalam Yohanes 15:16.
• Allah yang mengenal hati manusia
Kisah Para Rasul 15:8-9 “Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita, dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
Perkataan Petrus ini telah diucapkannya ketika Yesus masih bersama mereka di Galilea.
Yohanes 21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
• Ia mengaruniakan Roh Kudus
Kisah Para Rasul 5:32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."
Kisah Para Rasul 15:8 Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita.
Kisah Para Rasul 15:9 dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
Pernyataan Petrus itu menggaungkan kembali peristiwa bagaimana Yesus telah menganugerahkan Roh Kudus kepada para muridNya. Allah yang memberi para murid Roh Kudus. Konkritnya, Allah yang memberi Roh Kudus itu adalah Yesus sendiri.
Yohanes 20:21-23 “Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."
Kami menantang Anda untuk mengemukakan satu saja ayat Alkitab dimana YAHWE Perjanjian Lama memberikan Roh Kudus kepada para murid Yesus! Tidak ada.!!!
• Jemaat Allah
I Petrus 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat[Jemaat] kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.
Ungkapan di atas merupakan refleksi seluruh identitas orang Kristen sebagai umat milik Allah sendiri. Allah yang dimaksud tidak hanya dialamatkan kepada Bapa, tetapi serentak kepada Yesus. Pada dasarnya, orang-orang Kristen adalah Jemaat Kristus. Karena dan dalam Kristus itulah orang Kristen mengenal Allah. Perhatikan perkataan Yesus berikut ini:
Matius 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku (GerejaKu) dan alam maut tidak akan menguasainya.
Setiap kali Para Rasul menyebut “Jemaat Allah” serentak mereka mengakui bahwa Yahwe adalah Allah dan Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Itulah yang dimaksud oleh Paulus dalam Kisah Para Rasul 20:28, “Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.”
• Keadilan Allah
P. Baru: II Petrus: 1:1. Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. 1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.
Ayat pertama menegaskan bahwa iman diperoleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Jadi, Dia yang disebut Allah dan Juruselamat itu tidak lain adalah Yesus Kristus.
Ayat kedua meneguhkan kenyataan itu: Allah dan Yesus adalah Tuhan kita. Barangkali pernyataan iman bahwa Yesus adalah Allah menyakitkan hati banyak orang. Yesus tidak memaksa siapa pun untuk menerima Dia sebagai Juruselamatnya (Yohanes 15:16). Perkara pun selesai.
4. Yesus tidak pernah menyatakan diriNya adalah Yahwe?
Kelompok anti Ketuhanan Yesus juga beranggapan bahwa Yesus sendiri tidak pernah menyatakan diriNya Yahwe.
Apa kebenarannya?
a. Pertama-tama, Yesus tidak menyatakan diriNya Yahwe, itu bukan persoalan mendasar.
Kami beri ilustrasi: “Selama lawatannya ke luar negeri, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dan bahkan semua orang yang pernah menjabat sebagai presiden, di bumi ini, tidak pernah berpidato, atau memberi pernyataan tentang dirinya: “Aku Barack Obama, Presiden Amerika Serikat adalah Manusia”. Kalau Barack Obama tidak pernah memberitahukan bahwa dirinya adalah manusia, hal itu tidak dapat disimpulkan bahwa Barack Obama pasti bukan manusia. Jadi, sesuatu yang tidak dikatakan bukan berarti tidak ada. Kalau benar bahwa Yesus tidak pernah menyatakan “Aku adalah Allah” tidak berarti bahwa Dia bukan Allah. Kecuali kalau Yesus benar-benar pernah menyatakan: Aku bukan Allah. Berita menyedihkan bagi kaum Unitarian bahwa Yesus tidak pernah menyangkal bahwa DiriNya adalah Allah. Sebaliknya, Yesus dengan pelbagai cara menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang menjadi manusia.
b. Yesus menyatakan diriNya sebagai Putera Allah:
• Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah." (Matius 27:43) [laporan/pernyataan dari orang yang memusuhi Yesus]
• Kata mereka semua: "Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?" Jawab Yesus: "Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah." (Lukas 22:70)
• Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. (Yohanes 5:27)
• Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." (Yohanes 11:4)
• Masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? (Yohanes 10:36)
• "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga (Wahyu 2:18)
Pesan yang mau disampaikan oleh sebutan “Anak Allah” adalah Yesus sehakikat dengan Bapa. Yesus adalah Allah yang tampak dalam sejarah, di hadapan seluruh indera manusia. Anda tidak lagi beriman layaknya, seorang yang membeli kucing dalam karung. Anda mengimani Allah yang pernah hadir dalam sejarah manusiawi Anda. Seberapa pun hebatnya seseorang mendeskripsikan seekor kucing yang hendak dijualnya, bahwa si penjual benar-benar menjual seekor kucing, hal semacam itu tinggal tetap pada sebuah deskripsi, yang harus dibuktikan secara empirik. Allahnya orang Kristen bukanlah Allah angan-angan, atau Allah yang dipropagandakan oleh orang lain, atau Allah yang dideskripsikan Akbar oleh seorang manusia. Allahnya orang Kristen adalah Allah yang menyatakan DiriNya di hadapan ribuan saksi mata dalam wujud rupa manusia. Allah yang menyejarah. (Lih Yes 52:
c. Yesus menyatakan diriNya sebagai Yahwe
• Teks Matius 4:1-11. “4:1. Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. 4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. 4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." 4:5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, 4:6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." 4:7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" 4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, 4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." 4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" 4:11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.”
Yesus dicobai Iblis. Menurut pengarang Matius (4:1), Yesus dicobai oleh Iblis, atau Iblis mencobai Yesus. Penegasan ini penting agar kita dapat memahami sejumlah pernyataan Yesus pada ayat-ayat selanjutnya.
Cobaan pertama: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Jawaban Yesus: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.".
Menarik bahwa pernyataan “Anak Allah yang ke luar dari mulut Iblis, dijawab oleh Yesus: “Manusia hidup….”. Jadi, Anak Allah itu adalah MANUSIA. Perintah Iblis supaya Anak Allah makan roti tentu tidak masuk akal sebab pernyataan Anak Allah mau menegaskan bahwa Yesus adalah Allah. Allah yang adalah Roh tidak mungkin makan roti. Siapakah yang bisa makan roti? Hanya manusia. Sekalipun Yesus adalah manusia, Ia tidak melulu hidup dari roti, tetapi setiap firman yang ke luar dari mulut Allah. Siapakah Allah yang dimaksud oleh Yesus: DiriNya atau Yahwe?. Kalaulah “firman yang ke luar dari mulut Allah” HANYA MELULU ditujukan kepada YAHWE, maka berita dalam Perjanjian Baru, tepatnya keempat Injil tidak tepat sebab keempat Injil nyaris seratus persen memuat pengajaran yang ke luar dari mulut Yesus. Sementara orang-orang Kristen zaman ini justeru mengikuti setiap firman yang keluar dari mulut Yesus. Bukan karena orang Kristen membangkang terhadap Yesus, tetapi justeru karena Dialah yang memerintahkannya (Yohanes 14:23). Lagi pula, Bapa sendiri meminta para murid untuk mendengarkan Yesus (Matius 17:5). Jadi, secara sangat halus Yesus menyampaikan bahwa Dia adalah Allah. Orang Kristen mengikuti semua perkataan dari mulut Allah, yang tidak lain adalah perkataan yang keluar dari mulut Yesus. Renungkanlah itu!
Cobaan kedua: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Jawaban Yesus: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Pertanyaan kita: siapakah yang sedang dicobai oleh Iblis, Yahwe atau Yesus? Jawabannya jelas: Yesus (Mat 4:1), yang juga diakui oleh penulis Ibrani (Ibr 2:18, 4:15).
Iblis berkata: “Jika Engkau Anak Allah…” Jawaban Yesus sangat jelas: “Jangan engkau mencobai Tuhan Allahmu”. Jika demikian, maka kesimpulannya Yesus menyatakan DiriNya adalah Allah. Dan karena Allah yang menjadi manusia, maka Ia dicobai Iblis.
Cobaan ketiga: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Jawaban Yesus: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!".
Ini adalah jawaban yang paling keras dari Yesus karena berkaitan dengan “penyembahan”. Di sini pulalah, Yesus menyampaikan pernyataanNya yang paling jelas dan lengkap tentang siapa DiriNya: Tuhan, Allahmu, HANYA kepada DIA SAJA engkau BERBHAKTI. Lihat dan renungkan!!! Hanya kepada Allah (YHWH) saja engkau berbhakti (menyembah), tetapi YHWH sendiri justeru mengharuskan para malaikat menyembah Yesus (Ibrani 1:6). Yesus tidak pernah menolak untuk disembah, juga tidak pernah mengutuk orang yang menyembah Dia (Matius 8:2) sebagaimana Dia mengutuk Iblis yang minta disembah.
• Yesus menyatakan Diri Allah. Uraian-uraian di atas lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa Yesus menyatakan DiriNya adalah Allah, Allah yang menjadi manusia. Namun, banyak orang menuntut teks yang secara eksplisit menegaskan bahwa Yesus menyatakan diriNya adalah Allah. Baiklah kita berkhikmat. Kata “Yahwe” adalah sebuah Nama. Benar bahwa nama itu menyatakan jati diri. Tuntutan bahwa Yesus menyatakan diriNya Yahwe, telah dijawab oleh Yesus sendiri justru melebihi tuntutan tersebut.
• Kita semua tahu bahwa kata Allah adalah terjemahan Arab kata Ibrani Elohim. Sedangkan kata TUHAN adalah terjemahan Indonesia (Melayu) kata Ibrani YAHWE. Jika ada orang yang lebih “mengagungkan” kata Allah daripada kata Tuhan, maka hal itu tidak lebih dari persoalan rasa budaya bahasa suatu bangsa. Alkitab tidak mendeskripsikan bahwa kata Allah lebih tepat untuk Sang Ada daripada kata Tuhan. Apalagi kalau hanya karena analisis etimologis bahwa di balik kata “Tuhan” terselip juga arti “tuan”. Kalau itu masalahnya, maka dibalik kata “Allah” pun bercokol arti “dewa pagan Arab pra Islam”.
• Sang Ada, Pencipta Langit dan Bumi tidak pernah menyatakan bahwa “NamaKu adalah Allah/Elohim”. Kata “Elohim, atau Allah (Arab)” itu justeru dipakai oleh orang Israel/penulis Alkitab PL untuk YHWH/Sang Ada. Inilah hal yang tidak terbayangkan oleh orang-orang yang mengagungkan dan menggunakan kata “Allah” satu-satunya untuk “Sang Ada”. Sang Ada-nya Israel malah tidak pernah merekomendasikan kata Allah (Arab) itu.
• Kepada Musalah, Sang Ada itu menyatakan siapakah Dia. Dia adalah “AKU ADALAH AKU; AKULAH AKU, sama dengan AKU ADA” Makna dari kata itu ialah AMBIL BAGIAN, IKUT SERTA dan TERLIBAT AKTIF. Nah, DIA yang terlibat aktif itulah yang kemudian disebut YAHWE/TUHAN (Kel 3:13-15). Kalaupun kata “YAHWE” itu telah dikenal oleh orang Israel, tetapi sekurang-kurangnya kata itu mendapat penegasan dan restu langsung dari Sang Ada. Perhatikan teks Yesaya berikut ini: “Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; …(42:. Berkaitan erat dengan pemahaman ini, maka Yesus dengan tegas menyatakan: “Aku yang adalah TUHAN dan GURUMU (Yoh 13:14).
• Pertanyaan kita bukan hanya apakah Yesus pernah menyatakan diriNya, Allah/Elohim, atau Yahwe TETAPI apakah Yesus pernah menyatakan diriNya AKU ADALAH AKU, AKULAH AKU, AKU ADA; kata-kata yang dikemukakan oleh Sang Ada Sendiri.? Ya.! Yesus tidak pernah ragu menyatakan dirinya: AKU ADALAH AKU, AKULAH AKU, AKU ADA” (Lihat misalnya: Mat 27:43, Mrk 14:62, Wahyu 1:8.17.26,22:13). Perhatikan antara lain, kedua teks berikut ini:
Teks Lukas 22:29-30. “Lukas 22:29 Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, 22:30 bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Teks Yohanes 18:36 Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
• Bagaimana kedua teks tersebut dapat menunjuk kepada ke-Allah-an Yesus? Membaca teks Lukas memberi kesan bahwa Bapalah yang menentukan hak kerajaan bagi Yesus. Kesan seperti itu dapat dimengerti. Namun, persoalannya, nama gelar kerajaan itu menyatakan gelar pemiliknya. Pemiliknya adalah Dia yang disebut Allah. “Kamu makan dan minum semeja dengan Aku di dalam KerajaanKu”. Ungkapan “KerajaanKu” disebut juga oleh Yesus dengan ungkapan: “Kerajaan Allah”. Jadi, Yesus adalah Allah. Dalam Matius 6:33 dikatakan: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Kata “Kebenaran” mengingatkan kita pada pernyataan Yesus dalam bagian Injil Yohanes: “Akulah jalan kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:16). Jadi, Yesus menegaskan bahwa DiriNya adalah Allah.
d. Akulah Dia Yahwe
• Markus 14:62 Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."
Perkataan Yesus ini, Ia ambil dari Daniel 7:13. Daniel mengidentifikasi bahwa dia yang datang di tengah awan-awan di langit itu ialah seorang seperti anak manusia. Siapakah namanya? Pertanyaan ini dijawab secara sempurna oleh Pemazmur. “Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah NamaNya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! NamaNya ialah YAHWE (TUHAN); beria-rialah dihadapanNya.” (Mzr 68:5). Menarik bahwa nama dari Dia yang melintasi awan-awan itu bukan Elohim (Allah), tetapi YAHWE, TUHAN. Mengingat semuanya ini, kita dapat mengerti mengapa Yesus tidak pernah secara hurufiah menyatakan diriNya: “Aku adalah Allah”, tetapi “Aku adalah YAHWE, TUHAN”. Yesus tidak mau kita terpeleset dengan kata Elohim, yang kerap dipakai juga untuk allah karikatur (Ul 6:14).
• Yohanes 8:12. Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "AKULAH TERANG dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." Perkataan Yesus ini diambil dari Mazmur 27:1. “YAHWE (TUHAN) ADALAH TERANG. “
Jadi, ini menegaskan bahwa pada dasarnya, klaim Yesus merupakan penyataan DiriNya: siapakah Dia?. Dia adalah YAHWE (TUHAN).
• Yohanes 10:11.14 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; … Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku”.
Perkataan Yesus ini menyingkap keyakinan Yakub (Kej 48:15) dan Daud (Mazmur 23:1) bahwa TUHAN adalah Gembala. Jika Yesus tahu bahwa TUHANLAH GEMBALA, tetapi Dia justru tegas menyatakan bahwa “AKULAH GEMBALA”, bahkan GEMBALA YANG BAIK”, hal itu mengandaikan bahwa DIA adalah TUHAN (YAHWE), sama dengan YAHWE.
• Yohanes 13:13.19 “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan…bahwa Akulah Dia”. Marilah kita berhikmat, sebab “haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu, MENGAJARI engkau seperti seseorang mengajari anaknya. (Ul 8:5).
Yesus secara gamblang menyetujui sebutan para murid atas diriNya: Guru dan Tuhan. Jika Yesus bukan YAHWE, tentulah Ia menghindari sebutan tersebut agar para muridNya tidak mengingkari fakta bahwa YAHWE tidak lagi memerlukan seorang guru untuk mengajar (Yeremia 31: 33-34). Oleh karena Yesus menyetujui gelar (Guru) yang diberikan para muridNya, maka itu berarti Ia mengakui DiriNya sebagai YAHWE, sebab hanya Yahwe yang mengajar dan tidak memelurkan guru yang lainnya.
• Wahyu 2:23 “Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.”
Pernyataan Yesus ini itu mengesankan. Bandingkan pernyataan Yahwe dalam Yeremia 17:10, “Aku, TUHAN yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah dan langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya”. Pernyataan ini tidak cukup dimengerti hanya karena Yesus telah diberi kuasa oleh BapaNya (Mat 28:18), sebab Bapa tetap berkuasa sampai sekarang. Hal itu hanya mungkin dipahami bahwa terdapat kesetaraan antara Bapa dan Yesus (Filipi 2:6). Masih begitu banyak teks lain yang membuktikan bahwa Yesus menyatakan diriNya YAHWE TUHAN.
e. Lagi-lagi Yesus menyatakan DiriNya adalah YAHWE
• Yohanes 10:30, “Aku dan Bapa adalah satu." Banyak diskusi atau debat, persisnya penyangkalan dari kelompok anti ke-Allah-an Yesus. Menurut mereka:
“Aku dan Bapa adalah satu” artinya Yesus bersatu dengan Bapa dan bukan sama dengan Bapa. “Ber-satu”, satu pekerjaan (Yohanes 10:25), satu visi, satu spirit, satu hati satu pikir bukan satu hakikat! Bersatu dengan Yesus bukan menjadi Yesus, bersatu dengan Allah, bukan menjadi Allah sejati”!
Reaksi orang-orang zaman ini memang lain. Pertama-tama mereka menolak ke-Allah-an Yesus karena isi keyakinan mereka adalah Yesus tidak pernah mengakui DiriNya sebagai Allah. Sebaliknya, orang-orang Yahudi menolak ke-Allah-an Yesus karena Yesus mengaku DiriNya adalah Allah. Sama-sama menolak ke-Allah-an Yesus, cuma alasannya saja berbeda. Renungkan dan perhatikan reaksi orang-orang Yahudi terhadap pernyataan Yesus:
"Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah" (Yohanes 10:33).
Orang-orang Yahudi paham dan sangat mengerti bahwa Yesus sedang mengakui DiriNya adalah Allah. Jika tidak demikian, mustahil mereka mau melempari Yesus dengan batu. Ketika jiwa sedang diancam secara demikian, padahal Yesus tidak bermaksud mengakui DiriNya sebagai Allah, maka sangat masuk akal kalau Yesus meluruskan pernyataanNya. Nyatanya, hal itu tidak Yesus lakukan. Tidak ada satu pun ayat dimana Yesus memperbaiki pernyataanNya. Yesus juga TIDAK PERNAH menyatakan “AKU BUKAN ALLAH” hanya orang yang anti Yesus saja yang pernah menyatakannya. Kesimpulannya: Yesus benar-benar bermaksud menyamakan DiriNya dengan Allah.
• Yohanes 8:58 “Sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Perkataan “Aku telah Ada”, itu sama artinya: “AKU ADALAH AKU ADA (=YHWH)”
Perkataan Yesus ini membuat orang Yahudi geram. Perhatikan laporan Alkitab mengenai rekasi orang Yahudi: “Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.” (Yoh 8:59). Mengapa orang Yahudi sedemikian nekat? Bagi mereka, perkataan Yesus itu berarti menghujat Allah. Siapa saja yang menghujat Allah, maka hukumannya tidak tanggung-tanggung: dirajam sampai mati. Pengakuan para musuh Yesus ini menambah bobot kebenaran perkara ini. Artinya Yesus benar-benar menyatakan DiriNya sebagaimana dipahami oleh orang Yahudi: Yesus menyamakan diriNya dengan Yahwe. Sayangnya orang Yahudi tidak dapat menerima dan percaya atas perkataan Yesus itu, sama seperti sebahagiaan dari orang-orang zaman sekarang.
f. Lihat juga Teks-teks Berikut ini:
• Dalam kitab Wahyu, malaikat menginstruksikan Rasul Yohanes untuk hanya menyembah kepada Allah (Wahyu 19:10). Beberapa kali dalam Alkitab Yesus menerima penyembahan (Matius 2:11; 14:33; 28:9, 17; Lukas 24:52; Yohanes 9:38). Dia tidak pernah menegur orang-orang yang menyembah Dia. Kalau Yesus bukan Allah, Dia pasti akan melarang orang-orang menyembah Dia, sama seperti malaikat dalam kitab Wahyu. Yesus juga pasti tahu betul larangan menyembah selain Allah dalam Kel 20:4-5//Ul 5:7-9)
• Di satu pihak, semua manusia di bumi rusak, pembohong, berdosa (Kejadian 6:12, Mazmur 116:11, Roma 3:4). Di pihak lain, hanya Allah yang dapat mengampuni dosa (Mrk 2:7). Sementara, orang berdosa tidak dapat melihat Allah kecuali mereka yang suci hatinya (Matius 5:. Jadi, manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Kita sadar bahwa hanya Allah saja yang memungkinkan kita dapat menghampiri tahtaNya. Oleh kehendak dan cintaNya kepada kita, maka Dia datang ke dunia. Sesuatu yang tidak masuk di akal pikiran manusia daging. Dia yang Mahabijaksana datang dan mengambil rupa manusia, bahkan rupa hamba. Sebab kita ini adalah manusia dan hamba. Dengannya kita mengerti, Dia yang tak terjangkau, Dia yang ajaib, Dia yang mahadasyat kini hadir menyertai kita dan sedang mengantar kita menuju rumahNya. Karena kini Dia telah menjadi manusia, maka untuk menebus dosa kita, Ia memakai cara-cara manusiawi kita. Sekali lagi, maksudnya ialah supaya kita mengerti, supaya kita tahu, supaya kita merasakan dan supaya kita mengalami. Kita dapat mengalamiNya dengan seluruh kemanusiaan kita. Kalaulah dia yang menebus dosa kita hanyalah manusia seperti kita, maka hal itu tidak mungkin sebab manusia pada dasarnya tidak dapat menolong dan menebus dosanya sendiri (1 Yohanes 2:2). Hanya Allah yang sanggup menanggung dosa seisi dunia ini (2Korintus 5:21). Karena dosa yang begitu besar dan berat, Allah yang menjadi manusia itu mati untuk dosa kita (1 Petrus 3:18).
• Perhatikan perkataan dalam Ibrani berikut ini: “ Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; (2:14).
Pernyataan ini menegaskan sesuatu hal yang berbeda bahwa Yesus tidak sama dengan manusia. Karena tidak sama dengan manusia, maka Ia (Yesus) MENJADI (pergerakan/perubahan ke bentuk yang lain) sama dengan manusia (darah dan daging). Perubahan dari tidak sama menjadi sama.
• Ibrani 2: 15 “Dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.”.
Apakah untuk menyelamatkan manusia, Allah harus menjadi manusia terlebih dahulu? Jawabannya: YA. Itu cara yang paling baik. Itu adalah rancangan Allah dan bukan rancangan manusia. “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,…Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu…firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. (Yes 55:8-11). Kita tidak dapat memaksakan kehendak kita kepada kehendak Allah.
• Ibrani 2:17-18. “Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.”
Jika ada seorang anak kecil yang tiba-tiba jatuh ke dalam sumur berlumpur yang dalam, maka seorang anak kecil pasti tidk mampu menolongnya. Kata-kata anda pun tidak lagi bermanfaat baginya. Bahkan alat Bantu yang paling canggih sekalipun tidak ada faedahnya. Cara satu-satunya yang paling efektif ialah diri anda sendiri. Anda harus menceburkan diri ke dalam sumur itu sebab dia tidak dapat memegang kata-kata anda, tetapi dia butuh tangan anda. Bahkan manakala anak itu tidak lagi dapat memegang apa pun, maka anda yang harus memegang tangannya dan menarik dia dari sana. Anda harus turun ke dalam lumpur itu. Anda dapat mengangkat dan menggendongnya serta membawanya ke tempat yang aman. Kita ini lebih kecil dari seorang anak kecil, sering jatuh dan jatuh lag ke dalam lumpur yang kotor. Tuhan tahu bagaimana caranya menyelamatkan kita. Dia tidak mau menggunakan cara kunfayakun, bimsalabim, (seperti kebiasaan tukang sulap), atau apa pun namanya. Bahkan Dia tidak mempercayakan firmanNya kepada apa yang tidak kekal. Dia menyampaikan firmanNya kepada kita dengan menjadi sama dengan kita. Dan itu adalah cara yang paling tepat sesuai dengan kemanusiaan kita.
h. Bagaimanakah Dia menyelamatkan kita?
Melayani dengan kasih dan memberikan nyawaNya
• “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28)
• Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Mark 10:45)
• Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; (Yoh 10:11)
• “Sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. (Yoh 10:15)
• Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. (Yoh 10:17)
• Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. (Yoh 15:13)
Bangkit dari Mati dan Mengalahkan Maut
• Malaikat memberi kesaksian bahwa Yesus telah bangkit dan mendesak para murid untuk memberitakannya kepada orang lain. (Matius 28:7)
• Petrus menyampaikan bahwa Yesus telah bangkit dan dan menampakkan diri kepada para saksi dan bukan kepada bangsa-bangsa. Hal itu merupakan kehendak Allah. (Kisah Para Rasul 10:41)
• Petrus mewartakan bahwa Yesus adalah Mesias yang menderita dan bangkit dari antara orang mati. (Kisah Para Rasul 17:3)
• Yesus adalah Mesias yang menderita sengsara dan Ia adalah yang pertama bangkit dari antara orang mati dan memberitakan terang kepada bangsa-bangsa. (Kisah Para Rasul 26:23)
• Kristus telah bangkit dan tidak mati lag, maut tidak berkuasa lag atas Dia (Roma 6:9)
• Yesus menubuatkan bahwa Anak Manusia akan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga sesudah kematianNya (Markus 9:9, Yohanes 2:22)
• Yesus bangkit pada hari ke tiga sesudah kematianNya (Lukas 24:46)
• Yesus menampakkan diri sesudah kematianNya kepada para muridNya. (Yohanes 20:9, 21:14).
• Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. (Kol 1:18)
• Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. (II Tim 2:
• …dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya. (Why 1:5)
• dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. (Rom 1:4)
• Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. (Rom 6:4)
• Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. (Rom 6:5)
• Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. (rom 6:9)
• Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut (Ibr 2:14)
Dengan segenap hati kita berkata: “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. “ (1Petrus 1:3-5)
Jadi, seluruh uraian di atas memastikan bahwa Yesus menyatakan diriNya adalah Allah (yang menjadi manusia) dan karena Dia anda dan saya memiliki pengharapan akan keselamatan dan hidup yang kekal.
Terakhir diubah oleh pocowai tanggal Thu Dec 08, 2011 3:14 am, total 1 kali diubah
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
Perihal Yesus mengampuni dosa
Perjanjian Lama mengatakan bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dosa.
• “ II Tawarikh 7:14 dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. “
• “Mikha 7:18 Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? “
Kedua teks di atas membuktikan bahwa hanya Allah Israel saja yang dapat mengampuni dosa. Selain Dia tidak ada lagi. Hal itu sejalan dengan perkataan orang-orang Yahudi kepada Yesus:
• Markus 2:7 "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"
• Lukas 5:21 Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"
• Lukas 7:49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?"
Untuk semua pertanyaan dan keraguan orang Yahudi tersebut, Yesus menjawab dengan sangat tegas dan berupa perintah agar diketahui oleh orang Yahudi:
• “Matius 9:6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
• Markus 2:10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu”
• Lukas 5 :24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
Setelah memahami pertanyaan orang Yahudi yang dijawab langsung oleh Yesus, maka silahkan Anda baca perintah dari Yohanes Pembaptis berikut ini:
• Markus 1:1-4 “Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya", demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."
• Lukas 3:3 Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, “
Apa kesimpulannya? Yohanes sedang mempersiapkan jalan untuk Yesus, dan mengatakan: Allah akan mengampuni dosamu. Jadi, Yesus adalah Allah!
Manusia modern cenderung melihat pernyataan Alkitab di atas bertentangan satu sama lain: II Tawarikh 7:14 dan Mikha 7:18 bertentangan Matius 9:6, Markus 2:10 dan Lukas 5 :24. Mereka berkata: “Alkitabmu berkata: HANYA Allah yang mengampuni dosa, ternyata Yesus juga mengampuni dosa. Bukankah keduanya bertentangan satu sama lain? Mana yang benar: Allah atau Yesus?” Mereka akan memilih Allah dan bukan Yesus. Itu berarti bagi mereka Yesus adalah pembohong. Dengan demikian mereka tidak hanya bertentangan dengan Alkitab, tetapi sekaligus menentang Yesus. Bagi orang Kristen mudah saja: hanya Yahwe yang mengampuni dosa, nah Yesus mengampuni dosa, jadi Yesus adalah Yahwe. Logis dan jauh lebih masuk akal.
Perhatikan contoh sederhana berikut ini: “HANYA Manusia yang berpikir, nah Andy berpikir. Jadi Andy adalah Manusia.” Bagi orang yang tidak tahu ilmu menalar, akan ngotot mengatakan bahwa Andy bukan Manusia sebab hanya Manusia yang berpikir. Jadi Andy dan Manusia bertentangan. Sama seperti itu jugalah logika orang yang tidak mengerti Alkitab dan iman Kristen.
4. Beberapa pernyataan: “untuk Yahwe juga SAMA untuk Yesus”
Pada suatu kesempatan Yesus pernah berkata:
• Aku dan Bapa adalah satu." (Yoahnes 10:30)
• “Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." (Yohanes 10:38)
• Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. (Yohanes 14:10)
• Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. (Yohanes 14:11)
• Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku." (Yohanes 16:15)
Apakah ada teks lain yang mendukung pernyataan Yesus itu?
1. Hanya Allah yang mematikan dan menghidupkan.
Perjanjian Lama:
• Ulangan 32:39. Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku.
Perjanjian Baru:
• Yohanes 5:17-18 “Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku." (Yohanes 10:17-18).
• Yohanes 5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.
2. Tidak ada yang sama seperti Allah.
Perjanjian Lama:
• II Samuel 7:22 Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan ALLAH, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami.
• I Tawarikh 17:20 Ya TUHAN, tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami.
• II Tawarikh 6:14 sambil berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit dan di bumi; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu;
Perjanjian Baru:
• Filipi 2:5-8 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
3. Allah yang memelihara perjanjian.
Perjanjian Lama:
• I Raja Raja 8:23 lalu berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu (lihat juga II Tawarik 6:14)
Perjanjian Baru:
• Ibrani 7:22 demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat.
• Ibrani 8:6. Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.
• Ibrani 8:13 Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.
• Ibrani 9:15. Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama. (bdk juga dengan I Korintus 11:25, Markus 14:24, Lukas 22:20).
4. Allah adalah Terdahulu dan Terkemudian.
Perjanjian Lama:
• Yesaya 44:6 Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.
• Yesaya 48:12 "Dengarkanlah Aku, hai Yakub, dan engkau Israel yang Kupanggil! Akulah yang tetap sama, Akulah yang terdahulu, Akulah juga yang terkemudian!
Perjanjian Baru:
• Wahyu 1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
• Wahyu 2:8. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali.
• Wahyu 21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
• Wahyu 22:13 Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."
5. Allah adalah Juruselamat
Perjanjian Lama.
• Yesaya 45:21 Beritahukanlah dan kemukakanlah alasanmu, ya, biarlah mereka berunding bersama-sama: Siapakah yang mengabarkan hal ini dari zaman purbakala, dan memberitahukannya dari sejak dahulu? Bukankah Aku, TUHAN? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!
• Yesaya 43:11 Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.
• Yesaya 49:26 Aku akan memaksa orang-orang yang menindas engkau memakan dagingnya sendiri, dan mereka akan mabuk minum darahnya sendiri, seperti orang mabuk minum anggur baru, supaya seluruh umat manusia mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, adalah Juruselamatmu dan Penebusmu, Yang Mahakuat, Allah Yakub."
• Hosea 13:4 Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku.
Perjanjian Baru:
• II Petrus 1:1. Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
• I Timotius 1:1. Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita,
• Titus 2:13. dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus (lihat juga Lukas 2:11, Yohanes 4:42, Filipi 3:20, II Timotius 1:10 Titus 1:4 Titus 2:10, II Petrus 1:11 , II Petrus 2:20 II Petrus 3:2, II Petrus 3:18,
• II Petrus 3:18. Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
6. Tidak ada Allah lain daripada Allah yang esa.
Perjanjian Lama
• Maleakhi 2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
• Ulangan 4:35 Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia.
• Ulangan 4:39 Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.
• I Samuel 2:2 Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.
• I Raja Raja 8:60 supaya segala bangsa di bumi tahu, bahwa Tuhanlah Allah, dan tidak ada yang lain,
• Yesaya 45:5. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku,
• Yesaya 45:6 “Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain”
• Yesaya 45:14 “Hanya di tengah-tengahmu ada Allah, dan tidak ada yang lain; di samping Dia tidak ada Allah! “
• Yesaya 45:18 Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit, --Dialah Allah--yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, --dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami--:"Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain.
• Yesaya 45:21 Beritahukanlah dan kemukakanlah alasanmu, ya, biarlah mereka berunding bersama-sama: Siapakah yang mengabarkan hal ini dari zaman purbakala, dan memberitahukannya dari sejak dahulu? Bukankah Aku, TUHAN? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!
• Yesaya 45:22 Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain.
• Yesaya 46:9 Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku,
• Yoel 2:27 Kamu akan mengetahui bahwa Aku ini ada di antara orang Israel, dan bahwa Aku ini, TUHAN, adalah Allahmu dan tidak ada yang lain; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya."
• Zefanya 2:15 Itulah kota yang beria-ria yang penduduknya begitu tenteram dan yang berkata dalam hatinya: "Hanya ada aku dan tidak ada yang lain!" Betapa dia sudah menjadi tempat yang tandus, tempat pembaringan bagi binatang-binatang liar. Setiap orang yang lewat dari padanya akan bersuit dan mengayun-ayunkan tangannya.
• Zakharia 14:9 Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.
Perjanjian Baru
• Yohanes 1:1-4. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
• Yohanes 20:28-29 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
• Yohanes 10:30-33 Aku dan Bapa adalah satu." Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."
• Matius 1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.
• Roma 9:5 Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!
• Kisah Para Rasul 15:7-8 Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya. 15:8 Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita.
Coba Anda Perhatikan dan renungkan secara khusus teks Kisa Para Rasul itu: Petrus berkata: Allah memilih aku. Siapakah Allah yang dimaksud? Tidak lain adalah Yesus, sebab yang memilih Petrus untuk memberitakan Injil adalah Yesus (Yohanes 15:16). Kemudian Allah mengenal hati manusia. Bandingkan perkataan Petrus kepada Yesus dalam Yohanes 21:17. Selanjutnya, Allah mengaruniakan Roh Kudus. Siapakah Allah yang dimaksud? Tidak lain adalah Bapa dan Putera. Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Di sini, Roh Kudus diutus oleh Bapa dalam nama Yesus dan mengingatkan para murid akan semua yang telah diajarkan oleh Yesus. Yohanes 15:26. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Di sini, Roh Kudus diutus oleh Yesus dan bersaksi tentang Yesus. Yohanes 16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Di sini, Yesus menjadi penentu: apakah Roh Kudus datang kepada para murid atau tidak. Yohanes 20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Roh Kudus diberikan oleh Yesus.
7. Hanya Allah yang Mengenal Hati Manusia.
Perjanjian Lama:
• “ I Raja Raja 8:39 maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga, tempat kediaman-Mu yang tetap, dan Engkau kiranya mengampuni, bertindak, dan membalaskan kepada setiap orang sesuai dengan segala kelakuannya, karena engkau mengenal hatinya--sebab Engkau sajalah yang mengenal hati semua anak manusia”
• II Tawarikh 6:30 maka Engkaupun kiranya mendengar dari sorga, tempat kediaman-Mu yang tetap, dan kiranya Engkau mengampuni, dan membalas kepada setiap orang sesuai dengan segala perbuatannya, karena Engkau mengenal hatinya--sebab Engkau sajalah yang mengenal hati anak-anak manusia.
Perjanjian Baru:
• 21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
• Yohanes 16:30 Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah."
8. Manusia Hanya Berdosa Kepada Allah.
Perjanjian Lama:
• “Mazmur 51:6 Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu”
Perjanjian Baru:
• 1Korintus 11:26-30 “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal. “
Kami sadar betul bahwa Anda akan memakai Alkitab untuk membuktikan bahwa seseorang dapat juga berdosa kepada manusia. Namun bertanyalah kepada hati nurani Anda sendiri. Apakah karena Anda berdosa kepada teman Anda maka Anda memohon pengampunan? Jika demikian, dapatkah teman Anda mengampuni dosa Anda? Tidak, bukan? Bukan pertama-tama Anda berdosa terhadap teman Anda ketika Anda berlaku jahat kepadanya, tetapi terutama karena Anda terlebih dahulu melawan perintah Tuhan dan berdosa terhadap Dia. Anda bersalah terhadap sesama, tetapi berdosa hanya kepada Tuhan. Itulah maksud Alkitab yang mengatakan bahwa Anda pun bersalah kepada saudara Anda. Jadi, pada dasarnya setiap kejahatan yang Anda lakukan terhadap sesama saudara Anda berdosa terhadap Tuhan. Hanya kepada Tuhan saja engkau berdosa.
9. Hanya Allah Yang Bernama Tuhan.
Perjanjian Lama:
• “Mazmur 83:19 supaya mereka tahu bahwa Engkau sajalah yang bernama TUHAN, Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.
• Yeremia 23:6 Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN--keadilan kita.
• Keluaran 15:3 TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya.
• Keluaran 20:7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
• Yeremia 33:2 "Beginilah firman TUHAN, yang telah menjadikan bumi dengan membentuknya dan menegakkannya--TUHAN ialah nama-Nya--:
• Amos 96 yang mendirikan anjung-Nya di langit dan mendasarkan kubah-Nya di atas bumi; yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi--TUHAN itulah nama-Nya.
• Zakharia 14:9 Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.
Perjanjian Baru:
• Matius 7:21-23 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
• Kisah Para Rasul 8:16 Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
• Kisah Para Rasul 19:5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
• Kisah Para Rasul 19:13. Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus."
• Kisah Para Rasul 19:17 Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, maka ketakutanlah mereka semua dan makin masyhurlah nama Tuhan Yesus.
• Kisah Para Rasul 21:13 Tetapi Paulus menjawab: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus."
• I Korintus 5:5 orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.
• I Korintus 6:11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
• Kolose 3:17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
• I Tesalonika 4:2 Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
• II Tesalonika 3:6. Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.
Jadi, Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, Allah beserta kita, Firman yang menjadi daging. Hal ini terjadi dari pihak TUHAN. Bukan karena manusia menetapkannya secara demikian, tetapi Allah sendiri yang berkehendak ajaib seperti itu. Ini amat sulit dimengerti oleh orang yang memang tidak dikaruniai Roh untuk mengerti.
Terakhir diubah oleh pocowai tanggal Thu Dec 08, 2011 3:19 am, total 1 kali diubah
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
DOGMA TRINITAS SALAH?
Alasan penolakan terhadap dogma Trinitas antara lain sebagaimana berikut ini:
• “ Kata Trinitas tidak terdapat dalam Alkitab.
• Kata Roh Kudus (Roh Allah) sama dan identik dengan “kuasa Allah”, “semangat Allah”, “nafas hidup Allah”, “makhluk-makhluk hidup ilahi Allah.
• “Roh Kudus bukan Pribadi dan bukan Tuhan ”.
• Dogma Trintas buatan manusia. Dogma Trinitas merupakan usaha nyata manusia (maksudnya Gereja Katolik) mengubah hukum Allah menjadi hukum manusia..
Koq Allah membiarkan DIRINYA DIPERMAINKAN OLEH OTORITAS GEREJA KATOLIK, mengubah hukumNya menjadi hukum manusia? Apakah Dia tidak sanggup berhadapan dengan Gereja Katolik? Tetapi dalam sejarah, Yahwe Tuhan justeru selalu berpihak pada Gereja Katolik. Paham-paham: Gnostisisme berantakan, Manicheisme hancur, Arianisme lenyap, Subordinasionisme tak berbekas, Nestorianisme tinggal nama, Doketsime tak berdaya, Apolinarisme, Monofisitisme, Adopsianisme, hilang ditelan bumi. Sebaliknya gereja Katolik teguh berdiri hingga kini. Mengapa demikian?
a. Arti kata.
Ada banyak anggapan salah mengenai konsep Trinitas: “Allah itu tiga, satu tapi tiga”, “Allah salah satu dari tiga”, Trinitas itu Allah, Yesus dan Maria. Konsep seperti itu adalah tuduhan belaka dari mereka yang tidak memahami iman Kristen. Konsep seperti itu tidak ada dalam Alkitab. Jadi, tuduhan yang salah alamat, atau fitnah belaka. Jelas salah total. Trinitas sebenarnya adalah satu hakikat Allah dalam Tiga Pribadi. Esensi Allah Satu dalam Tiga Pribadi: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Untuk memudahkan pemahaman Anda, kita lihat Alquran sebagai pembanding:
[Qs 4.171] Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
Dengan mengabaikan catatan tambahan para komentator, maka teks di atas aslinya adalah sebagai berikut:
[Qs 4.171] Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan Roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "tiga", berhentilah. Lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
Dari teks di atas selayaknya terkandung tiga hal menyangkut Allah:
• Allah sendiri,
• Kalimat-Nya (Kalimat Allah=Firman Allah),
• Roh dariNya (Roh Allah).
Jadi, di dalam Allah itu ada Firman dan Roh. Adakah ketiganya terpisah dari Allah? Tentu tidak, bukan. Tiga yaitu Allah, Kalimat dan Roh, tetapi satu saja yakni Allah itu sendiri. Walaupun demikian, Allah, Kalimat dan Roh, Anda lihat, ketigaNya amat berbeda. Masing-masing bereksistensi, cara berada menurut keberadaannya masing-masing. Semuanya satu saja yakni Allah. Nah, seperti itulah iman Kristen.
b. “Kata Trinitas Tidak Terdapat Dalam Alkitab”?
Kata “Trinitas” memang tidak ada dalam Alkitab. Kata sebagai kata, tentu tidak harus semuanya ada dalam Alkitab. Kalau ada orang mengatakan bahwa “Kata Trinitas Tidak Alkitabiah”, toh kalimat itu juga tidak Alkitabiah. Jadi, tuduhan tersebut tidak berdasar pada Alkitab. Dengan demikian, semua kalimat yang dibuat untuk menolak gagasan Trinitas adalah usaha nyata menciptakan hukum manusia untuk mengubah hukum Allah.
c. “Roh Allah sama/identik dengan Kuasa Allah?”.
Teks-teks berikut ini membuktikan bahwa Roh Allah tidak sama dengan/identik dengan Kuasa Allah
• Lukas 1:35; “Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” Jadi, Maria mengandung karena dua hal: Roh Kudus dan kuasa Allah. Ini menegaskan bahwa Roh Kudus dan kuasa Allah adalah dua hal yang berbeda.
• Kisah Para Rasul 10:37-38; “ Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.“ Allah mengurapi Yesus ternyata dengan Roh Kudus dan kuat kuasa. Dua hal yang sama sekali berbeda. Menyamakan dua hal tersebut sama dengan menyamaratakan antara minyak dan air.
• I Samuel 16:13. “ Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.” Di sini ditegaskan bahwa Roh Kudus itu memiliki kuasa sendiri. Ini mempertegas hal lain lagi. Roh Kudus adalah sosok Pribadi. Hanya “Pribadi” saja yang memiliki kuasa.
• Matius 12:28; “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.” Yesus memperjelas “Pribadi” Roh Kudus. Kuasa yang dimiliki oleh Roh Kudus itulah yang memungkinkan Yesus mengusir setan.
• Lukas 4:14; “Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. “
• Kisah 11:28; “ Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius. “
• Roma 15:19; “oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh. Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah memberitakan sepenuhnya Injil Kristus. “
• Yehezkiel 3:14; “ Dan Roh itu mengangkat dan membawa aku, dan aku pergi dengan hati panas dan dengan perasaan pahit, karena kekuasaan TUHAN memaksa aku dengan sangat.”
• 1Korintus 12:9-13; “Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. 12:13 Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. “ Menggelikan kalau tetap ngotot mengatakan bahwa “Roh Kudus sama dengan kuasa Allah, Roh = kuasa.
Perhatikan:
• Roh memberikan iman
• Roh memberikan karunia penyembuhan
• Roh memberikan kuasa mengadakan mukjizat
• Roh Roh memberikan karunia untuk bernubuat
• Roh memberikan karunia untuk membeda-bedakan macam-macam roh.
• Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh,
• Roh memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
• Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap.
• Roh memiliki kehendak. Mustahil kalau “kuasa” memiliki kehendak.
• Dalam satu Roh kita semua, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. “
d. “Roh Allah sama dengan Makhluk-makhluk Ilahi/utusan Allah?”
Alkitab memberi kesaksian bahwa Roh Allah tidak sama dengan Makhluk-makhluk Ilahi/utusan Allah. Renungkanlah perkataan Alkitab berikut ini:
• Yesaya 63:8 Bukankah Ia berfirman: "Sungguh, merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang," maka Ia menjadi Juruselamat mereka
• Yesaya 63:9 dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala.
• Yesaya 63:10 Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka.
• Yesaya 63:11 Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa, hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-sama dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya dalam hati mereka;
• Yesaya 63:12 yang dengan tangan-Nya yang agung menyertai Musa di sebelah kanan; yang membelah air di depan mereka untuk membuat nama abadi bagi-Nya;
• Yesaya 63:13 yang menuntun mereka melintasi samudera raya seperti kuda melintasi padang gurun? Mereka tidak pernah tersandung,
• Yesaya 63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.
Jika benar Roh Allah sama dengan makhluk ilahi utusan Allah maka:
• Yesaya 63:10 seharusnya ditulis: “… Tetapi mereka memberontak dan mendukakan makhluk-makhluk ilahi/utusan Allah.
• Yesaya 63:11 ditulis: “….Dia yang menaruh makhluk-makhluk/utusan Allah dalam hati mereka”.
• Yesaya 63:14 seharusnya ditulis “….. Makhluk-nakhluk/utusan Allah membawa mereka ke tempat perhentian.
Ketiga “keharusnya” itu akan dijawab oleh kaum Unitarian: “Alkitab salah terjemah. Alkitab diterjemahkan untuk kepentingan pendukung dogma Trinitas.
Jika benar bahwa Roh Allah sama dengan makhluk ilahi Allah, maka sejumlah pernyataan Alkitab berikut ini sangat mustahill.
Kejadian 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
• Pernyataan ini tidak bermakna sebab itu berarti makhluk ilahi/utusan melayang-layang di atas air. Lalu kapan mereka diciptakan, ataukah sama kekalnya dengan Allah? Mustahil!
II Tawarikh 24:20 Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: "Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Iapun meninggalkan kamu!"
• Zakharia dikuasai oleh Roh Allah. Jika Roh Allah itu hanyalah makhluk ilahi Allah, maka pernyataan Zakharia tidak bermakna: beginilah firman Allah. apakah makhluk ilahi Allah sama dengan Allah? Mustahil!
Ayub 33:4 Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.
• Jika roh Allah sama dengan makhluk ilahi/utusan Allah, maka teks Ayub ini berarti, Ayub dicipta, diadakan, dibuat oleh makhluk ilahi Allah. Mustahil !
Matius 12:28 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
• Jika Roh Allah sama dengan makhluk ilahi/utusan Allah, maka itu berarti Yesus mengusir setan dengan kuasa makhluk ilahi/utusan Allah. Mustahil!
I Korintus 6:11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
• Jika benar bahwa Roh Allah sama dengan makhluk ilahi/utusan Allah, maka kita dibenarkan dalam makhluk ilahi/utusan (ciptaan) Allah. Mustahil.
I Korintus 2:11 Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.
• Jika benar bahwa Roh Allah sama dengan makhluk ilahi Allah, maka apa yang ada di dalam diri Allah hanya diketahui oleh makhluk ilahi/utusan Allah (ciptaan). Sangat mustahil!
Jadi, Roh Allah tidak sama dengan makhluk ilahi/utusan Allah. yang benar adalah Roh Allah sama dengan Roh Kudus, Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal Mahakudus.
e. “Roh Allah sama dengan nafas hidup Allah.”
Alkitab mengajarkan bahwa Roh Allah TIDAK SAMA DENGAN nafas hidup Allah. perhatikanlah teks-teks berikut ini dengan cermat.
• Ayub 33:4: Roh Allah telah MEMBUAT aku dan NAFAS Yang Mahakuasa membuat aku hidup. Ayub 34:14: Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya, dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya”
• Ayub 27:3 selama nafasku masih ada padaku, dan roh Allah masih di dalam lubang hidungku,
• Ayub 32:8 Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian.
• Ayub 33:4 Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.
• Ayub 34:14 Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya, dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya,
Teks-teks yang baru saja dikutip membuktikan bahwa ada perbedaan besar antara Roh Allah dan nafas Allah. Jadi, Roh Kudus tidak sama dengan nafas Allah, juga tidak sama dengan kuasa Allah.
ROH ALLAH ADALAH PRIBADI
Ada pelbagai hal yang MEMBUKTIKAN bahwa Roh Allah adalah Pribadi Allah sendiri.
• Roh Allah memiliki Kuasa (Hak 14:6.19; 15:14; ISam 10:6.10; 11:6.13),
• Roh Allah dapat Berbicara (II Samuel 23:2);
• Roh Bapa berkata-kata (Mat 10:20, Kis 8:29, 10:19, 11:12; 13:2; 21:11., Why 14:13 ),
• Roh Kudus dapat mengambil keputusan (Kis 15:28),
• Roh memiliki keinginan/Kehendak (1Kor 12:11),
• Roh Allah memiliki perasaan (Yesaya 63:10)
• Roh memberikan: iman, karunia untuk menyembuhkan, kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, (1Korintus 12:9-13)
Roh Kudus ternyata adalah Yahwe/Tuhan
• Kisah 28:25-27 bandingkan Yesaya 6:8-10;
• Ibrani 3:7-11 bandingkan dengan Mazmur 95:7-11 dan keluaran 17:1-7;
• Ibrani 10:15-17 bandingkan dengan Yeremia 31:33-34; dll.
• Roh Kudus berkarakter seperti Yahwe: Kekal (Ibrani 9:14), Maha ada (Mazmur 139:7-10), Maha tahu (1Korintus 2:10-11 dan Yesaya 40:13), Maha kuasa (Matius 12:28), Pencipta (Ayub 33:4), Suci/kudus (Lukas 1:35), dosa menghujat Roh Kudus tidak dapat diampuni (Markus 3:29); dll.
Roh setara/sejajar dengan Yahwe dan Yesus.
• Yesaya 59:21 Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN.
• Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
• 2Korintus 13:13 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. Dll
Jadi, Roh Kudus adalah Allah, Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal.
• “ Kata Trinitas tidak terdapat dalam Alkitab.
• Kata Roh Kudus (Roh Allah) sama dan identik dengan “kuasa Allah”, “semangat Allah”, “nafas hidup Allah”, “makhluk-makhluk hidup ilahi Allah.
• “Roh Kudus bukan Pribadi dan bukan Tuhan ”.
• Dogma Trintas buatan manusia. Dogma Trinitas merupakan usaha nyata manusia (maksudnya Gereja Katolik) mengubah hukum Allah menjadi hukum manusia..
Koq Allah membiarkan DIRINYA DIPERMAINKAN OLEH OTORITAS GEREJA KATOLIK, mengubah hukumNya menjadi hukum manusia? Apakah Dia tidak sanggup berhadapan dengan Gereja Katolik? Tetapi dalam sejarah, Yahwe Tuhan justeru selalu berpihak pada Gereja Katolik. Paham-paham: Gnostisisme berantakan, Manicheisme hancur, Arianisme lenyap, Subordinasionisme tak berbekas, Nestorianisme tinggal nama, Doketsime tak berdaya, Apolinarisme, Monofisitisme, Adopsianisme, hilang ditelan bumi. Sebaliknya gereja Katolik teguh berdiri hingga kini. Mengapa demikian?
a. Arti kata.
Ada banyak anggapan salah mengenai konsep Trinitas: “Allah itu tiga, satu tapi tiga”, “Allah salah satu dari tiga”, Trinitas itu Allah, Yesus dan Maria. Konsep seperti itu adalah tuduhan belaka dari mereka yang tidak memahami iman Kristen. Konsep seperti itu tidak ada dalam Alkitab. Jadi, tuduhan yang salah alamat, atau fitnah belaka. Jelas salah total. Trinitas sebenarnya adalah satu hakikat Allah dalam Tiga Pribadi. Esensi Allah Satu dalam Tiga Pribadi: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Untuk memudahkan pemahaman Anda, kita lihat Alquran sebagai pembanding:
[Qs 4.171] Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
Dengan mengabaikan catatan tambahan para komentator, maka teks di atas aslinya adalah sebagai berikut:
[Qs 4.171] Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan Roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "tiga", berhentilah. Lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
Dari teks di atas selayaknya terkandung tiga hal menyangkut Allah:
• Allah sendiri,
• Kalimat-Nya (Kalimat Allah=Firman Allah),
• Roh dariNya (Roh Allah).
Jadi, di dalam Allah itu ada Firman dan Roh. Adakah ketiganya terpisah dari Allah? Tentu tidak, bukan. Tiga yaitu Allah, Kalimat dan Roh, tetapi satu saja yakni Allah itu sendiri. Walaupun demikian, Allah, Kalimat dan Roh, Anda lihat, ketigaNya amat berbeda. Masing-masing bereksistensi, cara berada menurut keberadaannya masing-masing. Semuanya satu saja yakni Allah. Nah, seperti itulah iman Kristen.
b. “Kata Trinitas Tidak Terdapat Dalam Alkitab”?
Kata “Trinitas” memang tidak ada dalam Alkitab. Kata sebagai kata, tentu tidak harus semuanya ada dalam Alkitab. Kalau ada orang mengatakan bahwa “Kata Trinitas Tidak Alkitabiah”, toh kalimat itu juga tidak Alkitabiah. Jadi, tuduhan tersebut tidak berdasar pada Alkitab. Dengan demikian, semua kalimat yang dibuat untuk menolak gagasan Trinitas adalah usaha nyata menciptakan hukum manusia untuk mengubah hukum Allah.
c. “Roh Allah sama/identik dengan Kuasa Allah?”.
Teks-teks berikut ini membuktikan bahwa Roh Allah tidak sama dengan/identik dengan Kuasa Allah
• Lukas 1:35; “Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” Jadi, Maria mengandung karena dua hal: Roh Kudus dan kuasa Allah. Ini menegaskan bahwa Roh Kudus dan kuasa Allah adalah dua hal yang berbeda.
• Kisah Para Rasul 10:37-38; “ Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.“ Allah mengurapi Yesus ternyata dengan Roh Kudus dan kuat kuasa. Dua hal yang sama sekali berbeda. Menyamakan dua hal tersebut sama dengan menyamaratakan antara minyak dan air.
• I Samuel 16:13. “ Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.” Di sini ditegaskan bahwa Roh Kudus itu memiliki kuasa sendiri. Ini mempertegas hal lain lagi. Roh Kudus adalah sosok Pribadi. Hanya “Pribadi” saja yang memiliki kuasa.
• Matius 12:28; “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.” Yesus memperjelas “Pribadi” Roh Kudus. Kuasa yang dimiliki oleh Roh Kudus itulah yang memungkinkan Yesus mengusir setan.
• Lukas 4:14; “Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. “
• Kisah 11:28; “ Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius. “
• Roma 15:19; “oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh. Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah memberitakan sepenuhnya Injil Kristus. “
• Yehezkiel 3:14; “ Dan Roh itu mengangkat dan membawa aku, dan aku pergi dengan hati panas dan dengan perasaan pahit, karena kekuasaan TUHAN memaksa aku dengan sangat.”
• 1Korintus 12:9-13; “Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. 12:13 Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. “ Menggelikan kalau tetap ngotot mengatakan bahwa “Roh Kudus sama dengan kuasa Allah, Roh = kuasa.
Perhatikan:
• Roh memberikan iman
• Roh memberikan karunia penyembuhan
• Roh memberikan kuasa mengadakan mukjizat
• Roh Roh memberikan karunia untuk bernubuat
• Roh memberikan karunia untuk membeda-bedakan macam-macam roh.
• Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh,
• Roh memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
• Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap.
• Roh memiliki kehendak. Mustahil kalau “kuasa” memiliki kehendak.
• Dalam satu Roh kita semua, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. “
d. “Roh Allah sama dengan Makhluk-makhluk Ilahi/utusan Allah?”
Alkitab memberi kesaksian bahwa Roh Allah tidak sama dengan Makhluk-makhluk Ilahi/utusan Allah. Renungkanlah perkataan Alkitab berikut ini:
• Yesaya 63:8 Bukankah Ia berfirman: "Sungguh, merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang," maka Ia menjadi Juruselamat mereka
• Yesaya 63:9 dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala.
• Yesaya 63:10 Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka.
• Yesaya 63:11 Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa, hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-sama dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya dalam hati mereka;
• Yesaya 63:12 yang dengan tangan-Nya yang agung menyertai Musa di sebelah kanan; yang membelah air di depan mereka untuk membuat nama abadi bagi-Nya;
• Yesaya 63:13 yang menuntun mereka melintasi samudera raya seperti kuda melintasi padang gurun? Mereka tidak pernah tersandung,
• Yesaya 63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.
Jika benar Roh Allah sama dengan makhluk ilahi utusan Allah maka:
• Yesaya 63:10 seharusnya ditulis: “… Tetapi mereka memberontak dan mendukakan makhluk-makhluk ilahi/utusan Allah.
• Yesaya 63:11 ditulis: “….Dia yang menaruh makhluk-makhluk/utusan Allah dalam hati mereka”.
• Yesaya 63:14 seharusnya ditulis “….. Makhluk-nakhluk/utusan Allah membawa mereka ke tempat perhentian.
Ketiga “keharusnya” itu akan dijawab oleh kaum Unitarian: “Alkitab salah terjemah. Alkitab diterjemahkan untuk kepentingan pendukung dogma Trinitas.
Jika benar bahwa Roh Allah sama dengan makhluk ilahi Allah, maka sejumlah pernyataan Alkitab berikut ini sangat mustahill.
Kejadian 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
• Pernyataan ini tidak bermakna sebab itu berarti makhluk ilahi/utusan melayang-layang di atas air. Lalu kapan mereka diciptakan, ataukah sama kekalnya dengan Allah? Mustahil!
II Tawarikh 24:20 Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: "Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Iapun meninggalkan kamu!"
• Zakharia dikuasai oleh Roh Allah. Jika Roh Allah itu hanyalah makhluk ilahi Allah, maka pernyataan Zakharia tidak bermakna: beginilah firman Allah. apakah makhluk ilahi Allah sama dengan Allah? Mustahil!
Ayub 33:4 Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.
• Jika roh Allah sama dengan makhluk ilahi/utusan Allah, maka teks Ayub ini berarti, Ayub dicipta, diadakan, dibuat oleh makhluk ilahi Allah. Mustahil !
Matius 12:28 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
• Jika Roh Allah sama dengan makhluk ilahi/utusan Allah, maka itu berarti Yesus mengusir setan dengan kuasa makhluk ilahi/utusan Allah. Mustahil!
I Korintus 6:11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
• Jika benar bahwa Roh Allah sama dengan makhluk ilahi/utusan Allah, maka kita dibenarkan dalam makhluk ilahi/utusan (ciptaan) Allah. Mustahil.
I Korintus 2:11 Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.
• Jika benar bahwa Roh Allah sama dengan makhluk ilahi Allah, maka apa yang ada di dalam diri Allah hanya diketahui oleh makhluk ilahi/utusan Allah (ciptaan). Sangat mustahil!
Jadi, Roh Allah tidak sama dengan makhluk ilahi/utusan Allah. yang benar adalah Roh Allah sama dengan Roh Kudus, Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal Mahakudus.
e. “Roh Allah sama dengan nafas hidup Allah.”
Alkitab mengajarkan bahwa Roh Allah TIDAK SAMA DENGAN nafas hidup Allah. perhatikanlah teks-teks berikut ini dengan cermat.
• Ayub 33:4: Roh Allah telah MEMBUAT aku dan NAFAS Yang Mahakuasa membuat aku hidup. Ayub 34:14: Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya, dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya”
• Ayub 27:3 selama nafasku masih ada padaku, dan roh Allah masih di dalam lubang hidungku,
• Ayub 32:8 Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian.
• Ayub 33:4 Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.
• Ayub 34:14 Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya, dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya,
Teks-teks yang baru saja dikutip membuktikan bahwa ada perbedaan besar antara Roh Allah dan nafas Allah. Jadi, Roh Kudus tidak sama dengan nafas Allah, juga tidak sama dengan kuasa Allah.
ROH ALLAH ADALAH PRIBADI
Ada pelbagai hal yang MEMBUKTIKAN bahwa Roh Allah adalah Pribadi Allah sendiri.
• Roh Allah memiliki Kuasa (Hak 14:6.19; 15:14; ISam 10:6.10; 11:6.13),
• Roh Allah dapat Berbicara (II Samuel 23:2);
• Roh Bapa berkata-kata (Mat 10:20, Kis 8:29, 10:19, 11:12; 13:2; 21:11., Why 14:13 ),
• Roh Kudus dapat mengambil keputusan (Kis 15:28),
• Roh memiliki keinginan/Kehendak (1Kor 12:11),
• Roh Allah memiliki perasaan (Yesaya 63:10)
• Roh memberikan: iman, karunia untuk menyembuhkan, kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, (1Korintus 12:9-13)
Roh Kudus ternyata adalah Yahwe/Tuhan
• Kisah 28:25-27 bandingkan Yesaya 6:8-10;
• Ibrani 3:7-11 bandingkan dengan Mazmur 95:7-11 dan keluaran 17:1-7;
• Ibrani 10:15-17 bandingkan dengan Yeremia 31:33-34; dll.
• Roh Kudus berkarakter seperti Yahwe: Kekal (Ibrani 9:14), Maha ada (Mazmur 139:7-10), Maha tahu (1Korintus 2:10-11 dan Yesaya 40:13), Maha kuasa (Matius 12:28), Pencipta (Ayub 33:4), Suci/kudus (Lukas 1:35), dosa menghujat Roh Kudus tidak dapat diampuni (Markus 3:29); dll.
Roh setara/sejajar dengan Yahwe dan Yesus.
• Yesaya 59:21 Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN.
• Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
• 2Korintus 13:13 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. Dll
Jadi, Roh Kudus adalah Allah, Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal.
Terakhir diubah oleh pocowai tanggal Thu Dec 08, 2011 3:22 am, total 1 kali diubah
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
Re: Soal2 sekitar iman Kristen
6. Trinitas Buatan Manusia?
Sebenarnya, semua kata, kalimat dan bahasa di bumi ini adalah produk kecerdasan manusia. Tidak ada bahasa yang secara khusus diajarkan oleh Allah. Allah mengkomunikasikan kehendak dan ajaranNya dengan “meminjam” bahasa manusia. Siapakah yang dapat menyangkal fakta tersebut? Kita semua tahu bahwa semua bahasa yang dipakai oleh semua Kitab Suci agama apa pun pada dasarnya memakai bahasa manusia.
Jika Yesus hanya manusia biasa seperti Anda, Dia tidak mungkin dilawan sedemikian hebatnya oleh baik manusia, buku, mitos, legenda, dongeng maupun karikatur dan bahkan nabi palsu. Jadi, perlawanan yang sengit terhadap Ketuhanan Yesus membuktikan bahwa Dia benar-benar Tuhan Yang Maha Kuasa. Jika Yesus hanya manusia biasa seperti Anda, bagaimana mungkin TUHAN membiarkan milyaran HATI dan BIBIR di muka bumi ini mengakui bahwa Yesus adalah TUHAN? Jika TUHAN memakai manusia, buku, dongeng, legenda dan karikatur untuk memberangus orang-orang yang mengakui bahwa Yesus adalah TUHAN, bukankah Dia tahu bahwa usahaNya itu telah gagal total? Faktanya dari hari ke hari makin banyak manusia yang mengakui bahwa Yesus adalah TUHAN. Dalam kasus ini, apakah Allah sendiri tidak mau segera bertindak mengingat orang-orang kepercayaanNya telah gagal? Anda tahu, jika pengakuan atas Ketuhanan Yesus merupakan penghujatan terhadap Allah, maka Allah sendirilah yang bertanggungjawab untuk membela reputasiNya. Toh, Dia mampu melakukannya. Manakala Allah memakai manusia dan mengandalkan manusia , buku, dongeng, legenda dan karikatur untuk membela nama baikNya, maka pada dasarnya Dia bukan Allah, tetapi allah. Sepanjang Allah tidak dapat menghentikan pengakuan orang-orang Kristen atas ke-TUHAN-an Yesus, maka kesimpulannya Yesus adalah TUHAN , yang bukan sekadar Tu(h)an.
Perhatikan teks Alkitab berikut ini:
• Kis 11:20 “Memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan”.
• Roma 10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
• I Kor 12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
• Kis 4:2 “dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati”
• Kis 4:12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
• I Korintus 3:11. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
• Lukas 10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."
• Yohanes 6:44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
• Yohanes 6:65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
• Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
• Yohanes 16:22 Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.
• Yohanes 17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
• Galatia 2:16 “Kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus”.
Sebenarnya, semua kata, kalimat dan bahasa di bumi ini adalah produk kecerdasan manusia. Tidak ada bahasa yang secara khusus diajarkan oleh Allah. Allah mengkomunikasikan kehendak dan ajaranNya dengan “meminjam” bahasa manusia. Siapakah yang dapat menyangkal fakta tersebut? Kita semua tahu bahwa semua bahasa yang dipakai oleh semua Kitab Suci agama apa pun pada dasarnya memakai bahasa manusia.
Jika Yesus hanya manusia biasa seperti Anda, Dia tidak mungkin dilawan sedemikian hebatnya oleh baik manusia, buku, mitos, legenda, dongeng maupun karikatur dan bahkan nabi palsu. Jadi, perlawanan yang sengit terhadap Ketuhanan Yesus membuktikan bahwa Dia benar-benar Tuhan Yang Maha Kuasa. Jika Yesus hanya manusia biasa seperti Anda, bagaimana mungkin TUHAN membiarkan milyaran HATI dan BIBIR di muka bumi ini mengakui bahwa Yesus adalah TUHAN? Jika TUHAN memakai manusia, buku, dongeng, legenda dan karikatur untuk memberangus orang-orang yang mengakui bahwa Yesus adalah TUHAN, bukankah Dia tahu bahwa usahaNya itu telah gagal total? Faktanya dari hari ke hari makin banyak manusia yang mengakui bahwa Yesus adalah TUHAN. Dalam kasus ini, apakah Allah sendiri tidak mau segera bertindak mengingat orang-orang kepercayaanNya telah gagal? Anda tahu, jika pengakuan atas Ketuhanan Yesus merupakan penghujatan terhadap Allah, maka Allah sendirilah yang bertanggungjawab untuk membela reputasiNya. Toh, Dia mampu melakukannya. Manakala Allah memakai manusia dan mengandalkan manusia , buku, dongeng, legenda dan karikatur untuk membela nama baikNya, maka pada dasarnya Dia bukan Allah, tetapi allah. Sepanjang Allah tidak dapat menghentikan pengakuan orang-orang Kristen atas ke-TUHAN-an Yesus, maka kesimpulannya Yesus adalah TUHAN , yang bukan sekadar Tu(h)an.
Perhatikan teks Alkitab berikut ini:
• Kis 11:20 “Memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan”.
• Roma 10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
• I Kor 12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
• Kis 4:2 “dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati”
• Kis 4:12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
• I Korintus 3:11. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
• Lukas 10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."
• Yohanes 6:44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
• Yohanes 6:65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
• Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
• Yohanes 16:22 Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.
• Yohanes 17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
• Galatia 2:16 “Kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus”.
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
Re: Soal2 sekitar iman Kristen
7. PAULUS NABI PALSU?
Karena demikian kokohnya doktrin Trinitas, banyak orang mengarang-ngarang ceritera terbaru, kalau-kalau ia dapat menghancurkanNya. Kini sasarannya diarahkan kepada Paulus. Menurut mereka, Pauluslah yang membengkokkan dan menyesatkan kekristenan, dia adalah nabi palsu sebagaimana dinubuatkan oleh Yesus dalam Matius 7:15-16. Benarkah?
a. “7:15. "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas 7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka
b. “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu.” ”Kepadamu” maksudnya bangsa Yahudi dan para murid Kristus. Akan ada nabi palsu yang datang kepada bangsa Yahudi. Nabi palsu itu pasti bukan dari bangsa Yahudi sendiri. Ia datang dari bangsa lain, yang pergi kepada bangsa Yahudi dan bahkan akan menjarah bangsa pilihan Yahwe itu. Kalau ia berasal dari bangsa Yahudi, Yesus pasti akan mengatakan: “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang berasal dari antara saudaramu (bandingkan rumusan: dari antara saudaramu dalam Ulangan 18:18). Nabi palsu itu bahkan akan mengakui sebagai penerus nabi-nabi Yahudi. Itulah sebabnya “nabi yang datang kepadamu” itu adalah nabi palsu karena ia bukan orang Yahudi. Tidak ada nabi dari bangsa lain sebab “keselamatan datang dari bangsa Yahudi” (Yohanes 4:22), kecuali nabi palsu. Pengikut nabi palsu itu akan memakai teks lain dalam Alkitab untuk membenarkan argumentasinya. Biasanya mereka memakai 1Yohanes 2:18-19. Tetapi, teks Yohanes ini justeru membuat identitas nabi palsu itu lebih jelas sebab teks Yohanes berbicara tentang orang-orang yang anti Kristus (Mesias artinya “Sang Terurapi” sebagai utusan Allah). Nabi palsu tidak serentak anti Kristus, ia tidak serentak menolak bahwa Yesus adalah utusan Allah. Nabi palsu adalah nabi yang mengakui dirinya sebagai nabi dan utusan Allah, mengakui dirinya sebagai nabi besar dan agung melebih Mesias (Kristus). Nah, Paulus berasal dari bangsa Yahudi, dia tidak pernah mengakui dirinya sebagai nabi besar dan agung melebihi Kristus. Jadi, nubuat Yesus tidak menunjuk kepada Paulus, tetapi orang yang berasal dari luar bangsa Yahudi.
c. Menyamar seperti domba. Nabi palsu itu datang kepada bangsa Yahudi dengan menyamar seperti domba. Mula-mula ia berlaku baik; mengadopsi adat istiadat sunat, haram makan babi, mengaku-ngaku Abraham, Isak dan Yakub sebagai nabinya dan nenek moyang bangsanya. Tetapi kemudian bangsa Yahudi itulah yang dihancurkan dan disumpahinya menjadi kera yang hina, dibunuh dan diperangi sampai turun-temurun. Sesungguhnya nabi palsu itu mendatangkan angkara murka, serigala yang berbulu domba. Kedatangan nabi palsu itu disertai dengan pedang dan perang, bangsa yang satu melawan bangsa yang lainnya (Matius 24:6). Paulus tidak pernah berlaku demikian terhadap bangsanya, berlaku seperti serigala terhadap bangsanya. Ia tak pernah memunuh dan menghancurkan bangsa kafir. Sebaliknya, Paulus mempertobatkan mereka. Ketika ia bermaksud untuk menghancurkan murid-murid Kristus, ia hadir bukan sebagai serigala yang berbulu domba, tetapi terbalik, domba yang berbulu serigala. Sampai akhir hidupnya, ia menjadi domba yang diseret ke pembantaian seperti guruNya.
d. Dari buahnya kita tahu. Pada akhirnya, buah yang dihasilkan oleh Paulus adalah kebaikan bagi semua murid Kristus, sedangkan nabi palsu itu adalah kehancuran. Paulus tidak pernah menghancurkan orang-orang Kristen, kecuali sebelum ia menjadi Kristen. Tetapi setelahnya, Paulus adalah pembela umat Kristen yang paling ulung. Siapakah orang-orang yang paling menghancurkan orang Kristen di masa ini? Mereka adalah penyembah atau pengikut nabi palsu itu.
e. Garis ringkasnya: nabi palsu itu akan mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Alkitab
• Mengajarkan Poligami, bertentangan dengan Matius 5:32, 1Tim 3:2.12 Tit 1:6
• Mengharamkan Babi, bertentangan dengan Markus 7:19, Kis 10:15, Kis 11:9
• Mengajarkan Sunat, bertentangan dengan Gal 6:15
• Sembahyang Ke Kiblat Tertentu, bertentangan dengan Yoh 4:21
• Mengajarkan Perang, bertentangan dengan Mat 5:44
• Meyembah Batu, bertentangan dengan Yeremia 3:9
• Menolak Kristus Sebagai Putera Yahwe bertentangan dengan Matius 16:16, Yohanes 1:12, 1 Yohanes 5:10
• Membenarkan balas dendam bertentangan dengan Matius 5:44, Roma 12:14.
• Menghakimi orang lain kafir bertentangan dengan Matius 5:22
• Sembahyang pakai kerudung bertentangan dengan Yesaya 3:18-19
• Hanya laaki-laki yang boleh sembahyang pada Hari Jumaat bertentangan dengan Kisah Para Rasul 1:14, 2:41-47.
• Melarang berdoa, bekumpul pada hari minggu bertentangan dengan Yohanes 20:19
Karena demikian kokohnya doktrin Trinitas, banyak orang mengarang-ngarang ceritera terbaru, kalau-kalau ia dapat menghancurkanNya. Kini sasarannya diarahkan kepada Paulus. Menurut mereka, Pauluslah yang membengkokkan dan menyesatkan kekristenan, dia adalah nabi palsu sebagaimana dinubuatkan oleh Yesus dalam Matius 7:15-16. Benarkah?
a. “7:15. "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas 7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka
b. “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu.” ”Kepadamu” maksudnya bangsa Yahudi dan para murid Kristus. Akan ada nabi palsu yang datang kepada bangsa Yahudi. Nabi palsu itu pasti bukan dari bangsa Yahudi sendiri. Ia datang dari bangsa lain, yang pergi kepada bangsa Yahudi dan bahkan akan menjarah bangsa pilihan Yahwe itu. Kalau ia berasal dari bangsa Yahudi, Yesus pasti akan mengatakan: “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang berasal dari antara saudaramu (bandingkan rumusan: dari antara saudaramu dalam Ulangan 18:18). Nabi palsu itu bahkan akan mengakui sebagai penerus nabi-nabi Yahudi. Itulah sebabnya “nabi yang datang kepadamu” itu adalah nabi palsu karena ia bukan orang Yahudi. Tidak ada nabi dari bangsa lain sebab “keselamatan datang dari bangsa Yahudi” (Yohanes 4:22), kecuali nabi palsu. Pengikut nabi palsu itu akan memakai teks lain dalam Alkitab untuk membenarkan argumentasinya. Biasanya mereka memakai 1Yohanes 2:18-19. Tetapi, teks Yohanes ini justeru membuat identitas nabi palsu itu lebih jelas sebab teks Yohanes berbicara tentang orang-orang yang anti Kristus (Mesias artinya “Sang Terurapi” sebagai utusan Allah). Nabi palsu tidak serentak anti Kristus, ia tidak serentak menolak bahwa Yesus adalah utusan Allah. Nabi palsu adalah nabi yang mengakui dirinya sebagai nabi dan utusan Allah, mengakui dirinya sebagai nabi besar dan agung melebih Mesias (Kristus). Nah, Paulus berasal dari bangsa Yahudi, dia tidak pernah mengakui dirinya sebagai nabi besar dan agung melebihi Kristus. Jadi, nubuat Yesus tidak menunjuk kepada Paulus, tetapi orang yang berasal dari luar bangsa Yahudi.
c. Menyamar seperti domba. Nabi palsu itu datang kepada bangsa Yahudi dengan menyamar seperti domba. Mula-mula ia berlaku baik; mengadopsi adat istiadat sunat, haram makan babi, mengaku-ngaku Abraham, Isak dan Yakub sebagai nabinya dan nenek moyang bangsanya. Tetapi kemudian bangsa Yahudi itulah yang dihancurkan dan disumpahinya menjadi kera yang hina, dibunuh dan diperangi sampai turun-temurun. Sesungguhnya nabi palsu itu mendatangkan angkara murka, serigala yang berbulu domba. Kedatangan nabi palsu itu disertai dengan pedang dan perang, bangsa yang satu melawan bangsa yang lainnya (Matius 24:6). Paulus tidak pernah berlaku demikian terhadap bangsanya, berlaku seperti serigala terhadap bangsanya. Ia tak pernah memunuh dan menghancurkan bangsa kafir. Sebaliknya, Paulus mempertobatkan mereka. Ketika ia bermaksud untuk menghancurkan murid-murid Kristus, ia hadir bukan sebagai serigala yang berbulu domba, tetapi terbalik, domba yang berbulu serigala. Sampai akhir hidupnya, ia menjadi domba yang diseret ke pembantaian seperti guruNya.
d. Dari buahnya kita tahu. Pada akhirnya, buah yang dihasilkan oleh Paulus adalah kebaikan bagi semua murid Kristus, sedangkan nabi palsu itu adalah kehancuran. Paulus tidak pernah menghancurkan orang-orang Kristen, kecuali sebelum ia menjadi Kristen. Tetapi setelahnya, Paulus adalah pembela umat Kristen yang paling ulung. Siapakah orang-orang yang paling menghancurkan orang Kristen di masa ini? Mereka adalah penyembah atau pengikut nabi palsu itu.
e. Garis ringkasnya: nabi palsu itu akan mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Alkitab
• Mengajarkan Poligami, bertentangan dengan Matius 5:32, 1Tim 3:2.12 Tit 1:6
• Mengharamkan Babi, bertentangan dengan Markus 7:19, Kis 10:15, Kis 11:9
• Mengajarkan Sunat, bertentangan dengan Gal 6:15
• Sembahyang Ke Kiblat Tertentu, bertentangan dengan Yoh 4:21
• Mengajarkan Perang, bertentangan dengan Mat 5:44
• Meyembah Batu, bertentangan dengan Yeremia 3:9
• Menolak Kristus Sebagai Putera Yahwe bertentangan dengan Matius 16:16, Yohanes 1:12, 1 Yohanes 5:10
• Membenarkan balas dendam bertentangan dengan Matius 5:44, Roma 12:14.
• Menghakimi orang lain kafir bertentangan dengan Matius 5:22
• Sembahyang pakai kerudung bertentangan dengan Yesaya 3:18-19
• Hanya laaki-laki yang boleh sembahyang pada Hari Jumaat bertentangan dengan Kisah Para Rasul 1:14, 2:41-47.
• Melarang berdoa, bekumpul pada hari minggu bertentangan dengan Yohanes 20:19
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
Re: Soal2 sekitar iman Kristen
8. MAKANAN HARAM?
Ada banyak orang dimasa kini mengatakan bahwa Paulus adalah nabi palsu sebab dia mengubah hukum: “haram makan daging babi menjadi halal, wajib sunat menjadi tidak wajib” yang dengannya bertentangan dengan Yesus yang membenarkan haram makan daging babi dan sunat. Kelompok anti Paulus itu memakai Matius 5:17-18 untuk membenarkan pola pikirnya. Mereka kemudian berkata.: ”Taurat (Ulangan 14:7-19, Imamat 11:4-23) mengharamkan babi, mewajibkan sunat (Kejadian 17:10) dan Yesus datang menggenapinya, maka itu berarti Yesus menyetujui semua yang dikatakan oleh Taurat Musa”. Benarkah demikian?
Teks Matius 5:17-18 sbb.: "5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk MENGGENAPINYA 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, SEBELUM semuanya terjadi. ”.
a. Secara tidak disadari bahwa kelompok anti Paulus mengakui kewibawaan Alkitab sebagai firman Tuhan (otentik dan bukan palsu). Jika ada dari antara mereka yang menuduh bahwa Alkitab adalah palsu, maka hal itu berarti juga mereka menentang cara berpikir dan tindakan mereka sendiri.
b. Tentu saja benar bahwa Yesus datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat, juga tidak menggunakannya secara salah.
c. Apakah artinya kalau Yesus berkata: “menggenapinya”. Apa yang perlu digenapi adalah segala sesuatu yang TIDAK GENAP/YANG MASIH KURANG, YANG BELUM SEMPURNA. Sebab kalau sudah genap untuk apa digenapi lagi? Itu berarti Yesus mengakui bahwa Hukum Taurat masih KURANG/GANJIL, MASIH ADA YANG PERLU DITAMBAHKAN.
d. Siapakah yang akan MENGGENAPI semua kekurangan itu dan memperbaiki segala keganjilan Taurat Yahudi ? Dia adaalah Yesus. Kalau Yesus berkata: Aku datang untuk menggenapinya, maka itu berarti tidak akan ada lagi makhluk, atau nabi, atau rosul, atau apa pun yang akan datang menggenapinya karena memang sudah genap, sempurna dan ok. Hanya orang yang tidak waras, yang mengerang seperti anjing melolong, yang akan berusaha ‘menggenapi kembali Taurat maupun Injil yang sudah sempurna.
e. Manakah hal-hal yang telah digenapi oleh Yesus?:
• Konsep Allah Yang Esa. Konsep “Allah yang Esa” yang dianut oleh kaum Yahudi ini (Ulangan 6:4) dan para penyembah Allah lainnya telah digenapi. Kita tidak cukup hanya percaya bahwa Allah itu esa (secara numeric). Tetapi apa esa itu? Banyak kaum dan bangsa memahaminya secara matematis, tunggal. Konsep seperti itu tidak cukup. Alkitab berkata: “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.” (Yakobus 2:19). Jika manusia hanya memahami Allah sebagai yang esa, maka pengakuan manusia tidak beda dengan pengakuan setan-setan. Allah tidak cukup hanya dimengerti secara matematis, kaku, sebagaimana iblis mempercayainya. Konsep seperti itu kurang memadai untuk mengungkap realitas Sang Ada. Alkitab menjelaskan bahwa Sang Ada (Allah) adalah Esa (Satu) HakikatNya dalam Tiga Pribadi: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. (Markus 1:9-11; Matius 28:19).
• Hukum Balas Dendam. Ajaran agama manapun membolehkan/halal balas dendam demi keadilan (Allahnya), kecuali agama Kristen. Nabi mana pun dalam tradisi keagamaan di dunia ini mengajarkan hal yang sama (sekali pun memakai embel-embel: balas dendam boleh dengan beberapa syarat). Sebaliknya, bagi agama Kristen, balas dendam haram hukumnya. Yesus mengajarkan lebih baik makan daging babi daripada balas dendam (Markus 7:17-23). Lebih baik menjadi penjagal babi, daripada penjagal manusia. Hukum gigi ganti gigi ala Yahudi (Ulangan 19:21) masih kurang maka perlu digenapi dengan kasih (Matius 5:44). Kadang-kadang orang membunuh dan melakukan balas dendam untuk membela reputasi Allah. Namun Alkitab menolak cara-cara seperti itu. Manusia tidak mungkin dapat membela Allah. Seolah-olah Allah adalah pribadi yang lemah dan tidak dapat membela diriNya. Orang-orang yang membunuh atas nama Allah pada dasarnya adalah orang yang tidak mengenal Allah. Alkitab mengingatkan: “Akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. (Yohanes 16:2-3)
• Makanan (Babi) Haram. Tradisi Yahudi mengharamkan makan daging babi. Hal itu disebabkan oleh banyaknya bangsa yang menyembah dewa-dewa di sekitar bangsa Yahudi. Babi, misalnya adalah binatang kurban yang dipersembahkan bagi Dewa Tammuz di Babilonia. Musa menyadari kenyataan itu, maka ia mengharamkan sejumlah binatang (antara lain babi) agar orang-orang Yahudi tidak tergoda memelihara babi dan mengurbankannya kepada para dewa, yang bukan Yahwe. Kebijakan Musa itu perlu untuk menjaga kesetiaan Yahudi menyembah Yahwe semata. Tradisi Kekristenan tidak mengenal binatang (makanan) Haram sebab Alkitab berkata: “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram” (Kisah Para Rasul 10:15). Di manakah hal itu dinyatakan? Persis setelah Allah menciptakan segala burung-burung di udara dan binatang-binatang di air (laut), Alkitab bersaksi: “Allah melihat bahwa semuanya itu baik (halal). Lalu Allah memberkati semuanya itu” (Kejadian 1:20-22). Demikian juga setelah Allah menciptakan segala jenis makhluk hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar, Alkitab bersaksi: “Allah melihat bahwa semuanya itu baik (halal)” (Kejadian 1:24-24). Itulah pada mula penciptaan segala jenis makhluk hidup, binatang (hewan) dan tumbuh-tumbuhan. Dalam perjalanannya, ternyata ada yang diharamkan (Ulangan 14:7-19, Imamat 11:4-23). Jika Yesus menyetujui semuanya itu, maka prosedur “Dia datang untuk menggenapi” tidak berlaku. Sebaliknya, Yesus memperbaiki, mengoreksi, menyempurnakan salah pengertian/konsep orang-orang Yahudi berkaitan dengan segala makanan yang telah Dia ciptakan. Dia bersabda:
“Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.
Kata-Nya lagi:
"Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." (Markus 7:18-23).
Bahkan orang memakai narkoba: bukan karena narkoba yang masuk ke dalam mulutnya maka ia salah (jahat), tetapi karena kehendak/niat hatinya untuk memakai narkobalah maka dia salah dan jahat.
• Poligami. Banyak nabi; baik yang sejati maupun yang palsu; orang Yahudi maupun yang lainnya berpologami. Mengapa orang Yahudi berpologami? Allah tidak menghendaki poligami (Kejadian 2:21-24), tetapi mereka melakukannya juga karena ‘bertegar hati” (Markus 10:5)). Yesus kemudian meluruskan apa yang masih kurang (poligami) ini dengan bersabda:
“Pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia…. Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah." (Markus 10:6-9.11-12)
• Sunat. Perhatikan perkataan Alkitab berikut ini:
"Lihat, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa AKU MENGHUKUM ORANG-ORANG YANG TELAH BERSUNAT KULIT KHATANNYA (Yeremia 9:25).
Menurut Yesus, Sunat pada dasarnya bukan perintah Allah, juga bukan perintah Musa, tetapi perintah nenek moyang bangsa Yahudi (Yohanes 7:22). Perkataan Yesus ini bermaksud untuk mendudukkan masalah sunat pada tempatnya yang sebenarnya sekaligus menggenapi segala apa yang kurang di dalamnya. Kekurangan sunat terletak pada pemahaman orang Yahudi yang melulu lahiriah (Efesus 2:11). Sunat yang benar adalah “mengerat kulit khatan hati” (Ulangan 10:16, Yeremia 4:4). Itulah sebabnya dikemudian hari Rasul Paulus berkata: “Bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah (I Korintus 7:9)… Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih (Galatia 5:6). Paulus mengingatkan: “Sudah banyak orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran. Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan. Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri." (Titus 1:10-12).
• Ibadah pada hari Sabtu (Sabat). Orang Yahudi beranggapan bahwa “manusia untuk hari Sabat”. Orang tidak boleh bekerja pada hari Sabat, sekalipun pekerjaan itu untuk menyelamatkan nyawa seorang manusia. Boleh dibilang: hari Sabat lebih penting daripada manusia. Sama celakanya: Hari Sabat diadakah agar pada hari itu perintah Yahwe diabaikan. Pemahaman orang Yahudi yang tidak benar (kurang) itu dikoreksi oleh Yesus. Yesus tahu bahwa YAHWE tidak bermaksud sebagaimana orang Yahudi memahaminya. Yahwe bermaksud agar pada hari Sabat, semua orang Yahudi memuliakan, menyembah, menguduskan dan beribadah kepadaNya. Kalau di sana sini dalam Alkitab dikatakan “jangan melakukan pekerjaan” maka pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang dapat memalingkan seseorang dari YAHWE. Ada banyak pekerjaan yang dapat memalingkan seseorang dari Yahwe: bekerja di ladang, menjual gandum (alasan ekonomi), mengurus lembu di padang (alasan memelihara hewan korban persembahan, kelihatannya religius, tetapi boleh jadi mengambil binatang untuk dipersembahkan kepada Baal), dan masih banyak lagi pekerjaan yang dapat memalingkan seseorang dari Yahwe. Ketika seseorang berpaling dari Yahwe yakni berselingkuh dengan Dewa Baal, walaupun di luar hari Sabat, Yahwe menghukum orang itu dengan menghentikan hari Sabatnya.
“Aku (TUHAN) akan MENGHENTIKAN segala kegirangannya, hari rayanya, bulan barunya dan HARI SABATNYA dan segala perayaannya. (Hosea 2:10)”.
Artinya, kejahatan seseorang membuat hari Sabatnya tidak bermakna sama sekali. Sebaliknya, jika manusia yang menaruh belaskasihan kepada orang yang menderita akan berbahagia. (Amsal 14:21). Orang tersebut telah melaksanakan hari Sabatnya, sekalipun ia melakukannya pada hari, misalnya, Rabu. Hari Sabat diberi oleh Tuhan agar kita aktif berbuat baik dan bukan berdiam diri saja terutama ketika berhadapan dengan penderitaan sesama. Dengan berdiam diri, seseorang telah menajiskan hari Sabat. “Orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya” (Amsal 17:28). Tetapi dengan bekerja menolong orang yang sekarat, ia telah menguduskan hari Sabat. Manusia bukan untuk hari Sabat, tetapi hari Sabat untuk manusia. (Markus 2:27). Maksudnya, Tuhan mengadakan hari Sabat agar setiap orang mendapat kesempatan yang penuh guna merenungkan perintah Tuhan dan melaksnaakannya dengan sepenuh kasih. Jika kita menguduskan Tuhan hanya pada hari Sabat, apakah itu berarti segala perbuatan baik pada hari lainnya tidak menunjukkan bahwa kita memuliakan dan menguduskan Tuhan? Ketika seseorang lebih mengutamakan “hari Sabat” daripada “belaskasihan” maka Yahwe mencemooh mereka.
“Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?" firman TUHAN; "Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai…Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan….Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya...Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! (Yesaya 1:11.13-14.16-17).
Mengapa orang Kristen tidak begitu peduli dengan hari Sabat? Jawabannya: karena Yesus tidak peduli dengan itu, Ia sendiri telah meniadakan hari Sabat. (Yohanes 5:18). Lagi pula mengapa orang Kristen musti memelihara hari Sabatnya orang Yahudi? Orang Kristen tidak mengagungkan hari Sabat, apalagi menyembahNya. Yang kami sembah ialah Yesus Tuhan kami. Ia senang berkumpul bersama murid-murdNya pada hari Minggu. Ia hadir di tengah-tengah mereka. Nah, kami percaya bahwa pada zaman ini pun Yesus hadir berkumpul bersama putera-puteriNya pada hari Minggu. Bagi kami, hari minggu adalah hari ciptaan baru, dimana Tuhan yang mulia menguduskan segala-galanya. Kalau Yahwe menciptakan segala sesuatu dalam dan melalui SabdaNya pada hari pertama, maka Ia melalui AnakNya membaharui dan menciptakan kembali secara baru segala sesuatu yang telah diciptakanNya pada hari pertama juga yakni hari Minggu. Yesus membawa sesuatu yang baru dan menggenapi segala sesuatu yang masih kurang dalam Tradisi Yahudi. Jadi, orang-orang Kristen mengikuti Gurunya. Dia bukan nabi yang membeo saja dan mencaplok secara sepihak adapt-istiadat Yahudi yang kaku itu.
• Puasa. Orang Kristen kerap dicemooh karena tidak berpuasa. Puasa yang dimengerti oleh si pencemooh adalah tidak makan dan tidak minum dalam rentang waktu dari pagi pukul 06.00 hingga sore pkl 18.00 selama tiga puluh hari penuh. Karena harus menahan rasa lapar dan haus, maka mereka mengatakan bahwa tuntutan agamanya menjadi begitu berat dan tidak seperti agama Kristen yang gampangan. Puasa model si pencemooh merupakan puasa ala Yahudi yang sedikit dirombak. Tetapi intisarinya sama saja: puasa lahiriah sifatnya. Mereka mengubah air mukanya sehingga kelihatan sedih, mengumumkannya ke khalayak ramai bahwa mereka harus dihormati sebab mereka sedang berpuasa. Puasa model seperti itu sudah pasti tidak dikehendaki oleh Yahwe. Yahwe menghendaki puasa yang sifatnya bathiniah dan memerdekakan. Membuka belenggu kelaliman, memerdekakan orang yang teraniaya, melindungi kelompok minoritas, memberi roti bagi yang lapar, melindungi orang miskin, berbagi pakaian kepada orang miskin (Lihat Yesaya 58:6-7). Penghayatan yang salah, sebagaimana dipraktekkan oleh orang-orang Yahudi, disinyalir oleh Yesus sendiri.
"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius 6:16-18)
• Anjang sana ke Yerusalem. Menurut orang Yahudi, Tuhan hanya tinggal di Yerusalem. Semua orang harus mengarahkan kepalanya ke sana. Mungkin ada juga orang yang mengarahkan dan menundukkan kepalanya ke tempat lain lagi, tetapi tindakan seperti itu tidak dikehendaki oleh Tuhan. Menyembah Tuhan itu baik dan luhur, suatu kewajiban yang mulia. Tetapi mengarahkan wajah hanya kepada tempat tertentu merupakan tindakan mengerdilkan gagasan bahwa Tuhan menemukan dan mendengarkan engkau di mana pun engkau berada dan mengarahkan wajahmu. Ketika Yesus datang, Ia menggenapi apa yang masih kurang dalam penghayatan bangsa pilihan itu. Yesus bertindak benar dan menjadikan segala-galanya baik dan indah.
“Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yohanes 4:21-24)
• Sedekah/zakat. Pada dasarnya sedekah itu baik, dan karenanya Alkitab menganjurkannya (Ester 9:22-23; Amsal 28:27), tetapi dihayati secara salah oleh orang-orang Yahudi. Sedekah atau amal saleh mereka sering dipamerkan, dicanangkan. Hal ini kritik oleh Yesus sendiri. (Matius 6:1-2). Yesus lalu menegaskan “Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius 6:3-4). Sedekah dibuat bukan supaya engkau merasa telah melakukan kewajiban agamamu, tetapi nama Tuhan saja dimuliakan.
• Kerudung/jilbab. Pakai kerudung (jilbab?) adalah kebiasaan berbusana orang Yahudi dan manusia padang pasir pada umumnya. Hal itu dimaksudkan untuk melindungi tubuh mereka dari debu dan terik matahari. Walaupun demikian, hal itu tidak pernah diundangkan sebagai bagian dari ibadah dan syariat Allah, juga tidak pernah dilarang. Sah-sah saja kalau ada yang memakainya, apalagi kalau hal itu dapat menolong dia untuk lebih dekat dengan Tuhan. Ada orang yang menduga bahwa dalam 1Korintus 11:5-6, Yahwe mewajibkan setiap wanita untuk memakai jilbab. Perkiraan seperti itu total salah sebab, kalaupun melalui Paulus Yahwe menyatakan hukumnya, tetapi Yahwe sama sekali tidak mewajibkan perempuan memakai kerudung (cadar), apalagi jilbab, TETAPI yang dinyatakan oleh Paulus adalah tudung kepala. Dan tudung yang dimaksud adalah rambut.
“Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung? Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang, tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang?... Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung” (1Korintus 11:13-15).
Jadi, laki-laki perlu berambut pendek, sedangkan perempuan berambut panjang, bukan jilbab atau yang sejenisnya. Perlu diingat jilbab adalah baju kurung yang longgar, dilengkapi dengan kerudung yang menutupi kepala, sebagian muka dan dada. Jika dilihat terkesan mencolok. Kalau hal yang mencolok itu dikategorikan sebagai bagian dari ibadah, bagian dari penghayatan dan pamer iman, dan itu berarti ketika para wanita memakai jilbab, kemana dan dimana pun mereka berada, mereka sedang beribadah di depan dan dilihat orang lain. Yesus melarang hal yang demkian.
"Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.” (Matius 6:1).
Yesus mengoreksi kebiasaan salah memakai jilbab sebagai kewajiban agama .
Jadi, ajaran Yesus terlalau superior jika dibandingkan dengan ajaran nabi dari zaman manapun.
Ada banyak orang dimasa kini mengatakan bahwa Paulus adalah nabi palsu sebab dia mengubah hukum: “haram makan daging babi menjadi halal, wajib sunat menjadi tidak wajib” yang dengannya bertentangan dengan Yesus yang membenarkan haram makan daging babi dan sunat. Kelompok anti Paulus itu memakai Matius 5:17-18 untuk membenarkan pola pikirnya. Mereka kemudian berkata.: ”Taurat (Ulangan 14:7-19, Imamat 11:4-23) mengharamkan babi, mewajibkan sunat (Kejadian 17:10) dan Yesus datang menggenapinya, maka itu berarti Yesus menyetujui semua yang dikatakan oleh Taurat Musa”. Benarkah demikian?
Teks Matius 5:17-18 sbb.: "5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk MENGGENAPINYA 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, SEBELUM semuanya terjadi. ”.
a. Secara tidak disadari bahwa kelompok anti Paulus mengakui kewibawaan Alkitab sebagai firman Tuhan (otentik dan bukan palsu). Jika ada dari antara mereka yang menuduh bahwa Alkitab adalah palsu, maka hal itu berarti juga mereka menentang cara berpikir dan tindakan mereka sendiri.
b. Tentu saja benar bahwa Yesus datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat, juga tidak menggunakannya secara salah.
c. Apakah artinya kalau Yesus berkata: “menggenapinya”. Apa yang perlu digenapi adalah segala sesuatu yang TIDAK GENAP/YANG MASIH KURANG, YANG BELUM SEMPURNA. Sebab kalau sudah genap untuk apa digenapi lagi? Itu berarti Yesus mengakui bahwa Hukum Taurat masih KURANG/GANJIL, MASIH ADA YANG PERLU DITAMBAHKAN.
d. Siapakah yang akan MENGGENAPI semua kekurangan itu dan memperbaiki segala keganjilan Taurat Yahudi ? Dia adaalah Yesus. Kalau Yesus berkata: Aku datang untuk menggenapinya, maka itu berarti tidak akan ada lagi makhluk, atau nabi, atau rosul, atau apa pun yang akan datang menggenapinya karena memang sudah genap, sempurna dan ok. Hanya orang yang tidak waras, yang mengerang seperti anjing melolong, yang akan berusaha ‘menggenapi kembali Taurat maupun Injil yang sudah sempurna.
e. Manakah hal-hal yang telah digenapi oleh Yesus?:
• Konsep Allah Yang Esa. Konsep “Allah yang Esa” yang dianut oleh kaum Yahudi ini (Ulangan 6:4) dan para penyembah Allah lainnya telah digenapi. Kita tidak cukup hanya percaya bahwa Allah itu esa (secara numeric). Tetapi apa esa itu? Banyak kaum dan bangsa memahaminya secara matematis, tunggal. Konsep seperti itu tidak cukup. Alkitab berkata: “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.” (Yakobus 2:19). Jika manusia hanya memahami Allah sebagai yang esa, maka pengakuan manusia tidak beda dengan pengakuan setan-setan. Allah tidak cukup hanya dimengerti secara matematis, kaku, sebagaimana iblis mempercayainya. Konsep seperti itu kurang memadai untuk mengungkap realitas Sang Ada. Alkitab menjelaskan bahwa Sang Ada (Allah) adalah Esa (Satu) HakikatNya dalam Tiga Pribadi: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. (Markus 1:9-11; Matius 28:19).
• Hukum Balas Dendam. Ajaran agama manapun membolehkan/halal balas dendam demi keadilan (Allahnya), kecuali agama Kristen. Nabi mana pun dalam tradisi keagamaan di dunia ini mengajarkan hal yang sama (sekali pun memakai embel-embel: balas dendam boleh dengan beberapa syarat). Sebaliknya, bagi agama Kristen, balas dendam haram hukumnya. Yesus mengajarkan lebih baik makan daging babi daripada balas dendam (Markus 7:17-23). Lebih baik menjadi penjagal babi, daripada penjagal manusia. Hukum gigi ganti gigi ala Yahudi (Ulangan 19:21) masih kurang maka perlu digenapi dengan kasih (Matius 5:44). Kadang-kadang orang membunuh dan melakukan balas dendam untuk membela reputasi Allah. Namun Alkitab menolak cara-cara seperti itu. Manusia tidak mungkin dapat membela Allah. Seolah-olah Allah adalah pribadi yang lemah dan tidak dapat membela diriNya. Orang-orang yang membunuh atas nama Allah pada dasarnya adalah orang yang tidak mengenal Allah. Alkitab mengingatkan: “Akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. (Yohanes 16:2-3)
• Makanan (Babi) Haram. Tradisi Yahudi mengharamkan makan daging babi. Hal itu disebabkan oleh banyaknya bangsa yang menyembah dewa-dewa di sekitar bangsa Yahudi. Babi, misalnya adalah binatang kurban yang dipersembahkan bagi Dewa Tammuz di Babilonia. Musa menyadari kenyataan itu, maka ia mengharamkan sejumlah binatang (antara lain babi) agar orang-orang Yahudi tidak tergoda memelihara babi dan mengurbankannya kepada para dewa, yang bukan Yahwe. Kebijakan Musa itu perlu untuk menjaga kesetiaan Yahudi menyembah Yahwe semata. Tradisi Kekristenan tidak mengenal binatang (makanan) Haram sebab Alkitab berkata: “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram” (Kisah Para Rasul 10:15). Di manakah hal itu dinyatakan? Persis setelah Allah menciptakan segala burung-burung di udara dan binatang-binatang di air (laut), Alkitab bersaksi: “Allah melihat bahwa semuanya itu baik (halal). Lalu Allah memberkati semuanya itu” (Kejadian 1:20-22). Demikian juga setelah Allah menciptakan segala jenis makhluk hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar, Alkitab bersaksi: “Allah melihat bahwa semuanya itu baik (halal)” (Kejadian 1:24-24). Itulah pada mula penciptaan segala jenis makhluk hidup, binatang (hewan) dan tumbuh-tumbuhan. Dalam perjalanannya, ternyata ada yang diharamkan (Ulangan 14:7-19, Imamat 11:4-23). Jika Yesus menyetujui semuanya itu, maka prosedur “Dia datang untuk menggenapi” tidak berlaku. Sebaliknya, Yesus memperbaiki, mengoreksi, menyempurnakan salah pengertian/konsep orang-orang Yahudi berkaitan dengan segala makanan yang telah Dia ciptakan. Dia bersabda:
“Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.
Kata-Nya lagi:
"Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." (Markus 7:18-23).
Bahkan orang memakai narkoba: bukan karena narkoba yang masuk ke dalam mulutnya maka ia salah (jahat), tetapi karena kehendak/niat hatinya untuk memakai narkobalah maka dia salah dan jahat.
• Poligami. Banyak nabi; baik yang sejati maupun yang palsu; orang Yahudi maupun yang lainnya berpologami. Mengapa orang Yahudi berpologami? Allah tidak menghendaki poligami (Kejadian 2:21-24), tetapi mereka melakukannya juga karena ‘bertegar hati” (Markus 10:5)). Yesus kemudian meluruskan apa yang masih kurang (poligami) ini dengan bersabda:
“Pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia…. Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah." (Markus 10:6-9.11-12)
• Sunat. Perhatikan perkataan Alkitab berikut ini:
"Lihat, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa AKU MENGHUKUM ORANG-ORANG YANG TELAH BERSUNAT KULIT KHATANNYA (Yeremia 9:25).
Menurut Yesus, Sunat pada dasarnya bukan perintah Allah, juga bukan perintah Musa, tetapi perintah nenek moyang bangsa Yahudi (Yohanes 7:22). Perkataan Yesus ini bermaksud untuk mendudukkan masalah sunat pada tempatnya yang sebenarnya sekaligus menggenapi segala apa yang kurang di dalamnya. Kekurangan sunat terletak pada pemahaman orang Yahudi yang melulu lahiriah (Efesus 2:11). Sunat yang benar adalah “mengerat kulit khatan hati” (Ulangan 10:16, Yeremia 4:4). Itulah sebabnya dikemudian hari Rasul Paulus berkata: “Bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah (I Korintus 7:9)… Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih (Galatia 5:6). Paulus mengingatkan: “Sudah banyak orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran. Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan. Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri." (Titus 1:10-12).
• Ibadah pada hari Sabtu (Sabat). Orang Yahudi beranggapan bahwa “manusia untuk hari Sabat”. Orang tidak boleh bekerja pada hari Sabat, sekalipun pekerjaan itu untuk menyelamatkan nyawa seorang manusia. Boleh dibilang: hari Sabat lebih penting daripada manusia. Sama celakanya: Hari Sabat diadakah agar pada hari itu perintah Yahwe diabaikan. Pemahaman orang Yahudi yang tidak benar (kurang) itu dikoreksi oleh Yesus. Yesus tahu bahwa YAHWE tidak bermaksud sebagaimana orang Yahudi memahaminya. Yahwe bermaksud agar pada hari Sabat, semua orang Yahudi memuliakan, menyembah, menguduskan dan beribadah kepadaNya. Kalau di sana sini dalam Alkitab dikatakan “jangan melakukan pekerjaan” maka pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang dapat memalingkan seseorang dari YAHWE. Ada banyak pekerjaan yang dapat memalingkan seseorang dari Yahwe: bekerja di ladang, menjual gandum (alasan ekonomi), mengurus lembu di padang (alasan memelihara hewan korban persembahan, kelihatannya religius, tetapi boleh jadi mengambil binatang untuk dipersembahkan kepada Baal), dan masih banyak lagi pekerjaan yang dapat memalingkan seseorang dari Yahwe. Ketika seseorang berpaling dari Yahwe yakni berselingkuh dengan Dewa Baal, walaupun di luar hari Sabat, Yahwe menghukum orang itu dengan menghentikan hari Sabatnya.
“Aku (TUHAN) akan MENGHENTIKAN segala kegirangannya, hari rayanya, bulan barunya dan HARI SABATNYA dan segala perayaannya. (Hosea 2:10)”.
Artinya, kejahatan seseorang membuat hari Sabatnya tidak bermakna sama sekali. Sebaliknya, jika manusia yang menaruh belaskasihan kepada orang yang menderita akan berbahagia. (Amsal 14:21). Orang tersebut telah melaksanakan hari Sabatnya, sekalipun ia melakukannya pada hari, misalnya, Rabu. Hari Sabat diberi oleh Tuhan agar kita aktif berbuat baik dan bukan berdiam diri saja terutama ketika berhadapan dengan penderitaan sesama. Dengan berdiam diri, seseorang telah menajiskan hari Sabat. “Orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya” (Amsal 17:28). Tetapi dengan bekerja menolong orang yang sekarat, ia telah menguduskan hari Sabat. Manusia bukan untuk hari Sabat, tetapi hari Sabat untuk manusia. (Markus 2:27). Maksudnya, Tuhan mengadakan hari Sabat agar setiap orang mendapat kesempatan yang penuh guna merenungkan perintah Tuhan dan melaksnaakannya dengan sepenuh kasih. Jika kita menguduskan Tuhan hanya pada hari Sabat, apakah itu berarti segala perbuatan baik pada hari lainnya tidak menunjukkan bahwa kita memuliakan dan menguduskan Tuhan? Ketika seseorang lebih mengutamakan “hari Sabat” daripada “belaskasihan” maka Yahwe mencemooh mereka.
“Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?" firman TUHAN; "Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai…Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan….Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya...Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! (Yesaya 1:11.13-14.16-17).
Mengapa orang Kristen tidak begitu peduli dengan hari Sabat? Jawabannya: karena Yesus tidak peduli dengan itu, Ia sendiri telah meniadakan hari Sabat. (Yohanes 5:18). Lagi pula mengapa orang Kristen musti memelihara hari Sabatnya orang Yahudi? Orang Kristen tidak mengagungkan hari Sabat, apalagi menyembahNya. Yang kami sembah ialah Yesus Tuhan kami. Ia senang berkumpul bersama murid-murdNya pada hari Minggu. Ia hadir di tengah-tengah mereka. Nah, kami percaya bahwa pada zaman ini pun Yesus hadir berkumpul bersama putera-puteriNya pada hari Minggu. Bagi kami, hari minggu adalah hari ciptaan baru, dimana Tuhan yang mulia menguduskan segala-galanya. Kalau Yahwe menciptakan segala sesuatu dalam dan melalui SabdaNya pada hari pertama, maka Ia melalui AnakNya membaharui dan menciptakan kembali secara baru segala sesuatu yang telah diciptakanNya pada hari pertama juga yakni hari Minggu. Yesus membawa sesuatu yang baru dan menggenapi segala sesuatu yang masih kurang dalam Tradisi Yahudi. Jadi, orang-orang Kristen mengikuti Gurunya. Dia bukan nabi yang membeo saja dan mencaplok secara sepihak adapt-istiadat Yahudi yang kaku itu.
• Puasa. Orang Kristen kerap dicemooh karena tidak berpuasa. Puasa yang dimengerti oleh si pencemooh adalah tidak makan dan tidak minum dalam rentang waktu dari pagi pukul 06.00 hingga sore pkl 18.00 selama tiga puluh hari penuh. Karena harus menahan rasa lapar dan haus, maka mereka mengatakan bahwa tuntutan agamanya menjadi begitu berat dan tidak seperti agama Kristen yang gampangan. Puasa model si pencemooh merupakan puasa ala Yahudi yang sedikit dirombak. Tetapi intisarinya sama saja: puasa lahiriah sifatnya. Mereka mengubah air mukanya sehingga kelihatan sedih, mengumumkannya ke khalayak ramai bahwa mereka harus dihormati sebab mereka sedang berpuasa. Puasa model seperti itu sudah pasti tidak dikehendaki oleh Yahwe. Yahwe menghendaki puasa yang sifatnya bathiniah dan memerdekakan. Membuka belenggu kelaliman, memerdekakan orang yang teraniaya, melindungi kelompok minoritas, memberi roti bagi yang lapar, melindungi orang miskin, berbagi pakaian kepada orang miskin (Lihat Yesaya 58:6-7). Penghayatan yang salah, sebagaimana dipraktekkan oleh orang-orang Yahudi, disinyalir oleh Yesus sendiri.
"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius 6:16-18)
• Anjang sana ke Yerusalem. Menurut orang Yahudi, Tuhan hanya tinggal di Yerusalem. Semua orang harus mengarahkan kepalanya ke sana. Mungkin ada juga orang yang mengarahkan dan menundukkan kepalanya ke tempat lain lagi, tetapi tindakan seperti itu tidak dikehendaki oleh Tuhan. Menyembah Tuhan itu baik dan luhur, suatu kewajiban yang mulia. Tetapi mengarahkan wajah hanya kepada tempat tertentu merupakan tindakan mengerdilkan gagasan bahwa Tuhan menemukan dan mendengarkan engkau di mana pun engkau berada dan mengarahkan wajahmu. Ketika Yesus datang, Ia menggenapi apa yang masih kurang dalam penghayatan bangsa pilihan itu. Yesus bertindak benar dan menjadikan segala-galanya baik dan indah.
“Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yohanes 4:21-24)
• Sedekah/zakat. Pada dasarnya sedekah itu baik, dan karenanya Alkitab menganjurkannya (Ester 9:22-23; Amsal 28:27), tetapi dihayati secara salah oleh orang-orang Yahudi. Sedekah atau amal saleh mereka sering dipamerkan, dicanangkan. Hal ini kritik oleh Yesus sendiri. (Matius 6:1-2). Yesus lalu menegaskan “Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius 6:3-4). Sedekah dibuat bukan supaya engkau merasa telah melakukan kewajiban agamamu, tetapi nama Tuhan saja dimuliakan.
• Kerudung/jilbab. Pakai kerudung (jilbab?) adalah kebiasaan berbusana orang Yahudi dan manusia padang pasir pada umumnya. Hal itu dimaksudkan untuk melindungi tubuh mereka dari debu dan terik matahari. Walaupun demikian, hal itu tidak pernah diundangkan sebagai bagian dari ibadah dan syariat Allah, juga tidak pernah dilarang. Sah-sah saja kalau ada yang memakainya, apalagi kalau hal itu dapat menolong dia untuk lebih dekat dengan Tuhan. Ada orang yang menduga bahwa dalam 1Korintus 11:5-6, Yahwe mewajibkan setiap wanita untuk memakai jilbab. Perkiraan seperti itu total salah sebab, kalaupun melalui Paulus Yahwe menyatakan hukumnya, tetapi Yahwe sama sekali tidak mewajibkan perempuan memakai kerudung (cadar), apalagi jilbab, TETAPI yang dinyatakan oleh Paulus adalah tudung kepala. Dan tudung yang dimaksud adalah rambut.
“Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung? Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang, tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang?... Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung” (1Korintus 11:13-15).
Jadi, laki-laki perlu berambut pendek, sedangkan perempuan berambut panjang, bukan jilbab atau yang sejenisnya. Perlu diingat jilbab adalah baju kurung yang longgar, dilengkapi dengan kerudung yang menutupi kepala, sebagian muka dan dada. Jika dilihat terkesan mencolok. Kalau hal yang mencolok itu dikategorikan sebagai bagian dari ibadah, bagian dari penghayatan dan pamer iman, dan itu berarti ketika para wanita memakai jilbab, kemana dan dimana pun mereka berada, mereka sedang beribadah di depan dan dilihat orang lain. Yesus melarang hal yang demkian.
"Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.” (Matius 6:1).
Yesus mengoreksi kebiasaan salah memakai jilbab sebagai kewajiban agama .
Jadi, ajaran Yesus terlalau superior jika dibandingkan dengan ajaran nabi dari zaman manapun.
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
Re: Soal2 sekitar iman Kristen
9. Bahasa Alkitab
Orang juga berpandangan dan berkeberatan bahwa bahasa yang dipakai dalam Alkitab tidak pantas disebut sebagai “Firman Allah, atau Sabda Allah”. Hal itu, kata mereka, karena dalam Alkitab ditemukan ayat-ayat “Cabulisasi, Puisi Erotis, Pelecehan Kepada Tuhan, Pelecehan Kepada Para Nabi, Ayat Irasional, Ayat yang Mustahil Dipraktikkan, Testing Iman yang Mustahil, Ayat-ayat Takhyul, Ayat-ayat Dusta, Ramalan yang Tak Terjadi, Ayat-ayat Rasialis, Ayat Ragu-ragu, Doktrin Ketuhanan Yesus, Doktrin Allah Tritunggal, Doktrin Penginjilan Ke Seluruh Dunia, Ayat-ayat Buas, Ayat-ayat yang Kontradiktif (saling bertentangan)” (Molyadi Samuel AM, Indeks Kesalahan Alkitab: Jalan Pintas Memahami Kitab Suci Kristiani, Jakarta: Jemparing, 2006 )
a. Ayat-ayat Cabulisasi?
I
Teks Alkitab yang disorot oleh Molyadi antara lain Yehezkhiel 23:1-21, 16:22-38, Hosea 1:2-3, Mikha 1:. Menurut Molyadi Samuel dan para penentang lainnya Allah tidak boleh memakai kata: “pelacur, sundal, bugil, penis, pelir, zakar, buah dada, bersetubuh dll.” Para penentang Alkitab ini menempatkan dirinya sebagai hukum dan hakim terhadap Allah yang dikisahkan dalam Alkitab. Karena tidak mungkin menjadi hukum dan hakim bagi Allah, maka mereka menyimpulkan bahwa teks-teks yang sudah disebut di atas pasti bukan dari Allah, tetapi dari manusia. Dalam hal itu mereka menampilkan diri sebagai “hakim” atas Alkitab. Tetapi dengan demikianlah kita tahu bahwa para penentang Alkitab ini tidak mau memahami sifat unik dari Alkitab itu sendiri: Ilahi serentak manusiawi. Bagi mereka, Kitab Suci suatu agama haruslah melulu datang dari Allah, termasuk bahasa dan kertasnya (barangkali juga dengan mesin cetaknya). Sementara bagi Kristen tidak. Manusia dengan segala sifat, keunikan, bahasa dan budayanya adalah baik. Kata “pelacur” adalah baik, tetapi fakta dimana seorang perempuan/laki-laki bertindak menjual dirinya kepada seorang laki-laki, atau perempuan tentulah jahat di mata Tuhan. Namun, membahasakan tindakan perempuan itu dengan bahasa manusia tidaklah jahat. Bagaimana menggambarkan tindakan tersebut agar persis sesuai dengan faktanya perlulah memakai bahasa yang jelas, terang, lugas dan tegas. Dimanakah letak salahnya kalau Allah berfirman: “Hai anak manusia, ada dua orang perempuan , anak dari satu ibu. Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya, di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang” (Yehezkhiel 23:2-3). Bukankah dalam hal ini, Allah telah menggambarkan secara terang, lugas, jelas, jujur, apa adanya mengenai apa yang telah dilakukan oleh dua orang perempuan itu di Mesir? Mereka bersundal. Apakah karena Allah, sebagai Hakim yang Adil (Mzr 7:12, 9:5, 2Tim 4: dan Saksi Yang Benar (Yer 42:5) dari semua tindakan manusia, menggambarkan tindakan kedua perempuan itu secara gambalang, terus-terang, lalu manusia mengatakan: “perkataan seperti itu bukan Sabda Allah”. Allah orang Kristen bukanlah Allah yang suka menipu, atau Allah yang berdusta, juga bukan “Allah sebesar-besar penipu daya”. Kejujuran Allah kita perlukan agar kita memperoleh kebenaran dan belajar menjadi saksi yang jujur di bumi yang fana ini. Dia telah memberi contoh yang baik sehingga manakala anda dihadapkan pada pilihan harus menjadi saksi dalam sebuah perkara: dunia dan sorga, anda sudah tahu harus berkata benar dan jujur. Itulah salah satu hikmah dan pelajaran dari ceritera dalam teks Yehezkhiel (dll) itu.
Palu Hakim yang Adil Diketuk
Walaupun Allah Maharahim, Pengampun dan Penyayang, Panjang Sabar dan Penuh Kasih Setia, Ia tetap memberi pelajaran terhadap pelaku kejahatan agar dia selamat, bertobat dan kembali kepadaNya. Ia adalah Hakim yang Adil. Hakim yang Adil itu berhadapan dengan kenyataan kejahatan Israel (Yehezkhiel 16:1-63). Bagaimana supaya Hakim Yang Adil dapat mengetuk palu, menjatuhkan hukuman kepada Israel, maka tentu terlebih dahulu Ia mengidentifikasi secara rinci kejahatan terdakwa. Jika tidak, maka Allah bukan lagi Hakim yang Adil.
“Oleh karena itu, hai perempuan sundal, dengarkanlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena engkau menghamburkan kemesumanmu dan auratmu disingkapkan dalam persundalanmu dengan orang yang mencintaimu dan dengan berhala-berhalamu yang keji dan oleh karena darah anak-anakmu yang engkau persembahkan kepada mereka, sungguh, oleh karena itu Aku akan mengumpulkan semua kekasihmu, yaitu yang merayu hatimu, baik yang engkau cintai maupun yang engkau benci; Aku akan mengumpulkan mereka dari sekitarmu untuk melawan engkau dan Aku akan menyingkapkan auratmu di hadapan mereka, sehingga mereka melihat seluruh kemaluanmu. Aku akan menghakimi engkau seperti orang menghakimi perempuan-perempuan yang berzinah dan yang menumpahkan darah dan Aku akan melampiaskan atasmu murka dan cemburuan-Ku. Aku akan menyerahkan engkau di dalam tangan mereka dan mereka akan meruntuhkan tempatmu yang tinggi dan merusakkan bukit-bukitmu, mereka akan menelanjangi engkau, akan merampas perhiasan-perhiasanmu dan membiarkan engkau telanjang bugil. Mereka akan menyuruh bangkit sekumpulan orang melawan engkau, yang melempari engkau dengan batu dan memancung engkau dengan pedang-pedang mereka. Mereka akan membakar rumah-rumahmu dan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan banyak perempuan. (Yehezkhiel 16:35-41).
Tujuannya agar Yerusalem (Israel) berhenti bersundal. Jika Allah tidak memberi kesaksian seterang yang kita baca di atas, kita akan sulit memahami hukuman yang diberikan Allah atas Yerusalem. Namun, Allah bukanlah Allah yang samar-samar, bukanlah Saksi yang menipu, tetapi Ia berbicara terus-terang dan memberi kesaksian yang jelas dan benar, maka kita dapat menerima hasil keputusanNya bahwa Israel dihukum pancung.
Pelajarannya: jika Anda menjadi saksi atas pelaku kejahatan, hal yang menyangkut nyawa seseorang, maka berbicaralah sejelas dan seterang apa yang diajarkan oleh Allah sendiri, berilah kesaksian yang benar sehingga hakim di pengadilan dapat menjatuhkan hukuman yang setimpal. Itulah hal terpenting yang harus kita ambil dari Yehezkhiel 16:1-63. Bahwa Yerusalem melakukan persundalan harus diberitakan, diketahui sehingga kita dapat mengambil pelajarannya.
Di samping apa yang diuraikan di atas, perlulah diingat bahwa Yehezkhiel menggambarkan pertemuannya dengan Allah secara anthropomorfisme. Yahwe seolah-olah adalah suami yang cemburu dan sakit hati melihat istrinya berselingkuh dengan orang lain. Kata-kata yang digunakan Yehezkhiel metaforis sifatnya. Kejahatan yang dilakukan oleh Israel: “engkau seumpama bersundal” (Yehezkhiel 16:15), seumpama seorang perempuan yang buruk kelakuannya, seorang perempuan jalang, perempuan yang menjual dirinya (pelacur). Pemakaian gaya metaforis itu untuk melukiskan betapa sungguh besar kejahatan yang telah dibuat oleh orang Israel: di mata Tuhan, penyembahan berhala sama besar dosanya dengan persundalan. Ini terbukti juga dengan sasaran perkataan Yahwe, bukan terutama kepada seorang perempuan pelacur, tetapi “Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku: "Hai anak manusia, beritahukanlah kepada Yerusalem perbuatan-perbuatannya yang keji dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada Yerusalem: Asalmu dan kelahiranmu ialah dari tanah Kanaan; ayahmu ialah orang Amori dan ibumu orang Heti. “Yehezkhiel 16:1-3). Kita tahu, Yerusalem adalah sebuah kota, bukan seorang perempuan.
Perintah yang mengagumkan dan mencengangkan!
Allah Abraham, Isak dan Yakub memang lain daripada ilah yang lain. Ia menghadapkan Anda pada pilihan yang sulit, barangkali tidak sesuai dengan selera Anda. Tetapi apa yang Ia katakana baik dan benar. “Pergilah, kawinlah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN” (Hosea 1:2). Untuk memperjelas seperti apa “kesalahan Israel membelakangi TUHAN”, Allah memakai kata “sundal”. Jika anda mengerti dan paham betul kerusakan moral karena persundalan, maka anda akhirnya tahu bahwa seperti itulah kesalahan Israel membelakangi TUHAN. Mengapa Allah memerintahkan Hosea untuk kawin dengan seorang yang sundal? Alasannya supaya “sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan mencari TUHAN, Allah mereka…Mereka akan datang dengan gemetar kepada TUHAN dan kepada kebaikanNya pada hari-hari yang terakhir” (Hosea 3:5). Ingat, pada dasarnya perkawinan adalah membentuk pria dan wanita menjadi satu ikatan keluarga, dimana ikatan pria dan wanita itu disempurnakan melalui persetubuhan. Jika anda menganggap orang-orang sundal adalah pribadi yang buruk (jahat), serentak menempatkan diri anda sebagai orang yang bermoral baik, maka apakah anda berani mengawini salah seorang dari antaranya? Sebaliknya, jika anda memiliki sedikit saja pandangan positif terhadap perempuan-perempuan sundal, maka anda tidak memiliki keberatan apa pun untuk mengawini mereka. Jika anda melakukannya, anda telah menyelamatkan bukan hanya si pelacur tetapi juga diri anda sendiri (melaksanakan perintah Tuhan menyelamatkan jiwa anda). Di mata Tuhan, para pelacur, layak dinikahi secara normal bukan dikucilkan, atau dicemooh. Pesan sentralnya: Allah tidak setuju dengan tindakan sundal sebab hal itu jahat di mataNya, tetapi Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang itu memiliki pandangan yang positif terhadap pribadi (subyek, orang ) yang melakukan sundal. Memang dapat dimengerti bahwa tidak mudah untuk melihat perbedaannya sebab pribadi seseorang dikatakan baik sejauh tindakannya juga baik. Namun prinsip seperti itu tidak seluruhnya benar. Nilai baiknya “suatu tubuh yang dilengkapi dengan jiwa, pikiran, perasaan, hati nurnainya” tidaklah melulu tergantung pada apa yang dilakukannya. Tubuh sebagai tubuh tetaplah baik sebagaimana tubuh itu dicipta baik adanya. Karena itu, tubuh yang baik itu tetap layak untuk diselamatkan. Meski tetap disadari bahwa tindakan buruk dan jahat menghancurkan jiwa serentak raga pelakunya. Karena itu manusia, apa pun keadaannya, layak diperjuangkan untuk diselamatkan. Bukankah dalam kasus Hosea ini, Allah bermaksud demikian? Alkitab sama sekali tidak membuat kata-kata manusia menjadi firman Allah, tetapi sabda Allah kita mengerti dalam bahasa manusiawi kita.
Berkaitan dengan pokok ini, kita lihat Alquran sebagai pembanding:
Surat [23.1] Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, [23.2] (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, [23.3] dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, [23.4] dan orang-orang yang menunaikan zakat, [23.5] dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, [23.6] kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Surat [70.29] Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, [70.30] kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Kedua teks di atas luar biasa. Muslim tidak perlu menjaga kemaluan mereka terhadap istri dan para budak (apakah termasuk budak lelaki?) mereka. Tidak menjaga kemaluan adalah bahasa lain dari boleh berzinah atau bersundal dengan para budak pria maupun wanita.
Surat [33.37] Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya:"Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi. [33.38] Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku”
Perzinahan adalah melakukan hubungan seks dengan isteri orang lain. Jika benar bahwa perkawinan hanya dapat terjadi atas kehendak Allah maka perkawinan antara Zaid dan Zainab adalah sah karena Allahlah yang mempersatukan mereka menjadi suami isteri. Jika kemudian Allah menceraikan mereka agar Zainab bersuamikan Muhammad, mengapa tidak dari awal Dia lakukan itu? Rasanya Allah amat tidak adil dan tidak mempertimbangkan perasaan Zaid yang nota bene anak yatim: kecewa kepada Allah yang tidak konsisten memberikan Zainab menjadi isterinya, dipakai sebentar lalu diberikan kepada orang lain, Allah yang lebih mencintai Muhammad daripada Zaid. Pesan apa yang mau disampaikan oleh Allah melalui tragedi perceraian yang tidak wajar itu?
Jika benar pernyataan Allah berikut ini:
[4.24] dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina….”
Maka, tindakan Muhammad mengambil isteri Zaid, yang bahkan anak angkatnya sendiri, adalah HARAM.
Ada perbedaan yang mencolok antara Alquran dan Alkitab dalam menangani kasus ini. Alkitab menceriterakan larangan Yahwe atas tindakan immoral orang Israel, sedangkan Alquran menceriterakan bahwa Allah membolehkan Muhammad dan pengikut setianya untuk berzinah. Alhamdulillah…!!!
Orang juga berpandangan dan berkeberatan bahwa bahasa yang dipakai dalam Alkitab tidak pantas disebut sebagai “Firman Allah, atau Sabda Allah”. Hal itu, kata mereka, karena dalam Alkitab ditemukan ayat-ayat “Cabulisasi, Puisi Erotis, Pelecehan Kepada Tuhan, Pelecehan Kepada Para Nabi, Ayat Irasional, Ayat yang Mustahil Dipraktikkan, Testing Iman yang Mustahil, Ayat-ayat Takhyul, Ayat-ayat Dusta, Ramalan yang Tak Terjadi, Ayat-ayat Rasialis, Ayat Ragu-ragu, Doktrin Ketuhanan Yesus, Doktrin Allah Tritunggal, Doktrin Penginjilan Ke Seluruh Dunia, Ayat-ayat Buas, Ayat-ayat yang Kontradiktif (saling bertentangan)” (Molyadi Samuel AM, Indeks Kesalahan Alkitab: Jalan Pintas Memahami Kitab Suci Kristiani, Jakarta: Jemparing, 2006 )
a. Ayat-ayat Cabulisasi?
I
Teks Alkitab yang disorot oleh Molyadi antara lain Yehezkhiel 23:1-21, 16:22-38, Hosea 1:2-3, Mikha 1:. Menurut Molyadi Samuel dan para penentang lainnya Allah tidak boleh memakai kata: “pelacur, sundal, bugil, penis, pelir, zakar, buah dada, bersetubuh dll.” Para penentang Alkitab ini menempatkan dirinya sebagai hukum dan hakim terhadap Allah yang dikisahkan dalam Alkitab. Karena tidak mungkin menjadi hukum dan hakim bagi Allah, maka mereka menyimpulkan bahwa teks-teks yang sudah disebut di atas pasti bukan dari Allah, tetapi dari manusia. Dalam hal itu mereka menampilkan diri sebagai “hakim” atas Alkitab. Tetapi dengan demikianlah kita tahu bahwa para penentang Alkitab ini tidak mau memahami sifat unik dari Alkitab itu sendiri: Ilahi serentak manusiawi. Bagi mereka, Kitab Suci suatu agama haruslah melulu datang dari Allah, termasuk bahasa dan kertasnya (barangkali juga dengan mesin cetaknya). Sementara bagi Kristen tidak. Manusia dengan segala sifat, keunikan, bahasa dan budayanya adalah baik. Kata “pelacur” adalah baik, tetapi fakta dimana seorang perempuan/laki-laki bertindak menjual dirinya kepada seorang laki-laki, atau perempuan tentulah jahat di mata Tuhan. Namun, membahasakan tindakan perempuan itu dengan bahasa manusia tidaklah jahat. Bagaimana menggambarkan tindakan tersebut agar persis sesuai dengan faktanya perlulah memakai bahasa yang jelas, terang, lugas dan tegas. Dimanakah letak salahnya kalau Allah berfirman: “Hai anak manusia, ada dua orang perempuan , anak dari satu ibu. Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya, di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang” (Yehezkhiel 23:2-3). Bukankah dalam hal ini, Allah telah menggambarkan secara terang, lugas, jelas, jujur, apa adanya mengenai apa yang telah dilakukan oleh dua orang perempuan itu di Mesir? Mereka bersundal. Apakah karena Allah, sebagai Hakim yang Adil (Mzr 7:12, 9:5, 2Tim 4: dan Saksi Yang Benar (Yer 42:5) dari semua tindakan manusia, menggambarkan tindakan kedua perempuan itu secara gambalang, terus-terang, lalu manusia mengatakan: “perkataan seperti itu bukan Sabda Allah”. Allah orang Kristen bukanlah Allah yang suka menipu, atau Allah yang berdusta, juga bukan “Allah sebesar-besar penipu daya”. Kejujuran Allah kita perlukan agar kita memperoleh kebenaran dan belajar menjadi saksi yang jujur di bumi yang fana ini. Dia telah memberi contoh yang baik sehingga manakala anda dihadapkan pada pilihan harus menjadi saksi dalam sebuah perkara: dunia dan sorga, anda sudah tahu harus berkata benar dan jujur. Itulah salah satu hikmah dan pelajaran dari ceritera dalam teks Yehezkhiel (dll) itu.
Palu Hakim yang Adil Diketuk
Walaupun Allah Maharahim, Pengampun dan Penyayang, Panjang Sabar dan Penuh Kasih Setia, Ia tetap memberi pelajaran terhadap pelaku kejahatan agar dia selamat, bertobat dan kembali kepadaNya. Ia adalah Hakim yang Adil. Hakim yang Adil itu berhadapan dengan kenyataan kejahatan Israel (Yehezkhiel 16:1-63). Bagaimana supaya Hakim Yang Adil dapat mengetuk palu, menjatuhkan hukuman kepada Israel, maka tentu terlebih dahulu Ia mengidentifikasi secara rinci kejahatan terdakwa. Jika tidak, maka Allah bukan lagi Hakim yang Adil.
“Oleh karena itu, hai perempuan sundal, dengarkanlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena engkau menghamburkan kemesumanmu dan auratmu disingkapkan dalam persundalanmu dengan orang yang mencintaimu dan dengan berhala-berhalamu yang keji dan oleh karena darah anak-anakmu yang engkau persembahkan kepada mereka, sungguh, oleh karena itu Aku akan mengumpulkan semua kekasihmu, yaitu yang merayu hatimu, baik yang engkau cintai maupun yang engkau benci; Aku akan mengumpulkan mereka dari sekitarmu untuk melawan engkau dan Aku akan menyingkapkan auratmu di hadapan mereka, sehingga mereka melihat seluruh kemaluanmu. Aku akan menghakimi engkau seperti orang menghakimi perempuan-perempuan yang berzinah dan yang menumpahkan darah dan Aku akan melampiaskan atasmu murka dan cemburuan-Ku. Aku akan menyerahkan engkau di dalam tangan mereka dan mereka akan meruntuhkan tempatmu yang tinggi dan merusakkan bukit-bukitmu, mereka akan menelanjangi engkau, akan merampas perhiasan-perhiasanmu dan membiarkan engkau telanjang bugil. Mereka akan menyuruh bangkit sekumpulan orang melawan engkau, yang melempari engkau dengan batu dan memancung engkau dengan pedang-pedang mereka. Mereka akan membakar rumah-rumahmu dan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan banyak perempuan. (Yehezkhiel 16:35-41).
Tujuannya agar Yerusalem (Israel) berhenti bersundal. Jika Allah tidak memberi kesaksian seterang yang kita baca di atas, kita akan sulit memahami hukuman yang diberikan Allah atas Yerusalem. Namun, Allah bukanlah Allah yang samar-samar, bukanlah Saksi yang menipu, tetapi Ia berbicara terus-terang dan memberi kesaksian yang jelas dan benar, maka kita dapat menerima hasil keputusanNya bahwa Israel dihukum pancung.
Pelajarannya: jika Anda menjadi saksi atas pelaku kejahatan, hal yang menyangkut nyawa seseorang, maka berbicaralah sejelas dan seterang apa yang diajarkan oleh Allah sendiri, berilah kesaksian yang benar sehingga hakim di pengadilan dapat menjatuhkan hukuman yang setimpal. Itulah hal terpenting yang harus kita ambil dari Yehezkhiel 16:1-63. Bahwa Yerusalem melakukan persundalan harus diberitakan, diketahui sehingga kita dapat mengambil pelajarannya.
Di samping apa yang diuraikan di atas, perlulah diingat bahwa Yehezkhiel menggambarkan pertemuannya dengan Allah secara anthropomorfisme. Yahwe seolah-olah adalah suami yang cemburu dan sakit hati melihat istrinya berselingkuh dengan orang lain. Kata-kata yang digunakan Yehezkhiel metaforis sifatnya. Kejahatan yang dilakukan oleh Israel: “engkau seumpama bersundal” (Yehezkhiel 16:15), seumpama seorang perempuan yang buruk kelakuannya, seorang perempuan jalang, perempuan yang menjual dirinya (pelacur). Pemakaian gaya metaforis itu untuk melukiskan betapa sungguh besar kejahatan yang telah dibuat oleh orang Israel: di mata Tuhan, penyembahan berhala sama besar dosanya dengan persundalan. Ini terbukti juga dengan sasaran perkataan Yahwe, bukan terutama kepada seorang perempuan pelacur, tetapi “Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku: "Hai anak manusia, beritahukanlah kepada Yerusalem perbuatan-perbuatannya yang keji dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada Yerusalem: Asalmu dan kelahiranmu ialah dari tanah Kanaan; ayahmu ialah orang Amori dan ibumu orang Heti. “Yehezkhiel 16:1-3). Kita tahu, Yerusalem adalah sebuah kota, bukan seorang perempuan.
Perintah yang mengagumkan dan mencengangkan!
Allah Abraham, Isak dan Yakub memang lain daripada ilah yang lain. Ia menghadapkan Anda pada pilihan yang sulit, barangkali tidak sesuai dengan selera Anda. Tetapi apa yang Ia katakana baik dan benar. “Pergilah, kawinlah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN” (Hosea 1:2). Untuk memperjelas seperti apa “kesalahan Israel membelakangi TUHAN”, Allah memakai kata “sundal”. Jika anda mengerti dan paham betul kerusakan moral karena persundalan, maka anda akhirnya tahu bahwa seperti itulah kesalahan Israel membelakangi TUHAN. Mengapa Allah memerintahkan Hosea untuk kawin dengan seorang yang sundal? Alasannya supaya “sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan mencari TUHAN, Allah mereka…Mereka akan datang dengan gemetar kepada TUHAN dan kepada kebaikanNya pada hari-hari yang terakhir” (Hosea 3:5). Ingat, pada dasarnya perkawinan adalah membentuk pria dan wanita menjadi satu ikatan keluarga, dimana ikatan pria dan wanita itu disempurnakan melalui persetubuhan. Jika anda menganggap orang-orang sundal adalah pribadi yang buruk (jahat), serentak menempatkan diri anda sebagai orang yang bermoral baik, maka apakah anda berani mengawini salah seorang dari antaranya? Sebaliknya, jika anda memiliki sedikit saja pandangan positif terhadap perempuan-perempuan sundal, maka anda tidak memiliki keberatan apa pun untuk mengawini mereka. Jika anda melakukannya, anda telah menyelamatkan bukan hanya si pelacur tetapi juga diri anda sendiri (melaksanakan perintah Tuhan menyelamatkan jiwa anda). Di mata Tuhan, para pelacur, layak dinikahi secara normal bukan dikucilkan, atau dicemooh. Pesan sentralnya: Allah tidak setuju dengan tindakan sundal sebab hal itu jahat di mataNya, tetapi Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang itu memiliki pandangan yang positif terhadap pribadi (subyek, orang ) yang melakukan sundal. Memang dapat dimengerti bahwa tidak mudah untuk melihat perbedaannya sebab pribadi seseorang dikatakan baik sejauh tindakannya juga baik. Namun prinsip seperti itu tidak seluruhnya benar. Nilai baiknya “suatu tubuh yang dilengkapi dengan jiwa, pikiran, perasaan, hati nurnainya” tidaklah melulu tergantung pada apa yang dilakukannya. Tubuh sebagai tubuh tetaplah baik sebagaimana tubuh itu dicipta baik adanya. Karena itu, tubuh yang baik itu tetap layak untuk diselamatkan. Meski tetap disadari bahwa tindakan buruk dan jahat menghancurkan jiwa serentak raga pelakunya. Karena itu manusia, apa pun keadaannya, layak diperjuangkan untuk diselamatkan. Bukankah dalam kasus Hosea ini, Allah bermaksud demikian? Alkitab sama sekali tidak membuat kata-kata manusia menjadi firman Allah, tetapi sabda Allah kita mengerti dalam bahasa manusiawi kita.
Berkaitan dengan pokok ini, kita lihat Alquran sebagai pembanding:
Surat [23.1] Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, [23.2] (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, [23.3] dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, [23.4] dan orang-orang yang menunaikan zakat, [23.5] dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, [23.6] kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Surat [70.29] Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, [70.30] kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Kedua teks di atas luar biasa. Muslim tidak perlu menjaga kemaluan mereka terhadap istri dan para budak (apakah termasuk budak lelaki?) mereka. Tidak menjaga kemaluan adalah bahasa lain dari boleh berzinah atau bersundal dengan para budak pria maupun wanita.
Surat [33.37] Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya:"Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi. [33.38] Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku”
Perzinahan adalah melakukan hubungan seks dengan isteri orang lain. Jika benar bahwa perkawinan hanya dapat terjadi atas kehendak Allah maka perkawinan antara Zaid dan Zainab adalah sah karena Allahlah yang mempersatukan mereka menjadi suami isteri. Jika kemudian Allah menceraikan mereka agar Zainab bersuamikan Muhammad, mengapa tidak dari awal Dia lakukan itu? Rasanya Allah amat tidak adil dan tidak mempertimbangkan perasaan Zaid yang nota bene anak yatim: kecewa kepada Allah yang tidak konsisten memberikan Zainab menjadi isterinya, dipakai sebentar lalu diberikan kepada orang lain, Allah yang lebih mencintai Muhammad daripada Zaid. Pesan apa yang mau disampaikan oleh Allah melalui tragedi perceraian yang tidak wajar itu?
Jika benar pernyataan Allah berikut ini:
[4.24] dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina….”
Maka, tindakan Muhammad mengambil isteri Zaid, yang bahkan anak angkatnya sendiri, adalah HARAM.
Ada perbedaan yang mencolok antara Alquran dan Alkitab dalam menangani kasus ini. Alkitab menceriterakan larangan Yahwe atas tindakan immoral orang Israel, sedangkan Alquran menceriterakan bahwa Allah membolehkan Muhammad dan pengikut setianya untuk berzinah. Alhamdulillah…!!!
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
Re: Soal2 sekitar iman Kristen
b. Puisi Erotis?
Kitab Kidung Agung kerapkali dipakai oleh para penentang kekristenan untuk membenarkan anggapan mereka: “Alkitab Kristen itu tidak datang dari Allah sebab mengandung puisi erotis”. Teks-teks Kidung Agung yang biasa mereka ambil adalah sbb.:
Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur,
tersisip di antara buah dadaku.
Bagiku kekasihku setangkai bunga pacar
di kebun-kebun anggur En-Gedi.
Lihatlah, cantik engkau, manisku,
sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.
Lihatlah, tampan engkau, kekasihku,
sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita. (1:13-16)
Sejatinya, manusia dikatakan pria dan wanita karena jenis kelaminnya. Sebagai makhluk yang berjenis kelamin, manusia ambil bagian dalam proses penciptaan manusia baru. Seorang manusia biasa dapat terlahir ke dunia ini sudah pasti melalui suatu proses cinta yang secara dasariah erotis sifatnya antara pria dan wanita (suami-istri). Cinta yang demikian merupakan hadiah yang sungguh mengagumkan dari Sang Pencipta kepada manusia (suami-istri). Penyalagunaan atas karunia luhur itu tidak dapat dibenarkan oleh Dia yang menciptakannya. Bahkan karena sedemikian pentingnya sesuatu yang erotis itu, maka Allah memberikan sejumlah aturan yang ketat untuk ditaati oleh umatNya. Nah, apakah Dia yang menciptakan sesuatu yang erotis itu, tidak boleh membicarakannya? Kitab Suci adalah sarana yang paling sahih di mana Allah menyatakan dan membicarakan kehendakNya. Adalah aneh, jika Allah tidak mencantumkan hal yang sedemikian penting itu (cinta yang sifatnya erotis antara sepasang suami istri/kekasih) dalam Kitab KudusNya. Apakah yang salah dari puisi-puisi Kidung Agung berikut ini, kalau hal itu datangnya dari Allah? Sedikit pun tidak ada kecuali kalau orang membacanya dengan prasangka dan nafsu.
Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu,
puteri yang berwatak luhur!
Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan,
karya tangan seniman.
Pusarmu seperti cawan yang bulat,
yang tak kekurangan anggur campur.
Perutmu timbunan gandum,
berpagar bunga-bunga bakung.
Seperti dua anak rusa buah dadamu,
seperti anak kembar kijang.
Lehermu bagaikan menara gading,
matamu bagaikan telaga di Hesybon,
dekat pintu gerbang Batrabim;
hidungmu seperti menara di gunung Libanon,
yang menghadap ke kota Damsyik.
Kepalamu seperti bukit Karmel,
rambut kepalamu merah lembayung;
seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.
Betapa cantik, betapa jelita engkau,
hai tercinta di antara segala yang disenangi.
Sosok tubuhmu seumpama pohon korma
dan buah dadamu gugusannya.
Kataku: "Aku ingin memanjat pohon korma itu
dan memegang gugusan-gugusannya
Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur
dan nafas hidungmu seperti buah apel.
Kata-katamu manis bagaikan anggur!"
Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku
dengan tak putus-putusnya,
melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
Kepunyaan kekasihku aku,
kepadaku gairahnya tertuju.
Mari, kekasihku,
kita pergi ke padang,
bermalam di antara bunga-bunga pacar!
Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur
dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup,
apakah sudah mekar bunganya,
apakah pohon-pohon delima sudah berbunga!
Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu!
Semerbak bau buah dudaim;
dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat,
yang telah lama dan yang baru saja dipetik.
Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku! (1-13)
Betapa mengejutkan sesuatu terjadi dalam diri anda jika anda membaca teks itu dalam terang alegoris (kiasan) cinta Allah kepada pribadi anda. Allah mencintai anda ibarat seorang pria mencintai istrinya/kekasihnya. Cinta yang begitu luhur sehingga dilukiskan dengan bahasa puisi yang tinggi dan mengagumkan. Tetapi kalaupun anda membacanya dalam terang erotisme seksual pria dan wanita, maka bukankah hal itu dialami oleh pria dan wanita yang saling jatuh cinta di bumi ini? Lalu mengapa jika hal itu dibicarakan oleh Allah menjadi tidak layak di mata manusia? Kriteria apakah yang manusia kenakan untuk menyatakan hal ini sabda Allah dan hal itu tidak? Sebuah Kitab Allah sejatinya bersifat ilahi dan insani sebab apa yang dikisahkan di dalamnya adalah menyangkut Allah dan ciptaannya, bukan?
c. Pelecehan kepada Allah
Bagi orang yang amat anti terhadap Alkitab, akan memandang Alkitab dari sudut pandang buruk. Namun hal tersebut merupakan tanda bahwa Alkitab adalah benar dan karenanya Iblis selalu ingin menggerogotinya. Teks-teks tertentu Alkitab sering dijadikan sasaran kebencian. Para pengkritik Alkitab (Molyadi Samuel) lalu menulis:
”Adalah pelecehan terhadap Allah kalau “Allah menyesal, pilu hati” (Kejadian 6:5-6, Keluaran 32:14), “Allah istirahat setelah kerja lembur” (Kejadian 31:17), “Allah merasa jemu” (Yeremia 15:6), “Allah bersiul-siul memanggil manusia” (Zakaria 10:, “Allah lupa alas kakiNya ketika murka” (Ratapan 2:1), “Tuhan menyayangi pelacur” (Hosea 3:1), “Allah jorok menyuruh makan roti bakar di atas tahi sapi” (Yehezkhiel 4:12-15), Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air” (Kejadian 1:1-2), “Tuhan petak umpet dengan Adam” (Kejadian 3:8-10), Tuhan besanan dengan manusia” (Kejadian 6:2), “Allah kelihatan punggungNya” (Keluaran 33:21-23), Allah dalam Alkitab tidak mampu menghalau penduduk karena mereka mempunyai kereta besi (Hakim-hakim 1:19), “Allah meneking dan mengaum” (Yeremia 25:30-31), “Firman Allah yang jorok, melumuri muka dengan kotoran (tahi binatang), “Allah mengerang seperti perempuan yang melahirkan” (Yesaya 42:13).
Tulisan para pengkritik Alkitab di atas membuktikan bahwa gagasan Allah dari dan dalam agama mana pun di dunia ini, tidak ada yang se-unik gagasan Allahnya orang Kristen. Allah orang Kristen beda dari semuanya. Tetapi disitulah letak keajaibanNya. Allah orang Kristen menjadi manusia, Allah orang Kristen dipahami sebagai Tritunggal Kudus, Allah orang Kristen mencintai pelacur, Allah orang Kristen main petak umpet dengan Adam. Dia dapat bersuit, bersiul dengan manusia, bahkan mengalah terhadap manusia. Dia juga kesal, jemu dstnya. Itu artinya Allah orang Kristen amat dekat dengan kita dan mengambil bagian dalam kemanusiaan kita. Ia dapat solider, dapat merasakan jatuh-bangunnya perjalanan hidup umatNya. Maka pantas kita panggil Dia sebagai “Abba, ya Bapa” dan kita adalah anak-anakNya. Kita semua akan menuju Dia, yang ternyata serupa dengan kita kecuali dalam hal dosa. Demikianlah kita memahami Dia sebagai “Allah yang menjadi manusia dan tinggal di antara kita”. Karenanya, Allah bukanlah Allah yang tak tergambarkan, tak terhampiri. Dia ada di sini bahkan di hati anda sendiri. Allah orang Kristen dapat mengerti atau memahami keberadaan umatNya. Allah orang Kristen bukanlah Allah yang bermain sulap-sulapan, yang cukup berkata: “jadilah, maka semua terjadi” (mentang-mentang Allah).
Pentinglah disadari bahwa “keberadaan suatu agama” menunjukkan bahwa “Sesembahan” dari penganut agama tersebut menolak gagasan “jadilah, maka jadi”. Faktanya, Allah membutuhkan pengantara untuk mengingatkan atau menginsyafkan manusia. Dia butuh seorang atau beberapa orang untuk menyampaikan sabdaNya kepada manusia di bumi. Dia butuh manusia untuk memanifestasikan peringatanNya. Apakah Dia tidak cukup berkata: “Sabda-sabdaKu harus tinggal dalam hati dan pikiran manusia dan mereka harus melaksanakannya”. Dengan demkian, tidak perlu seorang nabi, atau rasul, atau malaikat, tidak perlu kertas dan tinta untuk menulis pesanNya, dll. Allah tidak mau seperti itu. Dia bukan tukang sulap, bukan? Jadi, semua hal yang diungkapkan oleh orang-orang yang anti Alkitab di atas bukanlah bentuk pelecehan terhadap Allah, tetapi Allah bermaksud bahwa Dia senantiasa ambil bagian dalam kerapuhan manusiawi kita sehingga kelak kita dapat ambil bagian dalam keilahianNya. Di samping itu, Allah orang Kristen tidak dapat dilecehkan oleh manusia. Jika Allah dapat dilecehkan, maka itu pasti bukan Allah orang Kristen. Allah juga bukan sosok yang lemah, dimana semua umatNya harus membela reputasinya, bahkan dalam bentuk yang paling ekstrem membunuh setiap orang yang melecehkan Allah. Sebaliknya membela Allah adalah dosa dan pelecehan yang nyata kepada kemahakuasaanNya karena mengganggap Allah tidak mampu membela diriNya.
d. Pelecehan kepada Para Nabi
Pembela Islam Molyadi Samuel AM menulis sebagai berikut:
“Pelecehan Kepada Para Nabi Allah: Yesus dinubuatkan sebagai orang durhaka (Markus 15:28), Yesus keturunan pelacur, Yosua 6:17-21, Matius 1:5), Yesus lahir dari benih pelacuran seks antara mertua dan menantu (Kejadian 38:2, 13-19.24, Matius 1:3 & Lukas 3:33…..Yesus menghalalkan miras (minuman keras) dengan menyulap air tawar menjadi anggur untuk disuguhkan di acara resepsi pernikahan (Yohanes 2:7-11). Berarti Yesus melanggar Alkitab yang mengharamkan anggur (Efesus 5:18, Hosea 4:11), Yesus menuduh semua orang yang datang sebelumnya sebagai pencuri dan perampok (Yohanes 10:7-, Yesus memberi lampu hijau terhadap merajalelanya tindak perzinahan dengan membebaskan perempuan yang terbukti berzinah dari jerat hukum (Yohanes 8:1-11). Dengan demikian Yesus telah melanggar Hukum Taurat tentang hukum rajam (Ulangan 22:22-24), Nabi Nuh mabuk-mabukan, minum anggur sampai teler dan telanjang bugil dalam kemahnya, hingga auratnya terlihat oleh anak-anaknya (kejadian 9:20-23), Dalam dua malam, secara bergiliran Lot (Nabi Luth diperkosa oleh kedua putri kandungnya sendiri hingga keduanya hamil (Kejadian 19:30-38). Heboh…!!! Permainan seks sedarah (incest) antara ayah dan anak kandungnya oleh seorang nabi?? Skandal seksual nabi Daud versi Alkitab: a. Nabi Daud melalukan skandal seks dengan Batsyeba, istri anak buahnya sendiri. setelah Batsyeba hamil, suaminya dibunuh oleh Daud dengan suatu rekayasa. Akhirnya Batsyeba diboyong ke istana menjadi permaisuri Daud (2 Samuel 11:2-27), b. Tanpa malu-malu Daud menelanjangi dirinya di depan umum, sehingga istrinya malu besar (2 Samuel 6:20), c. Daud mengintip istri orang yang sedang mandi hingga terangsang untuk melakukan oral seks dengannya (2 Samuel 11:24)….Pelecehan terhadap nabi Yakub dan keluarganya: a. Yakub dikisahkan sebagai penipu ulung yang tegas menipu Ishak , ayah kandungnya. Ia bekerjasama dengan ibu kandungnya untuk menipu Ishak, ayah kandungnya, supaya ia diberkati (kejadian 27:1-46)…b. Nabi Yakub ditipu oleh Laban dengan diberi umpan Lea yang disetubuhinya (kejadian 29:21-25)…Yehuda (Putra nabi Yakub melacur dan ngeseks dengan menantunya sendiri hingga hamil (Kejadian 38:2,13-19,24). Skandal seks sedarah (incest) antara ayah dan menantu dalam kitab suci…!?....Nabi sulaiman (Salomo) rakus wanita, sehingga tidak taat kepada Tuhan karena lebih mencintai 700 istri dan menyimpan 300 gundik (1 Raja-raja 11:3). Nabi Harun mengajak umatnya untuk membuat dan menyembah patung emas (keluaran 32:2-4). Yesaya berjalan telanjang selama 3 tahun (Yesaya 20:1-6). Kisah Simson dan seksualnya: a. Simson (Inggris Samson) menaksir cewek dari Filistin yang tidak bersunat (Hakim 14:1-3). b. Untuk melepaskan lelah Simson ngeseks dengan pelacur jalanan di Gaza (Hakim 16:1). Ketika Ishak sedang bercumbu dengan istrinya, Raja Abimelek mengintipnya dari jendela (Kejadian 28:. Anak-anak Eli ngeseks di depan kemah pertemuan (1 Samuel 2:22). Orang Lewi pesta seks memperkosa istri semalam suntuk (Hakim-hakim 19:25). Nama-nama pezina tersebut tercatat sebagai leluhur Yesus dan diabadikan dalam daftar silsilah Yesus (matius 1:1-17 dan Lukas 3:23-38). Minimal ada 7 orang pezinah dan pelacur dalam daftar silsilah yesus antara lain: Daud (matius 1:1, bdk Roma 1:1-3), Yakub (Matius 1:2), Yehuda dan Tamar (Matius 1:3), Rahab (Matius 1:5), Salomo (Matius 1:6) dan Nuh (Lukas 3:36). Maka menurut ayat tersebut Yesus adalah anak cucu orang yang berbuat jahat terkena ancaman nas: “Anak cucu orang yang berbuat jahat tidak akan disebut-sebut untuk selama-lamanya”. (Yesaya 14:20). Menuding Yesus sebagai keturunan para pezinah adalah pelecehan ayat manusiawi Alkitab kepada Yesus. Sebab ayat-ayat Ilahi dalam Alkitab mengecam keras berbagai tindak pemerkosaan dan skandal seks (Imamat 20:10, Imamat 18:6-20, Ulangan 22:22, Ulangan 23:2, Ulangan 27:20).”
Apa yang dapat kita komentari atas tulisan Molyadi di atas?
a. Tulisan (terutama gaya pembahasaan) yang dikemukakan oleh Molyadi di atas mengesankan dan menggelitik. Ia piawai dalam memainkan kata untuk meyakinkan dan serentak menipu para pembacanya bahwa Alkitab itu bukan Sabda Allah. Hal itu mungkin dipicu oleh kebenciannya yang meluap-luaup terhadap Pendeta Muhammad Nurdin (seorang yang dia sebut sebagai Murtadin=orang yang murtad dari Islam) “pakar” pembela Kristen.
b. Molyadi banyak mengaburkan fakta. Dengan kata lain, Molyadi tidak lebih dari sekadar mengungkapkan kebenciannya terhadap Alkitab daripada mengungkap kebenaran Alkitab. Lebih celaka lagi, Molyadi ketagihan membohongi umat Muslim sebagai sasaran pembaca bukunya. Contoh bentuk pengaburan fakta: Menurut Molyadi: “Yesus dinubuatkan sebagai orang durhaka (Markus 15:28), padahal teks aslinya berbunyi: “Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka (Markus 15:28, lih Yesaya 53:12). Jadi, yang benar adalah Yesus terhitung diantara orang-orang durhaka, bukan dinubuatkan sebagai orang durhaka. Yesus terhitung di antara orang durhaka agar orang-orang durhaka itu diselamatkan. Jika anda berada di antara orang-orang durhaka di penjara, itu tidak berarti anda juga orang durhaka yang dipenjarakan, tetapi penting anda berada di sana agar mereka dapat dididik dan diselamatkan dari kesulitan mereka. Barangkali Molyadi mau membela bahwa Yesus tidak dinubuatkan sebagai orang durhaka. Masalahnya: memangnya siapa yang menubuatkan Yesus sebagai orang durhaka? Yang menubuatkan Yesus sebagai orang durhaka bukan Alkitab, tetapi Molyadi sendiri.
c. Jika benar bahwa Kitab Suci (entah milik agama apa pun) sejatinya mengatur perilaku manusia terhadap Allah dan ciptaanNya, maka amat masuk akallah Kitab Suci tersebut berbicara tentang perilaku manusia apa adanya. Kitab Suci dituntut untuk memberi laporan: “Siapa dan bagaimana manusia yang sedang dalam peziarahannya ini di hadapan Allah. Kitab suci juga harus memberitahu kita, apa saja yang dilakukan oleh Allah terhadap kondisi, situasi, tindak-tanduk dan pengalaman manusia ciptaanNya. Kita perlu tahu bagaimana Allah berkehendak atas ciptaanNya. Pada gilirannya, kita tidak butuh Allah yang hanya mencintai orang-orang yang mencintai Dia, Allah yang pamrih. Kita harus tahu apa tindakan Allah terhadap ke-7 pezinah yang disebut oleh Molyadi tadi. TindakanNya terhadap mereka mengarahkan kita pada suatu penilaian: Allah Pengampun dan Berbelaskasih, ATAU Allah Pendendam dan Pembenci. Dari tindakanNyalah baru kita memilih: mengikuti Allah yang demikian atau Allah yang lain. Karena itu, kita perlu mengenal Allah yang dipahami oleh semua pemeluk masing-masing agama.”
d. Kalau kondisi anda saat ini adalah manusia pendosa, atau orang yang lahir dari :
“Keturunan pelacur, peminum minuman keras, pencuri dan perampok, rempuan yang berzinah, mabuk-mabukan, minum anggur sampai teler, anak hasil pemerkosaan, anak hasil dari hubungan incest, orang yang melakukan skandal seks, seorang yang suka mengintip istri orang yang sedang mandi hingga terangsang untuk melakukan oral seks dengannya, seorang penipu ulung, seorang penipu anak kandung, atau seorang yang kerap ditipu/ditindas, pernah melacur dan ngeseks dengan menantu atau mertua, pernah menjadi umapn seks (dijual oleh germo, gigolo), seorang yang rakus wanita, seorang yang memiliki gundik, memiliki istri atau suami simpanan, pernah ngeseks dengan menantu sendiri, seorang yang pernah membuat dan menyembah patung emas (menjagokan dukun, tukang ramal, nujum dll), pernah menaksir cewek/cowok tak bersunat, ngeseks dengan pelacur di jalanan, pernah bercumbu dengan suami atau istri orang (selingkuh), suka mengintip aurat cewek atau cowok (suka nonton film porno/jorok), pernah memperkosa/diperkosa, anak cucu dari orang yang berbuat jahat.
Kami pastikan tanpa ragu, TUHAN Alkitab mencintai dan berkehendak menyelamatkan Anda. Lihatlah Yakub yang penipu, tetapi diberkati oleh Tuhan. Yakub diampuni. Pandanglah Daud yang membunuh dan mengambil istri bawahannya, diampuni oleh Allah. Renungkanlah bagaimana Yesus membebaskan seorang pelacur dari jerat hukum Allah. Pendeknya, kisah dalam Alkitab yang dipandang secara negatif oleh orang-orang yang anti Alkitab mengandung dan menyampaikan berita kelepasan, kelegaan, pembebasan, pengampunan dan keselamatan bagi anda saat ini. Dari ceritera-ceritera Alkitab mengenai “kelemahan dan keberdosaan manusia” Anda akan tahu benar bahwa Allah orang Kristen adalah Maha Pengampun dan Penyayang, Panjang Sabar dan penuh belaskasihanNya. Anda ingin mendengar kehendak Allah terhadap para pendosa berat? Inilah firmanNya:
Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang. Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya. (Yesaya 1:16-20)
e. Alkitab menceriterakan kejahatan perilaku para nabi, keberdosaan leluhur Yesus, kejahatan-kejahatan umat manusia pada umumnya, tetapi untuk situasi itulah Allah menjadi manusia. Ia tidak mengabaikan pendosa, tetapi mengingatnya dan menyelamatkannya. “Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat." (Lukas 31-32) Allah memakai pendosa untuk menyampikan pesanNya karena Ia mampu dan mau mengampuni mereka. Allah hadir dalam realitas kemanusiaan kita. Alkitab tidak menutup-nutupi kejahatan manusia, tetapi dibuka, disingkap dan dinyatakan supaya juga kita tahu, kita dapat melihat Belaskasih Allah, KemaharahimanNya, bahwa manusia amat berharga di hatiNya. Tetapi jika anda tidak mau bertobat, itu sama artinya anda menolak tawaran keselamatan yang datangnya dari Allah. Allah bukanlah Allah yang pendendam, Allah meminta anda untuk tunduk buta kepadaNya, Allah yang hanya meminta anda untuk menyembahNya. Ia tidak mau membenani anda dengan ritus-ritus peribadatan yang ribet, puasa palsu (tidak makan dan tidak minum sampai lemah-lunglai) dan doa yang berteriak-teriak dari atap bubungan rumah ibadat, Allah yang membenci pendosa, Allah yang menyuruh anda membunuh orang-orang kafir, Allah yang haus darah. Allah Alkitab adalah Allah yang menyayangi semua saja yang disebut ciptaanNya, Penyayang kehidupan. Allah Alkitab tidak menghendaki kulit khatan manusia dipotong sebab Dialah yang menciptakannya, tetapi Ia ingin ketegaran hati umatNya dipotong, hati umatNya dibaharui oleh Roh Kudus.
f. Molyadi memaksakan buah pikiran dan keyakinannya ke dalam Alkitab. Karena tak ada satu pun yang cocok dengan Alkitab, atau tepatnya pikiran Molyadi seluruhnya ditentang oleh Alkitab, maka jalan yang terbaik baginya adalah menuduh bahwa Alkitab dan kekristenan salah semuanya.
Sebagai pembanding, mari kita lihat sikap dan kehendak Allah Alquran terhadap orang berdosa.
@ QS [2.6] Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. [2.7] Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
@ QS [2.90] Alangkah buruknya (perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.
@ QS [2.276] Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.
@ QS [3.32] Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".
@ QS [3.141] dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.
@ QS [42.40] Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang lalim.
Orang yang dicintai oleh Allah Alquran
@ QS [2.222] Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.
@ QS [3.31] Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
@ QS [5.13] (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
@ QS [5.57] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.
QS [9.108] Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.
@ QS [49.9] Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
@ QS [60.8] Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
@ QS [61.4] Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Kitab Kidung Agung kerapkali dipakai oleh para penentang kekristenan untuk membenarkan anggapan mereka: “Alkitab Kristen itu tidak datang dari Allah sebab mengandung puisi erotis”. Teks-teks Kidung Agung yang biasa mereka ambil adalah sbb.:
Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur,
tersisip di antara buah dadaku.
Bagiku kekasihku setangkai bunga pacar
di kebun-kebun anggur En-Gedi.
Lihatlah, cantik engkau, manisku,
sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.
Lihatlah, tampan engkau, kekasihku,
sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita. (1:13-16)
Sejatinya, manusia dikatakan pria dan wanita karena jenis kelaminnya. Sebagai makhluk yang berjenis kelamin, manusia ambil bagian dalam proses penciptaan manusia baru. Seorang manusia biasa dapat terlahir ke dunia ini sudah pasti melalui suatu proses cinta yang secara dasariah erotis sifatnya antara pria dan wanita (suami-istri). Cinta yang demikian merupakan hadiah yang sungguh mengagumkan dari Sang Pencipta kepada manusia (suami-istri). Penyalagunaan atas karunia luhur itu tidak dapat dibenarkan oleh Dia yang menciptakannya. Bahkan karena sedemikian pentingnya sesuatu yang erotis itu, maka Allah memberikan sejumlah aturan yang ketat untuk ditaati oleh umatNya. Nah, apakah Dia yang menciptakan sesuatu yang erotis itu, tidak boleh membicarakannya? Kitab Suci adalah sarana yang paling sahih di mana Allah menyatakan dan membicarakan kehendakNya. Adalah aneh, jika Allah tidak mencantumkan hal yang sedemikian penting itu (cinta yang sifatnya erotis antara sepasang suami istri/kekasih) dalam Kitab KudusNya. Apakah yang salah dari puisi-puisi Kidung Agung berikut ini, kalau hal itu datangnya dari Allah? Sedikit pun tidak ada kecuali kalau orang membacanya dengan prasangka dan nafsu.
Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu,
puteri yang berwatak luhur!
Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan,
karya tangan seniman.
Pusarmu seperti cawan yang bulat,
yang tak kekurangan anggur campur.
Perutmu timbunan gandum,
berpagar bunga-bunga bakung.
Seperti dua anak rusa buah dadamu,
seperti anak kembar kijang.
Lehermu bagaikan menara gading,
matamu bagaikan telaga di Hesybon,
dekat pintu gerbang Batrabim;
hidungmu seperti menara di gunung Libanon,
yang menghadap ke kota Damsyik.
Kepalamu seperti bukit Karmel,
rambut kepalamu merah lembayung;
seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.
Betapa cantik, betapa jelita engkau,
hai tercinta di antara segala yang disenangi.
Sosok tubuhmu seumpama pohon korma
dan buah dadamu gugusannya.
Kataku: "Aku ingin memanjat pohon korma itu
dan memegang gugusan-gugusannya
Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur
dan nafas hidungmu seperti buah apel.
Kata-katamu manis bagaikan anggur!"
Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku
dengan tak putus-putusnya,
melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
Kepunyaan kekasihku aku,
kepadaku gairahnya tertuju.
Mari, kekasihku,
kita pergi ke padang,
bermalam di antara bunga-bunga pacar!
Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur
dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup,
apakah sudah mekar bunganya,
apakah pohon-pohon delima sudah berbunga!
Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu!
Semerbak bau buah dudaim;
dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat,
yang telah lama dan yang baru saja dipetik.
Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku! (1-13)
Betapa mengejutkan sesuatu terjadi dalam diri anda jika anda membaca teks itu dalam terang alegoris (kiasan) cinta Allah kepada pribadi anda. Allah mencintai anda ibarat seorang pria mencintai istrinya/kekasihnya. Cinta yang begitu luhur sehingga dilukiskan dengan bahasa puisi yang tinggi dan mengagumkan. Tetapi kalaupun anda membacanya dalam terang erotisme seksual pria dan wanita, maka bukankah hal itu dialami oleh pria dan wanita yang saling jatuh cinta di bumi ini? Lalu mengapa jika hal itu dibicarakan oleh Allah menjadi tidak layak di mata manusia? Kriteria apakah yang manusia kenakan untuk menyatakan hal ini sabda Allah dan hal itu tidak? Sebuah Kitab Allah sejatinya bersifat ilahi dan insani sebab apa yang dikisahkan di dalamnya adalah menyangkut Allah dan ciptaannya, bukan?
c. Pelecehan kepada Allah
Bagi orang yang amat anti terhadap Alkitab, akan memandang Alkitab dari sudut pandang buruk. Namun hal tersebut merupakan tanda bahwa Alkitab adalah benar dan karenanya Iblis selalu ingin menggerogotinya. Teks-teks tertentu Alkitab sering dijadikan sasaran kebencian. Para pengkritik Alkitab (Molyadi Samuel) lalu menulis:
”Adalah pelecehan terhadap Allah kalau “Allah menyesal, pilu hati” (Kejadian 6:5-6, Keluaran 32:14), “Allah istirahat setelah kerja lembur” (Kejadian 31:17), “Allah merasa jemu” (Yeremia 15:6), “Allah bersiul-siul memanggil manusia” (Zakaria 10:, “Allah lupa alas kakiNya ketika murka” (Ratapan 2:1), “Tuhan menyayangi pelacur” (Hosea 3:1), “Allah jorok menyuruh makan roti bakar di atas tahi sapi” (Yehezkhiel 4:12-15), Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air” (Kejadian 1:1-2), “Tuhan petak umpet dengan Adam” (Kejadian 3:8-10), Tuhan besanan dengan manusia” (Kejadian 6:2), “Allah kelihatan punggungNya” (Keluaran 33:21-23), Allah dalam Alkitab tidak mampu menghalau penduduk karena mereka mempunyai kereta besi (Hakim-hakim 1:19), “Allah meneking dan mengaum” (Yeremia 25:30-31), “Firman Allah yang jorok, melumuri muka dengan kotoran (tahi binatang), “Allah mengerang seperti perempuan yang melahirkan” (Yesaya 42:13).
Tulisan para pengkritik Alkitab di atas membuktikan bahwa gagasan Allah dari dan dalam agama mana pun di dunia ini, tidak ada yang se-unik gagasan Allahnya orang Kristen. Allah orang Kristen beda dari semuanya. Tetapi disitulah letak keajaibanNya. Allah orang Kristen menjadi manusia, Allah orang Kristen dipahami sebagai Tritunggal Kudus, Allah orang Kristen mencintai pelacur, Allah orang Kristen main petak umpet dengan Adam. Dia dapat bersuit, bersiul dengan manusia, bahkan mengalah terhadap manusia. Dia juga kesal, jemu dstnya. Itu artinya Allah orang Kristen amat dekat dengan kita dan mengambil bagian dalam kemanusiaan kita. Ia dapat solider, dapat merasakan jatuh-bangunnya perjalanan hidup umatNya. Maka pantas kita panggil Dia sebagai “Abba, ya Bapa” dan kita adalah anak-anakNya. Kita semua akan menuju Dia, yang ternyata serupa dengan kita kecuali dalam hal dosa. Demikianlah kita memahami Dia sebagai “Allah yang menjadi manusia dan tinggal di antara kita”. Karenanya, Allah bukanlah Allah yang tak tergambarkan, tak terhampiri. Dia ada di sini bahkan di hati anda sendiri. Allah orang Kristen dapat mengerti atau memahami keberadaan umatNya. Allah orang Kristen bukanlah Allah yang bermain sulap-sulapan, yang cukup berkata: “jadilah, maka semua terjadi” (mentang-mentang Allah).
Pentinglah disadari bahwa “keberadaan suatu agama” menunjukkan bahwa “Sesembahan” dari penganut agama tersebut menolak gagasan “jadilah, maka jadi”. Faktanya, Allah membutuhkan pengantara untuk mengingatkan atau menginsyafkan manusia. Dia butuh seorang atau beberapa orang untuk menyampaikan sabdaNya kepada manusia di bumi. Dia butuh manusia untuk memanifestasikan peringatanNya. Apakah Dia tidak cukup berkata: “Sabda-sabdaKu harus tinggal dalam hati dan pikiran manusia dan mereka harus melaksanakannya”. Dengan demkian, tidak perlu seorang nabi, atau rasul, atau malaikat, tidak perlu kertas dan tinta untuk menulis pesanNya, dll. Allah tidak mau seperti itu. Dia bukan tukang sulap, bukan? Jadi, semua hal yang diungkapkan oleh orang-orang yang anti Alkitab di atas bukanlah bentuk pelecehan terhadap Allah, tetapi Allah bermaksud bahwa Dia senantiasa ambil bagian dalam kerapuhan manusiawi kita sehingga kelak kita dapat ambil bagian dalam keilahianNya. Di samping itu, Allah orang Kristen tidak dapat dilecehkan oleh manusia. Jika Allah dapat dilecehkan, maka itu pasti bukan Allah orang Kristen. Allah juga bukan sosok yang lemah, dimana semua umatNya harus membela reputasinya, bahkan dalam bentuk yang paling ekstrem membunuh setiap orang yang melecehkan Allah. Sebaliknya membela Allah adalah dosa dan pelecehan yang nyata kepada kemahakuasaanNya karena mengganggap Allah tidak mampu membela diriNya.
d. Pelecehan kepada Para Nabi
Pembela Islam Molyadi Samuel AM menulis sebagai berikut:
“Pelecehan Kepada Para Nabi Allah: Yesus dinubuatkan sebagai orang durhaka (Markus 15:28), Yesus keturunan pelacur, Yosua 6:17-21, Matius 1:5), Yesus lahir dari benih pelacuran seks antara mertua dan menantu (Kejadian 38:2, 13-19.24, Matius 1:3 & Lukas 3:33…..Yesus menghalalkan miras (minuman keras) dengan menyulap air tawar menjadi anggur untuk disuguhkan di acara resepsi pernikahan (Yohanes 2:7-11). Berarti Yesus melanggar Alkitab yang mengharamkan anggur (Efesus 5:18, Hosea 4:11), Yesus menuduh semua orang yang datang sebelumnya sebagai pencuri dan perampok (Yohanes 10:7-, Yesus memberi lampu hijau terhadap merajalelanya tindak perzinahan dengan membebaskan perempuan yang terbukti berzinah dari jerat hukum (Yohanes 8:1-11). Dengan demikian Yesus telah melanggar Hukum Taurat tentang hukum rajam (Ulangan 22:22-24), Nabi Nuh mabuk-mabukan, minum anggur sampai teler dan telanjang bugil dalam kemahnya, hingga auratnya terlihat oleh anak-anaknya (kejadian 9:20-23), Dalam dua malam, secara bergiliran Lot (Nabi Luth diperkosa oleh kedua putri kandungnya sendiri hingga keduanya hamil (Kejadian 19:30-38). Heboh…!!! Permainan seks sedarah (incest) antara ayah dan anak kandungnya oleh seorang nabi?? Skandal seksual nabi Daud versi Alkitab: a. Nabi Daud melalukan skandal seks dengan Batsyeba, istri anak buahnya sendiri. setelah Batsyeba hamil, suaminya dibunuh oleh Daud dengan suatu rekayasa. Akhirnya Batsyeba diboyong ke istana menjadi permaisuri Daud (2 Samuel 11:2-27), b. Tanpa malu-malu Daud menelanjangi dirinya di depan umum, sehingga istrinya malu besar (2 Samuel 6:20), c. Daud mengintip istri orang yang sedang mandi hingga terangsang untuk melakukan oral seks dengannya (2 Samuel 11:24)….Pelecehan terhadap nabi Yakub dan keluarganya: a. Yakub dikisahkan sebagai penipu ulung yang tegas menipu Ishak , ayah kandungnya. Ia bekerjasama dengan ibu kandungnya untuk menipu Ishak, ayah kandungnya, supaya ia diberkati (kejadian 27:1-46)…b. Nabi Yakub ditipu oleh Laban dengan diberi umpan Lea yang disetubuhinya (kejadian 29:21-25)…Yehuda (Putra nabi Yakub melacur dan ngeseks dengan menantunya sendiri hingga hamil (Kejadian 38:2,13-19,24). Skandal seks sedarah (incest) antara ayah dan menantu dalam kitab suci…!?....Nabi sulaiman (Salomo) rakus wanita, sehingga tidak taat kepada Tuhan karena lebih mencintai 700 istri dan menyimpan 300 gundik (1 Raja-raja 11:3). Nabi Harun mengajak umatnya untuk membuat dan menyembah patung emas (keluaran 32:2-4). Yesaya berjalan telanjang selama 3 tahun (Yesaya 20:1-6). Kisah Simson dan seksualnya: a. Simson (Inggris Samson) menaksir cewek dari Filistin yang tidak bersunat (Hakim 14:1-3). b. Untuk melepaskan lelah Simson ngeseks dengan pelacur jalanan di Gaza (Hakim 16:1). Ketika Ishak sedang bercumbu dengan istrinya, Raja Abimelek mengintipnya dari jendela (Kejadian 28:. Anak-anak Eli ngeseks di depan kemah pertemuan (1 Samuel 2:22). Orang Lewi pesta seks memperkosa istri semalam suntuk (Hakim-hakim 19:25). Nama-nama pezina tersebut tercatat sebagai leluhur Yesus dan diabadikan dalam daftar silsilah Yesus (matius 1:1-17 dan Lukas 3:23-38). Minimal ada 7 orang pezinah dan pelacur dalam daftar silsilah yesus antara lain: Daud (matius 1:1, bdk Roma 1:1-3), Yakub (Matius 1:2), Yehuda dan Tamar (Matius 1:3), Rahab (Matius 1:5), Salomo (Matius 1:6) dan Nuh (Lukas 3:36). Maka menurut ayat tersebut Yesus adalah anak cucu orang yang berbuat jahat terkena ancaman nas: “Anak cucu orang yang berbuat jahat tidak akan disebut-sebut untuk selama-lamanya”. (Yesaya 14:20). Menuding Yesus sebagai keturunan para pezinah adalah pelecehan ayat manusiawi Alkitab kepada Yesus. Sebab ayat-ayat Ilahi dalam Alkitab mengecam keras berbagai tindak pemerkosaan dan skandal seks (Imamat 20:10, Imamat 18:6-20, Ulangan 22:22, Ulangan 23:2, Ulangan 27:20).”
Apa yang dapat kita komentari atas tulisan Molyadi di atas?
a. Tulisan (terutama gaya pembahasaan) yang dikemukakan oleh Molyadi di atas mengesankan dan menggelitik. Ia piawai dalam memainkan kata untuk meyakinkan dan serentak menipu para pembacanya bahwa Alkitab itu bukan Sabda Allah. Hal itu mungkin dipicu oleh kebenciannya yang meluap-luaup terhadap Pendeta Muhammad Nurdin (seorang yang dia sebut sebagai Murtadin=orang yang murtad dari Islam) “pakar” pembela Kristen.
b. Molyadi banyak mengaburkan fakta. Dengan kata lain, Molyadi tidak lebih dari sekadar mengungkapkan kebenciannya terhadap Alkitab daripada mengungkap kebenaran Alkitab. Lebih celaka lagi, Molyadi ketagihan membohongi umat Muslim sebagai sasaran pembaca bukunya. Contoh bentuk pengaburan fakta: Menurut Molyadi: “Yesus dinubuatkan sebagai orang durhaka (Markus 15:28), padahal teks aslinya berbunyi: “Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka (Markus 15:28, lih Yesaya 53:12). Jadi, yang benar adalah Yesus terhitung diantara orang-orang durhaka, bukan dinubuatkan sebagai orang durhaka. Yesus terhitung di antara orang durhaka agar orang-orang durhaka itu diselamatkan. Jika anda berada di antara orang-orang durhaka di penjara, itu tidak berarti anda juga orang durhaka yang dipenjarakan, tetapi penting anda berada di sana agar mereka dapat dididik dan diselamatkan dari kesulitan mereka. Barangkali Molyadi mau membela bahwa Yesus tidak dinubuatkan sebagai orang durhaka. Masalahnya: memangnya siapa yang menubuatkan Yesus sebagai orang durhaka? Yang menubuatkan Yesus sebagai orang durhaka bukan Alkitab, tetapi Molyadi sendiri.
c. Jika benar bahwa Kitab Suci (entah milik agama apa pun) sejatinya mengatur perilaku manusia terhadap Allah dan ciptaanNya, maka amat masuk akallah Kitab Suci tersebut berbicara tentang perilaku manusia apa adanya. Kitab Suci dituntut untuk memberi laporan: “Siapa dan bagaimana manusia yang sedang dalam peziarahannya ini di hadapan Allah. Kitab suci juga harus memberitahu kita, apa saja yang dilakukan oleh Allah terhadap kondisi, situasi, tindak-tanduk dan pengalaman manusia ciptaanNya. Kita perlu tahu bagaimana Allah berkehendak atas ciptaanNya. Pada gilirannya, kita tidak butuh Allah yang hanya mencintai orang-orang yang mencintai Dia, Allah yang pamrih. Kita harus tahu apa tindakan Allah terhadap ke-7 pezinah yang disebut oleh Molyadi tadi. TindakanNya terhadap mereka mengarahkan kita pada suatu penilaian: Allah Pengampun dan Berbelaskasih, ATAU Allah Pendendam dan Pembenci. Dari tindakanNyalah baru kita memilih: mengikuti Allah yang demikian atau Allah yang lain. Karena itu, kita perlu mengenal Allah yang dipahami oleh semua pemeluk masing-masing agama.”
d. Kalau kondisi anda saat ini adalah manusia pendosa, atau orang yang lahir dari :
“Keturunan pelacur, peminum minuman keras, pencuri dan perampok, rempuan yang berzinah, mabuk-mabukan, minum anggur sampai teler, anak hasil pemerkosaan, anak hasil dari hubungan incest, orang yang melakukan skandal seks, seorang yang suka mengintip istri orang yang sedang mandi hingga terangsang untuk melakukan oral seks dengannya, seorang penipu ulung, seorang penipu anak kandung, atau seorang yang kerap ditipu/ditindas, pernah melacur dan ngeseks dengan menantu atau mertua, pernah menjadi umapn seks (dijual oleh germo, gigolo), seorang yang rakus wanita, seorang yang memiliki gundik, memiliki istri atau suami simpanan, pernah ngeseks dengan menantu sendiri, seorang yang pernah membuat dan menyembah patung emas (menjagokan dukun, tukang ramal, nujum dll), pernah menaksir cewek/cowok tak bersunat, ngeseks dengan pelacur di jalanan, pernah bercumbu dengan suami atau istri orang (selingkuh), suka mengintip aurat cewek atau cowok (suka nonton film porno/jorok), pernah memperkosa/diperkosa, anak cucu dari orang yang berbuat jahat.
Kami pastikan tanpa ragu, TUHAN Alkitab mencintai dan berkehendak menyelamatkan Anda. Lihatlah Yakub yang penipu, tetapi diberkati oleh Tuhan. Yakub diampuni. Pandanglah Daud yang membunuh dan mengambil istri bawahannya, diampuni oleh Allah. Renungkanlah bagaimana Yesus membebaskan seorang pelacur dari jerat hukum Allah. Pendeknya, kisah dalam Alkitab yang dipandang secara negatif oleh orang-orang yang anti Alkitab mengandung dan menyampaikan berita kelepasan, kelegaan, pembebasan, pengampunan dan keselamatan bagi anda saat ini. Dari ceritera-ceritera Alkitab mengenai “kelemahan dan keberdosaan manusia” Anda akan tahu benar bahwa Allah orang Kristen adalah Maha Pengampun dan Penyayang, Panjang Sabar dan penuh belaskasihanNya. Anda ingin mendengar kehendak Allah terhadap para pendosa berat? Inilah firmanNya:
Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang. Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya. (Yesaya 1:16-20)
e. Alkitab menceriterakan kejahatan perilaku para nabi, keberdosaan leluhur Yesus, kejahatan-kejahatan umat manusia pada umumnya, tetapi untuk situasi itulah Allah menjadi manusia. Ia tidak mengabaikan pendosa, tetapi mengingatnya dan menyelamatkannya. “Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat." (Lukas 31-32) Allah memakai pendosa untuk menyampikan pesanNya karena Ia mampu dan mau mengampuni mereka. Allah hadir dalam realitas kemanusiaan kita. Alkitab tidak menutup-nutupi kejahatan manusia, tetapi dibuka, disingkap dan dinyatakan supaya juga kita tahu, kita dapat melihat Belaskasih Allah, KemaharahimanNya, bahwa manusia amat berharga di hatiNya. Tetapi jika anda tidak mau bertobat, itu sama artinya anda menolak tawaran keselamatan yang datangnya dari Allah. Allah bukanlah Allah yang pendendam, Allah meminta anda untuk tunduk buta kepadaNya, Allah yang hanya meminta anda untuk menyembahNya. Ia tidak mau membenani anda dengan ritus-ritus peribadatan yang ribet, puasa palsu (tidak makan dan tidak minum sampai lemah-lunglai) dan doa yang berteriak-teriak dari atap bubungan rumah ibadat, Allah yang membenci pendosa, Allah yang menyuruh anda membunuh orang-orang kafir, Allah yang haus darah. Allah Alkitab adalah Allah yang menyayangi semua saja yang disebut ciptaanNya, Penyayang kehidupan. Allah Alkitab tidak menghendaki kulit khatan manusia dipotong sebab Dialah yang menciptakannya, tetapi Ia ingin ketegaran hati umatNya dipotong, hati umatNya dibaharui oleh Roh Kudus.
f. Molyadi memaksakan buah pikiran dan keyakinannya ke dalam Alkitab. Karena tak ada satu pun yang cocok dengan Alkitab, atau tepatnya pikiran Molyadi seluruhnya ditentang oleh Alkitab, maka jalan yang terbaik baginya adalah menuduh bahwa Alkitab dan kekristenan salah semuanya.
Sebagai pembanding, mari kita lihat sikap dan kehendak Allah Alquran terhadap orang berdosa.
@ QS [2.6] Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. [2.7] Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
@ QS [2.90] Alangkah buruknya (perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.
@ QS [2.276] Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.
@ QS [3.32] Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".
@ QS [3.141] dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.
@ QS [42.40] Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang lalim.
Orang yang dicintai oleh Allah Alquran
@ QS [2.222] Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.
@ QS [3.31] Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
@ QS [5.13] (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
@ QS [5.57] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.
QS [9.108] Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.
@ QS [49.9] Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
@ QS [60.8] Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
@ QS [61.4] Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
Re: Soal2 sekitar iman Kristen
e. Ayat Irasional?
Banyak orang modern mengatakan bahwa Alkitab mengandung banyak teks yang irasional (tidak masuk akal) dan karena itu Alkitab pasti bukan dari Allah. Sebagai contoh, mari kita baca pernyataan saudara Molyadi berikut ini:
“AYAT IRASIONAL (TIDAK MASUK AKAL). Tuhan berfirman di dalam hati? (Kejadian 8:21). Jika Tuhan berfirman dalam hatiNya tanpa diucapkan, dari mana penulis Alkitab tahu kata hati Tuhan?”.
Jawaban atas pertanyaan saudara Molyadi: dari Roh Kudus. Ingat, pengarang Alkitab adalah serentak Allah dan Manusia. Sifat Alkitab, karenanya, adalah ilahi serentak isani. Ini persis sama dengan doktrin Kristen tentang Yesus: serentak Allah dan Manusia. Ini perbedaan lain lagi antara iman Kristen dengan agama mana pun di dunia ini. Dan hal itu masuk akal. Selanjutnya, Molyadi menulis:
“Anak lebih tua daripada ayahnya. a. Yoram berusia 32 tahun ketika naik tahta jadi Raja dan memerintah Yerusalem selama 8 tahun, lalu meninggal pada usia 40 tahun (2 Tawarikh 21:5, 20). b. Setelah Yoram meninggal, dia digantikan Ahazia, anaknya pada usia 42 tahun. Jadi, Ahazia lebih tua 2 tahun daripada ayahnya. aneh bin ajaib, anak lebih tua daripada ayahnya.”
Secara sepintas, kritik di atas masuk akal. Namun sebenarnya karena ketidak mengertian saja. Kita tahu, sesudah raja Salomo meninggal tahun 930, kerajaan yang dibentuk Daud dengan susah payah, terpecah menjadi dua kerajaan besar yakni Kerajaan Selatan (Yehuda) dengan ibu kota Yerusalem dan Kerajaan Utara (Israel) dengan ibu kota Samaria. Di Selatan, keturunan Daud otomatis menjadi raja, sedangkan di Utara tidak ada dinasti yang tetap dan sama. Kisah 1-2Tawarik tidak dapat berdiri sendiri tanpa kita membaca juga 1-2 Raja-raja. Apa sebenarnya yang terjadi? Kalimat dalam 2 Tawarikh memang mengesankan bahwa Ahazia adalah anak Yoram. Tetapi sebenarnya, Ahazia dan Yoram adalah anak dari Ahab (1 Raja-raja 22:52, 2 Raja-raja 3:1, 2Tawarik 22:7), lagi pula anak-anak Yosaphat hanyalah Azarya, Yehiel, Zakharia, Azariahu, Mikhael, dan Sefaca (2 Tawarikh 21:2). Kalimat “. …Dengan demikian Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, menjadi raja” (2Tawarikh 22:1), hanya mau menandaskan bahwa Ahazia disebut anak Yoram semata-mata karena telah diangkat oleh penduduk Yerusalem menduduki kursi kerajaan Yehuda mengganti raja sebelumnya yakni Yoram. Ahazia menjadi “anak” Raja sebelumnya. Istilah “anak” hanya berarti “meneruskan, melanjutkan”. Ahazia meneruskan, melanjutkan pemerintahan raja sebelumnya. Jadi, bukan dalam pengertian anak sedarah, sekandung. Jadi, kita tahu bahwa antara Yoram dan Ahazia berselisih usia 2 tahun. Analisis saudara Molyadi di atas hanya mau menegaskan bahwa Ahazia lahir lebih dahulu 2 tahun daripada Yoram.
f. Ayat-ayat yang Mustahil Dipraktikkan?
Kita akan membahas 2 hal (sebagai contoh saja) yang dikemukakan oleh Molyadi, yang menurut dia adalah ayat-ayat yang mustahil dipraktikkan:
“Hukum pemerkosaan: Seorang pria apabila memperkosa gadis harus dikawinkan dengan gadis yang diperkosanya (Ulangan 22:28-29). Hukum ini tidak adil, karena hanya menguntungkan para pemerkosa gadis serta menindas kehormatan dan masa depan wanita. Ayat ini hanya sesuai dan disukai oleh para preman, penjahat, dukun cabul dan orang-orang berotak mesum”.
Baiklah kita baca seluruh teks yang dirujuk:
“Apabila seseorang bertemu dengan seorang gadis, yang masih perawan dan belum bertunangan, memaksa gadis itu tidur dengan dia, dan keduanya kedapatan-- maka haruslah laki-laki yang sudah tidur dengan gadis itu memberikan lima puluh syikal perak kepada ayah gadis itu, dan gadis itu haruslah menjadi isterinya, sebab laki-laki itu telah memperkosa dia; selama hidupnya tidak boleh laki-laki itu menyuruh dia pergi. (Ulangan 22:28-29).
Teks-teks seperti ini tidak boleh dimengerti sekenanya saja. Seolah-olah hukum perkawinan Alkitabiah hanya Ulangan 22:28-29 tetapi harus dipahami dalam koridor keseluruhan pengajaran Alkitab. Teks Ulangan 22:13-29 berbicara mengenai peraturan perkawinan dengan pengungkapan seks manusiawi. Orang zaman dulu tidak menganggap seks sebagai sesuatu yang buruk yang harus diwaspadai dan dikendalikan dengan hati-hati, atau malahan ditekan. Tetapi mereka juga menyadari bahwa seks mempunyai implikasi yang luas bagi seluruh masyarakat. Ulangan 22:28-29 merupakan upaya maksimal pada zaman itu untuk melindungi hak kaum perempuan, tetapi dengan cari lain dari zaman modern sekarang ini. Muncul pertanyaan: bukanlah firman Allah berlaku sepanjang zaman, artinya teks Ulangan 22:28-29 juga berlaku sekarang? Tetap berlaku sebab inti pesanya adalah “melindungi hak kaum perempuan dan hukuman bagi pelaku kejahatan”. Bentuk perlindungan itu tentu tidak lagi dengan cara “harus kawin dan membayar 50 syikal perak kepada ayah korban” tetapi bisa dengan cara lain”.
Jadi, Alkitab tidak mengandung ayat-ayat yang tidak dapat dipraktikkan. Namun perlu dipahami bahwa Alkitab memiliki logikanya sendiri dalam menyampaikan kebenaran. Dan manusia yang mendengar ajaran tersebut wajib hukumnya mengikuti cara berpikir Alkitabiah.
g. Testing Iman yang Mustahil?
“Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (Markus 16:17-18)
“Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu”. (Matius 17:20)
Untuk teks Markus, Molyadi menyampaikan keberatannya sebagai berikut:
“Itulah pertanda keimanan Kristen dalam Alkitab. Adakah orang Kristen yang berani membuktikan imannya dengan minum racun dan memegang ular berbisa? Adakah orang Kristen yang bisa berbahasa asing, tanpa belajar, kuliah atau kursus bahasa? Adakah orang Kristen, baik pendeta atapun pastor yang menyembuhkan jemaatnya dengan tumpang tangan? Jika mereka bisa sembuhkan pasien dengan tumpang tangan, seharusnya rumah sakit Kristen ditutup saja. Jika orang Kristen tidak ada yang mampu membuktikan lima mukjizat iman seperti jaminan Alkitab, maka berarti keimanan mereka patut diragukan. Jika semua orang Kristen tidak bisa melakukan mukjizat sebagaimana janji Alkitab, maka patut dipertanyakan adalah Alkitab”.
Bagi saya, kritik atau pertanyaan Molyadi di atas merupakan tanda-tanda: Pertama, tanda ketidaktahuan, atau tidak mau tahu dari Molyadi saja. Terlalu banyak fakta dalam sejarah, yang membuktikan bahwa perkataan Yesus itu benar, atau testing iman itu akurat.
a. Mengusir setan-setan demi nama Yesus (Kisah Para Rasul 8:5-7)
b. Berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru (Kisah Para rasul 2:4)
c. Mereka akan memegang ular (minum racun maut) tidak akan mendapat celaka (Kisah 28:4-5)
d. Mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh (Kisah Para Rasul 28:8-9)
Kedua, tanda-tanda yang menyertai kaum beriman Kristiani, bukanlah melulu hal-hal fisik material, tetapi juga spiritual sifatnya. Setan tidak hanya menyangkut roh jahat, tetapi juga tindakan-tinduk buruk, atau orang-orang yang menolak berita Injil. Semua orang Kristen telah dilengkapi dengan kemampuan untuk mengusir setan jenis itu. Bacalah teks Kisah Para Rasul 13:9-12 berikut ini:
Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia, dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu? Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia. Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.
Untuk teks Matius, Molyadi menyampaikan keberatannya sebagai berikut:
Menurut Yesus dalam Alkitab, tak ada hal yang mustahil bagi orang yang memiliki iman. Bahkan dengan iman sebesar biji sesawi saja, orang bisa menuruh gunung supaya pindah ke tempat lain. Sepanjang sejarah, adakah orang Kristen baik pendeta maupun pastor yang mampu memindahkan gunung dengan imannya. Akrena orang Kristen tak ada yang bisa membuktikan ayat tersbut, maka keimanan orang Kristen patut dipertanyakan, atau Alkitab yang diragukan keabsahannya.
Ketika kali pertama saya membaca tantangan dari Molyadi ini, saya merasa gembira. Gembira karena pada suatu kesempatan Yesus pernah berkata:
Lalu Ia menjawab: "Kepadamu [para murid Yesus] diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain [orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus] hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. (Lukas 8:10)
Bagaimana bisa, perkataan Yesus ribuan tahun yang lalu, masih tetap aktual hingga hari ini. Orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus tidak diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah. Tetapi bagi orang Kristen, setiap perkataan Yesus, baik yang langsung maupun melalui perumpamaan, dapat memahaminya karena memang mereka diberi karunia untuk mengetahui.
Pertama, “Iman sebesar biji sesawi dapat memindahkan gunung”, adalah kiasan bahwa iman yang kecil memiliki efek yang spektakuler dan dramatis. Iman yang kecil mendatangkan rahmat yang besar. Iman yang kecil pun diperhitungkan oleh Tuhan.
Kedua, Alkitab kerapkali memakai kata “gunung” untuk melukiskan Tahta Allah.
"Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi. (Yoel 3:17, lihat juga Zakharia 8:3)
Di sana terdapat sukacita dan penyelamatan sebab Allah sendiri hadir. Dimana Allah hadir, di sana terdapat KerajaanNya. Iman sebesar biji sesawi dapat menghadirkan Kerajaan Allah itu: penyembuhan, penyucian dosa, kasih, damai, keadilan dan sukacita keselamatan.
Ketiga, gunung juga menggambarkan dosa yang banyak.
“Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan." (Lukas 3:3-6).
Iman yang kecil, sederhana dapat memindahkan, menghancurkan, menghapus dosa.
Keempat, “gunung” juga menggambarkan Allah yang kuat dan perkasa. Bacalah teks-teks berikut ini:
“Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya, namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel, oleh Allah ayahmu yang akan menolong engkau, dan oleh Allah Yang Mahakuasa, yang akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas, dengan berkat samudera raya yang letaknya di bawah, dengan berkat buah dada dan kandungan. (Kejadian 49:23-25)
“Sebab nama TUHAN akan kuserukan: Berilah hormat kepada Allah kita, Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.” (Ulangan 32:3-4)
“Dari Daud. Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang; yang menjadi tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku, perisaiku dan tempat aku berlindung, yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku! (Mazmur 144:1-2)
“Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal. “ (Yesaya 26:4)
Iman yang kecil dan sederhana menghadirkan Allah dengan pertolongan, berkat, pekerjaan, keadilan, kesetiaan dan penyelamatan Allah. Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal. Iman membuat Allah yang transenden menjadi imanen, Allah yang jauh menjadi dekat, Allah yang tak terjangkau menjadi terhampiri, Allah yang setiap saat menyertai anak-anakNya. Jadi, testing iman yang dikemukakan Alkitab (kalau mau dikatakan demikian) bukanlah hal yang mustahil tetapi konkrit, real. Tetapi bagi orang-orang, semisal Molyadi, memang mustahil. Rahmat Tuhan tidak bekerja pada orang yang tegar-tengkuk dan hati keras.
Banyak orang modern mengatakan bahwa Alkitab mengandung banyak teks yang irasional (tidak masuk akal) dan karena itu Alkitab pasti bukan dari Allah. Sebagai contoh, mari kita baca pernyataan saudara Molyadi berikut ini:
“AYAT IRASIONAL (TIDAK MASUK AKAL). Tuhan berfirman di dalam hati? (Kejadian 8:21). Jika Tuhan berfirman dalam hatiNya tanpa diucapkan, dari mana penulis Alkitab tahu kata hati Tuhan?”.
Jawaban atas pertanyaan saudara Molyadi: dari Roh Kudus. Ingat, pengarang Alkitab adalah serentak Allah dan Manusia. Sifat Alkitab, karenanya, adalah ilahi serentak isani. Ini persis sama dengan doktrin Kristen tentang Yesus: serentak Allah dan Manusia. Ini perbedaan lain lagi antara iman Kristen dengan agama mana pun di dunia ini. Dan hal itu masuk akal. Selanjutnya, Molyadi menulis:
“Anak lebih tua daripada ayahnya. a. Yoram berusia 32 tahun ketika naik tahta jadi Raja dan memerintah Yerusalem selama 8 tahun, lalu meninggal pada usia 40 tahun (2 Tawarikh 21:5, 20). b. Setelah Yoram meninggal, dia digantikan Ahazia, anaknya pada usia 42 tahun. Jadi, Ahazia lebih tua 2 tahun daripada ayahnya. aneh bin ajaib, anak lebih tua daripada ayahnya.”
Secara sepintas, kritik di atas masuk akal. Namun sebenarnya karena ketidak mengertian saja. Kita tahu, sesudah raja Salomo meninggal tahun 930, kerajaan yang dibentuk Daud dengan susah payah, terpecah menjadi dua kerajaan besar yakni Kerajaan Selatan (Yehuda) dengan ibu kota Yerusalem dan Kerajaan Utara (Israel) dengan ibu kota Samaria. Di Selatan, keturunan Daud otomatis menjadi raja, sedangkan di Utara tidak ada dinasti yang tetap dan sama. Kisah 1-2Tawarik tidak dapat berdiri sendiri tanpa kita membaca juga 1-2 Raja-raja. Apa sebenarnya yang terjadi? Kalimat dalam 2 Tawarikh memang mengesankan bahwa Ahazia adalah anak Yoram. Tetapi sebenarnya, Ahazia dan Yoram adalah anak dari Ahab (1 Raja-raja 22:52, 2 Raja-raja 3:1, 2Tawarik 22:7), lagi pula anak-anak Yosaphat hanyalah Azarya, Yehiel, Zakharia, Azariahu, Mikhael, dan Sefaca (2 Tawarikh 21:2). Kalimat “. …Dengan demikian Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, menjadi raja” (2Tawarikh 22:1), hanya mau menandaskan bahwa Ahazia disebut anak Yoram semata-mata karena telah diangkat oleh penduduk Yerusalem menduduki kursi kerajaan Yehuda mengganti raja sebelumnya yakni Yoram. Ahazia menjadi “anak” Raja sebelumnya. Istilah “anak” hanya berarti “meneruskan, melanjutkan”. Ahazia meneruskan, melanjutkan pemerintahan raja sebelumnya. Jadi, bukan dalam pengertian anak sedarah, sekandung. Jadi, kita tahu bahwa antara Yoram dan Ahazia berselisih usia 2 tahun. Analisis saudara Molyadi di atas hanya mau menegaskan bahwa Ahazia lahir lebih dahulu 2 tahun daripada Yoram.
f. Ayat-ayat yang Mustahil Dipraktikkan?
Kita akan membahas 2 hal (sebagai contoh saja) yang dikemukakan oleh Molyadi, yang menurut dia adalah ayat-ayat yang mustahil dipraktikkan:
“Hukum pemerkosaan: Seorang pria apabila memperkosa gadis harus dikawinkan dengan gadis yang diperkosanya (Ulangan 22:28-29). Hukum ini tidak adil, karena hanya menguntungkan para pemerkosa gadis serta menindas kehormatan dan masa depan wanita. Ayat ini hanya sesuai dan disukai oleh para preman, penjahat, dukun cabul dan orang-orang berotak mesum”.
Baiklah kita baca seluruh teks yang dirujuk:
“Apabila seseorang bertemu dengan seorang gadis, yang masih perawan dan belum bertunangan, memaksa gadis itu tidur dengan dia, dan keduanya kedapatan-- maka haruslah laki-laki yang sudah tidur dengan gadis itu memberikan lima puluh syikal perak kepada ayah gadis itu, dan gadis itu haruslah menjadi isterinya, sebab laki-laki itu telah memperkosa dia; selama hidupnya tidak boleh laki-laki itu menyuruh dia pergi. (Ulangan 22:28-29).
Teks-teks seperti ini tidak boleh dimengerti sekenanya saja. Seolah-olah hukum perkawinan Alkitabiah hanya Ulangan 22:28-29 tetapi harus dipahami dalam koridor keseluruhan pengajaran Alkitab. Teks Ulangan 22:13-29 berbicara mengenai peraturan perkawinan dengan pengungkapan seks manusiawi. Orang zaman dulu tidak menganggap seks sebagai sesuatu yang buruk yang harus diwaspadai dan dikendalikan dengan hati-hati, atau malahan ditekan. Tetapi mereka juga menyadari bahwa seks mempunyai implikasi yang luas bagi seluruh masyarakat. Ulangan 22:28-29 merupakan upaya maksimal pada zaman itu untuk melindungi hak kaum perempuan, tetapi dengan cari lain dari zaman modern sekarang ini. Muncul pertanyaan: bukanlah firman Allah berlaku sepanjang zaman, artinya teks Ulangan 22:28-29 juga berlaku sekarang? Tetap berlaku sebab inti pesanya adalah “melindungi hak kaum perempuan dan hukuman bagi pelaku kejahatan”. Bentuk perlindungan itu tentu tidak lagi dengan cara “harus kawin dan membayar 50 syikal perak kepada ayah korban” tetapi bisa dengan cara lain”.
Jadi, Alkitab tidak mengandung ayat-ayat yang tidak dapat dipraktikkan. Namun perlu dipahami bahwa Alkitab memiliki logikanya sendiri dalam menyampaikan kebenaran. Dan manusia yang mendengar ajaran tersebut wajib hukumnya mengikuti cara berpikir Alkitabiah.
g. Testing Iman yang Mustahil?
“Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (Markus 16:17-18)
“Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu”. (Matius 17:20)
Untuk teks Markus, Molyadi menyampaikan keberatannya sebagai berikut:
“Itulah pertanda keimanan Kristen dalam Alkitab. Adakah orang Kristen yang berani membuktikan imannya dengan minum racun dan memegang ular berbisa? Adakah orang Kristen yang bisa berbahasa asing, tanpa belajar, kuliah atau kursus bahasa? Adakah orang Kristen, baik pendeta atapun pastor yang menyembuhkan jemaatnya dengan tumpang tangan? Jika mereka bisa sembuhkan pasien dengan tumpang tangan, seharusnya rumah sakit Kristen ditutup saja. Jika orang Kristen tidak ada yang mampu membuktikan lima mukjizat iman seperti jaminan Alkitab, maka berarti keimanan mereka patut diragukan. Jika semua orang Kristen tidak bisa melakukan mukjizat sebagaimana janji Alkitab, maka patut dipertanyakan adalah Alkitab”.
Bagi saya, kritik atau pertanyaan Molyadi di atas merupakan tanda-tanda: Pertama, tanda ketidaktahuan, atau tidak mau tahu dari Molyadi saja. Terlalu banyak fakta dalam sejarah, yang membuktikan bahwa perkataan Yesus itu benar, atau testing iman itu akurat.
a. Mengusir setan-setan demi nama Yesus (Kisah Para Rasul 8:5-7)
b. Berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru (Kisah Para rasul 2:4)
c. Mereka akan memegang ular (minum racun maut) tidak akan mendapat celaka (Kisah 28:4-5)
d. Mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh (Kisah Para Rasul 28:8-9)
Kedua, tanda-tanda yang menyertai kaum beriman Kristiani, bukanlah melulu hal-hal fisik material, tetapi juga spiritual sifatnya. Setan tidak hanya menyangkut roh jahat, tetapi juga tindakan-tinduk buruk, atau orang-orang yang menolak berita Injil. Semua orang Kristen telah dilengkapi dengan kemampuan untuk mengusir setan jenis itu. Bacalah teks Kisah Para Rasul 13:9-12 berikut ini:
Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia, dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu? Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia. Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.
Untuk teks Matius, Molyadi menyampaikan keberatannya sebagai berikut:
Menurut Yesus dalam Alkitab, tak ada hal yang mustahil bagi orang yang memiliki iman. Bahkan dengan iman sebesar biji sesawi saja, orang bisa menuruh gunung supaya pindah ke tempat lain. Sepanjang sejarah, adakah orang Kristen baik pendeta maupun pastor yang mampu memindahkan gunung dengan imannya. Akrena orang Kristen tak ada yang bisa membuktikan ayat tersbut, maka keimanan orang Kristen patut dipertanyakan, atau Alkitab yang diragukan keabsahannya.
Ketika kali pertama saya membaca tantangan dari Molyadi ini, saya merasa gembira. Gembira karena pada suatu kesempatan Yesus pernah berkata:
Lalu Ia menjawab: "Kepadamu [para murid Yesus] diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain [orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus] hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. (Lukas 8:10)
Bagaimana bisa, perkataan Yesus ribuan tahun yang lalu, masih tetap aktual hingga hari ini. Orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus tidak diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah. Tetapi bagi orang Kristen, setiap perkataan Yesus, baik yang langsung maupun melalui perumpamaan, dapat memahaminya karena memang mereka diberi karunia untuk mengetahui.
Pertama, “Iman sebesar biji sesawi dapat memindahkan gunung”, adalah kiasan bahwa iman yang kecil memiliki efek yang spektakuler dan dramatis. Iman yang kecil mendatangkan rahmat yang besar. Iman yang kecil pun diperhitungkan oleh Tuhan.
Kedua, Alkitab kerapkali memakai kata “gunung” untuk melukiskan Tahta Allah.
"Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi. (Yoel 3:17, lihat juga Zakharia 8:3)
Di sana terdapat sukacita dan penyelamatan sebab Allah sendiri hadir. Dimana Allah hadir, di sana terdapat KerajaanNya. Iman sebesar biji sesawi dapat menghadirkan Kerajaan Allah itu: penyembuhan, penyucian dosa, kasih, damai, keadilan dan sukacita keselamatan.
Ketiga, gunung juga menggambarkan dosa yang banyak.
“Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan." (Lukas 3:3-6).
Iman yang kecil, sederhana dapat memindahkan, menghancurkan, menghapus dosa.
Keempat, “gunung” juga menggambarkan Allah yang kuat dan perkasa. Bacalah teks-teks berikut ini:
“Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya, namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel, oleh Allah ayahmu yang akan menolong engkau, dan oleh Allah Yang Mahakuasa, yang akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas, dengan berkat samudera raya yang letaknya di bawah, dengan berkat buah dada dan kandungan. (Kejadian 49:23-25)
“Sebab nama TUHAN akan kuserukan: Berilah hormat kepada Allah kita, Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.” (Ulangan 32:3-4)
“Dari Daud. Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang; yang menjadi tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku, perisaiku dan tempat aku berlindung, yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku! (Mazmur 144:1-2)
“Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal. “ (Yesaya 26:4)
Iman yang kecil dan sederhana menghadirkan Allah dengan pertolongan, berkat, pekerjaan, keadilan, kesetiaan dan penyelamatan Allah. Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal. Iman membuat Allah yang transenden menjadi imanen, Allah yang jauh menjadi dekat, Allah yang tak terjangkau menjadi terhampiri, Allah yang setiap saat menyertai anak-anakNya. Jadi, testing iman yang dikemukakan Alkitab (kalau mau dikatakan demikian) bukanlah hal yang mustahil tetapi konkrit, real. Tetapi bagi orang-orang, semisal Molyadi, memang mustahil. Rahmat Tuhan tidak bekerja pada orang yang tegar-tengkuk dan hati keras.
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
Re: Soal2 sekitar iman Kristen
h. Ayat-ayat Takhayul?
Takhayul adalah sesuatu yang hanya ada dalam khayalan belaka, atau kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada, tetapi sebenarnya tidak ada, atau dianggap sakti, tetapi sebenarnya tidak. Sementara mitos adalah ceritera suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, yang mengandung penafsiran tentang asal usul semesta alam, manusia dan bangsa itu sendiri, yang mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib. Ada dua pasal dalam Alkitab yang dikomentari oleh Molyadi sebagai teks takhayul yakni Hakim-hakim 15 dan 16. Molyadi menulis:
“Ceritera ini adalah ceritera takhayul (mistik) yang biasanya berkembang di masyarakat primitive. Ternyata ceritera takhayul dalam Alkitab manusiawi tidak beda dengan mitos masyarakat kuno”.
Salah satu keunggulan dari sekian keunggulan Alkitab dibanding dengan Kitab Suci agama mana pun di dunia ini ialah isinya yang menceriterakan tentang kehidupan manusiawi kita. Para pengarang suci Alkitab memanfaatkan pelbagai bentuk sastra yang ada pada zamannya untuk menyampaikan pesan Allah. Hal itu masuk akal. Pengarang tidak mungkin memakai bahasa Allah sebab Allah tidak hanya mengenal satu bahasa saja. Lagi pula Allah menciptakan semua itu untuk memudahkan manusia mengenal dirinya dan Tuhannya. Adalah pengerdilan (dan tidak masuk akal) kalau Allah hanya mengenal satu bahasa dan hanya mengerti satu bentuk sastra saja. Tidak penting bahwa semua data yang terkandung dalam Alkitab adalah data sejarah dalam pengertian manusiawi, sejarah dalam arti modern dan dalam ketatabahasaan kita. Alkitab memiliki logika sejarahnya sendiri. Tidak penting juga apakah ceritera Simson dan Delilah sebuah mitos, takhayul atau tidak. Tujuan pengarang ialah membuktikan bagaimana Allah turut serta dalam sejarah umat pilihanNya, ambil bagian dalam upaya pembebasan bangsa kesayanganNya dari penindasan orang-orang Filistin (Palestina). Allah melakukan hal itu melalui Simson.
Jika kita mengikuti definisi takhayul di atas tadi, maka dalam arti tertentu dapat kita katakan bahwa kisah Simson adalah sebuah takhayul sebab banyak orang menganggap bahwa kekuatan Simson berasal dari dirinya, padahal sebenarnya tidak. Banyak juga orang menganggap bahwa Simson adalah seorang pahlawan bagi bangsanya, bahkan seorang dewa yang gagah perkasa, padahal sesungguhnya tidak demikian. Segala sesuatu yang dimiliki oleh Simson, kekuatan dan keperkasaannya berasal dari Allah semata. Hal itu diakui juga oleh Molyadi:
“Diceriterakan dalam kita Hakim-hakim 16:1-22 bahwa Samson memiliki beberapa mukjizat: 1) Mampu menangkap hidup-hidup tiga ratus ekor anjing hutan (Hakim-hakim 15:5), 2)Sanggup memukul mati seribu orang dengan sebatang tulang (Hakim-hakim 15:15), 3)Bisa mencabut daun pintu gerbang kota beserta kedua tiang pintu dan semua palangnya, lalu semuanya diletakkan di atas bahunya dan dipindahkan ke puncak gunung (Hakim-hakim 16:3) dan lain-lain.
Selain pengakuan itu, Molyadi tidak lupa mencemooh Simson tanpa rasa bersalah. Namun semua apa yang dikatakan Molyadi menggambarkan watak pribadinya, yang barangkali juga sesuai dan anjuran agamanya sendiri. Karena itu, Molyadi tidak perlu dipersalahkan di tempat dan oleh pengadilan manapun dimuka bumi ini. Molyadi selanjutnya menulis:
“Tetapi sayangnya Simson dalam Alkitab jatuh cinta kepada seorang pelacur (wanita sundal) yang bernama Delilah. Maka Delilah disewa oleh raja Filistin dengan bayaran 1.100 uang perak untuk mencari rahasia kesaktian Samson.Di atas pangkuan pelacur Delilah, Samson yang tengah hanyut dimabuk asmara akhirnya tergoda oleh bujuk rayu pelacur, sehingga membuka rahasia kesaktiannya. Katanya, selama rambut kepalanya tidak dicukur, maka ia menjadi orang sakti. Tetapi bila rambutnya dicukur, maka seluruh kekuatannya akan musnah dan ia menjadi orang yang lemah. Ketika tertidur di atas pangkuan hangat pelacur Delilah, rambut Samson dicukur habis. Maka seketika itu musnahlah sleuruh kesaktian dan kekuatan Samson. Samson pun tak berday, kemudian kedua matanya dicungkil menjadi buta mata, lalu diikat dengan dua rantai tembaga dan dijebloskan di tahanan bawah tanah. Semua kesaktian Samson musnah seketika setelah rahasia kesaktiannya dicukur oleh seorang pelacur”.
Pembahasaan Molyadi di atas tidak semuanya benar. Ada banyak hal yang ia abaikan. Pertama, Simson adalah seorang nazir Allah sejak dari kandungan ibunya.
“Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin." (Hakim-hakim 13:5)
Kedua, “rambut tidak dicukur” adalah tanda nazar sebagai seorang nazir (=nadir, pengawas, inspektur) yang mengkhususkan diri bagi Tuhan.
“Selama waktu nazarnya sebagai orang nazir janganlah pisau cukur lalu di kepalanya; sampai genap waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, haruslah ia tetap kudus dan membiarkan rambutnya tumbuh panjang. Selama waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, janganlah ia dekat kepada mayat orang (Bilangan 6:5-6).
Akibatnya, nyata bagi Simson:
Setelah ia sampai ke Lehi dan orang-orang Filistin mendatangi dia dengan bersorak-sorak, maka berkuasalah Roh TUHAN atas dia [Simson] dan tali-tali pada tangannya menjadi seperti batang rami yang telah habis dimakan api dan segala pengikatnya hancur tanggal dari tangannya. Kemudian ia menemui sebuah tulang rahang keledai yang masih baru, diulurkannya tangannya, dipungutnya dan dipukulnya mati seribu orang dengan tulang itu. Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul." (Hakim-hakim 15:14-16)
Kedua teks yang baru saja dikutip [Bilangan 6:5-6 dan Hakim-hakim 15:14-16] membuktikan bahwa kehebatan Simson berasal dari kuasa Roh Allah dan bukan takhyul atau mitos belaka. Hal itu juga dibuktikan bahwa setelah Simson mengingkari nazarnya (tidak setia lagi pada Tuhan) dengan rambutnya dicukur, Tuhan meninggalkan dia:
Lalu berserulah perempuan itu: "Orang Filistin menyergap engkau, Simson!" Maka terjagalah ia dari tidurnya serta katanya: "Seperti yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta lepas." Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN telah meninggalkan dia. Orang Filistin itu menangkap dia, mencungkil kedua matanya dan membawanya ke Gaza. Di situ ia dibelenggu dengan dua rantai tembaga dan pekerjaannya di penjara ialah menggiling. (Hakim-hakim 16:20-21)
Sebuah catatan kecil saja. Delila bukanlah seorang pelacur. Alkitab tidak memberi informasi bahwa dia seorang pelacur. Yang benar adalah seorang upahan. Delila dipakai oleh orang Filistin untuk menjatuhkan Simson. Kalaupun Delila adalah seorang pelacur, apakah itu membuktikan bahwa para perempuan Filistin (Palestina sekarang), yang menurut Simson sebagai bangsa Keledai, memang gemar melacurkan diri kepada orang-orang Yahudi?.
Kesimpulannya, tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwa kisah Simson dalam Hakim-hakim 15 dan 16 adalah kisah takhyul, atau hanya sebuah mitos saja.
i. Ayat-ayat Dusta?
Molyadi mengutip sejumlah teks Alkitab untuk mendiskreditkan Paulus dan Alkitab. Dari antaranya adalah Roma 3:7, Roma 5:20, 1Korintus 9:20-22, 2Korintus 12:16. Dengan mengacu pada 2Korintus 12:16, Molyadi memberi komentar:
“Kata lain tipu daya adalah tipu muslihat, atau akal bulus. Tetapi citra negatif Paulus yang licik…berubah total setelah penerbit Alkitab Indonesia menambahkan kata “kamu katakana” dalam ayat tersebut: “Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi –kamu katakana- dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya” (2Korintus 12:16, Alkitab Terjemahan Baru)”
Kita perlu membaca teks tersebut sesuai dengan maksud dan konteksnya. Paulus menyampaikan sejumlah hal yang penting kepada Jemaat di Korintus bahwa untuk sementara Paulus mengedepankan Jemaat Korintus dibandingkan dengan Jemaat-jemaat lainnya. Paulus juga tidak menjadi beban bagi Jemaat Korintus. Paulus bahkan sudah tiga kali bersiap-siap untuk mengunjungi Jemaat Korintus dan tidak akan menjadi beban bagi mereka. Paulus tidak menginginkan harta benda Jemaat Korintus, tetapi Jemaat itu sendiri. Paulus sadar bahwa bukan Jemaat yang harus memberi dia makanan dan minuman, atau keperluan lainnya, tetapi sebaliknya Pauluslah yang harus memperhatikan kebutuhan Jemaatnya. Itulah sebabnya Paulus suka mengorbankan segala miliknya dan bahkan mengorbankan dirinya untuk Jemaatnya. Walaupun demikian, ternyata Paulus merasa bahwa dirinya kurang diperhatikan dan dikasihi oleh Jemaat Korintus.
“Karena itu aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan diriku untuk kamu. Jadi jika aku sangat mengasihi kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi? (2Korintus 12:15).
Marilah kita berhikmat.! Kalau Anda mengatakan bahwa apa yang dikatakan oleh Paulus dalam 2 Korintus 12:16 adalah benar, maka Anda seharusnya juga menerima segala sesuatu yang dikatakan oleh Paulus dalam ayat-ayat lainnya adalah benar, bahwa Paulus bukan pendusta (Roma 9:1, 2 Korintus 11:31, Galatia 1:20, 1Timotius 2:7). Anda dihadapkan pada dua kenyataan yang berbeda. Apakah Paulus seorang pendusta, atau bukan pendusta.? Kalau ternyata bahwa Anda memilih opsi Paulus adalah Pendusta, dan oleh karenanya, maka apa yang dikatakan Paulus dalam Roma 9:1, 2 Korintus 11:31, Galatia 1:20, 1Timotius 2:7 adalah juga tidak benar. Hal itu berarti bahwa tidak ada jaminan bagi Anda untuk menerima bahwa perkataan Paulus dalam 2 Korintus 12:16 adalah benar. Artinya, tidak benar melalui 2 Korintus 12:16 Paulus menyatakan dirinya sebagai seorang penipu daya, atau seorang yang licik. Pikirkanlah itu dengan baik sebelum anda terlalu jauh memfitnah Paulus, yang akhirnya menghancurkan keselamatan jiwa anda sendiri.
Lalu, bagaimana kita memahami dan menempatkan teks 2Korintus 12:16?
Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi--kamu katakan--dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya.
Konteks dekatnya (teks 2 Korintus 12:15) menegaskan bahwa Paulus suka mengorbankan miliknya, bahkan dirinya karena sangat mengasihi Jemaat Korintus, maka MUSTAHIL dia berdusta terhadap orang yang sangat ia kasihi. Hal itu didukung oleh pertanyaan retoris yang ia ajukan:
Jadi pernahkah aku mengambil untung dari pada kamu oleh seorang dari antara mereka, yang kuutus kepada kamu? (2Korintus 12:16).
Jika anda menuduh Paulus adalah seorang penipu, pendusta, maka anda terlebih dahulu memberikan jawaban atas pertanyaannya. Ingat penipu/pendusta adalah orang yang mengucapkan perkataan, atau melakukan tindakan yang tidak jujur dengan maksud mencari untung. Keuntungan apakah yang diperoleh Paulus dari penipuannya terhadap Jemaat di Korintus? Jawaban atas pertanyaan itu tidak boleh diambil dari luar konteks perkataan Paulus yakni Jemaat Korintus. Kami pastikan, anda tidak akan menemukan jawabannya. Paulus tidak menipu Jemaat Korintus. Dia bukan penipu daya sebagaimana dituduhkan oleh banyak kalangan yang anti Paulus.
Apa yang dapat kita rasakan dari perkataan Paulus dalam ayat 16 adalah bahwa dia dituduh mencari untung: harta entah berupa uang, atau harta benda lainnya (2Korintus 12:14).
i. Ramalan Meleset Tak Terjadi?
Banyak kalangan, terutama semua orang yang anti Alkitab dan yang setengah percaya padanya mengatakan bahwa “Alkitab mengandung ayat-ayat ilahi (maksud Allah) dan ayat-ayat palsu/terkorup”. Anehnya, pada saat yang sama si anti Alkitab tadi dapat menjilat ludahnya sendiri. Jika ada ayat Alkitab yang diduganya mendukung akidah agamanya, maka ia katakan bahwa ayat itu bersifat ilahi (berasal dari Allah), tetapi ketika ia berhadapan dengan teks-teks Alkitab yang menentang aqidah agamanya, maka ia berkata: “ayat-ayat itu palsu/terkorup”. Ia dapat menjilat kembali ludahnya, sebab ia memiliki alasan bahwa di dalam ludahnya mengandung obat. Prinsip seperti itu tidak benar.
Kalau ada pernyataan: “ada ramalan dalam Alkitab yang tidak terjadi”, maka perlu dipikirkan: “Terjadinya” menurut pengertian siapa dan apa?. Apakah menurut pengertian pembaca, pendengar, atau menurut dia yang menyampaikan “ramalan”?. Ini penting agar kita tidak salah sangka. Memahami maksud tulisan pengarang Alkitab adalah lebih baik daripada memaksakan pikiran sendiri ke dalam maksud pengarang Alkitab. Kami akan mengemukakan sejumlah keberatan dari Molyadi mengenai kebenaran (ramalan) dalam Alkitab:.
Pertama, Molyadi menulis:
“Paulus meramalkan kedatangan Yesus akan tiba ketika dia dan para pengikutnya masih hidup (1 Tesalonika 4:16-17). Ramalan ini meleset tak terpenuhi karena Paulus dan para pengikutnya sudah mati semuanya, tetapi Yesus belum datang menjemput mereka. Bukan Yesus yang menjemput Paulus untuk di bawa naik ke awang-awang, tetapi pedang kaisar Nero yang memenggal leher Paulus di Roma tahun 67 M”.
Mari kita lihat teks yang dikutip Molyadi secara lengkap sebagai berikut:.
Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. (1 Tesalonika 4:14-17)
Pikiran pengkritik di atas meletakkan kedatangan Kristus menurut pikirannya sendiri yakni “kedatangan Kristus HANYA dimengerti secara kronos, temporal, waktu. Kalimat “kita yang hidup, yang masih tinggal” dimengerti hanya menyangkut: “Paulus dan Jemaat Tesalonika sezamanya”, sementara kalimat “kedatangan Tuhan” dipahami sebatas: akhir zaman (manusia dan isi alam lenyap.) Pikiran seperti itu memposisikan Paulus sebagai peramal yang berdusta. Tetapi, faktanya, Paulus tidak secara spesifik menempatkan dirinya (aku Paulus) dan Jemaat Tesalonika masih hidup (temporal) ketika Tuhan datang di akhir zaman kelak. Paulus memakai ungkapan umum: “KITA yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhanl”. Artinya, bisa mengenai Paulus dan Jemaat sezamanya, tetapi juga mengenai Jemaat (Gereja) yang akan datang. Apa yang dikatakan oleh Paulus dalam 1Tesalonika 4:14-17 adalah diinspirasikan dan digerakkan oleh Roh Kudus untuk dibukukan dan diwartakan, maka tidak otomatis “hanya untuk Paulus dan Jemaat Tesalonika”, tetapi juga untuk Gereja yang masih hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan.
Kita dapat bertanya: Kalau toh, “1Tesalonika 4:14-17” maksudnya adalah orang-orang percaya menjelang dan saat Tuhan datang di akhir zaman kelak, mengapa Paulus tidak memakai kata “MEREKA”?. Hal itu disebabkan karena Paulus menyadari bahwa Kristus sudah, sedang dan akan datang. ‘Kedatangan Kristus’ dipahami tidak hanya secara kronos, temporal (akhir zaman: manusia mati dan isi alam hancur lenyap), TETAPI JUGA dipahami secara metasisik-spiritual, cairos (saat berahmat: dikaruniai Roh Kudus, iman, pengharapan dan kasih). Tuhan sendiri telah turun dan datang kepada seluruh isi alam, saat teramat berahmat, dan secara unik kepada Paulus (Kisah Para Rasul 9:1-19, 22:3-16, 26:9-18), tetapi juga Tuhan yang sama akan datang, meskipun Paulus sudah meninggal.
Fakta tersebut di atas (kedatangan Tuhan sebagai akhir zaman dan saat berahmat), mendorong Paulus memberi nasihat secara praktis kepada Jemaatnya. Paulus menasihatkan agar Jemaat tidak takut menghapi maut (kematian), kapan dan dimanapun maut itu datang sebab rahmat Kristus mendahuluinya. Paulus mengingatkan bahwa manakala maut datang (artinya ada anggota Jemaat yang meninggal), Jemaat harus tetap yakin bahwa Kristus telah datang mendahului maut dan membangkitkan mereka, jauh sebelum kematian menimpa masing-masing orang, Tuhan telah datang menyatakan rahmatNya.
Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus (Efesus 4:10-12).
Selain Paulus, para murid yang lain pun telah bertemu dengan Yesus yang bangkit, tepatnya setelah mengalahkan kematian. Yesus telah turun dan datang menjumpai umat kesayanganNya (Kisah Para Rasul 1:3, 13:31, 1Korintus 15:6-8, dll), sekalipun kematian fisik temporal mereka baru terjadi jauh sesudah kedatangan Tuhan yang menampakkan diriNya.
Kedua, Molyadi menulis:
“Ramalan bahwa Kerajaan Allah akan tiba sebelum para murid Yesus selesai mengunjungi kota-kota Israel (Matius 10:23, Matius 16:28). Ramalan ini meleset jauh, sebab sampai sat ini Yesus belum juga turun datang kembali ke dunia. Padahal para murid Yesus sudah mati semua 2000 tahun yang lalu”
Konsep yang ada di benak pengkritik sbb.:
“ Kerajaan Allah adalah Yesus turun ke dunia. Yesus turun ke dunia sama dengan kiamat. Seharusnya, sebelum para murid selesai mengunjungi kota-kota Israel, Yesus sudah turun ke dunia (kiamat sudah terjadi). Faktanya, Yesus belum turun (kiamat belum terjadi), tetapi para murid sudah mati. Jadi, ramalan itu meleset jauh.”
Kekristenan, barangkali satu-satunya agama di jagat ini yang paling mudah disalah-mengerti oleh manusia yang bergama non Kristen. Tulisan Molyadi menegaskan hal itu. Ajaran suatu agama memang tidak harus mudah dipahami sebab agama berasal bukan dari manusia tetapi dari Allah sendiri. Kalau ada agama yang paling mudah dimengerti, atau ada orang yang mengklaim agamanya berasal dari Allah karena mudah dimengerti oleh manusia, pada dasarnya agama seperti itu adalah produk kecerdasan manusia. Orang bijak mengatakan: “Jika Anda mengenal Allah, maka Anda adalah Allah”. Demikian juga, jika Anda mengenal agama Kristen, maka Anda adalah pemeluknya. Terbukti bahwa apa yang ditulis oleh oleh Molyadi bukanlah pemahaman Kristen. Jadi, memang benar dia bukan orang Kristen. Apakah Kerajaan Allah sama dengan Yesus turun ke dunia (akhir zaman) sebagaimana dimengerti oleh pengkritik di atas? Sama sekali tidak melulu kedatangan Yesus di akhir zaman. Kerajaan Allah berkaitan dengan:
1. Kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. (Roma 14:17)
2. Injil (Matius 4:23, Lukas 4:43, 8:1, Kisah Para Rasul 8:12)).
3. Kuasa Roh Kudus (Matius 12:28, Markus 9:1))
4. Kuasa (I Korintus 4:20).
5. Sabda Tuhan (Markus 4)
6. Orang beruang sulit memasukinya (Markus 10:23-24)
7. Sang Bijak Tak Jauh dari Kerajaan Allah (Markus 12:34)
8. Orang miskin adaalah yang empunya (Lukas 6:20)
9. Perlu karunia dari Yesus untuk mengenal Kerajaan Allah (Lukas 8:10)
10. Kuasa Allah ( Lukas 11:20)
11. Datang tanpa tanda lahiriah (Lukas 17:20)
12. Ada diantara manusia (Lukas 17:21)
13. Syarat dapat melihat Kerajaan Allah: dilahirkan kembali (Yohanes 3:3)
14. Syarat dapat memasuki Kerajaan Allah: Dilahirkan dari air dan Roh (Yohanes 3:5)
15. Orang miskin dan orang yang dianiaya karena kebenaran adalah yang empunya (Matius 3:5.10)
16. Anak Manusia mengusir penyesat dari KerajaanNya. (matius 13:41)
17. Seumpama harta yang terpendam (Matius 13:44)
18. Seumpama pedagang yang mencari mutiara (Matius 13:45)
19. Seumpama pukat (matius 13:47)
20. Seumpama tuan rumah yang mengeluarkan hartanya (Matius 13:53)
21. Kunci Kerajaan Allah diberikan kepada Petrus (Matius 16:19)
22. Anak Manusia adalah Rajanya (matius 16:28)
23. Seumpama seorang raja yang mengadakan perhitungan dengan hambanya (Matius 18:23)
24. Seumpama gadis yang bijaksana (Matius 25:1)
25. Seumpama orang yang mempercayakan hartanya (Matius 25:14)
26. Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. (Kisah Para rasul 14:22)
27. Orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? (1Korintus 6:9)
28. Pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (I Korintus 6:9)
29. Diserahkan oleh Yesus kepada Bapa (1Korintus 15:24)
30. Daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (1Korintus 15:50)
31. Anak-anak dan orang-orang yang seperti mereka adalah orang yang empunya Kerajaan Allah. (Markus 10:14-15)
32. Orang-orang yang beruang sukar masuk ke ke dalam Kerajaan Allah." (markus 10:23)
33. Alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. (Markus 10:24-25)
34. Orang bijaksana tidak jauh dari Kerajaan Allah (Markus 12:34)
35. Yesus diutus untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah" (Lukas 4:43)
36. Orang miskin adalah yang empaunya Kerajaan Allah. (Lukas 6:20)
37. Sulita dimengerti oleh orang yang tidak percaya(Lukas 8:10)
38. Berkaitan dengan kuasa Allah (Lukas 11:20)
39. Lukas 17:20. "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah,
40. Ada diantara orang yang percaya (Lukas 17:21)
41. Orang beruang sukar memasuki kerajaan Allah ( Lukas 18:17)
42. Dilahirkan kembali (Yohanes 3:3-5).
43. Bukan dari dunia ini( Yohanes 18:36)
44. Dalam Kerajaan Allah tidak ada: pesta pora, bidadari cantik, (Galatia 5:21)
45. Dalam Kerajaan Allah tidak ada: orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala (Efesus 5:5)
46. Kerajaan Allah adalah Kerajaan Tuhan dan Juru Selamat kita Yesus kristus (II Petrus 1:11)
Teks-teks di atas hanya sebahagiaan kecil saja dari keseluruhan teks Alkitab yang berbicara tentang Kerajaan Allah. Kerajaan itu adalah Allah sendiri melalui Yesus Kristus. Kerajaan Allah berarti Allah meraja. Manakala pada saat ini Anda dikuasai oleh seluruh kehendak Allah dan hidup menurut kehendakNya itu, maka sesungguhnya Kerajaan Allah telah datang kepadaMu. Dia yang menjadi Raja dalam kerajaanNya. Untuk lebih jelasnya, silahkan saja anda membaca sendiri Alkitab.
Takhayul adalah sesuatu yang hanya ada dalam khayalan belaka, atau kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada, tetapi sebenarnya tidak ada, atau dianggap sakti, tetapi sebenarnya tidak. Sementara mitos adalah ceritera suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, yang mengandung penafsiran tentang asal usul semesta alam, manusia dan bangsa itu sendiri, yang mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib. Ada dua pasal dalam Alkitab yang dikomentari oleh Molyadi sebagai teks takhayul yakni Hakim-hakim 15 dan 16. Molyadi menulis:
“Ceritera ini adalah ceritera takhayul (mistik) yang biasanya berkembang di masyarakat primitive. Ternyata ceritera takhayul dalam Alkitab manusiawi tidak beda dengan mitos masyarakat kuno”.
Salah satu keunggulan dari sekian keunggulan Alkitab dibanding dengan Kitab Suci agama mana pun di dunia ini ialah isinya yang menceriterakan tentang kehidupan manusiawi kita. Para pengarang suci Alkitab memanfaatkan pelbagai bentuk sastra yang ada pada zamannya untuk menyampaikan pesan Allah. Hal itu masuk akal. Pengarang tidak mungkin memakai bahasa Allah sebab Allah tidak hanya mengenal satu bahasa saja. Lagi pula Allah menciptakan semua itu untuk memudahkan manusia mengenal dirinya dan Tuhannya. Adalah pengerdilan (dan tidak masuk akal) kalau Allah hanya mengenal satu bahasa dan hanya mengerti satu bentuk sastra saja. Tidak penting bahwa semua data yang terkandung dalam Alkitab adalah data sejarah dalam pengertian manusiawi, sejarah dalam arti modern dan dalam ketatabahasaan kita. Alkitab memiliki logika sejarahnya sendiri. Tidak penting juga apakah ceritera Simson dan Delilah sebuah mitos, takhayul atau tidak. Tujuan pengarang ialah membuktikan bagaimana Allah turut serta dalam sejarah umat pilihanNya, ambil bagian dalam upaya pembebasan bangsa kesayanganNya dari penindasan orang-orang Filistin (Palestina). Allah melakukan hal itu melalui Simson.
Jika kita mengikuti definisi takhayul di atas tadi, maka dalam arti tertentu dapat kita katakan bahwa kisah Simson adalah sebuah takhayul sebab banyak orang menganggap bahwa kekuatan Simson berasal dari dirinya, padahal sebenarnya tidak. Banyak juga orang menganggap bahwa Simson adalah seorang pahlawan bagi bangsanya, bahkan seorang dewa yang gagah perkasa, padahal sesungguhnya tidak demikian. Segala sesuatu yang dimiliki oleh Simson, kekuatan dan keperkasaannya berasal dari Allah semata. Hal itu diakui juga oleh Molyadi:
“Diceriterakan dalam kita Hakim-hakim 16:1-22 bahwa Samson memiliki beberapa mukjizat: 1) Mampu menangkap hidup-hidup tiga ratus ekor anjing hutan (Hakim-hakim 15:5), 2)Sanggup memukul mati seribu orang dengan sebatang tulang (Hakim-hakim 15:15), 3)Bisa mencabut daun pintu gerbang kota beserta kedua tiang pintu dan semua palangnya, lalu semuanya diletakkan di atas bahunya dan dipindahkan ke puncak gunung (Hakim-hakim 16:3) dan lain-lain.
Selain pengakuan itu, Molyadi tidak lupa mencemooh Simson tanpa rasa bersalah. Namun semua apa yang dikatakan Molyadi menggambarkan watak pribadinya, yang barangkali juga sesuai dan anjuran agamanya sendiri. Karena itu, Molyadi tidak perlu dipersalahkan di tempat dan oleh pengadilan manapun dimuka bumi ini. Molyadi selanjutnya menulis:
“Tetapi sayangnya Simson dalam Alkitab jatuh cinta kepada seorang pelacur (wanita sundal) yang bernama Delilah. Maka Delilah disewa oleh raja Filistin dengan bayaran 1.100 uang perak untuk mencari rahasia kesaktian Samson.Di atas pangkuan pelacur Delilah, Samson yang tengah hanyut dimabuk asmara akhirnya tergoda oleh bujuk rayu pelacur, sehingga membuka rahasia kesaktiannya. Katanya, selama rambut kepalanya tidak dicukur, maka ia menjadi orang sakti. Tetapi bila rambutnya dicukur, maka seluruh kekuatannya akan musnah dan ia menjadi orang yang lemah. Ketika tertidur di atas pangkuan hangat pelacur Delilah, rambut Samson dicukur habis. Maka seketika itu musnahlah sleuruh kesaktian dan kekuatan Samson. Samson pun tak berday, kemudian kedua matanya dicungkil menjadi buta mata, lalu diikat dengan dua rantai tembaga dan dijebloskan di tahanan bawah tanah. Semua kesaktian Samson musnah seketika setelah rahasia kesaktiannya dicukur oleh seorang pelacur”.
Pembahasaan Molyadi di atas tidak semuanya benar. Ada banyak hal yang ia abaikan. Pertama, Simson adalah seorang nazir Allah sejak dari kandungan ibunya.
“Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin." (Hakim-hakim 13:5)
Kedua, “rambut tidak dicukur” adalah tanda nazar sebagai seorang nazir (=nadir, pengawas, inspektur) yang mengkhususkan diri bagi Tuhan.
“Selama waktu nazarnya sebagai orang nazir janganlah pisau cukur lalu di kepalanya; sampai genap waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, haruslah ia tetap kudus dan membiarkan rambutnya tumbuh panjang. Selama waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, janganlah ia dekat kepada mayat orang (Bilangan 6:5-6).
Akibatnya, nyata bagi Simson:
Setelah ia sampai ke Lehi dan orang-orang Filistin mendatangi dia dengan bersorak-sorak, maka berkuasalah Roh TUHAN atas dia [Simson] dan tali-tali pada tangannya menjadi seperti batang rami yang telah habis dimakan api dan segala pengikatnya hancur tanggal dari tangannya. Kemudian ia menemui sebuah tulang rahang keledai yang masih baru, diulurkannya tangannya, dipungutnya dan dipukulnya mati seribu orang dengan tulang itu. Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul." (Hakim-hakim 15:14-16)
Kedua teks yang baru saja dikutip [Bilangan 6:5-6 dan Hakim-hakim 15:14-16] membuktikan bahwa kehebatan Simson berasal dari kuasa Roh Allah dan bukan takhyul atau mitos belaka. Hal itu juga dibuktikan bahwa setelah Simson mengingkari nazarnya (tidak setia lagi pada Tuhan) dengan rambutnya dicukur, Tuhan meninggalkan dia:
Lalu berserulah perempuan itu: "Orang Filistin menyergap engkau, Simson!" Maka terjagalah ia dari tidurnya serta katanya: "Seperti yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta lepas." Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN telah meninggalkan dia. Orang Filistin itu menangkap dia, mencungkil kedua matanya dan membawanya ke Gaza. Di situ ia dibelenggu dengan dua rantai tembaga dan pekerjaannya di penjara ialah menggiling. (Hakim-hakim 16:20-21)
Sebuah catatan kecil saja. Delila bukanlah seorang pelacur. Alkitab tidak memberi informasi bahwa dia seorang pelacur. Yang benar adalah seorang upahan. Delila dipakai oleh orang Filistin untuk menjatuhkan Simson. Kalaupun Delila adalah seorang pelacur, apakah itu membuktikan bahwa para perempuan Filistin (Palestina sekarang), yang menurut Simson sebagai bangsa Keledai, memang gemar melacurkan diri kepada orang-orang Yahudi?.
Kesimpulannya, tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwa kisah Simson dalam Hakim-hakim 15 dan 16 adalah kisah takhyul, atau hanya sebuah mitos saja.
i. Ayat-ayat Dusta?
Molyadi mengutip sejumlah teks Alkitab untuk mendiskreditkan Paulus dan Alkitab. Dari antaranya adalah Roma 3:7, Roma 5:20, 1Korintus 9:20-22, 2Korintus 12:16. Dengan mengacu pada 2Korintus 12:16, Molyadi memberi komentar:
“Kata lain tipu daya adalah tipu muslihat, atau akal bulus. Tetapi citra negatif Paulus yang licik…berubah total setelah penerbit Alkitab Indonesia menambahkan kata “kamu katakana” dalam ayat tersebut: “Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi –kamu katakana- dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya” (2Korintus 12:16, Alkitab Terjemahan Baru)”
Kita perlu membaca teks tersebut sesuai dengan maksud dan konteksnya. Paulus menyampaikan sejumlah hal yang penting kepada Jemaat di Korintus bahwa untuk sementara Paulus mengedepankan Jemaat Korintus dibandingkan dengan Jemaat-jemaat lainnya. Paulus juga tidak menjadi beban bagi Jemaat Korintus. Paulus bahkan sudah tiga kali bersiap-siap untuk mengunjungi Jemaat Korintus dan tidak akan menjadi beban bagi mereka. Paulus tidak menginginkan harta benda Jemaat Korintus, tetapi Jemaat itu sendiri. Paulus sadar bahwa bukan Jemaat yang harus memberi dia makanan dan minuman, atau keperluan lainnya, tetapi sebaliknya Pauluslah yang harus memperhatikan kebutuhan Jemaatnya. Itulah sebabnya Paulus suka mengorbankan segala miliknya dan bahkan mengorbankan dirinya untuk Jemaatnya. Walaupun demikian, ternyata Paulus merasa bahwa dirinya kurang diperhatikan dan dikasihi oleh Jemaat Korintus.
“Karena itu aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan diriku untuk kamu. Jadi jika aku sangat mengasihi kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi? (2Korintus 12:15).
Marilah kita berhikmat.! Kalau Anda mengatakan bahwa apa yang dikatakan oleh Paulus dalam 2 Korintus 12:16 adalah benar, maka Anda seharusnya juga menerima segala sesuatu yang dikatakan oleh Paulus dalam ayat-ayat lainnya adalah benar, bahwa Paulus bukan pendusta (Roma 9:1, 2 Korintus 11:31, Galatia 1:20, 1Timotius 2:7). Anda dihadapkan pada dua kenyataan yang berbeda. Apakah Paulus seorang pendusta, atau bukan pendusta.? Kalau ternyata bahwa Anda memilih opsi Paulus adalah Pendusta, dan oleh karenanya, maka apa yang dikatakan Paulus dalam Roma 9:1, 2 Korintus 11:31, Galatia 1:20, 1Timotius 2:7 adalah juga tidak benar. Hal itu berarti bahwa tidak ada jaminan bagi Anda untuk menerima bahwa perkataan Paulus dalam 2 Korintus 12:16 adalah benar. Artinya, tidak benar melalui 2 Korintus 12:16 Paulus menyatakan dirinya sebagai seorang penipu daya, atau seorang yang licik. Pikirkanlah itu dengan baik sebelum anda terlalu jauh memfitnah Paulus, yang akhirnya menghancurkan keselamatan jiwa anda sendiri.
Lalu, bagaimana kita memahami dan menempatkan teks 2Korintus 12:16?
Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi--kamu katakan--dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya.
Konteks dekatnya (teks 2 Korintus 12:15) menegaskan bahwa Paulus suka mengorbankan miliknya, bahkan dirinya karena sangat mengasihi Jemaat Korintus, maka MUSTAHIL dia berdusta terhadap orang yang sangat ia kasihi. Hal itu didukung oleh pertanyaan retoris yang ia ajukan:
Jadi pernahkah aku mengambil untung dari pada kamu oleh seorang dari antara mereka, yang kuutus kepada kamu? (2Korintus 12:16).
Jika anda menuduh Paulus adalah seorang penipu, pendusta, maka anda terlebih dahulu memberikan jawaban atas pertanyaannya. Ingat penipu/pendusta adalah orang yang mengucapkan perkataan, atau melakukan tindakan yang tidak jujur dengan maksud mencari untung. Keuntungan apakah yang diperoleh Paulus dari penipuannya terhadap Jemaat di Korintus? Jawaban atas pertanyaan itu tidak boleh diambil dari luar konteks perkataan Paulus yakni Jemaat Korintus. Kami pastikan, anda tidak akan menemukan jawabannya. Paulus tidak menipu Jemaat Korintus. Dia bukan penipu daya sebagaimana dituduhkan oleh banyak kalangan yang anti Paulus.
Apa yang dapat kita rasakan dari perkataan Paulus dalam ayat 16 adalah bahwa dia dituduh mencari untung: harta entah berupa uang, atau harta benda lainnya (2Korintus 12:14).
i. Ramalan Meleset Tak Terjadi?
Banyak kalangan, terutama semua orang yang anti Alkitab dan yang setengah percaya padanya mengatakan bahwa “Alkitab mengandung ayat-ayat ilahi (maksud Allah) dan ayat-ayat palsu/terkorup”. Anehnya, pada saat yang sama si anti Alkitab tadi dapat menjilat ludahnya sendiri. Jika ada ayat Alkitab yang diduganya mendukung akidah agamanya, maka ia katakan bahwa ayat itu bersifat ilahi (berasal dari Allah), tetapi ketika ia berhadapan dengan teks-teks Alkitab yang menentang aqidah agamanya, maka ia berkata: “ayat-ayat itu palsu/terkorup”. Ia dapat menjilat kembali ludahnya, sebab ia memiliki alasan bahwa di dalam ludahnya mengandung obat. Prinsip seperti itu tidak benar.
Kalau ada pernyataan: “ada ramalan dalam Alkitab yang tidak terjadi”, maka perlu dipikirkan: “Terjadinya” menurut pengertian siapa dan apa?. Apakah menurut pengertian pembaca, pendengar, atau menurut dia yang menyampaikan “ramalan”?. Ini penting agar kita tidak salah sangka. Memahami maksud tulisan pengarang Alkitab adalah lebih baik daripada memaksakan pikiran sendiri ke dalam maksud pengarang Alkitab. Kami akan mengemukakan sejumlah keberatan dari Molyadi mengenai kebenaran (ramalan) dalam Alkitab:.
Pertama, Molyadi menulis:
“Paulus meramalkan kedatangan Yesus akan tiba ketika dia dan para pengikutnya masih hidup (1 Tesalonika 4:16-17). Ramalan ini meleset tak terpenuhi karena Paulus dan para pengikutnya sudah mati semuanya, tetapi Yesus belum datang menjemput mereka. Bukan Yesus yang menjemput Paulus untuk di bawa naik ke awang-awang, tetapi pedang kaisar Nero yang memenggal leher Paulus di Roma tahun 67 M”.
Mari kita lihat teks yang dikutip Molyadi secara lengkap sebagai berikut:.
Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. (1 Tesalonika 4:14-17)
Pikiran pengkritik di atas meletakkan kedatangan Kristus menurut pikirannya sendiri yakni “kedatangan Kristus HANYA dimengerti secara kronos, temporal, waktu. Kalimat “kita yang hidup, yang masih tinggal” dimengerti hanya menyangkut: “Paulus dan Jemaat Tesalonika sezamanya”, sementara kalimat “kedatangan Tuhan” dipahami sebatas: akhir zaman (manusia dan isi alam lenyap.) Pikiran seperti itu memposisikan Paulus sebagai peramal yang berdusta. Tetapi, faktanya, Paulus tidak secara spesifik menempatkan dirinya (aku Paulus) dan Jemaat Tesalonika masih hidup (temporal) ketika Tuhan datang di akhir zaman kelak. Paulus memakai ungkapan umum: “KITA yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhanl”. Artinya, bisa mengenai Paulus dan Jemaat sezamanya, tetapi juga mengenai Jemaat (Gereja) yang akan datang. Apa yang dikatakan oleh Paulus dalam 1Tesalonika 4:14-17 adalah diinspirasikan dan digerakkan oleh Roh Kudus untuk dibukukan dan diwartakan, maka tidak otomatis “hanya untuk Paulus dan Jemaat Tesalonika”, tetapi juga untuk Gereja yang masih hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan.
Kita dapat bertanya: Kalau toh, “1Tesalonika 4:14-17” maksudnya adalah orang-orang percaya menjelang dan saat Tuhan datang di akhir zaman kelak, mengapa Paulus tidak memakai kata “MEREKA”?. Hal itu disebabkan karena Paulus menyadari bahwa Kristus sudah, sedang dan akan datang. ‘Kedatangan Kristus’ dipahami tidak hanya secara kronos, temporal (akhir zaman: manusia mati dan isi alam hancur lenyap), TETAPI JUGA dipahami secara metasisik-spiritual, cairos (saat berahmat: dikaruniai Roh Kudus, iman, pengharapan dan kasih). Tuhan sendiri telah turun dan datang kepada seluruh isi alam, saat teramat berahmat, dan secara unik kepada Paulus (Kisah Para Rasul 9:1-19, 22:3-16, 26:9-18), tetapi juga Tuhan yang sama akan datang, meskipun Paulus sudah meninggal.
Fakta tersebut di atas (kedatangan Tuhan sebagai akhir zaman dan saat berahmat), mendorong Paulus memberi nasihat secara praktis kepada Jemaatnya. Paulus menasihatkan agar Jemaat tidak takut menghapi maut (kematian), kapan dan dimanapun maut itu datang sebab rahmat Kristus mendahuluinya. Paulus mengingatkan bahwa manakala maut datang (artinya ada anggota Jemaat yang meninggal), Jemaat harus tetap yakin bahwa Kristus telah datang mendahului maut dan membangkitkan mereka, jauh sebelum kematian menimpa masing-masing orang, Tuhan telah datang menyatakan rahmatNya.
Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus (Efesus 4:10-12).
Selain Paulus, para murid yang lain pun telah bertemu dengan Yesus yang bangkit, tepatnya setelah mengalahkan kematian. Yesus telah turun dan datang menjumpai umat kesayanganNya (Kisah Para Rasul 1:3, 13:31, 1Korintus 15:6-8, dll), sekalipun kematian fisik temporal mereka baru terjadi jauh sesudah kedatangan Tuhan yang menampakkan diriNya.
Kedua, Molyadi menulis:
“Ramalan bahwa Kerajaan Allah akan tiba sebelum para murid Yesus selesai mengunjungi kota-kota Israel (Matius 10:23, Matius 16:28). Ramalan ini meleset jauh, sebab sampai sat ini Yesus belum juga turun datang kembali ke dunia. Padahal para murid Yesus sudah mati semua 2000 tahun yang lalu”
Konsep yang ada di benak pengkritik sbb.:
“ Kerajaan Allah adalah Yesus turun ke dunia. Yesus turun ke dunia sama dengan kiamat. Seharusnya, sebelum para murid selesai mengunjungi kota-kota Israel, Yesus sudah turun ke dunia (kiamat sudah terjadi). Faktanya, Yesus belum turun (kiamat belum terjadi), tetapi para murid sudah mati. Jadi, ramalan itu meleset jauh.”
Kekristenan, barangkali satu-satunya agama di jagat ini yang paling mudah disalah-mengerti oleh manusia yang bergama non Kristen. Tulisan Molyadi menegaskan hal itu. Ajaran suatu agama memang tidak harus mudah dipahami sebab agama berasal bukan dari manusia tetapi dari Allah sendiri. Kalau ada agama yang paling mudah dimengerti, atau ada orang yang mengklaim agamanya berasal dari Allah karena mudah dimengerti oleh manusia, pada dasarnya agama seperti itu adalah produk kecerdasan manusia. Orang bijak mengatakan: “Jika Anda mengenal Allah, maka Anda adalah Allah”. Demikian juga, jika Anda mengenal agama Kristen, maka Anda adalah pemeluknya. Terbukti bahwa apa yang ditulis oleh oleh Molyadi bukanlah pemahaman Kristen. Jadi, memang benar dia bukan orang Kristen. Apakah Kerajaan Allah sama dengan Yesus turun ke dunia (akhir zaman) sebagaimana dimengerti oleh pengkritik di atas? Sama sekali tidak melulu kedatangan Yesus di akhir zaman. Kerajaan Allah berkaitan dengan:
1. Kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. (Roma 14:17)
2. Injil (Matius 4:23, Lukas 4:43, 8:1, Kisah Para Rasul 8:12)).
3. Kuasa Roh Kudus (Matius 12:28, Markus 9:1))
4. Kuasa (I Korintus 4:20).
5. Sabda Tuhan (Markus 4)
6. Orang beruang sulit memasukinya (Markus 10:23-24)
7. Sang Bijak Tak Jauh dari Kerajaan Allah (Markus 12:34)
8. Orang miskin adaalah yang empunya (Lukas 6:20)
9. Perlu karunia dari Yesus untuk mengenal Kerajaan Allah (Lukas 8:10)
10. Kuasa Allah ( Lukas 11:20)
11. Datang tanpa tanda lahiriah (Lukas 17:20)
12. Ada diantara manusia (Lukas 17:21)
13. Syarat dapat melihat Kerajaan Allah: dilahirkan kembali (Yohanes 3:3)
14. Syarat dapat memasuki Kerajaan Allah: Dilahirkan dari air dan Roh (Yohanes 3:5)
15. Orang miskin dan orang yang dianiaya karena kebenaran adalah yang empunya (Matius 3:5.10)
16. Anak Manusia mengusir penyesat dari KerajaanNya. (matius 13:41)
17. Seumpama harta yang terpendam (Matius 13:44)
18. Seumpama pedagang yang mencari mutiara (Matius 13:45)
19. Seumpama pukat (matius 13:47)
20. Seumpama tuan rumah yang mengeluarkan hartanya (Matius 13:53)
21. Kunci Kerajaan Allah diberikan kepada Petrus (Matius 16:19)
22. Anak Manusia adalah Rajanya (matius 16:28)
23. Seumpama seorang raja yang mengadakan perhitungan dengan hambanya (Matius 18:23)
24. Seumpama gadis yang bijaksana (Matius 25:1)
25. Seumpama orang yang mempercayakan hartanya (Matius 25:14)
26. Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. (Kisah Para rasul 14:22)
27. Orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? (1Korintus 6:9)
28. Pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (I Korintus 6:9)
29. Diserahkan oleh Yesus kepada Bapa (1Korintus 15:24)
30. Daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (1Korintus 15:50)
31. Anak-anak dan orang-orang yang seperti mereka adalah orang yang empunya Kerajaan Allah. (Markus 10:14-15)
32. Orang-orang yang beruang sukar masuk ke ke dalam Kerajaan Allah." (markus 10:23)
33. Alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. (Markus 10:24-25)
34. Orang bijaksana tidak jauh dari Kerajaan Allah (Markus 12:34)
35. Yesus diutus untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah" (Lukas 4:43)
36. Orang miskin adalah yang empaunya Kerajaan Allah. (Lukas 6:20)
37. Sulita dimengerti oleh orang yang tidak percaya(Lukas 8:10)
38. Berkaitan dengan kuasa Allah (Lukas 11:20)
39. Lukas 17:20. "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah,
40. Ada diantara orang yang percaya (Lukas 17:21)
41. Orang beruang sukar memasuki kerajaan Allah ( Lukas 18:17)
42. Dilahirkan kembali (Yohanes 3:3-5).
43. Bukan dari dunia ini( Yohanes 18:36)
44. Dalam Kerajaan Allah tidak ada: pesta pora, bidadari cantik, (Galatia 5:21)
45. Dalam Kerajaan Allah tidak ada: orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala (Efesus 5:5)
46. Kerajaan Allah adalah Kerajaan Tuhan dan Juru Selamat kita Yesus kristus (II Petrus 1:11)
Teks-teks di atas hanya sebahagiaan kecil saja dari keseluruhan teks Alkitab yang berbicara tentang Kerajaan Allah. Kerajaan itu adalah Allah sendiri melalui Yesus Kristus. Kerajaan Allah berarti Allah meraja. Manakala pada saat ini Anda dikuasai oleh seluruh kehendak Allah dan hidup menurut kehendakNya itu, maka sesungguhnya Kerajaan Allah telah datang kepadaMu. Dia yang menjadi Raja dalam kerajaanNya. Untuk lebih jelasnya, silahkan saja anda membaca sendiri Alkitab.
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
Re: Soal2 sekitar iman Kristen
a. Ayat-ayat Rasialis ?
Berkaitan dengan point ini, Molyadi mengutip sejumlah teks Alkitab, yang menurut dia bersifat rasialis: 2 Raja-raja 5:15, Wahyu 7:4-8 14:1-3, Ulangan 14:21, 15:3, 23;19-20.
Rasialis berarti mempertahankan atau mengedepankan perbedaan ras, bangsa, suku bangsa, juga berarti orang yang menganut paham rasialisme. Paham rasialisme yakni prasangka berdasarkan keturunan bangsa, perlakuan yang berat sebelah terhadap suku bangsa yang berbeda, ras diri sendiri adalah ras yang paling unggul.
2 Raja-raja 5:15
5:15. Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!"
Jika anda membaca teks di atas dengan hati bersih dan kepala dingin, anda akan tahu bahwa Naaman menyatakan imannya bahwa Allah hanya ada di Israel. Mengapa Naaman percaya bahwa Allah hanya ada di Israel? Karena Namaan tahu persis bahwa selain Allah Israel tidak ada dewa atau allah lain yang dapat menyembuhkan kustanya. Dewa orang Aram ternyata tidak dapat menyelamatkan Namaan. Pernyataan Naaman merupakan ungkapan hati, ungkapan iman yang murni dari jiwanya, bukan pernyataan filosofis dimana Allah tidak dapat dibatasi oleh tempat tertentu. Karena ungkapan iman, maka kita tahu bahwa Allah berkenan mendengarkan orang-orang yang percaya kepadaNya. Jadi, tidak ada kaitannya dengan rasialis.
Wahyu 7:4-8
7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. 7:5 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu, 7:6 dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu, 7:7 dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu, 7:8 dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.
Terlalu berlebihan kalau ada orang mengatakan bahwa teks di atas bersifat rasialis. Angka-angka yang disebut di atas bersifat simbolis. Inti yang mau diungkapkan adalah suku-suku Israel diselamatkan. Angka 12 melambangkan 12 suku dan angka 1000 melambangkan kesempurnaan Allah. Jadi, umat Israel diselamatkan oleh Allah yang mahasempurna dalam segala rancangan dan rencana penyelamatanNya bagi Israel. Angka 1000 juga mau menegaskan universalitas keselamatan yang ditawarkan oleh Allah: berlaku bagi semua orang, segala zaman dan bangsa. Jika seseorang percaya sebagaimana suku-suku Israel percaya kepada Yahwe, maka mereka juga diselamatkan oleh Yahwe yang sama.
Wahyu 14:1-5
14:1. Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. 14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. 14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. 14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. 14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Molyadi kemudian memberi komentar atas teks di atas: “Sorga rasialis hanya milik 144 ribu orang Israel saja.”
Entah darimana pemahaman seperti itu. Padahal teks jelas menegaskan hal-hal berikut ini:
• Anak Domba berdiri di bukit Sion
• Ada seratus empat puluh empat ribu orang mengiringi (berada bersama) Anak Domba
• Di dahi pengiring Anak Domba tertulis nama Anak Domba dan Nama BapaNya.
• Pengiring Anak Domba menyanyikan suatu nyanyian baru dan hanya mereka yang dapat mempelajarinya
• Pengiring Anak Domba itu telah ditebus dari bumi
• Pengiring Anak Domba adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan,
• Pengiring Anak Domba itu murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
• Pengiring Anak Domba merupakan korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
• Pada mulut pengiring Anak Domba tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Catatan penting yang perlu diketahui adalah angka 144. 000. Angka itu adalah simbolisasi dari universalitas penyelamatan Allah. 144 adalah hasil 12x12. Ini mau menegaskan bahwa siapapun yang menjadi murid Anak Domba akan diselamatkan. Menjadi murid berarti menjadi pengiring Anak Domba dan itu berarti: tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, hidup murni sama seperti perawan, setia mengikuti Anak Domba, tidak berdusta dan tidak bercela. Nah, siapa pun yang hidup seperti itu akan diselamatkan dan bagi dialah penyelamatan dari Allah yang sempurna (dilambangkan dengan angka ribuan).
Ulangan 14:21,
14:21 Janganlah kamu memakan bangkai apapun, tetapi boleh kauberikan kepada pendatang yang di dalam tempatmu untuk dimakan, atau boleh kaujual kepada orang asing; sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu. Janganlah kaumasak anak kambing dalam air susu induknya."
Molyadi memberikan catatannya:
“Tuhan meracuni orang asing (non Israel) dengan bangkai karena orang asing dianggap “tidak kudus” (Ulangan 14:21)”
Apa itu bangkai? Apakah itu racun? Bangkai adalah tubuh yang sudah mati, dan jika dikaitkan dengan “makan”, maka kata bangkai biasanya untuk binatang. Jadi, bangkai berarti tubuh binatang yang sudah mati. Racun adalah zat (gas dll) yang kalau dimakan, atau dihirup dapat menyebabkan sakit atau mati. Memang bangkai dapat saja mengandung racun, tetapi itu tidak berarti bahwa setiap binatang yang mati pasti mengandung racun yang mematikan. Binatang yang sudah mati, tidak otomatis berarti bangkai yang sudah membusuk (yang kalau dimakan dapat menyebabkan kematian). Jadi, bangkai tidak sama dengan racun. Nah, Ulangan 14: 21 mengandung larangan (tidak boleh) bagi bangsa Israel, sedangkan bangsa yang lain tidak. Larangan itu penting sebab bangsa Israel adalah bangsa yang kudus pilihan Allah. Dengan demikian bangsa Israel aman dari godaan memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala-berhala. Yang lebih penting konsep “kudus” bukan terutama sebagai keutamaan moral, tetapi lebih pada keunikan, ekslusivitas umat pilihan Allah. Peraturan/larangan yang berkaitan dengan makanan menegaskan keunikan tersebut, artinya lain dengan bangsa asing yang tidak memiliki larangan dalam hal makanan.
Ulangan 15:3,
“Dari seorang asing boleh kautagih, tetapi piutangmu kepada saudaramu haruslah kauhapuskan. “
Menarik bahwa Molyadi menulis sbb:
“Piutang kepada sesame Israel tidak boleh ditagih, tetapi piutang kepada orang asing harus ditagih”
Siapa pun yang masih waras pasti tidak setuju dengan pendapat Molyadi karena jelas-jelas tidak sesuai dengan teks.
Ulangan 15:3 adalah bagian lain lagi dari keunikan bangsa pilihan itu. Allah menghendaki demikian.
a. Berkaitan dengan aturan utang-piutang, Israel dididik dengan suatu kebebasan pilihan berbuat baik: boleh kau tagih tetapi tidak wajib. Siapa yang tidak menagih adalah baik, tetapi siapa yang menagih tidaklah jahat. Kemurahan hati tidak wajib diberikan kepada mereka yang tidak percaya.
b. Tetapi kepada sesama bangsa pilihan, sesama orang percaya, kemurahan hati harus dinyata-wujudkan, harus diutamakan. Tanpa tawar-menawar. (Bdk Gal 6:10)
23;19-20
23:19 "Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan atau apapun yang dapat dibungakan. 23:20 Dari orang asing boleh engkau memungut bunga, tetapi dari saudaramu janganlah engkau memungut bunga--supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala usahamu di negeri yang engkau masuki untuk mendudukinya."
Molyadi memberikan catatannya:
“Sesama Israel dilarang rentenir tetapi dibolehkan kepada Non Israel (Ulangan 23:19-20)”.
Jalan pikiran dibalik tulisan itu: “Seharusnya jika Tuhan melarang rentenir kepada sesame Israel, maka dilarang juga rentenir kepada Non Israel. Jika tidak, dan ternyata tidak, maka Tuhan adalah rasialis”.
Logika seperti itu tentu tidak tepat. Ambil contoh: Allah menyelamatkan semua orang Muslim. Seharusnya, jika Allah menyelamatkan semua orang Muslim, maka Allah juga menyelamatkan orang Non Muslim (kafir). Jika tidak menyelamatkan orang kafir, dan ternyata tidak Allah memang tidak menyelamatkan orang kafir, maka Allah adalah rasialis.
Jalan pikiran seperti itu, sekali lag tidak tepat. Ingat!!! Apa salah kalau seorang tidak boleh membungakan apa pun kepada sesama saudaranya. Bangsa Israel itu berasal dari satu ayah dan satu ibu. Amat tidak masuk akal kalau mereka saling membungakan uang. Kepada orang lain, tentu saja boleh, tetapi bukan kewajiban.
Mengapa Yahwe membolehkan (ingat BUKAN mewajibkan) Israel membungakan uang kepada orang asing? Jika pertanyaan tersebut tersimpan di benak para pengkritik Alkitab, maka kita dengan yakin menjawab: “mengapa tidak boleh? Irihatikah Anda karena Tuhan mewajibkan umat Israel tidak boleh membungakan harta miliknya kepada sesama saudaranya Israel? Jadi, pertanyaan para pengkritik Alkitab pada dasarnya eror sebab mereka menuntut: jika Yahwe bertindak begini kepada Israel, maka tindakan yang sama berlaku juga bagi non Israel, jika tidak maka Yahwe adalah rasialis. Pada dasarnya Yahwe bertindak sesuai dengan siapakah kita dihadapaNya. Jika Yahwe menyelamatkan orang-orang yang percayakan kepadaNya, bagaimana mungkin tindakan yang sama harus pula berlaku bagi orang yang tidak percaya kepadaNya? Karena Israel adalah umat pilihanNya, maka mereka diminta untuk mentaati perintah, hukum dan larangannya. Yahwe melarang membungakan uang kepada sesame saudara beriman, tetapi kepada orang-orang yang tidak beriman, tidak perlu ada larangan khusus. Larangan yang berlaku umum: tidak boleh kepada sesame Israel dan tidak boleh juga kepada non Israel adalah juga kehendak Yahwe. Patut diingat pula: Yahwe melarang Israel membungakan uang kepada sesame saudaranya Israel dengan maksud agar penyelenggaraan ekonomi dan finansial hanya dicukupkan oleh Yahwe. Israel tidak perlu merasa kurang dan karenanya harus membungakan uangnya. Kebutuhan mereka akan dipenuhi oleh Yahwe sendiri. ini soal iman yang musti dihayati oleh Israel.
b. Ayat Ragu-ragu?
Menurut Molyadi, ada begitu banyak ayat ragu-ragu (tidak yakin) dalam Alkitab. Ia menulis sbb.:
“Tuhan dalam ayat-ayat manusiawi merasa ragu-ragu dalam menginspirasiakan wahyuNya sehingga memakai kata dugaan “kira-kira”. Kira-kira jam tiga malam (Matius 14:25, Markus 6: 48), kira-kira jam 3 petang (Kis 10:3)…Ayat-ayat yang memamerkan keragu-raguan Tuhan itu tidak patut disebut firman Allah, karena Tuhan itu Maha tahu. Dia mengetahui detail atas segala gerak laku dan amal perbuatan, baik perbuatan jasmani yang bisa dilihat oleh manusia, maupun isyarat hati yang tidak bisa ditangkap oleh panca indra. “Karena Tuhan itu Allah yang Mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji” (1Samuel 2:3)
Menarik bahwa semua kata “kira-kira” yang ada dalam Alkitab dari mulut para pengarang. Tak satu pun yang yang keluar dari perkataan Yahwe Tuhan.
Banyak orang tidak memahami sifat unik Alkitab: insani serentak ilahi, mengandung perkataan manusia serentak perkataan Yahwe sendiri. Kita dengan mudah mengetahui bahwa suatu ayat berasal dari Yahwe atau dari pengarang. Misalnya:
Matius 14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ayat ini jelas berasal dari pengarang.
Bandingkan perkataan Alkitab berikut ini:
"Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku. Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Kusebutkan kepadamu; akan berjalan malaikat-Ku di depanmu, tetapi pada hari pembalasan-Ku itu Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka." (Keluaran 32:33-34) Ayat ini jelas berasal dari Yahwe sendiri.
Mengapa Tuhan membiarkan pengarang berada dalam keraguan sengga mereka memakai kata-kata “kira-kira” tanda ketidakpastian? Tuhan membiarkan semuanya itu karena Dia menghendaki agar manusia tahu bahwa Alkitab dibentuk bukan semata-mata Allah adalah pengarangnya, tetapi juga manusia. Jika demikian, maka kedua sifat (ilahi dan insani) dari pengarang Alkitab juga akan jelas tampak.
Sebenarnya semua kitab agama di bumi ini bersifat demikian, tetapi kadang-kadang manusia menyangkal fakta itu.
Kita ambil contoh dari Alquran berikut ini sebagai pembanding:
a. BOLEH JADI kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu (Qs 26:3).
b. BOLEH JADI mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) (Qs 49:11)
c. BOLEH JADI wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) (Qs 49:11)
d. BOLEH JADI Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu…yang janda dan yang perawan. (Qs 66:5)
e. MUDAH-MUDAHAN TUHAN kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…". (Qs 66:
f. MUDAH-MUDAHAN TUHAN memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu (Qs 68:32)
Menarik bahwa tidak semua kata boleh jadi dalam teks Alquran di atas berasal dari pengarang Alquran, tetapi ada juga yang berasal dari mulut Allah. Sama menariknya, kita mustahil serta-merta mengatakan bahwa semua kalimat BOLEH JADI di atas otentik dari Allah. Kita hanya bisa mengulangi apa yang dikatakan oleh Molyadi:
Ayat-ayat yang memamerkan keragu-raguan Tuhan itu tidak patut disebut firman Allah, karena Tuhan itu Maha tahu. Dia mengetahui detail atas segala gerak laku dan amal perbuatan, baik perbuatan jasmani yang bisa dilihat oleh manusia, maupun isyarat hati yang tidak bisa ditangkap oleh panca indra.
10. Kontradiksi Alkitab?
Orang-orang modern, baik ateis atau skeptis, filosof dan lain-lain kerap mengatakan bahwa Alkitab penuh dengan kotradiksi. Tidak terkecuali orang-orang beragama bukan Kristen, misalnya Molyadi yang beragama Islam menulis sebagai berikut:
“Tuhan bisa dilihat atau tidak?
a. Tuhan TIDAK BISA dilihat dan didengar (Yohanes 5:37, 1Tim 1:17, 6:16, Kel 33:20, 1Yoh 4:12).
b. Tuhan BISA DILIHAT organ tubuhnya:
– Tuhan bisa dilihat dengan mata kepala (Kel 33:11, Kej 18:1, Yoh 5:37), Kel 33:20, 1Tim 6:16, 1Tim 1:17, 1Yoh 4:12, Kej 26:24).
– Tuhan kelihatan kakiNya (Keluaran 24:9-10)
– Tuhan kelihatan sedang duduk (Yesaya 6:1)
– Tuhan bisa dilihat dari kejauhan (Yeremia 31:3)”
Apa komentar kita?
a. Pada dasarnya Tuhan dapat dan tidak dapat dilihat dengan mata kepala manusia. Antara dapat dan tidak dapat dilihat bukanlah sesuatu yang kontradiktif. Pada waktu tertentu dan suasana tertentu Tuhan dapat dilihat, sedangkan pada waktu dan suasana lainnya Ia tidak dapat dilihat. Ini sama dengan Tuhan jauh, tetapi juga dekat bahkan pada waktu yang bersamaan. Tuhan menggetarkan tetapi juga menggairahkan. Kedua fakta itulah yang diungkapkan oleh Alkitab.
b. Gaya bahasa generalisasi.
a. Pernyataan pertama: “Tak seorang pun mengenal presiden Amerika Serikat Barack Obama”.
b. Pernyataan kedua: “Semua orang mengenal presiden Amerika Serikat”
c. Jika kedua pernyataan di atas lepas dari konteksnya dan diperdebatkan 2000 tahun kemudian, maka kedua pernyataan itu saling bertentangan satu sama lain.
d. Andaikan saja konteks pernyataan pertama diketahui misalnya anak-anak TK Santo Tarcisius Indonesia, maka tentu tidak bertentangan dengan pernyataan kedua.
e. Andaikan saja konteks pernyataan kedua diketahui, misalnya, anggota kabinet presiden Barack Obama, maka tentu tidak bertentangan dengan pernyataan pertama.
f. Demikian juga sejumlah pernyataan yang dikemukakan dalam Alkitab. Alkitab perlu dipahami sesuai dengan konteksnya, maksud dan tujuan pengarang, situasi dan alasan yang melatarbelakangi suatu karangan ditulis. Maka kita yang membaca Alkitab di zaman ini tidak mungkin tersesat.
c. Perlu diingat: melihat sifatnya paradoks. Tuhan melihat diriNya berbeda dengan manusia melihat Dia. Yesus melihat Allah berbeda dengan manusia melihat Allah. Yesus melihat Allah di dalam diriNya, sedangkan manusia melihat Allah di luar dari dirinya.
d. Yesus melihat Allah di dalam diriNya. Pada suatu waktu Yesus berkata: “Hanya dia yang datang dari Allah, Dialah yang TELAH MELIHAT BAPA” (Yohanes 6:46), sementara dalam 1 Yohanes 4:12 dikatakan: “TIDAK ADA SEORANG PUN YANG PERNAH MELIHAT ALLAH”. Kedua pernyataan itu seakan-akan kontradiktif, TETAPI sebenarnya tidak. Keduanya justeru saling menegaskan. Perkataan Yesus: DATANG DARI ALLAH mengungkapkan kesadaran akan Ke-Allah-anNya. Perkataan: “Dialah yang telah melihat Bapa mengungkapkan fakta bahwa Yesus melihat Allah ke dalam diriNya karena “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku…Bapa yang diam di dalam Aku” (Yohanes 14:10) sebab “Aku dan Bapa adalah SATU” (Yohanes 10:30). Jadi, benarlah kalau Alkitab berkata: “Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah” (1Yohanes 4:12), sebab “hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa” (Yohanes 6:46). Manusia di bumi ini tidak seperti Yesus yang datang dari Allah, manusia datang dari darah dan daging manusia.
e. Manusia melihat Allah di luar dirinya. Yakub berkata: “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong” (Kejadian 32:30). Pengalaman Yakub ini seakan ditentang langsung baik oleh Yesus (Yohanes 6:46) maupun oleh pengarang 1Yohanes 4:12. Namun sebenarnya tidaklah demikian. Yakub melihat Allah di luar dirinya dan Yesus tidak pernah meyangkal fakta itu. Dia sendiri berkata kepada para muridNya: “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yohanes 14:9), sedangkan 1Yohanes 4:12 menegaskan manusia (tak seorang pun ) melihat Allah di dalam dirinya (sebagaimana Yesus melihat Allah di dalam diriNya, melihat dan menyadari ke-Allah-anNya sendiri). Allah jutru di lihat di luar diri yakni di dalam kasih yang telah dianugerahkan oleh Allah (1Yohanes 4:7)
f. Konteks pembicaraan pengarang 1 Yohanes 4:12 adalah orang-orang Kristen, yakni Jemaat yang menjadi tujuan surat. Yohanes tahu persis bahwa tak seorang pun dari pembaca suratnya telah melihat Allah. Ketika pengarang 1 Yohanes 4:12 mengatakan: “Tak ada seorang pun yang pernah melihat Allah” itu tidak berarti bahwa pengarang Yohanes mau menyangkal bahwa Yesus telah melihat Allah.
g. Ketika Yesus mengatakan: “Hanya dia yang datang dari Allah, Dialah yang TELAH MELIHAT BAPA” (Yohanes 6:46)” itu tidak berarti bahwa Yesus sedang menyangkal pengalaman Yakub yang telah melihat Allah, juga tidak sedang menyangkal pernyataan pengarang 1 Yohanes 4:12. Yesus sedang berbicara dengan para murid atau pendengarNya yang memang tidak pernah melihat BapaNya.
h. Kita juga perlu tahu bahwa pengarang Alkitab kerapkali memakai gaya bahasa anthropomorfisme (seakan-akan Tuhan itu sama seperti manusia). Tidak heran: Tuhan bisa dilihat dengan mata kepala, Tuhan kelihatan kakiNya, Tuhan kelihatan sedang duduk. Namun intinya jelas bahwa manusia memiliki pengalaman (inderawi maupun spiritual) personal dengan Allah.
i. Tuhan adalah Pencipta segala sesuatu. Anda dan saya dicipta oleh Dia. Apakah Anda yakin bahwa suatu waktu kelak Anda akan melihat Dia yang menciptakan Anda dari muka ke muka? Orang Kristen akan melihat Dia dari muka ke muka dalam keadaanNya yang sebenarnya pada waktunya (Tidak perlu ragu sebab begitu banyak peristiwa yang dialami oleh para nabi, atau orang-orang yang percaya TELAH MELIHAT TUHAN. Syaratnya, seseorang haruslah suci hatinya (Matius 5:
j. Nah, keseluruhan teks yang dianggap kontradiktif oleh sejumlah kalangan yang anti Alkitab pada dasarnya disebabkan karena ketidaktahuan mereka saja, atau tepatnya karena mereka tidak dikaruniai Roh Kudus sehingga tidak mampu memahami Alkitab secara baik dan benar. Jadi, tidak ada satu pun teks Alkitab yang bersifat kontradiktif.
Berkaitan dengan point ini, Molyadi mengutip sejumlah teks Alkitab, yang menurut dia bersifat rasialis: 2 Raja-raja 5:15, Wahyu 7:4-8 14:1-3, Ulangan 14:21, 15:3, 23;19-20.
Rasialis berarti mempertahankan atau mengedepankan perbedaan ras, bangsa, suku bangsa, juga berarti orang yang menganut paham rasialisme. Paham rasialisme yakni prasangka berdasarkan keturunan bangsa, perlakuan yang berat sebelah terhadap suku bangsa yang berbeda, ras diri sendiri adalah ras yang paling unggul.
2 Raja-raja 5:15
5:15. Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!"
Jika anda membaca teks di atas dengan hati bersih dan kepala dingin, anda akan tahu bahwa Naaman menyatakan imannya bahwa Allah hanya ada di Israel. Mengapa Naaman percaya bahwa Allah hanya ada di Israel? Karena Namaan tahu persis bahwa selain Allah Israel tidak ada dewa atau allah lain yang dapat menyembuhkan kustanya. Dewa orang Aram ternyata tidak dapat menyelamatkan Namaan. Pernyataan Naaman merupakan ungkapan hati, ungkapan iman yang murni dari jiwanya, bukan pernyataan filosofis dimana Allah tidak dapat dibatasi oleh tempat tertentu. Karena ungkapan iman, maka kita tahu bahwa Allah berkenan mendengarkan orang-orang yang percaya kepadaNya. Jadi, tidak ada kaitannya dengan rasialis.
Wahyu 7:4-8
7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. 7:5 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu, 7:6 dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu, 7:7 dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu, 7:8 dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.
Terlalu berlebihan kalau ada orang mengatakan bahwa teks di atas bersifat rasialis. Angka-angka yang disebut di atas bersifat simbolis. Inti yang mau diungkapkan adalah suku-suku Israel diselamatkan. Angka 12 melambangkan 12 suku dan angka 1000 melambangkan kesempurnaan Allah. Jadi, umat Israel diselamatkan oleh Allah yang mahasempurna dalam segala rancangan dan rencana penyelamatanNya bagi Israel. Angka 1000 juga mau menegaskan universalitas keselamatan yang ditawarkan oleh Allah: berlaku bagi semua orang, segala zaman dan bangsa. Jika seseorang percaya sebagaimana suku-suku Israel percaya kepada Yahwe, maka mereka juga diselamatkan oleh Yahwe yang sama.
Wahyu 14:1-5
14:1. Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. 14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. 14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. 14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. 14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Molyadi kemudian memberi komentar atas teks di atas: “Sorga rasialis hanya milik 144 ribu orang Israel saja.”
Entah darimana pemahaman seperti itu. Padahal teks jelas menegaskan hal-hal berikut ini:
• Anak Domba berdiri di bukit Sion
• Ada seratus empat puluh empat ribu orang mengiringi (berada bersama) Anak Domba
• Di dahi pengiring Anak Domba tertulis nama Anak Domba dan Nama BapaNya.
• Pengiring Anak Domba menyanyikan suatu nyanyian baru dan hanya mereka yang dapat mempelajarinya
• Pengiring Anak Domba itu telah ditebus dari bumi
• Pengiring Anak Domba adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan,
• Pengiring Anak Domba itu murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
• Pengiring Anak Domba merupakan korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
• Pada mulut pengiring Anak Domba tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Catatan penting yang perlu diketahui adalah angka 144. 000. Angka itu adalah simbolisasi dari universalitas penyelamatan Allah. 144 adalah hasil 12x12. Ini mau menegaskan bahwa siapapun yang menjadi murid Anak Domba akan diselamatkan. Menjadi murid berarti menjadi pengiring Anak Domba dan itu berarti: tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, hidup murni sama seperti perawan, setia mengikuti Anak Domba, tidak berdusta dan tidak bercela. Nah, siapa pun yang hidup seperti itu akan diselamatkan dan bagi dialah penyelamatan dari Allah yang sempurna (dilambangkan dengan angka ribuan).
Ulangan 14:21,
14:21 Janganlah kamu memakan bangkai apapun, tetapi boleh kauberikan kepada pendatang yang di dalam tempatmu untuk dimakan, atau boleh kaujual kepada orang asing; sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu. Janganlah kaumasak anak kambing dalam air susu induknya."
Molyadi memberikan catatannya:
“Tuhan meracuni orang asing (non Israel) dengan bangkai karena orang asing dianggap “tidak kudus” (Ulangan 14:21)”
Apa itu bangkai? Apakah itu racun? Bangkai adalah tubuh yang sudah mati, dan jika dikaitkan dengan “makan”, maka kata bangkai biasanya untuk binatang. Jadi, bangkai berarti tubuh binatang yang sudah mati. Racun adalah zat (gas dll) yang kalau dimakan, atau dihirup dapat menyebabkan sakit atau mati. Memang bangkai dapat saja mengandung racun, tetapi itu tidak berarti bahwa setiap binatang yang mati pasti mengandung racun yang mematikan. Binatang yang sudah mati, tidak otomatis berarti bangkai yang sudah membusuk (yang kalau dimakan dapat menyebabkan kematian). Jadi, bangkai tidak sama dengan racun. Nah, Ulangan 14: 21 mengandung larangan (tidak boleh) bagi bangsa Israel, sedangkan bangsa yang lain tidak. Larangan itu penting sebab bangsa Israel adalah bangsa yang kudus pilihan Allah. Dengan demikian bangsa Israel aman dari godaan memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala-berhala. Yang lebih penting konsep “kudus” bukan terutama sebagai keutamaan moral, tetapi lebih pada keunikan, ekslusivitas umat pilihan Allah. Peraturan/larangan yang berkaitan dengan makanan menegaskan keunikan tersebut, artinya lain dengan bangsa asing yang tidak memiliki larangan dalam hal makanan.
Ulangan 15:3,
“Dari seorang asing boleh kautagih, tetapi piutangmu kepada saudaramu haruslah kauhapuskan. “
Menarik bahwa Molyadi menulis sbb:
“Piutang kepada sesame Israel tidak boleh ditagih, tetapi piutang kepada orang asing harus ditagih”
Siapa pun yang masih waras pasti tidak setuju dengan pendapat Molyadi karena jelas-jelas tidak sesuai dengan teks.
Ulangan 15:3 adalah bagian lain lagi dari keunikan bangsa pilihan itu. Allah menghendaki demikian.
a. Berkaitan dengan aturan utang-piutang, Israel dididik dengan suatu kebebasan pilihan berbuat baik: boleh kau tagih tetapi tidak wajib. Siapa yang tidak menagih adalah baik, tetapi siapa yang menagih tidaklah jahat. Kemurahan hati tidak wajib diberikan kepada mereka yang tidak percaya.
b. Tetapi kepada sesama bangsa pilihan, sesama orang percaya, kemurahan hati harus dinyata-wujudkan, harus diutamakan. Tanpa tawar-menawar. (Bdk Gal 6:10)
23;19-20
23:19 "Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan atau apapun yang dapat dibungakan. 23:20 Dari orang asing boleh engkau memungut bunga, tetapi dari saudaramu janganlah engkau memungut bunga--supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala usahamu di negeri yang engkau masuki untuk mendudukinya."
Molyadi memberikan catatannya:
“Sesama Israel dilarang rentenir tetapi dibolehkan kepada Non Israel (Ulangan 23:19-20)”.
Jalan pikiran dibalik tulisan itu: “Seharusnya jika Tuhan melarang rentenir kepada sesame Israel, maka dilarang juga rentenir kepada Non Israel. Jika tidak, dan ternyata tidak, maka Tuhan adalah rasialis”.
Logika seperti itu tentu tidak tepat. Ambil contoh: Allah menyelamatkan semua orang Muslim. Seharusnya, jika Allah menyelamatkan semua orang Muslim, maka Allah juga menyelamatkan orang Non Muslim (kafir). Jika tidak menyelamatkan orang kafir, dan ternyata tidak Allah memang tidak menyelamatkan orang kafir, maka Allah adalah rasialis.
Jalan pikiran seperti itu, sekali lag tidak tepat. Ingat!!! Apa salah kalau seorang tidak boleh membungakan apa pun kepada sesama saudaranya. Bangsa Israel itu berasal dari satu ayah dan satu ibu. Amat tidak masuk akal kalau mereka saling membungakan uang. Kepada orang lain, tentu saja boleh, tetapi bukan kewajiban.
Mengapa Yahwe membolehkan (ingat BUKAN mewajibkan) Israel membungakan uang kepada orang asing? Jika pertanyaan tersebut tersimpan di benak para pengkritik Alkitab, maka kita dengan yakin menjawab: “mengapa tidak boleh? Irihatikah Anda karena Tuhan mewajibkan umat Israel tidak boleh membungakan harta miliknya kepada sesama saudaranya Israel? Jadi, pertanyaan para pengkritik Alkitab pada dasarnya eror sebab mereka menuntut: jika Yahwe bertindak begini kepada Israel, maka tindakan yang sama berlaku juga bagi non Israel, jika tidak maka Yahwe adalah rasialis. Pada dasarnya Yahwe bertindak sesuai dengan siapakah kita dihadapaNya. Jika Yahwe menyelamatkan orang-orang yang percayakan kepadaNya, bagaimana mungkin tindakan yang sama harus pula berlaku bagi orang yang tidak percaya kepadaNya? Karena Israel adalah umat pilihanNya, maka mereka diminta untuk mentaati perintah, hukum dan larangannya. Yahwe melarang membungakan uang kepada sesame saudara beriman, tetapi kepada orang-orang yang tidak beriman, tidak perlu ada larangan khusus. Larangan yang berlaku umum: tidak boleh kepada sesame Israel dan tidak boleh juga kepada non Israel adalah juga kehendak Yahwe. Patut diingat pula: Yahwe melarang Israel membungakan uang kepada sesame saudaranya Israel dengan maksud agar penyelenggaraan ekonomi dan finansial hanya dicukupkan oleh Yahwe. Israel tidak perlu merasa kurang dan karenanya harus membungakan uangnya. Kebutuhan mereka akan dipenuhi oleh Yahwe sendiri. ini soal iman yang musti dihayati oleh Israel.
b. Ayat Ragu-ragu?
Menurut Molyadi, ada begitu banyak ayat ragu-ragu (tidak yakin) dalam Alkitab. Ia menulis sbb.:
“Tuhan dalam ayat-ayat manusiawi merasa ragu-ragu dalam menginspirasiakan wahyuNya sehingga memakai kata dugaan “kira-kira”. Kira-kira jam tiga malam (Matius 14:25, Markus 6: 48), kira-kira jam 3 petang (Kis 10:3)…Ayat-ayat yang memamerkan keragu-raguan Tuhan itu tidak patut disebut firman Allah, karena Tuhan itu Maha tahu. Dia mengetahui detail atas segala gerak laku dan amal perbuatan, baik perbuatan jasmani yang bisa dilihat oleh manusia, maupun isyarat hati yang tidak bisa ditangkap oleh panca indra. “Karena Tuhan itu Allah yang Mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji” (1Samuel 2:3)
Menarik bahwa semua kata “kira-kira” yang ada dalam Alkitab dari mulut para pengarang. Tak satu pun yang yang keluar dari perkataan Yahwe Tuhan.
Banyak orang tidak memahami sifat unik Alkitab: insani serentak ilahi, mengandung perkataan manusia serentak perkataan Yahwe sendiri. Kita dengan mudah mengetahui bahwa suatu ayat berasal dari Yahwe atau dari pengarang. Misalnya:
Matius 14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ayat ini jelas berasal dari pengarang.
Bandingkan perkataan Alkitab berikut ini:
"Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku. Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Kusebutkan kepadamu; akan berjalan malaikat-Ku di depanmu, tetapi pada hari pembalasan-Ku itu Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka." (Keluaran 32:33-34) Ayat ini jelas berasal dari Yahwe sendiri.
Mengapa Tuhan membiarkan pengarang berada dalam keraguan sengga mereka memakai kata-kata “kira-kira” tanda ketidakpastian? Tuhan membiarkan semuanya itu karena Dia menghendaki agar manusia tahu bahwa Alkitab dibentuk bukan semata-mata Allah adalah pengarangnya, tetapi juga manusia. Jika demikian, maka kedua sifat (ilahi dan insani) dari pengarang Alkitab juga akan jelas tampak.
Sebenarnya semua kitab agama di bumi ini bersifat demikian, tetapi kadang-kadang manusia menyangkal fakta itu.
Kita ambil contoh dari Alquran berikut ini sebagai pembanding:
a. BOLEH JADI kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu (Qs 26:3).
b. BOLEH JADI mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) (Qs 49:11)
c. BOLEH JADI wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) (Qs 49:11)
d. BOLEH JADI Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu…yang janda dan yang perawan. (Qs 66:5)
e. MUDAH-MUDAHAN TUHAN kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…". (Qs 66:
f. MUDAH-MUDAHAN TUHAN memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu (Qs 68:32)
Menarik bahwa tidak semua kata boleh jadi dalam teks Alquran di atas berasal dari pengarang Alquran, tetapi ada juga yang berasal dari mulut Allah. Sama menariknya, kita mustahil serta-merta mengatakan bahwa semua kalimat BOLEH JADI di atas otentik dari Allah. Kita hanya bisa mengulangi apa yang dikatakan oleh Molyadi:
Ayat-ayat yang memamerkan keragu-raguan Tuhan itu tidak patut disebut firman Allah, karena Tuhan itu Maha tahu. Dia mengetahui detail atas segala gerak laku dan amal perbuatan, baik perbuatan jasmani yang bisa dilihat oleh manusia, maupun isyarat hati yang tidak bisa ditangkap oleh panca indra.
10. Kontradiksi Alkitab?
Orang-orang modern, baik ateis atau skeptis, filosof dan lain-lain kerap mengatakan bahwa Alkitab penuh dengan kotradiksi. Tidak terkecuali orang-orang beragama bukan Kristen, misalnya Molyadi yang beragama Islam menulis sebagai berikut:
“Tuhan bisa dilihat atau tidak?
a. Tuhan TIDAK BISA dilihat dan didengar (Yohanes 5:37, 1Tim 1:17, 6:16, Kel 33:20, 1Yoh 4:12).
b. Tuhan BISA DILIHAT organ tubuhnya:
– Tuhan bisa dilihat dengan mata kepala (Kel 33:11, Kej 18:1, Yoh 5:37), Kel 33:20, 1Tim 6:16, 1Tim 1:17, 1Yoh 4:12, Kej 26:24).
– Tuhan kelihatan kakiNya (Keluaran 24:9-10)
– Tuhan kelihatan sedang duduk (Yesaya 6:1)
– Tuhan bisa dilihat dari kejauhan (Yeremia 31:3)”
Apa komentar kita?
a. Pada dasarnya Tuhan dapat dan tidak dapat dilihat dengan mata kepala manusia. Antara dapat dan tidak dapat dilihat bukanlah sesuatu yang kontradiktif. Pada waktu tertentu dan suasana tertentu Tuhan dapat dilihat, sedangkan pada waktu dan suasana lainnya Ia tidak dapat dilihat. Ini sama dengan Tuhan jauh, tetapi juga dekat bahkan pada waktu yang bersamaan. Tuhan menggetarkan tetapi juga menggairahkan. Kedua fakta itulah yang diungkapkan oleh Alkitab.
b. Gaya bahasa generalisasi.
a. Pernyataan pertama: “Tak seorang pun mengenal presiden Amerika Serikat Barack Obama”.
b. Pernyataan kedua: “Semua orang mengenal presiden Amerika Serikat”
c. Jika kedua pernyataan di atas lepas dari konteksnya dan diperdebatkan 2000 tahun kemudian, maka kedua pernyataan itu saling bertentangan satu sama lain.
d. Andaikan saja konteks pernyataan pertama diketahui misalnya anak-anak TK Santo Tarcisius Indonesia, maka tentu tidak bertentangan dengan pernyataan kedua.
e. Andaikan saja konteks pernyataan kedua diketahui, misalnya, anggota kabinet presiden Barack Obama, maka tentu tidak bertentangan dengan pernyataan pertama.
f. Demikian juga sejumlah pernyataan yang dikemukakan dalam Alkitab. Alkitab perlu dipahami sesuai dengan konteksnya, maksud dan tujuan pengarang, situasi dan alasan yang melatarbelakangi suatu karangan ditulis. Maka kita yang membaca Alkitab di zaman ini tidak mungkin tersesat.
c. Perlu diingat: melihat sifatnya paradoks. Tuhan melihat diriNya berbeda dengan manusia melihat Dia. Yesus melihat Allah berbeda dengan manusia melihat Allah. Yesus melihat Allah di dalam diriNya, sedangkan manusia melihat Allah di luar dari dirinya.
d. Yesus melihat Allah di dalam diriNya. Pada suatu waktu Yesus berkata: “Hanya dia yang datang dari Allah, Dialah yang TELAH MELIHAT BAPA” (Yohanes 6:46), sementara dalam 1 Yohanes 4:12 dikatakan: “TIDAK ADA SEORANG PUN YANG PERNAH MELIHAT ALLAH”. Kedua pernyataan itu seakan-akan kontradiktif, TETAPI sebenarnya tidak. Keduanya justeru saling menegaskan. Perkataan Yesus: DATANG DARI ALLAH mengungkapkan kesadaran akan Ke-Allah-anNya. Perkataan: “Dialah yang telah melihat Bapa mengungkapkan fakta bahwa Yesus melihat Allah ke dalam diriNya karena “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku…Bapa yang diam di dalam Aku” (Yohanes 14:10) sebab “Aku dan Bapa adalah SATU” (Yohanes 10:30). Jadi, benarlah kalau Alkitab berkata: “Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah” (1Yohanes 4:12), sebab “hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa” (Yohanes 6:46). Manusia di bumi ini tidak seperti Yesus yang datang dari Allah, manusia datang dari darah dan daging manusia.
e. Manusia melihat Allah di luar dirinya. Yakub berkata: “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong” (Kejadian 32:30). Pengalaman Yakub ini seakan ditentang langsung baik oleh Yesus (Yohanes 6:46) maupun oleh pengarang 1Yohanes 4:12. Namun sebenarnya tidaklah demikian. Yakub melihat Allah di luar dirinya dan Yesus tidak pernah meyangkal fakta itu. Dia sendiri berkata kepada para muridNya: “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yohanes 14:9), sedangkan 1Yohanes 4:12 menegaskan manusia (tak seorang pun ) melihat Allah di dalam dirinya (sebagaimana Yesus melihat Allah di dalam diriNya, melihat dan menyadari ke-Allah-anNya sendiri). Allah jutru di lihat di luar diri yakni di dalam kasih yang telah dianugerahkan oleh Allah (1Yohanes 4:7)
f. Konteks pembicaraan pengarang 1 Yohanes 4:12 adalah orang-orang Kristen, yakni Jemaat yang menjadi tujuan surat. Yohanes tahu persis bahwa tak seorang pun dari pembaca suratnya telah melihat Allah. Ketika pengarang 1 Yohanes 4:12 mengatakan: “Tak ada seorang pun yang pernah melihat Allah” itu tidak berarti bahwa pengarang Yohanes mau menyangkal bahwa Yesus telah melihat Allah.
g. Ketika Yesus mengatakan: “Hanya dia yang datang dari Allah, Dialah yang TELAH MELIHAT BAPA” (Yohanes 6:46)” itu tidak berarti bahwa Yesus sedang menyangkal pengalaman Yakub yang telah melihat Allah, juga tidak sedang menyangkal pernyataan pengarang 1 Yohanes 4:12. Yesus sedang berbicara dengan para murid atau pendengarNya yang memang tidak pernah melihat BapaNya.
h. Kita juga perlu tahu bahwa pengarang Alkitab kerapkali memakai gaya bahasa anthropomorfisme (seakan-akan Tuhan itu sama seperti manusia). Tidak heran: Tuhan bisa dilihat dengan mata kepala, Tuhan kelihatan kakiNya, Tuhan kelihatan sedang duduk. Namun intinya jelas bahwa manusia memiliki pengalaman (inderawi maupun spiritual) personal dengan Allah.
i. Tuhan adalah Pencipta segala sesuatu. Anda dan saya dicipta oleh Dia. Apakah Anda yakin bahwa suatu waktu kelak Anda akan melihat Dia yang menciptakan Anda dari muka ke muka? Orang Kristen akan melihat Dia dari muka ke muka dalam keadaanNya yang sebenarnya pada waktunya (Tidak perlu ragu sebab begitu banyak peristiwa yang dialami oleh para nabi, atau orang-orang yang percaya TELAH MELIHAT TUHAN. Syaratnya, seseorang haruslah suci hatinya (Matius 5:
j. Nah, keseluruhan teks yang dianggap kontradiktif oleh sejumlah kalangan yang anti Alkitab pada dasarnya disebabkan karena ketidaktahuan mereka saja, atau tepatnya karena mereka tidak dikaruniai Roh Kudus sehingga tidak mampu memahami Alkitab secara baik dan benar. Jadi, tidak ada satu pun teks Alkitab yang bersifat kontradiktif.
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
Re: Soal2 sekitar iman Kristen
11. ALLAH ADALAH BAPA
Banyak orang merasa jijik kalau mendengar orang Kristen menyebut Sesembahan mereka dengan Bapa. Mereka menduga bahwa menyebut Allah sebagai Bapa adalah suatu penghujatan dan dosa besar yang tidak dapat diampuni. Akibatnya ada juga orang Kristen yang enggan menyebut Tuhannya dengan Bapa. Namun sebenarnya tidak perlu enggan. Gagasan bahwa Allah adalah Bapa berasal dari Alkitab sendiri.
a. Alkitab sendiri beri kesaksian:
g. II Samuel 7:14 “Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku.
h. Tawarikh 17:13 “Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku.”
i. 1 Tawrikh 22:10 “Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan dialah yang akan menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi Bapanya; Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya atas Israel sampai selama-lamanya.
j. Mazmur 68:5 -6 Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;
k. Mazmur 89:26 -27 “ Diapun akan berseru kepada-Ku: 'Bapaku Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.'
l. Yesaya 9:5-6 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
m. Yesaya 63:16 Bukankah Engkau Bapa kami? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah "Penebus kami" sejak dahulu kala.
n. Yesaya 64:8 Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.
o. Yeremia 3:19 Tadinya pikir-Ku: "Sungguh Aku mau menempatkan engkau di tengah-tengah anak-anak-Ku dan memberikan kepadamu negeri yang indah, milik pusaka yang paling permai dari bangsa-bangsa. Pikir-Ku, engkau akan memanggil Aku: Bapaku, dan tidak akan berbalik dari mengikuti Aku.
c. Yesus menghendaki kita memanggil Allah sebagai Bapa
• Matius 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
• Matius 5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
• Matius 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
• Matius 6:1. "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
• Matius 6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
• Matius 6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
• Matius 6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
• Matius 6:9. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
• Matius 6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
• Matius 6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
• Matius 6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
• Matius 6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
• Matius 6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
• Matius 7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
• Matius 7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
• Matius 10:20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
• Matius 10:29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
• Matius 10:32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.
• Matius 10:33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."
• Matius 10:37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
• Matius 11:25. Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
d. Yesus menyebut Allah adalah BapaNya
• Matius 11:26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
• Matius 11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
• Matius 12:50 Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
• Matius 15:13 Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.
• Matius 16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
• Matius 16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
• Matius 18:10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
• Matius 18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
• Matius 18:35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
• Matius 20:23 Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."
• Matius 25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
• Matius 26:29 Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."
• Matius 26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
• Matius 26:42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
• Matius 26:53 Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?
• Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
• Markus 8:38 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."
• Markus 14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
• Lukas 2:49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
• Lukas 10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
• Lukas 10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."
• Lukas 22:42 "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
• Lukas 23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
• Lukas 24:49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."
• Yohanes 5:17. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga."
• Yohanes 5:43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.
• Yohanes 8:19 Maka kata mereka kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku."
• Yohanes 10:32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
• Yohanes: 14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
• Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
• Yohanes 14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
• Yohannes 14:8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
• Yohanes 14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
• Yohanes 14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
• Yohanes 14:11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
• Yohanes 14:12. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
• Yohanes 14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
• Yohanes 14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
• Yohanes 14:15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
• Yohanes 14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
• Yohanes 14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
• Yohanes 14:18. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.
• Yohanes 14:19 Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup.
• Yohanes 14:20 Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
• Yohanes 14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
• Yohanes 14:22 Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?"
• Yohanes 14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
• Yohanes 14:24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
• Yohanes 14:25. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;
• Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
• Yohanes 14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
• Yohanes 14:28. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
• Yohanes 14:29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
• Yohanes 14:30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.
• Yohanes 14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."
• Yohanes 17:24. Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
e. Para Rasul Menyebut Allah sebagai Bapa
• I Korintus 15:24 Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.
• I Tesalonika 1:1. Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.
• II Tesalonika 1:1. Dari Paulus, Silwanus dan Timotius, kepada jemaat orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa kita dan di dalam Tuhan Yesus Kristus.
• I Timotius 1:2 kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
• II Timotius 1:2 kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
• Titus 1:4 Kepada Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau.
• II Petrus 1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
• II Yohanes 1:3 Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.
• Yudas 1:1. Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus.
• Roma 1:7 Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.
• Galatia 1:1. Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
• Efesus 1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
• Efesus 1:3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
• Filipi 1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
• Kolose 1:2 kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu.
• Filemon 1:3 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
• Ibrani 12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
• Yakobus 1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
• I Petrus 1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
• I Petrus 1:17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.
• II Petrus 1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
• I Yohanes 1:3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
• II Yohanes 1:3 Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.
• Yudas 1:1. Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus.
f. Cara Berelasi yang Paling Mengesankan
• Allah adalah Akbar (Maha Besar). Cara berelasi seperti ini menempatkan Allah pada posisi yang jauh dan tak terjangkau bagi manusia. Dia terlampau besar dan Anda terlalu kecil dan karenanya hubungan Anda denganNya tak terjembatani. Atau efek yang paling buruk dari gagasan ini adalah relasi manusia dengan Allah sebatas relasi Tuan dan budak belian. Padahal Allah harus turut serta dalam karya dan keseharian hidup anda dan di sini sekarang.
• Allah adalah Maha Esa (Satu/Tunggal). Cara berelasi seperti ini memposisikan Allah sebagai diri yang terbatas. Sesuatu dapat dikatakan Satu/Tunggal/Esa mengandaikan Sesuatu itu berada dalam ruang dan waktu. Nah, jika sesuatu berada dalam ruang dan waktu, maka itu berarti sesuatu itu terbatas. Sekurang-kurangnya pemikiran seperti itu muncul dalam pemikiran Anda. Artinya Allah ditempatkan tanpa interaksi dengan sesuatu apa pun kecuali diriNya sendiri. kesendirian.
• Allah adalah Hakim. Cara berelasi seperti itu memposisikan Allah sebagai sosok pengawas yang meneliti, mencatat, memeriksa dan memutuskan sanksi yang setimpal atas tingkah laku Anda. Kemurahan dan belaskasih Allah nyaris terabaikan. Ujung dari sebuah pengadilan adalah dua hal: kalau bukan kebebasan, pasti bui/penjara. Kalau bukan sorga, pasti neraka. Kenyataannya, manusia selalu jatuh dalam keberdosaan. Anda bisa membayangkan sendiri apa yang akan terjadi kelak atas diri Anda.
• Allah adalah Bapa. Semua yang dikatakan di atas tidak seratus persen salah, tetapi tidaklah mengesankan. Mengesankan dalam pengertian menjawab kebutuhan dasariah kemanusiaan Anda. Ketika Anda memanggil Allah sebagai Bapa, maka Allah ditempatkan pada posisi relasi kasih manusiawi antara Bapa dan Anak. Karena kasih itu berasal dari Allah, maka menyebut Allah sebagai Bapa berarti serentak menarik Anda ke dalam relasi ilahi Bapa yang mencintai anakNya. Cinta hanya menghendaki penyelamatan: sabar; murah hati; tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. (1Korintus 13:4-7). Karena Allah sendiri menghendaki kita memanggil Dia Bapa, itu berarti Dialah yang menghendaki kita menikmati kasih ke-Bapa-anNya. Ini hanya dipahami dalam konteks Alkitabiah. Di luar Alkitab, konsep seperti itu kabur dan bahkan suatu bentuk penghojatan terhadap Allah sang Kasih.
• Allah adalah Kasih. Inti yang mau diungkapkan oleh gagasan Allah adalah Bapa ialah Allah adalah Kasih. Relasi manusia dengan Allah adalah relasi kasih personal. Bukan relasi antara hakim dengan terdakwa, bukan relasi antara Yang Maha Besar dan yang hina, bukan relasi antara Yang Satu dan yang banyak. Ketika Anda memposisikan Allah adalah adalah Kasih, maka ujung cerita kehidupan Anda adalah Pengampunan. Jika Anda diampuni, maka anda dibebaskan, Anda tidak dijebloskan ke dalam penjara. Dengan kata lain Anda diselamatkan, dimerdekakan. Anda tidak dimasukkan ke dalam neraka jahanan tetapi dimasukkan ke dalam sorga hidup seperti para malaikat Allah.
g. Cara Beriman yang Paling Mengesankan
• Hidup karena Kasih Allah. Menyebut Allah sebagai Bapa mau menegaskan bahwa manusia hidup karena Allah terlebih dahulu mengasihiNya. Sejalan dengan itu, manusia hidup karena Allahlah Sang Pemberi Hidup itu. Kehidupan darah daging Anda berasal dari bapa ragawi anda. Secara analog dengannya maka menyebut Allah sebagai Bapa mau menegaskan bahwa kehidupan Anda sekarang dan kelak berasal dari Allah (Kejadian 2:, Yehezkhiel 37:5-6.14, Nehemia 9:6).
• Penyelamatan oleh Kasih Allah. Menyebut Allah sebagai Bapa membawa implikasi cara beriman Anda. Anda menyebut Allah sebagai Bapa, maka Anda diminta mengimani Allah sebagaimana Anda memahami kasih seorang Bapa. Memang Anda dapat saja tersandung dengan gagasan itu manakala Anda tidak pernah mengalami kasih dari bapa ragawi Anda. Sekalipun demikian, Allah sebagai Bapa bebeda seratus delapan puluh derajat dengan bapa ragawi Anda. Sejenaklah merenung: apakah yang Anda pikirkan dan lakukan terhadap seseorang yang paling Anda cintai secara ilahi?. Satu-satunya jawaban: Anda ingin menyelamatkan dia, bukan? Menyelamatkan berarti melindungi, menjaga, membela, berbela rasa, empati, solider, berbagi, mendengarkan, memahami dan berbuat secara nyata. Allah sebagai Bapa bertindak paling baik, benar dan tepat melebihi segala apa yang dapat anda pikirkan dan lakukan. Dengarkan kata-kataNya: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. (Yohanes 3:16-17).
• Pengharapan akan Kasih Allah. Harapan terakhir dalam kehidupan Anda pasti bukan: bagaimana Allah membuat Anda menjadi kaya, berpangkat dan sehat. Satu-satunya harapan Anda adalah bagaimana Allah mewujudnyatakan KasihNya menyelamatkan Anda, manakala kehidupan Anda beralih dari dunia ini. “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--. kan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu. (Roma 5:1-11)
12. ALLAH dan KEBANGKITAN
Orang-orang Kristen di zaman modern ini mulai meragukan tentang kebangkitan fisik Yesus Sang Mesias. Mereka berpendapat tidak masalah kalau Yesus tidak bangkit secara fisik. Hal itu tidak terlalu penting. Yang penting, kata mereka, Yesus adalah guru moral yang paling baik. Dia sebagai sumber inspirasi bagi kehidupan manusia zaman ini.
Kepada umat Kristen, dimana pun anda berada dan dapat membaca tulisan ini, saya mengajak Anda untuk sejenak membaca Alkitab. Apakah ada keraguan dari para saksi awal bahwa Yesus telah bangkit secara fisik.
Perjanjian Lama
a. Allah bangkit. Dari mana? LIANG KUBUR. Bagiku ini amat mengejutkan, kalau hal itu terdapat di Perjanjian Lama. Ada tiga teks PL yang mencatat kata: “Allah bangkit”. Pertama Ayub 31:14, “Allah bangkit berdiri”, kedua, Mazmur 68:2, “Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuhNya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapanNya”, ketiga Mazmur 76:10, “Pada waktu Allah bangkit untuk memberi penghukuman, untuk menyelamatkan semua yang tertindas di bumi”. Saya hanya mau melihat Mazmur 68:2. Teks ini mengejutkan ketika dihubungkan dengan ayat 20-25. Allah bangkit menyelamatkan manusia dari maut, dari tempat yang dalam dan membasuh kakinya dalam darah, lalu melihat perarakanNya ke tempat kudus. Mengesankan bahwa Allah memasuki “tempat yang dalam”. Apa arti “tempat yang dalam” itu? “sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati. Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan. Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu. Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam” (Mazmur 88:4-7).Apa artinya kalau Allah memasuki tempat yang dalam? Tidak lain adalah “memasuki liang kubur”
b. Apakah artinya “liang kubur?” tidak lain adalah “mati“ (Yesaya 38:18). Allah memasuki liang kubur, maka itu berarti Allah mati. Pernyataan atau kesimpulan itu pasti mengecewakan dan tidak masuk akal. Bagaimana mungkin Allah mati? Mustahil TUHAN mati. TETAPI TUNGGU DULU.!!! Apakah yang kita mengerti dengan mati? Jika kita memahami mati sebagai “dari ada, hidup dan bergerak” menjadi “tidak ada, tidak hidup dan tidak bergerak”, maka memang benar MUSTAHIL ALLAH MATI. Jika demikian, manusia juga mustahil mati. Kematian seperti itu sebenarnya tidak ada. Manusia setelah dicipta ada, maka dia tetap ada, hidup dan bergerak. Manusia tidak lagi menjadi tidak ada. Roh manusia tetap abadi, ada, hidup dan bergerak, selamanya. Kalaupun manusia menghilang (mati) dari bumi ini, manusia yang sama, terutama rohnya tetap ada, hidup dan bergerak. Nah, Allah mati, berarti Ia yang adalah Roh memasuki dunia roh orang-orang yang sudah beralih dari dunia ini. Jika itu tidak dilakukan oleh Allah, maka Ia tidak dapat merealisasikan perkataanNya sendiri: memasuki tempat yang dalam, atau membawa manusia dari tempat yang dalam.
c. Allah memasuki liang kubur, kemudian membawa orang-orang yang terdapat di sana ke luar dari kubur lalu dimandikan dengan darah. Darah apakah itu? Tak mungkin darah binatang, bahkan juga tidak mungkin darah manusia, tetapi darah Allah sendiri. Mustahil Allah membersihkan manusia dengan darah binatang. Mustahil Allah yang adalah Roh memandikan manusia yang adalah roh dengan darah hewan. Manusia dan hewan yang telah mati tak mungkin lagi memiliki darah yang fanah. Tetapi apa mungkin Allah yang adalah Roh memiliki Darah? Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Dia sendiri mengatakan manusia yang dari dalam kubur dimandikan dengan darah.
d. Perkataan “ALLAH BANGKIT” dalam Mazmur 68:2, pasti bukan bangkit dari tempat dudukNya, atau tidurnya, tetapi dari MATINYA. Apa artinya: Allah bangkit dari mati-Nya? Artinya Allah kembali memasuki dunia SORGAWI, ke asalnya dengan membawa orang-orang yang telah dicuciNya dengan DarahNya. Bagaimana mungkin Allah ber-DARAH? Jika tidak mungkin, maka Dia tidak akan berkata: “membasuh kakimu dalam darah” (ayat 24). Dengan satu dan cara yang unik, Allah merealisasikan pernyataanNya. “ Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. (Yesaya 7:14) Semua itu akan kita mengerti dalam Perjanjian Baru.
e. Perkataan “Allah Bangkit dari kematianNya” dapat pula ditelusurui dari sejumlah teks Alkitab:. a) Pengharapan Tuhan bangkit ( Mazmur 10:12, 21:14, Yesaya 2:19.21, 28:21, 30:18) b)Tuhan akan bangkit (Yesaya 33:10, Mazmur 68:2) c)Tuhan membangkitkan orang mati (Yehezkhiel 37:12-13, Hosea 6:2, ) d)Tuhan telah bangkit ( Zakharia 2:13). Point-point penting itu mengandaikan Allah memang benar-benar mati (memasuki dunia roh manusia yang telah beralih dari dunia ini).
Dari uraian di atas, kita menarik kesimpulan bahwa Allah bangkit dari kematianNya.
Perjanjian Baru
Di atas telah dikatakan bahwa Allah bangkit dari kematianNya. Bagaimana hal itu dapat terjadi? Allah macam apa seperti itu. Kalau Dia mau menyelamatkan manusia, bukankah cukup Dia katakan: “Jadilah, maka segalanya akan terjadi?” Tidak, Allah tidak memakai cara seperti itu. Dia tidak mengikuti cara daan pola pikir manusia fana. Bagi Tuhan Alkitabiah, menyelamatkan manusia dengan membuat DiriNya menjadi manusia adalah jauh lebih mudah daripada dengan berkata: jadilah maka segalanya jadi. Buktinya Dia lebih memilih menyelamatkan manusia dengan masuk ke dalam dunia dan menjadi sama seperti kita kecuali dalam hal dosa, daripada hanya dengan berkata: jadilah, maka jadi. Tuhan bukan tukang sulab. Agama manakah yang Tuhannya menyelamatkan manusia cukup dengan berkata: “jadi, maka segalanya jadi?” Tak satupun. Tuhan agama manapun memakai manusia untuk menyampaikan pesannya. Bedanya, Tuhan orang Kristen bukan memakai manusia, tetapi menjadi manusia. Dia sendiri, dengan keseluruhan keberadaanNya menyejarah. Allah yang diimani oleh manusia saat ini pernah hidup dalam ruang dan waktu dua ribu tahun yang lalu.
Prosesnya
a. Firman yang adalah Allah menjadi manusia. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. … Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:1-2.14). Karena Allah adalah Roh, maka Dia tidak mungkin mempunyai darah. Namun Dia mengatakan bahwa dosa dicuci dengan darah. Bagaimana caranya? Cara yang Dia pilih adalah menjadi manusia. Inilah yang disebut dengan inkarnasi. Sekalipun Firman itu telah menjadi manusia, itu tidak berarti seluruh hakikatNya adalah hakikat manusia. Tetapi juga Firman itu tetap ilahi. Bandingkan dengan Teks PL berikut ini: “Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga”. (Mazmur 119:89)
b. Bagaimanakah Firman yang menjadi Manusia itu datang ke dunia? Melalui perawan Maria. “…nama perawan itu Maria. ..Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." …"Bagaimana hal itu mungkin terjadi…"Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. (Lukas 1:26-34)
c. Firman Lahir sebagai manusia. “Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. (Lukas 2:6-7).
d. Firman Hidup sebagai manusia. “Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. …Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. (Lukas 2:39-40.51-52).
e. Firman Berkarya lain dari manusia biasa. Firman itu memberitakan Kerajaan Allah, mengampuni dosa, menyembuhkan orang sakit, (orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang bisu berkata-kata) membangkitkan orang mati dan memberikan DiriNya menjadi tebusan bagi banyak orang: keselamatan dunia.
f. Firman itu mati di kayu salib sebagai manusia. Ke 4 Injil memberi kesaksian: Matius 27:50 “Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.; Markus 15:37 “Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya”, Lukas 23:46 “Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.” Yohanes 19:30 “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
g. Firman yang mati itu Bangkit: a)Diramalkan bangkit. (Hosea 66:2, (Matius 26:32, 27:63, Markus 8:31, 9:9.31, 10:34, 14:28 Lukas 24:46, Yohanes 2:22, 5:21, 20:9 ) b)Ramalan tergenapi ( Matius 28:6-7, Markus 14:28, 16:6-9, Lukas 24:6-7, 24:34,). Yesus Kristus Isa Almasih adalah Kebangkitan. a)Pengharapan Yesus bangkit. (Matius 2:6), b)Yesus akan bangkit (Matius 16:21, 17:19.23, 20:19, 27:63, Markus 8:31, 9:31) c(Yesus membangkitan orang mati (Matius 11:5, 27:52-53, Yohanes 5:21, 11:1-44), d)Yesus telah bangkit (Matius 28:6-7, Yohanes 20:1-9) e) Yesus adalah kebangkitan (Yohanes 11:25)
h. Firman yang lahir, hidup, mati dan bangkit itu kembali ke sorga (Markus 16:19, Lukas 24:51, Kisah Para Rasul 1:1.9.11.22, I Petrus 3:22)
i. Firman itu akan datang kembali (Daniel 7:13, Mazmur 68:5, 89:7, Matius 16:27-28, 24:30, 26:64, Markus 13:26, 14:64, Yohanes 21:22-23, Kisah Para Rasul 1:11, I Tesalonika 4:7, 5:23, II Tesalonika 2:1.
Kesimpulan, Allah yang menjadi manusia yakni Yesus Kristus Isa Almasih adalah kebangkitan dan kehidupan. Dialah Allah yang bangkit yang dibicarakan dan dinubuatkan oleh para nabi Perjanjian Lama. Catatan penting. Semua nabi, Yahudi maupun Islam mengajarkan tentang kebangkitan di akhir zaman, tetapi para nabi itu telah mati dan kuburan mereka masih ada dan terpelihara. Artinya, apa yang mereka ajarkan belum tergenapi. Yesus Kristus mengajarkan kebangkitan juga, tetapi bedanya Ia sendiri membutikan pengajaranNya. Semua orang yang mengikuti Dia akan bangkit seperti Dia. Jika ada nabi yang mengajarkan apa yang tidak dialaminya sendiri, maka nabi itu tidak patut diteladani.
Banyak orang merasa jijik kalau mendengar orang Kristen menyebut Sesembahan mereka dengan Bapa. Mereka menduga bahwa menyebut Allah sebagai Bapa adalah suatu penghujatan dan dosa besar yang tidak dapat diampuni. Akibatnya ada juga orang Kristen yang enggan menyebut Tuhannya dengan Bapa. Namun sebenarnya tidak perlu enggan. Gagasan bahwa Allah adalah Bapa berasal dari Alkitab sendiri.
a. Alkitab sendiri beri kesaksian:
g. II Samuel 7:14 “Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku.
h. Tawarikh 17:13 “Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku.”
i. 1 Tawrikh 22:10 “Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan dialah yang akan menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi Bapanya; Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya atas Israel sampai selama-lamanya.
j. Mazmur 68:5 -6 Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;
k. Mazmur 89:26 -27 “ Diapun akan berseru kepada-Ku: 'Bapaku Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.'
l. Yesaya 9:5-6 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
m. Yesaya 63:16 Bukankah Engkau Bapa kami? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah "Penebus kami" sejak dahulu kala.
n. Yesaya 64:8 Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.
o. Yeremia 3:19 Tadinya pikir-Ku: "Sungguh Aku mau menempatkan engkau di tengah-tengah anak-anak-Ku dan memberikan kepadamu negeri yang indah, milik pusaka yang paling permai dari bangsa-bangsa. Pikir-Ku, engkau akan memanggil Aku: Bapaku, dan tidak akan berbalik dari mengikuti Aku.
c. Yesus menghendaki kita memanggil Allah sebagai Bapa
• Matius 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
• Matius 5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
• Matius 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
• Matius 6:1. "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
• Matius 6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
• Matius 6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
• Matius 6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
• Matius 6:9. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
• Matius 6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
• Matius 6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
• Matius 6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
• Matius 6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
• Matius 6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
• Matius 7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
• Matius 7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
• Matius 10:20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
• Matius 10:29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
• Matius 10:32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.
• Matius 10:33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."
• Matius 10:37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
• Matius 11:25. Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
d. Yesus menyebut Allah adalah BapaNya
• Matius 11:26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
• Matius 11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
• Matius 12:50 Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
• Matius 15:13 Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.
• Matius 16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
• Matius 16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
• Matius 18:10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
• Matius 18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
• Matius 18:35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
• Matius 20:23 Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."
• Matius 25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
• Matius 26:29 Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."
• Matius 26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
• Matius 26:42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
• Matius 26:53 Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?
• Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
• Markus 8:38 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."
• Markus 14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
• Lukas 2:49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
• Lukas 10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
• Lukas 10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."
• Lukas 22:42 "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
• Lukas 23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
• Lukas 24:49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."
• Yohanes 5:17. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga."
• Yohanes 5:43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.
• Yohanes 8:19 Maka kata mereka kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku."
• Yohanes 10:32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
• Yohanes: 14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
• Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
• Yohanes 14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
• Yohannes 14:8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
• Yohanes 14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
• Yohanes 14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
• Yohanes 14:11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
• Yohanes 14:12. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
• Yohanes 14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
• Yohanes 14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
• Yohanes 14:15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
• Yohanes 14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
• Yohanes 14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
• Yohanes 14:18. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.
• Yohanes 14:19 Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup.
• Yohanes 14:20 Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
• Yohanes 14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
• Yohanes 14:22 Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?"
• Yohanes 14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
• Yohanes 14:24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
• Yohanes 14:25. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;
• Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
• Yohanes 14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
• Yohanes 14:28. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
• Yohanes 14:29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
• Yohanes 14:30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.
• Yohanes 14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."
• Yohanes 17:24. Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
e. Para Rasul Menyebut Allah sebagai Bapa
• I Korintus 15:24 Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.
• I Tesalonika 1:1. Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.
• II Tesalonika 1:1. Dari Paulus, Silwanus dan Timotius, kepada jemaat orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa kita dan di dalam Tuhan Yesus Kristus.
• I Timotius 1:2 kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
• II Timotius 1:2 kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
• Titus 1:4 Kepada Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau.
• II Petrus 1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
• II Yohanes 1:3 Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.
• Yudas 1:1. Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus.
• Roma 1:7 Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.
• Galatia 1:1. Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
• Efesus 1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
• Efesus 1:3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
• Filipi 1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
• Kolose 1:2 kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu.
• Filemon 1:3 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
• Ibrani 12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
• Yakobus 1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
• I Petrus 1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
• I Petrus 1:17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.
• II Petrus 1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
• I Yohanes 1:3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
• II Yohanes 1:3 Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.
• Yudas 1:1. Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus.
f. Cara Berelasi yang Paling Mengesankan
• Allah adalah Akbar (Maha Besar). Cara berelasi seperti ini menempatkan Allah pada posisi yang jauh dan tak terjangkau bagi manusia. Dia terlampau besar dan Anda terlalu kecil dan karenanya hubungan Anda denganNya tak terjembatani. Atau efek yang paling buruk dari gagasan ini adalah relasi manusia dengan Allah sebatas relasi Tuan dan budak belian. Padahal Allah harus turut serta dalam karya dan keseharian hidup anda dan di sini sekarang.
• Allah adalah Maha Esa (Satu/Tunggal). Cara berelasi seperti ini memposisikan Allah sebagai diri yang terbatas. Sesuatu dapat dikatakan Satu/Tunggal/Esa mengandaikan Sesuatu itu berada dalam ruang dan waktu. Nah, jika sesuatu berada dalam ruang dan waktu, maka itu berarti sesuatu itu terbatas. Sekurang-kurangnya pemikiran seperti itu muncul dalam pemikiran Anda. Artinya Allah ditempatkan tanpa interaksi dengan sesuatu apa pun kecuali diriNya sendiri. kesendirian.
• Allah adalah Hakim. Cara berelasi seperti itu memposisikan Allah sebagai sosok pengawas yang meneliti, mencatat, memeriksa dan memutuskan sanksi yang setimpal atas tingkah laku Anda. Kemurahan dan belaskasih Allah nyaris terabaikan. Ujung dari sebuah pengadilan adalah dua hal: kalau bukan kebebasan, pasti bui/penjara. Kalau bukan sorga, pasti neraka. Kenyataannya, manusia selalu jatuh dalam keberdosaan. Anda bisa membayangkan sendiri apa yang akan terjadi kelak atas diri Anda.
• Allah adalah Bapa. Semua yang dikatakan di atas tidak seratus persen salah, tetapi tidaklah mengesankan. Mengesankan dalam pengertian menjawab kebutuhan dasariah kemanusiaan Anda. Ketika Anda memanggil Allah sebagai Bapa, maka Allah ditempatkan pada posisi relasi kasih manusiawi antara Bapa dan Anak. Karena kasih itu berasal dari Allah, maka menyebut Allah sebagai Bapa berarti serentak menarik Anda ke dalam relasi ilahi Bapa yang mencintai anakNya. Cinta hanya menghendaki penyelamatan: sabar; murah hati; tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. (1Korintus 13:4-7). Karena Allah sendiri menghendaki kita memanggil Dia Bapa, itu berarti Dialah yang menghendaki kita menikmati kasih ke-Bapa-anNya. Ini hanya dipahami dalam konteks Alkitabiah. Di luar Alkitab, konsep seperti itu kabur dan bahkan suatu bentuk penghojatan terhadap Allah sang Kasih.
• Allah adalah Kasih. Inti yang mau diungkapkan oleh gagasan Allah adalah Bapa ialah Allah adalah Kasih. Relasi manusia dengan Allah adalah relasi kasih personal. Bukan relasi antara hakim dengan terdakwa, bukan relasi antara Yang Maha Besar dan yang hina, bukan relasi antara Yang Satu dan yang banyak. Ketika Anda memposisikan Allah adalah adalah Kasih, maka ujung cerita kehidupan Anda adalah Pengampunan. Jika Anda diampuni, maka anda dibebaskan, Anda tidak dijebloskan ke dalam penjara. Dengan kata lain Anda diselamatkan, dimerdekakan. Anda tidak dimasukkan ke dalam neraka jahanan tetapi dimasukkan ke dalam sorga hidup seperti para malaikat Allah.
g. Cara Beriman yang Paling Mengesankan
• Hidup karena Kasih Allah. Menyebut Allah sebagai Bapa mau menegaskan bahwa manusia hidup karena Allah terlebih dahulu mengasihiNya. Sejalan dengan itu, manusia hidup karena Allahlah Sang Pemberi Hidup itu. Kehidupan darah daging Anda berasal dari bapa ragawi anda. Secara analog dengannya maka menyebut Allah sebagai Bapa mau menegaskan bahwa kehidupan Anda sekarang dan kelak berasal dari Allah (Kejadian 2:, Yehezkhiel 37:5-6.14, Nehemia 9:6).
• Penyelamatan oleh Kasih Allah. Menyebut Allah sebagai Bapa membawa implikasi cara beriman Anda. Anda menyebut Allah sebagai Bapa, maka Anda diminta mengimani Allah sebagaimana Anda memahami kasih seorang Bapa. Memang Anda dapat saja tersandung dengan gagasan itu manakala Anda tidak pernah mengalami kasih dari bapa ragawi Anda. Sekalipun demikian, Allah sebagai Bapa bebeda seratus delapan puluh derajat dengan bapa ragawi Anda. Sejenaklah merenung: apakah yang Anda pikirkan dan lakukan terhadap seseorang yang paling Anda cintai secara ilahi?. Satu-satunya jawaban: Anda ingin menyelamatkan dia, bukan? Menyelamatkan berarti melindungi, menjaga, membela, berbela rasa, empati, solider, berbagi, mendengarkan, memahami dan berbuat secara nyata. Allah sebagai Bapa bertindak paling baik, benar dan tepat melebihi segala apa yang dapat anda pikirkan dan lakukan. Dengarkan kata-kataNya: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. (Yohanes 3:16-17).
• Pengharapan akan Kasih Allah. Harapan terakhir dalam kehidupan Anda pasti bukan: bagaimana Allah membuat Anda menjadi kaya, berpangkat dan sehat. Satu-satunya harapan Anda adalah bagaimana Allah mewujudnyatakan KasihNya menyelamatkan Anda, manakala kehidupan Anda beralih dari dunia ini. “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--. kan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu. (Roma 5:1-11)
12. ALLAH dan KEBANGKITAN
Orang-orang Kristen di zaman modern ini mulai meragukan tentang kebangkitan fisik Yesus Sang Mesias. Mereka berpendapat tidak masalah kalau Yesus tidak bangkit secara fisik. Hal itu tidak terlalu penting. Yang penting, kata mereka, Yesus adalah guru moral yang paling baik. Dia sebagai sumber inspirasi bagi kehidupan manusia zaman ini.
Kepada umat Kristen, dimana pun anda berada dan dapat membaca tulisan ini, saya mengajak Anda untuk sejenak membaca Alkitab. Apakah ada keraguan dari para saksi awal bahwa Yesus telah bangkit secara fisik.
Perjanjian Lama
a. Allah bangkit. Dari mana? LIANG KUBUR. Bagiku ini amat mengejutkan, kalau hal itu terdapat di Perjanjian Lama. Ada tiga teks PL yang mencatat kata: “Allah bangkit”. Pertama Ayub 31:14, “Allah bangkit berdiri”, kedua, Mazmur 68:2, “Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuhNya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapanNya”, ketiga Mazmur 76:10, “Pada waktu Allah bangkit untuk memberi penghukuman, untuk menyelamatkan semua yang tertindas di bumi”. Saya hanya mau melihat Mazmur 68:2. Teks ini mengejutkan ketika dihubungkan dengan ayat 20-25. Allah bangkit menyelamatkan manusia dari maut, dari tempat yang dalam dan membasuh kakinya dalam darah, lalu melihat perarakanNya ke tempat kudus. Mengesankan bahwa Allah memasuki “tempat yang dalam”. Apa arti “tempat yang dalam” itu? “sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati. Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan. Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu. Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam” (Mazmur 88:4-7).Apa artinya kalau Allah memasuki tempat yang dalam? Tidak lain adalah “memasuki liang kubur”
b. Apakah artinya “liang kubur?” tidak lain adalah “mati“ (Yesaya 38:18). Allah memasuki liang kubur, maka itu berarti Allah mati. Pernyataan atau kesimpulan itu pasti mengecewakan dan tidak masuk akal. Bagaimana mungkin Allah mati? Mustahil TUHAN mati. TETAPI TUNGGU DULU.!!! Apakah yang kita mengerti dengan mati? Jika kita memahami mati sebagai “dari ada, hidup dan bergerak” menjadi “tidak ada, tidak hidup dan tidak bergerak”, maka memang benar MUSTAHIL ALLAH MATI. Jika demikian, manusia juga mustahil mati. Kematian seperti itu sebenarnya tidak ada. Manusia setelah dicipta ada, maka dia tetap ada, hidup dan bergerak. Manusia tidak lagi menjadi tidak ada. Roh manusia tetap abadi, ada, hidup dan bergerak, selamanya. Kalaupun manusia menghilang (mati) dari bumi ini, manusia yang sama, terutama rohnya tetap ada, hidup dan bergerak. Nah, Allah mati, berarti Ia yang adalah Roh memasuki dunia roh orang-orang yang sudah beralih dari dunia ini. Jika itu tidak dilakukan oleh Allah, maka Ia tidak dapat merealisasikan perkataanNya sendiri: memasuki tempat yang dalam, atau membawa manusia dari tempat yang dalam.
c. Allah memasuki liang kubur, kemudian membawa orang-orang yang terdapat di sana ke luar dari kubur lalu dimandikan dengan darah. Darah apakah itu? Tak mungkin darah binatang, bahkan juga tidak mungkin darah manusia, tetapi darah Allah sendiri. Mustahil Allah membersihkan manusia dengan darah binatang. Mustahil Allah yang adalah Roh memandikan manusia yang adalah roh dengan darah hewan. Manusia dan hewan yang telah mati tak mungkin lagi memiliki darah yang fanah. Tetapi apa mungkin Allah yang adalah Roh memiliki Darah? Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Dia sendiri mengatakan manusia yang dari dalam kubur dimandikan dengan darah.
d. Perkataan “ALLAH BANGKIT” dalam Mazmur 68:2, pasti bukan bangkit dari tempat dudukNya, atau tidurnya, tetapi dari MATINYA. Apa artinya: Allah bangkit dari mati-Nya? Artinya Allah kembali memasuki dunia SORGAWI, ke asalnya dengan membawa orang-orang yang telah dicuciNya dengan DarahNya. Bagaimana mungkin Allah ber-DARAH? Jika tidak mungkin, maka Dia tidak akan berkata: “membasuh kakimu dalam darah” (ayat 24). Dengan satu dan cara yang unik, Allah merealisasikan pernyataanNya. “ Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. (Yesaya 7:14) Semua itu akan kita mengerti dalam Perjanjian Baru.
e. Perkataan “Allah Bangkit dari kematianNya” dapat pula ditelusurui dari sejumlah teks Alkitab:. a) Pengharapan Tuhan bangkit ( Mazmur 10:12, 21:14, Yesaya 2:19.21, 28:21, 30:18) b)Tuhan akan bangkit (Yesaya 33:10, Mazmur 68:2) c)Tuhan membangkitkan orang mati (Yehezkhiel 37:12-13, Hosea 6:2, ) d)Tuhan telah bangkit ( Zakharia 2:13). Point-point penting itu mengandaikan Allah memang benar-benar mati (memasuki dunia roh manusia yang telah beralih dari dunia ini).
Dari uraian di atas, kita menarik kesimpulan bahwa Allah bangkit dari kematianNya.
Perjanjian Baru
Di atas telah dikatakan bahwa Allah bangkit dari kematianNya. Bagaimana hal itu dapat terjadi? Allah macam apa seperti itu. Kalau Dia mau menyelamatkan manusia, bukankah cukup Dia katakan: “Jadilah, maka segalanya akan terjadi?” Tidak, Allah tidak memakai cara seperti itu. Dia tidak mengikuti cara daan pola pikir manusia fana. Bagi Tuhan Alkitabiah, menyelamatkan manusia dengan membuat DiriNya menjadi manusia adalah jauh lebih mudah daripada dengan berkata: jadilah maka segalanya jadi. Buktinya Dia lebih memilih menyelamatkan manusia dengan masuk ke dalam dunia dan menjadi sama seperti kita kecuali dalam hal dosa, daripada hanya dengan berkata: jadilah, maka jadi. Tuhan bukan tukang sulab. Agama manakah yang Tuhannya menyelamatkan manusia cukup dengan berkata: “jadi, maka segalanya jadi?” Tak satupun. Tuhan agama manapun memakai manusia untuk menyampaikan pesannya. Bedanya, Tuhan orang Kristen bukan memakai manusia, tetapi menjadi manusia. Dia sendiri, dengan keseluruhan keberadaanNya menyejarah. Allah yang diimani oleh manusia saat ini pernah hidup dalam ruang dan waktu dua ribu tahun yang lalu.
Prosesnya
a. Firman yang adalah Allah menjadi manusia. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. … Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:1-2.14). Karena Allah adalah Roh, maka Dia tidak mungkin mempunyai darah. Namun Dia mengatakan bahwa dosa dicuci dengan darah. Bagaimana caranya? Cara yang Dia pilih adalah menjadi manusia. Inilah yang disebut dengan inkarnasi. Sekalipun Firman itu telah menjadi manusia, itu tidak berarti seluruh hakikatNya adalah hakikat manusia. Tetapi juga Firman itu tetap ilahi. Bandingkan dengan Teks PL berikut ini: “Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga”. (Mazmur 119:89)
b. Bagaimanakah Firman yang menjadi Manusia itu datang ke dunia? Melalui perawan Maria. “…nama perawan itu Maria. ..Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." …"Bagaimana hal itu mungkin terjadi…"Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. (Lukas 1:26-34)
c. Firman Lahir sebagai manusia. “Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. (Lukas 2:6-7).
d. Firman Hidup sebagai manusia. “Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. …Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. (Lukas 2:39-40.51-52).
e. Firman Berkarya lain dari manusia biasa. Firman itu memberitakan Kerajaan Allah, mengampuni dosa, menyembuhkan orang sakit, (orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang bisu berkata-kata) membangkitkan orang mati dan memberikan DiriNya menjadi tebusan bagi banyak orang: keselamatan dunia.
f. Firman itu mati di kayu salib sebagai manusia. Ke 4 Injil memberi kesaksian: Matius 27:50 “Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.; Markus 15:37 “Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya”, Lukas 23:46 “Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.” Yohanes 19:30 “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
g. Firman yang mati itu Bangkit: a)Diramalkan bangkit. (Hosea 66:2, (Matius 26:32, 27:63, Markus 8:31, 9:9.31, 10:34, 14:28 Lukas 24:46, Yohanes 2:22, 5:21, 20:9 ) b)Ramalan tergenapi ( Matius 28:6-7, Markus 14:28, 16:6-9, Lukas 24:6-7, 24:34,). Yesus Kristus Isa Almasih adalah Kebangkitan. a)Pengharapan Yesus bangkit. (Matius 2:6), b)Yesus akan bangkit (Matius 16:21, 17:19.23, 20:19, 27:63, Markus 8:31, 9:31) c(Yesus membangkitan orang mati (Matius 11:5, 27:52-53, Yohanes 5:21, 11:1-44), d)Yesus telah bangkit (Matius 28:6-7, Yohanes 20:1-9) e) Yesus adalah kebangkitan (Yohanes 11:25)
h. Firman yang lahir, hidup, mati dan bangkit itu kembali ke sorga (Markus 16:19, Lukas 24:51, Kisah Para Rasul 1:1.9.11.22, I Petrus 3:22)
i. Firman itu akan datang kembali (Daniel 7:13, Mazmur 68:5, 89:7, Matius 16:27-28, 24:30, 26:64, Markus 13:26, 14:64, Yohanes 21:22-23, Kisah Para Rasul 1:11, I Tesalonika 4:7, 5:23, II Tesalonika 2:1.
Kesimpulan, Allah yang menjadi manusia yakni Yesus Kristus Isa Almasih adalah kebangkitan dan kehidupan. Dialah Allah yang bangkit yang dibicarakan dan dinubuatkan oleh para nabi Perjanjian Lama. Catatan penting. Semua nabi, Yahudi maupun Islam mengajarkan tentang kebangkitan di akhir zaman, tetapi para nabi itu telah mati dan kuburan mereka masih ada dan terpelihara. Artinya, apa yang mereka ajarkan belum tergenapi. Yesus Kristus mengajarkan kebangkitan juga, tetapi bedanya Ia sendiri membutikan pengajaranNya. Semua orang yang mengikuti Dia akan bangkit seperti Dia. Jika ada nabi yang mengajarkan apa yang tidak dialaminya sendiri, maka nabi itu tidak patut diteladani.
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
Re: Soal2 sekitar iman Kristen
13. YESUS TUHAN UTUSAN ALLAH
Banyak orang dewasa ini menyesalkan sikap orang Kristen yang meyakini bahwa Yesus adalah Putera Yahwe serentak Yahwe yang menjadi manusia. Dalam Alkitab sudah jelas. Yesus sendiri mengakui diriNya sebagai utusan Tuhan. H Insan L. Mokoginta dalam bukunya yang berjudul: 10 Alasan Menjadi Pengikut Yesus Yang Setia Harus Masuk Islam, Penerbit Birrul Walidain, 2006, menyatakan keberatannya sebagai berikut:
“1. Setiap yang diutus Tuhan pasti bukan Tuhan, 2. Yesus diutus oleh Tuhan, berarti…3. Yesus bukan Tuhan, tetapi hanya utusan Tuhan. 4. Setiap yang tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan. 5. Yesus tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan. 6. Setiap yang tidak bisa mengikuti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan. 7. Yesus tidak bisa mengikuti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan….”
Jawaban yang dapat dikemukakan berkenaan dengan tulisan di atas adalah sebagai berikut:
a. Seandainya setiap yang diutus Tuhan pasti bukan Tuhan, tidak lalu diartikan harus masuk Islam.
b. Seandainya Yesus diutus oleh Tuhan tidak lalu diartikaan harus masuk Islam.
c. Seandainya Yesus bukan Tuhan, tetapi hanya utusan Tuhan, tidak lalu diartikan harus masuk Islam
d. Seandainya, setiap yang tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan, tidak lalu diartikan harus masuk Islam
e. Seandainya Yesus tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan tidak lalu diartikan harus masuk Islam
f. Seandainya Setiap yang tidak bisa mengikuti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan, tidak lalu diartikan harus masuk Islam
g. Seandainya Yesus tidak bisa mengikuti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan, tidak lalu diartikan harus masuk Islam.
Seharusnya, setiap orang bertanya: mengapa dirinya harus masuk Islam? Seandainya anda masuk Islam karena anda merasa adanya kekurangan dalam agama yang anda peluk sebelumnya, maka cara anda berpikir seperti itu tidak tepat. Kalau anda memilih agama Islam hanya karena anda anggap agama Kristen memiliki kekurangan, maka tidak pasti anda akan menemukan agama Islam lebih sempurna daripada agama Kristen.
Katakanlah Yesus adalah utusan Allah, itu tidak berarti agama Islam lebih baik daripada agama Kristen dan karenanya Anda memilih memeluk agama Islam. Jangan salah, orang Kristen sangat yakin melebihi agama manapun bahwa Yesus adalah utusan Yahwe. Persoalannya terletak pada pemahaman dan konsep, serta tindak tanduk Sang Utusan.
Mari kita uraikan lebih lanjut
a. Pengutus dan utusan. Di atas telah kita lihat perkataan Insan Mokoginta: “Setiap yang diutus Tuhan pasti bukan Tuhan”. Jika logika Insan L Mokoginta itu benar, maka benar pulalah pernyataan berikut ini: “Setiap yang diutus manusia pasti bukan manusia”. Renungkanlah dengan baik!!! Kita lihat contoh lain:. “Setiap yang diutus presiden pasti bukan presiden. Andy adalah utusan presiden. Jadi, Andy bukan presiden.” Anda barangkali akan terjebak pada logika semacam itu, lalu mengabaikan esensinya. Pertanyaan untuk sampai kepada esensinya adalah “Mengapa presiden dapat mengutus Andy?” Semua jawaban anda barangkali benar, tetapi tidak esensial. Yang esensial adalah karena Andy adalah manusia. Perutusan dapat terjadi terletak pada ada atau tidaknya kesamaan esensial antara presiden dengan utusannya. Dapatkah presiden mengutus anjing, yang jelas-jelas hakikatnya berbeda dari dirinya? Jika benar bahwa hakikat Allah berbeda dengan hakikat manusia, maka manusia tidak pernah dapat benar-benar menjadi utusan Allah. Hal itu sama dengan anjing tidak mungkin menjadi utusan manusia. Jadi, kesimpulan satu-satunya adalah “Setiap yang diutus Tuhan pasti sehakikat dengan Tuhan”. Jika Allah bersifat ilahi, maka utusannya juga bersifat ilahi. Nah gagasan bahwa Yesus adalah utusan Allah justru mau menegaskan bahwa Yesus bersifat ilahi, Yesus sehakikat dengan Allah.
b. Perbuatan untuk diri sendiri. “Setiap yang tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan”. Pemikiran dangkal akan langsung menyatakan setuju. Namun bagi mereka yang sedikit memiliki logika tingkat tinggi tentu lain. Renungkanlah baik-baik pertanyaan berikut: perbuatan apakah yang dilakukan oleh Allah untuk diriNya sendiri? Jika Allah berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, maka Dia pasti bukan Allah. Allah tidak mungkin berbuat sesuatu atas diriNya sendiri. Berbuat sesuatu atas diri sendiri mengandaikan dalam diri sesuatu itu memiliki kekurangan, atau sekadar ‘ruang’ untuk diisi, dilengkapi, atau dikurangi. Jika Anda percaya seratus persen bahwa Allah adalah MAHASEMPURNA, maka Dia tidak akan melakukan tindakan apa pun lagi untuk diriNya, atau tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri. Itu tidak berarti Allah tidak dapat bertindak. Allah bertindak ke luar, untuk sesuatu yang berada di luar diriNya, dan BUKAN bertindak ke dalam dan untuk diriNya. Nah, Yesus tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri justeru menegaskan bahwa Dia adalah Allah. Dengan demikian, Tuhan Allah adalah terbatas dalam pengertian bahwa Dia tidak dapat menyangkal DiriNya, tidak dapat berbuat apa-apa atas dirinya sendiri bahkan sekadar untuk memperbaiki kehendakNya sendiri. Yesus berkata: “Aku dan Bapa adalah Satu (Esa), jadi apa yang menjadi kehendak Bapa adalah kehendak Yesus juga. Tetapi sebagai Pribadi yang sungguh manusia, Yesus dapat berkata: Aku tidak bisa berbuat apa-apa dari diriku sendiri” artinya jika Yesus hanyalah seorang manusia seperti Anda, ia tidak dapat melakukan pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah. Sebaliknya Yesus dapat melakukan pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah (misalnya membangkitkan orang mati), hanya karena Yesus adalah Allah.
c. Tidak dapat mengikuti kehendak sendiri. “Setiap yang tidak bisa mengikuti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan. Yesus tidak bisa mengikuti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan….”. Pernyataan itu adalah sebuah bentuk pemaksaan logika manusia modern ke dalam logika Alkitabiah. Kita periksa kalimat di atas dengan sebuah perbandingan. Seorang utusan presiden hendak menjalankan amanat presiden. Sebagai utusan, dia tidak dapat mengikuti kehendaknya sendiri. Dengan kata lain, tugas yang dijalankan oleh si utusan berasal dari kehendak presiden. Dengan penegasan: “tidak bisa mengikuti kehendak sendiri” itu berarti tidak dapat ada dua kehendak, sebab itu mengandaikan ada dua presiden. Penegasan: “tidak bisa mengikuti kehendak sendiri” itu berarti ada dua pribadi yakni presiden dan utusan. Kesimpulan menjadi sangat tidak masuk akal kalau: “setiap utusan presiden yang tidak bisa mengikuti kehendaknya sendiri pasti bukan manusia”.
d. Kita sampai pada inti persoalan: Yesus berkata: “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; menegaskan ada dua pribadi. Yesus berkata: Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, menegaskan hanya ada satu kehendak. Jadi, tekanannya: Satu kehendak Dua Pribadi. (Yohanes 5:30). Kehendak Bapa dilaksanakan oleh Yesus. Bapa adalah berkehendak, dan Yesus adalah Yang menjalankan kehendak. Analoginya: Presiden adalah berkehendak, dan utusan adalah yang menjalankan kehendak. Kesimpulan akan menjadi salah kalau: “Karena utusan tidak dapat berbuat apa–apa dari dirinya sendiri dan tidak menuruti kehendaknya sendiri, maka utusan pasti bukan manusia”. Jika yang kita maksud dengan kata “Allah” adalah Esensi Dzat Sang Ada, (Keilahian Sang Ada), maka kesimpulan menjadi salah kalau: “Karena Yesus tidak dapat berbuat apa-apa dari dirinya sendiri dan tidak menuruti kehendaknya sendiri, maka Yesus pasti bukan Allah (tidak bersifat ilahi).” Kesalahannya terletak pada penyamarataan begitu saja antara tidak dapat berbuat apa-apa dari diri sendiri (tidak menuruti kehendak sendiri ) dan hakikat. Kita telah melihat bahwa yang mau ditekankan oleh pernyataan Yesus adalah soal kehendak Bapa yang dijalankan oleh Yesus. (Dua pribadi dalam satu kehendak). Jadi, bukan soal keilahian Yesus. Ini sama dengan analogi presiden dan utusannya. Utusan tidak mengikuti kehendaknya sendiri, dan tidak berbuat menurut kehendaknya sendiri, tetapi itu tidak berarti utusan bukan manusia. Keduanya-duanya tetaplah manusia, tetapi yang seorang (utusan) menjalankan kehendak presiden. Demikian juga dengan Yesus: Keduaduanya tetaplah bersifat ilahi, namun Yesus menjalankan kehendak BapaNya. Antara bapa dan anak tentu satu hakikat yakni manusia, demikian juga Yesus yang adalah Putera Yahwe tentu satu hakikat yakni Allah (bersifat ilahi).
Uraian Lebih Lanjut
Cara berargumentasi di atas tadi, bagi sebagian orang akan berpikir, kalau demikian maka semua yang diutus oleh Allah, sehakikat dengan Allah? Dan adalah Allah juga (misalnya Lukas 1:19)? Pertanyaan seperti itu tentu baik. Dengan pertanyaan seperti itu kita didorong untuk lebih mengenal Alkitab yakni memahami “makna, konsep” Yesus disebut sebagai “Utusan”. Seorang utusan dapat dikatakan sehakikat dengan Allah sejauh dipenuhi sejumlah syarat:
a. Ada bersama adanya Allah (sama kekalnya dengan Allah)
b. Diutus oleh Allah ke dunia
c. Ke dunia melalui manusia
d. Berasal dan dikandung dari Roh Allah
e. Lahir dari perawan
f. Hakim atas semua manusia
g. Kemuliaannnya sebelum dunia ada
h. Menerima penyembahan
i. Otoritas setara dengan Allah
j. Orang berdoa di dalam namaNya
k. Dapat mengampuni dosa
l. Dapat membangkitkan orang mati
m. Dapat membuat mukjizat
n. Dunia dicipta melalui dia
o. Setiap lutut bertekuk pada utusan itu
p. Memiliki kuasa yang sama dengan Allah
q. Orang menyebut utusan itu Tuhan dan Allah
r. Utusan itu adalah Allah beserta kita
s. Dalam dia, berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allah-an
t. Utusan itu adalah gambar Allah yang tidak kelihatan
u. Lebih unggul dari para malaikat
v. Utusan mati, tetapi bangkit kembali
w. Ia kembali ke asalNya, naik ke Sorga
Siapa pun dapat Anda jagokan. Katakanlah kata “SUPARNO”. Pikiran kita langsung mengatakan bahwa “SUPARNO” adalah sebuah nama Jawa, yang lazim diberikan kepada seorang pria (manusia). Demikian juga, kata “AL ILAH”, kita berpikir bahwa itu adalah sebuah kata Arab, yang lazim dikenakan untuk dewa tertinggi bangsa Arab sejak zaman pra Islam. Dalam perkembangannya, kata itu ternyata dikenakan oleh orang muslim untuk maujud Sang Ada, Pencipta langit dan bumi. Demikian juga dengan kata “UTUSAN”, adalah sebuah kata yang kerap dipakai untuk seseorang yang diberi tugas oleh orang lain dan utusan itu adalah manusia. Tetapi kemudian, kata itu dikenakan untuk sosok yang ilahi. Semua itu dapat terjadi, namun sejauh mana makna sebuah kata (suparno, al ilah, utusan) itu memenuhi syarat untuk dikenakan pada Sang Khalik?. Bagi orang Kristen, Yesus adalah UTUSAN yang memenuhi semua syarat di atas. Oleh karena itu, Yesus adalah ilahi, sehakikat dengan Allah, Allah yang menjadi manusia.
Banyak orang dewasa ini menyesalkan sikap orang Kristen yang meyakini bahwa Yesus adalah Putera Yahwe serentak Yahwe yang menjadi manusia. Dalam Alkitab sudah jelas. Yesus sendiri mengakui diriNya sebagai utusan Tuhan. H Insan L. Mokoginta dalam bukunya yang berjudul: 10 Alasan Menjadi Pengikut Yesus Yang Setia Harus Masuk Islam, Penerbit Birrul Walidain, 2006, menyatakan keberatannya sebagai berikut:
“1. Setiap yang diutus Tuhan pasti bukan Tuhan, 2. Yesus diutus oleh Tuhan, berarti…3. Yesus bukan Tuhan, tetapi hanya utusan Tuhan. 4. Setiap yang tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan. 5. Yesus tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan. 6. Setiap yang tidak bisa mengikuti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan. 7. Yesus tidak bisa mengikuti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan….”
Jawaban yang dapat dikemukakan berkenaan dengan tulisan di atas adalah sebagai berikut:
a. Seandainya setiap yang diutus Tuhan pasti bukan Tuhan, tidak lalu diartikan harus masuk Islam.
b. Seandainya Yesus diutus oleh Tuhan tidak lalu diartikaan harus masuk Islam.
c. Seandainya Yesus bukan Tuhan, tetapi hanya utusan Tuhan, tidak lalu diartikan harus masuk Islam
d. Seandainya, setiap yang tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan, tidak lalu diartikan harus masuk Islam
e. Seandainya Yesus tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan tidak lalu diartikan harus masuk Islam
f. Seandainya Setiap yang tidak bisa mengikuti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan, tidak lalu diartikan harus masuk Islam
g. Seandainya Yesus tidak bisa mengikuti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan, tidak lalu diartikan harus masuk Islam.
Seharusnya, setiap orang bertanya: mengapa dirinya harus masuk Islam? Seandainya anda masuk Islam karena anda merasa adanya kekurangan dalam agama yang anda peluk sebelumnya, maka cara anda berpikir seperti itu tidak tepat. Kalau anda memilih agama Islam hanya karena anda anggap agama Kristen memiliki kekurangan, maka tidak pasti anda akan menemukan agama Islam lebih sempurna daripada agama Kristen.
Katakanlah Yesus adalah utusan Allah, itu tidak berarti agama Islam lebih baik daripada agama Kristen dan karenanya Anda memilih memeluk agama Islam. Jangan salah, orang Kristen sangat yakin melebihi agama manapun bahwa Yesus adalah utusan Yahwe. Persoalannya terletak pada pemahaman dan konsep, serta tindak tanduk Sang Utusan.
Mari kita uraikan lebih lanjut
a. Pengutus dan utusan. Di atas telah kita lihat perkataan Insan Mokoginta: “Setiap yang diutus Tuhan pasti bukan Tuhan”. Jika logika Insan L Mokoginta itu benar, maka benar pulalah pernyataan berikut ini: “Setiap yang diutus manusia pasti bukan manusia”. Renungkanlah dengan baik!!! Kita lihat contoh lain:. “Setiap yang diutus presiden pasti bukan presiden. Andy adalah utusan presiden. Jadi, Andy bukan presiden.” Anda barangkali akan terjebak pada logika semacam itu, lalu mengabaikan esensinya. Pertanyaan untuk sampai kepada esensinya adalah “Mengapa presiden dapat mengutus Andy?” Semua jawaban anda barangkali benar, tetapi tidak esensial. Yang esensial adalah karena Andy adalah manusia. Perutusan dapat terjadi terletak pada ada atau tidaknya kesamaan esensial antara presiden dengan utusannya. Dapatkah presiden mengutus anjing, yang jelas-jelas hakikatnya berbeda dari dirinya? Jika benar bahwa hakikat Allah berbeda dengan hakikat manusia, maka manusia tidak pernah dapat benar-benar menjadi utusan Allah. Hal itu sama dengan anjing tidak mungkin menjadi utusan manusia. Jadi, kesimpulan satu-satunya adalah “Setiap yang diutus Tuhan pasti sehakikat dengan Tuhan”. Jika Allah bersifat ilahi, maka utusannya juga bersifat ilahi. Nah gagasan bahwa Yesus adalah utusan Allah justru mau menegaskan bahwa Yesus bersifat ilahi, Yesus sehakikat dengan Allah.
b. Perbuatan untuk diri sendiri. “Setiap yang tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan”. Pemikiran dangkal akan langsung menyatakan setuju. Namun bagi mereka yang sedikit memiliki logika tingkat tinggi tentu lain. Renungkanlah baik-baik pertanyaan berikut: perbuatan apakah yang dilakukan oleh Allah untuk diriNya sendiri? Jika Allah berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, maka Dia pasti bukan Allah. Allah tidak mungkin berbuat sesuatu atas diriNya sendiri. Berbuat sesuatu atas diri sendiri mengandaikan dalam diri sesuatu itu memiliki kekurangan, atau sekadar ‘ruang’ untuk diisi, dilengkapi, atau dikurangi. Jika Anda percaya seratus persen bahwa Allah adalah MAHASEMPURNA, maka Dia tidak akan melakukan tindakan apa pun lagi untuk diriNya, atau tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri. Itu tidak berarti Allah tidak dapat bertindak. Allah bertindak ke luar, untuk sesuatu yang berada di luar diriNya, dan BUKAN bertindak ke dalam dan untuk diriNya. Nah, Yesus tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri justeru menegaskan bahwa Dia adalah Allah. Dengan demikian, Tuhan Allah adalah terbatas dalam pengertian bahwa Dia tidak dapat menyangkal DiriNya, tidak dapat berbuat apa-apa atas dirinya sendiri bahkan sekadar untuk memperbaiki kehendakNya sendiri. Yesus berkata: “Aku dan Bapa adalah Satu (Esa), jadi apa yang menjadi kehendak Bapa adalah kehendak Yesus juga. Tetapi sebagai Pribadi yang sungguh manusia, Yesus dapat berkata: Aku tidak bisa berbuat apa-apa dari diriku sendiri” artinya jika Yesus hanyalah seorang manusia seperti Anda, ia tidak dapat melakukan pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah. Sebaliknya Yesus dapat melakukan pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah (misalnya membangkitkan orang mati), hanya karena Yesus adalah Allah.
c. Tidak dapat mengikuti kehendak sendiri. “Setiap yang tidak bisa mengikuti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan. Yesus tidak bisa mengikuti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan….”. Pernyataan itu adalah sebuah bentuk pemaksaan logika manusia modern ke dalam logika Alkitabiah. Kita periksa kalimat di atas dengan sebuah perbandingan. Seorang utusan presiden hendak menjalankan amanat presiden. Sebagai utusan, dia tidak dapat mengikuti kehendaknya sendiri. Dengan kata lain, tugas yang dijalankan oleh si utusan berasal dari kehendak presiden. Dengan penegasan: “tidak bisa mengikuti kehendak sendiri” itu berarti tidak dapat ada dua kehendak, sebab itu mengandaikan ada dua presiden. Penegasan: “tidak bisa mengikuti kehendak sendiri” itu berarti ada dua pribadi yakni presiden dan utusan. Kesimpulan menjadi sangat tidak masuk akal kalau: “setiap utusan presiden yang tidak bisa mengikuti kehendaknya sendiri pasti bukan manusia”.
d. Kita sampai pada inti persoalan: Yesus berkata: “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; menegaskan ada dua pribadi. Yesus berkata: Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, menegaskan hanya ada satu kehendak. Jadi, tekanannya: Satu kehendak Dua Pribadi. (Yohanes 5:30). Kehendak Bapa dilaksanakan oleh Yesus. Bapa adalah berkehendak, dan Yesus adalah Yang menjalankan kehendak. Analoginya: Presiden adalah berkehendak, dan utusan adalah yang menjalankan kehendak. Kesimpulan akan menjadi salah kalau: “Karena utusan tidak dapat berbuat apa–apa dari dirinya sendiri dan tidak menuruti kehendaknya sendiri, maka utusan pasti bukan manusia”. Jika yang kita maksud dengan kata “Allah” adalah Esensi Dzat Sang Ada, (Keilahian Sang Ada), maka kesimpulan menjadi salah kalau: “Karena Yesus tidak dapat berbuat apa-apa dari dirinya sendiri dan tidak menuruti kehendaknya sendiri, maka Yesus pasti bukan Allah (tidak bersifat ilahi).” Kesalahannya terletak pada penyamarataan begitu saja antara tidak dapat berbuat apa-apa dari diri sendiri (tidak menuruti kehendak sendiri ) dan hakikat. Kita telah melihat bahwa yang mau ditekankan oleh pernyataan Yesus adalah soal kehendak Bapa yang dijalankan oleh Yesus. (Dua pribadi dalam satu kehendak). Jadi, bukan soal keilahian Yesus. Ini sama dengan analogi presiden dan utusannya. Utusan tidak mengikuti kehendaknya sendiri, dan tidak berbuat menurut kehendaknya sendiri, tetapi itu tidak berarti utusan bukan manusia. Keduanya-duanya tetaplah manusia, tetapi yang seorang (utusan) menjalankan kehendak presiden. Demikian juga dengan Yesus: Keduaduanya tetaplah bersifat ilahi, namun Yesus menjalankan kehendak BapaNya. Antara bapa dan anak tentu satu hakikat yakni manusia, demikian juga Yesus yang adalah Putera Yahwe tentu satu hakikat yakni Allah (bersifat ilahi).
Uraian Lebih Lanjut
Cara berargumentasi di atas tadi, bagi sebagian orang akan berpikir, kalau demikian maka semua yang diutus oleh Allah, sehakikat dengan Allah? Dan adalah Allah juga (misalnya Lukas 1:19)? Pertanyaan seperti itu tentu baik. Dengan pertanyaan seperti itu kita didorong untuk lebih mengenal Alkitab yakni memahami “makna, konsep” Yesus disebut sebagai “Utusan”. Seorang utusan dapat dikatakan sehakikat dengan Allah sejauh dipenuhi sejumlah syarat:
a. Ada bersama adanya Allah (sama kekalnya dengan Allah)
b. Diutus oleh Allah ke dunia
c. Ke dunia melalui manusia
d. Berasal dan dikandung dari Roh Allah
e. Lahir dari perawan
f. Hakim atas semua manusia
g. Kemuliaannnya sebelum dunia ada
h. Menerima penyembahan
i. Otoritas setara dengan Allah
j. Orang berdoa di dalam namaNya
k. Dapat mengampuni dosa
l. Dapat membangkitkan orang mati
m. Dapat membuat mukjizat
n. Dunia dicipta melalui dia
o. Setiap lutut bertekuk pada utusan itu
p. Memiliki kuasa yang sama dengan Allah
q. Orang menyebut utusan itu Tuhan dan Allah
r. Utusan itu adalah Allah beserta kita
s. Dalam dia, berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allah-an
t. Utusan itu adalah gambar Allah yang tidak kelihatan
u. Lebih unggul dari para malaikat
v. Utusan mati, tetapi bangkit kembali
w. Ia kembali ke asalNya, naik ke Sorga
Siapa pun dapat Anda jagokan. Katakanlah kata “SUPARNO”. Pikiran kita langsung mengatakan bahwa “SUPARNO” adalah sebuah nama Jawa, yang lazim diberikan kepada seorang pria (manusia). Demikian juga, kata “AL ILAH”, kita berpikir bahwa itu adalah sebuah kata Arab, yang lazim dikenakan untuk dewa tertinggi bangsa Arab sejak zaman pra Islam. Dalam perkembangannya, kata itu ternyata dikenakan oleh orang muslim untuk maujud Sang Ada, Pencipta langit dan bumi. Demikian juga dengan kata “UTUSAN”, adalah sebuah kata yang kerap dipakai untuk seseorang yang diberi tugas oleh orang lain dan utusan itu adalah manusia. Tetapi kemudian, kata itu dikenakan untuk sosok yang ilahi. Semua itu dapat terjadi, namun sejauh mana makna sebuah kata (suparno, al ilah, utusan) itu memenuhi syarat untuk dikenakan pada Sang Khalik?. Bagi orang Kristen, Yesus adalah UTUSAN yang memenuhi semua syarat di atas. Oleh karena itu, Yesus adalah ilahi, sehakikat dengan Allah, Allah yang menjadi manusia.
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
Siapakah TUHAN itu?
Beredarnya buku yang berjudul: Yesus Kristus Bukan Allah, tapi Tuhan, karangan Ellen Kristi, Penerbit Borobudur Indonesia, barangkali membuat pembaca bingung. Semua argumentasi yang dikembangkan di dalam buku tersebut bermuara kepada satu titik yakni Allah pasti Tuhan, tetapi Tuhan belum tentu Alllah, Tuhan tidak sama dengan Allah, Yesus bukan Allah tapi Tuhan. Jadi, Yesus tidak sama dengan Allah, atau bukan Allah.
Menarik bahwa perkataan/judul buku saudara Ellen Kristi di atas tidak terdapat dalam Alkitab. Alkitab, dalam secuil ayat pun, tidak memuat kalimat: “Yesus Kristus Bukan Allah, tapi Tuhan”. Sejalan dengan itu, Alkitab juga tidak pernah berkata/memberi pernyataan: Yesus bukan Allah.
Dalam Alkitab justeru tercatat: Yesus adalah “Tuhanku dan Allahku” (Yohanes 20:28). Amat mengejutkan bahwa Alkitab secara lebih detail memuat pernyataan: “Tuhan adalah Allah”, “Tuhan Allah”, dimana kedua pernyataan itu lebih banyak daripada pernyataan “Allah Tuhan”.
1. Tuhan adalah Allah
a. Tuhan adalah Allah yang besar (Mazmur 95:3)
b. Tuhan adalah Allah yang adil (Yesaya 30:18. )
c. Tuhan adalah Allah yang benar (Yeremia 10:10)
d. Tuhan adalah Allah yang hidup dan Raja yang kekal (Yeremia 10:10)
e. Tuhan adalah Allah pembalas (Yeremia 51:56)
f. Tuhan adalah Allah (Zakharia 13:9)
Kalau Anda mengatakan bahwa “Yesus Kristus Bukan Allah Tapi Tuhan“, maka amat menarik untuk diperbincangkan. Kelima pernyataan di atas langsung diambil dari Alkitab. Jawaban dari Alkitab atas pertanyaan: apakah Tuhan itu?. Jika Yesus adalah Tuhan, maka berdasarkan definisi Alkitab itu, maka “Yesus adalah Allah yang besar” “Allah yang adil”, “Allah yang benar”, “Allah yang hidup dan Raja yang kekal”, “Allah Pembalas, “dan adalah Allah”
2. Tuhan Allah
Perjanjian Lama
• Kejadian 2:4. TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit,
• Kejadian 2:7 TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya,
• Kejadian 2:9 TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi
• Yosua 23:10 TUHAN Allahmu, Dialah yang berperang bagi kamu, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu.
• II Samuel 7:22 Engkau besar, ya Tuhan ALLAH, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami.
• Tawarikh 16:35 TUHAN Allah, Penyelamat kami
• I Tawarikh 28:20 TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau
• Mazmur 84:12 TUHAN Allah adalah matahari dan perisai
• Yesaya 12:2 TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku." Yesaya 25:8 Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya. Yesaya 26:4 TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal. Yesaya 40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Yesaya 48:16. Mendekatlah kepada-Ku, dengarlah ini: Dari dahulu tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi dan pada waktu hal itu terjadi Aku ada di situ." Dan sekarang, Tuhan ALLAH mengutus aku dengan Roh-Nya. Yesaya 61:1. Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi akuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, Yesaya 61:11 Tuhan ALLAH akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa. Yeremia 14:22 TUHAN Allah kami, Pengharapan kami
• Yeremia 32:17 Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu!
• Yehezkiel 12:28 Apa yang Kufirmankan akan terjadi, demikianlah firman Tuhan ALLAH." Yehezkiel 24:14 Aku akan menghakimi engkau menurut perbuatanmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH." Yehezkiel 37:12 Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel.
• Amos 3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
• Amos 4:2 Tuhan ALLAH telah bersumpah demi kekudusan-Nya: sesungguhnya, akan datang masanya bagimu, bahwa kamu diangkat dengan kait dan yang tertinggal di antara kamu dengan kail ikan. Amos 7:2 "Tuhan ALLAH, berikanlah kiranya pengampunan! " Amos 9:5 Tuhan ALLAH semesta alamlah yang menyentuh bumi,
• Mikha 1:2 Biarlah Tuhan ALLAH menjadi saksi terhadap kamu, yakni Tuhan dari bait-Nya yang kudus. Mikha 4:5 Kita akan berjalan demi nama TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya.
• Zefanya 1:7. Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Zefanya 3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Zakharia 9:14 Tuhan ALLAH akan meniup sangkakala dan akan berjalan maju dalam angin badai dari selatan.
Perjanjian Baru
• Tuhan Allah kita (Kisah Para Rasul 2:39).
• Tuhan Allah akan membangkitkan kamu (Kisah Para Rasul 3:22)
• Tuhan Allah kita, itu esa (Markus 12:29)
• Tuhan Allah akan mengaruniakan (Lukas 1:32)
• Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang (Wahyu 1:
• f. Yang Mahakuasa (Wahyu 1:
• Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang (Wahyu 4:
• Tuhan Allah yang menghakimi adalah kuat (Wahyu 18:
• Tuhan Allah akan menernagi mereka (Wahyu 22:5)
Jika benar Anda menyatakan bahwa “Yesus adalah Tuhan”, maka konsekwensi yang harus anda terima: Yesus adalah Allah yang menjadikan bumi dan langit, Allahmu: Penyelamat, yang menyertai engkau, matahari dan perisaimu, kekuatan dan mazmurmu, keselamatanmu, ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya, gunung batu yang kekal. Allah yang datang datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya.Allah yang berkuasa. Allah yang akan menumbuhkan kebenaran, dan puji-pujian, Pengharapan kami. ALLAH! yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar. Allah yang akan menghakimi engkau menurut perbuatanmu, Allah yang membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu. Allah yang akan membawa kamu ke tanah Israel. ALLAH yang tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. Allah yang telah bersumpah demi kekudusan-Nya. Allah yang memberikan pengampunan. Allah yang menjadi saksi terhadap kamu, yakni Tuhan dari bait-Nya yang kudus. Allahmu yang ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Allah kita, Allah yang akan membangkitkan kamu, Allah kita, itu esa, Allah yang akan mengaruniakan, Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa, Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang, Allah yang menghakimi adalah kuat, Allah yang akan menerangi.
3. Allah Tuhan
• Habakuk 3:19 ALLAH Tuhanku itu kekuatanku
• Efesus 1:17 Allah Tuhan kita Yesus Kristus
Yesus kerap diberi gelar Tuhan. Ketiga point di atas mempertegas apa yang dimaksud dengan “Tuhan”. Tuhan adalah Allah. Jika gelar Tuhan dikenakan kepada Yesus, maka itu berarti Yesus adalah Allah. Alkitab tidak pernah memberikan satu pun pengertian bahwa “Tuhan adalah tuan”. Yang dikemukakan oleh Alkitab ialah “Tuhan adalah Allah”.
15. JALAN, KEBENARAN dan HIDUP
Umat Perjanjian Lama tidak pernah ragu mengimani bahwa TUHAN, Allah mereka adalah JALAN, KEBENARAN dan HIDUP.
JALAN
• Dalam Kitab Keluaran, kita dapat membaca ratapan keturunan Yakub meminta JALAN Tuhan. “Beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu” (Kel 33:13).
• JALAN dimana kita menuju Allah ada pada Allah sendiri. Di luar Dia, manusia malah mengalami kebinasaan.
• JALAN Allah adalah perlindungan bagi orang tulus tetapi kebinasaan bagi orang jahat. (Amsal 10:29). Dengan penuh harap, kita senantiasa memohon kedatangan
• JALAN Allah itu bertujuan agar kita hidup. “Tunjukkanlah kepadaku JALAN-MU, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut KEBENARANMU-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu “ (Mzr 86:11).
• Dengannya, kita semua akan bersorak sorai: “Ya Allah, JALAN-MU adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami? (Mzr 77:14).
• Dia Tuhan kita “Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia. (Ul 32:4).
• Dia Tuhan kita “adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.” (Mzr 145:17)”dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem." (Yes 2:3).
• Jadi, sekarang kita ini anak-anakNya, “memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak. (Dan 4:37).
• Sekali lagi, kita semua akan tahu bahwa “banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem." (Mikha 4:2)
KEBENARAN
• Pemazmur meminta Jalan, Kebenaran dan Hidup langsung kepada Tuhan. Semua bangsa sujud menyembah di hadapanNya. (Mazmur 86:8-11).
• Dia Tuhan benar (Neh 9: dan karenanya baiklah setiap orang bermegah karena ia memahami dan mengenal bahwa TUHANlah yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi (Yeremia 9:23-26) dan segala firman Allah adalah kebenaran (2Sam 7:28) dan Dialah yang kaya akan kebenaran Ayub 37:23).
• Segala jalanNya adalah kasih setia dan kebenaran (Mazmur 25:10) kasihNya dan kebenaranNya itulah yang menjaga umat manusia (Mzr 40:12).
• Dialah Tuhan Raja yang kuat, yang menegakkan kebenaran; hukum dan keadilan.(Mzr 99:4) Dia Tuhan semesta alam akan ternyata maha tinggi dalam keadilan-Nya, dan Allah yang maha kudus akan menyatakan kekudusan-Nya dalam kebenaran-Nya. (Yesaya 5:16). Dia, Tuhan, Allah yang membuat segala kebenaran manusia menjadi nyata (Yer 51:10)
• Keluaran 9:27, “Lalu Firaun menyuruh memanggil Musa dan Harun serta berkata kepada mereka: "Aku telah berdosa sekali ini, TUHAN itu yang benar, tetapi aku dan rakyatkulah yang bersalah. “ TUHAN adalah Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal. (Yer 10:10), Tuhanlah yang benar (Dan 9:7, Neh 9:33)
HIDUP
• Dalam kitab II Samuel 22:47 kita baca: “TUHAN hidup! Terpujilah gunung batuku, dan ditinggikanlah kiranya Allah gunung batu keselamatanku”.
• Hal yang sama kita temukan dalam Mazmur 18:47 “ TUHAN hidup! Terpujilah gunung batuku, dan mulialah Allah Penyelamatku”.
• Tuhan menyatakan: “Aku yang hidup” (Bil 14:21.28, Ul 32:40, Yes 49:18, Yer 22:24.18, Yeh 5:11.14:16.18.20.48).
• Di tempat lain, Alkitab berkata bahwa semua manusia dan makhluk hidup lainnya akan mati. "Aku akan menyapu bersih segala-galanya dari atas muka bumi, demikianlah firman TUHAN. Aku akan menyapu manusia dan hewan; Aku akan menyapu burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut. Aku akan merebahkan orang-orang fasik dan akan melenyapkan manusia dari atas muka bumi, demikianlah firman TUHAN. (Zefanya 1:2-3)
• Lagi pula, “bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, di manakah ia? Seperti air menguap dari dalam tasik, dan sungai surut dan menjadi kering, demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi, sampai langit hilang lenyap, mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya.” (Ayub 14:10-12).
Pendeknya: Hanya Allah saja yang mengklaim DiriNya: AKULAH JALAN, dan KEBENARAN dan YANG HIDUP .
Namun, mengherankan sebab pada suatu kesempatan, seorang pemuda Yahudi yang sehari-harian tinggal di Nazareth membantu ayahnya yang tukang kayu mengejutkan banyak kalangan karena pernyataannya: “AKULAH JALAN, KEBENARAN dan HIDUP itu.
“Kata TOMAS kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" Kata Yesus kepadanya: "AKULAH JALAN DAN KEBENARAN DAN HIDUP.” (Yohanes 14:5-6)
Pernyataan Yesus selanjutnya, barangkali mengejutkan Thomas.
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
Ketika Yesus menyinggung BapaNya, Filipus memanfaatkan kesempatan kalau-kalau Yesus dapat memperlihatkan Bapa, Yahwe kepadanya.
Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." (Yohanes 14:
Jawaban Yesus, membongkar pengetahuan Fillipus tentang Yesus. Jadi, selama ini sebenarnya murid Yesus itu belum mengenal siapa gurunya.
Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. (Yohanes 14:9-10)
Jawaban dari Yesus ini jelas, tegas dan tepat sasaran, tanpa basa basi. BARANGSIAPA TELAH MELIHAT AKU (YESUS), TELAH MELIHAT BAPA. Dengan lain kata, di luar Yesus tidak ada lagi Allah. Pernyataan Yesus ini tentu saja menyinggung dan menyakitkan perasaan banyak pihak, terutama mereka yang memahami Allah sebagai yang Esa, Tunggal dan numerik matematis. Namun bagi siapa saja yang menerima Yesus sebagai juruselamatnya, tentu ia suka atau tidak suka menerima segala pernyataanNya. Hanya di dalam Yesus kita melihat, mengenal dan merasakan Allah.
Tidak mengherankan, setelah Yesus bangkit dari kematianNya, Thomas tidak ragu mengatakan bahwa Yesus adalah “TUHANKU dan ALLAHKU” (Yohanes 20:28).
16. TUHAN ALLAH adalah HAKIM
Di satu pihak, Alkitab beraksi bahwa Yahwe Tuhan adalah Hakim. Di pihak lain, Alkitab juga bersaksi bahwa Yesus Tuhan adalah Hakim. Kenyataan tersebut menggugah rasa ingin tahu. Ada apa antara Yahwe dan Yesus. Jika Yesus adalah semata-mata manusia, maka mustahil Ia dapat disejajarkan begitu saja dengan Yahwe oleh umat Perjanjian Baru sebagaimana ditulis oleh para pengarang suci. Demikian juga, jika Yesus adalah semata-mata Allah yang ajaib, maka mustahil pula umat Perjanjian Baru sedemikian gigih mewartakan kematian Yesus yang sangat tragis dan manusiawi. Pasti ada penjelasan logis atas keyakinan Jemaat mula-mula itu. Penjelasannya: Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia. Salah satu bukti bahwa Yesus adalah Allah dapat dilihat dari cara beriman umat Perjanjian Baru dekade awal yang mengimani bahwa Yesus adalah Hakim atas segala bangsa manusia.
HAKIM: SOSOK YANG NETRAL
Di di bumi ini tidak ada sosok, atau hakim yang benar-benar netral dalam mengambil keputusan di pengadilan. Kata pemazmur:
“Kamu menghakimi dengan lalim dan memihak kepada orang fasik? (Mzr 82:2).
Terlalu banyak kecurangan. Tak terhitung lagi: orang baik dimasukkan ke dalam penjara, orang kecil ditindas dalam ketakberdayaannya. Kaum tertindas ini kemudian mencari hakim yang benar-benar netral dan adil. Karena itu, mereka merindu. Mereka mendamba. Kapankan seorang hakim benar-benar mengadili bumi dengan adil. Kita dapat merasakan gaungnya dari umat Perjanjian Lama.
“Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi; sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar. (Yes 26:9)”
Mengapa Tuhan yang dicari. Mengapa Dia yang Mahatingi dinanti. Alasannya sederhana saja. Dialah Hakim para hakim. Dialah Hukum dari segala hukum yang diciptakan oleh manusia.
• Allah adalah Hakim yang adil (Mzr 7:12)
• Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran. (Mzr 9:9)
• Sebab Engkau membela perkaraku dan hakku, sebagai Hakim yang adil Engkau duduk di atas takhta. (Mzr 9:5)
• “Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?" (Kej 18:25)
• “Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita.” (Yesaya 33:22)
• “TUHAN semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku”. (Yer 11:20)
• Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. (Yes 11:3-4)
Dengan segenap jiwa, orang-orang yang diperlakukan dengan tidak adil di bumi berteriak minta tolong. Pertolongan Tuhan tepat waktu. Ia tidak akan terlambat. Ia menghakimi dengan adil. KemuliaanNya dikenal di bumi. Kepada Dialah manusia segala bangsa menaruh harapannya.
• “Bangkitlah, TUHAN, janganlah manusia merajalela; biarlah bangsa-bangsa dihakimi di hadapan-Mu! (Mzr 9:20)
• Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar. (Mzr 17:2)
• Bangunlah ya Allah, hakimilah bumi, sebab Engkaulah yang memiliki segala bangsa. (Mzr 82:
• Bangunlah, ya Hakim bumi, balaslah kepada orang-orang congkak apa yang mereka lakukan! (Mzr 94:2)
• Ya TUHAN, kami juga menanti-nantikan saatnya Engkau menjalankan penghakiman; kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau. (Yes 26:
Apakah Tuhan mendengarkan teriak umatNya minta tolong? Ya! Ia akan bertindak segera. Ia sendiri akan datang dalam awan-awan kemulianNya. Ia akan datang menghakimi bumi. (Mzr 96:13). Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran (Mzr 98:9). Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa (Yes 2:4). Segala bangsa akan tahu. Seluruh bumi akan bersuka cita, ya Tuhan di pihak kita, Dialah Allah yang menyertai kita sampai selama-lamanya. Beginilah Tuhan menjawab umatNya:
• "Apabila Aku menetapkan waktunya, Aku sendiri akan menghakimi dengan kebenaran. (Mzr 75:3). Teks ini menegaskan bahwa Allah sendirilah yang akan menghakimi umat manusia. Tidak ada indikasi bahwa kuasa penghakiman itu dimandatkan kepada manusia.
• “Sion akan Kubebaskan dengan penghakiman yang adil dan orang-orangnya yang bertobat akan Kubebaskan dengan tindakan yang benar. (Yes 1:27). Di sini menegaskan bahwa Allah sendirilah yang membebaskan Sion dengan penghakiman yang adil. Orang-orang yang bertobat dibebaskan oleh Allah sendiri. Manusia dibebaskan dari segala kesalahannya bukan oleh seorang manusia, tetapi oleh Allah.
• “Dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan. (Yeh 34:17). Allah sendiri yang menjadi hakim diantara domba dengan domba.
• “Aku akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera menjadi saksi terhadap tukang-tukang sihir, orang-orang berzinah dan orang-orang yang bersumpah dusta dan terhadap orang-orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan yang mendesak ke samping orang asing, dengan tidak takut kepada-Ku, firman TUHAN semesta alam. (Mal 3:5)
• “Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan menjadi hakim di antara domba yang gemuk dengan domba yang kurus; (Yeh 34:20)
• “Aku akan perbuat terhadap mereka selaras dengan tingkah lakunya dan Aku akan menghakimi mereka selaras dengan cara mereka menghakimi. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." (Yeh 7:27)
• “Aku akan menghakimi engkau menurut perbuatanmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH." (Yeh 24:14)
Jelaslah bahwa “TUHAN sendirilah yang datang menghakimi bumi dengan adil. TUHAN sendiri, bukan yang lain. Kapan TUHAN itu datang ke bumi? Kapan Ia mengadili bangsa-bangsa dan pembesar-pembesar? Perhatikanlah ucapan-ucapan dalam Perjanjian Baru berikut ini:
• “Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. (Yoh 5:22-23)
• Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk MENGHAKIMI, (Yoh 9:35)
• “Jikalau Aku MENGHAKIMI, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku. (Yoh 8:15-16)
• “Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk MENGHAKIMI, karena Ia adalah Anak Manusia. (Yoh 5:27)
• “ Banyak yang harus Kukatakan dan KUHAKIMI tentang kamu." (Yoh 8:26)
• Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; (Yohanes 12:31)
• Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. (Yohanes 12:48)
• “Aku MENGHAKIMI sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil (Yoh 5:30)
Pernyataan-pernyataan di atas menegaskan bahwa tidak ada penghakiman tanpa Yesus. Allah selalu bertindak bersama Yesus. Bagaimana kita mendamaikan perkataan Allah: “AKU SENDIRI” kalau ternyata DIA bertindak bersama Yesus, atau lebih sulit lagi kalau ALLAH telah menyerahkan SEGALA KUASA PENGHAKIMANNYA KEPADA YESUS. Satu-satunya jawaban yang paling masuk akal adalah YESUS ITU BERKODRAT/ESSENSI ILAHI, SETARA DENGAN ALLAH. Ini sejalan dengan pernyataan Yesus sendiri: AKU dan BAPA ADALAH Satu. Tentu satu dalam ke-Allah-an, tetapi juga beda: Aku dan Bapa, beda dalam sosok, pribadi.
Kesimpulan di atas memudahkan kita memahami sejumlah pernyataan Alkitab berikut ini:
• “Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." (Kis 17:31). Pernyataan “Ia dengan adil menghakimi dunia” ditujukan kepada Allah yang menghakimi. Faktanya, “Bapa tidak menghakimi siapa pun” (Yoh 5:22), tetapi “Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk MENGHAKIMI,” (Yoh 9:35). Jadi, Yesus adalah Allah yang menghakimi dunia dengan adil. Bagi orang-orang yang percaya, kesimpulan itu adalah paling logis daripada kesimpulan lain yang mengatakan bahwa Alkitab saling bertentangan antara ayat yang satu dengan ayat lainnya.
• “Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus. (Rom 2:16). Penegasan ini merupakan indikasi kuat bahwa alam pikiran Paulus yang Yahudiah, ingin mempertahankan “Allah yang Esa” di satu pihak, tetapi di pihak lain menegaskan ke-KE-Allah-an Yesus. Sama seperti mempertahankan bahwa otak dan pikiran adalah satu, serentak otak dan pikiran adalah adalah dua hal yang berbeda.
• “Kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. (Rom 14:10). Namun bagi Paulus, semua manusia akan diadili oleh Yesus. “Kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. (2Kor 5:10). Sejalan dengan itu, Paulus berkata: “Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah (1Kor 4:4-5). “Tuhan datang” tidak lain adalah rujukan akan kedatangan Yesus yang keduakalinya. (Kis 13:11, 23:11, 1Tes 5:2). Jika demikian, maka “tahta pengadilan” yang dimaksud oleh Paulus adalah tahta pengadilan dari Yesus. Jadi, jika dikatakan: “Tahta pengadilan Allah”, maka Allah yang dimaksud adalah Yesus Kristus. Paulus, kemudian berkata: “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. (II Timotius 4:. Sejalan dengan semua itu, kita perlu ingat apa yang dikatakan oleh Rasul Yakobus: “Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan? (Yakobus 4:12 )
• Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya ( II Timotius 4:1.) Pernyataan Paulus ini mengarisbawahi: Allah dan Kristus Yesus akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati. “Penghakiman” tidak tunggal dikerjakan oleh Allah, tetapi juga oleh Yesus. “Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." (Yoh 10:38). Oleh karena itu, penyebutan “Allah” dalam teks berikut ini haruslah juga ditujukan kepada Yesus, bahwa Yesus adalah Allah:
1. “ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." (Wahyu 14:7),
2. Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu." (Wahyu 15:4)
3. "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu." (Wahyu 16:7)
4. Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat." (Wahyu 18:
17 TUHAN ALLAH adalah GEMBALA
“Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan Menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya. (Yeh 34:15-16)
Mengagumkan.! Allah siapakah yang seperti itu? Allah orang Kristen semata.! Tidak ada Allah lain yang seperti itu. Dia mencari yang hilang, membalut yang luka, menyembuhkan yang sakit, memberi makan yang lapar, menguatkan yang lemah. Sungguh ajaib segala perbuatanNya. Manusia semuanya, pria dan wanita sungguh amat berharga di hatiNya.
Dia Tuhan adalah Gembala, Dia menyebut umat manusia adalah domba-dombaNya.
Yehezkiel 34:31 Kamu adalah domba-domba-Ku, domba gembalaan-Ku, dan Aku adalah Allahmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH."
Dia Tuhan adalah Gembala. Dia tidak rela domba-dombanya dimangsa dan digembalakan secara salah oleh manusia fana.
a. Yehezkiel 34:8 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya oleh karena domba-domba-Ku menjadi mangsa dan menjadi makanan bagi segala binatang di hutan, lantaran yang menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembala-Ku tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka itu menggembalakan dirinya sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya.
Metafora ini amat kuat. “menjadi mangsa dan makanan segala binatang di hutan”. Umat pilihan menjadi sasaran iblis, tidak terawat kehidupan rohaninya, menyembah berhala, dimurtadkan, menyimpang dari jalan Tuhan sendiri. Mati mengenaskan adalah nasip mereka yang digembalakan oleh manusia. Hanya Allah saja yang dapat menggemabalakan manusia.
b. Yehezkiel 34:10 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri; Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak terus lagi menjadi makanannya.
Allah sendiri akan menjadi lawan dari nabi palsu, gembala gadungan, orang yang mengakui utusan Allah. Siapa yang dimurtadkan oleh gembala dan nabi palsu, yang menyesatkan umat pilihan Allah sendiri akan berhadapan dengan Allah juga. Sebagaimana gembala palsu menyesatkan kaum pilihan, demikian juga ia akan ditinggalkan oleh Tuhan.
c. Yehezkiel 34:12 Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan.
Allah Tuhan sendiri akan mempersatukan kembali domba-dombaNya yang tercerai-berai, diselamatkan dari segala tempat, dari segala keyakinan dan pengetahuan sesat, dari segala kekaburan pengertian akan Tuhan, dari segala kemurtadan mereka.
d. Yehezkiel 34:13 Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu.
e. Yehezkiel 34:14 Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka dan di atas gunung-gunung Israel yang tinggi di situlah tempat penggembalaannya; di sana di tempat penggembalaan yang baik mereka akan berbaring dan rumput yang subur menjadi makanannya di atas gunung-gunung Israel.
Dia Tuhan adalah Gembala, manusia memanggil Dia adalah Gembalanya.
a. “Mazmur 23:1. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
b. Mazmur 28:9 Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.
c. Mazmur 74:1. Nyanyian pengajaran Asaf. Mengapa, ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya? Mengapa menyala murka-Mu terhadap kambing domba gembalaan-Mu?
d. Mazmur 79:13 Maka kami ini, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu, akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian untuk-Mu turun-temurun.
e. Mazmur 95:7. Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
f. Mazmur 100:3 Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
g. Yesaya 40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Dia Tuhan adalah Gembala, kepada Dialah umatNya mangadu dan mengeluh
a. Yoel 1:19 Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, sebab api telah memakan habis tanah gembalaan di padang gurun, dan nyala api telah menghanguskan segala pohon di padang.
b. Yoel 1:20 Juga binatang-binatang di padang menjerit karena rindu kepada-Mu, sebab wadi telah kering, dan apipun telah memakan habis tanah gembalaan di padang gurun.
c. Amos 1:2 Berkatalah ia: "TUHAN mengaum dari Sion dan dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya; keringlah padang-padang penggembalaan dan layulah puncak gunung Karmel."
Manakalah kita mengimani bahwa Yesus adalah Allah, PB harus membuktikan semua perkataan Yehezkhiel 34:15-16 di atas. Jika tidak, maka Yesus bukanlah Allah. Sebaliknya, jika ya, maka kita tahu bahwa Tuhan sendiri yang menggembalakan umatNya.
a. Aku sendiri adalah Yesus
Pernyataan Yesus sendiri.:
Yohanes 10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; Yohanes 10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.
Renungkan pertanyaan Yesus dalam Markus 10:18//Lukas 18:19! Mau tidak mau, suka atau tidak suka: Yesus adalah Allah.
“Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.” (Mrk 10:18//Luk 18:19)
Kini Yesus mengakui DiriNya: Akulah Gembala Yang Baik”. Bukankah bahwa “hanya Allah yang baik”? Justru karena Dia tahu bahwa DiriNya adalah Allah, maka Dia katakan Akulah Gembala Yang Baik.
Pernyataan Para MuridNya.:
Ibrani 13:20 Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,
I Petrus 5:4 Apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
b. Yang hilang akan Kucari dan Yang tersesat akan Kubawa pulang
Matius 18:11 “Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang."
Matius 9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
Markus 6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Lukas 15:6 “ Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan”.
Lukas 19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Yohanes 6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Matius 18:12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?
Matius 18:13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. 18:14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."
Lukas 15:4 "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Lukas 15:5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,
Lukas 15:6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
Lukas 15:7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
Lukas 21:8 Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka.
Yohanes 10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
c. Yang Luka akan Kubalut dan Yang sakit akan Kukuatkan
Matius 4:24 “Dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka.
Matius 8:16 “Dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.
Matius 12:22.”Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat.
Matius 14:14 “Tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
Matius 15:30 Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
Matius 19:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Iapun menyembuhkan mereka di sana.
Markus 1:34 Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
Markus 3:10 Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya.
Markus 6:13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Lukas 4:40 Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka.
Lukas 7:21 Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta.
Lukas 9:11 “Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan.
Lukas 9:42 “Yesus menegor roh jahat itu dengan keras dan menyembuhkan anak itu, lalu mengembalikannya kepada ayahnya.
Lukas 14:4 “Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi.
Yohanes 7:23 Jikalau seorang menerima sunat pada hari Sabat, supaya jangan melanggar hukum Musa, mengapa kamu marah kepada-Ku, karena Aku menyembuhkan seluruh tubuh seorang manusia pada hari Sabat.
d. Yang gemuk dan kuat akan Kulindungi
Yohanes 10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Yohanes 10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
Wahyu 7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Wahyu 12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
e. Menggembalakan domba sebagaimana seharusnya
• Yohanes 10:3 ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. 10:4 ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
• Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
• Yohanes 10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
• Yohanes 10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
• Yohanes 10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
• 10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
• Yohanes 10:15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
• Yohanes 10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Kesimpulan: ““Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku” (Yeh 3:15). Perjanjian Baru tidak memberikan referensi untuk membuktikan bahwa Yahwe, TUHAN Elohim adalah Gembala, yang olehnya Dia menggenapi perkataanNya.” Sebaliknya, Perjanjian Baru menyajikan begitu banyak fakta yang menegaskan bahwa Yesus adalah Gembala, bahkan Gembala yang baik, Gembala Agung. Jadi, sesungguhnya dan sebenarnya, “Aku sendiri” itu adalah Yesus. Yesus adalah Allah.
Kita tidak memiliki referensi lain, dimana orang-orang Israel pernah melihat Yahwe dengan mata kepala mereka sendiri, kecuali ketika kita menghubungkannya dengan Yesus, Allah yang menjadi manusia. Perhatikan pernyataan yang sangat mengesakan dalam Kitab Yesaya berikut ini:
52:7. Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!" 52:8 Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: mereka bersama-sama bersorak-sorai. Sebab dengan MATA KEPALA SENDIRI MEREKA MELIHAT BAGAIMANA TUHAN KEMBALI KE SION 52:9 Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab TUHAN telah menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem. 52:10 TUHAN telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita.
Pernyataan di atas (Yesaya 52:7-10) di atas tidak dapat dikenakan begitu saja kepada Yahwe, Bapa sebab Dia adalah Roh. Kecuali bahwa pada suatu kesempatan Ia hadir dalam sejarah dunia menjelma menjadi manusia. Orang-orang Israel telah melihat Allah dengan mata kepala mereka sendiri, dan bahwa “TUHAN telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita” ketika mereka melihat Yesus
18. OTORITAS YESUS SENDIRI
Salah satu hal yang mencengangkan dalam diri Yesus orang Nazareth itu ialah OTORITASNYA. Semua nabi manapun berbicara dengan memakai otoritas yang di atasnya (katakanlah Allah). Sebaliknya, Yesus bebicara atas wibawaNya sendiri. Yesus melengkapi dan menggenapi secara sempurna sejumlah hal yang dalam Perjanjian Lama berasal dari otoritas BapaNya. Siapakah Yesus itu, yang melengkapi Sabda Allah? Satu-satunya jawaban Anda ialah Yesus itu setara/sehakikat dengan Allah. Hanya Allah sendiri yang dapat mengubah perkataan atau tindakanNya.
Otoritas Bapa
• 5:21. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. (Lih Kel 20:13, Ulangan 5:17)
Bandingkan dengan otoritas Yesus
• Matius 5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Otoritas Bapa:
• (Matius 5:27. Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. (Lih Kel 20:15, Ulangan 5:14)
Bandingkan dengan otoritas Yesus:
• Matius 5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Otoritas Bapa:
• Matius 5:31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. (lih Ulangan 24:1.3)
Bandingkan dengan otoritas Yesus:
• Matius 5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
Otoritas Bapa:
• Matius 5:33. Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. (Lih Mzr 24:4 ,Yer 5:2. 7:9, Zak 5:3-4)
Bandingkan dengan otoritas Yesus:
• Matius 5:34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, 5:35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; 5:36 janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. 5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Otoritas Bapa:
• Matius 5:38. Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. (Lih Kel 21:24, Im 24:20, Ul 19:21)
Bandingkan dengan otoritas Yesus:
• Matius 5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. 5:40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. 5:41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. 5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.
Otoritas Bapa:
• Matius 5:43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. (lih Imamat 19:18, Mzr 5:8, Nahum 1:2, 1 Samuel 20:15, Ulangan 33:27)
Bandingkan dengan otoritas Yesus:
• Matius 5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Perhatikan beberapa contoh perkataan Yesus, yang berasal dari otoritasNya sendiri, agar diperhatikan secara serius oleh setiap orang Kristen di seluruh dunia tentang:
• Allah Tritunggal
Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
• Hidup Keagamaan
Matius 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
• Perzinahan
Matius 5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
• Sedekah
Matius 6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
• Berdoa
Matius 6:5. "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
• Puasa
Matius 6:16. "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
• Kebutuhan Jasmani
Matius 6:25. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
• Makanan dan Apa yang Menajiskan Seseorang
Markus 7:18 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, 7:19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. 7:20 Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, 7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. 7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
• Pertobatan
Matius 18:3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
• Pemberian Otoritas untuk Pengampunan Dosa
Matius 18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Matius 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
• Perceraian
Markus 10:11 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. 10:12 Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."
• Penciptaan Kembali
Matius 19:28 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
• Dosa yang Tidak Dapat Diampuni
Markus 3:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. 3:29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."
• Upah Mengikuti Yesus dan InjilNya: Memperoleh Hidup kekal
Markus 10:29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, 10:30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
• Kuasa Membangkitkan Orang Mati
Lukas 7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
• Kuasa Pengampunan Dosa
Lukas 5:20 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni." 5:21 Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" 5:22 Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu? 5:23 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah? 5:24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" 5:25 Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. 5:26 Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan." Lukas 7:47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
• Kelahiran Kembali
Yohanes 3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Yohanes 3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
• Percaya Kepada Yesus dan Bapa
Yohanes 5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Yohanes 5:25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Yohanes 6:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.
• Tubuh dan Darah Tuhan
Yohanes 6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Yohanes 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
• Berbuat Dosa sama dengan Hamba Dosa
Yohanes 8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
• Ikut Firman Yesus
Yohanes 8:51. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
• Pra Eksistensi Yesus
Yohanes 8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
• Penyambutan Murid-murid Kristus
Yohanes 13:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."
• Percaya Pada Yesus
Yohanes 14:12. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.
• Pengabulan Doa Hanya Dalam Nama Yesus
Yohanes 14:12. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; 14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. 14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." Yohanes 16:23. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.
• Yesus Adalah Kebenaran
Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
• Melihat Yesus Sama Dengan Melihat Allah
Yohanes 14:8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." 14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
• Yesus Di dalam Allah Dan Allah Di Dalam Yesus
Yohanes 14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. 14:11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
• Di Luar Yesus Seseorang Tidak Dapat Berbuat Apa-apa
Yohanes 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
• Kuasa Kebangkitan
Yohanes 5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya. Yohanes 6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." Yohanes 6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Yohanes 12:17 Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara orang mati, memberi kesaksian tentang Dia.
• Kehidupan Di Sorga Tanpa Perkawinan
Lukas 20:34. Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, 20:35 tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. 20:36 Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.
Sebagai pembanding, kehidupan di sorga Muslim sbb.:
1. [3.15] …Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
2. Surat [37.40] tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). [37.41] Mereka itu memperoleh rezeki yang tertentu, [37.42] yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan. [37.43] di dalam surga-surga yang penuh nikmat, [37.44] di atas takhta-takhta kebesaran berhadap-hadapan. [37.45] Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang mengalir. [37.46] (Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. [37.47] Tidak ada dalam khamar itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya. [37.48] Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, [37.49] seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik. [37.50] Lalu sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain sambil bercakap-cakap.
3. Surat [44.51] Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, [44.52] (yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air; [44.53] mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, [44.54] demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari. [44.55] Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran), [44.56] mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka, [44.57] sebagai karunia dari Tuhanmu. Yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar.
4. Surat [47.15] (Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?
5. Surat [76.5] Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. [76.6] (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.
6. Surat [83.25] Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya), [83.26] laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. [83.27] Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim, [83.28] (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah. [83.29] Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulunya (di dunia) menertawakan orang-orang yang beriman.[83.30] Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.
• Kedatangan Yesus yang Kedua
Yohanes 14:1. "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. 14:4. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
Lukas 21:27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 21:28 Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."
Nah, nabi siapakah yang pernah berbicara atas otoritasnya sendiri? Cara seorang bodoh dan buta huruf menghindar dari kritik ialah memakai “hanya otoritas pihak ketiga”, dimana keberadaan pihak ketiga itu tidak dapat dikonfirmasi, atau tidak dapat diminta pertanggunganjawabnya. Contoh: “Si Buta Huruf berkata: “Iblis menyuruhku membunuh semua orang kafir dimanapun aku jumpai mereka”. Siapa pun di antara Anda tidak dapat mengkonfirmasi apakah benar Si Iblis memerintahkan Si Buta Huruf untuk membunuh semua orang kafir. Besar kemungkinannya bahwa sebenarnya perintah pembunuhan itu bukan dari pihak ketiga (Iblis), tetapi berasal dari Si Buta Huruf. Jadi, Si Iblis dijadikan kambing hitam untuk membenarkan perkataan Si Buta Huruf sendiri. Berbeda kalau seseorang berbicara atas otoritasnya sendiri. Dia dapat diminta pertanggungjawabnya, kata-kata, tindak-tandukanya dapat dikritisi untuk kemudian diterima atau ditolak. Anda dapat dengan sesuka hati mengkritisi kata-kata, tindak-tanduk Yesus, kemudian anda dapat dengan bebas mempertimbangkannya untuk menerima atau menolak.
Kehadiran Yesus telah diramalkan oleh puluhan bahkan ratusan orang berabad-abad lamanya sebelum Dia menyejarah: lahir, hidup, berkarya, menderita, wafat dan bangkit dan naik ke sorga. Ini salah satu hal yang luar biasa untuk anda pertimbangkan.!
Sebuah catatan akhir:
Adalah salah jika umat Kristen berpandangan bahwa Tuhan orang Hindu, orang Budha, orang Kafir, orang Islam, orang Unitarian adalah sama dengan Tuhan orang Kristen Alkitabiah. Tuhan orang Kristen adalah ini: ALLAH TRINITAS: satu hakikat Allah dalam Tiga Pribadi: Bapa, Putera dan Roh Kudus. Apakah ada Tuhan dari agama lain seperti itu? Perlu diingat! Perumusan dogma Trinitas adalah juga sebuah upaya mempertegas jati diri kekristenan, yang dengannya terbedakan dari agama Yahudi dan kafir. Jadi, kalau ada orang non Kristen mengklaim bahwa “Tuhan kita satu dan sama” maka hal itu bertentangan dengan apa yang kita pahami. Tidak perlu bahwa orang harus bersahabat dengan kita karena Tuhan kita sama. Bersahabatlah karena di dalamnya mengandung keutamaan yang perlu diperjuangkan bersama.
kabayan- Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11
Similar topics
» Moralitas Pelajar di Sekitar Unas
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
» Sejarah singkat Muhammad
» Dasar-dasar Iman Yahudi
» Islam Masuk Kristen
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
» Sejarah singkat Muhammad
» Dasar-dasar Iman Yahudi
» Islam Masuk Kristen
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik