Login
Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am
» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am
» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm
» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm
» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm
» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm
» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm
» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm
Most active topics
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of on your social bookmarking website
Pencarian
Most Viewed Topics
Statistics
Total 40 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah tutunkasep
Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user |
User Yang Sedang Online
Total 3 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 3 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 101 pada Fri Nov 15, 2024 3:57 am
Muhammad adalah Nabi yang Memperkosa Safiyah!!!!
:: Mengenal Islam :: Artikel
Halaman 1 dari 1
Muhammad adalah Nabi yang Memperkosa Safiyah!!!!
Amir adalah salah satu dari sekian banyak orang Muslim yang menyurati saya, menantang saya berdebat. Saya mengatakan padanya bahwa saya hanya mau berdebat dengan para sarjana ternama, atau dengan orang-orang yang telah membaca buku saya. Amir setuju untuk membaca buku saya. Saya mengirimkannya edisi yang ke-4 dalam bentuk PDF. Setelah membacanya, nampaknya Amir telah meninggalkan Islam, atau sedang memikirkan untuk melakukannya. (lihat: about ). Tidak seorang pun yang membaca buku saya masih tetap percaya kepada Islam.
Kebanyakan orang Muslim yang menerima buku saya tidak pernah lagi menyurati saya. Saya yakin mereka menjadi takut dan kemudian mereka berhenti membacanya. Ada pula yang mengumpulkan keberanian untuk membacanya sampai selesai. Amir adalah salah satunya.
Ia mengajukan beberapa pertanyaan pada saya. Pada dasarnya ia ingin agar saya menjawab kritik yang tidak benar mengenai saya yang dilontarkan oleh Bassam Zawadi. Sejauh ini saya telah mengabaikan Zawadi karena sebenarnya artikel-artikelnya mengkriminalkan Muhammad dan mengkonfirmasi apa yang saya katakan. Namun demikian, bagi orang-orang yang tidak dapat melihatnya saya mengkhususkan diri dalam beberapa bulan berikut untuk meresponi Zawadi.
Berikut ini adalah surat Amir dan jawaban saya atas pertanyaannya yang pertama. Ini soal Safiyah, perempuan Yahudi yang menjadi istri Muhammad. (lihat di: “Safiyah, the Jewish wife of Muhammad”). Kisahnya ada disini: here.
Halo Bpk. Ali Sina.
Sejujurnya saya hanya dapat mengatakan pada anda: YA buku anda telah menggoyahkan iman saya yang kecil dan dangkal kepada Islam. Jadi sekarang yang saya inginkan adalah agar anda memberikan pada saya tanggapan anda, satu demi satu, atas argumen-argumen berikut ini, yang disampaikan oleh orang-orang yang mempunyai pengetahuan yang lebih banyak dan mendalam mengenai Islam, untuk setiap masukan, seperti yang telah anda janjikan, dan membawa saya benar-benar meninggalkan Islam, ATAU membiarkan saya tetap dalam keraguan dan hidup yang menyedihkan yang akan membuat saya berkonfrontasi dengan pikiran saya, keluarga dan masyarakat. Namun Pak Sina, saya mendesak anda untuk melakukan permintaan saya yang pertama.
Tuduhan No.1
“Seorang Pemerkosa”
Menarik sekali bila memperhatikan bahwa menurut Ali Sina orang yang “diperkosa” adalah Safiyyah, salah seorang istri Nabi Suci. Kita tidak perlu menanggapi klaim-klaim bodoh seperti itu, yang perlu kita lakukan adalah membahas hal-hal yang lebih penting. Namun, jika ada orang yang berminat untuk mengetahui tentang Safiyyah silahkan membaca artikel yang luar biasa ini yang ditulis oleh Saudara Bassam Zawadi:
Dalam tanggapan ini, Basam Zawadi mengutip berbagai hadith untuk membuktikan tidaklah adil jika mengatakan bahwa pernikahan Muhammad dengan Safiyah adalah perkosaan dan bahwa sesungguhnya wanita itu mencintainya. Inilah yang ditulisnya.
Zayd ibn Aslam mengatakan, “Ketika Nabi sakit parah dan berada di ujung ajalnya, istri-istrinya berkumpul di sekelilingnya. Safiyyah bint Huyayyay mengatakan, ‘Wahai Utusan Allah, demi Allah, saya ingin menggantikan tempatmu.’ Mendengar perkataannya itu, istri-istri Nabi mengedipkan mata padanya. Nabi melihat mereka dan berkata, ‘Cucilah mulut kalian’. Mereka berkata, ‘Untuk apa, Utusan Allah?’ Ia berkata, ‘Karena kalian mengedipkan mata padanya, demi Allah, ia mengatakan kebenaran’”. (Ibn Sa’d, Tabaqat, vol. 8, h.101, terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.175)
Agar dapat memahami dinamika situasi tersebut, kita harus melihat melampaui kata-kata yang tertera dalam hadith. Setiap episode atau hadith, yang diisolir, hanya bermakna sedikit. Hanya jika kita menyatukan semuanya, seperti potongan-potongan teka-teki gambar, barulah gambar yang sebenarnya akan kelihatan. Safiyah adalah seorang tawanan. Ayahnya dan pamannya dipenggal, dan suaminya disiksa sampai mati. Semua saudara laki-lakinya dan kerabat pria dibantai dan semua kerabatnya yang perempuan diperbudak oleh orang Muslim. tinggallah ia sendirian. Ia terperangkap ditengah-tengah musuh.
Apakah masuk akal jika orang dalam situasi seperti itu mencintai orang yang menangkapnya dan membunuh orang-orang yang dikasihinya? Tentu saja tidak!
Sains telah mengalami kemajuan di segala bidang termasuk psikologi. Banyak teka-teki yang membingungkan orang selama berabad-abad, terutama mengenai Muhammad dan kehidupannya, kini dapat dijelaskan melalui penemuan-penemuan dalam psikologi. Buku saya, “Memahami Muhammad” adalah sebuah psikoanalisa mengenai Muhammad. Sejauh yang saya ketahui, ini adalah buku pertama yang membahas subyek ini.
Jawaban atas pertanyaan ini ada dalam bab 8 edisi kelima buku saya. Anda, Amir, membaca edisi keempat. Jadi, saya akan menjelaskannya secara singkat.
Cameroon Hooker, seorang sosiopath (orang yang mempunyai masalah sosial), menculik Colleen Stan, seorang gadis berusia 20 tahun, dan menyembunyikannya dalam sebuah kotak menyerupai peti mati di bawah tempat tidurnya selama 7 tahun. Setelah ia berhasil melarikan diri, ia tidak melaporkan Hooker kepada pihak berwajib. Pria itu ditangkap setelah istrinya mengakui perbuatan suaminya kepada seorang pastor, yang kemudian menasehatinya agar melapor kepada polisi.
Selama persidangan terhadap Hooker, Colleen tidak bersikap kooperatif. Bahkan keadaan menjadi lebih buruk ketika pengacara si terdakwa menunjukkan sebuah surat cinta yang ditulis Coleen kepada Hooker.
Kenyataan-kenyataan yang ada sangat jelas. Coleen telah diculik, hidupnya terancam dan ia dikurung dalam sebuah kotak selama tujuh tahun.
Lalu mengapa ia tidak bersikap kooperatif dengan para penuntut umum? Surat cinta itu soal apa lagi? Para Juri tidak dapat menghukum Hooker karena Coleen nampaknya tidak menderita oleh karena apa yang telah dialaminya. Teka-teki yang rumit ini kemudian dipecahkan oleh seorang psikolog yang menjelaskan bahwa dalam masa yang sulit, seringkali orang yang ditawan kemudian merasa cinta dan tumbuh kesetiaan kepada orang yang telah menangkapnya. Ini disebut sebagai Sindrom Stockholm.
Coleen Stan disekap selama beberapa tahun dalam kotak ini, yang disembunyikan di bawah tempat tidur Hooker
Ini disebut mekanisme menyesuaikan diri. Hooker kemudian dihukum seumur hidup dan tidak mendapat kesempatan untuk bebas bersyarat.
Hanya dengan bantuan pemahaman baru ini, mengenai psikologi manusia, kita dapat mengerti ekspresi aneh cinta Safiyah terhadap orang yang telah membunuh sanak keluarganya yang dikasihinya.
Zawadi melanjutkan,
“Inilah Umm al-Mu’minin, Safiyyah, mengenang saat-saat ia membenci Nabi karena telah membunuh ayahnya dan mantan suaminya. Nabi meminta maaf kepadanya dan berkata, “Ayahmu memerintahkan orang-orang Arab untuk memerangiku dan telah melakukan tindakan yang keji”, ia memohon maaf sedemikian rupa sehingga Safiyyah membuang kepahitannya terhadap Nabi. (Al-Bayhaqi, Dala’il an-Nubuwwah, vol. 4, h. 230, Terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.166)
Apakah ini masuk akal? Muhammad membantai ayahnya dan suaminya, lalu kemudian membenarkan tindakan-tindakannya itu, dan seperti yang dikatakan Zawadi, ia meminta maaf (padahal sebenarnya tidak) lalu wanita itu memaafkannya? Saya tidak tahu persis apa yang sedang ditutup-tutup Zawadi, (walau sebenarnya saya tahu. Otaknya dipenuhi dengan Islam), tapi argumennya tidak masuk akal. Anda membunuh ayah dan suami seseorang serta seluruh anggota keluarganya, kemudian anda menjelaskan mengapa anda harus melakukannya, lalu kemudian orang itu memaafkan anda? Cara berpikir seperti inilah yang membuat orang Muslim percaya pada absurditas apapun. Jika orang Muslim menggunakan sedikit saja akal sehat, mereka akan meninggalkan Islam.
Ya, memang benar pertama-tama Safiyyah sangat marah pada Nabi namun kemudian ia mengampuninya. Ini terjadi terutama berkaitan dengan kenyataan bahwa ia selalu memandang Muhammad sebagai seorang Nabi.
Saffiyah berkata, “Aku adalah anak kesayangan ayah dan pamanku. Ketika Utusan Allah datang ke Medinah dan tinggal di Quba, orang-tuaku pergi menemuinya pada malam hari dan ketika mereka terlihat sangat gelisah dan letih aku menyambut mereka dengan riang. Namun aku terkejut karena tidak seorangpun dari mereka melihatku. Mereka sangat berduka sampai-sampai mereka tidak menyadari kehadiranku. Aku mendengar pamanku, Abu Yasir, berkata kepada ayahku, ‘Benarkah dia orangnya?’ Ia berkata, ‘Demi Allah, iya’. Pamanku berkata: ‘Dapatkah engkau mengenalinya dan mengkonfirmasi hal ini?’ Ia berkata, ‘Ya’. Pamanku berkata, ‘apa yang kau rasakan mengenai dia?’ Ia berkata, ‘Demi Allah, aku akan menjadi musuhnya seumur hidupku’” (Ibn Hisham, As-Sirah an-Nabawiyyah, vol. 2, h. 257-258, Terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.162).
Cerita di atas menggambarkan kewaspadaan dan kecerdasan Safiyyah. Cerita itu juga menunjukkan bahwa orang Yahudi telah mengetahui kenabian Nabi, dan mengenalnya sebaik mereka mengenal anak-anak mereka. Namun demikian, mereka mempunyai rasa benci dan kepahitan kepada Islam dan kepada Nabi. Tambahan lagi, cerita itu menunjukkan adanya permusuhan dan kebencian besar yang dirasakan Bani Huyayy terhadap Utusan Allah. Safiyyah tidak mewarisi apapun dari ayahnya karena Allah telah mempersiapkan hatinya untuk Islam dan menyiapkan jiwanya untuk iman. (Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.162-163).
Hadith ini memperlihatkan pikiran sakit orang-orang Muslim, seperti yang telah berulangkali saya katakan dan tunjukkan dalam buku saya, mereka mewarisi ketidakwarasan nabi mereka.
Orang-orang yang narsistik mengalami delusi bahwa semua orang mengetahui kehebatan mereka dan jika ada orang yang menentang mereka, itu karena iri hati. Hadith di atas adalah satu contoh pikiran narsistik orang Muslim.
Bagaimana kita dapat diyakinkan bahwa seseorang adalah utusan Tuhan memutuskan untuk menolaknya dengan keras? Apakah ini benar-benar masuk akal? Tidak. Tidak bagi orang yang normal. Tapi dapat masuk akal bagi orang yang narsistik. Narsisme adalah sebuah gangguan mental. Fungsi otak mengalami gangguan. Orang yang narsistik mengalami gangguan untuk memahami realita.
Orang meyakini bahwa mereka benar dan siapa yang tidak sepakat dengan mereka adalah sesat. Bukan sebaliknya. Bagaimana bisa ada orang yang punya argumen sebodoh itu?
Lebih jauh lagi, bagaimana orang Yahudi di Medinah dapat mengetahui bahwa Muhammad adalah Mesias yang mereka harapkan kedatangan-Nya? Bukti apa yang dapat mereka lihat? Mengapa bukti itu sekarang tidak ada lagi?
Orang Muslim mengklaim bahwa Muhammad disebutkan dalam Kidung Agung 5:15 dalam Alkitab. Silahkan membaca tanggapan saya dalam: read my response untuk melihat ketidakwarasan pikiran mereka. Muhammad tidak pernah disebutkan sama sekali dalam Alkitab. Tidak ada bukti apapun mengenai dia dalam kitab suci apapun yang datang sebelum dia. Jadi bagaimana ayah dan paman Safiyyah dapat mengetahui bahwa Muhammad adalah “dia”? Kecuali mereka menganggapnya sebagai Iblis. Ada banyak indikasi dalam Alkitab yang menunjukkan Muhammad adalah Iblis, namun tidak satupun yang dapat membuat kita percaya bahwa ia disebutkan dalam kitab itu sebagai orang yang dijanjikan bagi orang Yahudi.
Siapapun yang percaya pada kebohongan ini pasti kurang kecerdasannya. Orang Muslim sangat membenci Baha’u’llah. Akankah mereka menolak untuk percaya setelah mereka yakin bahwa Baha’u’llah adalah seorang utusan Tuhan? Tentu saja tidak! Argumen seperti ini bertentangan dengan akal. Hanya orang Muslim yang dapat mempercayai absurditas bohong ini. Tunjukkanlah pada saya satu orang Muslim yang menerima Baha’u’’llah sebagai seorang nabi yang sejati dan tidak percaya kepadanya? Ini mustahil. Inilah argumen terbodoh yang dapat dibuat orang.
Tragedinya bukanlah bahwa Islam adalah sebuah kebohongan, namun kenyataan bahwa Islam telah merusak otak para pengikutnya hingga pada tingkat dimana mereka tidak dapat lagi berpikir secara rasional. Mereka melihat segala sesuatunya buram. Bagi mereka realita sudah terganggu. Jika anda adalah seorang Muslim anda tinggal dalam dunia cermin yang berlekak-lekuk. Anda melihat dunia ini rusak dan berubah bentuk karena ditekuk disana-sini. Jika anda keluar dari Islam, anda akan mulai melihat segala sesuatunya dalam dimensi yang sebenarnya. Bukan hanya opini anda yang berubah, keseluruhan “weltanschauung” anda, orientasi kognitif fundamental anda berubah.
Orang Muslim percaya bahawa semua orang telah yakin bahwa Islam itu benar dan alasan mengapa mereka bukan orang Muslim adalah karena mereka iri hati, atau hatinya berpenyakitan. Mereka tidak merasa perlu untuk membuktikan klaim Islam. Bagi mereka, itu tidak dibutuhkan, karena sudah sejelas matahari. Jika anda tidak melihatnya, itu karena anda tidak ingin melihatnya. Sebagai akibatnya, siapapun yang tidak sepakat dengan Islam akan direndahkan martabatnya sebagai manusia dan dipandang sebagai sekutu setan. Oleh karena itu, merampas hak azasi manusia adalah tindakan yang mereka benarkan.
Zawadi mengutip situs Islam lainnya. Lihat di quotes another Islamic site
“nabi yang datang berikutnya dan yang terakhir secara akurat ditulis dalam Taurat, yang juga memuat tanda-tanda yang mudah dikenali orang Yahudi”, tetapi orang Yahudi menolaknya karena ia adalah seorang Arab sedangkan mereka mengharapkan seorang Yahudi.
Nah, tunjukkanlah pada kami dimana? Di bagian mana dalam Taurat, Muhammad diceritakan dengan sangat akurat sehingga orang dapat mengenalinya dengan mudah?
Islam dibangun di atas fondasi kebohongan. Klaim ini, seperti halnya semua klaim orang Muslim lainnya, adalah sebuah kebohongan. Ketika Muhammad berkata bahwa ia disebutkan dalam Alkitab, para pengikutnya yang masa bodoh tidak mempunyai Alkitab untuk mereka baca dan verifikasi. Mereka mempercayai begitu saja apa yang dikatakan pada mereka. Pada masa kini semua orang mempunyai akses kepada Alkitab. Bahkan Alkitab sudah online. Tunjukkanlah pada kami dimana Muhammad disebutkan? Dasar tidak punya malu! Jika anda berpikir kehormatanmu dapat dipulihkan dengan cara anda membunuh putrimu sendiri, maka pasti anda tidak merasa malu kalau berbohong.
Karakter Safiyyah
Ini menunjukkan betapa Safiyyah adalah seorang yang sangat bertaqwa kepada Allah.
Abd Allah ibn Ubaydah berkata, “Sekelompok orang berkumpul di kamar Safiyyah, salah seorang istri Nabi. Mereka mengingat Allah, membaca Qur’an dan bersujud. Safiyyah memanggil mereka dan berkata, ‘Kamu bersujud dan membaca Qur’an tapi mengapa kamu tidak meratap (karena takut akan Allah)?” (Abu Nu’aym al Asbahani, Hilyat al-Awliya‘, vol. 2, h. 55, Dikutip dalam Muhammad Fathi Mus’ad,The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.177).
Tidak, ini tidak menunjukkan ketulusannya. Oleh karena episode ini terjadi setelah kematian Muhammad dan ia sudah tidak remaja lagi, besar kemungkinan ia telah pulih dari sindrom Stockholm yang dideritanya dan kemudian menjadi sarkastis. Obama mencium tangan Raja Saudi. Saya sarankan – lain kali Obama harus sujud dan mencium sepatu Raja. Apakah tindakan itu menunjukkan bahwa saya adalah orang yang setia mengabdi pada Raja Saudi? Akal sehat dan berpikir rasional sangat dibutuhkan orang Muslim.
Diambil dari:
Ia masih mengalami kesulitan-kesulitan setelah kematian Nabi. Suatu ketika budak perempuannya menemui Amir Al Muminin Umar dan bertanya, “Amir al Muminin! Safiyyah mencintai hari Sabbath dan tetap menjalin hubungan dengan orang-orang Yahudi!” Umar menanyai Safiyyah mengenai hal itu dan ia berkata, “Aku tidak mengasihi hari Sabbath lagi setelah Allah menggantikannya dengan hari Jumat untukku, dan aku hanya menjalin hubungan dengan dengan orang-orang Yahudi yang mempunyai hubungan kekerabatan denganku”. Ia menanyai budak perempuannya apa yang telah merasuknya sehingga ia berbohong kepada Umar dan gadis itu menjawab, “Setan!” Safiyyah berkata, “Pergilah, kamu sudah bebas”. Ini menunjukkan dan membuktikan bahwa Safiyyah tetap menjadi seorang Muslim yang setia bahkan setelah kematian Nabi.
Hadith ini memberi banyak informasi. Budak Safiyyah melihatnya melaksanakan Sabbath dan berhubungan dengan budak-budak Yahudi di Medinah. Gadis malang ini sendiri adalah seorang budak. Tuhan tahu trauma apa yang telah dialaminya. Mungkin ia ditangkap dari Iran atau Mesir. Kini ia mendapati dirinya dikelilingi oleh orang-orang jahat yang beranggapan ia najis. Ia melaporkan apa yang dilihatnya kepada Umar, boleh jadi dengan harapan ia akan mendapatkan sedikit kebaikan. Apa yang dapat dikatakan Safiyyah ketika ia diinterogasi? Dapatkah ia berdebat dengan Komandan Orang-orang Beriman, seorang pria yang dikenal gampang marah dan kejam dan mengatakan pada pria itu bahwa ia tidak percaya pada dusta-dusta Muhammad? Safiyyah harus menyembunyikan imannya demi keselamatan dirinya. Budak perempuan itu, yang kini menyadari bahwa perkataannya bertentangan dengan perkataan seorang Ummul Mo’menin, kuatir dan takut akan hidupnya dan menyalahkan Setan yang telah membuatnya melakukan hal ini. Setiap kisah adalah sebuah tragedi di dalam tragedi lainnya. semua orang adalah korban dan orang yang mengorbankan orang lain. Setan pasti bangga akan keberhasilannya ini.
Ketika kita membaca sebuah hadith kita juga akan ditolong untuk berpikir secara rasional. Kebenaran itu ada disana, tidak dalam kata-kata yang tertulis, namun dalam implikasi dari perkataan-perkataan itu. Untuk memahami hadith, bacalah apa yang tidak tertulis disana, bacalah yang tersirat.
Saya membaca Quran dan hadith, kitab-kitab yang sama yang dibaca orang Muslim. Namun, saya melihat apa yang tidak mereka lihat selama 1400 tahun. Itu karena saya tidak menelan semuanya mentah-mentah. Saya merenungkan dan menganalisanya juga. Semua orang dapat melakukannya. Penting sekali ketika kita membaca sebuah buku, apakah buku religius atau tidak, kita membacanya secara kritis.
Safiyyah menjalin hubungan yang hangat dan simpatik dengan semua anggota keluarga Nabi. Ia menghadiahkan Fatima az-Zahra perhiasan untuk menunjukkan kasihnya kepada Fatima, dan ia juga memberikan hadiah-hadiah kepada beberapa orang istri Nabi, yaitu perhiasan-perhiasannya yang dibawanya dari Khaybar. (Ibn Sa’d, Tabaqat, vol.8, h.100, %3
Kebanyakan orang Muslim yang menerima buku saya tidak pernah lagi menyurati saya. Saya yakin mereka menjadi takut dan kemudian mereka berhenti membacanya. Ada pula yang mengumpulkan keberanian untuk membacanya sampai selesai. Amir adalah salah satunya.
Ia mengajukan beberapa pertanyaan pada saya. Pada dasarnya ia ingin agar saya menjawab kritik yang tidak benar mengenai saya yang dilontarkan oleh Bassam Zawadi. Sejauh ini saya telah mengabaikan Zawadi karena sebenarnya artikel-artikelnya mengkriminalkan Muhammad dan mengkonfirmasi apa yang saya katakan. Namun demikian, bagi orang-orang yang tidak dapat melihatnya saya mengkhususkan diri dalam beberapa bulan berikut untuk meresponi Zawadi.
Berikut ini adalah surat Amir dan jawaban saya atas pertanyaannya yang pertama. Ini soal Safiyah, perempuan Yahudi yang menjadi istri Muhammad. (lihat di: “Safiyah, the Jewish wife of Muhammad”). Kisahnya ada disini: here.
Halo Bpk. Ali Sina.
Sejujurnya saya hanya dapat mengatakan pada anda: YA buku anda telah menggoyahkan iman saya yang kecil dan dangkal kepada Islam. Jadi sekarang yang saya inginkan adalah agar anda memberikan pada saya tanggapan anda, satu demi satu, atas argumen-argumen berikut ini, yang disampaikan oleh orang-orang yang mempunyai pengetahuan yang lebih banyak dan mendalam mengenai Islam, untuk setiap masukan, seperti yang telah anda janjikan, dan membawa saya benar-benar meninggalkan Islam, ATAU membiarkan saya tetap dalam keraguan dan hidup yang menyedihkan yang akan membuat saya berkonfrontasi dengan pikiran saya, keluarga dan masyarakat. Namun Pak Sina, saya mendesak anda untuk melakukan permintaan saya yang pertama.
Tuduhan No.1
“Seorang Pemerkosa”
Menarik sekali bila memperhatikan bahwa menurut Ali Sina orang yang “diperkosa” adalah Safiyyah, salah seorang istri Nabi Suci. Kita tidak perlu menanggapi klaim-klaim bodoh seperti itu, yang perlu kita lakukan adalah membahas hal-hal yang lebih penting. Namun, jika ada orang yang berminat untuk mengetahui tentang Safiyyah silahkan membaca artikel yang luar biasa ini yang ditulis oleh Saudara Bassam Zawadi:
Dalam tanggapan ini, Basam Zawadi mengutip berbagai hadith untuk membuktikan tidaklah adil jika mengatakan bahwa pernikahan Muhammad dengan Safiyah adalah perkosaan dan bahwa sesungguhnya wanita itu mencintainya. Inilah yang ditulisnya.
Zayd ibn Aslam mengatakan, “Ketika Nabi sakit parah dan berada di ujung ajalnya, istri-istrinya berkumpul di sekelilingnya. Safiyyah bint Huyayyay mengatakan, ‘Wahai Utusan Allah, demi Allah, saya ingin menggantikan tempatmu.’ Mendengar perkataannya itu, istri-istri Nabi mengedipkan mata padanya. Nabi melihat mereka dan berkata, ‘Cucilah mulut kalian’. Mereka berkata, ‘Untuk apa, Utusan Allah?’ Ia berkata, ‘Karena kalian mengedipkan mata padanya, demi Allah, ia mengatakan kebenaran’”. (Ibn Sa’d, Tabaqat, vol. 8, h.101, terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.175)
Agar dapat memahami dinamika situasi tersebut, kita harus melihat melampaui kata-kata yang tertera dalam hadith. Setiap episode atau hadith, yang diisolir, hanya bermakna sedikit. Hanya jika kita menyatukan semuanya, seperti potongan-potongan teka-teki gambar, barulah gambar yang sebenarnya akan kelihatan. Safiyah adalah seorang tawanan. Ayahnya dan pamannya dipenggal, dan suaminya disiksa sampai mati. Semua saudara laki-lakinya dan kerabat pria dibantai dan semua kerabatnya yang perempuan diperbudak oleh orang Muslim. tinggallah ia sendirian. Ia terperangkap ditengah-tengah musuh.
Apakah masuk akal jika orang dalam situasi seperti itu mencintai orang yang menangkapnya dan membunuh orang-orang yang dikasihinya? Tentu saja tidak!
Sains telah mengalami kemajuan di segala bidang termasuk psikologi. Banyak teka-teki yang membingungkan orang selama berabad-abad, terutama mengenai Muhammad dan kehidupannya, kini dapat dijelaskan melalui penemuan-penemuan dalam psikologi. Buku saya, “Memahami Muhammad” adalah sebuah psikoanalisa mengenai Muhammad. Sejauh yang saya ketahui, ini adalah buku pertama yang membahas subyek ini.
Jawaban atas pertanyaan ini ada dalam bab 8 edisi kelima buku saya. Anda, Amir, membaca edisi keempat. Jadi, saya akan menjelaskannya secara singkat.
Cameroon Hooker, seorang sosiopath (orang yang mempunyai masalah sosial), menculik Colleen Stan, seorang gadis berusia 20 tahun, dan menyembunyikannya dalam sebuah kotak menyerupai peti mati di bawah tempat tidurnya selama 7 tahun. Setelah ia berhasil melarikan diri, ia tidak melaporkan Hooker kepada pihak berwajib. Pria itu ditangkap setelah istrinya mengakui perbuatan suaminya kepada seorang pastor, yang kemudian menasehatinya agar melapor kepada polisi.
Selama persidangan terhadap Hooker, Colleen tidak bersikap kooperatif. Bahkan keadaan menjadi lebih buruk ketika pengacara si terdakwa menunjukkan sebuah surat cinta yang ditulis Coleen kepada Hooker.
Kenyataan-kenyataan yang ada sangat jelas. Coleen telah diculik, hidupnya terancam dan ia dikurung dalam sebuah kotak selama tujuh tahun.
Lalu mengapa ia tidak bersikap kooperatif dengan para penuntut umum? Surat cinta itu soal apa lagi? Para Juri tidak dapat menghukum Hooker karena Coleen nampaknya tidak menderita oleh karena apa yang telah dialaminya. Teka-teki yang rumit ini kemudian dipecahkan oleh seorang psikolog yang menjelaskan bahwa dalam masa yang sulit, seringkali orang yang ditawan kemudian merasa cinta dan tumbuh kesetiaan kepada orang yang telah menangkapnya. Ini disebut sebagai Sindrom Stockholm.
Coleen Stan disekap selama beberapa tahun dalam kotak ini, yang disembunyikan di bawah tempat tidur Hooker
Ini disebut mekanisme menyesuaikan diri. Hooker kemudian dihukum seumur hidup dan tidak mendapat kesempatan untuk bebas bersyarat.
Hanya dengan bantuan pemahaman baru ini, mengenai psikologi manusia, kita dapat mengerti ekspresi aneh cinta Safiyah terhadap orang yang telah membunuh sanak keluarganya yang dikasihinya.
Zawadi melanjutkan,
“Inilah Umm al-Mu’minin, Safiyyah, mengenang saat-saat ia membenci Nabi karena telah membunuh ayahnya dan mantan suaminya. Nabi meminta maaf kepadanya dan berkata, “Ayahmu memerintahkan orang-orang Arab untuk memerangiku dan telah melakukan tindakan yang keji”, ia memohon maaf sedemikian rupa sehingga Safiyyah membuang kepahitannya terhadap Nabi. (Al-Bayhaqi, Dala’il an-Nubuwwah, vol. 4, h. 230, Terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.166)
Apakah ini masuk akal? Muhammad membantai ayahnya dan suaminya, lalu kemudian membenarkan tindakan-tindakannya itu, dan seperti yang dikatakan Zawadi, ia meminta maaf (padahal sebenarnya tidak) lalu wanita itu memaafkannya? Saya tidak tahu persis apa yang sedang ditutup-tutup Zawadi, (walau sebenarnya saya tahu. Otaknya dipenuhi dengan Islam), tapi argumennya tidak masuk akal. Anda membunuh ayah dan suami seseorang serta seluruh anggota keluarganya, kemudian anda menjelaskan mengapa anda harus melakukannya, lalu kemudian orang itu memaafkan anda? Cara berpikir seperti inilah yang membuat orang Muslim percaya pada absurditas apapun. Jika orang Muslim menggunakan sedikit saja akal sehat, mereka akan meninggalkan Islam.
Ya, memang benar pertama-tama Safiyyah sangat marah pada Nabi namun kemudian ia mengampuninya. Ini terjadi terutama berkaitan dengan kenyataan bahwa ia selalu memandang Muhammad sebagai seorang Nabi.
Saffiyah berkata, “Aku adalah anak kesayangan ayah dan pamanku. Ketika Utusan Allah datang ke Medinah dan tinggal di Quba, orang-tuaku pergi menemuinya pada malam hari dan ketika mereka terlihat sangat gelisah dan letih aku menyambut mereka dengan riang. Namun aku terkejut karena tidak seorangpun dari mereka melihatku. Mereka sangat berduka sampai-sampai mereka tidak menyadari kehadiranku. Aku mendengar pamanku, Abu Yasir, berkata kepada ayahku, ‘Benarkah dia orangnya?’ Ia berkata, ‘Demi Allah, iya’. Pamanku berkata: ‘Dapatkah engkau mengenalinya dan mengkonfirmasi hal ini?’ Ia berkata, ‘Ya’. Pamanku berkata, ‘apa yang kau rasakan mengenai dia?’ Ia berkata, ‘Demi Allah, aku akan menjadi musuhnya seumur hidupku’” (Ibn Hisham, As-Sirah an-Nabawiyyah, vol. 2, h. 257-258, Terdapat dalam Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.162).
Cerita di atas menggambarkan kewaspadaan dan kecerdasan Safiyyah. Cerita itu juga menunjukkan bahwa orang Yahudi telah mengetahui kenabian Nabi, dan mengenalnya sebaik mereka mengenal anak-anak mereka. Namun demikian, mereka mempunyai rasa benci dan kepahitan kepada Islam dan kepada Nabi. Tambahan lagi, cerita itu menunjukkan adanya permusuhan dan kebencian besar yang dirasakan Bani Huyayy terhadap Utusan Allah. Safiyyah tidak mewarisi apapun dari ayahnya karena Allah telah mempersiapkan hatinya untuk Islam dan menyiapkan jiwanya untuk iman. (Muhammad Fathi Mus’ad, The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.162-163).
Hadith ini memperlihatkan pikiran sakit orang-orang Muslim, seperti yang telah berulangkali saya katakan dan tunjukkan dalam buku saya, mereka mewarisi ketidakwarasan nabi mereka.
Orang-orang yang narsistik mengalami delusi bahwa semua orang mengetahui kehebatan mereka dan jika ada orang yang menentang mereka, itu karena iri hati. Hadith di atas adalah satu contoh pikiran narsistik orang Muslim.
Bagaimana kita dapat diyakinkan bahwa seseorang adalah utusan Tuhan memutuskan untuk menolaknya dengan keras? Apakah ini benar-benar masuk akal? Tidak. Tidak bagi orang yang normal. Tapi dapat masuk akal bagi orang yang narsistik. Narsisme adalah sebuah gangguan mental. Fungsi otak mengalami gangguan. Orang yang narsistik mengalami gangguan untuk memahami realita.
Orang meyakini bahwa mereka benar dan siapa yang tidak sepakat dengan mereka adalah sesat. Bukan sebaliknya. Bagaimana bisa ada orang yang punya argumen sebodoh itu?
Lebih jauh lagi, bagaimana orang Yahudi di Medinah dapat mengetahui bahwa Muhammad adalah Mesias yang mereka harapkan kedatangan-Nya? Bukti apa yang dapat mereka lihat? Mengapa bukti itu sekarang tidak ada lagi?
Orang Muslim mengklaim bahwa Muhammad disebutkan dalam Kidung Agung 5:15 dalam Alkitab. Silahkan membaca tanggapan saya dalam: read my response untuk melihat ketidakwarasan pikiran mereka. Muhammad tidak pernah disebutkan sama sekali dalam Alkitab. Tidak ada bukti apapun mengenai dia dalam kitab suci apapun yang datang sebelum dia. Jadi bagaimana ayah dan paman Safiyyah dapat mengetahui bahwa Muhammad adalah “dia”? Kecuali mereka menganggapnya sebagai Iblis. Ada banyak indikasi dalam Alkitab yang menunjukkan Muhammad adalah Iblis, namun tidak satupun yang dapat membuat kita percaya bahwa ia disebutkan dalam kitab itu sebagai orang yang dijanjikan bagi orang Yahudi.
Siapapun yang percaya pada kebohongan ini pasti kurang kecerdasannya. Orang Muslim sangat membenci Baha’u’llah. Akankah mereka menolak untuk percaya setelah mereka yakin bahwa Baha’u’llah adalah seorang utusan Tuhan? Tentu saja tidak! Argumen seperti ini bertentangan dengan akal. Hanya orang Muslim yang dapat mempercayai absurditas bohong ini. Tunjukkanlah pada saya satu orang Muslim yang menerima Baha’u’’llah sebagai seorang nabi yang sejati dan tidak percaya kepadanya? Ini mustahil. Inilah argumen terbodoh yang dapat dibuat orang.
Tragedinya bukanlah bahwa Islam adalah sebuah kebohongan, namun kenyataan bahwa Islam telah merusak otak para pengikutnya hingga pada tingkat dimana mereka tidak dapat lagi berpikir secara rasional. Mereka melihat segala sesuatunya buram. Bagi mereka realita sudah terganggu. Jika anda adalah seorang Muslim anda tinggal dalam dunia cermin yang berlekak-lekuk. Anda melihat dunia ini rusak dan berubah bentuk karena ditekuk disana-sini. Jika anda keluar dari Islam, anda akan mulai melihat segala sesuatunya dalam dimensi yang sebenarnya. Bukan hanya opini anda yang berubah, keseluruhan “weltanschauung” anda, orientasi kognitif fundamental anda berubah.
Orang Muslim percaya bahawa semua orang telah yakin bahwa Islam itu benar dan alasan mengapa mereka bukan orang Muslim adalah karena mereka iri hati, atau hatinya berpenyakitan. Mereka tidak merasa perlu untuk membuktikan klaim Islam. Bagi mereka, itu tidak dibutuhkan, karena sudah sejelas matahari. Jika anda tidak melihatnya, itu karena anda tidak ingin melihatnya. Sebagai akibatnya, siapapun yang tidak sepakat dengan Islam akan direndahkan martabatnya sebagai manusia dan dipandang sebagai sekutu setan. Oleh karena itu, merampas hak azasi manusia adalah tindakan yang mereka benarkan.
Zawadi mengutip situs Islam lainnya. Lihat di quotes another Islamic site
“nabi yang datang berikutnya dan yang terakhir secara akurat ditulis dalam Taurat, yang juga memuat tanda-tanda yang mudah dikenali orang Yahudi”, tetapi orang Yahudi menolaknya karena ia adalah seorang Arab sedangkan mereka mengharapkan seorang Yahudi.
Nah, tunjukkanlah pada kami dimana? Di bagian mana dalam Taurat, Muhammad diceritakan dengan sangat akurat sehingga orang dapat mengenalinya dengan mudah?
Islam dibangun di atas fondasi kebohongan. Klaim ini, seperti halnya semua klaim orang Muslim lainnya, adalah sebuah kebohongan. Ketika Muhammad berkata bahwa ia disebutkan dalam Alkitab, para pengikutnya yang masa bodoh tidak mempunyai Alkitab untuk mereka baca dan verifikasi. Mereka mempercayai begitu saja apa yang dikatakan pada mereka. Pada masa kini semua orang mempunyai akses kepada Alkitab. Bahkan Alkitab sudah online. Tunjukkanlah pada kami dimana Muhammad disebutkan? Dasar tidak punya malu! Jika anda berpikir kehormatanmu dapat dipulihkan dengan cara anda membunuh putrimu sendiri, maka pasti anda tidak merasa malu kalau berbohong.
Karakter Safiyyah
Ini menunjukkan betapa Safiyyah adalah seorang yang sangat bertaqwa kepada Allah.
Abd Allah ibn Ubaydah berkata, “Sekelompok orang berkumpul di kamar Safiyyah, salah seorang istri Nabi. Mereka mengingat Allah, membaca Qur’an dan bersujud. Safiyyah memanggil mereka dan berkata, ‘Kamu bersujud dan membaca Qur’an tapi mengapa kamu tidak meratap (karena takut akan Allah)?” (Abu Nu’aym al Asbahani, Hilyat al-Awliya‘, vol. 2, h. 55, Dikutip dalam Muhammad Fathi Mus’ad,The Wives of the Prophet Muhammad: Their Strives and Their Lives, h.177).
Tidak, ini tidak menunjukkan ketulusannya. Oleh karena episode ini terjadi setelah kematian Muhammad dan ia sudah tidak remaja lagi, besar kemungkinan ia telah pulih dari sindrom Stockholm yang dideritanya dan kemudian menjadi sarkastis. Obama mencium tangan Raja Saudi. Saya sarankan – lain kali Obama harus sujud dan mencium sepatu Raja. Apakah tindakan itu menunjukkan bahwa saya adalah orang yang setia mengabdi pada Raja Saudi? Akal sehat dan berpikir rasional sangat dibutuhkan orang Muslim.
Diambil dari:
Ia masih mengalami kesulitan-kesulitan setelah kematian Nabi. Suatu ketika budak perempuannya menemui Amir Al Muminin Umar dan bertanya, “Amir al Muminin! Safiyyah mencintai hari Sabbath dan tetap menjalin hubungan dengan orang-orang Yahudi!” Umar menanyai Safiyyah mengenai hal itu dan ia berkata, “Aku tidak mengasihi hari Sabbath lagi setelah Allah menggantikannya dengan hari Jumat untukku, dan aku hanya menjalin hubungan dengan dengan orang-orang Yahudi yang mempunyai hubungan kekerabatan denganku”. Ia menanyai budak perempuannya apa yang telah merasuknya sehingga ia berbohong kepada Umar dan gadis itu menjawab, “Setan!” Safiyyah berkata, “Pergilah, kamu sudah bebas”. Ini menunjukkan dan membuktikan bahwa Safiyyah tetap menjadi seorang Muslim yang setia bahkan setelah kematian Nabi.
Hadith ini memberi banyak informasi. Budak Safiyyah melihatnya melaksanakan Sabbath dan berhubungan dengan budak-budak Yahudi di Medinah. Gadis malang ini sendiri adalah seorang budak. Tuhan tahu trauma apa yang telah dialaminya. Mungkin ia ditangkap dari Iran atau Mesir. Kini ia mendapati dirinya dikelilingi oleh orang-orang jahat yang beranggapan ia najis. Ia melaporkan apa yang dilihatnya kepada Umar, boleh jadi dengan harapan ia akan mendapatkan sedikit kebaikan. Apa yang dapat dikatakan Safiyyah ketika ia diinterogasi? Dapatkah ia berdebat dengan Komandan Orang-orang Beriman, seorang pria yang dikenal gampang marah dan kejam dan mengatakan pada pria itu bahwa ia tidak percaya pada dusta-dusta Muhammad? Safiyyah harus menyembunyikan imannya demi keselamatan dirinya. Budak perempuan itu, yang kini menyadari bahwa perkataannya bertentangan dengan perkataan seorang Ummul Mo’menin, kuatir dan takut akan hidupnya dan menyalahkan Setan yang telah membuatnya melakukan hal ini. Setiap kisah adalah sebuah tragedi di dalam tragedi lainnya. semua orang adalah korban dan orang yang mengorbankan orang lain. Setan pasti bangga akan keberhasilannya ini.
Ketika kita membaca sebuah hadith kita juga akan ditolong untuk berpikir secara rasional. Kebenaran itu ada disana, tidak dalam kata-kata yang tertulis, namun dalam implikasi dari perkataan-perkataan itu. Untuk memahami hadith, bacalah apa yang tidak tertulis disana, bacalah yang tersirat.
Saya membaca Quran dan hadith, kitab-kitab yang sama yang dibaca orang Muslim. Namun, saya melihat apa yang tidak mereka lihat selama 1400 tahun. Itu karena saya tidak menelan semuanya mentah-mentah. Saya merenungkan dan menganalisanya juga. Semua orang dapat melakukannya. Penting sekali ketika kita membaca sebuah buku, apakah buku religius atau tidak, kita membacanya secara kritis.
Safiyyah menjalin hubungan yang hangat dan simpatik dengan semua anggota keluarga Nabi. Ia menghadiahkan Fatima az-Zahra perhiasan untuk menunjukkan kasihnya kepada Fatima, dan ia juga memberikan hadiah-hadiah kepada beberapa orang istri Nabi, yaitu perhiasan-perhiasannya yang dibawanya dari Khaybar. (Ibn Sa’d, Tabaqat, vol.8, h.100, %3
Ali Sina- Tamu
Islamic Cosmos
oleh Ali Sina
Quran dan Hadis berisi referensi-referensi mengenai penciptaan dunia dan realitas-realitas fisik yang jika diamati secara seksama berdasarkan ilmu pengetahuan, merupakan pandangan yang menyesatkan. Meskipun ada usaha para apologet Muslim untuk mengintepretasikan ulang pandangan-pandangan tersebut, yaitu dengan berusaha menemukan sejumlah arti yang bersifat esoterik (hanya diketahui oleh sejumlah orang tertentu saja), tetapi pandangan yang kontras dengan ilmu pengetahuan dan logika, memungkiri klaim bahwa Islam itu adalah agama yang diinspirasikan oleh Tuhan. Mari kita lihat beberapa contoh di bawah ini:
Sahih Bukhari Volume 4, Buku 54, Nomor 414
“…Ia (Muhammad) berkata,”Pertama-tama, tidak ada satupun yang ada kecuali Allah, dan (kemudian Ia menciptakan SinggasanaNya). SinggasanaNya itu ada di atas (mengatasi) air, dan Ia menulis segala sesuatu dalam KitabMu (di Surga) dan menciptakan langit dan bumi…”
Klaim bahwa Singgasana Allah ada di atas (mengatasi) air juga disebutkan dalam Quran Sura 11.007
“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air”
Apakah ini masuk akal? Perhatikan bahwa dalam Hadis di atas, si penterjemah telah menambahkan sebuah parenthesis (tanda kurung), dimana ia telah menuliskan (“kemudian Ia menciptakan singgasana-Nya”). Tentunya ia telah melihat bahwa jikalau sebelumnya dikatakan tidak ada sesuatu apa pun yang eksis, maka singgasana Allah juga tidak mungkin sudah ada.
Bagaimana dengan air? Ayat ini dan hadis yang mendukung, menyatakan secara tidak langsung bahwa air eksis sebelum Tuhan menciptakan dunia. Pertanyaannya, dimana air itu ditempatkan? Bukankah air membutuhkan tempat? Tentu saja jagat raya harus ada dulu untuk menjadi tempat meletakkan air tersebut. Dan bisakah bumi eksis tanpa ruang atau jagat raya sebagai tempatnya? Di sini, berkenaan atas urutan penciptaan, terdapat kesalahan kronologis yang sangat kasat mata.
Kosmos Menurut Qur’an dan Hadis
Item – Tidak Ada Deskripsi
01 Tahta Allah/Tuhan
02 Langit ketujuh
03 Air di atas Langit/Samudera Surgawi
04 Gerbang Surga/langit
05 Bumi yang datar
06 Air laut yang asin/Samudera dunia/Laut yang luas
07 Air tawar/Samudera di bawah tanah (subterannean ocean)
08 Rumah untuk bulan
09 Rumah untuk bintang-bintang
10 Samudera kosmik
11 Tiang-tiang bumi dan langit yang tak terlihat
12 Neraka/Bumi ketujuh
13 Palang antara dua laut
Menurut Muhammad, bumi kita ini datar dan terdiri dari tujuh lapisan. Ada sejumlah ayat-ayat Quran dan hadis yang mengkonfirmasikan hal ini:
Q: 18: 86
Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: “Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.
89. Kemudian dia menempuh jalan (yang lain).
90. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu,
Secara umum diyakini bahwa Zul-qarnain adalah Alexander Agung yang, menurut cerita-cerita kuno telah menaklukkan dunia dari ujung yang satu hingga ujung lainnya. Kebenarannya adalah, Matahari terbit dan bisa dilihat di SEMUA tempat. Orang tak perlu pergi ke ‘jalan yang lain’ atau ke ujung dunia yang lain untuk menemukan tempat dimana ia terbit atau dimana ia berada. Di sini tampak jelas bahwa Muhammad, sama seperti orang-orang sejamannya, meyakini bahwa dunia ini datar dan Matahari yang bergerak di langit, terbit di satu tempat dan terbenam di tempat lainnya. Hadis berikut mendukung ide ini:
Sahih Bukhari Volume 4, Buku 54, Nomor 421
Dikisahkan oleh Abu Dhar:
Nabi bertanya padaku ketika matahari terbenam,”Tahukah engkau kemana matahari pergi (pada saat ia terbenam)?” Aku menjawab,”Allah dan RasulNya tahu lebih baik.” Ia berkata,”Ia berjalan hingga ia sujud di bawah Tahta dan meminta ijin untuk terbit kembali, dan ia diijinkan dan kemudian (akan ada suatu waktu ketika) saat ia kembali akan bersujud, sujudnya itu tidak diterima, dan ia akan minta ijin untuk melakukan apa yang biasanya ia lakukan, namun tidak diijinkan, tetapi ia akan diperintahkan untuk kembali ketika saatnya telah tiba dan dengan demikian ia akan terbit dari sebelah barat. Dan itu adalah intepretasi dari Penyataan Allah: “Dan matahari menjalankan pekerjaannya yang tetap berdasarkan sebuah ketentuan (dekrit). Itulah Dekrit Allah Yang Maha Dimuliakan, Yang Maha Tahu.”
Ini adalah cerita dongeng. Matahari bergerak ke bawah tahta Tuhan, kemudian bersujud dan meminta ijin untuk terbit kembali di hari berikutnya??? Ini hanya cerita dongeng untuk anak-anak kecil !!!
Hal yang nggak masuk akal tidak berhenti sampai di sini. Quran 78:6 mengatakan:
Bukankah Kami sudah menjadikan bumi sebagai sebuah tempat tidur?
أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا
“Tempat tidur” adalah terjemahan yang tepat untuk mehad, yang dilakukan oleh Hilali Khan, Sher Ali dan Sale. Palmer dan Rodwell menterjemahkannya sebagai “dipan” dan Arberry menterjemahkan kata itu sebagai “ayunan/buaian”. Para penterjemah lain punya pandangan yang tidak jelas dan menterjemahkannya sebagai “suatu bidang/ruang atau permukaan yang luas. Jelas mereka melihat bahwa ini adalah ayat yang salah. Bumi tidak terlihat seperti sebuah tempat tidur, kecuali anda adalah seorang Arab yang hidup di abad ke-7, yang tidak memiliki pengetahuan mengenai dunia.
Semua ayat dan hadis ini menggambarkan Bumi sebagai sesuatu yang datar, dimana Matahari terbit dari satu sisi dan terbenam dalam air yang gelap/lumpur di sisi yang berlawanan. Apakah ada sebuah Tahta di langit atau di “bawah bumi” dimana Matahari bisa berhenti dan meminta ijin untuk terbit kembali?
Kemustahilan dari kisah-kisah dongeng ini sesungguhnya bisa dijelaskan sendiri. Namun orang-orang Muslim tidak pernah mempertanyakannya. Jika hal itu ada dalam Quran, mereka dengan yakin mengatakan bahwa hal itu pastilah benar – kendati secara kasat mata merupakan hal yang mustahil.
Dongeng ini sebenarnya berasal dari budaya atau pengetahuan yang sudah ada sebelum Islam muncul. Tahun 1952, Theodor H. Gaster menyusun sebuah buku yang berjudul, The Oldest Stories in the Word (kisah-kisah terkuno dalam dunia). Ini adalah sebuah koleksi dari tradisi-tradisi Babilonia, orang Het dan masyarakat Kanaan yang hidup 3500 tahun lalu. Kisah-kisah ini sempat hilang namun muncul kembali di abad ke-20. Kemiripan dari kisah-kisah kuno itu dengan yang ada di Quran sangatlah mencengangkan. Kisah-kisah itu membuktikan bahwa Quran bukanlah sebuah kitab yang bersifat asli Ilahi, tetapi merupakan koleksi dongeng-dongeng kuno yang merupakan bagian warisan tuturan dari legenda-legenda orang-orang Arab (yang tidak akurat).
Dalam hadis lain, Muhammad membandingkan lintasan Matahari dengan sebuah busur.
Bukhari, Volume 4, Buku 52, Nomor 51:
Diriwayatkan oleh Abu Huraira: Nabi berkata,”Sebuah tempat di Firdaus yang kecilnya sama seperti sebuah busur adalah lebih baik dibandingkan semua tempat dimana matahari terbit dan terbenam (yaitu, seluruh dunia).”
Tampak jelas bahwa Muhammad menganggap perlintasan matahari membentuk sebuah lengkungan bagaikan sebuah busur sejak ia terbit hingga ia terbenam.
Inilah cara pergerakan matahari yang terlihat dari Bumi. Bagi orang primitif, tampak bahwa matahari terbit dari Timur dan terbenam di sebelah Barat dengan bentuk seperti busur di langit.
Tak ada yang bersifat ilmiah dalam Quran. Buku ini ditulis pada abad ke-7 M, dan merefleksikan kepercayaan kosmologis popular yang menjadi karakter dari periode itu. Muhammad juga seorang yang buta huruf. Pengetahuannya mengenai dunia hanya berdasarkan pada apa kata orang (yang dianggapnya logis). Bahkan pada masa ia hidup, juga terdapat orang-orang dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kosmos.
Seperti orang-orang lainnya pada masanya, ia beranggapan bahwa matahari dan bulan bergerak mengelilingi bumi.
36:38-40 (Asad): Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
Setiap anak sekolah bisa melihat bahwa deskripsi mengenai sistem peredaran matahari seperti yang digambarkan ini adalah salah. Matahari dan bulan tidak saling mengejar satu sama lain. Sesungguhnya apa yang hilang di sini adalah rotasi bulan dan bumi terhadap matahari yang membuat adanya siang dan malam, dan posisi bulan terhadap matahari (yang berevolusi dan berotasi pula terhadap bumi) yang membuat keduanya tampak seolah saling mengikuti satu sama lainnya. Bagi Muhammad semuanya ini adalah sebuah misteri, sebuah mujizat yang telah ditetapkan oleh Allah. Ia terheran-heran dengan fakta bahwa “matahari dan bulan dijadikan menurut perhitungan.” (Q. 55:5) Dan mengira bahwa langit adalah sebuah atap yang menaungi bumi dan bahwa “Ia menciptakan malam dan siang, dan matahari dan bulan, masing-masing dalam sebuah orbit yang melayang,” (Q. 021:032-33).
Kesalahan-kesalahan ini menunjukkan bahwa penulis Quran bukanlah oknum yang menciptakan alam semesta, melainkan seorang pria awan yang dungu ilmu.
Quran dan Hadis berisi referensi-referensi mengenai penciptaan dunia dan realitas-realitas fisik yang jika diamati secara seksama berdasarkan ilmu pengetahuan, merupakan pandangan yang menyesatkan. Meskipun ada usaha para apologet Muslim untuk mengintepretasikan ulang pandangan-pandangan tersebut, yaitu dengan berusaha menemukan sejumlah arti yang bersifat esoterik (hanya diketahui oleh sejumlah orang tertentu saja), tetapi pandangan yang kontras dengan ilmu pengetahuan dan logika, memungkiri klaim bahwa Islam itu adalah agama yang diinspirasikan oleh Tuhan. Mari kita lihat beberapa contoh di bawah ini:
Sahih Bukhari Volume 4, Buku 54, Nomor 414
“…Ia (Muhammad) berkata,”Pertama-tama, tidak ada satupun yang ada kecuali Allah, dan (kemudian Ia menciptakan SinggasanaNya). SinggasanaNya itu ada di atas (mengatasi) air, dan Ia menulis segala sesuatu dalam KitabMu (di Surga) dan menciptakan langit dan bumi…”
Klaim bahwa Singgasana Allah ada di atas (mengatasi) air juga disebutkan dalam Quran Sura 11.007
“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air”
Apakah ini masuk akal? Perhatikan bahwa dalam Hadis di atas, si penterjemah telah menambahkan sebuah parenthesis (tanda kurung), dimana ia telah menuliskan (“kemudian Ia menciptakan singgasana-Nya”). Tentunya ia telah melihat bahwa jikalau sebelumnya dikatakan tidak ada sesuatu apa pun yang eksis, maka singgasana Allah juga tidak mungkin sudah ada.
Bagaimana dengan air? Ayat ini dan hadis yang mendukung, menyatakan secara tidak langsung bahwa air eksis sebelum Tuhan menciptakan dunia. Pertanyaannya, dimana air itu ditempatkan? Bukankah air membutuhkan tempat? Tentu saja jagat raya harus ada dulu untuk menjadi tempat meletakkan air tersebut. Dan bisakah bumi eksis tanpa ruang atau jagat raya sebagai tempatnya? Di sini, berkenaan atas urutan penciptaan, terdapat kesalahan kronologis yang sangat kasat mata.
Kosmos Menurut Qur’an dan Hadis
Item – Tidak Ada Deskripsi
01 Tahta Allah/Tuhan
02 Langit ketujuh
03 Air di atas Langit/Samudera Surgawi
04 Gerbang Surga/langit
05 Bumi yang datar
06 Air laut yang asin/Samudera dunia/Laut yang luas
07 Air tawar/Samudera di bawah tanah (subterannean ocean)
08 Rumah untuk bulan
09 Rumah untuk bintang-bintang
10 Samudera kosmik
11 Tiang-tiang bumi dan langit yang tak terlihat
12 Neraka/Bumi ketujuh
13 Palang antara dua laut
Menurut Muhammad, bumi kita ini datar dan terdiri dari tujuh lapisan. Ada sejumlah ayat-ayat Quran dan hadis yang mengkonfirmasikan hal ini:
Q: 18: 86
Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: “Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.
89. Kemudian dia menempuh jalan (yang lain).
90. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu,
Secara umum diyakini bahwa Zul-qarnain adalah Alexander Agung yang, menurut cerita-cerita kuno telah menaklukkan dunia dari ujung yang satu hingga ujung lainnya. Kebenarannya adalah, Matahari terbit dan bisa dilihat di SEMUA tempat. Orang tak perlu pergi ke ‘jalan yang lain’ atau ke ujung dunia yang lain untuk menemukan tempat dimana ia terbit atau dimana ia berada. Di sini tampak jelas bahwa Muhammad, sama seperti orang-orang sejamannya, meyakini bahwa dunia ini datar dan Matahari yang bergerak di langit, terbit di satu tempat dan terbenam di tempat lainnya. Hadis berikut mendukung ide ini:
Sahih Bukhari Volume 4, Buku 54, Nomor 421
Dikisahkan oleh Abu Dhar:
Nabi bertanya padaku ketika matahari terbenam,”Tahukah engkau kemana matahari pergi (pada saat ia terbenam)?” Aku menjawab,”Allah dan RasulNya tahu lebih baik.” Ia berkata,”Ia berjalan hingga ia sujud di bawah Tahta dan meminta ijin untuk terbit kembali, dan ia diijinkan dan kemudian (akan ada suatu waktu ketika) saat ia kembali akan bersujud, sujudnya itu tidak diterima, dan ia akan minta ijin untuk melakukan apa yang biasanya ia lakukan, namun tidak diijinkan, tetapi ia akan diperintahkan untuk kembali ketika saatnya telah tiba dan dengan demikian ia akan terbit dari sebelah barat. Dan itu adalah intepretasi dari Penyataan Allah: “Dan matahari menjalankan pekerjaannya yang tetap berdasarkan sebuah ketentuan (dekrit). Itulah Dekrit Allah Yang Maha Dimuliakan, Yang Maha Tahu.”
Ini adalah cerita dongeng. Matahari bergerak ke bawah tahta Tuhan, kemudian bersujud dan meminta ijin untuk terbit kembali di hari berikutnya??? Ini hanya cerita dongeng untuk anak-anak kecil !!!
Hal yang nggak masuk akal tidak berhenti sampai di sini. Quran 78:6 mengatakan:
Bukankah Kami sudah menjadikan bumi sebagai sebuah tempat tidur?
أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا
“Tempat tidur” adalah terjemahan yang tepat untuk mehad, yang dilakukan oleh Hilali Khan, Sher Ali dan Sale. Palmer dan Rodwell menterjemahkannya sebagai “dipan” dan Arberry menterjemahkan kata itu sebagai “ayunan/buaian”. Para penterjemah lain punya pandangan yang tidak jelas dan menterjemahkannya sebagai “suatu bidang/ruang atau permukaan yang luas. Jelas mereka melihat bahwa ini adalah ayat yang salah. Bumi tidak terlihat seperti sebuah tempat tidur, kecuali anda adalah seorang Arab yang hidup di abad ke-7, yang tidak memiliki pengetahuan mengenai dunia.
Semua ayat dan hadis ini menggambarkan Bumi sebagai sesuatu yang datar, dimana Matahari terbit dari satu sisi dan terbenam dalam air yang gelap/lumpur di sisi yang berlawanan. Apakah ada sebuah Tahta di langit atau di “bawah bumi” dimana Matahari bisa berhenti dan meminta ijin untuk terbit kembali?
Kemustahilan dari kisah-kisah dongeng ini sesungguhnya bisa dijelaskan sendiri. Namun orang-orang Muslim tidak pernah mempertanyakannya. Jika hal itu ada dalam Quran, mereka dengan yakin mengatakan bahwa hal itu pastilah benar – kendati secara kasat mata merupakan hal yang mustahil.
Dongeng ini sebenarnya berasal dari budaya atau pengetahuan yang sudah ada sebelum Islam muncul. Tahun 1952, Theodor H. Gaster menyusun sebuah buku yang berjudul, The Oldest Stories in the Word (kisah-kisah terkuno dalam dunia). Ini adalah sebuah koleksi dari tradisi-tradisi Babilonia, orang Het dan masyarakat Kanaan yang hidup 3500 tahun lalu. Kisah-kisah ini sempat hilang namun muncul kembali di abad ke-20. Kemiripan dari kisah-kisah kuno itu dengan yang ada di Quran sangatlah mencengangkan. Kisah-kisah itu membuktikan bahwa Quran bukanlah sebuah kitab yang bersifat asli Ilahi, tetapi merupakan koleksi dongeng-dongeng kuno yang merupakan bagian warisan tuturan dari legenda-legenda orang-orang Arab (yang tidak akurat).
Dalam hadis lain, Muhammad membandingkan lintasan Matahari dengan sebuah busur.
Bukhari, Volume 4, Buku 52, Nomor 51:
Diriwayatkan oleh Abu Huraira: Nabi berkata,”Sebuah tempat di Firdaus yang kecilnya sama seperti sebuah busur adalah lebih baik dibandingkan semua tempat dimana matahari terbit dan terbenam (yaitu, seluruh dunia).”
Tampak jelas bahwa Muhammad menganggap perlintasan matahari membentuk sebuah lengkungan bagaikan sebuah busur sejak ia terbit hingga ia terbenam.
Inilah cara pergerakan matahari yang terlihat dari Bumi. Bagi orang primitif, tampak bahwa matahari terbit dari Timur dan terbenam di sebelah Barat dengan bentuk seperti busur di langit.
Tak ada yang bersifat ilmiah dalam Quran. Buku ini ditulis pada abad ke-7 M, dan merefleksikan kepercayaan kosmologis popular yang menjadi karakter dari periode itu. Muhammad juga seorang yang buta huruf. Pengetahuannya mengenai dunia hanya berdasarkan pada apa kata orang (yang dianggapnya logis). Bahkan pada masa ia hidup, juga terdapat orang-orang dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kosmos.
Seperti orang-orang lainnya pada masanya, ia beranggapan bahwa matahari dan bulan bergerak mengelilingi bumi.
36:38-40 (Asad): Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
Setiap anak sekolah bisa melihat bahwa deskripsi mengenai sistem peredaran matahari seperti yang digambarkan ini adalah salah. Matahari dan bulan tidak saling mengejar satu sama lain. Sesungguhnya apa yang hilang di sini adalah rotasi bulan dan bumi terhadap matahari yang membuat adanya siang dan malam, dan posisi bulan terhadap matahari (yang berevolusi dan berotasi pula terhadap bumi) yang membuat keduanya tampak seolah saling mengikuti satu sama lainnya. Bagi Muhammad semuanya ini adalah sebuah misteri, sebuah mujizat yang telah ditetapkan oleh Allah. Ia terheran-heran dengan fakta bahwa “matahari dan bulan dijadikan menurut perhitungan.” (Q. 55:5) Dan mengira bahwa langit adalah sebuah atap yang menaungi bumi dan bahwa “Ia menciptakan malam dan siang, dan matahari dan bulan, masing-masing dalam sebuah orbit yang melayang,” (Q. 021:032-33).
Kesalahan-kesalahan ini menunjukkan bahwa penulis Quran bukanlah oknum yang menciptakan alam semesta, melainkan seorang pria awan yang dungu ilmu.
Ali Sina- Tamu
Similar topics
» Muhammad Dan Nabi-Nabi Lainnya
» Negara2 Islam sedang porak poranda oleh pembunuhan sesama Muslim. Aparat keamanan Suriah tewaskan 14 demonstran
» Muhammad adalah Allah yang Sesungguhnya dalam Alquran
» Muhammad dan Nabi-Nabi Lainnya
» Muhammad dan Nabi-Nabi Lainnya
» Negara2 Islam sedang porak poranda oleh pembunuhan sesama Muslim. Aparat keamanan Suriah tewaskan 14 demonstran
» Muhammad adalah Allah yang Sesungguhnya dalam Alquran
» Muhammad dan Nabi-Nabi Lainnya
» Muhammad dan Nabi-Nabi Lainnya
:: Mengenal Islam :: Artikel
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik