Login
Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am
» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am
» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm
» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm
» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm
» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm
» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm
» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm
Most active topics
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of on your social bookmarking website
Pencarian
Most Viewed Topics
Statistics
Total 40 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah tutunkasep
Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user |
User Yang Sedang Online
Total 75 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 75 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 97 pada Tue Oct 22, 2024 12:34 pm
Din Syamsuddin usul bentuk Densus buru koruptor alias teroris ekonomi
:: Negara :: Kejahatan Muslim
Halaman 1 dari 1
Din Syamsuddin usul bentuk Densus buru koruptor alias teroris ekonomi
JAKARTA (Arrahmah.com) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengusulkan kepada pemerintah agar membentuk Tim Densus 99/Antiteror untuk memburu koruptor atau teroris ekonomi bangsa ini.
“Kalau Tim Densus 88 untuk memburu teroris, Densus 99 khusus memburu koruptor. Sebab, koruptor bangsa ini tidak jauh beda dengan teroris. Bedanya koruptor merupakan teroris ekonomi,” ujarnya di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (28/5/2011).
Di sela peresmian Millenium Building di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 4, Pucang, Surabaya, ia menjelaskan nama Tim Densus 99 diambil sesuai jumlah Asmaul Husna dengan harapan bisa menyadarkan para koruptor agar kembali ke jalan agama yang benar dan menimbulkan efek jera.
“Ini sekadar usul dan tidak ada salahnya dicoba. Sebab, koruptor bangsa ini hampir tidak ada yang jera, meski mereka sudah mendapat vonis hukuman,” tutur Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tersebut.
Menurutnya, hukuman bagi koruptor di negara ini masih jauh dari memuaskan, karena dinilai tidak setimpal dan sangat tidak sepadan dengan yang dilakukan. Padahal, koruptor merupakan penjahat dan perampok uang rakyat dan pengkhianat bangsa sendiri.
Karena itulah, secara pribadi ia mengaku setuju dengan wacana hukuman berat, mulai hukuman potong tangan hingga hukuman mati bagi para koruptor. Namun, lanjutnya, dalam persoalan ini dibutuhkan kesepakatan anggota DPR RI serta pemerintah untuk mengubah hukuman bagi para koruptor.
“Kalau hukumannya tidak berubah lebih berat, dikhawatirkan ya seperti yang terjadi sekarang ini. Masuk penjara, kemudian bebas. Seolah tidak ada efek jera,” tukas pria kelahiran Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, itu. (ant/arrahmah.com)
“Kalau Tim Densus 88 untuk memburu teroris, Densus 99 khusus memburu koruptor. Sebab, koruptor bangsa ini tidak jauh beda dengan teroris. Bedanya koruptor merupakan teroris ekonomi,” ujarnya di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (28/5/2011).
Di sela peresmian Millenium Building di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 4, Pucang, Surabaya, ia menjelaskan nama Tim Densus 99 diambil sesuai jumlah Asmaul Husna dengan harapan bisa menyadarkan para koruptor agar kembali ke jalan agama yang benar dan menimbulkan efek jera.
“Ini sekadar usul dan tidak ada salahnya dicoba. Sebab, koruptor bangsa ini hampir tidak ada yang jera, meski mereka sudah mendapat vonis hukuman,” tutur Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tersebut.
Menurutnya, hukuman bagi koruptor di negara ini masih jauh dari memuaskan, karena dinilai tidak setimpal dan sangat tidak sepadan dengan yang dilakukan. Padahal, koruptor merupakan penjahat dan perampok uang rakyat dan pengkhianat bangsa sendiri.
Karena itulah, secara pribadi ia mengaku setuju dengan wacana hukuman berat, mulai hukuman potong tangan hingga hukuman mati bagi para koruptor. Namun, lanjutnya, dalam persoalan ini dibutuhkan kesepakatan anggota DPR RI serta pemerintah untuk mengubah hukuman bagi para koruptor.
“Kalau hukumannya tidak berubah lebih berat, dikhawatirkan ya seperti yang terjadi sekarang ini. Masuk penjara, kemudian bebas. Seolah tidak ada efek jera,” tukas pria kelahiran Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, itu. (ant/arrahmah.com)
Muslim- Tamu
Similar topics
» Aceh bentuk Komite Penguatan Aqidah untuk lawan aliran sesat
» Asal-Usul Alquran
» Asal-Usul Alquran
» Asal-usul Alkitab [Katolik]
» Teroris Al-Qaida peringatkan Amerika
» Asal-Usul Alquran
» Asal-Usul Alquran
» Asal-usul Alkitab [Katolik]
» Teroris Al-Qaida peringatkan Amerika
:: Negara :: Kejahatan Muslim
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik