Login
Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am
» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am
» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm
» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm
» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm
» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm
» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm
» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm
Most active topics
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of on your social bookmarking website
Pencarian
Most Viewed Topics
Statistics
Total 40 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah tutunkasep
Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user |
User Yang Sedang Online
Total 4 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 4 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 101 pada Fri Nov 15, 2024 3:57 am
Kumpulan hadis Yang Menguak Kebencian Muhammad Terhadap yahudi
:: Debat Islam :: Hadis
Halaman 1 dari 1
Kumpulan hadis Yang Menguak Kebencian Muhammad Terhadap yahudi
1. Shahih Muslim -Imam Muslim-
Kitab Iman
Bab 33: Larangan membunuh orang kafir yang telah mengucapkan: Laa ilaaha illallah
Hadis riwayat Usamah bin Zaid Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim kami dalam suatu pasukan. Kami sampai di Huruqat, suatu tempat di daerah Juhainah di pagi hari. Lalu aku menjumpai seorang kafir. Dia mengucapkan: Laa ilaaha illallah, tetapi aku tetap menikamnya. Ternyata kejadian itu membekas dalam jiwaku, maka aku menuturkannya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: Apakah ia mengucapkan: Laa ilaaha illallah dan engkau tetap membunuhnya? Aku menjawab: Wahai Rasulullah, ia mengucapkan itu hanya karena takut pedang. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Apakah engkau sudah membelah dadanya sehingga engkau tahu apakah hatinya berucap demikian atau tidak? Beliau terus mengulangi perkataan itu kepadaku, hingga aku berkhayal kalau saja aku baru masuk Islam pada hari itu. Saad berkata: Demi Allah, aku tidak membunuh seorang muslim, hingga dibunuh Dzul Buthain, Usamah. Seseorang berkata: Bukankah Allah telah berfirman: Dan perangilah mereka, agar tidak ada fitnah dan agar agama itu semata-mata untuk Allah. Saad berkata: Kami telah berperang, agar tidak ada fitnah. Sedangkan engkau dan pengikut-pengikutmu ingin berperang, agar timbul fitnah
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 140
Sumber:
Kitab Iman
Bab 33: Larangan membunuh orang kafir yang telah mengucapkan: Laa ilaaha illallah
Hadis riwayat Usamah bin Zaid Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim kami dalam suatu pasukan. Kami sampai di Huruqat, suatu tempat di daerah Juhainah di pagi hari. Lalu aku menjumpai seorang kafir. Dia mengucapkan: Laa ilaaha illallah, tetapi aku tetap menikamnya. Ternyata kejadian itu membekas dalam jiwaku, maka aku menuturkannya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: Apakah ia mengucapkan: Laa ilaaha illallah dan engkau tetap membunuhnya? Aku menjawab: Wahai Rasulullah, ia mengucapkan itu hanya karena takut pedang. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Apakah engkau sudah membelah dadanya sehingga engkau tahu apakah hatinya berucap demikian atau tidak? Beliau terus mengulangi perkataan itu kepadaku, hingga aku berkhayal kalau saja aku baru masuk Islam pada hari itu. Saad berkata: Demi Allah, aku tidak membunuh seorang muslim, hingga dibunuh Dzul Buthain, Usamah. Seseorang berkata: Bukankah Allah telah berfirman: Dan perangilah mereka, agar tidak ada fitnah dan agar agama itu semata-mata untuk Allah. Saad berkata: Kami telah berperang, agar tidak ada fitnah. Sedangkan engkau dan pengikut-pengikutmu ingin berperang, agar timbul fitnah
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 140
Sumber:
Yahudi- Tamu
2. Kumpulan hadis Yang Menguak Kebencian Muhammad Terhadap Yahudi
2. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Jihad Dan Ekspedisi
Bab 16: Mengusir orang-orang Yahudi dari Hijaz
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Ketika kami sedang berada di mesjid, datanglah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menghampiri kami dan bersabda: Marilah kita berangkat menemui orang-orang Yahudi. Maka kami pun berangkat bersama beliau hingga tibalah kami di daerah mereka. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri dan berseru: Wahai orang-orang Yahudi! Masuk Islamlah niscaya kamu akan selamat! Mereka menjawab: Kamu telah menyampaikan hal itu, wahai Abul Qasim! Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata lagi kepada mereka: Itulah yang aku inginkan. Masuk Islamlah niscaya kamu akan selamat! Mereka menjawab lagi: Kamu sudah menyampaikan hal itu, wahai Abul Qasim! Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Itulah yang aku inginkan. Lalu Rasulullah mengajak mereka untuk ketiga kali kemudian bersabda: Ketahuilah, sesungguhnya bumi ini milik Allah dan Rasul-Nya. Dan sesungguhnya aku ingin mengusir kamu sekalian dari bumi ini, maka barang siapa di antara kamu masih memiliki harta kekayaan apapun, hendaklah ia jual. Kalau tidak, maka ketahuilah bahwa bumi ini hanya milik Allah dan utusan-Nya
Hadits marfu'
Nomor: 3311
Sumber:
Yahudi- Tamu
3-10. Kumpulan hadis Yang Menguak Kebencian Muhammad Terhadap yahudi
3. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Pakaian Dan Perhiasan
Bab 15: Bersikap berbeda dengan orang Yahudi dalam hal pewarnaan
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak mewarnakan, maka berbedalah dengan mereka
Hadits marfu'
Nomor: 3926
Sumber:
4. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Jenazah
Bab 48: Orang yang Berdiri karena Jenazah Orang Yahudi
659. Jabir bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu berkata, "Suatu jenazah melewati kami, lalu Nabi berdiri karenanya, dan kami pun berdiri. Kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, jenazah itu adalah jenazah orang Yahudi.' Beliau bersabda, 'Jika kamu melihat jenazah, maka berdirilah!'"[28]
660. Abdur Rahman bin Abu Laila berkata, "Ketika Sahal bin Hunaif dan Qais bin Sa'ad sedang duduk-duduk di Qadisiyah, tiba-tiba lewat di hadapan mereka suatu jenazah. Lalu keduanya berdiri. Setelah itu dikatakan orang kepada mereka bahwa jenazah itu adalah jenazah dzimmi (bukan orang Islam). Mereka menjawab, 'Sesungguhnya (dalam satu riwayat: Abdur Rahman berkata, 'Aku bersama Qais dan Sahl Radhiyallahu 'anhum , lalu keduanya berkata, 'Kami bersama Nabi[29]) pernah pula lewat sebuah jenazah di hadapan Nabi, lantas beliau berdiri. Sesudah itu di katakan orang kepada beliau bahwa jenazah itu adalah orang Yahudi. Maka, beliau bersabda, 'Bukankah ia manusia juga?'"
Ibnu Abi Laila berkata, "Abu Mas'ud dan Qais berdiri untuk menghormati jenazah."
Imam Tirmidzi menulis suatu bab dengan judul Bab 'Fir-Rukhshah fi Tarkil-Qiyam lahaa' 'Bab Perkenan untuk Tidak Berdiri Menghormati Jenazah'. Dalam hal ini beliau meriwayatkan hadits Ali yang berkata, "Dulu Rasulullah berdiri apabila melihat jenazah. Tetapi, kemudian beliau tidak berdiri lagi ketika melihat jenazah." Berdasarkan hadits Ali ini, Imam Ahmad berkata, "Kalau mau, silakan berdiri atau silakan tidak berdiri." (Silakan baca Sunan Tirmidzi, Bab Fir-Rukhshah fi Tarkil-Qiyam lahaa, hadits nomor 1049, juz 2, halaman 254 -Penj.)
Riwayat ini dibawakan secara mu'allaq oleh Imam Bukhari, dan di-maushul-kan oleh Abu Nu'aim dalam Al-Mustakhraj. Di-maushul-kan oleh Sa'id bin Manshur dengan sanad yang sahih darinya.
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
5. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Ilmu
Bab 3: Mengikuti sunah orang-orang Yahudi dan Nasrani
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sungguh kamu sekalian akan mengikuti sunah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga walaupun mereka memasuk ke dalam sarang biawak kamu sekalian pun akan mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Beliau menjawab: Lalu siapa lagi selain mereka
Hadits marfu'
Nomor: 4822
Sumber:
6. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Hudud
Bab 5: Merajam orang Yahudi yang tinggal di negara Islam bila berzina
Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa seorang lelaki dan perempuan Yahudi yang telah berzina dihadapkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Lalu berangkatlah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sampai beliau bertemu dengan orang-orang Yahudi dan bertanya: Apakah hukuman yang kalian dapatkan dalam Taurat bagi orang yang berzina? Mereka menjawab: Kami akan mencorenghitamkan muka keduanya, lalu menaikkan keduanya ke atas tunggangan lalu menghadapkan mukanya masing-masing kemudian keduanya diarak. Beliau bersabda: Datangkanlah kitab Taurat, apabila kalian benar. Kemudian mereka membawa kitab Taurat lalu membacakannya hingga ketika mereka sampai pada ayat rajam, pemuda yang membaca itu meletakkan tangannya di atas ayat rajam itu dan hanya membaca ayat yang sebelum dan sesudahnya. Lalu Abdullah bin Salam yang ikut bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada beliau: Perintahkanlah ia untuk mengangkat tangannya. Pemuda itu lalu mengangkat tangannya dan setengah di bawah tangannya itu adalah ayat rajam. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan keduanya sehingga dirajam. Lebih lanjut Abdullah bin Umar berkata: Aku termasuk orang yang merajam mereka berdua. Aku melihat yang laki-laki melindungi yang perempuan dari lemparan batu dengan dirinya sendiri
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 3211
Sumber:
7. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Keadaan Hari Kiamat, Surga Dan Neraka
Bab 3: Pertanyaan orang Yahudi kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang roh dan firman Allah Taala: Mereka bertanya kepadamu tentang roh
Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Ketika aku sedang berjalan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di suatu tanah pertanian di mana beliau bertongkatkan sebatang pelepah korma, tiba-tiba beliau lewat di hadapan beberapa orang Yahudi. Lalu mereka saling berbicara dengan yang lain: Tanyakanlah kepadanya tentang roh! Kemudian mereka berkata: Apakah yang membuat kamu sekalian bertanya kepadanya? Dia tidak akan membalas kamu sekalian dengan sesuatu yang tidak kamu sukai. Lalu sebagian mereka berkata lagi: Tanyakanlah kepadanya! Lalu sebagian mereka datang menghampiri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk bertanya tentang roh. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terdiam tidak memberikan jawaban apapun, sehingga aku tahu beliau sedang diturunkan wahyu. Aku tetap berdiri di tempatku. Seusai wahyu turun, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam membacakan ayat: Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Roh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikit
Hadits marfu'
Nomor: 5002
Sumber:
8. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Shalat
Dalam riwayat Bukhari dari 'Aisyah: Bahwa cara itu adalah perbuatan orang Yahudi dalam sembahyangnya.
Nomor: 252
Sumber:
9. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Cobaan Dan Tanda-Tanda Hari Kiamat
Bab 10: Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain, lalu ia berharap dapat menggantikan tempat si mayit karena beratnya cobaan dunia
Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Kamu sekalian pasti akan memerangi orang-orang Yahudi, lalu kamu akan membunuh mereka, sehingga batu berkata: Hai muslim, ini orang Yahudi, kemari dan bunuhlah dia!
Hadits marfu'
Nomor: 5200
Sumber:
10. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Cobaan Dan Tanda-Tanda Hari Kiamat
Bab 10: Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain, lalu ia berharap dapat menggantikan tempat si mayit karena beratnya cobaan dunia
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum kaum muslimin memerangi orang-orang Yahudi, lalu kaum muslimin dapat mengalahkan (membunuh) mereka, sampai-sampai seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon lalu batu dan pohon itu berseru: Hai orang muslim, hai hamba Allah, ini seorang Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah dia! Kecuali pohon gharqad (sejenis pohon cemara atau pohon berduri), karena pohon itu adalah pohon orang Yahudi
Hadits marfu'
Nomor: 5203
Sumber:
-Imam Muslim-
Kitab Pakaian Dan Perhiasan
Bab 15: Bersikap berbeda dengan orang Yahudi dalam hal pewarnaan
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak mewarnakan, maka berbedalah dengan mereka
Hadits marfu'
Nomor: 3926
Sumber:
4. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Jenazah
Bab 48: Orang yang Berdiri karena Jenazah Orang Yahudi
659. Jabir bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu berkata, "Suatu jenazah melewati kami, lalu Nabi berdiri karenanya, dan kami pun berdiri. Kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, jenazah itu adalah jenazah orang Yahudi.' Beliau bersabda, 'Jika kamu melihat jenazah, maka berdirilah!'"[28]
660. Abdur Rahman bin Abu Laila berkata, "Ketika Sahal bin Hunaif dan Qais bin Sa'ad sedang duduk-duduk di Qadisiyah, tiba-tiba lewat di hadapan mereka suatu jenazah. Lalu keduanya berdiri. Setelah itu dikatakan orang kepada mereka bahwa jenazah itu adalah jenazah dzimmi (bukan orang Islam). Mereka menjawab, 'Sesungguhnya (dalam satu riwayat: Abdur Rahman berkata, 'Aku bersama Qais dan Sahl Radhiyallahu 'anhum , lalu keduanya berkata, 'Kami bersama Nabi[29]) pernah pula lewat sebuah jenazah di hadapan Nabi, lantas beliau berdiri. Sesudah itu di katakan orang kepada beliau bahwa jenazah itu adalah orang Yahudi. Maka, beliau bersabda, 'Bukankah ia manusia juga?'"
Ibnu Abi Laila berkata, "Abu Mas'ud dan Qais berdiri untuk menghormati jenazah."
Imam Tirmidzi menulis suatu bab dengan judul Bab 'Fir-Rukhshah fi Tarkil-Qiyam lahaa' 'Bab Perkenan untuk Tidak Berdiri Menghormati Jenazah'. Dalam hal ini beliau meriwayatkan hadits Ali yang berkata, "Dulu Rasulullah berdiri apabila melihat jenazah. Tetapi, kemudian beliau tidak berdiri lagi ketika melihat jenazah." Berdasarkan hadits Ali ini, Imam Ahmad berkata, "Kalau mau, silakan berdiri atau silakan tidak berdiri." (Silakan baca Sunan Tirmidzi, Bab Fir-Rukhshah fi Tarkil-Qiyam lahaa, hadits nomor 1049, juz 2, halaman 254 -Penj.)
Riwayat ini dibawakan secara mu'allaq oleh Imam Bukhari, dan di-maushul-kan oleh Abu Nu'aim dalam Al-Mustakhraj. Di-maushul-kan oleh Sa'id bin Manshur dengan sanad yang sahih darinya.
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
5. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Ilmu
Bab 3: Mengikuti sunah orang-orang Yahudi dan Nasrani
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sungguh kamu sekalian akan mengikuti sunah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga walaupun mereka memasuk ke dalam sarang biawak kamu sekalian pun akan mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Beliau menjawab: Lalu siapa lagi selain mereka
Hadits marfu'
Nomor: 4822
Sumber:
6. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Hudud
Bab 5: Merajam orang Yahudi yang tinggal di negara Islam bila berzina
Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa seorang lelaki dan perempuan Yahudi yang telah berzina dihadapkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Lalu berangkatlah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sampai beliau bertemu dengan orang-orang Yahudi dan bertanya: Apakah hukuman yang kalian dapatkan dalam Taurat bagi orang yang berzina? Mereka menjawab: Kami akan mencorenghitamkan muka keduanya, lalu menaikkan keduanya ke atas tunggangan lalu menghadapkan mukanya masing-masing kemudian keduanya diarak. Beliau bersabda: Datangkanlah kitab Taurat, apabila kalian benar. Kemudian mereka membawa kitab Taurat lalu membacakannya hingga ketika mereka sampai pada ayat rajam, pemuda yang membaca itu meletakkan tangannya di atas ayat rajam itu dan hanya membaca ayat yang sebelum dan sesudahnya. Lalu Abdullah bin Salam yang ikut bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada beliau: Perintahkanlah ia untuk mengangkat tangannya. Pemuda itu lalu mengangkat tangannya dan setengah di bawah tangannya itu adalah ayat rajam. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan keduanya sehingga dirajam. Lebih lanjut Abdullah bin Umar berkata: Aku termasuk orang yang merajam mereka berdua. Aku melihat yang laki-laki melindungi yang perempuan dari lemparan batu dengan dirinya sendiri
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 3211
Sumber:
7. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Keadaan Hari Kiamat, Surga Dan Neraka
Bab 3: Pertanyaan orang Yahudi kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang roh dan firman Allah Taala: Mereka bertanya kepadamu tentang roh
Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Ketika aku sedang berjalan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di suatu tanah pertanian di mana beliau bertongkatkan sebatang pelepah korma, tiba-tiba beliau lewat di hadapan beberapa orang Yahudi. Lalu mereka saling berbicara dengan yang lain: Tanyakanlah kepadanya tentang roh! Kemudian mereka berkata: Apakah yang membuat kamu sekalian bertanya kepadanya? Dia tidak akan membalas kamu sekalian dengan sesuatu yang tidak kamu sukai. Lalu sebagian mereka berkata lagi: Tanyakanlah kepadanya! Lalu sebagian mereka datang menghampiri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk bertanya tentang roh. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terdiam tidak memberikan jawaban apapun, sehingga aku tahu beliau sedang diturunkan wahyu. Aku tetap berdiri di tempatku. Seusai wahyu turun, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam membacakan ayat: Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Roh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikit
Hadits marfu'
Nomor: 5002
Sumber:
8. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Shalat
Dalam riwayat Bukhari dari 'Aisyah: Bahwa cara itu adalah perbuatan orang Yahudi dalam sembahyangnya.
Nomor: 252
Sumber:
9. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Cobaan Dan Tanda-Tanda Hari Kiamat
Bab 10: Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain, lalu ia berharap dapat menggantikan tempat si mayit karena beratnya cobaan dunia
Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Kamu sekalian pasti akan memerangi orang-orang Yahudi, lalu kamu akan membunuh mereka, sehingga batu berkata: Hai muslim, ini orang Yahudi, kemari dan bunuhlah dia!
Hadits marfu'
Nomor: 5200
Sumber:
10. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Cobaan Dan Tanda-Tanda Hari Kiamat
Bab 10: Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain, lalu ia berharap dapat menggantikan tempat si mayit karena beratnya cobaan dunia
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum kaum muslimin memerangi orang-orang Yahudi, lalu kaum muslimin dapat mengalahkan (membunuh) mereka, sampai-sampai seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon lalu batu dan pohon itu berseru: Hai orang muslim, hai hamba Allah, ini seorang Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah dia! Kecuali pohon gharqad (sejenis pohon cemara atau pohon berduri), karena pohon itu adalah pohon orang Yahudi
Hadits marfu'
Nomor: 5203
Sumber:
Yahudi- Tamu
11-20. Kumpulan hadis Yang Menguak Kebencian Muhammad Terhadap yahudi
11. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Mesjid Dan Lokasi Salat
Bab 3: Larangan membangun mesjid di atas kuburan larangan memasang gambar di dalam mesjid dan larangan menjadikan kuburan sebagai tempat salat
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Mudah-mudahan Allah memerangi orang-orang Yahudi yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai mesjid
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 824
Sumber:
12. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Jual-Beli
Bab 35: Boleh bergadai, baik ketika bermukim maupun dalam perjalanan
Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membeli makanan dari seorang Yahudi dengan cara menangguhkan pembayarannya lalu beliau menyerahkan baju besi beliau sebagai jaminan
Hadits marfu'
Nomor: 3007
Sumber:
13. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Hukuman
Kisah dua orang Yahudi itu terdapat dalam shahih Bukhari Muslim dari Ibnu Umar.
Nomor: 1237
Sumber:
14. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Bentuk Kenikmatan Surga Dan Penghuninya
Bab 11: Orang mati akan diperlihatkan tempatnya kelak di surga atau neraka, kepastian siksa kubur dan permohonan perlindungan dari siksa kubur
Hadis riwayat Abu Ayyub Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam keluar ketika matahari telah terbenam, kemudian beliau mendengar sebuah suara dan bersabda: (Itu suara) orang Yahudi yang sedang disiksa di dalam kuburnya
Hadits marfu'
Nomor: 5114
Sumber:
15. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Puasa
Bab 17: Puasa pada hari Asyura'
Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Has.ri Asyura' adalah hari yang dimuliakan orang-orang Yahudi dan dijadikannya sebagai hari raya. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Berpuasalah kalian pada hari Asyura' tersebut
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 1912
Sumber:
16. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Jual-Beli
Bab 28: Pengharaman menjual khamar, bangkai, babi dan berhala
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: Semoga Allah membinasakan orang Yahudi. Allah telah mengharamkan lemak bangkai atas mereka, kemudian mereka menjualnya lalu memakan harganya
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 2962
Sumber:
17. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Jihad
Dari Umar bahwa ia mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku benar-benar akan mengeluarkan kaum Yahudi dan Nasrani dari Jazirah Arab, hingga aku tidak membiarkan kecuali orang muslim."
Riwayat Muslim.
Nomor: 1323
Sumber:
18. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Ucapan Salam
Bab 3: Larangan memulai salam kepada Ahli Kitab dan cara menjawab salam mereka
Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi sallam bersabda: Sesungguhnya orang Yahudi itu bila mengucapkan salam kepada kalian mer mengucapkan: "Assaamu 'alaikum" (kematian atas kalian), maka jawablah dengan: "Wa'alaka" (semoga menipa kamu)
Hadits marfu'
Nomor: 4026
Sumber:
19. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Mesjid Dan Lokasi Salat
Bab 3: Larangan membangun mesjid di atas kuburan larangan memasang gambar di dalam mesjid dan larangan menjadikan kuburan sebagai tempat salat Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha , ia berkata:Pada saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sakit dan tidak sanggup bangun, beliau bersabda: Allah mengutuk orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat mesjid (tempat ibadah)
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 823
Sumber:
20. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Jenazah
Bab 15: Berdiri karena jenazah
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Ada iringan jenazah lewat, lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri menghormatinya dan kami ikut berdiri bersama beliau. Kemudian kami berkata: Wahai Rasulullah, jenazah itu adalah jenazah Yahudi. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya kematian itu menggetarkan, maka jika kalian melihat iringan jenazah, maka berdirilah
Hadits marfu'
Nomor: 1593
Sumber:
-Imam Muslim-
Kitab Mesjid Dan Lokasi Salat
Bab 3: Larangan membangun mesjid di atas kuburan larangan memasang gambar di dalam mesjid dan larangan menjadikan kuburan sebagai tempat salat
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Mudah-mudahan Allah memerangi orang-orang Yahudi yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai mesjid
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 824
Sumber:
12. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Jual-Beli
Bab 35: Boleh bergadai, baik ketika bermukim maupun dalam perjalanan
Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membeli makanan dari seorang Yahudi dengan cara menangguhkan pembayarannya lalu beliau menyerahkan baju besi beliau sebagai jaminan
Hadits marfu'
Nomor: 3007
Sumber:
13. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Hukuman
Kisah dua orang Yahudi itu terdapat dalam shahih Bukhari Muslim dari Ibnu Umar.
Nomor: 1237
Sumber:
14. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Bentuk Kenikmatan Surga Dan Penghuninya
Bab 11: Orang mati akan diperlihatkan tempatnya kelak di surga atau neraka, kepastian siksa kubur dan permohonan perlindungan dari siksa kubur
Hadis riwayat Abu Ayyub Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam keluar ketika matahari telah terbenam, kemudian beliau mendengar sebuah suara dan bersabda: (Itu suara) orang Yahudi yang sedang disiksa di dalam kuburnya
Hadits marfu'
Nomor: 5114
Sumber:
15. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Puasa
Bab 17: Puasa pada hari Asyura'
Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Has.ri Asyura' adalah hari yang dimuliakan orang-orang Yahudi dan dijadikannya sebagai hari raya. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Berpuasalah kalian pada hari Asyura' tersebut
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 1912
Sumber:
16. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Jual-Beli
Bab 28: Pengharaman menjual khamar, bangkai, babi dan berhala
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: Semoga Allah membinasakan orang Yahudi. Allah telah mengharamkan lemak bangkai atas mereka, kemudian mereka menjualnya lalu memakan harganya
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 2962
Sumber:
17. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Jihad
Dari Umar bahwa ia mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku benar-benar akan mengeluarkan kaum Yahudi dan Nasrani dari Jazirah Arab, hingga aku tidak membiarkan kecuali orang muslim."
Riwayat Muslim.
Nomor: 1323
Sumber:
18. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Ucapan Salam
Bab 3: Larangan memulai salam kepada Ahli Kitab dan cara menjawab salam mereka
Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi sallam bersabda: Sesungguhnya orang Yahudi itu bila mengucapkan salam kepada kalian mer mengucapkan: "Assaamu 'alaikum" (kematian atas kalian), maka jawablah dengan: "Wa'alaka" (semoga menipa kamu)
Hadits marfu'
Nomor: 4026
Sumber:
19. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Mesjid Dan Lokasi Salat
Bab 3: Larangan membangun mesjid di atas kuburan larangan memasang gambar di dalam mesjid dan larangan menjadikan kuburan sebagai tempat salat Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha , ia berkata:Pada saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sakit dan tidak sanggup bangun, beliau bersabda: Allah mengutuk orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat mesjid (tempat ibadah)
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 823
Sumber:
20. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Jenazah
Bab 15: Berdiri karena jenazah
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Ada iringan jenazah lewat, lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri menghormatinya dan kami ikut berdiri bersama beliau. Kemudian kami berkata: Wahai Rasulullah, jenazah itu adalah jenazah Yahudi. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya kematian itu menggetarkan, maka jika kalian melihat iringan jenazah, maka berdirilah
Hadits marfu'
Nomor: 1593
Sumber:
Yahudi- Tamu
21-30. Kumpulan hadis Yang Menguak Kebencian Muhammad Terhadap yahudi
21. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Thaharah. Dari Anas Radhiyallahu 'anhu bahwa orang yahudi jika ada seorang perempuan di antara mereka yang haid, mereka tidak mengajaknya makan bersama. Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kerjakanlah segala sesuatu kecuali bersetubuh."
Diriwayatkan oleh Muslim.
Nomor: 155
Sumber:
22. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Shalat
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah memusuhi orang-orang Yahudi yang menjadikan kuburan Nabi-nabi mereka sebagai masjid."
Muttafaq Alaihi. Muslim menambahkan: "Dan orang-orang Nasrani."
Nomor: 264
Sumber:
23. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Nikah
Jabir Ibnu Abdullah berkata: Orang Yahudi beranggapan bahwa seorang laki-laki menyetubuhi istrinya dari duburnya sebagai kemaluannya, maka anaknya akan bermata juling. Lalu turunlah ayat (artinya = istrimu adalah ladang milikmu, maka datangilah ladangmu dari mana engkau suka).
Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim.
Nomor: 1045
Sumber:
24. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Pidana
Dari salah seorang Anshor bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menetapkan sumpah sebagaimana berlaku pada zaman jahiliyyah dan beliau memutuskan dengannya pada orang-orang Anshor dalam suatu pembunuhan yang mereka tuduhkan kepada orang-orang Yahudi. Riwayat Muslim.
Nomor: 1215
Sumber:
25. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Pidana
Dari Muadz Ibnu Jabal Radhiyallahu 'anhu -tentang orang yang masuk Islam kemudian memeluk agama Yahudi-: Aku tidak akan duduk sebelum ia dibunuh, keputusan Allah dan Rasul-Nya, lalu diperintahkan untuk membunuhnya dan ia dibunuh.
Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Abu Dawud: Orang itu telah disuruh bertaubat sebelumnya.
Nomor: 1225
Sumber:
26. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Hukuman
Jabir Ibnu Abdullah berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah merajam seorang laki-laki dari Aslam, seorang laki-laki dari kaum Yahudi, dan seorang perempuan. Riwayat Muslim.
Nomor: 1236
Sumber:
27. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Jihad
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan mendahului orang Yahudi dan Nasrani dengan ucapan salam, bila kalian bertemu dengan seorang di antara mereka usahakan ia mendapat jalan yang paling sempit."
Riwayat Muslim.
Nomor: 1332
Sumber:
28. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Jami'
Dari Ali Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah mendahului orang Yahudi dan Nasrani dengan ucapan salam, bila bertemu dengan mereka di sebuah jalan usahakanlah mereka mendapat jalan yang paling sempit."
Riwayat Muslim.
Nomor: 1470
Sumber:
29. Riyadhus Shalihin
-Imam An-Nawawi-
Bab 56: Keutamaan Lapar, Hidup Serba Kasar, Cukup Dengan Sedikit Saja Dalam Hal Makan, Minum, Pakaian Dan Lain-lain Dari Ketentuan-ketentuan Badan Serta Meninggalkan Kesyahwatan-kesyahwatan (Keinginan-keinginan Jasmaniyah)
Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha , katanya: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam wafat sedang baju besinya sedang digadaikan pada seorang Yahudi dengan nilai tiga puluh sha' - gantang - dari gandum." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 501
Sumber: riyadhus-shalihin
30. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Nikah
Dari Abu Said Al-Khudry Radhiyallahu 'anhu bahwa ada seseorang berkata: Wahai Rasulullah, aku mempunyai seorang budak perempuan, aku melakukan 'azl padanya karena aku tidak suka ia hamil, namun aku menginginkan sebagaimana yang diinginkan orang kebanyakan. Tapi orang Yahudi mengatakan bahwa perbuatan 'azl adalah pembunuhan kecil. Beliau bersabda: "Orang Yahudi bohong. Seandainya Allah ingin menciptakan anak (dari persetubuhan itu), engkau tidak akan mampu mengeluarkan air mani dari luar rahim."
Riwayat Ahmad, Abu Dawud, Nasa'i dan Thahawy. Lafadznya menurut Abu Dawud. Para perawinya dapat dipercaya.
Nomor: 1050
Sumber:
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Thaharah. Dari Anas Radhiyallahu 'anhu bahwa orang yahudi jika ada seorang perempuan di antara mereka yang haid, mereka tidak mengajaknya makan bersama. Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kerjakanlah segala sesuatu kecuali bersetubuh."
Diriwayatkan oleh Muslim.
Nomor: 155
Sumber:
22. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Shalat
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah memusuhi orang-orang Yahudi yang menjadikan kuburan Nabi-nabi mereka sebagai masjid."
Muttafaq Alaihi. Muslim menambahkan: "Dan orang-orang Nasrani."
Nomor: 264
Sumber:
23. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Nikah
Jabir Ibnu Abdullah berkata: Orang Yahudi beranggapan bahwa seorang laki-laki menyetubuhi istrinya dari duburnya sebagai kemaluannya, maka anaknya akan bermata juling. Lalu turunlah ayat (artinya = istrimu adalah ladang milikmu, maka datangilah ladangmu dari mana engkau suka).
Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim.
Nomor: 1045
Sumber:
24. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Pidana
Dari salah seorang Anshor bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menetapkan sumpah sebagaimana berlaku pada zaman jahiliyyah dan beliau memutuskan dengannya pada orang-orang Anshor dalam suatu pembunuhan yang mereka tuduhkan kepada orang-orang Yahudi. Riwayat Muslim.
Nomor: 1215
Sumber:
25. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Pidana
Dari Muadz Ibnu Jabal Radhiyallahu 'anhu -tentang orang yang masuk Islam kemudian memeluk agama Yahudi-: Aku tidak akan duduk sebelum ia dibunuh, keputusan Allah dan Rasul-Nya, lalu diperintahkan untuk membunuhnya dan ia dibunuh.
Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Abu Dawud: Orang itu telah disuruh bertaubat sebelumnya.
Nomor: 1225
Sumber:
26. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Hukuman
Jabir Ibnu Abdullah berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah merajam seorang laki-laki dari Aslam, seorang laki-laki dari kaum Yahudi, dan seorang perempuan. Riwayat Muslim.
Nomor: 1236
Sumber:
27. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Jihad
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan mendahului orang Yahudi dan Nasrani dengan ucapan salam, bila kalian bertemu dengan seorang di antara mereka usahakan ia mendapat jalan yang paling sempit."
Riwayat Muslim.
Nomor: 1332
Sumber:
28. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Jami'
Dari Ali Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah mendahului orang Yahudi dan Nasrani dengan ucapan salam, bila bertemu dengan mereka di sebuah jalan usahakanlah mereka mendapat jalan yang paling sempit."
Riwayat Muslim.
Nomor: 1470
Sumber:
29. Riyadhus Shalihin
-Imam An-Nawawi-
Bab 56: Keutamaan Lapar, Hidup Serba Kasar, Cukup Dengan Sedikit Saja Dalam Hal Makan, Minum, Pakaian Dan Lain-lain Dari Ketentuan-ketentuan Badan Serta Meninggalkan Kesyahwatan-kesyahwatan (Keinginan-keinginan Jasmaniyah)
Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha , katanya: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam wafat sedang baju besinya sedang digadaikan pada seorang Yahudi dengan nilai tiga puluh sha' - gantang - dari gandum." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 501
Sumber: riyadhus-shalihin
30. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Nikah
Dari Abu Said Al-Khudry Radhiyallahu 'anhu bahwa ada seseorang berkata: Wahai Rasulullah, aku mempunyai seorang budak perempuan, aku melakukan 'azl padanya karena aku tidak suka ia hamil, namun aku menginginkan sebagaimana yang diinginkan orang kebanyakan. Tapi orang Yahudi mengatakan bahwa perbuatan 'azl adalah pembunuhan kecil. Beliau bersabda: "Orang Yahudi bohong. Seandainya Allah ingin menciptakan anak (dari persetubuhan itu), engkau tidak akan mampu mengeluarkan air mani dari luar rahim."
Riwayat Ahmad, Abu Dawud, Nasa'i dan Thahawy. Lafadznya menurut Abu Dawud. Para perawinya dapat dipercaya.
Nomor: 1050
Sumber:
Yahudi- Tamu
31-50. Kumpulan hadis Yang Menguak Kebencian Muhammad Terhadap yahudi
31. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Pidana
Dari Anas Ibnu Malik Radhiyallahu 'anhu bahwa ada seorang gadis ditemukan kepalanya sudah retak di antara dua batu besar, lalu mereka bertanya kepadanya: Siapakah yang berbuat ini padamu? Si Fulan? atau Si Fulan? Hingga mereka menyebut nama seorang Yahudi, gadis itu menganggukkan kepalanya. Lalu ditangkaplah orang Yahudi tersebut dan ia mengaku. Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk meretakkan kepalanya di antara dua batu besar itu.
Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim.
Nomor: 1191
Sumber:
32. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Takdir
Bab 4: Pengertian tentang setiap orang dilahirkan dalam keadaan fitrah serta hukum anak-anak kafir dan anak-anak muslim yang meninggal dunia
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang Majusi. Sebagaimana seekor binatang yang melahirkan seekor anak tanpa cacat, apakah kamu merasakan terdapat yang terpotong hidungnya?
Hadits marfu'
Nomor: 4803
Sumber:
33. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Mesjid Dan Lokasi Salat
Bab 3: Larangan membangun mesjid di atas kuburan larangan memasang gambar di dalam mesjid dan larangan menjadikan kuburan sebagai tempat salat
Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha , ia berkata:Tatkala ditimpa suatu musibah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam akan menampakkan rasa sedih pada roman wajahnya. Bila hatinya merasa sempit, akan tampak pada raut wajahnya. Beliau bersabda bersabda: Kutukan Allah atas orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai mesjid. Beliau memperingatkan apa yang mereka perbuat tersebut
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 826
Sumber:
34. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Nikah
Bab 15: Boleh mengggauli istri pada kemaluannya lewat depan atau belakang asal tidak merusak dubur
Hadis riwayat Jabir Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Orang-orang Yahudi biasa mengatakan bila seorang lelaki menggauli istrinya pada kubulnya (liang kemaluan) dari belakang, maka anak yang terlahir akan juling matanya. Lalu turunlah ayat: Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki
Hadits mauquf
Nomor: 2592
Sumber:
35. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Jual-Beli
Bab 28: Pengharaman menjual khamar, bangkai, babi dan berhala
Hadis riwayat Umar Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu ia berkata: Umar Radhiyallahu 'anhu mendengar berita bahwa Samurah menjual khamar, maka ia berkata: Semoga Allah membinasakan Samurah. Apakah ia tidak mengetahui bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: Allah melaknat orang Yahudi karena telah diharamkan lemak bangkai kepada mereka, kemudian mereka mencairkannya lalu menjualnya
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 2961
Sumber:
36. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Shalat
Bab 55:
242. Aisyah dan Abdullah bin Abbas (Ibnu Abbas) berkata, "Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menghadapi kematian, beliau melemparkan selendang pada muka beliau. Ketika selendang itu menutupi muka beliau, beliau membukanya seraya bersabda dalam keadaan demikian, 'Laknat (kutukan) Allah atas orang-orang Yahudi dan Nasrani karena mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid (tempat ibadah).'" Beliau mempertakutkan akan apa yang mereka perbuat.
243. Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Semoga Allah melaknat orang-orang Yahudi karena mereka membangun tempat-tempat ibadah di atas kuburan nabi-nabi mereka."
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
37. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Mesjid Dan Lokasi Salat
Bab 20: Sunat memohon perlindungan dari siksa kubur
Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha , ia berkata:Dua orang nenek Yahudi Madinah datang kepadaku. Keduanya berkata: Penghuni kubur akan disiksa di dalam kuburnya. Aku pun menganggap keduanya tidak benar. Aku terlintas untuk membenarkan perkataan keduanya, kemudian keduanya keluar. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam datang menemuiku dan aku berkata: Wahai Rasulullah, dua orang nenek Yahudi Madinah datang kepadaku, mereka meyakini bahwa penghuni kubur akan disiksa di dalam kuburnya. Beliau menjawab: Mereka benar. Sesungguhnya penghuni kubur akan disiksa dengan siksaan yang dapat didengar oleh hewan ternak. Setelah itu aku lihat beliau selalu mohon perlindungan dari siksa kubur setiap salat
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 922
Sumber:
38. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Iman
Bab 33: Keimanan Bertambah dan Berkurang. Firman Allah, "Dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk" (al-Muddatstsir: 31) dan "Hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu" (al-Maa'idah: 3). Apabila seseorang meninggalkan sebagian dari kesempurnaan agamanya, maka agamanya tidaklah sempurna.
34. Anas Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah' dan di dalam hatinya ada kebaikan (7 - di dalam riwayat yang mu'alaaq: iman seberat biji gandum. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji burr. Dan, akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di hatinya ada kebaikan seberat atom."
35. Umar ibnul-Khaththab Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa seorang Yahudi berkata (dan dalam suatu riwayat: beberapa orang Yahudi berkata 5/127) kepadanya, "Wahai Amirul Mu'minin, suatu ayat di dalam kitabmu yang kamu baca seandainya ayat itu turun atas golongan kami golongan Yahudi, niscaya kami jadikan hari raya." Umar bertanya, "Ayat mana itu?" Ia menjawab, "Al-yauma akmaltu lakum diinakum wa atmamtu 'alaikum ni'matii waradhiitu lakumul islaamadiinan" 'Pada hari ini Aku sempurnakan bagimu agamamu dan Aku sempurnakan atasmu nikmat-Ku dan Aku rela Islam sebagai agamamu'." Lalu Umar berkata, "Kami telah mengetahui hari itu dan tempat turunnya atas Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , yaitu beliau sedang berdiri di Arafah pada hari Jumat. [Demi Allah, saya pada waktu itu berada di Arafah]."
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
39. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Pidana
Dari Sahal Ibnu Abu Hatsmah Radhiyallahu 'anhu dari para pembesar kaumnya bahwa Abdullah Ibnu Sahal dan Muhayyishoh Ibnu Mas'ud keluar menuju Khaibar karena kesulitan yang menimpa mereka. Datanglah seorang kepada Muhayyishoh dan mengabarkan bahwa Abdullah Ibnu Sahal telah terbunuh dan dibuang di suatu mata air. Maka ia mendatangi orang-orang Yahudi dan berkata: Demi Allah, kalianlah yang membunuhnya. Mereka menjawab: Demi Allah kami tidak membunuhnya. Lalu ia dan saudaranya, Huwayyishoh dan Abdurrahman Ibnu Sahal menghadap Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam Ketika Muhayyishoh mulai akan berbicara, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang tua, yang tua." Maksudnya ialah yang tua umurnya (bicara dahulu). Maka Huwayyishoh berbicara kemudian diikuti oleh Muhayyishoh. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mereka harus membayar diyat untuk saudaramu atau mereka mengajak perang." Lalu beliau menulis surat kepada mereka (kaum Yahudi) dan mereka menulis surat jawaban: Demi Allah, kami tidak membunuhnya. Mak beliau bersabda kepada Huwayyishoh, Muhayyishoh, dan Abdurrahman Ibnu Sahal: "Maukah kalian mengangkat sumpah sehingga kalian berhak atas diyat saudaramu." Mereka menjawab: Tidak. Beliau bersabda: "Kalau begitu orang-orang Yahudi akan mengangkat sumpah untukmu." Mereka berkata: Mereka bukan orang-orang Islam. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam membayar sendiri diyat itu dan beliau mengirimkan kepada mereka seratus ekor unta. Sahal berkata: Seekor unta merah di antaranya telah menendangku.
Muttafaq Alaihi.
Nomor: 1214
Sumber:
40. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Azan
Bab 1: Permulaan Azan dan Firman Allah Azza Wa Jalla, "Apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal." (al-Maa'idah: 59) Dan Firman Allah, "Apabila mereka diseru untuk menunaikan shalat pada hari jumat."(al-Jumu'ah: 9)
335. Ibnu Umar berkata, "Ketika kaum muslimin datang di Madinah, mereka berkumpul. Lalu, mereka menentukan waktu shalat, sedang belum ada panggilan untuk shalat (azan). Pada suatu hari mereka memperbincangkan hal itu. Sebagian dari mereka berkata, 'Ambillah lonceng seperti lonceng (gereja) orang-orang Kristen.' Sebagian mereka berkata, 'Bahkan, terompet saja seperti terompet orang-orang Yahudi.' Umar berkata, 'Apakah kalian tidak mengutus seorang laki-laki yang memanggil untuk shalat? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Hai Bilal, berdirilah, panggilah (azanlah) untuk shalat!'"
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
41Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Azan
Bab 2: Azan Dua Kali-Dua Kali
336. Anas bin Malik berkata, "Pada waktu orang-orang sudah banyak", ia mengatakan selanjutnya, "Mereka mengusulkan supaya mengetahui waktu shalat telah tiba, dengan suatu tanda yang mereka kenal. Ada yang mengusulkan dengan menyalakan api atau membunyikan lonceng. (Mereka menyebut-nyebut orang Yahudi dan orang-orang Nasrani). Maka, Bilal disuruh untuk menggenapkan (dua kali-dua kali) azan dan menggasalkan (satu kali-satu kali) iqamah, kecuali lafal-lafal iqamat, "Qad qaamatish shalaah."
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
42. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Tentang Sumpah (Qosamah), Kelompok Penyamun, Kisas Dan Diyat
Bab 3: Ketetapan hukum kisas dalam pembunuhan dengan batu dan benda-benda tajam serta berat lainnya dan pembunuhan lelaki dengan wanita
Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa seorang lelaki Yahudi membunuh seorang budak perempuan untuk merampas perhiasan perak miliknya. Lelaki itu membunuhnya dengan batu. Lalu dihadapkanlah perempuan yang sedang sekarat itu kepada kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Beliau bertanya: Apakah si fulan yang membunuhmu? Perempuan mengisyaratkan dengan kepalanya untuk menjawab: Tidak! Beliau bertanya lagi, lalu perempuan itu kembali mengisyaratkan dengan kepalanya untuk menjawab tidak. Kemudian beliau bertanya untuk ketiga kali. Wanita menjawab dengan mengisyaratkan kepalanya: Ya! Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam membunuh lelaki tersebut dengan dua buah batu
Hadits marfu'
Nomor: 3165
Sumber:
43. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Ucapan Salam
Bab 3: Larangan memulai salam kepada Ahli Kitab dan cara menjawab salam mereka
Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha : ia berkata:Sekelompok orang Yahudi meminta izin untuk menemui Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu mereka mengucapkan: "Assaamu 'alaikum" (kematian atas kalian). Aisyah menyahut: "Bal 'alaikumus saam" (sebaliknya semoga kalianlah yang mendapatkan kematian). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menegur: Hai Aisyah, Sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata: Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Aku telah menjawab: "Wa 'alakum" (semoga menimpa kalian)
Hadits marfu'
Nomor: 4027
Sumber:
44. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Tafsir
Bab 1000: Sesungguhnya kamu sekalian membaca suatu ayat yang andaikata diturunkan kepada kami, niscaya hari
Hadis riwayat Umar Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Dari Thariq bin Syihab bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada Umar: Sesungguhnya kamu sekalian membaca suatu ayat yang andaikata diturunkan kepada kami, niscaya hari itu kami jadikan hari raya. Umar berkata: Aku tahu di mana dan di hari apa ayat itu diturunkan serta di mana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berada ketika ayat itu diturunkan. Ayat tersebut diturunkan di Arafah saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sedang wukuf di Arafah. Sufyan berkata: Aku ragu-ragu apakah hari itu Jumat atau bukan. Ayat tersebut adalah "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu"
Hadits marfu'
Nomor: 5332
Sumber:
45. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Iman
Bab 56: Kewajiban mengimani risalah nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam atas seluruh manusia dan penghapusan agama-agama sebelumnya dengan adanya agama Islam
Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Ada tiga orang yang diberi pahala dua kali: Pertama, seorang dari ahli kitab (Yahudi atau Kristen) yang beriman kepada nabinya dan sempat mengalami masa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beriman kepadanya, mengikuti dan membenarkannya, maka ia mendapat dua pahala. Kedua, budak sahaya yang menunaikan hak Allah Taala dan hak tuannya, maka ia mendapat dua pahala. Dan ketiga, seseorang yang mempunyai budak perempuan lalu diberinya makan dengan baik, mendidiknya dengan baik, lalu memerdekakannya dan mengawininya, maka ia mendapat dua pahala
Hadits marfu'
Nomor: 219
Sumber:
46. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Salat
Bab 1: Permulaan azan
Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Dahulu, orang-orang Islam ketika tiba di Madinah, mereka berkumpul lalu memperkirakan waktu salat. Tidak ada seorang pun yang menyeru untuk salat. Pada suatu hari mereka membicarakan hal itu. Sebagian mereka berkata: Gunakanlah lonceng seperti lonceng orang Kristen. Sebagian yang lain berkata: Gunakanlah terompet seperti terompet orang Yahudi. Kemudian Umar berkata: Mengapa kalian tidak menyuruh seseorang agar berseru untuk salat? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Hai Bilal, bangunlah dan serulah untuk salat
Hadits marfu'
Nomor: 568
Sumber:
47. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Salat Jumat
Bab 5: Petunjuk umat ini pada hari Jumat
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Kita adalah umat terakhir, tetapi kita umat yang lebih dahulu pada hari kiamat nanti. Karena setiap umat diberi kitab sebelum kita, sedangkan kita diberi kitab sesudah mereka. Kemudian hari ini (hari Jumat), hari yang telah ditentukan Allah untuk kita, Allah telah memberi petunjuk kepada kita pada hari tersebut, maka umat lain mengikuti kita, besok (hari Sabtu) umat Yahudi dan lusa (hari Ahad) umat Kristen
Hadits marfu'
Nomor: 1412
Sumber:
48. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Jenazah
Bab 15: Berdiri karena jenazah
Hadis riwayat Qais bin Saad Radhiyallahu 'anhu ia berkata:Dari Ibnu Abu Laila bahwa ketika Qais bin Saad Radhiyallahu 'anhu dan Sahal bin Hunaif Radhiyallahu 'anhu sedang berada di Qadisiyah, tiba-tiba ada iringan jenazah melewati mereka, maka keduanya berdiri. Lalu dikatakan kepada keduanya: Jenazah itu adalah termasuk penduduk setempat (yakni orang kafir). Mereka berdua berkata: Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah dilewati iringan jenazah, lalu beliau berdiri. Ketika dikatakan: Jenazah itu Yahudi, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Bukankah ia juga manusia?
Hadits marfu'
Nomor: 1596
Sumber:
49. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Puasa
Bab 17: Puasa pada hari Asyura'
Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi melaksanakan puasa hari Asyura'. Ketika ditanyakan tentang hal itu, mereka menjawab: Hari ini adalah hari kemenangan yang telah diberikan Allah kepada Nabi Musa 'Alaihissallam dan Bani Israel atas Firaun. Karena itulah pada hari ini kami berpuasa sebagai penghormatan padanya. Mendengar jawaban itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Kami lebih berhak atas Musa dari kalian, maka beliau menyuruh para sahabat untuk berpuasa
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 1910
Sumber:
50. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Jual-Beli
Bab 28: Pengharaman menjual khamar, bangkai, babi dan berhala
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda pada tahun penaklukan, ketika beliau masih berada di Mekah: Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan penjualan khamar, bangkai, babi dan berhala. Lalu beliau ditanya: Wahai Rasulullah, bagaimana dengan lemak bangkai yang digunakan untuk mengecat perahu, meminyaki kulit dan untuk menyalakan lampu? Beliau menjawab: Tidak boleh, ia tetap haram. Kemudian beliau melanjutkan: Semoga Allah membinasakan orang-orang Yahudi. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala ketika mengharamkan lemak bangkai kepada mereka, mereka lalu mencairkannya dan menjualnya serta memakan harganya
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 2960
Sumber:
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Pidana
Dari Anas Ibnu Malik Radhiyallahu 'anhu bahwa ada seorang gadis ditemukan kepalanya sudah retak di antara dua batu besar, lalu mereka bertanya kepadanya: Siapakah yang berbuat ini padamu? Si Fulan? atau Si Fulan? Hingga mereka menyebut nama seorang Yahudi, gadis itu menganggukkan kepalanya. Lalu ditangkaplah orang Yahudi tersebut dan ia mengaku. Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk meretakkan kepalanya di antara dua batu besar itu.
Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim.
Nomor: 1191
Sumber:
32. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Takdir
Bab 4: Pengertian tentang setiap orang dilahirkan dalam keadaan fitrah serta hukum anak-anak kafir dan anak-anak muslim yang meninggal dunia
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang Majusi. Sebagaimana seekor binatang yang melahirkan seekor anak tanpa cacat, apakah kamu merasakan terdapat yang terpotong hidungnya?
Hadits marfu'
Nomor: 4803
Sumber:
33. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Mesjid Dan Lokasi Salat
Bab 3: Larangan membangun mesjid di atas kuburan larangan memasang gambar di dalam mesjid dan larangan menjadikan kuburan sebagai tempat salat
Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha , ia berkata:Tatkala ditimpa suatu musibah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam akan menampakkan rasa sedih pada roman wajahnya. Bila hatinya merasa sempit, akan tampak pada raut wajahnya. Beliau bersabda bersabda: Kutukan Allah atas orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai mesjid. Beliau memperingatkan apa yang mereka perbuat tersebut
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 826
Sumber:
34. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Nikah
Bab 15: Boleh mengggauli istri pada kemaluannya lewat depan atau belakang asal tidak merusak dubur
Hadis riwayat Jabir Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Orang-orang Yahudi biasa mengatakan bila seorang lelaki menggauli istrinya pada kubulnya (liang kemaluan) dari belakang, maka anak yang terlahir akan juling matanya. Lalu turunlah ayat: Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki
Hadits mauquf
Nomor: 2592
Sumber:
35. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Jual-Beli
Bab 28: Pengharaman menjual khamar, bangkai, babi dan berhala
Hadis riwayat Umar Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu ia berkata: Umar Radhiyallahu 'anhu mendengar berita bahwa Samurah menjual khamar, maka ia berkata: Semoga Allah membinasakan Samurah. Apakah ia tidak mengetahui bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: Allah melaknat orang Yahudi karena telah diharamkan lemak bangkai kepada mereka, kemudian mereka mencairkannya lalu menjualnya
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 2961
Sumber:
36. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Shalat
Bab 55:
242. Aisyah dan Abdullah bin Abbas (Ibnu Abbas) berkata, "Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menghadapi kematian, beliau melemparkan selendang pada muka beliau. Ketika selendang itu menutupi muka beliau, beliau membukanya seraya bersabda dalam keadaan demikian, 'Laknat (kutukan) Allah atas orang-orang Yahudi dan Nasrani karena mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid (tempat ibadah).'" Beliau mempertakutkan akan apa yang mereka perbuat.
243. Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Semoga Allah melaknat orang-orang Yahudi karena mereka membangun tempat-tempat ibadah di atas kuburan nabi-nabi mereka."
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
37. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Mesjid Dan Lokasi Salat
Bab 20: Sunat memohon perlindungan dari siksa kubur
Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha , ia berkata:Dua orang nenek Yahudi Madinah datang kepadaku. Keduanya berkata: Penghuni kubur akan disiksa di dalam kuburnya. Aku pun menganggap keduanya tidak benar. Aku terlintas untuk membenarkan perkataan keduanya, kemudian keduanya keluar. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam datang menemuiku dan aku berkata: Wahai Rasulullah, dua orang nenek Yahudi Madinah datang kepadaku, mereka meyakini bahwa penghuni kubur akan disiksa di dalam kuburnya. Beliau menjawab: Mereka benar. Sesungguhnya penghuni kubur akan disiksa dengan siksaan yang dapat didengar oleh hewan ternak. Setelah itu aku lihat beliau selalu mohon perlindungan dari siksa kubur setiap salat
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 922
Sumber:
38. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Iman
Bab 33: Keimanan Bertambah dan Berkurang. Firman Allah, "Dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk" (al-Muddatstsir: 31) dan "Hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu" (al-Maa'idah: 3). Apabila seseorang meninggalkan sebagian dari kesempurnaan agamanya, maka agamanya tidaklah sempurna.
34. Anas Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah' dan di dalam hatinya ada kebaikan (7 - di dalam riwayat yang mu'alaaq: iman seberat biji gandum. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji burr. Dan, akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di hatinya ada kebaikan seberat atom."
35. Umar ibnul-Khaththab Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa seorang Yahudi berkata (dan dalam suatu riwayat: beberapa orang Yahudi berkata 5/127) kepadanya, "Wahai Amirul Mu'minin, suatu ayat di dalam kitabmu yang kamu baca seandainya ayat itu turun atas golongan kami golongan Yahudi, niscaya kami jadikan hari raya." Umar bertanya, "Ayat mana itu?" Ia menjawab, "Al-yauma akmaltu lakum diinakum wa atmamtu 'alaikum ni'matii waradhiitu lakumul islaamadiinan" 'Pada hari ini Aku sempurnakan bagimu agamamu dan Aku sempurnakan atasmu nikmat-Ku dan Aku rela Islam sebagai agamamu'." Lalu Umar berkata, "Kami telah mengetahui hari itu dan tempat turunnya atas Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , yaitu beliau sedang berdiri di Arafah pada hari Jumat. [Demi Allah, saya pada waktu itu berada di Arafah]."
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
39. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Pidana
Dari Sahal Ibnu Abu Hatsmah Radhiyallahu 'anhu dari para pembesar kaumnya bahwa Abdullah Ibnu Sahal dan Muhayyishoh Ibnu Mas'ud keluar menuju Khaibar karena kesulitan yang menimpa mereka. Datanglah seorang kepada Muhayyishoh dan mengabarkan bahwa Abdullah Ibnu Sahal telah terbunuh dan dibuang di suatu mata air. Maka ia mendatangi orang-orang Yahudi dan berkata: Demi Allah, kalianlah yang membunuhnya. Mereka menjawab: Demi Allah kami tidak membunuhnya. Lalu ia dan saudaranya, Huwayyishoh dan Abdurrahman Ibnu Sahal menghadap Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam Ketika Muhayyishoh mulai akan berbicara, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang tua, yang tua." Maksudnya ialah yang tua umurnya (bicara dahulu). Maka Huwayyishoh berbicara kemudian diikuti oleh Muhayyishoh. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mereka harus membayar diyat untuk saudaramu atau mereka mengajak perang." Lalu beliau menulis surat kepada mereka (kaum Yahudi) dan mereka menulis surat jawaban: Demi Allah, kami tidak membunuhnya. Mak beliau bersabda kepada Huwayyishoh, Muhayyishoh, dan Abdurrahman Ibnu Sahal: "Maukah kalian mengangkat sumpah sehingga kalian berhak atas diyat saudaramu." Mereka menjawab: Tidak. Beliau bersabda: "Kalau begitu orang-orang Yahudi akan mengangkat sumpah untukmu." Mereka berkata: Mereka bukan orang-orang Islam. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam membayar sendiri diyat itu dan beliau mengirimkan kepada mereka seratus ekor unta. Sahal berkata: Seekor unta merah di antaranya telah menendangku.
Muttafaq Alaihi.
Nomor: 1214
Sumber:
40. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Azan
Bab 1: Permulaan Azan dan Firman Allah Azza Wa Jalla, "Apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal." (al-Maa'idah: 59) Dan Firman Allah, "Apabila mereka diseru untuk menunaikan shalat pada hari jumat."(al-Jumu'ah: 9)
335. Ibnu Umar berkata, "Ketika kaum muslimin datang di Madinah, mereka berkumpul. Lalu, mereka menentukan waktu shalat, sedang belum ada panggilan untuk shalat (azan). Pada suatu hari mereka memperbincangkan hal itu. Sebagian dari mereka berkata, 'Ambillah lonceng seperti lonceng (gereja) orang-orang Kristen.' Sebagian mereka berkata, 'Bahkan, terompet saja seperti terompet orang-orang Yahudi.' Umar berkata, 'Apakah kalian tidak mengutus seorang laki-laki yang memanggil untuk shalat? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Hai Bilal, berdirilah, panggilah (azanlah) untuk shalat!'"
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
41Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Azan
Bab 2: Azan Dua Kali-Dua Kali
336. Anas bin Malik berkata, "Pada waktu orang-orang sudah banyak", ia mengatakan selanjutnya, "Mereka mengusulkan supaya mengetahui waktu shalat telah tiba, dengan suatu tanda yang mereka kenal. Ada yang mengusulkan dengan menyalakan api atau membunyikan lonceng. (Mereka menyebut-nyebut orang Yahudi dan orang-orang Nasrani). Maka, Bilal disuruh untuk menggenapkan (dua kali-dua kali) azan dan menggasalkan (satu kali-satu kali) iqamah, kecuali lafal-lafal iqamat, "Qad qaamatish shalaah."
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
42. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Tentang Sumpah (Qosamah), Kelompok Penyamun, Kisas Dan Diyat
Bab 3: Ketetapan hukum kisas dalam pembunuhan dengan batu dan benda-benda tajam serta berat lainnya dan pembunuhan lelaki dengan wanita
Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa seorang lelaki Yahudi membunuh seorang budak perempuan untuk merampas perhiasan perak miliknya. Lelaki itu membunuhnya dengan batu. Lalu dihadapkanlah perempuan yang sedang sekarat itu kepada kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Beliau bertanya: Apakah si fulan yang membunuhmu? Perempuan mengisyaratkan dengan kepalanya untuk menjawab: Tidak! Beliau bertanya lagi, lalu perempuan itu kembali mengisyaratkan dengan kepalanya untuk menjawab tidak. Kemudian beliau bertanya untuk ketiga kali. Wanita menjawab dengan mengisyaratkan kepalanya: Ya! Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam membunuh lelaki tersebut dengan dua buah batu
Hadits marfu'
Nomor: 3165
Sumber:
43. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Ucapan Salam
Bab 3: Larangan memulai salam kepada Ahli Kitab dan cara menjawab salam mereka
Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha : ia berkata:Sekelompok orang Yahudi meminta izin untuk menemui Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu mereka mengucapkan: "Assaamu 'alaikum" (kematian atas kalian). Aisyah menyahut: "Bal 'alaikumus saam" (sebaliknya semoga kalianlah yang mendapatkan kematian). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menegur: Hai Aisyah, Sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata: Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Aku telah menjawab: "Wa 'alakum" (semoga menimpa kalian)
Hadits marfu'
Nomor: 4027
Sumber:
44. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Tafsir
Bab 1000: Sesungguhnya kamu sekalian membaca suatu ayat yang andaikata diturunkan kepada kami, niscaya hari
Hadis riwayat Umar Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Dari Thariq bin Syihab bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada Umar: Sesungguhnya kamu sekalian membaca suatu ayat yang andaikata diturunkan kepada kami, niscaya hari itu kami jadikan hari raya. Umar berkata: Aku tahu di mana dan di hari apa ayat itu diturunkan serta di mana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berada ketika ayat itu diturunkan. Ayat tersebut diturunkan di Arafah saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sedang wukuf di Arafah. Sufyan berkata: Aku ragu-ragu apakah hari itu Jumat atau bukan. Ayat tersebut adalah "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu"
Hadits marfu'
Nomor: 5332
Sumber:
45. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Iman
Bab 56: Kewajiban mengimani risalah nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam atas seluruh manusia dan penghapusan agama-agama sebelumnya dengan adanya agama Islam
Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Ada tiga orang yang diberi pahala dua kali: Pertama, seorang dari ahli kitab (Yahudi atau Kristen) yang beriman kepada nabinya dan sempat mengalami masa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beriman kepadanya, mengikuti dan membenarkannya, maka ia mendapat dua pahala. Kedua, budak sahaya yang menunaikan hak Allah Taala dan hak tuannya, maka ia mendapat dua pahala. Dan ketiga, seseorang yang mempunyai budak perempuan lalu diberinya makan dengan baik, mendidiknya dengan baik, lalu memerdekakannya dan mengawininya, maka ia mendapat dua pahala
Hadits marfu'
Nomor: 219
Sumber:
46. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Salat
Bab 1: Permulaan azan
Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Dahulu, orang-orang Islam ketika tiba di Madinah, mereka berkumpul lalu memperkirakan waktu salat. Tidak ada seorang pun yang menyeru untuk salat. Pada suatu hari mereka membicarakan hal itu. Sebagian mereka berkata: Gunakanlah lonceng seperti lonceng orang Kristen. Sebagian yang lain berkata: Gunakanlah terompet seperti terompet orang Yahudi. Kemudian Umar berkata: Mengapa kalian tidak menyuruh seseorang agar berseru untuk salat? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Hai Bilal, bangunlah dan serulah untuk salat
Hadits marfu'
Nomor: 568
Sumber:
47. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Salat Jumat
Bab 5: Petunjuk umat ini pada hari Jumat
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Kita adalah umat terakhir, tetapi kita umat yang lebih dahulu pada hari kiamat nanti. Karena setiap umat diberi kitab sebelum kita, sedangkan kita diberi kitab sesudah mereka. Kemudian hari ini (hari Jumat), hari yang telah ditentukan Allah untuk kita, Allah telah memberi petunjuk kepada kita pada hari tersebut, maka umat lain mengikuti kita, besok (hari Sabtu) umat Yahudi dan lusa (hari Ahad) umat Kristen
Hadits marfu'
Nomor: 1412
Sumber:
48. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Jenazah
Bab 15: Berdiri karena jenazah
Hadis riwayat Qais bin Saad Radhiyallahu 'anhu ia berkata:Dari Ibnu Abu Laila bahwa ketika Qais bin Saad Radhiyallahu 'anhu dan Sahal bin Hunaif Radhiyallahu 'anhu sedang berada di Qadisiyah, tiba-tiba ada iringan jenazah melewati mereka, maka keduanya berdiri. Lalu dikatakan kepada keduanya: Jenazah itu adalah termasuk penduduk setempat (yakni orang kafir). Mereka berdua berkata: Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah dilewati iringan jenazah, lalu beliau berdiri. Ketika dikatakan: Jenazah itu Yahudi, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Bukankah ia juga manusia?
Hadits marfu'
Nomor: 1596
Sumber:
49. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Puasa
Bab 17: Puasa pada hari Asyura'
Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi melaksanakan puasa hari Asyura'. Ketika ditanyakan tentang hal itu, mereka menjawab: Hari ini adalah hari kemenangan yang telah diberikan Allah kepada Nabi Musa 'Alaihissallam dan Bani Israel atas Firaun. Karena itulah pada hari ini kami berpuasa sebagai penghormatan padanya. Mendengar jawaban itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Kami lebih berhak atas Musa dari kalian, maka beliau menyuruh para sahabat untuk berpuasa
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 1910
Sumber:
50. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Jual-Beli
Bab 28: Pengharaman menjual khamar, bangkai, babi dan berhala
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda pada tahun penaklukan, ketika beliau masih berada di Mekah: Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan penjualan khamar, bangkai, babi dan berhala. Lalu beliau ditanya: Wahai Rasulullah, bagaimana dengan lemak bangkai yang digunakan untuk mengecat perahu, meminyaki kulit dan untuk menyalakan lampu? Beliau menjawab: Tidak boleh, ia tetap haram. Kemudian beliau melanjutkan: Semoga Allah membinasakan orang-orang Yahudi. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala ketika mengharamkan lemak bangkai kepada mereka, mereka lalu mencairkannya dan menjualnya serta memakan harganya
Hadits marfu', mutawatir
Nomor: 2960
Sumber:
Yahudi- Tamu
51-70. Kumpulan hadis Yang Menguak Kebencian Muhammad Terhadap yahudi
51. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Puasa
Bab 67: Puasa pada Hari Asyura
980. Aisyah Radhiyallahu 'anhu berkata, "Pada hari Asyura orang-orang Quraisy biasa berpuasa pada masa jahiliah, dan Rasulullah berpuasa juga. Ketika itu tiba di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan untuk berpuasa pada hari Asyura itu (sebelum difardhukannya puasa Ramadhan, dan pada hari itu Ka'bah diberi kelambu 2/159). Ketika (puasa) Ramadhan difardhukan (dalam satu riwayat: turun ayat yang mewajibkan puasa Ramadhan 5/155), maka puasa Ramadhan itulah yang wajib, dan beliau meninggalkan hari Asyura. Barangsiapa yang mau, maka berpuasalah; dan barangsiapa yang mau, maka ia boleh meninggalkannya." (Dan dalam satu riwayat: "Sehingga diwajibkan puasa Ramadhan, dan Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa yang mau, maka berpuasalah; dan barangsiapa yang mau, maka ia boleh berbuka.'" 2/226).
981. Humaid bin Abdurrahman mengatakan bahwa ia mendengar Mu'awiyah bin Abu Sufyan Radhiyallahu 'anhu pada hari Asyura, pada tahun haji, berkata di atas mimbar, "Wahai penduduk Madinah, manakah ulama kalian? Aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Ini adalah hari Asyura dan tidak diwajibkan mengerjakan puasa atasmu. Tetapi, aku berpuasa. Barangsiapa yang menghendaki puasa, bolehlah berpuasa. Barangsiapa yang tidak menghendaki berpuasa, maka boleh tidak berpuasa.'"
982. Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu berkata, "Nabi tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Maka, beliau bertanya, 'Apakah ini?' Mereka menjawab, 'Hari yang baik (dalam satu riwayat hari besar 4/126). Ini adalah hari yang Allah pada hari itu menyelamatkan bani Israel dari musuh mereka. (Dalam satu riwayat: Hari yang pada saat itu Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israel atas musuh mereka). Maka, Musa berpuasa pada hari itu sebagai pernyataan syukur kepada Allah, (dan kita berpuasa pada hari itu untuk menghormatinya' 4/269). Beliau bersabda, 'Aku lebih berhak (dalam satu riwayat: 'Kita lebih lebih layak) terhadap Musa daripada kamu sekalian (kaum Yahudi).' Lalu, beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan berpuasa pada hari itu." (Dalam riwayat lain: "Kalian lebih berhak terhadap Musa daripada mereka (kaum Yahudi), maka berpuasalah kalian." 5/212)
983. Abu Musa Radhiyallahu 'anhu berkata, "Hari Asyura itu dianggap oleh kaum Yahudi sebagai hari raya." (Dalam satu riwayat: Abu Musa berkata, "Nabi memasuki Madinah, tahu-tahu orang-orang Yahudi mengagungkan hari Asyura dan berpuasa padanya. Lalu, Nabi bersabda, 'Kita lebih berhak untuk berpuasa pada hari itu. 4/269). Maka, berpuasalah kamu semua pada hari Asyura itu.'"
984. Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu berkata, "Saya tidak pernah melihat Nabi mengerjakan puasa pada suatu hari yang oleh beliau lebih diutamakan atas hari-hari yang lain, kecuali hari ini, yaitu hari Asyura, dan bulan ini, yakni bulan Ramadhan."
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
52. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Shalat Jumat
Bab 1: Fardhunya Shalat Jumat Berdasarkan Firman Allah, "Apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (al Jumu'ah: 9)
467. Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Kami adalah orang-orang kemudian yang mendahului pada hari kiamat. Hanya saja mereka (dan dalam satu riwayat: hanya saja setiap umat 4/153) diberi kitab sebelum kita (dan kita diberinya sesudah mereka 1/216). Kemudian hari mereka ini yang telah difardhukan oleh Allah telah diperselisihkan mereka. Maka, Allah memberi petunjuk kepada kita. Lantas orang-orang mengikuti kita mengenai hari itu, orang-orang Yahudi besoknya (hari Sabtu), dan orang-orang Nasrani besok lusa (hari Ahad)." (Lalu beliau diam, kemudian bersabda, "Karena Allah ta'ala[1], wajib atas setiap muslim mandi sekali dalam seminggu, dengan mencuci kepalanya dan seluruh tubuhnya." 1/216).
[1] Tambahan ini diriwayatkan secara mu'allaq oleh penyusun, tetapi di-maushul-kan oleh ath-Thahawi dan al-Baihaqi.
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
53. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Ucapan Salam
Bab 15: Racun
Hadis riwayat Anas Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa seorang perempuan Yahudi datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa hidangan daging kambing yang telah diracuni kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memakan sebagiannya. Lalu perempuan itu dihadapkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan ditanyakan tentang perbuatannya tersebut, dia menjawab: Aku memang bermaksud hendak membunuhmu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Allah tidak akan memberikan kekuasaan kepadamu untuk melakukan hal itu. Menurut satu riwayat, ada tambahan kalimat terhadapku. Para sahabat bertanya: Bolehkah kami membunuh perempuan ini? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Jangan! Anas berkata: Aku masih tetap mengenalinya (wanita itu) karena hendak mencelakakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut
Hadits marfu'
Nomor: 4060
Sumber:
54. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Jual-Beli
Dari Jabir Ibnu Abdullah Radhiyallahu 'anhu bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di Mekkah pada tahun penaklukan kota itu: "Sesungguhnya Allah melarang jual-beli minuman keras, bangkai, babi dan berhala." Ada orang bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat baginda tentang lemak bangkai karena ia digunakan untuk mengecat perahu, meminyaki kulit dan orang-orang menggunakannya untuk menyalakan lampu?. Beliau bersabda: "Tidak, ia haram." Kemudian setelah itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah melaknat orang-orang Yahudi, karena ketika Allah mengharamkan atas mereka (jual-beli) lemak bangkai mereka memprosesnya dan menjualnya, lalu mereka memakan hasilnya."
Muttafaq Alaihi.
Nomor: 798
Sumber:
55. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Waktu Shalat
Bab 18: Orang Yang Mendapatkan Satu Rakaat Shalat Ashar Sebelum Matahari Terbenam
311. Abu Hurairah berkata, "Rasulullah bersabda, 'Apabila salah seorang di antara kamu mendapatkan satu sujud (satu rakaat) dari shalat ashar sebelum matahari terbenam, maka hendaklah ia menyempurnakan shalatnya. Dan apabila ia mendapatkan satu sujud (satu rakaat) dari shalat shubuh sebelum matahari terbit, maka hendaklah ia menyempurnakan shalatnya.'"
312. Dari Abdullah (bin Umar) bahwa ia mendengar Rasulullah (sambil berdiri di atas mimbar 8/191) bersabda, 'Tetapmu (masamu/waktumu) dibandingkan dengan umat-umat yang telah lalu sebelummu adalah seperti masa antara shalat ashar sampai matahari terbenam. Taurat diberikan kepada ahli Taurat, lalu mereka mengamalkannya. Sehingga, ketika sampai tengah hari, mereka lemah, lalu mereka diberi satu qirath-satu qirath (satu bagian-satu bagian dari pahala). Kemudian Injil diberikan kepada ahli Injil. Lalu, mereka mengamalkannya sampai shalat ashar, kemudian mereka lemah, lalu mereka diberi satu qirath-satu qirath. Kemudian kita diberi Al-Qur'an, lalu kita mengamalkan sampai terbenamnya matahari, maka kita diberi dua qirath-dua qirath. Kedua Ahli Kitab (Taurat dan Injil) berkata, 'Wahai Tuhan kami, Engkau berikan kepada mereka (ahli Al-Qur'an) dua qirath-dua qirath dan Engkau berikan kepada kami satu qirath-satu qirath, padahal kami lebih banyak amalnya'."
Dalam satu riwayat Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya ajalmu dibandingkan dengan ajal umat-umat sebelum kamu adalah seperti waktu antara shalat ashar dan terbenamnya matahari. Perumpamaan kamu dengan kaum Yahudi dan Nasrani adalah bagaikan seseorang yang mempekerjakan beberapa orang karyawan. Lalu, ia berkata kepada para karyawan itu, 'Siapakah yang mau bekerja untukku [dari pagi 3/94] hingga tengah hari dengan mendapat upah satu qirath-satu qirath?' Lalu kaum Yahudi bekerja hingga tengah hari dengan mendapat upah masing-masing orang satu qirath. Kemudian orang itu berkata lagi, 'Siapakah yang mau bekerja untukku dari tengah hari hingga waktu shalat Ashar dengan mendapat upah masing-masing orang satu qirath?' Lalu kaum Nasrani bekerja sejak tengah hari hingga waktu ashar dengan mendapat upah masing-masing satu qirath. Kemudian orang itu berkata lagi, 'Siapakah yang mau bekerja untukku sejak waktu ashar hingga terbenamnya matahari dengan mendapat upah masing-masing dua qirath?' Maka, kamulah orang-orang yang bekerja dari waktu shalat ashar hingga terbenamnya matahari dengan mendapat pahala dua qirath-dua qirath.'"
Allah berfirman, 'Ketahuilah! Kamu mendapatkan pahala dua kali lipat.' Maka, orang-orang Yahudi dan Nasrani marah seraya berkata, 'Bagaimana bisa terjadi, kita lebih banyak amalnya tetapi lebih sedikit pahalanya?' Allah berfirman, 'Apakah Aku menganiaya terhadap pahalamu barang sedikit?' Mereka menjawab, 'Tidak.' Allah berfirman, 'Itu adalah karunia Ku, Aku berikan kepada siapa yang Aku kehendaki.'"
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
56. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Jenazah
Bab 78: Jika Seorang Anak Masuk Islam Lalu Meninggal Dunia, Apakah Dishalati Jenazahnya? Apakah kepada Anak Perlu Ditawarkan untuk Masuk Islam ?
Al-Hasan, Syuraih, Ibrahim, dan Qatadah berkata, "Apabila salah satu dari keduanya (ayah dan ibu), maka si anak mengikuti yang muslim."[59]
Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu bersama ibunya dari kalangan orang-orang lemah (tertindas), dan tidak bersama ayahnya mengikuti agama kaumnya.[60] Ia berkata, "Islam itu tinggi dan tidak dapat diungguli."[61]
676. Anas Radhiyallahu 'anhu berkata, "Ada seorang Yahudi melayani Nabi, kemudian ia jatuh sakit. Maka, Nabi datang menjenguknya, duduk di dekat kepalanya seraya bersabda kepadanya, 'Masuk Islamlah.' Lalu, ia melihat ayahnya yang ada di sisinya. Ayahnya berkata kepadanya, 'Taatilah Abul Qasim Shallallahu 'alaihi wa sallam ' Lalu ia masuk Islam, kemudian Nabi keluar seraya mengucapkan, 'Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan ia dari neraka.'"
677. Ibnu Abbas berkata, "Aku dan ibuku itu termasuk golongan yang lemah. Aku adalah dari golongan anak-anak dan ibuku dari golongan kaum wanita."
678. Ibnu Syihab berkata, "Setiap anak yang dilahirkan lalu meninggal dunia, maka harus dishalati, sekalipun ia belum tampak berperilaku lurus.[62] Karena anak itu sewaktu dilahirkan atas dasar fitrah Islam. Hal ini bisa terjadi karena kedua orang tuanya beragama Islam atau ayahnya saja, sekalipun ibunya tidak beragama Islam. Apabila si anak dilahirkan dalam keadaan bergerak-gerak dan bersuara (lalu meninggal dunia), maka ia harus dishalati. Jika tidak tampak gerakannya dan tidak terdengar suaranya, maka tidak perlu dishalati, karena anak itu termasuk gugur.
Sesungguhnya Abu Hurairah menceritakan bahwa Nabi bersabda, "Tidak ada anak yang dilahirkan, kecuali dilahirkan atas kesucian. Dua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi sebagaimana binatang itu dilahirkan dengan lengkap. Apakah kamu melihat binatang lahir dengan terputus (hidung, telinga, dan sebagainya)?" Kemudian Abu Hurairah membaca ayat, 'fithratallaahil-latii fatharannaasa 'alaihaa' 'Fitrah Allah yang Dia menciptakan manusia menurut fitrah itu'."
679. Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Tidak ada anak yang dilahirkan, kecuali dilahirkan atas kesucian. Maka, kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana binatang itu dilahirkan dengan lengkap, apakah kamu melihat binatang lahir dengan terputus (hidung, telinga, dan sebagainya)?" Kemudian Abu Hurairah membaca ayat, 'fithratallaahil-latii fatharannaasa 'alaihaa laa tabdiila likhalqillaahi dzaalikad-diinul qayyimu' 'Fitrah Allah yang Dia menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus'."
[59] Atsar al-Hasan dan Syuraih diriwayatkan oleh Baihaqi dengan dua sanad yang sahih. Sedangkan, atsar Ibrahim dan Qatadah di-maushul-kan oleh Abdur Razzaq dengan dua sanad yang sahih pula.
[60] Di-maushul-kan oleh Imam Bukhari dalam hadits di bawah di dalam bab ini.
[61] Ibnu Hazm menyebutkannya dalam al Muhalla dari jalan Hammad bin Zaid dari Ayyub, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas. Diriwayatkan secara marfu dari hadits Aidz bin Amr al-Madani, diriwayatkan oleh ar-Ruyani dan lainnya dengan sanad hasan sebagaimana dikatakan oleh al-Hafizh, dan telah aku takhrij dalam Irwa-ul Ghalil (1255).
[62] Karena ibunya kafir atau pezina.
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
57. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Jenazah
Bab 60: Dimakruhkan Membuat Masjid di Atas Kuburan
Ketika al-Hasan bin al-Hasan bin Ali meninggal dunia, istrinya membuat kubah di atas kuburnya selama satu tahun, kemudian dibongkar. Lalu, mereka mendengar seseorang berteriak, "Apakah mereka tidak menjumpai apa yang hilang itu?" Kemudian ada orang lain yang menjawab, "Bahkan mereka sudah putus asa, kemudian kembali."[46]
667. Aisyah Radhiyallahu 'anha mengatakan bahwa dalam keadaan sakit yang membawa kepada kematian, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Allah mengutuk orang-orang Yahudi dan Nasrani karena mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid." Aisyah berkata, "Seandainya tidak karena sabda itu, niscaya mereka menampakkan kuburan beliau. Hanya saja aku khawatir (dalam satu riwayat: beliau khawatir atau dikhawatirkan 2/106) kuburan itu dijadikan masjid."
Hilal berkata, "Urwah ibnuz-Zubair pernah menyindirku, padahal ia tidak dilahirkan untukku."[47]
[46] Diriwayatkan oleh al-Mahamili di dalam al Amali, juz 16.
[47] Hilal ini adalah al-Wazzan perawi hadits ini dari Urwah. Dengan ini Imam Bukhari berargumentasi bahwa Hilal pernah bertemu Urwah.
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
58. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Keadaan Hari Kiamat, Surga Dan Neraka
Bab 1000: Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يُونُسَ حَدَّثَنَا فُضَيْلٌ يَعْنِي ابْنَ عِيَاضٍ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ السَّلْمَانِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ
جَاءَ حَبْرٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَوْ يَا أَبَا الْقَاسِمِ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُمْسِكُ السَّمَاوَاتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى إِصْبَعٍ وَالْأَرَضِينَ عَلَى إِصْبَعٍ وَالْجِبَالَ وَالشَّجَرَ عَلَى إِصْبَعٍ وَالْمَاءَ وَالثَّرَى عَلَى إِصْبَعٍ وَسَائِرَ الْخَلْقِ عَلَى إِصْبَعٍ ثُمَّ يَهُزُّهُنَّ فَيَقُولُ أَنَا الْمَلِكُ أَنَا الْمَلِكُ فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعَجُّبًا مِمَّا قَالَ الْحَبْرُ تَصْدِيقًا لَهُ ثُمَّ قَرَأَ
[ وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ ]
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ كِلَاهُمَا عَنْ جَرِيرٍ عَنْ مَنْصُورٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ قَالَ جَاءَ حَبْرٌ مِنْ الْيَهُودِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ حَدِيثِ فُضَيْلٍ وَلَمْ يَذْكُرْ ثُمَّ يَهُزُّهُنَّ وَقَالَ فَلَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ تَعَجُّبًا لِمَا قَالَ تَصْدِيقًا لَهُ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
[ وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ ] وَتَلَا الْآيَةَ
Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Seorang ulamas. Yahudi datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: Hai Muhammad atau hai Abul Qasim! Pada hari kiamat, Allah menggenggam langit dengan satu jari tangan, bumi dengan satu jari, gunung dan pepohonan dengan satu jari, air dan tanah dengan satu jari, begitu pula semua makhluk yang lain dengan satu jari. Kemudian Dia menggoyangkan mereka semua sambil berfirman: Akulah Raja, Akulah Raja! Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa kagum mendengar perkataan orang alim itu. Beliau membenarkan keterangan orang itu, kemudian membacakan ayat: Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan
Hadits marfu'
Nomor: 4992
Sumber:
59. Riyadhus Shalihin
-Imam An-Nawawi-
Bab 26: Keharamannya Menganiaya Dan Perintah Mengembalikan Apa-apa Yang Dari Hasil Penganiayaan
Dari Mu'az Radhiyallahu 'anhu , katanya: "Saya diutus oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya engkau akan mendatangi sesuatu kaum dari ahlul kitab - Yahudi dan Nasrani, maka ajaklah mereka itu kepada menyaksikan bahwasanya tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya saya adalah pesuruh Allah. Jikalau mereka telah mentaati untuk melakukan itu, maka beritahukanlah bahwasanya Allah telah mewajibkan atas mereka akan lima kali sembahyang dalam setiap sehari semalam. Jikalau mereka telah mentaati yang sedemikian itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwasanya Allah telah mewajibkan atas mereka sedekah - zakat - yang diambil dari kalangan mereka yang kaya-kaya, kemudian dikembalikan - diberikan -kepada golongan mereka yang fakir-miskin. Jikalau mereka mentaati yang sedemikian itu, maka jagalah harta-harta mereka yang dimuliakan - yakni yang menjadi milik peribadi mereka. Takutlah akan permohonan - doa - orang yang dianiaya - balk ia muslim atau kafir, karena sesungguhnya saja tidak ada tabir yang menutupi antara permohonannya itu dengan Allah - yakni doanya pasti terkabul." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 209
Sumber: riyadhus-shalihin
60. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Iman
Bab 30: Shalat Termasuk Iman, dan Firman Allah, "Allah tidak akan menyia-nyiakan keimananmu", yakni Shalatmu di Sisi Baitullah
31. Al-Barra' mengatakan bahwa ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pertama kali tiba di Madinah, beliau singgah pada kakek-kakeknya atau paman-pamannya dari kaum Anshar. Beliau melakukan shalat dengan menghadap ke Baitul Maqdis selama enam belas bulan atau tujuh belas bulan. Tetapi, beliau senang kalau kiblatnya menghadap ke Baitullah. (Dan dalam satu riwayat disebutkan: dan beliau ingin menghadap ke Ka'bah 1/104). Shalat yang pertama kali beliau lakukan ialah shalat ashar, dan orang-orang pun mengikuti shalat beliau. Maka, keluarlah seorang laki-laki yang telah selesai shalat bersama beliau, lalu melewati orang-orang di masjid [dari kalangan Anshar masih shalat ashar dengan menghadap Baitul Maqdis] dan ketika itu mereka sedang ruku. Lalu laki-laki itu berkata, "Aku bersaksi demi Allah, sesungguhnya aku telah selesai melakukan shalat bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan menghadap ke Mekah." Maka, berputarlah mereka sebagaimana adanya itu menghadap ke arah Baitullah [sambil ruku 8/134], [sehingga mereka semua menghadap ke arah Baitullah].
Orang-orang Yahudi dan Ahli Kitab suka kalau Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan menghadap ke Baitul Maqdis. Maka, ketika beliau menghadapkan wajahnya ke arah Baitullah, mereka mengingkari hal itu, [lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat 144 surat al-Baqarah, "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit." Lalu, beliau menghadap ke arah Ka'bah. Maka, berkatalah orang-orang yang bodoh, yaitu orang-orang Yahudi, "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah, "Kepunyaan Allahlah timur dan barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus." 7/104]. [Dan orang-orang yang telah meninggal dunia dan terbunuh dengan masih menghadap kiblat sebelum dipindahkannya kiblat itu, maka kami tidak tahu apa yang harus kami katakan tentang mereka, lalu Allah menurunkan ayat, "Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang" (Surat al-Baqarah - 143)].
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
61. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Keutamaan Beberapa Perkara
Bab 31: Keutamaaan Nabi Musa 'Alaihissallam
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Ketika seorang Yahudi menawarkan barang dagangannya ia diberikan sifat barang dagangannya itu dengan sesuatu yang tidak ia sukai atau tidak ia senangi. Abdul Aziz ragu-ragu antara kedua kata tersebut. Ia berkata: Tidak, demi Tuhan yang telah memilih Musa 'Alaihissallam atas manusia. Ia berkata: Lalu seorang lelaki Ansar yang mendengarnya dan langsung menampar wajahnya seraya berkata: Kamu mengatakan demi Tuhan yang telah memilih Musa 'Alaihissallam atas sekalian manusia sedangkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berada di tengah-tengah kita! Ia berkata lagi: Lalu orang Yahudi itu pergi menemui Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: Wahai Abul Qasim! Sesungguhnya aku mempunyai tanggung jawab dan janji. Si Fulan telah menampar wajahku. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada lelaki tersebut: Kenapa kamu menampar wajahnya? Dia menjawab: Wahai Rasulullah! Dia mengatakan demi Tuhan yang telah memilih Musa 'Alaihissallam atas sekalian manusia. Bukankah engkau masih berada di tengah-tengah kita? Ia berkata: Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam murka dan itu terlihat dari wajahnya. Kemudian beliau bersabda: Janganlah kalian membeda-bedakan antara para utusan Allah. Sesungguhnya sangkakala akan ditiupkan sehingga binasalah makhluk yang berada di langit dan di bumi kecuali orang yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiupkan lagi dan aku adalah orang pertama yang dibangkitkan atau termasuk orang yang pertama dibangkitkan namun tiba-tiba Musa 'Alaihissallam sedang berpegang pada Arsy. Aku tidak tahu apakah ia sudah dihisab ketika ia pingsan pada peristiwa (pecahnya) gunung Thur ataukah ia telah dibangkitkan sebelum aku dan aku tidak akan berkata sesungguhnya ada seseorang yang lebih utama daripada Yunus bin Matta u
Hadits marfu'
Nomor: 4376
Sumber:
62. Riyadhus Shalihin
-Imam An-Nawawi-
Bab 51: Mengharapkan
Dari Abu Musa al-Asy'ari Radhiyallahu 'anhu , katanya: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Jikalau telah tiba hari kiamat, maka Allah menyerahkan kepada setiap orang Islam akan seorang Yahudi atau Nasrani, lalu Allah berfirman: "Inilah hari kelepasanmu dari neraka."
Dalam riwayat lain disebutkan dari Abu Musa Shallallahu 'alaihi wa sallam dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , sabdanya:
"Pada hari kiamat datanglah beberapa orang dari kaum Muslimin dengan membawa dosa sebesar gunung-gunung, lalu diampunkanlah oleh Allah untuk mereka itu." (Riwayat Muslim)
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Allah menyerahkan kepada setiap orang Islam akan seorang Yahudi atau Nasrani, lalu Allah berfirman: "Ini hari kelepasanmu dari neraka,"artinya itu dijelaskan oleh Hadis Abu Hurairah Shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu:
"Setiap orang itu mempunyai sebuah tempat di syurga dan sebuah tempat lagi di neraka. Orang mu'min itu apabila telah masuk syurga, maka akan diikuti oleh orang kafir untuk masuk dalam neraka sebab sebenarnya orang kafir itu memang berhak sekali untuk menempati tempat di neraka itu sebab kekafirannya."Adapun arti fakakuka, ialah bahwasanya engkau itu sudah ditampakkan untuk masuk neraka, tetapi hari inilah kelepasanmu dari neraka itu, sebab Allah Ta'ala telah menentukan untuk neraka itu sejumlah isi yang akan menemuinya, maka jikalau kaum kafirin telah memasuki neraka dengan sebab dosa-dosa serta kekafirannya, maka berartilah bahwa peristiwa itu menjadi hari kelepasan kaum Muslimin dari siksa neraka tadi.
Wallahu a'lam.
Nomor: 430
Sumber: riyadhus-shalihin
63. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Ilmu
Bab 48: Firman Allah Ta'ala, "Tidaklah Kamu Diberi Pengetahuan Melainkan Sedikit." (al-Israa': 85)
83. Abdullah (bin Mas'ud) Radhiyallahu 'anhu berkata, "Ketika saya berjalan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di [sebagian 8/198] reruntuhan (dalam satu riwayat: kebun 5/228)[34] Madinah, sedang beliau bertelekan pada tongkat dari pelepah kurma yang lurus dan halus yang beliau bawa, lewatlah sekelompok Yahudi. Lalu, sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, 'Tanyakanlah kepadanya tentang ruh.' [Lalu yang sebagian itu berkata, 'Apa kepentingan kalian kepadanya?' 5/228], dan sebagian lagi dari mereka berkata, 'Janganlah kamu menanyakannya, agar ia tidak membawa sesuatu (dan dalam satu riwayat: Agar ia tidak memperdengarkan kepadamu sesuatu 8/144) yang kamu benci.' Sebagian dari mereka berkata, 'Sungguh kami akan bertanya kepadanya.' [Lalu mereka berkata, Tanyakanlah kepadanya!'] Kemudian seorang laki-laki dari mereka berdiri [kepada beliau] dan berkata, 'Wahai Abu Qasim, apakah ruh itu?' Maka, [Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam diam, tiada menjawab sama sekali]. Dan dalam satu riwayat: Maka beliau berdiri sesaat memperhatikan), [sambil bertelekan atas pelepah kurma, sedang saya di belakang beliau 8/188]. Maka, saya berkata, 'Sesungguhnya beliau sedang diberi wahyu.' [Saya mundur dari beliau sehingga wahyu selesai turun], lalu saya berdiri di tempat saya. Ketika jelas hal itu, beliau membaca, "Yas-aluunaka'anir-ruuhi, qulir-ruuhu min amri rabbii, wamaa uutuu minal-'ilmi illaa qaliilaa" 'Mereka bertanya kapadamu tentang ruh. Katakanlah, 'Ruh itu adalah urusan Tuhanku.' Dan mereka tidak diberi ilmu melainkan hanya sedikit'. Al-A'masy berkata, 'Demikianlah bacaan kami.'[35] [Lalu sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, Tadi sudah kami katakan, jangan tanyakan kepadanya!'].
[34] Al-Hafizh berkata, "Inilah yang lebih tepat, karena lafal ini juga diriwayatkan oleh Muslim dari jalan lain dari Ibnu Mas'ud dengan lafal khana fi nakhal."
[35] Saya katakan, "Bacaan ini tidak bertentangan dengan bacaan yang sudah populer dan mutawatir yaitu "Wa maa uutiitum", sebagaimana sudah tidak samar lagi."
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
64. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Jenazah
Bab 86: Mohon Perlindungan dari Siksa Kubur
686. Abu Ayyub berkata, "Nabi keluar, sedang matahari telah terbenam. Lalu, beliau mendengar suara, dan beliau bersabda, 'Orang-orang Yahudi sedang disiksa dalam kuburnya.'"
687. Musa bin Uqbah berkata, "Aku diberitahu oleh (Ummu Khalid 7/158) anak wanita Khalid bin Said bin Ash (Musa berkata, "Aku tidak mendengar seorang pun mendengar dari Nabi selain dia) bahwa putri Khalid itu mendengar Nabi memohon perlindungan dari siksa kubur."
688. Abu Hurairah berkata, "Nabi selalu berdoa:
'Allaahumma innii a'uudzubika min 'adzaabil qabri wamin 'adzaabinnaari wamin fitnatil mahyaa wal mamaati wamin fitnatil masiihid dajjaali' 'Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, dari fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah al-Masih Dajjal'."
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
65. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Tentang Sumpah (Qosamah), Kelompok Penyamun, Kisas Dan Diyat
Bab 1: Qasamah (sumpah)
Hadis riwayat Rafi' bin Khadij Radhiyallahu 'anhu ia berkata:Abdullah bin Sahal bin Zaid dan Muhaishah bin Mas'ud bin Zaid keluar untuk berperang sampai ketika telah tiba di Khaibar mereka berdua berpencar. Tidak berapa lama kemudian Muhaishah mendapatkan Abdullah bin Sahal terbunuh, lalu ia menguburkan mayatnya. Setelah itu Muhaishah bersama Huwaishah bin Mas'ud dan Abdurrahman bin Sahal sebagai yang termuda di antara mereka, datang menghadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Lalu Abdurrahman maju untuk berbicara mendahului kedua sahabatnya sehingga berkatalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepadanya: Dahulukanlah orang yang lebih tua usianya! Terdiamlah Abdurrahman, sehingga berbicaralah kedua sahabatnya yang segera diikuti oleh Abdurrahman. Mereka menceritakan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam peristiwa terbunuhnya Abdullah bin Sahal. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada mereka: Apakah kamu sekalian berani bersumpah lima puluh kali, sehingga kamu berhak atas kawanmu atau pembunuhnya? Mereka berkata: Bagaimana kami harus bersumpah sementara kami tidak menyaksikan peristiwanya? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Kalau begitu orang-orang Yahudi akan terbebas dari tuntutan kalian karena mereka berani bersumpah lima puluh kali. Mereka berkata lagi: Bagaimana kami dapat menerima sumpah kaum kafir? Maka akhirnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan diyatnya
Hadits marfu'
Nomor: 3157
Sumber:
66. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Ucapan Salam
Bab 14: Sihir
Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha , ia berkata:Seorang Yahudi Bani Zuraiq yang bernama Labied bin Al-A'sham pernah menyihir Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Ia berkata: Sehingga Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam membayangkan seolah-olah melakukan sesuatu padahal beliau tidak melakukannya. Sampai pada suatu hari atau suatu malam, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa dan terus berdoa, kemudian berkata: Hai Aisyah, apakah engkau merasa bahwa Allah memberiku petunjuk mengenai apa yang aku tanyakan kepada-Nya? Dua malaikat telah datang kepadaku. Salah satu di antaranya duduk di samping kepalaku, sedangkan yang lain di dekat kakiku. Malaikat yang berada di samping kepalaku berkata kepada malaikat yang berada di dekat kakiku atau sebaliknya: Sakit apa orang ini? Yang ditanya menjawab: Tersihir. Yang satu bertanya lagi: Siapakah yang menyihirnya? Yang lain menjawab: Labied bin Al-A'sham. Yang satunya bertanya: Di mana sihir itu ditempatkan? Yang lain menjawab: Pada sisir dan rontokan rambut yang berada di sisir itu serta kantong mayang kurma jantan. Yang satu bertanya: Di mana benda itu diletakkan? Yang lain menjawab: Di dalam sumur Dzu Arwan. Aisyah melanjutkan: Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke sumur itu bersama beberapa orang sahabat beliau kemudian beliau bersabda: Hai Aisyah, demi Allah, air sumur itu laksana perasan inai (yakni berwarna kuning kemerah-merahan), sedangkan pohon kurma yang ada di sana bagaikan kepala-kepala setan. Aku (Aisyah) bertanya: Ya Rasulullah, apakah engkau tidak membakar saja benda itu? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Tidak. Mengenai diriku, Allah telah berkenan menyembuhkanku. Dan aku tidak suka membuat masyarakat menjadi resah. Karena itu, aku menyuruh memendamnya
Hadits marfu'
Nomor: 4059
Sumber:
67. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Keadaan Hari Kiamat, Surga Dan Neraka
Bab 2: Hidangan ahli surga
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Pada hari kiamat nanti, bumi bagaikan sepotong roti yang digoyang-goyangkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan tangan-Nya, sebagaimana seorang di antara kamu sekalian menggoyang-goyangkan rotinya dalam perjalanan yang menjadi hidangan bagi ahli surga. Tiba-tiba datang seorang Yahudi. Dia berkata: Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih memberkatimu, hai Abul Qasim! Maukah engkau mendengar pemberitahuanku tentang hidangan ahli surga pada hari kiamat? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Ya! Orang itu berkata: Bumi bagaikan sepotong roti (seperti disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ) Mendengar perkataan itu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memandang ke arah kami kemudian tertawa hingga tampak gigi-gigi geraham beliau. Orang itu berkata lagi: Maukah engkau aku beritahukan tentang lauk mereka? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Ya! Orang itu berkata: Lauk mereka adalah palam dan nun. Para sahabat bertanya: Apakah itu? Orang itu menjawab: Yaitu banteng dan ikan paus, yang kelebihan hatinya saja (segumpal daging yang terpisah dan tergantung pada hati) dapat dimakan oleh tujuh-puluh ribu orang
Hadits marfu'
Nomor: 5000
Sumber:
68. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Iman
Bab 51: Hilangnya amanat dan iman dari hati dan merasuknya fitnah ke dalam hati
Hadis riwayat Hudzaifah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan kepada kami dua hadis. Yang satu aku sudah tahu dan aku masih menunggu yang satu lagi. Beliau menceritakan kepada kami bahwa Amanat berada di pangkal hati manusia. Kemudian Alquran turun dan mereka tahu dari Alquran dan dari hadis. Kemudian beliau menceritakan kepada kami tentang hilangnya amanat, beliau bersabda: Seseorang tidur dengan nyenyak, lalu dicabutnya amanat dari dalam hatinya, maka tampak tinggal bekasnya seperti bercak. Kemudian ia tidur lagi, dan dicabutnya amanat tersebut dari hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti tempat kosong, seperti batu yang jatuh di atas kakimu, bekas tatapan batu itu terus membengkak sedang di dalamnya kosong dan Nabi mengambil batu kecil lalu menjatuhkannya di atas kaki beliau. Kemudian beliau melanjutkan: Orang-orang saling berbaiat, tapi mereka tidak menjalankan amanat, sehingga dikatakan bahwa di antara bani fulan ada seorang yang jujur dan kepadanya dikatakan: Alangkah tabahnya orang ini, alangkah jujurnya ia, alangkah pandainya ia. Sedangkan di hatinya tidak ada iman meski sebesar biji sawi. Ternyata telah datang suatu zaman, di mana aku sudah tidak peduli siapa yang berbaiat kepadaku, kalau ia seorang muslim maka agamanya akan melarangnya berkhianat dan jika ia seorang Kristen atau Yahudi niscaya para pemimpinnya akan melarang mereka berkhianat kepadaku, adapun hari ini aku tidak akan membaiat kalian kecuali si fulan dan si fulan
Hadits marfu'
Nomor: 206
Sumber:
69. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Shalat
Bab 48: Apakah Boleh Menggali Kubur Kaum Musyrikin di Zaman Jahiliah dan Mempergunakan Tempat Itu Sebagai Masjid?
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Allah melaknat orang Yahudi karena mereka membangun tempat-tempat ibadah di kuburan-kuburan para nabi mereka."
Juga dibencinya shalat di kuburan.
Umar melihat Anas bin Malik shalat di sisi kuburan dan berseru, "Kuburan! Kuburan!" Beliau tidak menyuruh mengulangi shalatnya.[36]
239. Anas Radhiyallahu 'anhu berkata, "Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke Madinah. Beliau turun di Madinah kawasan atas, di suatu perkampungan yang disebut bani Amr bin Auf. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam tinggal di tempat mereka selama empat belas malam. Beliau lalu mengirimkan (utusan) kepada orang-orang bani Najjar. Mereka datang dengan menyandang pedang. Seolah-olah aku melihat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas kendaraan beliau, Abu Bakar mengiringi beliau, dan orang-orang bani Najjar di sekeliling beliau, sehingga beliau meletakkan kendaraan beliau di halaman rumah Abu Ayyub. Beliau suka menunaikan shalat di mana saja sewaktu tiba waktu shalat dan beliau shalat di tempat menderumnya kambing. [Kemudian sesudah itu, aku mendengar dia berkata, 'Beliau shalat di tempat menderumnya kambing, sebelum dibangunnya masjid.'] (Dalam satu riwayat: Kemudian) beliau menyuruh membangun masjid dan beliau minta dipanggilkan orang-orang bani Najjar, lalu beliau bersabda, 'Berapakah harga kebunmu ini?' Mereka menjawab, 'Tidak. Demi Allah, kami tidak meminta harganya kecuali kepada Allah ta'ala.' Anas berkata, 'Di kebun itu terdapat apa yang aku katakan kepadamu, yaitu kuburan orang-orang musyrik, juga terdapat reruntuhan dan terdapat pohon kurma. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu memerintahkan supaya kuburan orang-orang musyrik itu digali, kemudian reruntuhan itu diratakan, dan pohon-pohon kurma ditebang. Mereka menjajarkan batang-batang pohon kurma di arah kiblat masjid. Kedua ambang pintu dibuat dari batu. Mereka memindahkan batu-batu seraya bersyair rajaz dan Nabi bersama mereka sambil berkata (dalam satu riwayat: bersama mereka mengucapkan), ("Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikan akhirat, maka ampunilah orang-orang Anshar dan Muhajirin.')"
[36] Di-maushul-kan oleh penyusun dari hadits Aisyah pada Kitab ke-23 "al Janaiz", Bab ke-61.
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
70. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Shalat
Bab 62: Membangun Masjid
Abu Said berkata, "Atap masjid terbuat dari pelepah-pelepah pohon kurma."[46]
Umar menyuruh membangun masjid dan berkata, "Lindungilah manusia (yang berjamaah di dalamnya) dari hujan. Jangan sekali-kali diwarnai merah atau kuning karena hal itu dapat menyebabkan orang-orang tergoda (tidak khusuk)."[47]
Anas mengatakan, "Banyak orang yang akan bermegah-megahan dalam mendirikan masjid, tetapi mereka tidak memakmurkannya (meramaikannya) melainkan sedikit"[48]
Ibnu Abbas berkata, "Sesungguhnya, kalian akan bersungguh-sungguh menghiasi masjid-masjid kalian seperti orang-orang Yahudi dan Kristen menghiasi (gereja dan rumah ibadah mereka)."[49]
247. Abdullah (bin Umar) berkata bahwa masjid pada zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dibangun dengan batu bata, atapnya dengan pelepah korma, dan tiangnya dengan batang pohon korma. Abu Bakar Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menambahnya sedikit pun. Umar Radhiyallahu 'anhu menambahnya dan membangun masjid seperti bangunan di masa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan batu bata dan pelepah korma, dan mengganti tiangnya dengan kayu. Selanjutnya, Utsman Radhiyallahu 'anhu mengubahnya dan melakukan penambahan yang banyak. Ia membangun dindingnya dengan batu yang diukir dan dibuat pola tertentu. Ia menjadikan tiang nya dari batu yang diukir dan atapnya dari kayu jati.
[46] Ini adalah bagian dari haditsnya yang panjang tentang Lailatu1-Qadar dan akan disebutkan secara maushul pada Bab ke-134.
[47] AI-Hafizh tidak men-takkrij-nya.
[48] Di-maushul-kan oleh Abu Ya'la di dalam Musnad-nya dan Ibnu Khuzaimah di dalam Shahih-nya.
[49] Di-maushul-kan oleh Abu Dawud dan Ibnu Hibban dengan sanad yang kuat dan telah aku takhrij dalam Shahih Abi Dawud (474).
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
-Imam Bukhari-
Kitab Puasa
Bab 67: Puasa pada Hari Asyura
980. Aisyah Radhiyallahu 'anhu berkata, "Pada hari Asyura orang-orang Quraisy biasa berpuasa pada masa jahiliah, dan Rasulullah berpuasa juga. Ketika itu tiba di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan untuk berpuasa pada hari Asyura itu (sebelum difardhukannya puasa Ramadhan, dan pada hari itu Ka'bah diberi kelambu 2/159). Ketika (puasa) Ramadhan difardhukan (dalam satu riwayat: turun ayat yang mewajibkan puasa Ramadhan 5/155), maka puasa Ramadhan itulah yang wajib, dan beliau meninggalkan hari Asyura. Barangsiapa yang mau, maka berpuasalah; dan barangsiapa yang mau, maka ia boleh meninggalkannya." (Dan dalam satu riwayat: "Sehingga diwajibkan puasa Ramadhan, dan Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa yang mau, maka berpuasalah; dan barangsiapa yang mau, maka ia boleh berbuka.'" 2/226).
981. Humaid bin Abdurrahman mengatakan bahwa ia mendengar Mu'awiyah bin Abu Sufyan Radhiyallahu 'anhu pada hari Asyura, pada tahun haji, berkata di atas mimbar, "Wahai penduduk Madinah, manakah ulama kalian? Aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Ini adalah hari Asyura dan tidak diwajibkan mengerjakan puasa atasmu. Tetapi, aku berpuasa. Barangsiapa yang menghendaki puasa, bolehlah berpuasa. Barangsiapa yang tidak menghendaki berpuasa, maka boleh tidak berpuasa.'"
982. Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu berkata, "Nabi tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Maka, beliau bertanya, 'Apakah ini?' Mereka menjawab, 'Hari yang baik (dalam satu riwayat hari besar 4/126). Ini adalah hari yang Allah pada hari itu menyelamatkan bani Israel dari musuh mereka. (Dalam satu riwayat: Hari yang pada saat itu Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israel atas musuh mereka). Maka, Musa berpuasa pada hari itu sebagai pernyataan syukur kepada Allah, (dan kita berpuasa pada hari itu untuk menghormatinya' 4/269). Beliau bersabda, 'Aku lebih berhak (dalam satu riwayat: 'Kita lebih lebih layak) terhadap Musa daripada kamu sekalian (kaum Yahudi).' Lalu, beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan berpuasa pada hari itu." (Dalam riwayat lain: "Kalian lebih berhak terhadap Musa daripada mereka (kaum Yahudi), maka berpuasalah kalian." 5/212)
983. Abu Musa Radhiyallahu 'anhu berkata, "Hari Asyura itu dianggap oleh kaum Yahudi sebagai hari raya." (Dalam satu riwayat: Abu Musa berkata, "Nabi memasuki Madinah, tahu-tahu orang-orang Yahudi mengagungkan hari Asyura dan berpuasa padanya. Lalu, Nabi bersabda, 'Kita lebih berhak untuk berpuasa pada hari itu. 4/269). Maka, berpuasalah kamu semua pada hari Asyura itu.'"
984. Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu berkata, "Saya tidak pernah melihat Nabi mengerjakan puasa pada suatu hari yang oleh beliau lebih diutamakan atas hari-hari yang lain, kecuali hari ini, yaitu hari Asyura, dan bulan ini, yakni bulan Ramadhan."
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
52. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Shalat Jumat
Bab 1: Fardhunya Shalat Jumat Berdasarkan Firman Allah, "Apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (al Jumu'ah: 9)
467. Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Kami adalah orang-orang kemudian yang mendahului pada hari kiamat. Hanya saja mereka (dan dalam satu riwayat: hanya saja setiap umat 4/153) diberi kitab sebelum kita (dan kita diberinya sesudah mereka 1/216). Kemudian hari mereka ini yang telah difardhukan oleh Allah telah diperselisihkan mereka. Maka, Allah memberi petunjuk kepada kita. Lantas orang-orang mengikuti kita mengenai hari itu, orang-orang Yahudi besoknya (hari Sabtu), dan orang-orang Nasrani besok lusa (hari Ahad)." (Lalu beliau diam, kemudian bersabda, "Karena Allah ta'ala[1], wajib atas setiap muslim mandi sekali dalam seminggu, dengan mencuci kepalanya dan seluruh tubuhnya." 1/216).
[1] Tambahan ini diriwayatkan secara mu'allaq oleh penyusun, tetapi di-maushul-kan oleh ath-Thahawi dan al-Baihaqi.
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
53. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Ucapan Salam
Bab 15: Racun
Hadis riwayat Anas Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa seorang perempuan Yahudi datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa hidangan daging kambing yang telah diracuni kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memakan sebagiannya. Lalu perempuan itu dihadapkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan ditanyakan tentang perbuatannya tersebut, dia menjawab: Aku memang bermaksud hendak membunuhmu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Allah tidak akan memberikan kekuasaan kepadamu untuk melakukan hal itu. Menurut satu riwayat, ada tambahan kalimat terhadapku. Para sahabat bertanya: Bolehkah kami membunuh perempuan ini? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Jangan! Anas berkata: Aku masih tetap mengenalinya (wanita itu) karena hendak mencelakakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut
Hadits marfu'
Nomor: 4060
Sumber:
54. Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Jual-Beli
Dari Jabir Ibnu Abdullah Radhiyallahu 'anhu bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di Mekkah pada tahun penaklukan kota itu: "Sesungguhnya Allah melarang jual-beli minuman keras, bangkai, babi dan berhala." Ada orang bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat baginda tentang lemak bangkai karena ia digunakan untuk mengecat perahu, meminyaki kulit dan orang-orang menggunakannya untuk menyalakan lampu?. Beliau bersabda: "Tidak, ia haram." Kemudian setelah itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah melaknat orang-orang Yahudi, karena ketika Allah mengharamkan atas mereka (jual-beli) lemak bangkai mereka memprosesnya dan menjualnya, lalu mereka memakan hasilnya."
Muttafaq Alaihi.
Nomor: 798
Sumber:
55. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Waktu Shalat
Bab 18: Orang Yang Mendapatkan Satu Rakaat Shalat Ashar Sebelum Matahari Terbenam
311. Abu Hurairah berkata, "Rasulullah bersabda, 'Apabila salah seorang di antara kamu mendapatkan satu sujud (satu rakaat) dari shalat ashar sebelum matahari terbenam, maka hendaklah ia menyempurnakan shalatnya. Dan apabila ia mendapatkan satu sujud (satu rakaat) dari shalat shubuh sebelum matahari terbit, maka hendaklah ia menyempurnakan shalatnya.'"
312. Dari Abdullah (bin Umar) bahwa ia mendengar Rasulullah (sambil berdiri di atas mimbar 8/191) bersabda, 'Tetapmu (masamu/waktumu) dibandingkan dengan umat-umat yang telah lalu sebelummu adalah seperti masa antara shalat ashar sampai matahari terbenam. Taurat diberikan kepada ahli Taurat, lalu mereka mengamalkannya. Sehingga, ketika sampai tengah hari, mereka lemah, lalu mereka diberi satu qirath-satu qirath (satu bagian-satu bagian dari pahala). Kemudian Injil diberikan kepada ahli Injil. Lalu, mereka mengamalkannya sampai shalat ashar, kemudian mereka lemah, lalu mereka diberi satu qirath-satu qirath. Kemudian kita diberi Al-Qur'an, lalu kita mengamalkan sampai terbenamnya matahari, maka kita diberi dua qirath-dua qirath. Kedua Ahli Kitab (Taurat dan Injil) berkata, 'Wahai Tuhan kami, Engkau berikan kepada mereka (ahli Al-Qur'an) dua qirath-dua qirath dan Engkau berikan kepada kami satu qirath-satu qirath, padahal kami lebih banyak amalnya'."
Dalam satu riwayat Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya ajalmu dibandingkan dengan ajal umat-umat sebelum kamu adalah seperti waktu antara shalat ashar dan terbenamnya matahari. Perumpamaan kamu dengan kaum Yahudi dan Nasrani adalah bagaikan seseorang yang mempekerjakan beberapa orang karyawan. Lalu, ia berkata kepada para karyawan itu, 'Siapakah yang mau bekerja untukku [dari pagi 3/94] hingga tengah hari dengan mendapat upah satu qirath-satu qirath?' Lalu kaum Yahudi bekerja hingga tengah hari dengan mendapat upah masing-masing orang satu qirath. Kemudian orang itu berkata lagi, 'Siapakah yang mau bekerja untukku dari tengah hari hingga waktu shalat Ashar dengan mendapat upah masing-masing orang satu qirath?' Lalu kaum Nasrani bekerja sejak tengah hari hingga waktu ashar dengan mendapat upah masing-masing satu qirath. Kemudian orang itu berkata lagi, 'Siapakah yang mau bekerja untukku sejak waktu ashar hingga terbenamnya matahari dengan mendapat upah masing-masing dua qirath?' Maka, kamulah orang-orang yang bekerja dari waktu shalat ashar hingga terbenamnya matahari dengan mendapat pahala dua qirath-dua qirath.'"
Allah berfirman, 'Ketahuilah! Kamu mendapatkan pahala dua kali lipat.' Maka, orang-orang Yahudi dan Nasrani marah seraya berkata, 'Bagaimana bisa terjadi, kita lebih banyak amalnya tetapi lebih sedikit pahalanya?' Allah berfirman, 'Apakah Aku menganiaya terhadap pahalamu barang sedikit?' Mereka menjawab, 'Tidak.' Allah berfirman, 'Itu adalah karunia Ku, Aku berikan kepada siapa yang Aku kehendaki.'"
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
56. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Jenazah
Bab 78: Jika Seorang Anak Masuk Islam Lalu Meninggal Dunia, Apakah Dishalati Jenazahnya? Apakah kepada Anak Perlu Ditawarkan untuk Masuk Islam ?
Al-Hasan, Syuraih, Ibrahim, dan Qatadah berkata, "Apabila salah satu dari keduanya (ayah dan ibu), maka si anak mengikuti yang muslim."[59]
Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu bersama ibunya dari kalangan orang-orang lemah (tertindas), dan tidak bersama ayahnya mengikuti agama kaumnya.[60] Ia berkata, "Islam itu tinggi dan tidak dapat diungguli."[61]
676. Anas Radhiyallahu 'anhu berkata, "Ada seorang Yahudi melayani Nabi, kemudian ia jatuh sakit. Maka, Nabi datang menjenguknya, duduk di dekat kepalanya seraya bersabda kepadanya, 'Masuk Islamlah.' Lalu, ia melihat ayahnya yang ada di sisinya. Ayahnya berkata kepadanya, 'Taatilah Abul Qasim Shallallahu 'alaihi wa sallam ' Lalu ia masuk Islam, kemudian Nabi keluar seraya mengucapkan, 'Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan ia dari neraka.'"
677. Ibnu Abbas berkata, "Aku dan ibuku itu termasuk golongan yang lemah. Aku adalah dari golongan anak-anak dan ibuku dari golongan kaum wanita."
678. Ibnu Syihab berkata, "Setiap anak yang dilahirkan lalu meninggal dunia, maka harus dishalati, sekalipun ia belum tampak berperilaku lurus.[62] Karena anak itu sewaktu dilahirkan atas dasar fitrah Islam. Hal ini bisa terjadi karena kedua orang tuanya beragama Islam atau ayahnya saja, sekalipun ibunya tidak beragama Islam. Apabila si anak dilahirkan dalam keadaan bergerak-gerak dan bersuara (lalu meninggal dunia), maka ia harus dishalati. Jika tidak tampak gerakannya dan tidak terdengar suaranya, maka tidak perlu dishalati, karena anak itu termasuk gugur.
Sesungguhnya Abu Hurairah menceritakan bahwa Nabi bersabda, "Tidak ada anak yang dilahirkan, kecuali dilahirkan atas kesucian. Dua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi sebagaimana binatang itu dilahirkan dengan lengkap. Apakah kamu melihat binatang lahir dengan terputus (hidung, telinga, dan sebagainya)?" Kemudian Abu Hurairah membaca ayat, 'fithratallaahil-latii fatharannaasa 'alaihaa' 'Fitrah Allah yang Dia menciptakan manusia menurut fitrah itu'."
679. Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Tidak ada anak yang dilahirkan, kecuali dilahirkan atas kesucian. Maka, kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana binatang itu dilahirkan dengan lengkap, apakah kamu melihat binatang lahir dengan terputus (hidung, telinga, dan sebagainya)?" Kemudian Abu Hurairah membaca ayat, 'fithratallaahil-latii fatharannaasa 'alaihaa laa tabdiila likhalqillaahi dzaalikad-diinul qayyimu' 'Fitrah Allah yang Dia menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus'."
[59] Atsar al-Hasan dan Syuraih diriwayatkan oleh Baihaqi dengan dua sanad yang sahih. Sedangkan, atsar Ibrahim dan Qatadah di-maushul-kan oleh Abdur Razzaq dengan dua sanad yang sahih pula.
[60] Di-maushul-kan oleh Imam Bukhari dalam hadits di bawah di dalam bab ini.
[61] Ibnu Hazm menyebutkannya dalam al Muhalla dari jalan Hammad bin Zaid dari Ayyub, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas. Diriwayatkan secara marfu dari hadits Aidz bin Amr al-Madani, diriwayatkan oleh ar-Ruyani dan lainnya dengan sanad hasan sebagaimana dikatakan oleh al-Hafizh, dan telah aku takhrij dalam Irwa-ul Ghalil (1255).
[62] Karena ibunya kafir atau pezina.
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
57. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Jenazah
Bab 60: Dimakruhkan Membuat Masjid di Atas Kuburan
Ketika al-Hasan bin al-Hasan bin Ali meninggal dunia, istrinya membuat kubah di atas kuburnya selama satu tahun, kemudian dibongkar. Lalu, mereka mendengar seseorang berteriak, "Apakah mereka tidak menjumpai apa yang hilang itu?" Kemudian ada orang lain yang menjawab, "Bahkan mereka sudah putus asa, kemudian kembali."[46]
667. Aisyah Radhiyallahu 'anha mengatakan bahwa dalam keadaan sakit yang membawa kepada kematian, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Allah mengutuk orang-orang Yahudi dan Nasrani karena mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid." Aisyah berkata, "Seandainya tidak karena sabda itu, niscaya mereka menampakkan kuburan beliau. Hanya saja aku khawatir (dalam satu riwayat: beliau khawatir atau dikhawatirkan 2/106) kuburan itu dijadikan masjid."
Hilal berkata, "Urwah ibnuz-Zubair pernah menyindirku, padahal ia tidak dilahirkan untukku."[47]
[46] Diriwayatkan oleh al-Mahamili di dalam al Amali, juz 16.
[47] Hilal ini adalah al-Wazzan perawi hadits ini dari Urwah. Dengan ini Imam Bukhari berargumentasi bahwa Hilal pernah bertemu Urwah.
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
58. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Keadaan Hari Kiamat, Surga Dan Neraka
Bab 1000: Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يُونُسَ حَدَّثَنَا فُضَيْلٌ يَعْنِي ابْنَ عِيَاضٍ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ السَّلْمَانِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ
جَاءَ حَبْرٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَوْ يَا أَبَا الْقَاسِمِ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُمْسِكُ السَّمَاوَاتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى إِصْبَعٍ وَالْأَرَضِينَ عَلَى إِصْبَعٍ وَالْجِبَالَ وَالشَّجَرَ عَلَى إِصْبَعٍ وَالْمَاءَ وَالثَّرَى عَلَى إِصْبَعٍ وَسَائِرَ الْخَلْقِ عَلَى إِصْبَعٍ ثُمَّ يَهُزُّهُنَّ فَيَقُولُ أَنَا الْمَلِكُ أَنَا الْمَلِكُ فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعَجُّبًا مِمَّا قَالَ الْحَبْرُ تَصْدِيقًا لَهُ ثُمَّ قَرَأَ
[ وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ ]
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ كِلَاهُمَا عَنْ جَرِيرٍ عَنْ مَنْصُورٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ قَالَ جَاءَ حَبْرٌ مِنْ الْيَهُودِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ حَدِيثِ فُضَيْلٍ وَلَمْ يَذْكُرْ ثُمَّ يَهُزُّهُنَّ وَقَالَ فَلَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ تَعَجُّبًا لِمَا قَالَ تَصْدِيقًا لَهُ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
[ وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ ] وَتَلَا الْآيَةَ
Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Seorang ulamas. Yahudi datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: Hai Muhammad atau hai Abul Qasim! Pada hari kiamat, Allah menggenggam langit dengan satu jari tangan, bumi dengan satu jari, gunung dan pepohonan dengan satu jari, air dan tanah dengan satu jari, begitu pula semua makhluk yang lain dengan satu jari. Kemudian Dia menggoyangkan mereka semua sambil berfirman: Akulah Raja, Akulah Raja! Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa kagum mendengar perkataan orang alim itu. Beliau membenarkan keterangan orang itu, kemudian membacakan ayat: Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan
Hadits marfu'
Nomor: 4992
Sumber:
59. Riyadhus Shalihin
-Imam An-Nawawi-
Bab 26: Keharamannya Menganiaya Dan Perintah Mengembalikan Apa-apa Yang Dari Hasil Penganiayaan
Dari Mu'az Radhiyallahu 'anhu , katanya: "Saya diutus oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya engkau akan mendatangi sesuatu kaum dari ahlul kitab - Yahudi dan Nasrani, maka ajaklah mereka itu kepada menyaksikan bahwasanya tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya saya adalah pesuruh Allah. Jikalau mereka telah mentaati untuk melakukan itu, maka beritahukanlah bahwasanya Allah telah mewajibkan atas mereka akan lima kali sembahyang dalam setiap sehari semalam. Jikalau mereka telah mentaati yang sedemikian itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwasanya Allah telah mewajibkan atas mereka sedekah - zakat - yang diambil dari kalangan mereka yang kaya-kaya, kemudian dikembalikan - diberikan -kepada golongan mereka yang fakir-miskin. Jikalau mereka mentaati yang sedemikian itu, maka jagalah harta-harta mereka yang dimuliakan - yakni yang menjadi milik peribadi mereka. Takutlah akan permohonan - doa - orang yang dianiaya - balk ia muslim atau kafir, karena sesungguhnya saja tidak ada tabir yang menutupi antara permohonannya itu dengan Allah - yakni doanya pasti terkabul." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 209
Sumber: riyadhus-shalihin
60. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Iman
Bab 30: Shalat Termasuk Iman, dan Firman Allah, "Allah tidak akan menyia-nyiakan keimananmu", yakni Shalatmu di Sisi Baitullah
31. Al-Barra' mengatakan bahwa ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pertama kali tiba di Madinah, beliau singgah pada kakek-kakeknya atau paman-pamannya dari kaum Anshar. Beliau melakukan shalat dengan menghadap ke Baitul Maqdis selama enam belas bulan atau tujuh belas bulan. Tetapi, beliau senang kalau kiblatnya menghadap ke Baitullah. (Dan dalam satu riwayat disebutkan: dan beliau ingin menghadap ke Ka'bah 1/104). Shalat yang pertama kali beliau lakukan ialah shalat ashar, dan orang-orang pun mengikuti shalat beliau. Maka, keluarlah seorang laki-laki yang telah selesai shalat bersama beliau, lalu melewati orang-orang di masjid [dari kalangan Anshar masih shalat ashar dengan menghadap Baitul Maqdis] dan ketika itu mereka sedang ruku. Lalu laki-laki itu berkata, "Aku bersaksi demi Allah, sesungguhnya aku telah selesai melakukan shalat bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan menghadap ke Mekah." Maka, berputarlah mereka sebagaimana adanya itu menghadap ke arah Baitullah [sambil ruku 8/134], [sehingga mereka semua menghadap ke arah Baitullah].
Orang-orang Yahudi dan Ahli Kitab suka kalau Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan menghadap ke Baitul Maqdis. Maka, ketika beliau menghadapkan wajahnya ke arah Baitullah, mereka mengingkari hal itu, [lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat 144 surat al-Baqarah, "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit." Lalu, beliau menghadap ke arah Ka'bah. Maka, berkatalah orang-orang yang bodoh, yaitu orang-orang Yahudi, "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah, "Kepunyaan Allahlah timur dan barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus." 7/104]. [Dan orang-orang yang telah meninggal dunia dan terbunuh dengan masih menghadap kiblat sebelum dipindahkannya kiblat itu, maka kami tidak tahu apa yang harus kami katakan tentang mereka, lalu Allah menurunkan ayat, "Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang" (Surat al-Baqarah - 143)].
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
61. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Keutamaan Beberapa Perkara
Bab 31: Keutamaaan Nabi Musa 'Alaihissallam
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Ketika seorang Yahudi menawarkan barang dagangannya ia diberikan sifat barang dagangannya itu dengan sesuatu yang tidak ia sukai atau tidak ia senangi. Abdul Aziz ragu-ragu antara kedua kata tersebut. Ia berkata: Tidak, demi Tuhan yang telah memilih Musa 'Alaihissallam atas manusia. Ia berkata: Lalu seorang lelaki Ansar yang mendengarnya dan langsung menampar wajahnya seraya berkata: Kamu mengatakan demi Tuhan yang telah memilih Musa 'Alaihissallam atas sekalian manusia sedangkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berada di tengah-tengah kita! Ia berkata lagi: Lalu orang Yahudi itu pergi menemui Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: Wahai Abul Qasim! Sesungguhnya aku mempunyai tanggung jawab dan janji. Si Fulan telah menampar wajahku. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada lelaki tersebut: Kenapa kamu menampar wajahnya? Dia menjawab: Wahai Rasulullah! Dia mengatakan demi Tuhan yang telah memilih Musa 'Alaihissallam atas sekalian manusia. Bukankah engkau masih berada di tengah-tengah kita? Ia berkata: Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam murka dan itu terlihat dari wajahnya. Kemudian beliau bersabda: Janganlah kalian membeda-bedakan antara para utusan Allah. Sesungguhnya sangkakala akan ditiupkan sehingga binasalah makhluk yang berada di langit dan di bumi kecuali orang yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiupkan lagi dan aku adalah orang pertama yang dibangkitkan atau termasuk orang yang pertama dibangkitkan namun tiba-tiba Musa 'Alaihissallam sedang berpegang pada Arsy. Aku tidak tahu apakah ia sudah dihisab ketika ia pingsan pada peristiwa (pecahnya) gunung Thur ataukah ia telah dibangkitkan sebelum aku dan aku tidak akan berkata sesungguhnya ada seseorang yang lebih utama daripada Yunus bin Matta u
Hadits marfu'
Nomor: 4376
Sumber:
62. Riyadhus Shalihin
-Imam An-Nawawi-
Bab 51: Mengharapkan
Dari Abu Musa al-Asy'ari Radhiyallahu 'anhu , katanya: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Jikalau telah tiba hari kiamat, maka Allah menyerahkan kepada setiap orang Islam akan seorang Yahudi atau Nasrani, lalu Allah berfirman: "Inilah hari kelepasanmu dari neraka."
Dalam riwayat lain disebutkan dari Abu Musa Shallallahu 'alaihi wa sallam dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , sabdanya:
"Pada hari kiamat datanglah beberapa orang dari kaum Muslimin dengan membawa dosa sebesar gunung-gunung, lalu diampunkanlah oleh Allah untuk mereka itu." (Riwayat Muslim)
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Allah menyerahkan kepada setiap orang Islam akan seorang Yahudi atau Nasrani, lalu Allah berfirman: "Ini hari kelepasanmu dari neraka,"artinya itu dijelaskan oleh Hadis Abu Hurairah Shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu:
"Setiap orang itu mempunyai sebuah tempat di syurga dan sebuah tempat lagi di neraka. Orang mu'min itu apabila telah masuk syurga, maka akan diikuti oleh orang kafir untuk masuk dalam neraka sebab sebenarnya orang kafir itu memang berhak sekali untuk menempati tempat di neraka itu sebab kekafirannya."Adapun arti fakakuka, ialah bahwasanya engkau itu sudah ditampakkan untuk masuk neraka, tetapi hari inilah kelepasanmu dari neraka itu, sebab Allah Ta'ala telah menentukan untuk neraka itu sejumlah isi yang akan menemuinya, maka jikalau kaum kafirin telah memasuki neraka dengan sebab dosa-dosa serta kekafirannya, maka berartilah bahwa peristiwa itu menjadi hari kelepasan kaum Muslimin dari siksa neraka tadi.
Wallahu a'lam.
Nomor: 430
Sumber: riyadhus-shalihin
63. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Ilmu
Bab 48: Firman Allah Ta'ala, "Tidaklah Kamu Diberi Pengetahuan Melainkan Sedikit." (al-Israa': 85)
83. Abdullah (bin Mas'ud) Radhiyallahu 'anhu berkata, "Ketika saya berjalan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di [sebagian 8/198] reruntuhan (dalam satu riwayat: kebun 5/228)[34] Madinah, sedang beliau bertelekan pada tongkat dari pelepah kurma yang lurus dan halus yang beliau bawa, lewatlah sekelompok Yahudi. Lalu, sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, 'Tanyakanlah kepadanya tentang ruh.' [Lalu yang sebagian itu berkata, 'Apa kepentingan kalian kepadanya?' 5/228], dan sebagian lagi dari mereka berkata, 'Janganlah kamu menanyakannya, agar ia tidak membawa sesuatu (dan dalam satu riwayat: Agar ia tidak memperdengarkan kepadamu sesuatu 8/144) yang kamu benci.' Sebagian dari mereka berkata, 'Sungguh kami akan bertanya kepadanya.' [Lalu mereka berkata, Tanyakanlah kepadanya!'] Kemudian seorang laki-laki dari mereka berdiri [kepada beliau] dan berkata, 'Wahai Abu Qasim, apakah ruh itu?' Maka, [Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam diam, tiada menjawab sama sekali]. Dan dalam satu riwayat: Maka beliau berdiri sesaat memperhatikan), [sambil bertelekan atas pelepah kurma, sedang saya di belakang beliau 8/188]. Maka, saya berkata, 'Sesungguhnya beliau sedang diberi wahyu.' [Saya mundur dari beliau sehingga wahyu selesai turun], lalu saya berdiri di tempat saya. Ketika jelas hal itu, beliau membaca, "Yas-aluunaka'anir-ruuhi, qulir-ruuhu min amri rabbii, wamaa uutuu minal-'ilmi illaa qaliilaa" 'Mereka bertanya kapadamu tentang ruh. Katakanlah, 'Ruh itu adalah urusan Tuhanku.' Dan mereka tidak diberi ilmu melainkan hanya sedikit'. Al-A'masy berkata, 'Demikianlah bacaan kami.'[35] [Lalu sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, Tadi sudah kami katakan, jangan tanyakan kepadanya!'].
[34] Al-Hafizh berkata, "Inilah yang lebih tepat, karena lafal ini juga diriwayatkan oleh Muslim dari jalan lain dari Ibnu Mas'ud dengan lafal khana fi nakhal."
[35] Saya katakan, "Bacaan ini tidak bertentangan dengan bacaan yang sudah populer dan mutawatir yaitu "Wa maa uutiitum", sebagaimana sudah tidak samar lagi."
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
64. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Jenazah
Bab 86: Mohon Perlindungan dari Siksa Kubur
686. Abu Ayyub berkata, "Nabi keluar, sedang matahari telah terbenam. Lalu, beliau mendengar suara, dan beliau bersabda, 'Orang-orang Yahudi sedang disiksa dalam kuburnya.'"
687. Musa bin Uqbah berkata, "Aku diberitahu oleh (Ummu Khalid 7/158) anak wanita Khalid bin Said bin Ash (Musa berkata, "Aku tidak mendengar seorang pun mendengar dari Nabi selain dia) bahwa putri Khalid itu mendengar Nabi memohon perlindungan dari siksa kubur."
688. Abu Hurairah berkata, "Nabi selalu berdoa:
'Allaahumma innii a'uudzubika min 'adzaabil qabri wamin 'adzaabinnaari wamin fitnatil mahyaa wal mamaati wamin fitnatil masiihid dajjaali' 'Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, dari fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah al-Masih Dajjal'."
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
65. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Tentang Sumpah (Qosamah), Kelompok Penyamun, Kisas Dan Diyat
Bab 1: Qasamah (sumpah)
Hadis riwayat Rafi' bin Khadij Radhiyallahu 'anhu ia berkata:Abdullah bin Sahal bin Zaid dan Muhaishah bin Mas'ud bin Zaid keluar untuk berperang sampai ketika telah tiba di Khaibar mereka berdua berpencar. Tidak berapa lama kemudian Muhaishah mendapatkan Abdullah bin Sahal terbunuh, lalu ia menguburkan mayatnya. Setelah itu Muhaishah bersama Huwaishah bin Mas'ud dan Abdurrahman bin Sahal sebagai yang termuda di antara mereka, datang menghadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Lalu Abdurrahman maju untuk berbicara mendahului kedua sahabatnya sehingga berkatalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepadanya: Dahulukanlah orang yang lebih tua usianya! Terdiamlah Abdurrahman, sehingga berbicaralah kedua sahabatnya yang segera diikuti oleh Abdurrahman. Mereka menceritakan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam peristiwa terbunuhnya Abdullah bin Sahal. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada mereka: Apakah kamu sekalian berani bersumpah lima puluh kali, sehingga kamu berhak atas kawanmu atau pembunuhnya? Mereka berkata: Bagaimana kami harus bersumpah sementara kami tidak menyaksikan peristiwanya? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Kalau begitu orang-orang Yahudi akan terbebas dari tuntutan kalian karena mereka berani bersumpah lima puluh kali. Mereka berkata lagi: Bagaimana kami dapat menerima sumpah kaum kafir? Maka akhirnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan diyatnya
Hadits marfu'
Nomor: 3157
Sumber:
66. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Ucapan Salam
Bab 14: Sihir
Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha , ia berkata:Seorang Yahudi Bani Zuraiq yang bernama Labied bin Al-A'sham pernah menyihir Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Ia berkata: Sehingga Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam membayangkan seolah-olah melakukan sesuatu padahal beliau tidak melakukannya. Sampai pada suatu hari atau suatu malam, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa dan terus berdoa, kemudian berkata: Hai Aisyah, apakah engkau merasa bahwa Allah memberiku petunjuk mengenai apa yang aku tanyakan kepada-Nya? Dua malaikat telah datang kepadaku. Salah satu di antaranya duduk di samping kepalaku, sedangkan yang lain di dekat kakiku. Malaikat yang berada di samping kepalaku berkata kepada malaikat yang berada di dekat kakiku atau sebaliknya: Sakit apa orang ini? Yang ditanya menjawab: Tersihir. Yang satu bertanya lagi: Siapakah yang menyihirnya? Yang lain menjawab: Labied bin Al-A'sham. Yang satunya bertanya: Di mana sihir itu ditempatkan? Yang lain menjawab: Pada sisir dan rontokan rambut yang berada di sisir itu serta kantong mayang kurma jantan. Yang satu bertanya: Di mana benda itu diletakkan? Yang lain menjawab: Di dalam sumur Dzu Arwan. Aisyah melanjutkan: Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke sumur itu bersama beberapa orang sahabat beliau kemudian beliau bersabda: Hai Aisyah, demi Allah, air sumur itu laksana perasan inai (yakni berwarna kuning kemerah-merahan), sedangkan pohon kurma yang ada di sana bagaikan kepala-kepala setan. Aku (Aisyah) bertanya: Ya Rasulullah, apakah engkau tidak membakar saja benda itu? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Tidak. Mengenai diriku, Allah telah berkenan menyembuhkanku. Dan aku tidak suka membuat masyarakat menjadi resah. Karena itu, aku menyuruh memendamnya
Hadits marfu'
Nomor: 4059
Sumber:
67. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Keadaan Hari Kiamat, Surga Dan Neraka
Bab 2: Hidangan ahli surga
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Pada hari kiamat nanti, bumi bagaikan sepotong roti yang digoyang-goyangkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan tangan-Nya, sebagaimana seorang di antara kamu sekalian menggoyang-goyangkan rotinya dalam perjalanan yang menjadi hidangan bagi ahli surga. Tiba-tiba datang seorang Yahudi. Dia berkata: Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih memberkatimu, hai Abul Qasim! Maukah engkau mendengar pemberitahuanku tentang hidangan ahli surga pada hari kiamat? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Ya! Orang itu berkata: Bumi bagaikan sepotong roti (seperti disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ) Mendengar perkataan itu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memandang ke arah kami kemudian tertawa hingga tampak gigi-gigi geraham beliau. Orang itu berkata lagi: Maukah engkau aku beritahukan tentang lauk mereka? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Ya! Orang itu berkata: Lauk mereka adalah palam dan nun. Para sahabat bertanya: Apakah itu? Orang itu menjawab: Yaitu banteng dan ikan paus, yang kelebihan hatinya saja (segumpal daging yang terpisah dan tergantung pada hati) dapat dimakan oleh tujuh-puluh ribu orang
Hadits marfu'
Nomor: 5000
Sumber:
68. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Iman
Bab 51: Hilangnya amanat dan iman dari hati dan merasuknya fitnah ke dalam hati
Hadis riwayat Hudzaifah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan kepada kami dua hadis. Yang satu aku sudah tahu dan aku masih menunggu yang satu lagi. Beliau menceritakan kepada kami bahwa Amanat berada di pangkal hati manusia. Kemudian Alquran turun dan mereka tahu dari Alquran dan dari hadis. Kemudian beliau menceritakan kepada kami tentang hilangnya amanat, beliau bersabda: Seseorang tidur dengan nyenyak, lalu dicabutnya amanat dari dalam hatinya, maka tampak tinggal bekasnya seperti bercak. Kemudian ia tidur lagi, dan dicabutnya amanat tersebut dari hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti tempat kosong, seperti batu yang jatuh di atas kakimu, bekas tatapan batu itu terus membengkak sedang di dalamnya kosong dan Nabi mengambil batu kecil lalu menjatuhkannya di atas kaki beliau. Kemudian beliau melanjutkan: Orang-orang saling berbaiat, tapi mereka tidak menjalankan amanat, sehingga dikatakan bahwa di antara bani fulan ada seorang yang jujur dan kepadanya dikatakan: Alangkah tabahnya orang ini, alangkah jujurnya ia, alangkah pandainya ia. Sedangkan di hatinya tidak ada iman meski sebesar biji sawi. Ternyata telah datang suatu zaman, di mana aku sudah tidak peduli siapa yang berbaiat kepadaku, kalau ia seorang muslim maka agamanya akan melarangnya berkhianat dan jika ia seorang Kristen atau Yahudi niscaya para pemimpinnya akan melarang mereka berkhianat kepadaku, adapun hari ini aku tidak akan membaiat kalian kecuali si fulan dan si fulan
Hadits marfu'
Nomor: 206
Sumber:
69. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Shalat
Bab 48: Apakah Boleh Menggali Kubur Kaum Musyrikin di Zaman Jahiliah dan Mempergunakan Tempat Itu Sebagai Masjid?
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Allah melaknat orang Yahudi karena mereka membangun tempat-tempat ibadah di kuburan-kuburan para nabi mereka."
Juga dibencinya shalat di kuburan.
Umar melihat Anas bin Malik shalat di sisi kuburan dan berseru, "Kuburan! Kuburan!" Beliau tidak menyuruh mengulangi shalatnya.[36]
239. Anas Radhiyallahu 'anhu berkata, "Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke Madinah. Beliau turun di Madinah kawasan atas, di suatu perkampungan yang disebut bani Amr bin Auf. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam tinggal di tempat mereka selama empat belas malam. Beliau lalu mengirimkan (utusan) kepada orang-orang bani Najjar. Mereka datang dengan menyandang pedang. Seolah-olah aku melihat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas kendaraan beliau, Abu Bakar mengiringi beliau, dan orang-orang bani Najjar di sekeliling beliau, sehingga beliau meletakkan kendaraan beliau di halaman rumah Abu Ayyub. Beliau suka menunaikan shalat di mana saja sewaktu tiba waktu shalat dan beliau shalat di tempat menderumnya kambing. [Kemudian sesudah itu, aku mendengar dia berkata, 'Beliau shalat di tempat menderumnya kambing, sebelum dibangunnya masjid.'] (Dalam satu riwayat: Kemudian) beliau menyuruh membangun masjid dan beliau minta dipanggilkan orang-orang bani Najjar, lalu beliau bersabda, 'Berapakah harga kebunmu ini?' Mereka menjawab, 'Tidak. Demi Allah, kami tidak meminta harganya kecuali kepada Allah ta'ala.' Anas berkata, 'Di kebun itu terdapat apa yang aku katakan kepadamu, yaitu kuburan orang-orang musyrik, juga terdapat reruntuhan dan terdapat pohon kurma. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu memerintahkan supaya kuburan orang-orang musyrik itu digali, kemudian reruntuhan itu diratakan, dan pohon-pohon kurma ditebang. Mereka menjajarkan batang-batang pohon kurma di arah kiblat masjid. Kedua ambang pintu dibuat dari batu. Mereka memindahkan batu-batu seraya bersyair rajaz dan Nabi bersama mereka sambil berkata (dalam satu riwayat: bersama mereka mengucapkan), ("Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikan akhirat, maka ampunilah orang-orang Anshar dan Muhajirin.')"
[36] Di-maushul-kan oleh penyusun dari hadits Aisyah pada Kitab ke-23 "al Janaiz", Bab ke-61.
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
70. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Shalat
Bab 62: Membangun Masjid
Abu Said berkata, "Atap masjid terbuat dari pelepah-pelepah pohon kurma."[46]
Umar menyuruh membangun masjid dan berkata, "Lindungilah manusia (yang berjamaah di dalamnya) dari hujan. Jangan sekali-kali diwarnai merah atau kuning karena hal itu dapat menyebabkan orang-orang tergoda (tidak khusuk)."[47]
Anas mengatakan, "Banyak orang yang akan bermegah-megahan dalam mendirikan masjid, tetapi mereka tidak memakmurkannya (meramaikannya) melainkan sedikit"[48]
Ibnu Abbas berkata, "Sesungguhnya, kalian akan bersungguh-sungguh menghiasi masjid-masjid kalian seperti orang-orang Yahudi dan Kristen menghiasi (gereja dan rumah ibadah mereka)."[49]
247. Abdullah (bin Umar) berkata bahwa masjid pada zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dibangun dengan batu bata, atapnya dengan pelepah korma, dan tiangnya dengan batang pohon korma. Abu Bakar Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menambahnya sedikit pun. Umar Radhiyallahu 'anhu menambahnya dan membangun masjid seperti bangunan di masa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan batu bata dan pelepah korma, dan mengganti tiangnya dengan kayu. Selanjutnya, Utsman Radhiyallahu 'anhu mengubahnya dan melakukan penambahan yang banyak. Ia membangun dindingnya dengan batu yang diukir dan dibuat pola tertentu. Ia menjadikan tiang nya dari batu yang diukir dan atapnya dari kayu jati.
[46] Ini adalah bagian dari haditsnya yang panjang tentang Lailatu1-Qadar dan akan disebutkan secara maushul pada Bab ke-134.
[47] AI-Hafizh tidak men-takkrij-nya.
[48] Di-maushul-kan oleh Abu Ya'la di dalam Musnad-nya dan Ibnu Khuzaimah di dalam Shahih-nya.
[49] Di-maushul-kan oleh Abu Dawud dan Ibnu Hibban dengan sanad yang kuat dan telah aku takhrij dalam Shahih Abi Dawud (474).
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
Yahudi- Tamu
71-76. Kumpulan hadis Yang Menguak Kebencian Muhammad Terhadap yahudi
71. Riyadhus Shalihin
-Imam An-Nawawi-
Bab 25: Perintah Menunaikan Amanat
Dari Hudzaifah bin al-Yaman Radhiyallahu 'anhu katanya: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam , memberitahukan kepada kita dua Hadis, yang sebuah sudah saya ketahui sedang yang lainnya saya menanti- nantikan. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam memberitahukan kepada kita bahwasanya amanat itu turun dalam dasar asli dari hati orang-orang, kemudian turunlah al-Quran. Orang-orang itu lalu mengetahuinya dari al-Quran dan mengetahuinya pula dari as-Sunnah. Selanjutnya beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam memberitahukan kepada kita tentang lenyapnya amanat itu, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seseorang itu tidur setiduran, lalu diambillah amanat itu dari hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya itu bagaikan bekas yang ringan. Selanjutnya ia tidur seketiduran lagi, lalu diambillah amanat itu dari hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya bagaikan lepuhnya tangan - sehabis mengerjakan sesuatu. Jadi seperti suatu bara api yang engkau gelindingkan pada kakimu, kemudian melepuhlah, engkau lihat ia meninggi, tetapi tidak ada apa-apanya." Di kala menceriterakan ini beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengambil sebuah kerikil lalu digelindingkan ke arah kakinya.
"Kemudian berpagi-pagi orang-orang sama berjual-beli, maka hampir saja tiada seorangpun yang suka menunaikan amanat, sampai-sampai dikatakan: "Bahwasanya di kalangan Bani Fulan itu ada seorang yang amat baik memegang amanat - terpercaya, sehingga kepada orang tersebut dikatakan: "Alangkah giatnya ia bekerja, alangkah indah pekerjaannya, alangkah pula cerdiknya. Padahal dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan sekalipun hanya seberat timbangan biji sawi.
"Niscayalah akan datang padaku suatu zaman, sayapun tidak memperdulikan, manakah di antara engkau semua yang saya beri bai'at. Jikalau ia seorang muslim, hendaklah kembali saja agamanya itu kepadaku - supaya tidak berkhianat - dan jikalau ia seorang Nasrani atau Yahudi, baiklah walinya saja yang kembali padaku -supaya amanat itu dipikulnya dan lenyaplah tanggungan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam daripadanya. Adapun pada hari ini, maka saya tidak pernah membai'at seseorang di antara engkau semua, melainkan si Fulan dan si Fulan itu saja." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 201
Sumber: riyadhus-shalihin
72. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Jihad Dan Ekspedisi
Bab 32: Perang Khaibar
Hadis riwayat Salamah bin Akwa' Shallallahu 'alaihi wa sallam , ia berkata:Kami keluar bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menuju Khaibar, lalu kami berjalan secara berkelompok di malam hari. Salah seorang dari mereka (kaum) bertanya kepada Amir bin Akwa', seorang penyair: Tidak inginkah kamu memperdengarkan syair-syairmu kepada kami? Amir bin Akwa' lalu memenuhi permintaan itu sambil memberikan semangat kepada unta-unta mereka supaya cepat berjalan, ia bersyair: Ya Allah, sekiranya tidak ada Engkau, maka kami tidak akan mendapat petunjuk, tidak pula kami bersedekah serta mendirikan salat. Sebagai tebusan untuk Engkau, ampunilah apa yang telah kami kerjakan, teguhkanlah pendirian kami saat kami berhadapan dengan musuh. Dan berilah kami ketenangan, sesungguhnya kami bila telah diserukan (berperang) pasti kami segera datang. Dan dengan seruan saja, mereka akan meminta bantuan untuk menghadapi kami. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bertanya: Siapa yang bersenandung itu? Mereka menjawab: Amir. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Semoga Allah merahmatinya. Seorang lelaki dari mereka tiba-tiba mengatakan: Sudah pastilah (dia akan meninggal), wahai Rasulullah! Seandainya engkau menunda doamu sehingga kami dapat menikmati bersahabat dengannya. Kami lalu mendatangi Khaibar dan segera mengepung mereka hingga kami menderita kelaparan yang sangat. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah akan memberikan kemenangan kepada kamu sekalian untuk menaklukkannya (Khaibar). Pada sore harinya ketika Khaibar sudah berhasil ditaklukkan, para sahabat menyalakan banyak api hingga bertanyalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : Untuk apakah api-api ini? Apakah yang sedang kamu bakar? Mereka menjawab: Kami sedang membakar daging. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: Daging apa? Mereka menjawab: Daging keledai-keledai piaraan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: Tumpahkanlah serta pecahkankanlah periuk-periuknya! Seorang sahabat bertanya: Bagaimana kalau mereka tumpahkan kemudian dicuci? Rasulullah bersabda: Atau begitu juga bisa. Ketika pasukan telah berbaris, Amir menghunus pedangnya yang berukuran pendek untuk menikam betis seorang Yahudi namun sayang mata pedangnya itu ternyata berbalik mengenai lutut Amir hingga ia pun mati syahid karenanya. Ketika mereka kembali pulang, Salamah berkata sambil memegang tanganku. Tetapi ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melihatku hanya terdiam, beliau bertanya: Apakah yang kamu sedihkan? Aku menjawab: Demi engkau bapak dan ibuku menjadi tebusan! Mereka berpendapat bahwa perbuatan Amir telah sia-sia. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: Siapakah yang berkata demikian? Aku menjawab: Fulan dan fulan serta Usaid bin Hudhair Al-Anshari. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tidak benar orang yang berkata demikian, bahkan ia akan memperoleh dua pahala. Sambil menyatukan dua jarinya beliau berkata: Sesungguhnya Amir adalah seorang yang telah berusaha keras serta seorang pejuang. Amat sedikit orang Arab yang berjalan sepertinya
Link bahasa arab
Hadits marfu'
Nomor: 3363
Sumber:
Dibuat oleh SalafiDB
73. Riyadhus Shalihin
-Imam An-Nawawi-
Bab 17: Kewajiban Mengikuti Hukum Allah Dan Apa-apa Yang Diucapkan Oleh Orang Yang Diajak KeArah Itu Dan Yang Diperintah Berbuat Kebaikan Atau Dilarang Berbuat Keburukan
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu katanya: "Ketika ayat ini turun pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu-yang artinya: Bagi Allah adalah apa-apa yang ada di dalam langit dan apa yang ada di bumi. Jikalau engkau semua terangkan apa-apa yang dalam hatimu alau jikalau engkau semua sembunyikan itu, niscayalah Allah akan memperhitungkan semuanya," sampai akhir ayat.
Dikala itu, maka hal yang sedemikian tadi dirasa amat beratoleh para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Mereka lalu mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian mereka berjongkok di atas lutut mereka lalu berkata: "Ya Rasulullah, kita telah dipaksakan untuk melakukan amalan-amalan yang kita semua juga kuat melaksanakannya, yaitu shalat, puasa, jihad dan sedekah. Tetapi kini telah diturunkan kepada Tuan sebuah ayat dan kita rasanya tidak kuat melaksanakannya.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Adakah engkau semua hendak mengatakan sebagaimana yang dikatakan oleh dua golongan ahlul kitab-kaum Nasrani dan Yahudi -yang hidup sebelummu semua ini, yaitu ucapan: "Kita mendengar tetapi kita menyalahi." Tidak boleh sedemikian itu, tetapi ucapkanlah: "Kita mendengar dan kita mentaati. Kita memohonkan pengampunan padaMu,ya Tuhan kita, dan kepadaMulah tempat kembali."
Setelah kaum - sahabat-sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam - membaca itu, lagi pula lidah-lidah mereka telah tunduk - tidak bisa bercakap sesuatu, lalu Allah Ta'ala menurunkan lagi sesudah itu ayat - yang artinya:
"Rasul itu mempercayai apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, begitu pula orang-orang yang beriman. Semuanya percaya kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab- kitabNya, dan rasul-rasulNya. Mereka berkata: "Kita tidak membeda-bedakan seorangpun di antara rasul-rasul Allah itu." Mereka berkata lagi: "Kita mendengar dan kita mentaati. Kita memohonkan pengampunan daripadaMu, ya Tuhan kita dan kepadaMulah tempat kembali."
Selanjutnya setelah mereka telah melaksanakan sebagaimana isi ayat di atas itu, lalu Allah 'Azzawajalla menurunkan lagi ayat - yang artinya:
"Allah tidak melaksanakan kewajiban kepada seseorang, hanyalah sekedar kekuatannya belaka, bermanfaat untuknya apa-apa yang ia lakukan dan berbahaya pula atasnya apa-apa yang ia lakukan. Ya Tuhan kita, janganlah Engkau menghukum kita atas sesuatu yang kita lakukan karena kelupaan atau kekhilafan - yang tidak disengaja."
Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Benar - kita telah melaksanakan."
"Ya Tuhan kita, janganlah Engkau pikulkan kepada kita beban yang berat, sebagaimana yang telah Engkau pikulkan kepada orang-orang yang terdahulu sebelum kita."
Beliau bersabda: "Benar."
"Ya Tuhan kita, janganlah Engkau pikulkan kepada kita sesuatu yang kita tidak kuat melaksanakannya."
Beliau bersabda: "Benar."
"Dan berilah maaf dan pengampunan, belas kasihanlah kita. Engkau pelindung kita, maka tolonglah kita terhadap kaum kafirin itu."
Beliau bersabda: "Benar." (Ayat di atas dari surat al-Baqarah 286). (Riwayat Muslim)
Nomor: 168
Sumber: riyadhus-shalihin
74. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Kusuf (Gerhana)
Bab 4: Khotbah Imam pada Waktu Shalat Gerhana
Aisyah dan Asma' berkata, "Nabi berkhotbah."[2]
552. Aisyah istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , berkata, "Terjadi gerhana matahari pada masa hidup Rasulullah. Beliau keluar ke masjid lalu menyuruh seseorang menyerukan, Ash-Shalaatu Jaami'ah, kemudian beliau maju (2/31). Lalu, orang-orang berbaris di belakang beliau. (Dan dalam riwayat lain dari Aisyah: seorang wanita Yahudi datang mengajukan pertanyaan kepadanya seraya berkata, 'Mudah-mudahan melindungimu dari azab kubur.' Kemudian Aisyah bertanya kepada Rasulullah, 'Apakah orang-orang disiksa di dalam kuburnya?' Rasulullah menjawab, 'Aku berlindung kepada Allah dari hal itu.' Kemudian pada suatu pagi Rasulullah naik kendaraan, lalu terjadi gerhana matahari. Kemudian beliau kembali pada waktu dhuha.[3] Maka, Rasulullah berjalan di antara dua punggung batu,[4] lalu beliau berdiri menunaikan shalat 2/26-27). Kemudian Rasulullah membaca bacaan (dalam satu riwayat: surah 2/62) yang panjang yang beliau baca dengan keras. Beliau bertakbir, lalu ruku dengan ruku yang panjang. Setelah itu mengangkat kepalanya seraya (4/76) mengucapkan, 'Sami'allaahu Liman Hamidah.' Lantas berdiri lagi yang lebih pendek daripada berdirinya yang pertama (2/24) dan tidak sujud. Beliau membaca ayat-ayat yang panjang tetapi lebih pendek daripada bacaannya yang pertama, (dan dalam satu riwayat: kemudian beliau membuka bacaannya dengan surah lain). Kemudian bertakbir dan ruku yang panjang, tetapi lebih pendek dari ruku yang pertama, lalu mengucapkan, 'Sami'allaahu Liman Hamidah, Rabbana wa Lakal Hamdu.' Lalu, sujud dengan sujud yang panjang (dua kali sujud 2/30). Kemudian pada rakat yang terakhir beliau melakukan seperti apa yang beliau lakukan dalam rakaat sebelumnya. Dengan begitu, beliau telah menyempurnakan empat kali ruku dalam dua rakaat. Juga telah empat kali sujud (dalam satu riwayat: dengan dua kali sujud pada rakaat yang pertama, sedang sujud yang pertama lebih panjang). Kemudian matahari telah jelas sebelum beliau pergi, lalu beliau salam. Kemudian beliau berdiri, lalu berkhotbah kepada orang banyak dan memuji Allah dengan pujian yang layak untuk-Nya. Kemudian bersabda, 'Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda (kebesaran) Allah yang Dia tampakkan kepada hamba-hambaNya. Keduanya tidak menjadi gerhana karena meninggalnya seseorang dan tidak pula karena hidupnya seseorang. Apabila kamu melihatnya, maka lakukanlah shalat.' (Dalam satu riwayat: maka, berdoalah kepada Allah, agungkanlah Dia, dan shalatlah [hingga tersingkap matahari/bulan kepadamu 2/24-25] dan bersedekahlah. Sesungguhnya saya melihat di tempat berdiriku ini segala sesuatu yang dijanjikan kepadaku, hingga saya lihat diri saya ingin memetik setandan kurma dari surga ketika kamu melihat aku maju, dan kulihat neraka Jahannam sebagiannya meruntuhkan sebagian yang lain ketika kamu lihat aku mundur. Aku lihat di sana Amr bin Luhaiy [menyeret ususnya 5/1910, dan dialah yang (dan dalam satu riwayat: orang pertama yang) menelantarkan semua yang telantar 2/62]. Kemudian beliau bersabda, 'Wahai umat Muhammad! Demi Allah, tidak ada seorang pun yang lebih pencemburu daripada Allah, melebihi kecemburuan seorang laki-laki atau wanita yang berzina. Wahai umat Muhammad! Demi Allah, seandainya kamu mengetahui apa yang saya ketahui, niscaya kamu akan tertawa sedikit dan banyak menangis.' Kemudian beliau memerintahkan mereka berlindung dari azab kubur."
Katsir bin Abbas[5] menceritakan bahwa Abdullah bin Abbas Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila terjadi gerhana matahari biasa menceritakan hadits seperti hadits Urwah dari Aisyah. (Az-Zuhri berkata 2/31), "Aku berkata kepada Urwah, 'Sesungguhnya saudara mu (Abdullah bin Zubair tidak berbuat begitu). Pada hari terjadinya gerhana matahari di Madinah, ia tidak lebih dari melakukan shalat dua rakaat seperti shalat subuh.' Urwah menjawab, "Betul, karena ia menyalahi Sunnah.'"
[2] Hadits Aisyah di-maushul-kan pada bab sebelumnya, dan teks khotbahnya akan disebutkan di dalam hadits Aisyah di sini. Sedangkan, hadits Asma' telah disebutkan pada nomor 161 di muka.
[3] Yakni, dari mengantar jenazah. Dan yang menyebabkan beliau naik kendaraan itu ialah kematian putra beliau Ibrahim.
[4] Yakni, di rumah-rumah istri beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam , dan rumah-rumah itu menempel di masjid.
[5] Di-maushul-kan oleh Muslim di dalam Shahih-nya dari Katsir, dan Imam Bukhari me-maushul-kan hadits ini secara marfu darinya dari beberapa jalan lain dari Ibnu Abbas, dan akan disebutkan pada nomor 672.
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
Dibuat oleh SalafiDB
75. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Jenazah
Bab 32: Sabda Nabi, "Mayat Itu Disiksa Sebab Ditangisi Keluarganya," Bila Ratap Tangis Itu Atas Anjurannya, Mengingat Firman Allah, "Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka."
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya."[18]
Kalau ratapan itu bukan atas anjuran si mayat (sewaktu hidup), maka hal itu menjadi tanggung jawab si pelaku sendiri, sebagaimana dikatakan oleh Aisyah Radhiyallahu 'anha mengutip firman Allah, "Seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain."(Fathiir: 18)[19] Dan, seperti firman-Nya, "Jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosa itu, tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun." (Fathiir: 18)
Tentang kemurahan untuk menangis kalau bukan ratapan, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada seseorang yang dibunuh secara aniaya melainkan anak Adam yang pertama juga turut menanggung dosanya. Pasalnya, dialah orang yang pertama kali melakukan pembunuhan."[20]
646. Usamah bin Zaid berkata, "Putri Nabi mengirimkan utusan kepada beliau. (Dalam satu riwayat: Aku berada di sisi Nabi, tiba-tiba datang utusan salah seorang putri beliau 7/211 dengan membawa pesan) bahwa anaknya meninggal (dalam satu riwayat: menghembuskan napas yang penghabisan 7/211, dan dalam riwayat lain: sampai ajalnya 8/176), maka datanglah kepadanya. Maka, beliau mengirimkan utusan untuk menyampaikan salam dan pesan, "Sesungguhnya bagi Allah apa yang diambil-Nya dan bagi-Nya apa yang diberikan-Nya. Segala sesuatu di sisi-Nya dengan waktu yang tertentu, maka (suruhlah ia 8/165) bersabar dan mengharapkan pahala." Kemudian ia mengutus kepada beliau seraya bersumpah agar beliau mendatanginya. Lalu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri bersama Sa'd bin Ubadah, Muadz bin Jabal, Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit, (Ubadah bin Shamit), dan beberapa orang lagi. Lalu dibawalah anak itu kepada Nabi (kemudian beliau dudukkan dia dipangkuan beliau 7/223), sedang napasnya tersengal-sengal seolah-olah girbah 'tempat air' dari kain usang yang kering, lalu kedua mata beliau berlinang. Sa'ad berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, apakah ini?" Beliau bersabda, "Ini adalah kasih sayang yang dijadikan oleh Allah dalam hati hamba-hamba Nya (yang dikehendaki-Nya), dan Allah hanya menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang."
647. Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu berkata, "Kami menyaksikan putri Rasulullah. Ia berkata, 'Rasulullah duduk di atas kubur. Lalu aku melihat kedua mata beliau berlinang. Beliau bersabda, 'Apakah di antara kalian ada orang yang tidak mencampuri[21] istrinya tadi malam? Abu Thalhah berkata, 'Aku.' Beliau bersabda, 'Turunlah (ke dalam kuburnya 2/93).' Kemudian ia turun di kuburnya, lantas menguburnya.'" Ibnul Mubarak berkata, "Fulaih berkata, 'Aku menganggapnya, yakni dosa.' Abu Abdillah (Imam Bukhari) berkata, "Kata liyaqtarifuu berarti hendaklah mereka berusaha."
648. Abdullah bin Ubaidillah bin Abu Mulaikah berkata, "Putri Utsman bin Affan meninggal dunia di Mekah dan kami datang hendak menghadirinya. Di sini datang pula Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas. Aku sendiri duduk di antara kedua orang itu atau aku duduk mendekati salah seorang dari keduanya. Kemudian ada orang lain yang baru datang dan langsung duduk di dekatku. Abdullah bin Umar berkata kepada Amr bin Utsman, 'Mengapa engkau tidak melarang menangis? Sebab, Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya mayat itu disiksa karena tangisan keluarganya atasnya.' Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu berkata, 'Umar memang pernah mengatakan sebagian dari hadits itu.' Ibnu Abbas berkata, 'Aku pernah keluar untuk bepergian bersama Umar dari Mekah. Setelah kami berada di Baida' tampaklah di situ sebuah kafilah dengan beberapa ekor unta yang sedang bepergian dan jumlahnya lebih dari sepuluh ekor. Mereka sedang beristirahat di bawah pohon berduri. Umar berkata, 'Pergilah, perhatikanlah siapa rombongan itu.' Kemudian aku perhatikan, ternyata Shuhaib sebagai pemimpin mereka. Lalu saya memberitahukan kepada Umar, lalu dia berkata, 'Panggillah dia supaya datang kepadaku.' Kemudian aku kembali kepada Shuhaib dan aku berkata kepadanya, 'Pergilah menemui Amirul Mu'minin.' Ketika Umar terkena musibah (tusukan pisau yang menyebabkan kematiannya), Shuhaib datang sambil menangis dan berkata, 'Aduhai saudaraku, aduhai sahabatku!' Mendengar tangis Shuhaib itu, Umar berkata, 'Wahai Shuhaib, apakah engkau menangisiku, sedangkan Rasulullah telah bersabda, 'Sesungguhnya mayat itu disiksa karena sebagian tangisan keluarganya (dan dalam satu riwayat: tangisan orang yang hidup 2/82) atasnya (dan dalam riwayat lain: di dalam kuburnya, karena diratapi).' Ibnu Abbas berkata, 'Pada waktu Umar sudah wafat, aku menyebutkan hal itu kepada Aisyah Radhiyallahu 'anhu , lalu ia berkata, 'Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Umar. Demi Allah, Rasulullah tidak mensabdakan bahwa Allah menyiksa orang-orang mukmin karena ditangisi keluarganya. Akan tetapi, beliau bersabda, 'Sesungguhnya orang kafir itu semakin bertambah siksanya karena ditangisi keluarganya.' Cukup bagimu Al-Qur'an (surah al-Fathiir ayat 18) yang mengatakan, 'Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.'" Ketika terjadi hal tersebut, maka Ibnu Abbas berkata, "Allah itulah yang membuat orang tertawa dan menangis." Ibnu Abi Mulaikah berkata, "Demi Allah, Abdullah bin Umar tidak mengatakan sesuatu pun."
649. Aisyah Radhiyallahu 'anha , istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , berkata, "Nabi melewati seorang wanita Yahudi yang ditangisi oleh keluarganya. Lalu, beliau bersabda, 'Sesungguhnya mereka menangisinya, dan sesungguhnya ia sedang disiksa di dalam kuburnya.'"
650. Abu Burdah dari Ayahnya, berkata, "Ketika Umar terkena musibah, maka Shuhaib berkata, 'Aduhai saudaraku!' Kemudian Umar berkata, 'Apakah engkau tidak mengetahui bahwa Nabi bersabda, 'Sesungguhnya mayat itu di siksa karena ditangisi orang yang hidup.'"
[18] Ini adalah bagian dari hadits mu'allaq sebagaimana yang disebutkan pada "11-AL-JUM'AH/11-BAB", dan telah kami jelaskan ke-maushul-annya di sana.
[19] Di-maushul-kan oleh penyusun (Imam Bukhari) pada hadits yang akan disebutkan pada nomor 648.
[20] Di-maushul-kan oleh penyusun pada "60-AL-ANBIYA'/2-BAB".
[21] Arti yang tepat bagi kata "yuqaarifu"di sini adalah mencampuri (menyetubuhi), berdasarkan tambahan dalam riwayat Ahmad dan lainnya yang berbunyi, "'Al-lailata ahlahu' 'istrinya tadi malam'." Lafal ini tidak boleh ditakwilkan lain, seperti takwil yang dikemukakan Fulaih perawi hadits ini pada akhir hadits. Silakan baca bukuku Kitabul Janaiz (hlm.148-149).
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
76. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Iman
Bab 65: Menjelaskan cara melihat Tuhan
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa kaum muslimin pada masa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kami dapat melihat Tuhan kami di hari kiamat? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Ya! Kemudian beliau melanjutkan: Apakah kalian terhalang melihat matahari di siang hari yang cerah, yang tidak ada awan sedikit pun? Apakah kalian terhalang melihat bulan pada malam purnama yang cerah tanpa awan sedikit pun? Kaum muslimin menjawab: Tidak, wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Kalian tidak akan terhalang melihat Allah Taala pada hari kiamat, sebagaimana kalian tidak terhalang melihat salah satu dari matahari dan bulan. Ketika hari kiamat terjadi, ada penyeru yang mengumumkan: Setiap umat hendaklah mengikuti apa yang dahulu disembah. Maka tidak tersisa orang-orang yang dahulu menyembah selain Allah yakni berhala, kecuali mereka berjatuhan ke dalam neraka. Hingga yang tinggal hanya orang-orang yang menyembah Allah ada yang baik dan ada yang jahat serta sisa-sisa Ahli Kitab, maka dipanggillah orang-orang Yahudi. Mereka ditanya: Apa yang dahulu kalian sembah? Mereka menjawab: Kami menyembah Uzair anak Allah. Dikatakan: Kalian salah! Allah tidak menjadikan seorang pun sebagai sahabat atau anak. Lalu apa yang kalian inginkan? Mereka menjawab: Kami haus, ya Tuhan kami berilah kami minum. Lalu ditunjukkan pada mereka: Kenapa kalian tidak datang ke sana? Mereka digiring ke neraka, seolah-olah neraka itu fatamorgana yang saling menghancurkan. Mereka pun berjatuhan ke dalam neraka. Kemudian orang-orang Kristen dipanggil. Mereka ditanya: Apa yang dahulu kalian sembah? Mereka menjawab: Kami menyembah Isa Almasih anak Allah. Dikatakan kepada mereka: Kalian salah! Allah tidak menjadikan seorang pun sebagai sahabat atau anak. Apa yang kalian inginkan? Mereka menjawab: Kami haus ya Tuhan, berilah kami minum. Lalu ditunjukkan pada mereka: Kenapa kalian tidak datang ke sana? Mereka digiring ke neraka Jahanam, seolah-olah neraka itu fatamorgana yang saling menghancurkan. Mereka pun berguguran ke dalam neraka. Ketika yang tinggal hanya orang-orang yang dahulu menyembah Allah Taala (yang baik dan yang jahat), maka Allah datang kepada mereka dalam bentuk yang lebih rendah daripada bentuk yang mereka ketahui. Dia berfirman: Apa yang kalian tunggu? Setiap umat mengikuti apa yang dahulu disembah. Mereka mengucapkan: Ya Tuhan kami, di dunia kami memisahkan diri dari orang-orang yang sebenarnya sangat kami butuhkan (untuk membantu kehidupan di dunia) dan kami tidak mau berkawan dengan mereka (karena menyimpang dari jalan yang digariskan oleh agama). Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian! Mereka mengucap: Kami mohon perlindungan kepada Allah darimu. Kami tidak akan menyekutukan Allah dengan apapun (ini diucapkan dua atau tiga kali), sampai sebagian mereka hampir-hampir berubah (berbalik dari kebenaran, karena cobaan berat yang berlaku saat itu). Allah berfirman: Apakah antara kalian dan Dia ada tanda-tanda, sehingga dengan demikian kalian dapat mengenal-Nya? Mereka menjawab: Ya, ada. Lalu disingkapkanlah keadaan yang mengerikan itu. Setiap orang yang hendak bersujud kepada Allah dengan keinginan sendiri, pasti mendapat izin Allah. Sedangkan orang yang akan bersujud karena takut atau pamer, tentu Allah menjadikan punggungnya menyatu (sehingga tidak dapat sujud). Setiap kali hendak sujud, ia terjungkal pada tengkuknya. Kemudian mereka mengangkat kepala mereka, sementara itu Allah telah berganti rupa dalam bentuk yang mereka lihat pertama kali. Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian. Mereka menyahut: Engkau Tuhan kami. Kemudian suatu jembatan dibentangkan di atas neraka Jahanam dan syafaat diperbolehkan. Mereka berkata: Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah. Ada yang bertanya: Ya Rasulullah, apakah jembatan itu? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tempat berpijak yang licin (menggelincirkan). Padanya terdapat besi berkait dan besi berduri. Di Najed ada tumbuhan berduri yang disebut Sakdan. Seperti itulah besi-besi berkaitnya. Orang-orang mukmin melewati jembatan tersebut ada yang secepat kejapan mata, ada yang seperti kilat, seperti angin, seperti burung, seperti kuda atau unta yang kencang larinya. Mereka terbagi menjadi tiga kelompok, golongan selamat sama sekali, golongan yang terkoyak-koyak tapi dapat bebas dan golongan yang terjerumus ke dalam neraka Jahanam. Pada saat orang-orang mukmin telah terbebas dari neraka, maka demi Zat yang menguasai diriku, tidak ada orang yang sangat menaruh perhatian dalam meraih kebenaran, melebihi orang-orang mukmin yang mencari kebenaran kepada Allah demi kepentingan saudara-saudara mereka yang masih berada di neraka. Mereka berkata: Wahai Tuhan kami, mereka dahulu berpuasa bersama kami, salat dan beribadah haji. Lalu difirmankan kepada mereka: Keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal. Maka wajah mereka diharamkan atas neraka. Mereka mengeluarkan banyak orang dari neraka. Ada yang sudah terbakar hingga separuh betisnya dan ada yang sudah sampai ke lututnya. Orang-orang mukmin itu berkata: Ya Tuhan kami, di dalam neraka tidak ada lagi seorang pun yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan meski hanya seberat dinar. Keluarkanlah. Kemudian mereka dapat mengeluarkan banyak orang. Lalu mereka berkata: Ya Tuhan kami! Kami tidak tahu apakah di neraka masih ada orang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan maski hanya seberat setengah dinar, keluarkanlah. Mereka dapat mengeluarkan lagi banyak orang. Setelah itu mereka berkata: Ya Tuhan kami! Kami tidak tahu, apakah di sana masih ada seseorang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di dalam hatinya terdapat kebaikan meski hanya seberat atom, keluarkanlah. Lagi-lagi mereka dapat mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata: Ya Tuhan kami. Kami tidak tahu apakah di sana masih ada pemilik kebaikan. Abu Said Al-Khudri berkata: Jika kalian tidak mempercayaiku mengenai hadis ini, maka bacalah firman Allah: Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar atom. Dan jika ada kebaikan sebesar atom, niscaya Allah akan melipat-gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. Allah Taala berfirman: Para malaikat telah memohon syafaat, para nabi telah memohon syafaat dan orang-orang mukmin juga telah memohon syafaat. Yang tinggal hanyalah Zat yang Maha Penyayang di antara semua yang penyayang. Lalu Allah mengambil dari neraka dan mengeluarkan dari sana sekelompok orang yang sama sekali tidak pernah beramal baik. (Saat itu) mereka telah menjadi arang hitam. Mereka dilempar ke sebuah sungai dekat mulut surga, yang disebut Sungai Kehidupan. Kemudian mereka keluar seperti tumbuhan kecil keluar dari lumpur banjir. Bukankah kalian sering melihat tumbuhan kecil di sela-sela batu atau pohon, di mana bagian yang terkena sinar matahari akan berwarna sedikit kuning dan hijau, sedangkan yang berada di keteduhan menjadi putih? Para sahabat menyela: Seolah-olah baginda dahulu pernah menggembala di dusun. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam meneruskan: Lalu mereka keluar bagaikan mutia Shallallahu 'alaihi wa sallam Di leher mereka ada kalung, sehingga para ahli surga dapat mengenali mereka. Mereka adalah orang-orang yang dibebaskan Allah, yang dimasukkan oleh Allah ke dalam surga, tanpa amal yang mereka kerjakan dan tanpa kebaikan yang mereka lakukan. Kemudian Allah berfirman: Masuklah kalian ke dalam surga. Apapun yang kalian lihat, itu adalah untuk kalian. Mereka berkata: Ya Tuhan kami, Engkau telah memberi kami pemberian yang belum pernah Engkau berikan kepada seorang pun di antara orang-orang di seluruh alam. Allah berfirman: Di sisiku ada pemberian untuk kalian yang lebih baik daripada pemberian ini. Mereka berkata: Ya Tuhan kami, apa lagi yang lebih baik daripada pemberian ini? Allah berfirman: Rida-Ku, sehingga Aku tidak akan murka kepada kalian sesudah itu, selamanya
Hadits qudsi, mutawatir
Nomor: 269
Sumber:
Dibuat oleh SalafiDB
-Imam An-Nawawi-
Bab 25: Perintah Menunaikan Amanat
Dari Hudzaifah bin al-Yaman Radhiyallahu 'anhu katanya: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam , memberitahukan kepada kita dua Hadis, yang sebuah sudah saya ketahui sedang yang lainnya saya menanti- nantikan. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam memberitahukan kepada kita bahwasanya amanat itu turun dalam dasar asli dari hati orang-orang, kemudian turunlah al-Quran. Orang-orang itu lalu mengetahuinya dari al-Quran dan mengetahuinya pula dari as-Sunnah. Selanjutnya beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam memberitahukan kepada kita tentang lenyapnya amanat itu, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seseorang itu tidur setiduran, lalu diambillah amanat itu dari hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya itu bagaikan bekas yang ringan. Selanjutnya ia tidur seketiduran lagi, lalu diambillah amanat itu dari hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya bagaikan lepuhnya tangan - sehabis mengerjakan sesuatu. Jadi seperti suatu bara api yang engkau gelindingkan pada kakimu, kemudian melepuhlah, engkau lihat ia meninggi, tetapi tidak ada apa-apanya." Di kala menceriterakan ini beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengambil sebuah kerikil lalu digelindingkan ke arah kakinya.
"Kemudian berpagi-pagi orang-orang sama berjual-beli, maka hampir saja tiada seorangpun yang suka menunaikan amanat, sampai-sampai dikatakan: "Bahwasanya di kalangan Bani Fulan itu ada seorang yang amat baik memegang amanat - terpercaya, sehingga kepada orang tersebut dikatakan: "Alangkah giatnya ia bekerja, alangkah indah pekerjaannya, alangkah pula cerdiknya. Padahal dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan sekalipun hanya seberat timbangan biji sawi.
"Niscayalah akan datang padaku suatu zaman, sayapun tidak memperdulikan, manakah di antara engkau semua yang saya beri bai'at. Jikalau ia seorang muslim, hendaklah kembali saja agamanya itu kepadaku - supaya tidak berkhianat - dan jikalau ia seorang Nasrani atau Yahudi, baiklah walinya saja yang kembali padaku -supaya amanat itu dipikulnya dan lenyaplah tanggungan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam daripadanya. Adapun pada hari ini, maka saya tidak pernah membai'at seseorang di antara engkau semua, melainkan si Fulan dan si Fulan itu saja." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 201
Sumber: riyadhus-shalihin
72. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Jihad Dan Ekspedisi
Bab 32: Perang Khaibar
Hadis riwayat Salamah bin Akwa' Shallallahu 'alaihi wa sallam , ia berkata:Kami keluar bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menuju Khaibar, lalu kami berjalan secara berkelompok di malam hari. Salah seorang dari mereka (kaum) bertanya kepada Amir bin Akwa', seorang penyair: Tidak inginkah kamu memperdengarkan syair-syairmu kepada kami? Amir bin Akwa' lalu memenuhi permintaan itu sambil memberikan semangat kepada unta-unta mereka supaya cepat berjalan, ia bersyair: Ya Allah, sekiranya tidak ada Engkau, maka kami tidak akan mendapat petunjuk, tidak pula kami bersedekah serta mendirikan salat. Sebagai tebusan untuk Engkau, ampunilah apa yang telah kami kerjakan, teguhkanlah pendirian kami saat kami berhadapan dengan musuh. Dan berilah kami ketenangan, sesungguhnya kami bila telah diserukan (berperang) pasti kami segera datang. Dan dengan seruan saja, mereka akan meminta bantuan untuk menghadapi kami. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bertanya: Siapa yang bersenandung itu? Mereka menjawab: Amir. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Semoga Allah merahmatinya. Seorang lelaki dari mereka tiba-tiba mengatakan: Sudah pastilah (dia akan meninggal), wahai Rasulullah! Seandainya engkau menunda doamu sehingga kami dapat menikmati bersahabat dengannya. Kami lalu mendatangi Khaibar dan segera mengepung mereka hingga kami menderita kelaparan yang sangat. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah akan memberikan kemenangan kepada kamu sekalian untuk menaklukkannya (Khaibar). Pada sore harinya ketika Khaibar sudah berhasil ditaklukkan, para sahabat menyalakan banyak api hingga bertanyalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : Untuk apakah api-api ini? Apakah yang sedang kamu bakar? Mereka menjawab: Kami sedang membakar daging. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: Daging apa? Mereka menjawab: Daging keledai-keledai piaraan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: Tumpahkanlah serta pecahkankanlah periuk-periuknya! Seorang sahabat bertanya: Bagaimana kalau mereka tumpahkan kemudian dicuci? Rasulullah bersabda: Atau begitu juga bisa. Ketika pasukan telah berbaris, Amir menghunus pedangnya yang berukuran pendek untuk menikam betis seorang Yahudi namun sayang mata pedangnya itu ternyata berbalik mengenai lutut Amir hingga ia pun mati syahid karenanya. Ketika mereka kembali pulang, Salamah berkata sambil memegang tanganku. Tetapi ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melihatku hanya terdiam, beliau bertanya: Apakah yang kamu sedihkan? Aku menjawab: Demi engkau bapak dan ibuku menjadi tebusan! Mereka berpendapat bahwa perbuatan Amir telah sia-sia. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: Siapakah yang berkata demikian? Aku menjawab: Fulan dan fulan serta Usaid bin Hudhair Al-Anshari. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tidak benar orang yang berkata demikian, bahkan ia akan memperoleh dua pahala. Sambil menyatukan dua jarinya beliau berkata: Sesungguhnya Amir adalah seorang yang telah berusaha keras serta seorang pejuang. Amat sedikit orang Arab yang berjalan sepertinya
Link bahasa arab
Hadits marfu'
Nomor: 3363
Sumber:
Dibuat oleh SalafiDB
73. Riyadhus Shalihin
-Imam An-Nawawi-
Bab 17: Kewajiban Mengikuti Hukum Allah Dan Apa-apa Yang Diucapkan Oleh Orang Yang Diajak KeArah Itu Dan Yang Diperintah Berbuat Kebaikan Atau Dilarang Berbuat Keburukan
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu katanya: "Ketika ayat ini turun pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu-yang artinya: Bagi Allah adalah apa-apa yang ada di dalam langit dan apa yang ada di bumi. Jikalau engkau semua terangkan apa-apa yang dalam hatimu alau jikalau engkau semua sembunyikan itu, niscayalah Allah akan memperhitungkan semuanya," sampai akhir ayat.
Dikala itu, maka hal yang sedemikian tadi dirasa amat beratoleh para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Mereka lalu mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian mereka berjongkok di atas lutut mereka lalu berkata: "Ya Rasulullah, kita telah dipaksakan untuk melakukan amalan-amalan yang kita semua juga kuat melaksanakannya, yaitu shalat, puasa, jihad dan sedekah. Tetapi kini telah diturunkan kepada Tuan sebuah ayat dan kita rasanya tidak kuat melaksanakannya.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Adakah engkau semua hendak mengatakan sebagaimana yang dikatakan oleh dua golongan ahlul kitab-kaum Nasrani dan Yahudi -yang hidup sebelummu semua ini, yaitu ucapan: "Kita mendengar tetapi kita menyalahi." Tidak boleh sedemikian itu, tetapi ucapkanlah: "Kita mendengar dan kita mentaati. Kita memohonkan pengampunan padaMu,ya Tuhan kita, dan kepadaMulah tempat kembali."
Setelah kaum - sahabat-sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam - membaca itu, lagi pula lidah-lidah mereka telah tunduk - tidak bisa bercakap sesuatu, lalu Allah Ta'ala menurunkan lagi sesudah itu ayat - yang artinya:
"Rasul itu mempercayai apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, begitu pula orang-orang yang beriman. Semuanya percaya kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab- kitabNya, dan rasul-rasulNya. Mereka berkata: "Kita tidak membeda-bedakan seorangpun di antara rasul-rasul Allah itu." Mereka berkata lagi: "Kita mendengar dan kita mentaati. Kita memohonkan pengampunan daripadaMu, ya Tuhan kita dan kepadaMulah tempat kembali."
Selanjutnya setelah mereka telah melaksanakan sebagaimana isi ayat di atas itu, lalu Allah 'Azzawajalla menurunkan lagi ayat - yang artinya:
"Allah tidak melaksanakan kewajiban kepada seseorang, hanyalah sekedar kekuatannya belaka, bermanfaat untuknya apa-apa yang ia lakukan dan berbahaya pula atasnya apa-apa yang ia lakukan. Ya Tuhan kita, janganlah Engkau menghukum kita atas sesuatu yang kita lakukan karena kelupaan atau kekhilafan - yang tidak disengaja."
Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Benar - kita telah melaksanakan."
"Ya Tuhan kita, janganlah Engkau pikulkan kepada kita beban yang berat, sebagaimana yang telah Engkau pikulkan kepada orang-orang yang terdahulu sebelum kita."
Beliau bersabda: "Benar."
"Ya Tuhan kita, janganlah Engkau pikulkan kepada kita sesuatu yang kita tidak kuat melaksanakannya."
Beliau bersabda: "Benar."
"Dan berilah maaf dan pengampunan, belas kasihanlah kita. Engkau pelindung kita, maka tolonglah kita terhadap kaum kafirin itu."
Beliau bersabda: "Benar." (Ayat di atas dari surat al-Baqarah 286). (Riwayat Muslim)
Nomor: 168
Sumber: riyadhus-shalihin
74. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Kusuf (Gerhana)
Bab 4: Khotbah Imam pada Waktu Shalat Gerhana
Aisyah dan Asma' berkata, "Nabi berkhotbah."[2]
552. Aisyah istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , berkata, "Terjadi gerhana matahari pada masa hidup Rasulullah. Beliau keluar ke masjid lalu menyuruh seseorang menyerukan, Ash-Shalaatu Jaami'ah, kemudian beliau maju (2/31). Lalu, orang-orang berbaris di belakang beliau. (Dan dalam riwayat lain dari Aisyah: seorang wanita Yahudi datang mengajukan pertanyaan kepadanya seraya berkata, 'Mudah-mudahan melindungimu dari azab kubur.' Kemudian Aisyah bertanya kepada Rasulullah, 'Apakah orang-orang disiksa di dalam kuburnya?' Rasulullah menjawab, 'Aku berlindung kepada Allah dari hal itu.' Kemudian pada suatu pagi Rasulullah naik kendaraan, lalu terjadi gerhana matahari. Kemudian beliau kembali pada waktu dhuha.[3] Maka, Rasulullah berjalan di antara dua punggung batu,[4] lalu beliau berdiri menunaikan shalat 2/26-27). Kemudian Rasulullah membaca bacaan (dalam satu riwayat: surah 2/62) yang panjang yang beliau baca dengan keras. Beliau bertakbir, lalu ruku dengan ruku yang panjang. Setelah itu mengangkat kepalanya seraya (4/76) mengucapkan, 'Sami'allaahu Liman Hamidah.' Lantas berdiri lagi yang lebih pendek daripada berdirinya yang pertama (2/24) dan tidak sujud. Beliau membaca ayat-ayat yang panjang tetapi lebih pendek daripada bacaannya yang pertama, (dan dalam satu riwayat: kemudian beliau membuka bacaannya dengan surah lain). Kemudian bertakbir dan ruku yang panjang, tetapi lebih pendek dari ruku yang pertama, lalu mengucapkan, 'Sami'allaahu Liman Hamidah, Rabbana wa Lakal Hamdu.' Lalu, sujud dengan sujud yang panjang (dua kali sujud 2/30). Kemudian pada rakat yang terakhir beliau melakukan seperti apa yang beliau lakukan dalam rakaat sebelumnya. Dengan begitu, beliau telah menyempurnakan empat kali ruku dalam dua rakaat. Juga telah empat kali sujud (dalam satu riwayat: dengan dua kali sujud pada rakaat yang pertama, sedang sujud yang pertama lebih panjang). Kemudian matahari telah jelas sebelum beliau pergi, lalu beliau salam. Kemudian beliau berdiri, lalu berkhotbah kepada orang banyak dan memuji Allah dengan pujian yang layak untuk-Nya. Kemudian bersabda, 'Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda (kebesaran) Allah yang Dia tampakkan kepada hamba-hambaNya. Keduanya tidak menjadi gerhana karena meninggalnya seseorang dan tidak pula karena hidupnya seseorang. Apabila kamu melihatnya, maka lakukanlah shalat.' (Dalam satu riwayat: maka, berdoalah kepada Allah, agungkanlah Dia, dan shalatlah [hingga tersingkap matahari/bulan kepadamu 2/24-25] dan bersedekahlah. Sesungguhnya saya melihat di tempat berdiriku ini segala sesuatu yang dijanjikan kepadaku, hingga saya lihat diri saya ingin memetik setandan kurma dari surga ketika kamu melihat aku maju, dan kulihat neraka Jahannam sebagiannya meruntuhkan sebagian yang lain ketika kamu lihat aku mundur. Aku lihat di sana Amr bin Luhaiy [menyeret ususnya 5/1910, dan dialah yang (dan dalam satu riwayat: orang pertama yang) menelantarkan semua yang telantar 2/62]. Kemudian beliau bersabda, 'Wahai umat Muhammad! Demi Allah, tidak ada seorang pun yang lebih pencemburu daripada Allah, melebihi kecemburuan seorang laki-laki atau wanita yang berzina. Wahai umat Muhammad! Demi Allah, seandainya kamu mengetahui apa yang saya ketahui, niscaya kamu akan tertawa sedikit dan banyak menangis.' Kemudian beliau memerintahkan mereka berlindung dari azab kubur."
Katsir bin Abbas[5] menceritakan bahwa Abdullah bin Abbas Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila terjadi gerhana matahari biasa menceritakan hadits seperti hadits Urwah dari Aisyah. (Az-Zuhri berkata 2/31), "Aku berkata kepada Urwah, 'Sesungguhnya saudara mu (Abdullah bin Zubair tidak berbuat begitu). Pada hari terjadinya gerhana matahari di Madinah, ia tidak lebih dari melakukan shalat dua rakaat seperti shalat subuh.' Urwah menjawab, "Betul, karena ia menyalahi Sunnah.'"
[2] Hadits Aisyah di-maushul-kan pada bab sebelumnya, dan teks khotbahnya akan disebutkan di dalam hadits Aisyah di sini. Sedangkan, hadits Asma' telah disebutkan pada nomor 161 di muka.
[3] Yakni, dari mengantar jenazah. Dan yang menyebabkan beliau naik kendaraan itu ialah kematian putra beliau Ibrahim.
[4] Yakni, di rumah-rumah istri beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam , dan rumah-rumah itu menempel di masjid.
[5] Di-maushul-kan oleh Muslim di dalam Shahih-nya dari Katsir, dan Imam Bukhari me-maushul-kan hadits ini secara marfu darinya dari beberapa jalan lain dari Ibnu Abbas, dan akan disebutkan pada nomor 672.
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
Dibuat oleh SalafiDB
75. Shahih Bukhari
-Imam Bukhari-
Kitab Jenazah
Bab 32: Sabda Nabi, "Mayat Itu Disiksa Sebab Ditangisi Keluarganya," Bila Ratap Tangis Itu Atas Anjurannya, Mengingat Firman Allah, "Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka."
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya."[18]
Kalau ratapan itu bukan atas anjuran si mayat (sewaktu hidup), maka hal itu menjadi tanggung jawab si pelaku sendiri, sebagaimana dikatakan oleh Aisyah Radhiyallahu 'anha mengutip firman Allah, "Seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain."(Fathiir: 18)[19] Dan, seperti firman-Nya, "Jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosa itu, tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun." (Fathiir: 18)
Tentang kemurahan untuk menangis kalau bukan ratapan, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada seseorang yang dibunuh secara aniaya melainkan anak Adam yang pertama juga turut menanggung dosanya. Pasalnya, dialah orang yang pertama kali melakukan pembunuhan."[20]
646. Usamah bin Zaid berkata, "Putri Nabi mengirimkan utusan kepada beliau. (Dalam satu riwayat: Aku berada di sisi Nabi, tiba-tiba datang utusan salah seorang putri beliau 7/211 dengan membawa pesan) bahwa anaknya meninggal (dalam satu riwayat: menghembuskan napas yang penghabisan 7/211, dan dalam riwayat lain: sampai ajalnya 8/176), maka datanglah kepadanya. Maka, beliau mengirimkan utusan untuk menyampaikan salam dan pesan, "Sesungguhnya bagi Allah apa yang diambil-Nya dan bagi-Nya apa yang diberikan-Nya. Segala sesuatu di sisi-Nya dengan waktu yang tertentu, maka (suruhlah ia 8/165) bersabar dan mengharapkan pahala." Kemudian ia mengutus kepada beliau seraya bersumpah agar beliau mendatanginya. Lalu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri bersama Sa'd bin Ubadah, Muadz bin Jabal, Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit, (Ubadah bin Shamit), dan beberapa orang lagi. Lalu dibawalah anak itu kepada Nabi (kemudian beliau dudukkan dia dipangkuan beliau 7/223), sedang napasnya tersengal-sengal seolah-olah girbah 'tempat air' dari kain usang yang kering, lalu kedua mata beliau berlinang. Sa'ad berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, apakah ini?" Beliau bersabda, "Ini adalah kasih sayang yang dijadikan oleh Allah dalam hati hamba-hamba Nya (yang dikehendaki-Nya), dan Allah hanya menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang."
647. Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu berkata, "Kami menyaksikan putri Rasulullah. Ia berkata, 'Rasulullah duduk di atas kubur. Lalu aku melihat kedua mata beliau berlinang. Beliau bersabda, 'Apakah di antara kalian ada orang yang tidak mencampuri[21] istrinya tadi malam? Abu Thalhah berkata, 'Aku.' Beliau bersabda, 'Turunlah (ke dalam kuburnya 2/93).' Kemudian ia turun di kuburnya, lantas menguburnya.'" Ibnul Mubarak berkata, "Fulaih berkata, 'Aku menganggapnya, yakni dosa.' Abu Abdillah (Imam Bukhari) berkata, "Kata liyaqtarifuu berarti hendaklah mereka berusaha."
648. Abdullah bin Ubaidillah bin Abu Mulaikah berkata, "Putri Utsman bin Affan meninggal dunia di Mekah dan kami datang hendak menghadirinya. Di sini datang pula Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas. Aku sendiri duduk di antara kedua orang itu atau aku duduk mendekati salah seorang dari keduanya. Kemudian ada orang lain yang baru datang dan langsung duduk di dekatku. Abdullah bin Umar berkata kepada Amr bin Utsman, 'Mengapa engkau tidak melarang menangis? Sebab, Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya mayat itu disiksa karena tangisan keluarganya atasnya.' Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu berkata, 'Umar memang pernah mengatakan sebagian dari hadits itu.' Ibnu Abbas berkata, 'Aku pernah keluar untuk bepergian bersama Umar dari Mekah. Setelah kami berada di Baida' tampaklah di situ sebuah kafilah dengan beberapa ekor unta yang sedang bepergian dan jumlahnya lebih dari sepuluh ekor. Mereka sedang beristirahat di bawah pohon berduri. Umar berkata, 'Pergilah, perhatikanlah siapa rombongan itu.' Kemudian aku perhatikan, ternyata Shuhaib sebagai pemimpin mereka. Lalu saya memberitahukan kepada Umar, lalu dia berkata, 'Panggillah dia supaya datang kepadaku.' Kemudian aku kembali kepada Shuhaib dan aku berkata kepadanya, 'Pergilah menemui Amirul Mu'minin.' Ketika Umar terkena musibah (tusukan pisau yang menyebabkan kematiannya), Shuhaib datang sambil menangis dan berkata, 'Aduhai saudaraku, aduhai sahabatku!' Mendengar tangis Shuhaib itu, Umar berkata, 'Wahai Shuhaib, apakah engkau menangisiku, sedangkan Rasulullah telah bersabda, 'Sesungguhnya mayat itu disiksa karena sebagian tangisan keluarganya (dan dalam satu riwayat: tangisan orang yang hidup 2/82) atasnya (dan dalam riwayat lain: di dalam kuburnya, karena diratapi).' Ibnu Abbas berkata, 'Pada waktu Umar sudah wafat, aku menyebutkan hal itu kepada Aisyah Radhiyallahu 'anhu , lalu ia berkata, 'Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Umar. Demi Allah, Rasulullah tidak mensabdakan bahwa Allah menyiksa orang-orang mukmin karena ditangisi keluarganya. Akan tetapi, beliau bersabda, 'Sesungguhnya orang kafir itu semakin bertambah siksanya karena ditangisi keluarganya.' Cukup bagimu Al-Qur'an (surah al-Fathiir ayat 18) yang mengatakan, 'Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.'" Ketika terjadi hal tersebut, maka Ibnu Abbas berkata, "Allah itulah yang membuat orang tertawa dan menangis." Ibnu Abi Mulaikah berkata, "Demi Allah, Abdullah bin Umar tidak mengatakan sesuatu pun."
649. Aisyah Radhiyallahu 'anha , istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , berkata, "Nabi melewati seorang wanita Yahudi yang ditangisi oleh keluarganya. Lalu, beliau bersabda, 'Sesungguhnya mereka menangisinya, dan sesungguhnya ia sedang disiksa di dalam kuburnya.'"
650. Abu Burdah dari Ayahnya, berkata, "Ketika Umar terkena musibah, maka Shuhaib berkata, 'Aduhai saudaraku!' Kemudian Umar berkata, 'Apakah engkau tidak mengetahui bahwa Nabi bersabda, 'Sesungguhnya mayat itu di siksa karena ditangisi orang yang hidup.'"
[18] Ini adalah bagian dari hadits mu'allaq sebagaimana yang disebutkan pada "11-AL-JUM'AH/11-BAB", dan telah kami jelaskan ke-maushul-annya di sana.
[19] Di-maushul-kan oleh penyusun (Imam Bukhari) pada hadits yang akan disebutkan pada nomor 648.
[20] Di-maushul-kan oleh penyusun pada "60-AL-ANBIYA'/2-BAB".
[21] Arti yang tepat bagi kata "yuqaarifu"di sini adalah mencampuri (menyetubuhi), berdasarkan tambahan dalam riwayat Ahmad dan lainnya yang berbunyi, "'Al-lailata ahlahu' 'istrinya tadi malam'." Lafal ini tidak boleh ditakwilkan lain, seperti takwil yang dikemukakan Fulaih perawi hadits ini pada akhir hadits. Silakan baca bukuku Kitabul Janaiz (hlm.148-149).
Sumber: Ringkasan Shahih Bukhari - M. Nashiruddin Al-Albani - Gema Insani Press (HaditsWeb)
76. Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Iman
Bab 65: Menjelaskan cara melihat Tuhan
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa kaum muslimin pada masa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kami dapat melihat Tuhan kami di hari kiamat? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Ya! Kemudian beliau melanjutkan: Apakah kalian terhalang melihat matahari di siang hari yang cerah, yang tidak ada awan sedikit pun? Apakah kalian terhalang melihat bulan pada malam purnama yang cerah tanpa awan sedikit pun? Kaum muslimin menjawab: Tidak, wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Kalian tidak akan terhalang melihat Allah Taala pada hari kiamat, sebagaimana kalian tidak terhalang melihat salah satu dari matahari dan bulan. Ketika hari kiamat terjadi, ada penyeru yang mengumumkan: Setiap umat hendaklah mengikuti apa yang dahulu disembah. Maka tidak tersisa orang-orang yang dahulu menyembah selain Allah yakni berhala, kecuali mereka berjatuhan ke dalam neraka. Hingga yang tinggal hanya orang-orang yang menyembah Allah ada yang baik dan ada yang jahat serta sisa-sisa Ahli Kitab, maka dipanggillah orang-orang Yahudi. Mereka ditanya: Apa yang dahulu kalian sembah? Mereka menjawab: Kami menyembah Uzair anak Allah. Dikatakan: Kalian salah! Allah tidak menjadikan seorang pun sebagai sahabat atau anak. Lalu apa yang kalian inginkan? Mereka menjawab: Kami haus, ya Tuhan kami berilah kami minum. Lalu ditunjukkan pada mereka: Kenapa kalian tidak datang ke sana? Mereka digiring ke neraka, seolah-olah neraka itu fatamorgana yang saling menghancurkan. Mereka pun berjatuhan ke dalam neraka. Kemudian orang-orang Kristen dipanggil. Mereka ditanya: Apa yang dahulu kalian sembah? Mereka menjawab: Kami menyembah Isa Almasih anak Allah. Dikatakan kepada mereka: Kalian salah! Allah tidak menjadikan seorang pun sebagai sahabat atau anak. Apa yang kalian inginkan? Mereka menjawab: Kami haus ya Tuhan, berilah kami minum. Lalu ditunjukkan pada mereka: Kenapa kalian tidak datang ke sana? Mereka digiring ke neraka Jahanam, seolah-olah neraka itu fatamorgana yang saling menghancurkan. Mereka pun berguguran ke dalam neraka. Ketika yang tinggal hanya orang-orang yang dahulu menyembah Allah Taala (yang baik dan yang jahat), maka Allah datang kepada mereka dalam bentuk yang lebih rendah daripada bentuk yang mereka ketahui. Dia berfirman: Apa yang kalian tunggu? Setiap umat mengikuti apa yang dahulu disembah. Mereka mengucapkan: Ya Tuhan kami, di dunia kami memisahkan diri dari orang-orang yang sebenarnya sangat kami butuhkan (untuk membantu kehidupan di dunia) dan kami tidak mau berkawan dengan mereka (karena menyimpang dari jalan yang digariskan oleh agama). Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian! Mereka mengucap: Kami mohon perlindungan kepada Allah darimu. Kami tidak akan menyekutukan Allah dengan apapun (ini diucapkan dua atau tiga kali), sampai sebagian mereka hampir-hampir berubah (berbalik dari kebenaran, karena cobaan berat yang berlaku saat itu). Allah berfirman: Apakah antara kalian dan Dia ada tanda-tanda, sehingga dengan demikian kalian dapat mengenal-Nya? Mereka menjawab: Ya, ada. Lalu disingkapkanlah keadaan yang mengerikan itu. Setiap orang yang hendak bersujud kepada Allah dengan keinginan sendiri, pasti mendapat izin Allah. Sedangkan orang yang akan bersujud karena takut atau pamer, tentu Allah menjadikan punggungnya menyatu (sehingga tidak dapat sujud). Setiap kali hendak sujud, ia terjungkal pada tengkuknya. Kemudian mereka mengangkat kepala mereka, sementara itu Allah telah berganti rupa dalam bentuk yang mereka lihat pertama kali. Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian. Mereka menyahut: Engkau Tuhan kami. Kemudian suatu jembatan dibentangkan di atas neraka Jahanam dan syafaat diperbolehkan. Mereka berkata: Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah. Ada yang bertanya: Ya Rasulullah, apakah jembatan itu? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tempat berpijak yang licin (menggelincirkan). Padanya terdapat besi berkait dan besi berduri. Di Najed ada tumbuhan berduri yang disebut Sakdan. Seperti itulah besi-besi berkaitnya. Orang-orang mukmin melewati jembatan tersebut ada yang secepat kejapan mata, ada yang seperti kilat, seperti angin, seperti burung, seperti kuda atau unta yang kencang larinya. Mereka terbagi menjadi tiga kelompok, golongan selamat sama sekali, golongan yang terkoyak-koyak tapi dapat bebas dan golongan yang terjerumus ke dalam neraka Jahanam. Pada saat orang-orang mukmin telah terbebas dari neraka, maka demi Zat yang menguasai diriku, tidak ada orang yang sangat menaruh perhatian dalam meraih kebenaran, melebihi orang-orang mukmin yang mencari kebenaran kepada Allah demi kepentingan saudara-saudara mereka yang masih berada di neraka. Mereka berkata: Wahai Tuhan kami, mereka dahulu berpuasa bersama kami, salat dan beribadah haji. Lalu difirmankan kepada mereka: Keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal. Maka wajah mereka diharamkan atas neraka. Mereka mengeluarkan banyak orang dari neraka. Ada yang sudah terbakar hingga separuh betisnya dan ada yang sudah sampai ke lututnya. Orang-orang mukmin itu berkata: Ya Tuhan kami, di dalam neraka tidak ada lagi seorang pun yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan meski hanya seberat dinar. Keluarkanlah. Kemudian mereka dapat mengeluarkan banyak orang. Lalu mereka berkata: Ya Tuhan kami! Kami tidak tahu apakah di neraka masih ada orang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan maski hanya seberat setengah dinar, keluarkanlah. Mereka dapat mengeluarkan lagi banyak orang. Setelah itu mereka berkata: Ya Tuhan kami! Kami tidak tahu, apakah di sana masih ada seseorang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di dalam hatinya terdapat kebaikan meski hanya seberat atom, keluarkanlah. Lagi-lagi mereka dapat mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata: Ya Tuhan kami. Kami tidak tahu apakah di sana masih ada pemilik kebaikan. Abu Said Al-Khudri berkata: Jika kalian tidak mempercayaiku mengenai hadis ini, maka bacalah firman Allah: Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar atom. Dan jika ada kebaikan sebesar atom, niscaya Allah akan melipat-gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. Allah Taala berfirman: Para malaikat telah memohon syafaat, para nabi telah memohon syafaat dan orang-orang mukmin juga telah memohon syafaat. Yang tinggal hanyalah Zat yang Maha Penyayang di antara semua yang penyayang. Lalu Allah mengambil dari neraka dan mengeluarkan dari sana sekelompok orang yang sama sekali tidak pernah beramal baik. (Saat itu) mereka telah menjadi arang hitam. Mereka dilempar ke sebuah sungai dekat mulut surga, yang disebut Sungai Kehidupan. Kemudian mereka keluar seperti tumbuhan kecil keluar dari lumpur banjir. Bukankah kalian sering melihat tumbuhan kecil di sela-sela batu atau pohon, di mana bagian yang terkena sinar matahari akan berwarna sedikit kuning dan hijau, sedangkan yang berada di keteduhan menjadi putih? Para sahabat menyela: Seolah-olah baginda dahulu pernah menggembala di dusun. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam meneruskan: Lalu mereka keluar bagaikan mutia Shallallahu 'alaihi wa sallam Di leher mereka ada kalung, sehingga para ahli surga dapat mengenali mereka. Mereka adalah orang-orang yang dibebaskan Allah, yang dimasukkan oleh Allah ke dalam surga, tanpa amal yang mereka kerjakan dan tanpa kebaikan yang mereka lakukan. Kemudian Allah berfirman: Masuklah kalian ke dalam surga. Apapun yang kalian lihat, itu adalah untuk kalian. Mereka berkata: Ya Tuhan kami, Engkau telah memberi kami pemberian yang belum pernah Engkau berikan kepada seorang pun di antara orang-orang di seluruh alam. Allah berfirman: Di sisiku ada pemberian untuk kalian yang lebih baik daripada pemberian ini. Mereka berkata: Ya Tuhan kami, apa lagi yang lebih baik daripada pemberian ini? Allah berfirman: Rida-Ku, sehingga Aku tidak akan murka kepada kalian sesudah itu, selamanya
Hadits qudsi, mutawatir
Nomor: 269
Sumber:
Dibuat oleh SalafiDB
Yahudi- Tamu
Similar topics
» Nabi Muhammad adalah Orang yang paling kafir terhadap Allahnya
» Tuduhan-tuduhan sekaligus alasan-alasan kebencian Muhammad Terhadap Yahudi dan Kafir
» Kumpulan Hadis Aneh!!
» Negara2 Islam sedang porak poranda oleh pembunuhan sesama Muslim. Aparat keamanan Suriah tewaskan 14 demonstran
» Muhammad suka mengintip pasangan yang sedang bersetubuh dan memakai pakaian yang beraroma air maninya sendiri saat salat
» Tuduhan-tuduhan sekaligus alasan-alasan kebencian Muhammad Terhadap Yahudi dan Kafir
» Kumpulan Hadis Aneh!!
» Negara2 Islam sedang porak poranda oleh pembunuhan sesama Muslim. Aparat keamanan Suriah tewaskan 14 demonstran
» Muhammad suka mengintip pasangan yang sedang bersetubuh dan memakai pakaian yang beraroma air maninya sendiri saat salat
:: Debat Islam :: Hadis
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik