Login
Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am
» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am
» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm
» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm
» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm
» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm
» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm
» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm
Most active topics
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of on your social bookmarking website
Pencarian
Most Viewed Topics
Statistics
Total 40 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah tutunkasep
Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user |
User Yang Sedang Online
Total 82 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 82 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 97 pada Tue Oct 22, 2024 12:34 pm
Sejarah singkat Muhammad
:: Mengenal Islam :: Misi
Halaman 1 dari 1
Sejarah singkat Muhammad
Dulu kami selalu bertanya, mengapa ada muslim yang cinta damai, yang toleran dengan pemeluk agama lain, dan dipihak lain terdapat muslim yang radikal, yang memusuhi non muslim dan memerangi para kafir (Israel, AS, dan agamanya), padahal kedua pihak itu menggunakan dasar yang sama yaitu Quran. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita menelaah Quran berdasar sha’ne nozool (konteks) dalam penurunan ayat2 tersebut, agar kita dapat mengerti apa sebenarnya perintah yang dimaksudkan dalam Quran.
Sebelum Muhammad mengenal monotheisme, terdapat beberapa orang yang telah menentang budaya berhala yang ada di Mekah, dan berdakwah tentang tauhid atau monotheisme. Salah satunya adalah, Zayd bin Amr. Ia adalah seorang penyembah berhala kemudian murtad menjadi seorang Hanif (Agama Ibrahim). Zayd dengan keras menentang polytheisme, karenanya ia kemudian diasingkan oleh orang2 Mekah. Selama masa pengasingan ini, ia sering bertemu Muhammad didekat Gua Hira. Zayd belajar agama hingga ke Syria. Dikemudian hari Muhammad bercerita tentang Zaid ini; “Aku telah melihat dia di surga menggambar baju2nya.” Perkataan ini membuktikan bahwa Muhammad begitu terkesan terhadap ajaran monotheisme yang diajarkan oleh Zaid tersebut. (Ibn Sa'd, vol.i, p.185)
Tidak banyak hal yang dapat kita ketahui mengenai apa agama awal Muhammad, namun dari beberapa hadis dan biografinya, kita memperoleh informasi bahwa kemungkinan pada mulanya Muhammad adalah seorang kafir penyembah berhala. Ibnu Ishaq menulis bahwa Muhammad biasa bertapa seorang diri di gua Hira setiap tahun selama sebulan untuk melakukan 'tahnanuth' yang merupakan ibadah berhala. Menurut masyarakat Quraish, 'tahnanuth' berarti pengabdian agamawi (Ibn Ishaq, Sirat, p.105).
‘Kami diberitahu bahwa Rasul Allah pernah menyinggung hal tentang al-‘Uzza dan katanya, “Aku telah mempersembahkan domba putih kepada al-‘Uzza, ketika aku masih menjadi pengikut agama masyarakatku.” (Hisham ibn al-Kalbi, Kitab al-Asnam, p.17)
Bukhari juga mencatat bahwa Muhammad muda memakan daging yang dipersembahkan pada berhala Mekah, hal yang dilarang dalam kepercayaan monotheisme seperti Yahudi dan Hanif. (Sahih Bukhari, 67:407, 58:169). Hal ini menunjukkan pada mulanya Muhammad adalah penyembah berhala (kafir), namun karena bimbingan dari orang2 seperti Waraqah, Khadijah, dan Zaid bin Amr, akhirnya Muhammad menjadi seorang monotheisme.
13 tahun Muhammad berdakwah mengenai monotheisme di Mekah, menyampaikan berita bahwa dirinya adalah seorang rasul, namun kurang dari 80 orang yang menerimanya dan percaya padanya (bandingkan dengan Lia Eden, dalam 5 tahun pengikutnya lebih dari 50 orang). Dalam dakwahnya, ia selalu mengatakan bahwa barangsiapa yang tidak taat pada Allah dan dirinya adalah kafir. Hal itu membuat jengkel masyarakat Mekah, karena dengan begitu Muhammad mengejek agama dan dewa2 mereka. Akibatnya masyarakat Mekah tidak mau berhubungan dengan dia dan pengikutnya. Dalam sejarah yang ditulis para Muslim sendiri, tidak ada bukti penindasan terhadap Muhammad. Kaum2 tua Quraish yang muak dengan hinaan2 Muhammad melaporkan hal itu kepada paman Muhammad, Abu Talib dan berkata,
“Keponakanmu ini telah mengucapkan kata2 hinaan terhadap dewa2 dan agama kami, dan telah mengatakan kami bodoh, dan mengatakan semua kakek moyang kami sesat. Sekarang, kau yang berada di pihak kami silakan balas dia; (karena kau pun mengalami hinaan yang sama), atau jangan lindungi dia agar kami yang membalasnya.” (Sir William Muir, Life of Muhammad, Vol. 2, chap. 5,. p. 162.)
Ini bukan ucapan orang2 yang suka menindas. Ini adalah sebuah permintaan dan peringatan agar Muhammad berhenti menghina dewa2 mereka. Bandingkan dengan tindakan kaum Muslim modern ketika nabi mereka digambarkan di beberapa kartun. Muslim2 ini mengamuk dan di tempat2 seperti Nigeria dan Turki, mereka membunuh hampir 100 orang yang tidak bersalah atas pembuatan kartun2 itu. Tapi masyarakat Quraish bertoleransi atas hinaan2 terhadap dewa2 mereka selama tiga belas tahun.
Ibnu Ishaq berkata, "Seperti yang disampaikan kepadaku, bahwa Abu Jahal bin Hisyam berjumpa dengan Rasulullah, kemudian ia berkata kepada beliau, 'Hai Muhammad, engkau harus berhenti mencela tuhan2 kami! Jika tidak, maka kami akan mencela tuhan yang engkau sembah.' (Ibnu Hisyam, Sirah NA, Vol 1, p 318)
Berdasarkan peristiwa tersebut, maka Allah menurunkan ayat berikut:
'Dan janganlah kalian memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan '. (QS 6:108).
Siapakah yang pertama kali mencela dan melecehkan agama orang lain?
Karena ditinggal Muhammad berdakwah, dan sibuk mengurus sepuluh anak tanpa bantuan dari suami, akhirnya Khadijah (istri pertama Muhammad) tidak sempat mengurus bisnisnya, hartanyapun habis guna mencukupi kebutuhan Muhammad dan para pengikutnya, sehingga setelah dia meninggal dunia, keluarganya menjadi miskin. Setelah Khadijah meninggal, pendukung lain Muhammad yakni pamannya Abu Talib juga meninggal. Karena kehilangan dua pendukung setianya dan tidak dipedulikan masyarakat Mekah, maka Muhammad mengambil keputusan untuk hijrah ke Medina. Apalagi Muhammad telah melakukan perjanjian dengan tujuh puluh lima (73 pria dan 2 wanita) Ansar (penduduk kota Medina) yang disebut sebagai sumpah kedua Aqaba.
Masyarakat Arab Medina lebih dapat menerima Muhammad, bukan hanya karena ajarannya, tapi karena mereka bersaing dengan masyarakat Yahudi. Masyarakat Medina menganggap Muhammad adalah sang penyelamat yang akan membalaskan kecemburuan mereka terhadap masyarakat Yahudi. Di daerah Medina banyak terdapat masyarakat Yahudi. Sesuai dengan agama mereka, masyarakat Yahudi merasa mereka sebagai “bangsa pilihan.” Mereka pun lebih kaya dan terpelajar dibandingkan masyarakat Arab, sehingga ini menimbulkan kecemburuan sosial dalam diri masyarakat Arab Medina. Sebagian besar tanah Medina dimiliki orang2 Yahudi (Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah; 197).
Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. (QS 16:41).
Orang2 Mekah yang hijrah ke Medina tidak punya mata pencarian. Jadi bagaimana Muhammad memenuhi janjinya untuk memberikan “tempat yang bagus” pada mereka yang meninggalkan rumah mereka karena perintahnya? Mereka menjadi miskin dan tergantung pada belas kasihan orang2 Medina untuk bertahan hidup. Beberapa dari mereka bekerja sebagai kuli untuk jangka waktu singkat dan setelah itu tidak punya pekerjaan lagi. Akibat kemiskinan dan kelaparan, para pengikut Muhammad mulai berbisik-bisik tidak puas. Beberapa malah meninggalkannya. Muhammad nyaris kehilangan wibawanya. Reaksi Muhammad adalah mengeluarkan ayat ancaman baru:
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong (mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling (murtad), tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorang pun di antara mereka pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong, (QS 4:89)
Dalam ayat ini, Muhammad mengatakan pada pengikutnya untuk membunuh Muslim2 lain yang meninggalkannya dan berniat kembali ke Mekah. (Jalal al-Din al-Suyuti menulis: “sekelompok orang dari Mekah masuk Islam dan beriman; sebagai akibatnya, para sahabat di Medinah menulis surat kepada mereka dan meminta mereka untuk melakukan hijrah sesuai perintah Muhammad; karena jika mereka tidak mau, maka mereka dianggap sebagai musuh Muslim. Mereka setuju dan meninggalkan Mekah tapi kemudian segera dilarang orang2 kafir (Quraish) yang adalah saudara mereka sendiri; mereka dipaksa murtad, tapi tidak mau.” [Jalal al-Din al-Suyuti "al-Durr al-Manthoor Fi al- Tafsir al-Ma-athoor," vol.2, p178;]
Meskipun telah mengeluarkan ayat2 panik penuh ancaman bagi mereka yang berniat meninggalkannya, Muhammad tetap saja harus menemukan jalan untuk menafkahi pengikut2nya. Apa yang dilakukan Muhammad untuk menghidupi pengikutnya? Mari kita lihat hadis dibawah:
Hadis Sahih Bukhari, Vol. IV, bab 88:
Dikisahkan oleh Ibn ‘Umar bahwa sang Nabi berkata,”Mata pencaharianku ada di bawah bayangan tombakku, (1) dan dia yang tidak menaati perintahku akan dihinakan dengan membayar Jizya.”
Catatan: (1) “Di bawah bayangan tombakku” berarti “dari jarahan perang”.
Hadis Sahih Muslim 4:1058
Rasulullah mengatakan, "Saya memiliki LIMA hal yang TIDAK DIBERIKAN KEPADA SIAPAPUN SEBELUM SAYA. Saya diberikan kemenangan lewat KETAKUTAN (yang diinspirasi oleh saya) ...: dan BARANG JARAHAN dibuat halal bagi saya, dan tidak dihalalkan bagi siapa saja sebelum saya ...")
(Ibn Ishaq Sirat Rasul Allah; 326)
Allah mengatakan, “Tidak ada nabi sebelum Muhammad yang mengambil barang jarahan dari musuhnya, maupun mengambil sandera untuk uang tebusan.” Muhammad mengatakan, “Saya diberikan kejayaan lewat TEROR. Bumi diberikan bagi saya untuk dibersihkan... Jarahan dibuat sah bagi saya ... Kelima hak istimewa ini tidak diberikan kepada nabi lain sebelum saya.”
Itulah Muhammad, sang Rasul Allah. Jika selama ini anda bertanya apakah pekerjaan Muhammad, inilah jawabannya. Muhammad menafkahi dirinya dengan cara merampok, uang tebusan dari sandera dan memungut pajak jizya. Benar kata pepatah, kemiskinan dekat dengan kekhufuran. Patut diperhatikan bahwa Hadis Bukhari bab 88 diatas telah dihilangkan dalam versi Internet Sahih Bukhari. Hadis yang sukar dipercaya ini hanya dapat ditemukan di terjemahan cetak asli “The Translation of Sahi Bukhari” oleh Dr. Muhammad Muhsin Khan. [Ref: The Translation of the Meanings of Sahih Al-Bukhari, Arabic-English, Vol.IV (page 104) by Dr. Muhammad Muhsin Khan, Islamic University—Al-Medina Al-Munauwara].
Ya, Muhammad memerintahkan pengikutnya untuk merampok kafilah2 pedagang Mekah. Dia meyakinkan mereka bahwa masyarakat Mekah telah mengusir mereka ke luar dari rumah mereka, karena itu sudah jadi hak mereka untuk merampok orang2 Mekah tersebut;
Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". (QS 22:39-40)
Di Medina, pendatang Muslim dari Mekah hanya beberapa orang saja. Agar lebih berhasil dalam usaha penyerangannya, Muhammad butuh bantuan dari Muslim baru asal Medina, yang disebutnya sebagai ‘Ansar’ (pembantu). Akan tetapi, orang2 Medina tidak memeluk Islam untuk merampok kafilah dan berperang. Percaya pada Allah adalah satu hal, sedangkan menyerang, menjarah, dan membunuh orang merupakan hal yang lain sama sekali. Sebelum Muhammad datang, orang2 Arab tidak mengenal agama perang. Bahkan saat jaman modern sekalipun, terdapat para Muslim yang percaya pada Allah tapi tidak mau berperang dan membunuh bagi agamanya. Untuk membujuk pengikut seperti ini, Muhammad membuat Allah mengeluarkan perintah ini:
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS 2:216)
Tak lama kemudian, usaha sang Nabi mulai berbuah. Terdorong keserakahan ingin mendapat harta jarahan dan janji2 hadiah surgawi, maka Muslim Medina bergabung melakukan perampokan dan penjarahan. Setelah tentara Muhammad bertambah banyak dan ambisinya semakin membengkak, dia pun mendongkrak posisinya dengan tidak hanya memerintahkan pengikutnya berperang baginya “di jalan Allah” tapi juga harus membayar biaya perang sekalian.
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS 2:195)
Perhatikan bagaimana Muhammad menghubungkan “perbuatan baik” dengan menjarah, meneror, dan membunuh. Dengan memutarbalikkan moralitas seperti inilah maka Muslim dapat mengesampingkan nurani mereka dan menganut etika terbalik dalam memperlakukan non-Muslim, yang harus terus dimanfaatkan demi keuntungan Muslim. Apapun keadaan yang menguntungkan Muslim dianggap baik.
(Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah; 304)
Saya memotong kepala Abu Jahl dan membawanya kepada Rasulullah. “O Nabi Allah, inilah kepala dari orang yang memusuhi Allah”. Muhammad mengatakan, "TERPUJILAH ALLAH."
Muhammad membuat pengikutnya percaya bahwa melakukan perang baginya dan melakukan tindakan terorisme dalam Islam merupakan perbuatan yang menyenangkan Allah. Muhammad menyebut “PERAMPOKAN dan PENJARAHAN”, dengan istilah “PEPERANGAN”. Hal ini dilakukan agar dirinya nampak sebagai KORBAN, pihak yang teraniaya, atau pihak yang dikhianati dari orang2 yang dirampokinya, dengan demikian Muhammad memiliki alasan pembenaran untuk melakukan perampokan tersebut. Bahkan Muhammad menjanjikan kemakmuran bagi mereka yang mau bergabung dalam bisnis perampokannya.
ALLAH MENJANJIKAN KEPADA KAMU HARTA RAMPASAN YANG BANYAK YANG DAPAT KAMU AMBIL, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan) mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjuki kamu kepada JALAN YANG LURUS. (QS 48:20)
Dan sekarang keberuntungan Muhammad telah berubah. Dengan kekayaan dari hasil berpuluh2 kali perampokan, ia berhasil membentuk ribuan pasukan. Kini dia bukan lagi seorang pendakwah lemah yang diabaikan seperti sewaktu di Mekah, tapi kini dia adalah pemimpin sebuah “NEGARA”, yang memerintah dengan kekuasaan absolut atas para pengikutnya. Dengan perubahan nasib ini, seluruh pesan Muhammad juga berubah. Ia yang dulu begitu alim di Mekah, menjadi begitu lalim di Medinah.
Di bawah ini adalah perbandingan antara beberapa ayat2 awal yang dia tulis di Mekah ketika masih lemah dan beberapa yang ditulis di Medinah setelah menjadi berkuasa.
Ayat Awal di Mekah dan Medinah Ayat di Medinah setelah berkuasa
2:256 Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam) 9:123 Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu
29:46 Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang lalim di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri 9:29 Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
109:6 Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku 3:85 Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
5:82 Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani 3:28 Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi teman atau penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).
10:99 Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? 2:193 Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah
50:45 Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka 9:14 Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman
73:10 Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. 8:12 Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka
2:62 Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.
9:30 Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putra Allah" dan orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putra Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling
43:88,89 Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman". Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah: "Salam (selamat tinggal)." Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk) 47:4 Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka.
Ayat diatas hanyalah sebagian dari ayat2 yang bertentangan dalam Quran. Dikotomi (pemikiran bercabang) ini dijelaskan oleh beberapa ulama Muslim.
Dr. M. Khan, penerjemah Sahih Bukhari dan Quran ke dalam bahasa Inggris menulis:
Jadi pada awalnya 'pertempuran' dilarang, kemudian diijinkan, dan setelah itu dibuat 'wajib'. (Pengenalan untuk Terjemahan Inggris dari Sahih Bukhari, halaman xxiv).
Dr. Sobhy as-Saleh, seorang akademik jaman ini, tidak melihat dalam QS 2:256 dan QS 9:73 sebagai kasus penggantian tapi sebagai kasus penundaan atau penangguhan perintah untuk melawan para kafir. Untuk mendukung pandangannya dia mengutip Imam Suyuti, Penulis Itqan Fi'Ulum al-Quran yang menulis:
Perintah untuk melawan para kafir DITUNDA HINGGA PARA MUSLIM MENJADI KUAT, tapi dikala mereka lemah mereka diperintahkan untuk bertahan dan bersabar. [ Sobhy as_Saleh, Mabaheth Fi 'Ulum al- Qur'an, Dar al-'Ilm Lel-Malayeen, Beirut , 1983, p. 269.]
Dan Nahas menulis:
Para ulama berbeda pendapat mengenai QS 2:256 (Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)) Ada yang bilang: "Itu telah digantikan (dibatalkan) karena sang nabi memaksa orang Arab untuk memeluk Islam dan melawan mereka dan tidak menerima alternatif lain kecuali menyerah pada Islam. Ayat tersebut telah digantikan oleh QS 9:73 "Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka." Muhammad meminta ijin Allah untuk melawan mereka dan dikabulkan. Ulama lain berkata QS 2:256 tidak digantikan, tapi mendapat penerapan khusus. Ayat ini muncul karena mengenai "Ahlul Kitab" (Yahudi dan kristen); mereka tidak dapat dipaksa untuk memeluk islam jika mereka membayar pajak Jizia (Pajak untuk nonmuslim dibawah undang2 muslim). Hanya pemuja berhala saja yang dipaksa untuk memeluk agama Islam dan pada merekalah QS 9:73 diterapkan. Ini pendapat dari Ibnu Abbas yang merupakan pendapat terbaik karena dari kesahihan otoritasnya [ al-Nahas, An-Nasikh wal-Mansukh, p.80. See also Ibn Hazm al-Andalusi, An-nasikh wal-Mansukh, Dar al-Kotob al-'Elmeyah, birute, 1986, p.42.]
Dikotomi diatas menjelaskan, mengapa orang2 seperti Cak Nur dan Abu Bakar Baasir, dapat berbeda dalam menafsirkan Quran. Muslim menjadi orang yang baik karena mereka masih mengedepankan hati nurani mereka sebagai manusia daripada mengikuti ajaran2 picik agamanya. Sedangkan Islam Radikal menyatakan Islam apa adanya, Islam yang sesungguhnya, tanpa sensor hati nurani! Karena mereka tau, bahwa ayat2 damai dalam Quran telah DIBATALKAN dengan ayat baru yang lebih tegas!
Obsesi Muhammad untuk menundukkan orang2 agar mau mengakuinya luar biasa besarnya, hingga dia menjanjikan para pemerkosa dan perampok sebuah tempat di surga jika mereka menerimanya. Sementara bagi mereka yang tidak menerimanya dan mengakui kerasulannya akan dia bakar di dunia dan neraka andai meskipun mereka hidup soleh di dunia ini.
Nabi berkata, "Jibril berkata padaku, 'Siapapun di antara para pengikutmu yang mati tanpa menyembah tuhan lain selain Allah, akan masuk surga (atau tidak akan masuk neraka).' Nabi bertanya, 'Bahkan jika dia telah melakukan pemerkosaan atau pencurian'? Jawabnya, 'Ya, bahkan merekapun.'" (Hadis Bukhari 54:445 )
Ini bahkan dipastikan oleh Quran:
(QS 4:48) "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."
Dan bagi mereka yang mau menerima Muhammad dan Allahnya, akan diberikan tempat disurga:
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan, mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka; dan Tuhan mereka memelihara mereka dari azab neraka. (Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan", mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli. (QS 52:17-20)
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya…(QS 56:35-37)
Bagaimana bisa orang yang berpikiran normal menerima omong kosong ini?
Perampok dan pemerkosa dijanjikan surga yang penuh kenikmatan seks dan birahi asal menerima Muhammad dan Allahnya!
Tidakkah kita melihat keganjilan disini? Lihatlah apa yang dikatakan seorang wanita Yahudi kepada Muhammad setelah ia ketahuan meletakkan racun di makanan rasulullah tersebut!
“Kami ingin tahu jika kau ini PEMBOHONG dan kalau kau memang pembohong, kami akan menyingkirkanmu, dan jika kau memang adalah seorang nabi, maka racun itu tidak akan mempan pada dirimu.” (Hadis Bukhari 53:394)
Dan ucapan wanita Yahudi itupun terbukti. Racun itu membunuh Muhammad secara perlahan. Selama 3 tahun sang nabi bertarung dengan racun tersebut.
Rasul Allah hidup sampai tiga tahun setelah itu sampai racun itu menyebabkan rasa sakit sehingga ia wafat. Selama sakitnya dia biasa berkata, “Aku tidak pernah berhenti mengamati akibat dari daging (beracun) yang kumakan di Khaibar dan aku menderita beberapa kali (dari akibat racun itu) tapi sekarang kurasa tiba saatnya batang nadiku terputus.” (Ibn Sa'd, "Kitab al-Tabaqat al-Kabir" hal 252)
Sang nabi pun wafat karena kutukan yang ia buat sendiri:
Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya, Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu. (QS 69:44-47)
Bagaimana mungkin bahwa orang2 tidak berhenti sejenak untuk berpikir tentang semua ini?
Kenapa kita tidak bertanya pada diri sendiri pertanyaan sederhana ini, seperti:
KENAPA ALLAH SANGAT INGIN DIRINYA DIKETAHUI DAN DIPUJA?
Kenapa dia tidak menampakkan dirinya pada setiap orang seperti dia menampakkan dirinya pada si nabi? Kenapa dia bermain petak umpet dan kemudian menghukum dan membunuh mereka yang gagal menemukannya, dengan meminjam tangan Muhammad dan pengikutnya.
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. (QS 9:14)
Dimanakah kuasa Allah yang maha kejam tersebut? Bukankah adalah hal yang mudah bagi Allah untuk menyiksa dan membunuh orang2 kafir dengan mengirimkan bencana kepada mereka. Mengapa harus Muhammad dan pengikutnyalah yang melakukannya?
Ini adalah pertanyaan sederhana tapi penting, setiap muslim harus bertanya pada dirinya sendiri.
Kita bukanlah kambing! Kita adalah manusia yang diberi otak dan hati nurani!
Tergantung apakah akan kita gunakan atau tidak!
Forum Murtadin IndonesiaSebelum Muhammad mengenal monotheisme, terdapat beberapa orang yang telah menentang budaya berhala yang ada di Mekah, dan berdakwah tentang tauhid atau monotheisme. Salah satunya adalah, Zayd bin Amr. Ia adalah seorang penyembah berhala kemudian murtad menjadi seorang Hanif (Agama Ibrahim). Zayd dengan keras menentang polytheisme, karenanya ia kemudian diasingkan oleh orang2 Mekah. Selama masa pengasingan ini, ia sering bertemu Muhammad didekat Gua Hira. Zayd belajar agama hingga ke Syria. Dikemudian hari Muhammad bercerita tentang Zaid ini; “Aku telah melihat dia di surga menggambar baju2nya.” Perkataan ini membuktikan bahwa Muhammad begitu terkesan terhadap ajaran monotheisme yang diajarkan oleh Zaid tersebut. (Ibn Sa'd, vol.i, p.185)
Tidak banyak hal yang dapat kita ketahui mengenai apa agama awal Muhammad, namun dari beberapa hadis dan biografinya, kita memperoleh informasi bahwa kemungkinan pada mulanya Muhammad adalah seorang kafir penyembah berhala. Ibnu Ishaq menulis bahwa Muhammad biasa bertapa seorang diri di gua Hira setiap tahun selama sebulan untuk melakukan 'tahnanuth' yang merupakan ibadah berhala. Menurut masyarakat Quraish, 'tahnanuth' berarti pengabdian agamawi (Ibn Ishaq, Sirat, p.105).
‘Kami diberitahu bahwa Rasul Allah pernah menyinggung hal tentang al-‘Uzza dan katanya, “Aku telah mempersembahkan domba putih kepada al-‘Uzza, ketika aku masih menjadi pengikut agama masyarakatku.” (Hisham ibn al-Kalbi, Kitab al-Asnam, p.17)
Bukhari juga mencatat bahwa Muhammad muda memakan daging yang dipersembahkan pada berhala Mekah, hal yang dilarang dalam kepercayaan monotheisme seperti Yahudi dan Hanif. (Sahih Bukhari, 67:407, 58:169). Hal ini menunjukkan pada mulanya Muhammad adalah penyembah berhala (kafir), namun karena bimbingan dari orang2 seperti Waraqah, Khadijah, dan Zaid bin Amr, akhirnya Muhammad menjadi seorang monotheisme.
13 tahun Muhammad berdakwah mengenai monotheisme di Mekah, menyampaikan berita bahwa dirinya adalah seorang rasul, namun kurang dari 80 orang yang menerimanya dan percaya padanya (bandingkan dengan Lia Eden, dalam 5 tahun pengikutnya lebih dari 50 orang). Dalam dakwahnya, ia selalu mengatakan bahwa barangsiapa yang tidak taat pada Allah dan dirinya adalah kafir. Hal itu membuat jengkel masyarakat Mekah, karena dengan begitu Muhammad mengejek agama dan dewa2 mereka. Akibatnya masyarakat Mekah tidak mau berhubungan dengan dia dan pengikutnya. Dalam sejarah yang ditulis para Muslim sendiri, tidak ada bukti penindasan terhadap Muhammad. Kaum2 tua Quraish yang muak dengan hinaan2 Muhammad melaporkan hal itu kepada paman Muhammad, Abu Talib dan berkata,
“Keponakanmu ini telah mengucapkan kata2 hinaan terhadap dewa2 dan agama kami, dan telah mengatakan kami bodoh, dan mengatakan semua kakek moyang kami sesat. Sekarang, kau yang berada di pihak kami silakan balas dia; (karena kau pun mengalami hinaan yang sama), atau jangan lindungi dia agar kami yang membalasnya.” (Sir William Muir, Life of Muhammad, Vol. 2, chap. 5,. p. 162.)
Ini bukan ucapan orang2 yang suka menindas. Ini adalah sebuah permintaan dan peringatan agar Muhammad berhenti menghina dewa2 mereka. Bandingkan dengan tindakan kaum Muslim modern ketika nabi mereka digambarkan di beberapa kartun. Muslim2 ini mengamuk dan di tempat2 seperti Nigeria dan Turki, mereka membunuh hampir 100 orang yang tidak bersalah atas pembuatan kartun2 itu. Tapi masyarakat Quraish bertoleransi atas hinaan2 terhadap dewa2 mereka selama tiga belas tahun.
Ibnu Ishaq berkata, "Seperti yang disampaikan kepadaku, bahwa Abu Jahal bin Hisyam berjumpa dengan Rasulullah, kemudian ia berkata kepada beliau, 'Hai Muhammad, engkau harus berhenti mencela tuhan2 kami! Jika tidak, maka kami akan mencela tuhan yang engkau sembah.' (Ibnu Hisyam, Sirah NA, Vol 1, p 318)
Berdasarkan peristiwa tersebut, maka Allah menurunkan ayat berikut:
'Dan janganlah kalian memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan '. (QS 6:108).
Siapakah yang pertama kali mencela dan melecehkan agama orang lain?
Karena ditinggal Muhammad berdakwah, dan sibuk mengurus sepuluh anak tanpa bantuan dari suami, akhirnya Khadijah (istri pertama Muhammad) tidak sempat mengurus bisnisnya, hartanyapun habis guna mencukupi kebutuhan Muhammad dan para pengikutnya, sehingga setelah dia meninggal dunia, keluarganya menjadi miskin. Setelah Khadijah meninggal, pendukung lain Muhammad yakni pamannya Abu Talib juga meninggal. Karena kehilangan dua pendukung setianya dan tidak dipedulikan masyarakat Mekah, maka Muhammad mengambil keputusan untuk hijrah ke Medina. Apalagi Muhammad telah melakukan perjanjian dengan tujuh puluh lima (73 pria dan 2 wanita) Ansar (penduduk kota Medina) yang disebut sebagai sumpah kedua Aqaba.
Masyarakat Arab Medina lebih dapat menerima Muhammad, bukan hanya karena ajarannya, tapi karena mereka bersaing dengan masyarakat Yahudi. Masyarakat Medina menganggap Muhammad adalah sang penyelamat yang akan membalaskan kecemburuan mereka terhadap masyarakat Yahudi. Di daerah Medina banyak terdapat masyarakat Yahudi. Sesuai dengan agama mereka, masyarakat Yahudi merasa mereka sebagai “bangsa pilihan.” Mereka pun lebih kaya dan terpelajar dibandingkan masyarakat Arab, sehingga ini menimbulkan kecemburuan sosial dalam diri masyarakat Arab Medina. Sebagian besar tanah Medina dimiliki orang2 Yahudi (Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah; 197).
Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. (QS 16:41).
Orang2 Mekah yang hijrah ke Medina tidak punya mata pencarian. Jadi bagaimana Muhammad memenuhi janjinya untuk memberikan “tempat yang bagus” pada mereka yang meninggalkan rumah mereka karena perintahnya? Mereka menjadi miskin dan tergantung pada belas kasihan orang2 Medina untuk bertahan hidup. Beberapa dari mereka bekerja sebagai kuli untuk jangka waktu singkat dan setelah itu tidak punya pekerjaan lagi. Akibat kemiskinan dan kelaparan, para pengikut Muhammad mulai berbisik-bisik tidak puas. Beberapa malah meninggalkannya. Muhammad nyaris kehilangan wibawanya. Reaksi Muhammad adalah mengeluarkan ayat ancaman baru:
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong (mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling (murtad), tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorang pun di antara mereka pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong, (QS 4:89)
Dalam ayat ini, Muhammad mengatakan pada pengikutnya untuk membunuh Muslim2 lain yang meninggalkannya dan berniat kembali ke Mekah. (Jalal al-Din al-Suyuti menulis: “sekelompok orang dari Mekah masuk Islam dan beriman; sebagai akibatnya, para sahabat di Medinah menulis surat kepada mereka dan meminta mereka untuk melakukan hijrah sesuai perintah Muhammad; karena jika mereka tidak mau, maka mereka dianggap sebagai musuh Muslim. Mereka setuju dan meninggalkan Mekah tapi kemudian segera dilarang orang2 kafir (Quraish) yang adalah saudara mereka sendiri; mereka dipaksa murtad, tapi tidak mau.” [Jalal al-Din al-Suyuti "al-Durr al-Manthoor Fi al- Tafsir al-Ma-athoor," vol.2, p178;]
Meskipun telah mengeluarkan ayat2 panik penuh ancaman bagi mereka yang berniat meninggalkannya, Muhammad tetap saja harus menemukan jalan untuk menafkahi pengikut2nya. Apa yang dilakukan Muhammad untuk menghidupi pengikutnya? Mari kita lihat hadis dibawah:
Hadis Sahih Bukhari, Vol. IV, bab 88:
Dikisahkan oleh Ibn ‘Umar bahwa sang Nabi berkata,”Mata pencaharianku ada di bawah bayangan tombakku, (1) dan dia yang tidak menaati perintahku akan dihinakan dengan membayar Jizya.”
Catatan: (1) “Di bawah bayangan tombakku” berarti “dari jarahan perang”.
Hadis Sahih Muslim 4:1058
Rasulullah mengatakan, "Saya memiliki LIMA hal yang TIDAK DIBERIKAN KEPADA SIAPAPUN SEBELUM SAYA. Saya diberikan kemenangan lewat KETAKUTAN (yang diinspirasi oleh saya) ...: dan BARANG JARAHAN dibuat halal bagi saya, dan tidak dihalalkan bagi siapa saja sebelum saya ...")
(Ibn Ishaq Sirat Rasul Allah; 326)
Allah mengatakan, “Tidak ada nabi sebelum Muhammad yang mengambil barang jarahan dari musuhnya, maupun mengambil sandera untuk uang tebusan.” Muhammad mengatakan, “Saya diberikan kejayaan lewat TEROR. Bumi diberikan bagi saya untuk dibersihkan... Jarahan dibuat sah bagi saya ... Kelima hak istimewa ini tidak diberikan kepada nabi lain sebelum saya.”
Itulah Muhammad, sang Rasul Allah. Jika selama ini anda bertanya apakah pekerjaan Muhammad, inilah jawabannya. Muhammad menafkahi dirinya dengan cara merampok, uang tebusan dari sandera dan memungut pajak jizya. Benar kata pepatah, kemiskinan dekat dengan kekhufuran. Patut diperhatikan bahwa Hadis Bukhari bab 88 diatas telah dihilangkan dalam versi Internet Sahih Bukhari. Hadis yang sukar dipercaya ini hanya dapat ditemukan di terjemahan cetak asli “The Translation of Sahi Bukhari” oleh Dr. Muhammad Muhsin Khan. [Ref: The Translation of the Meanings of Sahih Al-Bukhari, Arabic-English, Vol.IV (page 104) by Dr. Muhammad Muhsin Khan, Islamic University—Al-Medina Al-Munauwara].
Ya, Muhammad memerintahkan pengikutnya untuk merampok kafilah2 pedagang Mekah. Dia meyakinkan mereka bahwa masyarakat Mekah telah mengusir mereka ke luar dari rumah mereka, karena itu sudah jadi hak mereka untuk merampok orang2 Mekah tersebut;
Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". (QS 22:39-40)
Di Medina, pendatang Muslim dari Mekah hanya beberapa orang saja. Agar lebih berhasil dalam usaha penyerangannya, Muhammad butuh bantuan dari Muslim baru asal Medina, yang disebutnya sebagai ‘Ansar’ (pembantu). Akan tetapi, orang2 Medina tidak memeluk Islam untuk merampok kafilah dan berperang. Percaya pada Allah adalah satu hal, sedangkan menyerang, menjarah, dan membunuh orang merupakan hal yang lain sama sekali. Sebelum Muhammad datang, orang2 Arab tidak mengenal agama perang. Bahkan saat jaman modern sekalipun, terdapat para Muslim yang percaya pada Allah tapi tidak mau berperang dan membunuh bagi agamanya. Untuk membujuk pengikut seperti ini, Muhammad membuat Allah mengeluarkan perintah ini:
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS 2:216)
Tak lama kemudian, usaha sang Nabi mulai berbuah. Terdorong keserakahan ingin mendapat harta jarahan dan janji2 hadiah surgawi, maka Muslim Medina bergabung melakukan perampokan dan penjarahan. Setelah tentara Muhammad bertambah banyak dan ambisinya semakin membengkak, dia pun mendongkrak posisinya dengan tidak hanya memerintahkan pengikutnya berperang baginya “di jalan Allah” tapi juga harus membayar biaya perang sekalian.
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS 2:195)
Perhatikan bagaimana Muhammad menghubungkan “perbuatan baik” dengan menjarah, meneror, dan membunuh. Dengan memutarbalikkan moralitas seperti inilah maka Muslim dapat mengesampingkan nurani mereka dan menganut etika terbalik dalam memperlakukan non-Muslim, yang harus terus dimanfaatkan demi keuntungan Muslim. Apapun keadaan yang menguntungkan Muslim dianggap baik.
(Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah; 304)
Saya memotong kepala Abu Jahl dan membawanya kepada Rasulullah. “O Nabi Allah, inilah kepala dari orang yang memusuhi Allah”. Muhammad mengatakan, "TERPUJILAH ALLAH."
Muhammad membuat pengikutnya percaya bahwa melakukan perang baginya dan melakukan tindakan terorisme dalam Islam merupakan perbuatan yang menyenangkan Allah. Muhammad menyebut “PERAMPOKAN dan PENJARAHAN”, dengan istilah “PEPERANGAN”. Hal ini dilakukan agar dirinya nampak sebagai KORBAN, pihak yang teraniaya, atau pihak yang dikhianati dari orang2 yang dirampokinya, dengan demikian Muhammad memiliki alasan pembenaran untuk melakukan perampokan tersebut. Bahkan Muhammad menjanjikan kemakmuran bagi mereka yang mau bergabung dalam bisnis perampokannya.
ALLAH MENJANJIKAN KEPADA KAMU HARTA RAMPASAN YANG BANYAK YANG DAPAT KAMU AMBIL, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan) mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjuki kamu kepada JALAN YANG LURUS. (QS 48:20)
Dan sekarang keberuntungan Muhammad telah berubah. Dengan kekayaan dari hasil berpuluh2 kali perampokan, ia berhasil membentuk ribuan pasukan. Kini dia bukan lagi seorang pendakwah lemah yang diabaikan seperti sewaktu di Mekah, tapi kini dia adalah pemimpin sebuah “NEGARA”, yang memerintah dengan kekuasaan absolut atas para pengikutnya. Dengan perubahan nasib ini, seluruh pesan Muhammad juga berubah. Ia yang dulu begitu alim di Mekah, menjadi begitu lalim di Medinah.
Di bawah ini adalah perbandingan antara beberapa ayat2 awal yang dia tulis di Mekah ketika masih lemah dan beberapa yang ditulis di Medinah setelah menjadi berkuasa.
Ayat Awal di Mekah dan Medinah Ayat di Medinah setelah berkuasa
2:256 Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam) 9:123 Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu
29:46 Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang lalim di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri 9:29 Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
109:6 Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku 3:85 Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
5:82 Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani 3:28 Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi teman atau penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).
10:99 Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? 2:193 Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah
50:45 Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka 9:14 Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman
73:10 Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. 8:12 Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka
2:62 Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.
9:30 Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putra Allah" dan orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putra Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling
43:88,89 Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman". Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah: "Salam (selamat tinggal)." Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk) 47:4 Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka.
Ayat diatas hanyalah sebagian dari ayat2 yang bertentangan dalam Quran. Dikotomi (pemikiran bercabang) ini dijelaskan oleh beberapa ulama Muslim.
Dr. M. Khan, penerjemah Sahih Bukhari dan Quran ke dalam bahasa Inggris menulis:
Jadi pada awalnya 'pertempuran' dilarang, kemudian diijinkan, dan setelah itu dibuat 'wajib'. (Pengenalan untuk Terjemahan Inggris dari Sahih Bukhari, halaman xxiv).
Dr. Sobhy as-Saleh, seorang akademik jaman ini, tidak melihat dalam QS 2:256 dan QS 9:73 sebagai kasus penggantian tapi sebagai kasus penundaan atau penangguhan perintah untuk melawan para kafir. Untuk mendukung pandangannya dia mengutip Imam Suyuti, Penulis Itqan Fi'Ulum al-Quran yang menulis:
Perintah untuk melawan para kafir DITUNDA HINGGA PARA MUSLIM MENJADI KUAT, tapi dikala mereka lemah mereka diperintahkan untuk bertahan dan bersabar. [ Sobhy as_Saleh, Mabaheth Fi 'Ulum al- Qur'an, Dar al-'Ilm Lel-Malayeen, Beirut , 1983, p. 269.]
Dan Nahas menulis:
Para ulama berbeda pendapat mengenai QS 2:256 (Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)) Ada yang bilang: "Itu telah digantikan (dibatalkan) karena sang nabi memaksa orang Arab untuk memeluk Islam dan melawan mereka dan tidak menerima alternatif lain kecuali menyerah pada Islam. Ayat tersebut telah digantikan oleh QS 9:73 "Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka." Muhammad meminta ijin Allah untuk melawan mereka dan dikabulkan. Ulama lain berkata QS 2:256 tidak digantikan, tapi mendapat penerapan khusus. Ayat ini muncul karena mengenai "Ahlul Kitab" (Yahudi dan kristen); mereka tidak dapat dipaksa untuk memeluk islam jika mereka membayar pajak Jizia (Pajak untuk nonmuslim dibawah undang2 muslim). Hanya pemuja berhala saja yang dipaksa untuk memeluk agama Islam dan pada merekalah QS 9:73 diterapkan. Ini pendapat dari Ibnu Abbas yang merupakan pendapat terbaik karena dari kesahihan otoritasnya [ al-Nahas, An-Nasikh wal-Mansukh, p.80. See also Ibn Hazm al-Andalusi, An-nasikh wal-Mansukh, Dar al-Kotob al-'Elmeyah, birute, 1986, p.42.]
Dikotomi diatas menjelaskan, mengapa orang2 seperti Cak Nur dan Abu Bakar Baasir, dapat berbeda dalam menafsirkan Quran. Muslim menjadi orang yang baik karena mereka masih mengedepankan hati nurani mereka sebagai manusia daripada mengikuti ajaran2 picik agamanya. Sedangkan Islam Radikal menyatakan Islam apa adanya, Islam yang sesungguhnya, tanpa sensor hati nurani! Karena mereka tau, bahwa ayat2 damai dalam Quran telah DIBATALKAN dengan ayat baru yang lebih tegas!
Obsesi Muhammad untuk menundukkan orang2 agar mau mengakuinya luar biasa besarnya, hingga dia menjanjikan para pemerkosa dan perampok sebuah tempat di surga jika mereka menerimanya. Sementara bagi mereka yang tidak menerimanya dan mengakui kerasulannya akan dia bakar di dunia dan neraka andai meskipun mereka hidup soleh di dunia ini.
Nabi berkata, "Jibril berkata padaku, 'Siapapun di antara para pengikutmu yang mati tanpa menyembah tuhan lain selain Allah, akan masuk surga (atau tidak akan masuk neraka).' Nabi bertanya, 'Bahkan jika dia telah melakukan pemerkosaan atau pencurian'? Jawabnya, 'Ya, bahkan merekapun.'" (Hadis Bukhari 54:445 )
Ini bahkan dipastikan oleh Quran:
(QS 4:48) "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."
Dan bagi mereka yang mau menerima Muhammad dan Allahnya, akan diberikan tempat disurga:
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan, mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka; dan Tuhan mereka memelihara mereka dari azab neraka. (Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan", mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli. (QS 52:17-20)
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya…(QS 56:35-37)
Bagaimana bisa orang yang berpikiran normal menerima omong kosong ini?
Perampok dan pemerkosa dijanjikan surga yang penuh kenikmatan seks dan birahi asal menerima Muhammad dan Allahnya!
Tidakkah kita melihat keganjilan disini? Lihatlah apa yang dikatakan seorang wanita Yahudi kepada Muhammad setelah ia ketahuan meletakkan racun di makanan rasulullah tersebut!
“Kami ingin tahu jika kau ini PEMBOHONG dan kalau kau memang pembohong, kami akan menyingkirkanmu, dan jika kau memang adalah seorang nabi, maka racun itu tidak akan mempan pada dirimu.” (Hadis Bukhari 53:394)
Dan ucapan wanita Yahudi itupun terbukti. Racun itu membunuh Muhammad secara perlahan. Selama 3 tahun sang nabi bertarung dengan racun tersebut.
Rasul Allah hidup sampai tiga tahun setelah itu sampai racun itu menyebabkan rasa sakit sehingga ia wafat. Selama sakitnya dia biasa berkata, “Aku tidak pernah berhenti mengamati akibat dari daging (beracun) yang kumakan di Khaibar dan aku menderita beberapa kali (dari akibat racun itu) tapi sekarang kurasa tiba saatnya batang nadiku terputus.” (Ibn Sa'd, "Kitab al-Tabaqat al-Kabir" hal 252)
Sang nabi pun wafat karena kutukan yang ia buat sendiri:
Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya, Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu. (QS 69:44-47)
Bagaimana mungkin bahwa orang2 tidak berhenti sejenak untuk berpikir tentang semua ini?
Kenapa kita tidak bertanya pada diri sendiri pertanyaan sederhana ini, seperti:
KENAPA ALLAH SANGAT INGIN DIRINYA DIKETAHUI DAN DIPUJA?
Kenapa dia tidak menampakkan dirinya pada setiap orang seperti dia menampakkan dirinya pada si nabi? Kenapa dia bermain petak umpet dan kemudian menghukum dan membunuh mereka yang gagal menemukannya, dengan meminjam tangan Muhammad dan pengikutnya.
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. (QS 9:14)
Dimanakah kuasa Allah yang maha kejam tersebut? Bukankah adalah hal yang mudah bagi Allah untuk menyiksa dan membunuh orang2 kafir dengan mengirimkan bencana kepada mereka. Mengapa harus Muhammad dan pengikutnyalah yang melakukannya?
Ini adalah pertanyaan sederhana tapi penting, setiap muslim harus bertanya pada dirinya sendiri.
Kita bukanlah kambing! Kita adalah manusia yang diberi otak dan hati nurani!
Tergantung apakah akan kita gunakan atau tidak!
Muhammadisme
Orang2 pada umumnya cenderung memihak pada sebuah sistem kepercayaan yang punya banyak pengikut. Bukanlah rahasia bahwa agama bisa membuat buta dan orang beragama tidak mampu melihat sedikitpun kesalahan dalam agamanya. Inilah alasan mengapa Muslimin menganggap dirinya sanggup melihat kesesatan pada aliran Lia Eden, tanpa mampu melihat absurditas dalam kepercayaan mereka sendiri. Para muslim percaya bahwa jumlah besar dari Islam membuatnya pantas dianggap sebagai sebuah agama. Tapi apakah Islam benar2 sebuah agama? Bukan sebuah aliran yang sesat?
Pernyataan bahwa Islam pasti agama yang benar karena bertahan selama 1400 tahun adalah argumen favorit kaum Muslim apologis. Argumen ini dalam bahasa Arab disebut “Taghrir” dan dalam bahasa Inggris / Latin dikenal sebagai “argumentum ad antiquitatem”.
Argumentum ad antiquitatem, adalah sangkaan bahwa sesuatu pasti baik karena berusia tua, atau karena "dari sononya memang begitu / that's the way it's always been."
Kenyataannya, banyak teori bertahan selama ribuan tahun dan ternyata terbukti salah.
Salah satu teori ini adalah teori geosentrisitas. Sebelum munculnya Galileo, mayoritas manusia percaya bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Kepercayaan ini sudah ada dari jaman baheula. Matahari, Bulan dan seluruh alam semesta dipercaya memutari Bumi dan jarang ada orang yang menantang konsep ini. Namun terlepas dari awetnya teori ini, ternyata terbukti salah juga.
Pertanyaannya jika Islam bukan sebuah agama yang benar, atau katakanlah Islam adalah aliran sesat, mengapa Islam mampu bertahan hingga 1400 tahun?
Jawabannya ada pada uraian berikut ini:
Islam adalah aliran yang sangat absolut dan menuntut kemutlakan kepercayaan terhadap para pengikutnya, begitu ‘murninya’ sampai tidak memperbolehkan sedikitpun ruang bertanya atau keraguan tentang dogmanya. Di Islam tidak ada kritisi dari dalam yang mempertanyakan kebenaran yang telah ditetapkan oleh sang nabi.
Muslimin begitu mencintai Muhammad sampai mereka mengikuti caranya berpakaian, berbahasa, hingga sampai ke tata cara makanpun diikuti. Ini bukanlah tanda kebesaran Muhammad tetapi tanda fanatisme dan buta agama dari para pengikutnya. Pengikut semua "aliran kepercayaan" mengagung-agungkan pemimpin mereka sebagai manusia sempurna. Para pengikut Kenisah Rakyat (1970) begitu menuhankan Jim Jones, semua pengikutnya adalah orang yang terpelajar, namun otak mereka mati karena terdoktrinisasi oleh tipu daya Jones. Di Indonesia yang terhangat adalah kasus Lia Eden, para pengikutnya menganggap pemimpinannya sebagai titisan malaikat. Ini bukan petunjuk hebatnya pemimpin mereka. Manusia memerlukan obyek pujaan. Biasanya pada saat wafatnya seorang pemimpin, ia diberi status mythologis yang lebih tinggi dibandingkan semasa hidupnya. Inilah saatnya kelemahan dan keburukan sang pemimpin sebagai manusia disembunyikan dari mata pemujanya.
Hal inilah yang memang diinginkan oleh seorang narsisme pemimpin aliran seperti Muhammad, keinginan untuk menutup segala kritik atas dirinya. Islam pada dasarnya adalah Muhammadisme, dengan mempelajari watak dan perbuatan Muhammad kita akan mengerti seperti apa Islam sesungguhnya.
Michael Hart dalam bukunya The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History menempatkan Muhammad di ranking nomer satu, lalu diikuti oleh Isaac Newton, Yesus Kristus, Buddha, Kong Hu Cu and Paulus.
Kamipun setuju dengan pendapat Hart tersebut, Muhammad memanglah pribadi berpengaruh buruk nomer satu didunia ini. Dalam daftar berikutnya ia juga mencantumkan berbagai penguasa kejam seperti Adolph Hitler, Mao Ze Tung dan Joseph Stalin. Dimana orang2 berkuasa tersebut adalah orang yang memiliki kelainan jiwa NARSISME, hal yang juga dialami oleh Muhammad.
The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (Buku petunjuk Statistik dan Diagnosa dari Penyakit Jiwa) memberi definisi dari narcissistic personality disorder (Penyakit kepribadian Narsisistik) sebagai “sebuah pola penyebaran perasaan hebat (dalam khayalan atau tingkah laku), kebutuhan untuk dikagumi atau dipuja-puja dan kurangnya empati, biasanya dimulai dari awal masa dewasa dan ada dalam konteks bermacam2.” (reference 80, p. 61)
Trauma masa kecil Muhammad menyulut api narsisme yang ada didalam dirinya. Enam bulan sebelum kelahirannya, ayah Muhammad meninggal, jadi saat kelahirannya ia adalah seorang yatim. Rupanya Muhammad adalah anak yang tak diinginkan bagi sang ibu. Sejak lahir, Aminah, ibu Muhammad, tidak mau menyusui putranya. Melihat penderitaan anak tersebut, Thuwaibah, budak wanita dari paman Muhammad, Abu Lahab, mengambil tanggung jawab untuk menyusuinya selama beberapa hari (Adil Salahi Muhammad: Man and Prophet, hal 23) sampai akhirnya Halimah mengambil tugas menyusui dan membesarkan anak tersebut.
Muhammad tumbuh diantara orang2 asing. Sewaktu dia tumbuh besar, dia sadar bahwa dirinya bukanlah anggota keluarga yang mengurusnya. Dia semestinya heran mengapa ibunya, yang hanya mengunjunginya dua kali setahun, tidak menginginkannya. Apakah Muhammad yang merasa tidak dikasihi di keluarga angkatnya selama bertahun2 juga merupakan awal penting yang menentukan sifat seseorang?
Kesehatan mental Muhammad mengkhawatirkan ibu asuhnya sehingga dia mengembalikan Muhammad kepada Aminah ketika berusia lima tahun. Karena masih belum punya suami baru, Amina ragu2 untuk menerima kembali anaknya sampai Halimah menceritakan padanya kelakuan dan khayalan Muhammad yang aneh. Ibn Ishaq mencatat kata2 Halimah:
Ayahnya (suami Halimah) berkata kepadaku, “Aku takut anak ini mengalami serangan jantung, maka bawalah dia kembali ke keluarganya sebelum terjadi akibat buruk”… Dia (ibu Muhammad) menanyakan padaku apa yang terjadi dan terus menggangguku sampai aku menceritakan padanya. Ketika dia bertanya apakah aku takut anaknya (Muhammad) kerasukan setan, maka kujawab iya. (Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah , page 72)
Muhammad kini hidup lagi bersama ibunya, tapi ini tidak berlangsung lama. Setahun kemudian Aminah meninggal. Muhammad tidak banyak bicara tentang ibunya. Ketika Muhammad menaklukkan Mekah, lima puluh tahun setelah kematian ibunya, dia mengunjungi kuburan ibunya di Abwa yang terletak diantara Mekah dan Medinah.
Ini adalah kuburan ibuku; Tuhan mengijinkan aku untuk melawatnya. Aku ingin berdoa baginya, tapi tidak dikabulkan. Maka aku memanggil ibu untuk mengenangnya dan ingatan lembut tentang dirinya menyelubungiku, dan aku menangis. (Ibn Sa'd, Tabaqat p. 21)
Mengapa Tuhan tidak mengabulkan Muhammad berdoa bagi ibunya? Apa yang dilakukan Aminah sehingga dia tidak layak untuk dimaafkan? Ini sungguh tidak masuk akal. Sudah jelas Tuhan tidak ada hubungannya dengan hal ini. Muhammad sendirilah yang tidak bisa memaafkan ibunya, bahkan separuh abad setelah dia mati. Dia mungkin mengingatnya sebagai wanita yang dingin dan tidak memiliki kasih sayang terhadap anak, sehingga Muhammad tidak menyukainya dan mengalami luka batin yang tidak pernah sembuh.
Luka batin inilah pemicu narsisme yang ada dalam diri Muhammad. Seorang narsisistik secara obsesif mencari-cari kepuasan untuk dicintai, dikagumi atau dipuja-puja, cenderung melebih-lebihkan kemampuan dan mereka adalah pembohong yang alami dan patologis. Coba kita lihat ayat dibawah ini;
“Supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkanNya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS 48.9)
Dihampir semua ayat2 Quran, Muhammad selalu meletakkan namanya (rasulnya) dibelakang kata Allah. Mungkinkah Allah membutuhkan penguatan dari makluk ciptaannya? Muhammadlah sebenarnya yang ingin dikuatkan dan dibesarkan! Seorang narsisis begitu ingin dihormati, ia melarang pengikutnya bersuara lebih keras dari dirinya, jika itu dilakukan maka Allah akan menghapus amal baik mereka.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari. (QS 43:2)
Bahkan Allah dan Malaikatnyalah yang berdoa bagi Muhammad, oleh karenanya ia juga menuntut pengikutnya untuk selalu berdoa baginya.
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS 33.56).
Ia begitu terkesan dengan dirinya sendiri, hingga dia taruh kalimat berikut ini kedalam mulut Allah bonekanya:
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” (QS 68.4), “suri teladan yang baik” (QS 33:21), “untuk jadi cahaya yang menerangi.” (QS 33.46). “dan menjadi rahmat bagi semesta alam”. (QS 21:107)
Itulah anggapan seorang narsisis mengenai dirinya. Jika kita mempelajari hadis dan biografi tertua Muhammad yang ditulis Ibn Ishaq, Ibn Sa’d, dan Tabari, semua hal yang dikatakan Muhammad dalam ayat2 tersebut hanyalah kebohongan belaka.
Orang narsisis tahu bahwa mengiklankan diri mereka secara langsung agar dirinya dipuja akan terlihat sebagai hal yang menjijikan dan memalukan. Oleh sebab itu, dia menyajikan diri mereka sebagai orang yang tidak menonjolkan diri, orang yang melayani Tuhan, kemanusiaan atau alasan lain yang mungkin bagi mereka.
Orang narsisis menggunakan sebuah “PESAN” untuk menutupi kebohongannya. Pesan yang begitu besarnya, begitu agung hingga dunia akan rusak tanpa pesan tersebut. Melalui muslihat dan manipulasi, pesan ini menjadi lebih penting daripada nyawa orang2 yang akan menjadi pengikutnya. Begitu dicuci otaknya mereka hingga mereka rela mati dan tentu saja, rela membunuh untuk itu. Orang narsisis mendorong pengorbanan, semakin banyak, semakin baik. Lalu dia munculkan dirinya sebagai pusat dari pesan itu. Itulah cara para narsisis memanipulasi para pengikutnya. Pesan itu hanya sebuah alat untuk tujuan akhir mereka.
Bagi Jim Jones, narsisis yang mengajak 900 orang melakukan bunuh diri masal di Guyana, “keadilan sosial” adalah pesannya, dan dia adalah perantara bagi pesan itu. Dia mengajarkan bahwa dunia akan runtuh tanpa keadilan sosial yang dibawanya tersebut.
Bagi Joseph Stalin pesannya adalah “komunisme”. Siapapun yang tidak setuju dengannya sama dengan menentang proletariat dan harus dibunuh.
Hitler memilih “nasionalisme” sebagai pesannya. Dia tidak secara terbuka memuji-muji dirinya sendiri, tapi dia memakai pesan arianisme dan superioritas bangsa Jerman. Dia, tentu saja, adalah seorang pengilham yang tidak tergantikan dan dia yakin bahwa dia telah melakukan pekerjaan Tuhan. Salah satu pernyataannya menjelaskan ini. Dia tulis:
Sejak saat ini aku percaya bahwa aku bertindak sesuai dengan kehendak Pencipta Maha kuasa: dengan membela diri terhadap orang Yahudi, aku berjuang untuk pekerjaan tuhan. (Adolf Hitler, Mein Kampf, Ralph Mannheim, ed., New York: Mariner Books, 1999, p. 65.)
Hitler mendapatkan kepercayaan dan dukungan jutaan orang Jerman dengan kebohongan besarnya. Ia memang pembicara ulung dan mampu mempengaruhi pendengarnya. Tatkala ia berbicara, suaranya semakin keras dan semakin lantang se-akan2 negara memang dikejar2 musuh. Ia membakar semangat orang Jerman dengan patriotisme. Kepercayaannya bahwa semakin besar kebohongannya, semakin banyak orang yang percaya, ternyata terbukti benar. Jutaan orang Jerman mencintainya dengan sepenuh hati dan menangis histeris saat mendengarkan pidato2nya.
Seandainya Hitler menyatakan dirinya sebagai nabi, jutaan orang Jerman sekarang memeluk agama Hitlerisme dan ini menjadi kalimat “syahadat” mereka: “Tidak ada Tuhan selain Nazisme dan Hitler adalah rasulNya”
Nah, sama seperti orang Jerman diatas, Muslim menyangka bahwa mereka percaya kepada Allah. Kenyataannya Allah hanya kepanjangan ego Muhammad. Allah memang alat untuk memudahkan kepercayaan kepada Muhammad.
Dalam Quran Muhammad tidak meminta para pengikutnya untuk memujanya. Malah dia mengklaim “hanya utusan saja”. Sebagai gantinya dia menuntut kepatuhan, namun dengan cerdik dia meminta para pengikutnya untuk taat pada “Allah dan Rasul-Nya.” Dalam sebuah ayat Quran, dia taruh perkataan berikut dalam mulut Allahnya:
“Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman" (Q 8.1)
Mana ada Tuhan yang menginginkan atau memerlukan barang2 duniawi, apalagi hasil perampokan? Muhammad menggunakan “Allah” sebagai pesannya. Akan sungguh memalukan jika dia hanya katakan, “harta rampasan perang itu kepunyaanku”. Oleh karena itu Muhammad selalu meletakkan nama Allah di depan namanya.
Dan karena tidak ada seorangpun yang bisa melihat atau mendengar Allah, semua kepatuhan adalah kepada Muhammad sebagai wakil Allah. Dialah yang harus di taati dan takuti karena hanya dia satu-satunya perantara dari tuhan, yang mana hal tersebut telah dia tanamkan kepada pengikutnya bahwa tuhan harus dihormati dan ditakuti.
Allah bagi Muhammad adalah sebuah alat yang nyaman untuk memanipulasi pengikutnya. Tanpa percaya pada Allah, maukah para pengikutnya mengorbankan nyawa mereka, membunuh orang, termasuk keluarga mereka sendiri, menjarah orang, dan memberikan semuanya pada dia? Melalui Allah, dia bisa mendapat wewenang tak terbatas terhadap para pengikutnya. Dia menjadi tuan atas nyawa mereka. Ironisnya Muhammad berkhotbah tentang larangan mempersekutukan Allah, ketika dalam kenyataannya, dia bersekutu dengan Allah dalam cara yang membuat mereka berdua secara logika dan praktek tidak bisa dipisahkan.
Selain menggunakan pesannya, pembohong psikopat siap memakai kekerasan untuk membela kebohongannya. Menggunakan kekerasan untuk mendukung sebuah pengakuan disebut Argumentum ad baculum. Ini terjadi ketika seseorang memakai kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memaksa orang lain menerima pendapat/kesimpulannya.
Argumentum ad baculum dapat diterangkan sebagai “yang kuat itu yang benar.”
Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang2 muslim, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (QS 9:5)
Dan bunuhlah orang2 muslim di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu. (QS 2:191)
Sesungguhnya binatang yang paling buruk di sisi Allah ialah orang2 muslim, karena mereka itu tidak beriman. (QS 8:55)
Hai orang2 non-muslim, perangilah orang2 muslim yang ada di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang2 non-muslim. (QS 9:123)
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah para muslim itu di mana saja kamu jumpai mereka. (QS 9:5)
Apabila kamu bertemu dengan orang-orang muslim (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. (QS 47:4)
Nah, bagaimana perasaan anda sebagai Muslim? Senangkah anda kalau ada kitab suci yang berbunyi demikian ? Pasti anda akan menduga bahwa kitab tersebut merupakan bagian dari sebuah aliran sesat. Apakah anda tidak bertanya: mana mungkin ayat2 kutukan dan pembantaian ini berasal dari Tuhan?
Ayat2 diatas adalah ayat2 kekerasaan yang dipakai Muhammad untuk memaksakan kehendaknya. Kekerasan yang ekstrim bisa membuat orang percaya secara ekstrim pula. Orang2 Korea Utara benar-benar memuja pemimpin gila mereka, KIM JUNG IL. Keyakinan ini ditanamkan pada mereka lewat kekerasan ekstrim yang digunakan sang diktator untuk memaksakan kehendaknya dan tidak ada toleransi bagi orang yang berani menentangnya. Ketika nyawamu bergantung pada harus percaya atau tidak, kau mau tidak mau akan percaya pada apapun yang disodorkan. Ini membuktikan Argumentum ad baculum berhasil, begitupun yang dilakukan Muhammad terhadap pengikut dan penentangnya.
Ka’b bin Ashraf adalah salah satu korban Muhammad. Kesalahannya adalah menyusun puisi dan memuji orang2 Mekah atas keberanian mereka menjaga harga diri dari penindasan Islam. Ketika Muhammad mendengar hal ini, dia pergi ke mesjid, dan setelah sembahyang, dia berkata:
“Siapakah yang mau membunuh Ka`b bin al-Ashraf yang telah menyakiti Allâh dan RasulNya?” Berdirilah Maslama dan berkata,”O Rasul Allâh! Maukah kamu agar aku membunuhnya?” Sang Nabi berkata,”Iya”. (Hadis Bukhari 59:369)
Korban lain Muhammad adalah Abu Afak, yang dikabarkan berusia 120 tahun. Dia menulis puisi yang isinya menangisi orang2 yang jadi pengikut Muhammad. Dia menulis bahwa Muhammad adalah orang gila yang dengan sesukanya menetapkan larangan dan perintah kepada orang2, yang mengakibatkan mereka kehilangan akal sehat dan menjadi benci satu sama lain.
Salim Ibn Umayr adalah salah seorang yang paling menentangnya dan dia ikut dalam perang Badar, katanya, “Aku bersumpah akan membunuh Abu Afak atau lebih baik mati di hadapannya. Dia menunggu kesempatan sampai tiba suatu malam yang panas, dan Abu Afak tidur di tempat terbuka. Salim Ibn Umayr mengetahui hal itu, jadi dia meletakkan pedangnya di atas hati Abu Afak dan menekannya sampai menembus tempat tidurnya. Musuh Allâh menjerit dan orang2 pengikutnya cepat2 membawanya ke dalam rumahnya dan menguburnya. (Ibn Sa’d, Tabaqat p 31)
Ketika Asma binti Marwan, seorang wanita yang punya lima anak kecil mendengar hal ini, dia merasa sangat marah dan lalu menulis puisi mengutuk orang2 Medinah yang mengijinkan orang asing (Muhammad) memecah-belah mereka dan membiarkan dia membunuh orang tua tak berdaya. Sekali lagi Muhammad datang ke pengikutnya dan mengeluh:
“Siapa yang mau mengenyahkan anak perempuan Marwan dari hadapanku?” `Umayr bin. `Adiy al-Khatmi yang saat itu berada di situ mendengarnya, dan di malam itu juga dia pergi ke rumah Asma dan membunuhnya. Di pagi hari dia datang menghadap sang Rasul dan memberitahu apa yang diperbuatnya dan Muhammad berkata, “Kau telah menolong Allâh dan Rasulnya, wahai `Umayr!" Ketika dia bertanya apakah dia akan menanggung dosa pembunuhan, sang Rasul berkata, “Dua kambing tidak sudi bertumbukan kepala baginya (Asma).” (The Life of Muhammad , A. Guilaume’s translation of Sirat Rasul Allâh. p. 675-676)
Kisah diatas hanyalah sekelumit dari “kebaikan” Muhammad. Argumentum ad baculum berhasil dengan sukses diterapkan oleh Muhammad.
Para narsisis sangat lihai dalam hal memanipulasi dan menanamkan doktrin pada para pengikutnya. Begitu dicuci otak mereka, hingga mereka rela mati dan tentu saja, rela membunuh untuk itu. Mereka begitu fanatik terhadap keyakinannya. Fanatisme dapat diartikan sebagai antusiasme (kesenangan) yang berlebihan, pengabdian yang tak masuk akal, pemikiran yang liar terhadap sesuatu hal.
Bagaimana sejumlah besar orang2 normal dapat mengikuti ajaran orang sakit jiwa? Hal ini pun terjadi di Jerman. Hitler adalah orang sakit jiwa, tapi jutaan orang Jerman percaya bahwa dia waras. Bagaimana mungkin jutaan orang yang cerdas dan berpendidikan dapat dibodohi dan jadi korban kebohongan orang sakit jiwa? Kita bisa lihat hal ini terjadi berkali-kali dalam sejarah. Para diktator biasanya adalah psikopath, tapi mereka ternyata mampu menimbulkan fanatisme jutaan orang dan membodohi orang2 yang sangat normal dan waras.
Cengkraman kejiwaan dari para narsisis ini terhadap korban2 mereka sungguh mencengangkan. Ketika pengikut Shoko Asahara diperintahkan untuk melepas gas sarin distasiun bawah tanah Tokyo dan membunuh banyak orang tak bersalah, mereka tidak mempertanyakan perintah mengerikan ini. Mereka menutup hati nurani mereka dan menerimanya sebagai pertanda kebijakan yang lebih besar dari guru mereka.
Dr. Ikuo Hayashi adalah dokter terkenal yang menjadi pengikut fanatik Asahara. Dia satu dari lima orang yang diperintahkan untuk menanam gas sarin beracun distasiun bawah tanah Tokyo. Hayashi adalah dokter terlatih dan telah bersumpah untuk menolong jiwa orang. Pada satu saat, sebelum dia melubangi kotak yang berisi cairan maut itu, dia melirik wanita yang duduk didepannya dan sejenak ragu. Dia sadar, apa yang akan dia lakukan akan membunuh wanita itu. Tapi segera dia tutup hati nuraninya dan meyakinkan diri bahwa Asahara lebih tahu, dan tidak benar mempertanyakan kebijaksanaan sang Master.
Omeir adalah seorang anak lelaki umur 16 tahun yang menemani Muhammad dalam salah satu pertempurannya. Muhammad bicara tentang mati syahid dengan penuh pujian hebat kepada anak tersebut, sehingga anak ini terdoktrinisasi. Dia buang kurma2 yang sedang dia makan, dan berkata “Apa ini yang menahanku untuk masuk surga? Sesungguhnya, aku tidak akan mencicipi lagi makanan ini, sampai aku bertemu Allahku!” setelah berkata demikian, dia tarik pedangnya dan berlari kegaris depan, kearah pasukan musuh, segera dia mendapatkan kematian yang sangat dia dambakan itu.
Para pengikut yang fanatik yang telah tercuci otaknya akan sukar disembuhkan. Dr. Ikuo Hayashi, Omeir, Amrozi, dan mungkin sebagian dari kita sendiri adalah contohnya. Bukankah ini menerangkan psikopathologi para pembom bunuh diri ?
'Kalau dijabarkan dengan istilah psykologi, seorang fanatik adalah orang yang secara sadar mematikan keraguan dalam hatinya’ ---Aldous Huxley (1894-1963)
Akhirnya dari penjelasan diatas kita mengetahui, ISLAM DAPAT BERTAHAN SELAMA 1400 TAHUN ADALAH KARENA KEBOHONGAN.
Selama di Mekah, Muhammad adalah orang yang soleh, namun semenjak menjadi penguasa di Medinah, ia selalu menentang dan menghukum mati orang yang berpikiran kritis terhadap dirinya. Muslim dilarang mempertanyakan apapun perbuatan yang dilakukan nabinya. Muhammad mendorong sifat penjilat dan menghukum kebebasan berpikir dan kritik2.
Abdullah Ibn Sa’d Abi Sarh, adalah seorang mualaf yang menjadi pencatat Quran, namun kembali murtad dan meninggalkan Islam setelah mengetahui kebohongan Muhammad. Abi Sarh mengatakan, "Saya biasanya mengarahkan Rasulullah kemanapun saya mau”. Rasulullah mendiktekan kepada saya "Yang Maha Tinggi, Maha Bijaksana", dan saya hanya menuliskan "Maha Bijaksana" saja. Kemudian Rasulullah mengatakan, "Ya, itu semua sama saja". Dalam suatu keadaan tertentu, dia mengatakan, "Tuliskan begini dan begitu", tetapi saya hanya mencatatkan "Menulis" saja, dan Rasulullah berkata, "Tulis apapun yang kamu sukai."
Ketika Abi Sarh menulis perkataan Muhammad, "Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang mengadakan kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: 'Telah diwahyukan kepada saya', Ia tersadar bahwa itu hanya kebohongan belaka, tidak ada wahyu Allah kepada Muhammad, yang ada adalah perkataan Muhammad sendiri. Dan ia semakin yakin karena iapun dapat mengedit Quran sesuai keinginannya. Karena hal tersebut, ia murtad dan meninggalkan Islam.
Pada hari Muhammad menaklukkan Mekah, dia memerintahkan Abi Sarh untuk di bunuh, karena orang ini adalah salah satu yang mengetahui rahasia kebohongannya. Namun Abi Sarh bersembunyi dan meminta perlindungan Utsman. Dengan terpaksa Abi Sarh kemudian masuk Islam lagi demi keselamatan nyawanya. [Tabari, vol. viii, p.179]
Ayat2 yang ditulis Abi Sarh tersebut kini menjadi ayat Quran 6:93;
Dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah",… (QS 6:93)
Seribu Empat Ratus Tahun kemudian, jutaan muslim bertingkah laku serupa dengan yang dilakukan ketika jamannya Muhammad. Mereka yang melawan takut untuk bicara, dan jika mereka beranipun, dibungkam dengan cepat, sementara para penjilat dihormati karena mau memuliakan sang nabi, menutupi kebohongannya dan menceritakan ‘kebaikan2’nya. Bagaimana kebenaran bisa terungkap dalam atmosfir yang demikian represif, yang begitu penuh dengan kemunafikan dan penjilatan?
Ketika kritik2 dibungkam, para penjilat mencoba mengangkat harkat mereka dengan memuliakan sang pemimpin lewat puji2an yang berlebihan. KINI SADDAM DIBENCI OLEH KEBANYAKAN RAKYAT IRAK, TAPI KETIKA IA MASIH BERKUASA, JIKA ANDA BERADA DI IRAK, YANG ANDA DENGAR HANYALAH PUJI2AN BAGINYA. Karena Muhammad dipercaya sebagai nabi, pemerintahan terornya tidak berakhir dengan kematiannya. Mereka yang sungguh2 percaya, akhirnya jatuh pada kebohongannya. Merekapun melanjutkan teror tersebut dan membungkam suara2 kebenaran seperti yang terjadi juga saat ini.
Setelah mereka yang pernah kenal dekat dengan Muhammad meninggal, generasi berikutnya tidak punya pilihan lain, tidak tau lagi mana yang benar dan mana yang salah. Mereka percaya saja akan apa yang semua orang percayai dan kebohongan itu diturunkan dari generasi ke generasi. Setelah kematian Muhammad, para penjilat terus menerus memuji2 dia, memuliakan dia, bahkan menceritakan mukjijat2 yang katanya dilakukan oleh dia, mereka pikir ini akan meningkatkan martabat mereka dan membuat mereka sekaligus Muhammad kelihatan saleh. Banyak sekali mukjijat2 yang katanya dilakukan Muhammad meski dia sendiri mengakui dalam Quran bahwa dia tidak bisa melakukan mukjijat apapun. (QS 29:50)
Jika kau hidup di negara Islam, kau bisa dihukum mati karena berani mengritik Islam, Muhammad, dan sahabat2nya. Jika kau hidup di negara non-Muslim, kau bisa dibunuh meskipun kau sendiri bukan Muslim. Pembuat film dari Belanda yang bernama Theo Van Gogh terlambat menyadari hal ini ketika dia terguling jatuh di atas genangan darahnya setelah ditembak dan ditusuki oleh seorang Muslim. Dosa Van Gogh adalah membantu murtadin Ayan Hirshi Ali membuat film tentang wanita dalam Islam.
Di bulan Juli, 1991, Ettore Caprioli yang adalah penerjemah buku Satanic Verses (Ayat2 Setan oleh Salman Rushdie) ke dalam bahasa Italia, diserang dan terluka berat. Hitoshi Igarishi, profesor sastra dan pengamat budaya Islam yang menerjemahkan buku itu ke dalam bahasa Jepang, dibunuh di Tokyo. William Nygaard, penerjemah buku itu ke dalam bahasa Norwegia, juga ditusuk pisau.
Pesannya sudah jelas yakni melakukan teror sebanyaknya agar tiada seorang pun yang berani menentang Islam atau membongkar kebohongan Islam.
Benih2 kebodohan sudah ada dijazirah Arab saat Muhammad melancarkan karirnya sebagai nabi. Ia tinggal menciptakan kebohongan besar dengan bertopengkan Allah, untuk mensukseskan ajarannya. Dan jadilah Islam seperti sekarang ini.
Einstein pernah mengatakan:
Ada 2 hal yang TAK TERBATAS yang saya ketahui, yaitu ALAM SEMESTA dan KEBODOHAN. Mengenai yang pertama, saya masih ragu soal hal itu!
Selama anda hanya menggunakan keimanan buta saja, dengan mengabaikan akal dan hati nurani anda, maka selama itu pula anda akan dibodohi.
Forum Murtadin IndonesiaPernyataan bahwa Islam pasti agama yang benar karena bertahan selama 1400 tahun adalah argumen favorit kaum Muslim apologis. Argumen ini dalam bahasa Arab disebut “Taghrir” dan dalam bahasa Inggris / Latin dikenal sebagai “argumentum ad antiquitatem”.
Argumentum ad antiquitatem, adalah sangkaan bahwa sesuatu pasti baik karena berusia tua, atau karena "dari sononya memang begitu / that's the way it's always been."
Kenyataannya, banyak teori bertahan selama ribuan tahun dan ternyata terbukti salah.
Salah satu teori ini adalah teori geosentrisitas. Sebelum munculnya Galileo, mayoritas manusia percaya bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Kepercayaan ini sudah ada dari jaman baheula. Matahari, Bulan dan seluruh alam semesta dipercaya memutari Bumi dan jarang ada orang yang menantang konsep ini. Namun terlepas dari awetnya teori ini, ternyata terbukti salah juga.
Pertanyaannya jika Islam bukan sebuah agama yang benar, atau katakanlah Islam adalah aliran sesat, mengapa Islam mampu bertahan hingga 1400 tahun?
Jawabannya ada pada uraian berikut ini:
Islam adalah aliran yang sangat absolut dan menuntut kemutlakan kepercayaan terhadap para pengikutnya, begitu ‘murninya’ sampai tidak memperbolehkan sedikitpun ruang bertanya atau keraguan tentang dogmanya. Di Islam tidak ada kritisi dari dalam yang mempertanyakan kebenaran yang telah ditetapkan oleh sang nabi.
Muslimin begitu mencintai Muhammad sampai mereka mengikuti caranya berpakaian, berbahasa, hingga sampai ke tata cara makanpun diikuti. Ini bukanlah tanda kebesaran Muhammad tetapi tanda fanatisme dan buta agama dari para pengikutnya. Pengikut semua "aliran kepercayaan" mengagung-agungkan pemimpin mereka sebagai manusia sempurna. Para pengikut Kenisah Rakyat (1970) begitu menuhankan Jim Jones, semua pengikutnya adalah orang yang terpelajar, namun otak mereka mati karena terdoktrinisasi oleh tipu daya Jones. Di Indonesia yang terhangat adalah kasus Lia Eden, para pengikutnya menganggap pemimpinannya sebagai titisan malaikat. Ini bukan petunjuk hebatnya pemimpin mereka. Manusia memerlukan obyek pujaan. Biasanya pada saat wafatnya seorang pemimpin, ia diberi status mythologis yang lebih tinggi dibandingkan semasa hidupnya. Inilah saatnya kelemahan dan keburukan sang pemimpin sebagai manusia disembunyikan dari mata pemujanya.
Hal inilah yang memang diinginkan oleh seorang narsisme pemimpin aliran seperti Muhammad, keinginan untuk menutup segala kritik atas dirinya. Islam pada dasarnya adalah Muhammadisme, dengan mempelajari watak dan perbuatan Muhammad kita akan mengerti seperti apa Islam sesungguhnya.
Michael Hart dalam bukunya The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History menempatkan Muhammad di ranking nomer satu, lalu diikuti oleh Isaac Newton, Yesus Kristus, Buddha, Kong Hu Cu and Paulus.
Kamipun setuju dengan pendapat Hart tersebut, Muhammad memanglah pribadi berpengaruh buruk nomer satu didunia ini. Dalam daftar berikutnya ia juga mencantumkan berbagai penguasa kejam seperti Adolph Hitler, Mao Ze Tung dan Joseph Stalin. Dimana orang2 berkuasa tersebut adalah orang yang memiliki kelainan jiwa NARSISME, hal yang juga dialami oleh Muhammad.
The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (Buku petunjuk Statistik dan Diagnosa dari Penyakit Jiwa) memberi definisi dari narcissistic personality disorder (Penyakit kepribadian Narsisistik) sebagai “sebuah pola penyebaran perasaan hebat (dalam khayalan atau tingkah laku), kebutuhan untuk dikagumi atau dipuja-puja dan kurangnya empati, biasanya dimulai dari awal masa dewasa dan ada dalam konteks bermacam2.” (reference 80, p. 61)
Trauma masa kecil Muhammad menyulut api narsisme yang ada didalam dirinya. Enam bulan sebelum kelahirannya, ayah Muhammad meninggal, jadi saat kelahirannya ia adalah seorang yatim. Rupanya Muhammad adalah anak yang tak diinginkan bagi sang ibu. Sejak lahir, Aminah, ibu Muhammad, tidak mau menyusui putranya. Melihat penderitaan anak tersebut, Thuwaibah, budak wanita dari paman Muhammad, Abu Lahab, mengambil tanggung jawab untuk menyusuinya selama beberapa hari (Adil Salahi Muhammad: Man and Prophet, hal 23) sampai akhirnya Halimah mengambil tugas menyusui dan membesarkan anak tersebut.
Muhammad tumbuh diantara orang2 asing. Sewaktu dia tumbuh besar, dia sadar bahwa dirinya bukanlah anggota keluarga yang mengurusnya. Dia semestinya heran mengapa ibunya, yang hanya mengunjunginya dua kali setahun, tidak menginginkannya. Apakah Muhammad yang merasa tidak dikasihi di keluarga angkatnya selama bertahun2 juga merupakan awal penting yang menentukan sifat seseorang?
Kesehatan mental Muhammad mengkhawatirkan ibu asuhnya sehingga dia mengembalikan Muhammad kepada Aminah ketika berusia lima tahun. Karena masih belum punya suami baru, Amina ragu2 untuk menerima kembali anaknya sampai Halimah menceritakan padanya kelakuan dan khayalan Muhammad yang aneh. Ibn Ishaq mencatat kata2 Halimah:
Ayahnya (suami Halimah) berkata kepadaku, “Aku takut anak ini mengalami serangan jantung, maka bawalah dia kembali ke keluarganya sebelum terjadi akibat buruk”… Dia (ibu Muhammad) menanyakan padaku apa yang terjadi dan terus menggangguku sampai aku menceritakan padanya. Ketika dia bertanya apakah aku takut anaknya (Muhammad) kerasukan setan, maka kujawab iya. (Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah , page 72)
Muhammad kini hidup lagi bersama ibunya, tapi ini tidak berlangsung lama. Setahun kemudian Aminah meninggal. Muhammad tidak banyak bicara tentang ibunya. Ketika Muhammad menaklukkan Mekah, lima puluh tahun setelah kematian ibunya, dia mengunjungi kuburan ibunya di Abwa yang terletak diantara Mekah dan Medinah.
Ini adalah kuburan ibuku; Tuhan mengijinkan aku untuk melawatnya. Aku ingin berdoa baginya, tapi tidak dikabulkan. Maka aku memanggil ibu untuk mengenangnya dan ingatan lembut tentang dirinya menyelubungiku, dan aku menangis. (Ibn Sa'd, Tabaqat p. 21)
Mengapa Tuhan tidak mengabulkan Muhammad berdoa bagi ibunya? Apa yang dilakukan Aminah sehingga dia tidak layak untuk dimaafkan? Ini sungguh tidak masuk akal. Sudah jelas Tuhan tidak ada hubungannya dengan hal ini. Muhammad sendirilah yang tidak bisa memaafkan ibunya, bahkan separuh abad setelah dia mati. Dia mungkin mengingatnya sebagai wanita yang dingin dan tidak memiliki kasih sayang terhadap anak, sehingga Muhammad tidak menyukainya dan mengalami luka batin yang tidak pernah sembuh.
Luka batin inilah pemicu narsisme yang ada dalam diri Muhammad. Seorang narsisistik secara obsesif mencari-cari kepuasan untuk dicintai, dikagumi atau dipuja-puja, cenderung melebih-lebihkan kemampuan dan mereka adalah pembohong yang alami dan patologis. Coba kita lihat ayat dibawah ini;
“Supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkanNya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS 48.9)
Dihampir semua ayat2 Quran, Muhammad selalu meletakkan namanya (rasulnya) dibelakang kata Allah. Mungkinkah Allah membutuhkan penguatan dari makluk ciptaannya? Muhammadlah sebenarnya yang ingin dikuatkan dan dibesarkan! Seorang narsisis begitu ingin dihormati, ia melarang pengikutnya bersuara lebih keras dari dirinya, jika itu dilakukan maka Allah akan menghapus amal baik mereka.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari. (QS 43:2)
Bahkan Allah dan Malaikatnyalah yang berdoa bagi Muhammad, oleh karenanya ia juga menuntut pengikutnya untuk selalu berdoa baginya.
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS 33.56).
Ia begitu terkesan dengan dirinya sendiri, hingga dia taruh kalimat berikut ini kedalam mulut Allah bonekanya:
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” (QS 68.4), “suri teladan yang baik” (QS 33:21), “untuk jadi cahaya yang menerangi.” (QS 33.46). “dan menjadi rahmat bagi semesta alam”. (QS 21:107)
Itulah anggapan seorang narsisis mengenai dirinya. Jika kita mempelajari hadis dan biografi tertua Muhammad yang ditulis Ibn Ishaq, Ibn Sa’d, dan Tabari, semua hal yang dikatakan Muhammad dalam ayat2 tersebut hanyalah kebohongan belaka.
Orang narsisis tahu bahwa mengiklankan diri mereka secara langsung agar dirinya dipuja akan terlihat sebagai hal yang menjijikan dan memalukan. Oleh sebab itu, dia menyajikan diri mereka sebagai orang yang tidak menonjolkan diri, orang yang melayani Tuhan, kemanusiaan atau alasan lain yang mungkin bagi mereka.
Orang narsisis menggunakan sebuah “PESAN” untuk menutupi kebohongannya. Pesan yang begitu besarnya, begitu agung hingga dunia akan rusak tanpa pesan tersebut. Melalui muslihat dan manipulasi, pesan ini menjadi lebih penting daripada nyawa orang2 yang akan menjadi pengikutnya. Begitu dicuci otaknya mereka hingga mereka rela mati dan tentu saja, rela membunuh untuk itu. Orang narsisis mendorong pengorbanan, semakin banyak, semakin baik. Lalu dia munculkan dirinya sebagai pusat dari pesan itu. Itulah cara para narsisis memanipulasi para pengikutnya. Pesan itu hanya sebuah alat untuk tujuan akhir mereka.
Bagi Jim Jones, narsisis yang mengajak 900 orang melakukan bunuh diri masal di Guyana, “keadilan sosial” adalah pesannya, dan dia adalah perantara bagi pesan itu. Dia mengajarkan bahwa dunia akan runtuh tanpa keadilan sosial yang dibawanya tersebut.
Bagi Joseph Stalin pesannya adalah “komunisme”. Siapapun yang tidak setuju dengannya sama dengan menentang proletariat dan harus dibunuh.
Hitler memilih “nasionalisme” sebagai pesannya. Dia tidak secara terbuka memuji-muji dirinya sendiri, tapi dia memakai pesan arianisme dan superioritas bangsa Jerman. Dia, tentu saja, adalah seorang pengilham yang tidak tergantikan dan dia yakin bahwa dia telah melakukan pekerjaan Tuhan. Salah satu pernyataannya menjelaskan ini. Dia tulis:
Sejak saat ini aku percaya bahwa aku bertindak sesuai dengan kehendak Pencipta Maha kuasa: dengan membela diri terhadap orang Yahudi, aku berjuang untuk pekerjaan tuhan. (Adolf Hitler, Mein Kampf, Ralph Mannheim, ed., New York: Mariner Books, 1999, p. 65.)
Hitler mendapatkan kepercayaan dan dukungan jutaan orang Jerman dengan kebohongan besarnya. Ia memang pembicara ulung dan mampu mempengaruhi pendengarnya. Tatkala ia berbicara, suaranya semakin keras dan semakin lantang se-akan2 negara memang dikejar2 musuh. Ia membakar semangat orang Jerman dengan patriotisme. Kepercayaannya bahwa semakin besar kebohongannya, semakin banyak orang yang percaya, ternyata terbukti benar. Jutaan orang Jerman mencintainya dengan sepenuh hati dan menangis histeris saat mendengarkan pidato2nya.
Seandainya Hitler menyatakan dirinya sebagai nabi, jutaan orang Jerman sekarang memeluk agama Hitlerisme dan ini menjadi kalimat “syahadat” mereka: “Tidak ada Tuhan selain Nazisme dan Hitler adalah rasulNya”
Nah, sama seperti orang Jerman diatas, Muslim menyangka bahwa mereka percaya kepada Allah. Kenyataannya Allah hanya kepanjangan ego Muhammad. Allah memang alat untuk memudahkan kepercayaan kepada Muhammad.
Dalam Quran Muhammad tidak meminta para pengikutnya untuk memujanya. Malah dia mengklaim “hanya utusan saja”. Sebagai gantinya dia menuntut kepatuhan, namun dengan cerdik dia meminta para pengikutnya untuk taat pada “Allah dan Rasul-Nya.” Dalam sebuah ayat Quran, dia taruh perkataan berikut dalam mulut Allahnya:
“Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman" (Q 8.1)
Mana ada Tuhan yang menginginkan atau memerlukan barang2 duniawi, apalagi hasil perampokan? Muhammad menggunakan “Allah” sebagai pesannya. Akan sungguh memalukan jika dia hanya katakan, “harta rampasan perang itu kepunyaanku”. Oleh karena itu Muhammad selalu meletakkan nama Allah di depan namanya.
Dan karena tidak ada seorangpun yang bisa melihat atau mendengar Allah, semua kepatuhan adalah kepada Muhammad sebagai wakil Allah. Dialah yang harus di taati dan takuti karena hanya dia satu-satunya perantara dari tuhan, yang mana hal tersebut telah dia tanamkan kepada pengikutnya bahwa tuhan harus dihormati dan ditakuti.
Allah bagi Muhammad adalah sebuah alat yang nyaman untuk memanipulasi pengikutnya. Tanpa percaya pada Allah, maukah para pengikutnya mengorbankan nyawa mereka, membunuh orang, termasuk keluarga mereka sendiri, menjarah orang, dan memberikan semuanya pada dia? Melalui Allah, dia bisa mendapat wewenang tak terbatas terhadap para pengikutnya. Dia menjadi tuan atas nyawa mereka. Ironisnya Muhammad berkhotbah tentang larangan mempersekutukan Allah, ketika dalam kenyataannya, dia bersekutu dengan Allah dalam cara yang membuat mereka berdua secara logika dan praktek tidak bisa dipisahkan.
Selain menggunakan pesannya, pembohong psikopat siap memakai kekerasan untuk membela kebohongannya. Menggunakan kekerasan untuk mendukung sebuah pengakuan disebut Argumentum ad baculum. Ini terjadi ketika seseorang memakai kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memaksa orang lain menerima pendapat/kesimpulannya.
Argumentum ad baculum dapat diterangkan sebagai “yang kuat itu yang benar.”
Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang2 muslim, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (QS 9:5)
Dan bunuhlah orang2 muslim di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu. (QS 2:191)
Sesungguhnya binatang yang paling buruk di sisi Allah ialah orang2 muslim, karena mereka itu tidak beriman. (QS 8:55)
Hai orang2 non-muslim, perangilah orang2 muslim yang ada di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang2 non-muslim. (QS 9:123)
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah para muslim itu di mana saja kamu jumpai mereka. (QS 9:5)
Apabila kamu bertemu dengan orang-orang muslim (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. (QS 47:4)
Nah, bagaimana perasaan anda sebagai Muslim? Senangkah anda kalau ada kitab suci yang berbunyi demikian ? Pasti anda akan menduga bahwa kitab tersebut merupakan bagian dari sebuah aliran sesat. Apakah anda tidak bertanya: mana mungkin ayat2 kutukan dan pembantaian ini berasal dari Tuhan?
Ayat2 diatas adalah ayat2 kekerasaan yang dipakai Muhammad untuk memaksakan kehendaknya. Kekerasan yang ekstrim bisa membuat orang percaya secara ekstrim pula. Orang2 Korea Utara benar-benar memuja pemimpin gila mereka, KIM JUNG IL. Keyakinan ini ditanamkan pada mereka lewat kekerasan ekstrim yang digunakan sang diktator untuk memaksakan kehendaknya dan tidak ada toleransi bagi orang yang berani menentangnya. Ketika nyawamu bergantung pada harus percaya atau tidak, kau mau tidak mau akan percaya pada apapun yang disodorkan. Ini membuktikan Argumentum ad baculum berhasil, begitupun yang dilakukan Muhammad terhadap pengikut dan penentangnya.
Ka’b bin Ashraf adalah salah satu korban Muhammad. Kesalahannya adalah menyusun puisi dan memuji orang2 Mekah atas keberanian mereka menjaga harga diri dari penindasan Islam. Ketika Muhammad mendengar hal ini, dia pergi ke mesjid, dan setelah sembahyang, dia berkata:
“Siapakah yang mau membunuh Ka`b bin al-Ashraf yang telah menyakiti Allâh dan RasulNya?” Berdirilah Maslama dan berkata,”O Rasul Allâh! Maukah kamu agar aku membunuhnya?” Sang Nabi berkata,”Iya”. (Hadis Bukhari 59:369)
Korban lain Muhammad adalah Abu Afak, yang dikabarkan berusia 120 tahun. Dia menulis puisi yang isinya menangisi orang2 yang jadi pengikut Muhammad. Dia menulis bahwa Muhammad adalah orang gila yang dengan sesukanya menetapkan larangan dan perintah kepada orang2, yang mengakibatkan mereka kehilangan akal sehat dan menjadi benci satu sama lain.
Salim Ibn Umayr adalah salah seorang yang paling menentangnya dan dia ikut dalam perang Badar, katanya, “Aku bersumpah akan membunuh Abu Afak atau lebih baik mati di hadapannya. Dia menunggu kesempatan sampai tiba suatu malam yang panas, dan Abu Afak tidur di tempat terbuka. Salim Ibn Umayr mengetahui hal itu, jadi dia meletakkan pedangnya di atas hati Abu Afak dan menekannya sampai menembus tempat tidurnya. Musuh Allâh menjerit dan orang2 pengikutnya cepat2 membawanya ke dalam rumahnya dan menguburnya. (Ibn Sa’d, Tabaqat p 31)
Ketika Asma binti Marwan, seorang wanita yang punya lima anak kecil mendengar hal ini, dia merasa sangat marah dan lalu menulis puisi mengutuk orang2 Medinah yang mengijinkan orang asing (Muhammad) memecah-belah mereka dan membiarkan dia membunuh orang tua tak berdaya. Sekali lagi Muhammad datang ke pengikutnya dan mengeluh:
“Siapa yang mau mengenyahkan anak perempuan Marwan dari hadapanku?” `Umayr bin. `Adiy al-Khatmi yang saat itu berada di situ mendengarnya, dan di malam itu juga dia pergi ke rumah Asma dan membunuhnya. Di pagi hari dia datang menghadap sang Rasul dan memberitahu apa yang diperbuatnya dan Muhammad berkata, “Kau telah menolong Allâh dan Rasulnya, wahai `Umayr!" Ketika dia bertanya apakah dia akan menanggung dosa pembunuhan, sang Rasul berkata, “Dua kambing tidak sudi bertumbukan kepala baginya (Asma).” (The Life of Muhammad , A. Guilaume’s translation of Sirat Rasul Allâh. p. 675-676)
Kisah diatas hanyalah sekelumit dari “kebaikan” Muhammad. Argumentum ad baculum berhasil dengan sukses diterapkan oleh Muhammad.
Para narsisis sangat lihai dalam hal memanipulasi dan menanamkan doktrin pada para pengikutnya. Begitu dicuci otak mereka, hingga mereka rela mati dan tentu saja, rela membunuh untuk itu. Mereka begitu fanatik terhadap keyakinannya. Fanatisme dapat diartikan sebagai antusiasme (kesenangan) yang berlebihan, pengabdian yang tak masuk akal, pemikiran yang liar terhadap sesuatu hal.
Bagaimana sejumlah besar orang2 normal dapat mengikuti ajaran orang sakit jiwa? Hal ini pun terjadi di Jerman. Hitler adalah orang sakit jiwa, tapi jutaan orang Jerman percaya bahwa dia waras. Bagaimana mungkin jutaan orang yang cerdas dan berpendidikan dapat dibodohi dan jadi korban kebohongan orang sakit jiwa? Kita bisa lihat hal ini terjadi berkali-kali dalam sejarah. Para diktator biasanya adalah psikopath, tapi mereka ternyata mampu menimbulkan fanatisme jutaan orang dan membodohi orang2 yang sangat normal dan waras.
Cengkraman kejiwaan dari para narsisis ini terhadap korban2 mereka sungguh mencengangkan. Ketika pengikut Shoko Asahara diperintahkan untuk melepas gas sarin distasiun bawah tanah Tokyo dan membunuh banyak orang tak bersalah, mereka tidak mempertanyakan perintah mengerikan ini. Mereka menutup hati nurani mereka dan menerimanya sebagai pertanda kebijakan yang lebih besar dari guru mereka.
Dr. Ikuo Hayashi adalah dokter terkenal yang menjadi pengikut fanatik Asahara. Dia satu dari lima orang yang diperintahkan untuk menanam gas sarin beracun distasiun bawah tanah Tokyo. Hayashi adalah dokter terlatih dan telah bersumpah untuk menolong jiwa orang. Pada satu saat, sebelum dia melubangi kotak yang berisi cairan maut itu, dia melirik wanita yang duduk didepannya dan sejenak ragu. Dia sadar, apa yang akan dia lakukan akan membunuh wanita itu. Tapi segera dia tutup hati nuraninya dan meyakinkan diri bahwa Asahara lebih tahu, dan tidak benar mempertanyakan kebijaksanaan sang Master.
Omeir adalah seorang anak lelaki umur 16 tahun yang menemani Muhammad dalam salah satu pertempurannya. Muhammad bicara tentang mati syahid dengan penuh pujian hebat kepada anak tersebut, sehingga anak ini terdoktrinisasi. Dia buang kurma2 yang sedang dia makan, dan berkata “Apa ini yang menahanku untuk masuk surga? Sesungguhnya, aku tidak akan mencicipi lagi makanan ini, sampai aku bertemu Allahku!” setelah berkata demikian, dia tarik pedangnya dan berlari kegaris depan, kearah pasukan musuh, segera dia mendapatkan kematian yang sangat dia dambakan itu.
Para pengikut yang fanatik yang telah tercuci otaknya akan sukar disembuhkan. Dr. Ikuo Hayashi, Omeir, Amrozi, dan mungkin sebagian dari kita sendiri adalah contohnya. Bukankah ini menerangkan psikopathologi para pembom bunuh diri ?
'Kalau dijabarkan dengan istilah psykologi, seorang fanatik adalah orang yang secara sadar mematikan keraguan dalam hatinya’ ---Aldous Huxley (1894-1963)
Akhirnya dari penjelasan diatas kita mengetahui, ISLAM DAPAT BERTAHAN SELAMA 1400 TAHUN ADALAH KARENA KEBOHONGAN.
Selama di Mekah, Muhammad adalah orang yang soleh, namun semenjak menjadi penguasa di Medinah, ia selalu menentang dan menghukum mati orang yang berpikiran kritis terhadap dirinya. Muslim dilarang mempertanyakan apapun perbuatan yang dilakukan nabinya. Muhammad mendorong sifat penjilat dan menghukum kebebasan berpikir dan kritik2.
Abdullah Ibn Sa’d Abi Sarh, adalah seorang mualaf yang menjadi pencatat Quran, namun kembali murtad dan meninggalkan Islam setelah mengetahui kebohongan Muhammad. Abi Sarh mengatakan, "Saya biasanya mengarahkan Rasulullah kemanapun saya mau”. Rasulullah mendiktekan kepada saya "Yang Maha Tinggi, Maha Bijaksana", dan saya hanya menuliskan "Maha Bijaksana" saja. Kemudian Rasulullah mengatakan, "Ya, itu semua sama saja". Dalam suatu keadaan tertentu, dia mengatakan, "Tuliskan begini dan begitu", tetapi saya hanya mencatatkan "Menulis" saja, dan Rasulullah berkata, "Tulis apapun yang kamu sukai."
Ketika Abi Sarh menulis perkataan Muhammad, "Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang mengadakan kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: 'Telah diwahyukan kepada saya', Ia tersadar bahwa itu hanya kebohongan belaka, tidak ada wahyu Allah kepada Muhammad, yang ada adalah perkataan Muhammad sendiri. Dan ia semakin yakin karena iapun dapat mengedit Quran sesuai keinginannya. Karena hal tersebut, ia murtad dan meninggalkan Islam.
Pada hari Muhammad menaklukkan Mekah, dia memerintahkan Abi Sarh untuk di bunuh, karena orang ini adalah salah satu yang mengetahui rahasia kebohongannya. Namun Abi Sarh bersembunyi dan meminta perlindungan Utsman. Dengan terpaksa Abi Sarh kemudian masuk Islam lagi demi keselamatan nyawanya. [Tabari, vol. viii, p.179]
Ayat2 yang ditulis Abi Sarh tersebut kini menjadi ayat Quran 6:93;
Dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah",… (QS 6:93)
Seribu Empat Ratus Tahun kemudian, jutaan muslim bertingkah laku serupa dengan yang dilakukan ketika jamannya Muhammad. Mereka yang melawan takut untuk bicara, dan jika mereka beranipun, dibungkam dengan cepat, sementara para penjilat dihormati karena mau memuliakan sang nabi, menutupi kebohongannya dan menceritakan ‘kebaikan2’nya. Bagaimana kebenaran bisa terungkap dalam atmosfir yang demikian represif, yang begitu penuh dengan kemunafikan dan penjilatan?
Ketika kritik2 dibungkam, para penjilat mencoba mengangkat harkat mereka dengan memuliakan sang pemimpin lewat puji2an yang berlebihan. KINI SADDAM DIBENCI OLEH KEBANYAKAN RAKYAT IRAK, TAPI KETIKA IA MASIH BERKUASA, JIKA ANDA BERADA DI IRAK, YANG ANDA DENGAR HANYALAH PUJI2AN BAGINYA. Karena Muhammad dipercaya sebagai nabi, pemerintahan terornya tidak berakhir dengan kematiannya. Mereka yang sungguh2 percaya, akhirnya jatuh pada kebohongannya. Merekapun melanjutkan teror tersebut dan membungkam suara2 kebenaran seperti yang terjadi juga saat ini.
Setelah mereka yang pernah kenal dekat dengan Muhammad meninggal, generasi berikutnya tidak punya pilihan lain, tidak tau lagi mana yang benar dan mana yang salah. Mereka percaya saja akan apa yang semua orang percayai dan kebohongan itu diturunkan dari generasi ke generasi. Setelah kematian Muhammad, para penjilat terus menerus memuji2 dia, memuliakan dia, bahkan menceritakan mukjijat2 yang katanya dilakukan oleh dia, mereka pikir ini akan meningkatkan martabat mereka dan membuat mereka sekaligus Muhammad kelihatan saleh. Banyak sekali mukjijat2 yang katanya dilakukan Muhammad meski dia sendiri mengakui dalam Quran bahwa dia tidak bisa melakukan mukjijat apapun. (QS 29:50)
Jika kau hidup di negara Islam, kau bisa dihukum mati karena berani mengritik Islam, Muhammad, dan sahabat2nya. Jika kau hidup di negara non-Muslim, kau bisa dibunuh meskipun kau sendiri bukan Muslim. Pembuat film dari Belanda yang bernama Theo Van Gogh terlambat menyadari hal ini ketika dia terguling jatuh di atas genangan darahnya setelah ditembak dan ditusuki oleh seorang Muslim. Dosa Van Gogh adalah membantu murtadin Ayan Hirshi Ali membuat film tentang wanita dalam Islam.
Di bulan Juli, 1991, Ettore Caprioli yang adalah penerjemah buku Satanic Verses (Ayat2 Setan oleh Salman Rushdie) ke dalam bahasa Italia, diserang dan terluka berat. Hitoshi Igarishi, profesor sastra dan pengamat budaya Islam yang menerjemahkan buku itu ke dalam bahasa Jepang, dibunuh di Tokyo. William Nygaard, penerjemah buku itu ke dalam bahasa Norwegia, juga ditusuk pisau.
Pesannya sudah jelas yakni melakukan teror sebanyaknya agar tiada seorang pun yang berani menentang Islam atau membongkar kebohongan Islam.
Benih2 kebodohan sudah ada dijazirah Arab saat Muhammad melancarkan karirnya sebagai nabi. Ia tinggal menciptakan kebohongan besar dengan bertopengkan Allah, untuk mensukseskan ajarannya. Dan jadilah Islam seperti sekarang ini.
Einstein pernah mengatakan:
Ada 2 hal yang TAK TERBATAS yang saya ketahui, yaitu ALAM SEMESTA dan KEBODOHAN. Mengenai yang pertama, saya masih ragu soal hal itu!
Selama anda hanya menggunakan keimanan buta saja, dengan mengabaikan akal dan hati nurani anda, maka selama itu pula anda akan dibodohi.
Salahkah saya mencintai nabi
Seperti yang pernah kami katakan pada artikel sebelumnya, bahwa agama bisa membuat buta pengikutnya dan karena kebutaan iman tersebut, orang beragama tidak mampu melihat sedikitpun kesalahan yang ada dalam agamanya Ada suatu ungkapan mengatakan;
Karena cinta, seburuk apapun perbuatan seseorang akan tampak baik dimata kita. Dan sebaliknya, oleh karena kebencian, sebaik apapun perbuatan seseorang akan nampak buruk dimata kita. Itulah cinta!
Cinta adalah saat dimana Dewi begitu mencintai Damar, karena dimatanya Damar adalah lelaki ideal yang selama ini ia impikan.
Cinta buta adalah saat dimana Dewi tetap mencintai Damar meskipun ia mengetahui bahwa Damar adalah seorang pecandu, lelaki Hidung Belang yang hanya ingin memperalatnya.
Cinta membuat Dewi membenci Rangga, sahabatnya sendiri, hanya karena Rangga memperingatkan Dewi bahwa Damar bukanlah pria baik2. Dan karenanya Dewi menganggap Rangga telah menjelek-jelekkan Damar, sang kekasih hatinya.
Masalahnya disini bukan pada cintanya namun kepada siapakah cinta itu ditujukan. Sebagai sahabat, tentunya Rangga tidak menghalangai Dewi untuk mencintai seseorang, karena itu adalah haknya. Namun yang menjadi masalah bagi Rangga adalah Dewi telah mencintai orang yang salah. Itu semua dilakukan Rangga karena ia peduli pada Dewi, ia mengasihi Dewi sebagai seorang sahabat.
Meskipun tidak sama persis, cerita diatas bisa dijadikan gambaran kecintaan seseorang terhadap agamanya. Dulupun kami begitu mencintai rasulullah, mengidolakannya sebagai panutan didalam hidup kami. Setiap ada orang non-muslim yang menceritakan kehidupan rasul, dimata kami mereka hanya ingin menjelek2kan rasulullah.
Namun akhirnya kami sadar, kami belum mengenal rasulullah sepenuhnya, kami hanya mendengar cerita sang rasul dari orang tua, dari ustad, dan dari orang2 yang sebetulnya juga sama2 tidak mengetahui seperti apa Muhammad sesungguhnya. Setelah kami membaca Quran dengan seksama, mempelajari Hadis dan biografi tertua Muhammad tulisan Ibn Ishaq dan Ibn Sa'd, akhirnya kami tau bahwa KAMI TELAH MENCINTAI ORANG YANG SALAH.
Pada artikel sebelumnya kita dapat mengetahui bahwa Muhammad tidak secara tegas meminta umatnya untuk memujanya, ia mengklaim dirinya “hanya seorang utusan saja”. Namun disetiap ayat2 Quran Muhammad selalu meletakkan namanya bersanding dengan nama Allah, berikut salah satu contohnya:
Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. (QS 4:18)
Mengapa Muhammad selalu meletakkan namanya dibelakang nama Allah? Mengapa mendurhakai Muhammad sama dengan mendurhakai Allah dan melanggar ketentuan2 Muhammad sama dengan melanggar ketentuan2 Allah? Mengapa ayatnya tidak berbunyi seperti dibawah ini;
Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. (Kitab Murtadin 4:18)
Di Quran kita tidak akan menemukan ayat yang secara terang2an menyuruh kita memuja Muhammad, namun disalah satu hadis, Muhammad dengan jujur memerintahkan kita untuk memuja dirinya;
Kata Rasulullah:“Tidak ada seorangpun yang akan mendapatkan iman sebelum ia mencintai SAYA lebih dari ayahnya, anak2nya dan semua umat manusia." (Hadis Bukhari 2:13)
Jika Muhammad benar2 melarang kita mempersekutukan Allah, mengapa dia tidak berkata demikian;
Kata Rasulullah:“Tidak ada seorangpun yang akan mendapatkan iman sebelum ia mencintai ALLAH lebih dari ayahnya, anak2nya dan semua umat manusia." (Hadis Murtadin 2:13)
Meskipun demikian kami tidak keberatan dengan hadis diatas! Siapapun berhak mencintai dan dicintai! Yang menjadi keberatan kami adalah kepada siapakah cinta itu ditujukan! Andai Muhammad benar2 seorang nabi, andai beliau adalah seorang yang berperilaku terpuji dan berhati mulia, kamipun akan tetap mencintainya dengan sepenuh hati. Namun kenyataannya semua perilaku dan sifat Muhammad membuatnya tidak layak disebut sebagai seorang nabi. Terlalu banyak contoh perilaku dan sifat buruk Muhammad, namun kami akan cuplikkan beberapa saja diantaranya;
KEGEMARAN MUHAMMAD ADALAH MEMBUNUH.
Banyak alasan yang melatarbelakangi rasulullah untuk membunuh, entah itu karena curiga, mengkritik dia, ras, kafir, ataupun masalah2 sepele lainnya. Tak akan cukup artikel ini untuk mengupas seluruh pembunuhan yang dilakukan Muhammad.
Berikut ini adalah kisah2 yang menceritakan kebaikan2 Muhammad. Dimulai dari pembunuhan Kinana al Rabi;
"Kinana al-Rabi, yang dipercayai untuk menangani harta kekayaan (bendahara) Banu Nadir, dibawa menghadap nabi yang menanyai dia tentang hal itu. Dia membantah tahu di mana harta itu. Kemudian seorang Yahudi dibawa menghadap kepada nabi dan berkata bahwa dia telah melihat Kinana pergi ke satu reruntuhan pagi-pagi setiap hari. Ketika nabi bertanya pada Kinana, “Tahukah kamu jika kami menemukannya kamu akan aku bunuh?” dia menjawab, “Ya.” Nabi lalu memerintahkan agar reruntuhan itu digali dan beberapa dari harta kekayaan ditemukan. Ketika dia (nabi) menanyakannya (Kinana) tentang harta lainnya, dia menolak mengungkapkannya, maka nabi memberi perintah kepada al-Zubayr Al-Awwam, "Siksa dia hingga kamu dapat apa yang dia punya." Lalu dia menyalakan api dengan batu keras dan baja di dadanya hingga dia hampir mati. Lalu sang nabi menyerahkannya kepada Maslama dan dia penggal kepalanya, sebagai balas dendam bagi saudara lelakinya Mahmud.” (Ibn Ishaq “Sirat Rasulallah”, p 515)
Benar2 tindakan Nabi yang berbudi pekerti agung (QS 68:4) Kami bayangkan anggota geng mafia memukul orang atau meyiksa mereka supaya mereka berbicara. “Bicaralah! Katakan dimana uangnya! Atau kukuliti tubuhmu perlahan2!”
"Kata Anas, ketika nabi menyerbu Khaibar orang2 di kota berseru “Muhammad dan pasukannya datang”. Kami mengalahkan mereka semua, menjadikan mereka tawanan dan harta rampokan dikumpulkan. Nabi membunuh para pria yang melawan, membantai anak-anak keturunan mereka dan mengumpulkan para wanita menjadi tawanan (Hadis Bukhari 59:512)
Bahkan anak2 yang tak tau apa2 pun dibantai oleh Muhammad dan para wanitanya dijadikan tawanan, entah itu untuk dijual sebagai budak ataupun diperkosa untuk memuaskan nafsu pengikutnya. Bagi Muhammad tidak ada pengampunan dan kasih terhadap mereka yang tak mau mengakui islam.
Rasulullah berkata, "BUNUH SETIAP YAHUDI yang jatuh kedalam kekuasaanmu" . Setelah itu Muhayyisa bin Mas'ud menyergap dan menyerang Ibnu Sunayna seorang pedagang Yahudi yang sebenarnya mempunyai hubungan sosial dan bisnis dengan mereka dan dia membunuhnya. (Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah, p 194)
Inilah sifat mulia sang rasul, rahmat bagi semesta alam (QS 21:107), membunuh setiap Yahudi hanya karena dia terlahir sebagai Yahudi. Tidak perduli apakah si Yahudi benar atau salah. Sungguh ironis, muslim senantiasa menuduh Yahudi membenci Islam, namun sunah nabi diatas jelas menunjukkan sebaliknya, Muhammadlah yang sangat membenci Yahudi.
Rasulullah memerintahkan pengikutnya pada hari kemenangan untuk membunuh Ibn Abi Sarh, Fartana Ibn al-Zibr'ra dan Ibn Khatal. Abu Barzah datang dan melihat Ibn Khatal sedang memegang erat dinding Kabah. ABU BARZAH KEMUDIAN MEROBEK PERUT IBN KHATAL. (Ibn Sa'd, Tabaqat al Kabir, p 174)
Ibn Khatal adalah seorang murtadin, Dia pernah menjadi muslim dan diutus Rasulullah untuk mengumpulkan zakat sewaktu di Medinah. Di mata Muhammad siapapun yang berani meninggalkan islam harus dibunuh, hal yang kini diikuti pengikut2nya di Negara Islam!
Dikisahkan oleh Salama bin Al-Akwa : Seorang mata-mata kafir datang kepada Rasulullah saat dalam satu perjalanannya. Mata-mata tersebut duduk bersama sahabat-sahabat nabi dan bercakap-cakap kemudian pergi. Rasulullah berkata kepada sahabat-sahabatnya, "KEJAR ORANG TADI DAN BUNUH DIA". Maka aku membunuhnya. (Hadis Bukhari 52:286)
Muhammad memang memiliki tingkat kecurigaan yang sangat tinggi. Ia menyuruh pengikutnya untuk membunuh seorang kafir yang dianggap sebagai mata2, tanpa klarifikasi sedikitpun. Dan sama persis seperti nabinya, para pengikut Muhammad juga dilatih untuk bersikap penuh curiga. Mereka diajarkan untuk menganggap non muslim sebagai musuh yang ingin menghancurkan mereka, meski dalam kenyataannya mereka sendirilah yang menanamkan benih kebencian terhadap non muslim.
MUHAMMAD ADALAH SEORANG MANIAK SEKS
Salah satu kebohongan besar yang senantiasa diulang-ulang oleh ulama-ulama Islam adalah pernyataan bahwa pernikahan Muhammad adalah dengan janda-janda tua yang tidak cantik dan pernikahan itu bukan untuk pemuas nafsu seks Muhammad;
Rasulullah SAW menikahi 11 orang wanita. Tentu saja hal itu Nabi lakukan bukan untuk menyalurkan nafsu seks, sebab sepuluh diantara sebelas wanita itu nabi nikahi ketika mereka sudah menjanda dan telah tua renta. (Buku Pintar Agama Islam Syamsul Rijal Hamid Penebar Salam, Bogor, 2002, halaman 99)
Kutipan diatas hanyalah kebohongan belaka, setelah kematiah Khadijah, istri pertamanya, Muhammad langsung berburu koleksi istri. Hal yang tidak dilakukannya ketika Khadijah masih hidup, karena seluruh rahasia kebohongan Muhammad ada di tangan istri pertamanya itu! Di antara umur 50 sampai 58, Muhammad mengumpulkan setidaknya tujuh istri. Umur istri2nya mulai dari ANAK KECIL BERUMUR 6 TAHUN (Aisyah) hingga wanita 39 tahun (Hindun)! Lebih mengejutkan lagi pada umur 60 saja, Muhammad mengoleksi hasil buruan istri sebanyak 4 orang dengan umur dari 17 tahun (Safiyah) sampai 36 tahun (Maimunah). Dan sebagian besar istri2 tersebut cantik, dan tak terhitung jumlah budak2 dan selirnya yang hanya dijadikan obyek pemuas seks belaka.
Allah yang maha pengasih dan penyayang memperbolehkan sang nabi untuk bermain seks dengan siapapun yang dia kehendaki;
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin… (QS 33:50)
Mungkinkah Tuhan sibuk menurunkan ayat untuk keperluan birahi seseorang? Cukup bayar mas kawin, wanita tersebut sudah jadi milikmu. Lihatlah apa yang dikatakan Aisyah tentang ayat yang diucapkan Muhammad tersebut:
“Aku memandang rendah para wanita yang menyerahkan diri mereka pada Rasul Allâh dan berkata, “Dapatkan wanita menyerahkan diri mereka (pada seorang pria)?” Tapi ketika Allâh menyatakan: “Kau (wahai Muhammad) dapat menunda (giliran istri2mu), dan kau dapat menerima siapapun yang kau kehendaki; dan kau tidak bersalah jika kau mengundang dia yang gilirannya kau tunda,” (Q.33:51) Aku berkata (pada sang Nabi), “AKU MERASA TUHANMU CEPAT MEMENUHI KEHENDAK DAN NAFSUMU.” (Hadis Bukhari 60:311)
Sudah jelas Aisyah tidak hanya cantik tapi juga cerdas. Memang bisa jelas terlihat di banyak kejadian Allahnya Muhammad segera menolong dan mengijinkan Muhammad untuk melakukan apapun yang disukainya.
Silahkan lihat topik selengkapnya di; ISTRI2 MUHAMMAD
Lalu bagaimana kriteria Muhammad dalam memilih istrinya?
Nabi berkata, “Seorang wanita dinikahi untuk empat hal, yakni, kekayaannya, status keluarganya, kecantikannya dan agamanya. Jadi kau harus menikahi wanita yang beragama (kalau tidak) kau akan menjadi seorang pecundang.” (Hadis Bukhari 62:27).
Cinta? Apa itu cinta? Perhatikan bahwa nabi tidak pernah bicara cinta, selama ia menikahpun tidak ada yang didasari oleh cinta. Ia mengharapkan cinta dan kasih sayang dari para istrinya, namun ia tidak memberikan “cinta” pada istri2nya. Ia menikahi Khadijah karena wanita tersebut seorang pengusaha kaya raya, ia menikahi Saudah agar merawat anak2nya sepeninggalan Khadijah, tidak ada kisah dalam hadis yang menceritakan kecintaan dan PENGORBANAN Muhammad pada istrinya. Semua ia nikahi hanya demi kepentingan tertentu, kecantikan atau seks belaka.
MUHAMMAD TIDAK DAPAT MENEPATI SUMPAHNYA
Satu hari Muhammad mengunjungi istrinya Hafsa, dan ketika melihat pembantu istrinya, Mariyah yang sangat cantik, sang rasul birahi terhadapnya. Dia suruh Hafsa pergi dengan alasan dipanggil ayahnya. Segera setelah istrinya pergi, dia gagahi Mariyah diranjang Hafsa. Tahu ayahnya ternyata tidak memanggil, Hafsa kembali dan menemukan Muhammad sedang asyik bersama pembantunya. Dia marah dan mulai berteriak2. Untuk menenangkannya, Muhammad bersumpah untuk melarang dirinya meniduri Mariyah (Dari sinilah nama Surat Tahrim (Larangan) dalam Quran didapatkan). Tapi, dia masih birahi terhadap budak cantik itu. Bagaimana caranya membatalkan sumpah? Gampang saja kalau anda punya Allah dikantung;
Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS 66:1-2)
Bagi orang muslim sumpah tidak ada artinya. Mereka dapat menjanjikan sesuatu dan melanggarnya jika mereka mau. Bukhari melaporkan sebuah hadits dimana Muhammad menyarankan para pengikutnya untuk melakukan hal sama:
“Jika kau pernah mengambil sumpah untuk melakukan sesuatu dan belakangan kau dapatkan sesuatu yang lebih baik, maka kau harus mengabaikan sumpahmu dan melakukan hal baik itu”. (Hadis Bukhari 89:260)
Sumpah saja dilanggar, apalagi dengan janji dan ucapan? Bagaimana seorang nabi yang seharusnya dipercaya, yang dipegang sumpah, janji, ucapan dan tindakannya, dengan enaknya melanggar semuanya itu! Dan bukan hanya sumpah atau janjinya yang dilanggar! Quran hasil karyanya pun dia langgar sendiri!
Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri. (QS 2:222)
Dan inilah tindakan rasulullah, suri teladan yang baik (QS 33:21);
Dikisahkan oleh Zainab bint Abi Salama: Um-Salama berkata, "Saya mengalami mens ketika sedang berbaring dengan Nabi di bawah selimut wol. Lalu aku ke luar dari selimut, mengambil pakaian untuk mens dan mengenakannya. Rasul Allah berkata, “Apakah kau sedang mens?” Aku jawab, “Ya”. Lalu dia memanggilku dan merengkuhku ke bawah selimut wol.” Um Salama kemudian berkata, “Sang Nabi biasa menciumku saat dia puasa. Sang Nabi dan aku biasa mandi Janaba dari satu baskom.” (Hadis Bukhari 6:319)
Dikisahkan oleh 'Aisha: Sang Nabi dan aku biasa mandi dari baskom yang sama ketika kami berada di Junub. Sewaktu sedang mens, dia biasa menyuruhku mengenakan Izar (pakaian yang dikenakan di bawah pinggang) dan biasa memelukku. Ketika di Itikaf, dia biasa meletakkan kepalanya ke dekatku dan aku mencucinya ketika aku sedang mens.(Hadis Bukhari 6:298)
MUHAMMAD MENGGUNAKAN HASIL RAMPOKAN UNTUK MENARIK ORANG MASUK ISLAM
Kami dulu begitu jengkel melihat para pendeta dengan genjarnya membagikan makanan dan pakaian bekas pada para fakir miskin muslim dengan tujuan kristenisasi. Dan orang2 miskin “bodoh” itu dengan relanya menjual iman islam mereka hanya dengan sekardus mie instant!
Namun kami begitu terkejut ketika mengetahui ternyata Muhammad juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh para pendeta diatas. Bahkan hal tersebut lebih buruk lagi, Muhammad menggunakan barang hasil rampokan untuk menyuap orang agar tertarik pada Islam.
Sang Nabi berkata, “Aku memberi kepada kaum Quraish agar mereka mau memeluk Islam, karena mereka lebih suka akan sikap hidup mereka yang tidak peduli dan mereka tidak punya hati yang teguh.” (Hadis Bukhari 53:374)
Ketika Allah menganugrahi RasulNya dengan kekayaan dari suku Hawazin sebagai barang jarahan (fai), dia mulai memberi sebagian orang2 Mekah sampai 100 ekor unta per orang. Melihat itu beberapa orang2 Ansari berkata, “Semoga Allah mengampuni RasulNya! Dia memberi pada kaum Quraish dan tidak pada kami, padahal kenyataannya pedang2 kami masih berlumuran darah para kafir.” (Hadis Bukhari 53:375)
Mari kita bandingkan berapakah biaya penyuapan antara kafirisasi vs islamisasi.
Anggap saja sekardus mie instant harganya Rp 50.000, dan seekor unta arab jika dirupiahkan harganya 10 juta per ekor. Untuk menyogok satu orang Quraish diperlukan 100 ekor unta, jika dikalikan berarti Rp. 1.000.000.000. per orangnya. Wow, 1 MILYAR rupiah perorangnya. 50 ribu vs 1 milyar.
Bagaimana islamisasi yang dilakukan Muhammad tidak sukses? Kampanye dilakukan secara besar2ran, didanai dengan anggaran bermilyar2 rupiah, “sumbangan” dari orang2 kafir yang telah dibantainya.
Demikianlah beberapa sifat2 rasulullah yang membuatnya tidak layak disebut sebagai seorang nabi! Seorang nabi seharusnya memiliki standar moral yang lebih tinggi dari kebanyakan orang! Namun Muhammad berbeda, ia mengijinkan pengikutnya berbohong demi kebaikan (taqiyyah), ia tidak melarang perkosaan. Ia mengijinkan poligami, namun melarang pengikutnya mengadopsi anak. Ia bukanlah orang yang tau berbalas budi, ia mengutuki pamannya yang sekarat, yang telah melindungi dan menjaganya, hanya karena sang paman tak mau masuk islam seperti permintaannya.
Kecintaan dan kepercayaan kami pada sang nabi hancur setelah kami mengetahui seperti apa dia sebenarnya, akhirnya kami sadar bahwa KAMI TELAH MENCINTAI ORANG YANG SALAH.
Cinta kami bukanlah cinta buta, kami meninggalkannya setelah mengetahui keburukan rasulullah tersebut. Namun tidak semua dari kita meninggalkan Islam, meskipun kita telah mengetahui perilaku Muhammad sesungguhnya, dan itulah yang disebut cinta buta.
Dewi mungkin tetap mencintai Damar, meskipun ia telah mengetahui seperti apa watak dan perilaku Damar sesungguhnya. Mungkin ia telah terbius oleh tipu daya Damar. Mungkin saja ia telah menyerahkan kehormatannya pada si Damar, sehingga dengan terpaksa ia tetap hidup bersama Damar. Atau mungkin Dewi memiliki watak dan perilaku yang sama dengan si Damar. Mungkin Dewi juga seorang pecandu, dan ia merasa menemukan jodohnya ketika berjumpa dengan si Damar.
Beberapa dari kita tetap mencintai Islam dan susah meninggalkan Islam karena disitulah letak kehormatan dan penghidupan kita. Seperti seorang istri yang berniat bercerai setelah mengetahui sifat buruk dan perlakuan kasar suaminya. Ia bimbang, bagaimanakah masa depannya setelah resmi bercerai dengan suaminya nanti? Ia telah hidup bertahun2 bersama suaminya itu, dan seluruh kebutuhan hidupnya selama ini ditunjang sepenuhnya oleh suaminya tersebut.
Namun bagi sebagian dari kita akan lebih mencintai Islam setelah mengetahui seperti apakah perilaku Muhammad sesungguhnya. Pembunuhan, pemerkosaan, dan penjarahan yang dilakukan Muhammad adalah hal yang wajar. Bagi beberapa orang tindakan tersebut malah dianggap tanda2 tokoh besar. Anda akan menjumpai tipe macam ini di antara kaum semacam Taliban, Mullah Iran, dan kaum teroris Islam di manapun didunia ini.
Beberapa di antara kita terguncang sewaktu membaca sang Nabi menyerang kafilah2 pedagang, menjarah, memperbudak penduduk, dan memperkaya diri sendiri dengan cara merampas harta benda korban2nya dan menjual si empunya sebagai budak. Tapi bagi beberapa Muslim semuanya itu malah jadi bagian yang terpuji dari sosok seorang rasul Tuhan.
Jika itu yang anda rasakan, jelaslah anda dan kami memegang nilai2 yang sangat berbeda. Tuhan yang kami percaya adalah yang benar2 murni MENGASIHI. Ia tidak membunuh, tidak merampok, menjarah, dan tidak mengutuki. Tuhan bagi kami tidak mengijinkan pemerkosaan, tidak membantai nyawa orang, Ia tidak membeda-bedakan dan tidak menamakan sebuah kelompok manusia sebagai si kafir dan si najis. Ia tidak membakar siapa pun kedalam api neraka yang menyala-nyala karena seseorang telah gagal mengenali dan memuja diriNya.
Dan setelah mengetahui fakta2 diatas, dan anda masih percaya bahwa Muhammad adalah seorang nabi dan seluruh tindakannya itu adalah wajar dimata anda . Maka semua akhirnya bermuara pada siapakah diri kita ini dan nilai2 apakah yang benar menurut hati nurani kita.
Forum Murtadin Indonesia
Karena cinta, seburuk apapun perbuatan seseorang akan tampak baik dimata kita. Dan sebaliknya, oleh karena kebencian, sebaik apapun perbuatan seseorang akan nampak buruk dimata kita. Itulah cinta!
Cinta adalah saat dimana Dewi begitu mencintai Damar, karena dimatanya Damar adalah lelaki ideal yang selama ini ia impikan.
Cinta buta adalah saat dimana Dewi tetap mencintai Damar meskipun ia mengetahui bahwa Damar adalah seorang pecandu, lelaki Hidung Belang yang hanya ingin memperalatnya.
Cinta membuat Dewi membenci Rangga, sahabatnya sendiri, hanya karena Rangga memperingatkan Dewi bahwa Damar bukanlah pria baik2. Dan karenanya Dewi menganggap Rangga telah menjelek-jelekkan Damar, sang kekasih hatinya.
Masalahnya disini bukan pada cintanya namun kepada siapakah cinta itu ditujukan. Sebagai sahabat, tentunya Rangga tidak menghalangai Dewi untuk mencintai seseorang, karena itu adalah haknya. Namun yang menjadi masalah bagi Rangga adalah Dewi telah mencintai orang yang salah. Itu semua dilakukan Rangga karena ia peduli pada Dewi, ia mengasihi Dewi sebagai seorang sahabat.
Meskipun tidak sama persis, cerita diatas bisa dijadikan gambaran kecintaan seseorang terhadap agamanya. Dulupun kami begitu mencintai rasulullah, mengidolakannya sebagai panutan didalam hidup kami. Setiap ada orang non-muslim yang menceritakan kehidupan rasul, dimata kami mereka hanya ingin menjelek2kan rasulullah.
Namun akhirnya kami sadar, kami belum mengenal rasulullah sepenuhnya, kami hanya mendengar cerita sang rasul dari orang tua, dari ustad, dan dari orang2 yang sebetulnya juga sama2 tidak mengetahui seperti apa Muhammad sesungguhnya. Setelah kami membaca Quran dengan seksama, mempelajari Hadis dan biografi tertua Muhammad tulisan Ibn Ishaq dan Ibn Sa'd, akhirnya kami tau bahwa KAMI TELAH MENCINTAI ORANG YANG SALAH.
Pada artikel sebelumnya kita dapat mengetahui bahwa Muhammad tidak secara tegas meminta umatnya untuk memujanya, ia mengklaim dirinya “hanya seorang utusan saja”. Namun disetiap ayat2 Quran Muhammad selalu meletakkan namanya bersanding dengan nama Allah, berikut salah satu contohnya:
Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. (QS 4:18)
Mengapa Muhammad selalu meletakkan namanya dibelakang nama Allah? Mengapa mendurhakai Muhammad sama dengan mendurhakai Allah dan melanggar ketentuan2 Muhammad sama dengan melanggar ketentuan2 Allah? Mengapa ayatnya tidak berbunyi seperti dibawah ini;
Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. (Kitab Murtadin 4:18)
Di Quran kita tidak akan menemukan ayat yang secara terang2an menyuruh kita memuja Muhammad, namun disalah satu hadis, Muhammad dengan jujur memerintahkan kita untuk memuja dirinya;
Kata Rasulullah:“Tidak ada seorangpun yang akan mendapatkan iman sebelum ia mencintai SAYA lebih dari ayahnya, anak2nya dan semua umat manusia." (Hadis Bukhari 2:13)
Jika Muhammad benar2 melarang kita mempersekutukan Allah, mengapa dia tidak berkata demikian;
Kata Rasulullah:“Tidak ada seorangpun yang akan mendapatkan iman sebelum ia mencintai ALLAH lebih dari ayahnya, anak2nya dan semua umat manusia." (Hadis Murtadin 2:13)
Meskipun demikian kami tidak keberatan dengan hadis diatas! Siapapun berhak mencintai dan dicintai! Yang menjadi keberatan kami adalah kepada siapakah cinta itu ditujukan! Andai Muhammad benar2 seorang nabi, andai beliau adalah seorang yang berperilaku terpuji dan berhati mulia, kamipun akan tetap mencintainya dengan sepenuh hati. Namun kenyataannya semua perilaku dan sifat Muhammad membuatnya tidak layak disebut sebagai seorang nabi. Terlalu banyak contoh perilaku dan sifat buruk Muhammad, namun kami akan cuplikkan beberapa saja diantaranya;
KEGEMARAN MUHAMMAD ADALAH MEMBUNUH.
Banyak alasan yang melatarbelakangi rasulullah untuk membunuh, entah itu karena curiga, mengkritik dia, ras, kafir, ataupun masalah2 sepele lainnya. Tak akan cukup artikel ini untuk mengupas seluruh pembunuhan yang dilakukan Muhammad.
Berikut ini adalah kisah2 yang menceritakan kebaikan2 Muhammad. Dimulai dari pembunuhan Kinana al Rabi;
"Kinana al-Rabi, yang dipercayai untuk menangani harta kekayaan (bendahara) Banu Nadir, dibawa menghadap nabi yang menanyai dia tentang hal itu. Dia membantah tahu di mana harta itu. Kemudian seorang Yahudi dibawa menghadap kepada nabi dan berkata bahwa dia telah melihat Kinana pergi ke satu reruntuhan pagi-pagi setiap hari. Ketika nabi bertanya pada Kinana, “Tahukah kamu jika kami menemukannya kamu akan aku bunuh?” dia menjawab, “Ya.” Nabi lalu memerintahkan agar reruntuhan itu digali dan beberapa dari harta kekayaan ditemukan. Ketika dia (nabi) menanyakannya (Kinana) tentang harta lainnya, dia menolak mengungkapkannya, maka nabi memberi perintah kepada al-Zubayr Al-Awwam, "Siksa dia hingga kamu dapat apa yang dia punya." Lalu dia menyalakan api dengan batu keras dan baja di dadanya hingga dia hampir mati. Lalu sang nabi menyerahkannya kepada Maslama dan dia penggal kepalanya, sebagai balas dendam bagi saudara lelakinya Mahmud.” (Ibn Ishaq “Sirat Rasulallah”, p 515)
Benar2 tindakan Nabi yang berbudi pekerti agung (QS 68:4) Kami bayangkan anggota geng mafia memukul orang atau meyiksa mereka supaya mereka berbicara. “Bicaralah! Katakan dimana uangnya! Atau kukuliti tubuhmu perlahan2!”
"Kata Anas, ketika nabi menyerbu Khaibar orang2 di kota berseru “Muhammad dan pasukannya datang”. Kami mengalahkan mereka semua, menjadikan mereka tawanan dan harta rampokan dikumpulkan. Nabi membunuh para pria yang melawan, membantai anak-anak keturunan mereka dan mengumpulkan para wanita menjadi tawanan (Hadis Bukhari 59:512)
Bahkan anak2 yang tak tau apa2 pun dibantai oleh Muhammad dan para wanitanya dijadikan tawanan, entah itu untuk dijual sebagai budak ataupun diperkosa untuk memuaskan nafsu pengikutnya. Bagi Muhammad tidak ada pengampunan dan kasih terhadap mereka yang tak mau mengakui islam.
Rasulullah berkata, "BUNUH SETIAP YAHUDI yang jatuh kedalam kekuasaanmu" . Setelah itu Muhayyisa bin Mas'ud menyergap dan menyerang Ibnu Sunayna seorang pedagang Yahudi yang sebenarnya mempunyai hubungan sosial dan bisnis dengan mereka dan dia membunuhnya. (Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah, p 194)
Inilah sifat mulia sang rasul, rahmat bagi semesta alam (QS 21:107), membunuh setiap Yahudi hanya karena dia terlahir sebagai Yahudi. Tidak perduli apakah si Yahudi benar atau salah. Sungguh ironis, muslim senantiasa menuduh Yahudi membenci Islam, namun sunah nabi diatas jelas menunjukkan sebaliknya, Muhammadlah yang sangat membenci Yahudi.
Rasulullah memerintahkan pengikutnya pada hari kemenangan untuk membunuh Ibn Abi Sarh, Fartana Ibn al-Zibr'ra dan Ibn Khatal. Abu Barzah datang dan melihat Ibn Khatal sedang memegang erat dinding Kabah. ABU BARZAH KEMUDIAN MEROBEK PERUT IBN KHATAL. (Ibn Sa'd, Tabaqat al Kabir, p 174)
Ibn Khatal adalah seorang murtadin, Dia pernah menjadi muslim dan diutus Rasulullah untuk mengumpulkan zakat sewaktu di Medinah. Di mata Muhammad siapapun yang berani meninggalkan islam harus dibunuh, hal yang kini diikuti pengikut2nya di Negara Islam!
Dikisahkan oleh Salama bin Al-Akwa : Seorang mata-mata kafir datang kepada Rasulullah saat dalam satu perjalanannya. Mata-mata tersebut duduk bersama sahabat-sahabat nabi dan bercakap-cakap kemudian pergi. Rasulullah berkata kepada sahabat-sahabatnya, "KEJAR ORANG TADI DAN BUNUH DIA". Maka aku membunuhnya. (Hadis Bukhari 52:286)
Muhammad memang memiliki tingkat kecurigaan yang sangat tinggi. Ia menyuruh pengikutnya untuk membunuh seorang kafir yang dianggap sebagai mata2, tanpa klarifikasi sedikitpun. Dan sama persis seperti nabinya, para pengikut Muhammad juga dilatih untuk bersikap penuh curiga. Mereka diajarkan untuk menganggap non muslim sebagai musuh yang ingin menghancurkan mereka, meski dalam kenyataannya mereka sendirilah yang menanamkan benih kebencian terhadap non muslim.
MUHAMMAD ADALAH SEORANG MANIAK SEKS
Salah satu kebohongan besar yang senantiasa diulang-ulang oleh ulama-ulama Islam adalah pernyataan bahwa pernikahan Muhammad adalah dengan janda-janda tua yang tidak cantik dan pernikahan itu bukan untuk pemuas nafsu seks Muhammad;
Rasulullah SAW menikahi 11 orang wanita. Tentu saja hal itu Nabi lakukan bukan untuk menyalurkan nafsu seks, sebab sepuluh diantara sebelas wanita itu nabi nikahi ketika mereka sudah menjanda dan telah tua renta. (Buku Pintar Agama Islam Syamsul Rijal Hamid Penebar Salam, Bogor, 2002, halaman 99)
Kutipan diatas hanyalah kebohongan belaka, setelah kematiah Khadijah, istri pertamanya, Muhammad langsung berburu koleksi istri. Hal yang tidak dilakukannya ketika Khadijah masih hidup, karena seluruh rahasia kebohongan Muhammad ada di tangan istri pertamanya itu! Di antara umur 50 sampai 58, Muhammad mengumpulkan setidaknya tujuh istri. Umur istri2nya mulai dari ANAK KECIL BERUMUR 6 TAHUN (Aisyah) hingga wanita 39 tahun (Hindun)! Lebih mengejutkan lagi pada umur 60 saja, Muhammad mengoleksi hasil buruan istri sebanyak 4 orang dengan umur dari 17 tahun (Safiyah) sampai 36 tahun (Maimunah). Dan sebagian besar istri2 tersebut cantik, dan tak terhitung jumlah budak2 dan selirnya yang hanya dijadikan obyek pemuas seks belaka.
Allah yang maha pengasih dan penyayang memperbolehkan sang nabi untuk bermain seks dengan siapapun yang dia kehendaki;
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin… (QS 33:50)
Mungkinkah Tuhan sibuk menurunkan ayat untuk keperluan birahi seseorang? Cukup bayar mas kawin, wanita tersebut sudah jadi milikmu. Lihatlah apa yang dikatakan Aisyah tentang ayat yang diucapkan Muhammad tersebut:
“Aku memandang rendah para wanita yang menyerahkan diri mereka pada Rasul Allâh dan berkata, “Dapatkan wanita menyerahkan diri mereka (pada seorang pria)?” Tapi ketika Allâh menyatakan: “Kau (wahai Muhammad) dapat menunda (giliran istri2mu), dan kau dapat menerima siapapun yang kau kehendaki; dan kau tidak bersalah jika kau mengundang dia yang gilirannya kau tunda,” (Q.33:51) Aku berkata (pada sang Nabi), “AKU MERASA TUHANMU CEPAT MEMENUHI KEHENDAK DAN NAFSUMU.” (Hadis Bukhari 60:311)
Sudah jelas Aisyah tidak hanya cantik tapi juga cerdas. Memang bisa jelas terlihat di banyak kejadian Allahnya Muhammad segera menolong dan mengijinkan Muhammad untuk melakukan apapun yang disukainya.
Silahkan lihat topik selengkapnya di; ISTRI2 MUHAMMAD
Lalu bagaimana kriteria Muhammad dalam memilih istrinya?
Nabi berkata, “Seorang wanita dinikahi untuk empat hal, yakni, kekayaannya, status keluarganya, kecantikannya dan agamanya. Jadi kau harus menikahi wanita yang beragama (kalau tidak) kau akan menjadi seorang pecundang.” (Hadis Bukhari 62:27).
Cinta? Apa itu cinta? Perhatikan bahwa nabi tidak pernah bicara cinta, selama ia menikahpun tidak ada yang didasari oleh cinta. Ia mengharapkan cinta dan kasih sayang dari para istrinya, namun ia tidak memberikan “cinta” pada istri2nya. Ia menikahi Khadijah karena wanita tersebut seorang pengusaha kaya raya, ia menikahi Saudah agar merawat anak2nya sepeninggalan Khadijah, tidak ada kisah dalam hadis yang menceritakan kecintaan dan PENGORBANAN Muhammad pada istrinya. Semua ia nikahi hanya demi kepentingan tertentu, kecantikan atau seks belaka.
MUHAMMAD TIDAK DAPAT MENEPATI SUMPAHNYA
Satu hari Muhammad mengunjungi istrinya Hafsa, dan ketika melihat pembantu istrinya, Mariyah yang sangat cantik, sang rasul birahi terhadapnya. Dia suruh Hafsa pergi dengan alasan dipanggil ayahnya. Segera setelah istrinya pergi, dia gagahi Mariyah diranjang Hafsa. Tahu ayahnya ternyata tidak memanggil, Hafsa kembali dan menemukan Muhammad sedang asyik bersama pembantunya. Dia marah dan mulai berteriak2. Untuk menenangkannya, Muhammad bersumpah untuk melarang dirinya meniduri Mariyah (Dari sinilah nama Surat Tahrim (Larangan) dalam Quran didapatkan). Tapi, dia masih birahi terhadap budak cantik itu. Bagaimana caranya membatalkan sumpah? Gampang saja kalau anda punya Allah dikantung;
Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS 66:1-2)
Bagi orang muslim sumpah tidak ada artinya. Mereka dapat menjanjikan sesuatu dan melanggarnya jika mereka mau. Bukhari melaporkan sebuah hadits dimana Muhammad menyarankan para pengikutnya untuk melakukan hal sama:
“Jika kau pernah mengambil sumpah untuk melakukan sesuatu dan belakangan kau dapatkan sesuatu yang lebih baik, maka kau harus mengabaikan sumpahmu dan melakukan hal baik itu”. (Hadis Bukhari 89:260)
Sumpah saja dilanggar, apalagi dengan janji dan ucapan? Bagaimana seorang nabi yang seharusnya dipercaya, yang dipegang sumpah, janji, ucapan dan tindakannya, dengan enaknya melanggar semuanya itu! Dan bukan hanya sumpah atau janjinya yang dilanggar! Quran hasil karyanya pun dia langgar sendiri!
Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri. (QS 2:222)
Dan inilah tindakan rasulullah, suri teladan yang baik (QS 33:21);
Dikisahkan oleh Zainab bint Abi Salama: Um-Salama berkata, "Saya mengalami mens ketika sedang berbaring dengan Nabi di bawah selimut wol. Lalu aku ke luar dari selimut, mengambil pakaian untuk mens dan mengenakannya. Rasul Allah berkata, “Apakah kau sedang mens?” Aku jawab, “Ya”. Lalu dia memanggilku dan merengkuhku ke bawah selimut wol.” Um Salama kemudian berkata, “Sang Nabi biasa menciumku saat dia puasa. Sang Nabi dan aku biasa mandi Janaba dari satu baskom.” (Hadis Bukhari 6:319)
Dikisahkan oleh 'Aisha: Sang Nabi dan aku biasa mandi dari baskom yang sama ketika kami berada di Junub. Sewaktu sedang mens, dia biasa menyuruhku mengenakan Izar (pakaian yang dikenakan di bawah pinggang) dan biasa memelukku. Ketika di Itikaf, dia biasa meletakkan kepalanya ke dekatku dan aku mencucinya ketika aku sedang mens.(Hadis Bukhari 6:298)
MUHAMMAD MENGGUNAKAN HASIL RAMPOKAN UNTUK MENARIK ORANG MASUK ISLAM
Kami dulu begitu jengkel melihat para pendeta dengan genjarnya membagikan makanan dan pakaian bekas pada para fakir miskin muslim dengan tujuan kristenisasi. Dan orang2 miskin “bodoh” itu dengan relanya menjual iman islam mereka hanya dengan sekardus mie instant!
Namun kami begitu terkejut ketika mengetahui ternyata Muhammad juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh para pendeta diatas. Bahkan hal tersebut lebih buruk lagi, Muhammad menggunakan barang hasil rampokan untuk menyuap orang agar tertarik pada Islam.
Sang Nabi berkata, “Aku memberi kepada kaum Quraish agar mereka mau memeluk Islam, karena mereka lebih suka akan sikap hidup mereka yang tidak peduli dan mereka tidak punya hati yang teguh.” (Hadis Bukhari 53:374)
Ketika Allah menganugrahi RasulNya dengan kekayaan dari suku Hawazin sebagai barang jarahan (fai), dia mulai memberi sebagian orang2 Mekah sampai 100 ekor unta per orang. Melihat itu beberapa orang2 Ansari berkata, “Semoga Allah mengampuni RasulNya! Dia memberi pada kaum Quraish dan tidak pada kami, padahal kenyataannya pedang2 kami masih berlumuran darah para kafir.” (Hadis Bukhari 53:375)
Mari kita bandingkan berapakah biaya penyuapan antara kafirisasi vs islamisasi.
Anggap saja sekardus mie instant harganya Rp 50.000, dan seekor unta arab jika dirupiahkan harganya 10 juta per ekor. Untuk menyogok satu orang Quraish diperlukan 100 ekor unta, jika dikalikan berarti Rp. 1.000.000.000. per orangnya. Wow, 1 MILYAR rupiah perorangnya. 50 ribu vs 1 milyar.
Bagaimana islamisasi yang dilakukan Muhammad tidak sukses? Kampanye dilakukan secara besar2ran, didanai dengan anggaran bermilyar2 rupiah, “sumbangan” dari orang2 kafir yang telah dibantainya.
Demikianlah beberapa sifat2 rasulullah yang membuatnya tidak layak disebut sebagai seorang nabi! Seorang nabi seharusnya memiliki standar moral yang lebih tinggi dari kebanyakan orang! Namun Muhammad berbeda, ia mengijinkan pengikutnya berbohong demi kebaikan (taqiyyah), ia tidak melarang perkosaan. Ia mengijinkan poligami, namun melarang pengikutnya mengadopsi anak. Ia bukanlah orang yang tau berbalas budi, ia mengutuki pamannya yang sekarat, yang telah melindungi dan menjaganya, hanya karena sang paman tak mau masuk islam seperti permintaannya.
Kecintaan dan kepercayaan kami pada sang nabi hancur setelah kami mengetahui seperti apa dia sebenarnya, akhirnya kami sadar bahwa KAMI TELAH MENCINTAI ORANG YANG SALAH.
Cinta kami bukanlah cinta buta, kami meninggalkannya setelah mengetahui keburukan rasulullah tersebut. Namun tidak semua dari kita meninggalkan Islam, meskipun kita telah mengetahui perilaku Muhammad sesungguhnya, dan itulah yang disebut cinta buta.
Dewi mungkin tetap mencintai Damar, meskipun ia telah mengetahui seperti apa watak dan perilaku Damar sesungguhnya. Mungkin ia telah terbius oleh tipu daya Damar. Mungkin saja ia telah menyerahkan kehormatannya pada si Damar, sehingga dengan terpaksa ia tetap hidup bersama Damar. Atau mungkin Dewi memiliki watak dan perilaku yang sama dengan si Damar. Mungkin Dewi juga seorang pecandu, dan ia merasa menemukan jodohnya ketika berjumpa dengan si Damar.
Beberapa dari kita tetap mencintai Islam dan susah meninggalkan Islam karena disitulah letak kehormatan dan penghidupan kita. Seperti seorang istri yang berniat bercerai setelah mengetahui sifat buruk dan perlakuan kasar suaminya. Ia bimbang, bagaimanakah masa depannya setelah resmi bercerai dengan suaminya nanti? Ia telah hidup bertahun2 bersama suaminya itu, dan seluruh kebutuhan hidupnya selama ini ditunjang sepenuhnya oleh suaminya tersebut.
Namun bagi sebagian dari kita akan lebih mencintai Islam setelah mengetahui seperti apakah perilaku Muhammad sesungguhnya. Pembunuhan, pemerkosaan, dan penjarahan yang dilakukan Muhammad adalah hal yang wajar. Bagi beberapa orang tindakan tersebut malah dianggap tanda2 tokoh besar. Anda akan menjumpai tipe macam ini di antara kaum semacam Taliban, Mullah Iran, dan kaum teroris Islam di manapun didunia ini.
Beberapa di antara kita terguncang sewaktu membaca sang Nabi menyerang kafilah2 pedagang, menjarah, memperbudak penduduk, dan memperkaya diri sendiri dengan cara merampas harta benda korban2nya dan menjual si empunya sebagai budak. Tapi bagi beberapa Muslim semuanya itu malah jadi bagian yang terpuji dari sosok seorang rasul Tuhan.
Jika itu yang anda rasakan, jelaslah anda dan kami memegang nilai2 yang sangat berbeda. Tuhan yang kami percaya adalah yang benar2 murni MENGASIHI. Ia tidak membunuh, tidak merampok, menjarah, dan tidak mengutuki. Tuhan bagi kami tidak mengijinkan pemerkosaan, tidak membantai nyawa orang, Ia tidak membeda-bedakan dan tidak menamakan sebuah kelompok manusia sebagai si kafir dan si najis. Ia tidak membakar siapa pun kedalam api neraka yang menyala-nyala karena seseorang telah gagal mengenali dan memuja diriNya.
Dan setelah mengetahui fakta2 diatas, dan anda masih percaya bahwa Muhammad adalah seorang nabi dan seluruh tindakannya itu adalah wajar dimata anda . Maka semua akhirnya bermuara pada siapakah diri kita ini dan nilai2 apakah yang benar menurut hati nurani kita.
Forum Murtadin Indonesia
Islam adalah Arabisasi dunia
Ide untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara Islam, bagian dari Imperium Theokrasi Arab, telah ada sejak masa awal masuknya Islam ke tanah air ini. Diawali dengan berdirinya kerajaan Islam Demak ditanah Jawa, berlanjut hingga masa pembentukan Republik Indonesia diawal kemerdekaan. Namun usaha tersebut selalu mendapat sandungan dari anak2 bangsa yang berjiwa nasionalis seperti Ir. Sukarno. Orang2 nasionalis sadar akan pentingnya menjaga kesatuan dan martabat bangsa, daripada menjadi budak bangsa lain. Kini di era reformasi, wacana tersebut menjadi semakin kuat, tiap-tiap Kabupaten berlomba-lomba menerapkan syariat Islam di daerahnya. Bagaimana fenomena ini bisa terjadi? Mengapa para muslim pribumi berlomba2 mendirikan Theokrasi Arab di tanah airnya sendiri? Lihatlah Aceh dengan GAMnya, Filipina terdapat Abu Sayaf, Thailand dengan Gerakan Pathani dan Yala, dan masih banyak contoh lainnya.
Islam adalah Arabisasi. Jadi, setiap orang yang mengaku beragama Islam, berarti dia telah memilih menjadi WARGA NEGARA ARAB (dalam pengertian rohani). Walau secara lahiriah, muslim adalah orang Indonesia, tapi secara jiwa, ia bukan lagi orang Indonesia, tapi orang Arab.
Dan untuk membuktikan kesetiaannya, "para warga negara Arab" ini diwajibkan untuk SUJUD MENYEMBAH ke arah NEGARA ARAB, dengan kota Mekah sebagai pusatnya. Kita memang tidak menyadarinya, karena Muhammad dengan cerdik, membungkus ritual sholat ini dengan topeng religius, yaitu melaksanakan perintah ALLAH. Lewat Islam, kita dibentuk dan dicetak menjadi orang2 "ARAB BLESTERAN". Semenjak kecil, kita sudah didoktrin dan dicuci otak agar menjadi PECINTA ARAB, dan PEMBELA ARAB. Itulah kenapa, doa2 dalam sholat dilarang memakai bahasa kita sendiri, tetapi HARUS memakai bahasa Arab.
Semua upaya Arabisasi itu dilakukan demi satu tujuan, yaitu ARAB YANG MENGUASAI DUNIA. Muhammad mengklaim bahwa Arab akan menaklukkan dunia dengan 12 kalifah (pemimpin) yang semuanya berasal dari Arab!
Hadis Muslim 4480
Dinarasikan oleh Jabir b. Samura yang berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Islam akan terus berlanjut untuk mencapai kejayaan hingga dipimpin 12 orang kalifah”. Kemudian Rasulullah SAW mengatakan sesuatu di mana aku susah memahaminya. Aku bertanya pada ayahku: "Apa yang dia katakan?" Dia berkata: "Dia bersabda bahwa semua dari mereka (12 kalifah) akan berasal dari bani Quraish (Arab)."
Muhammad menegaskan kembali bahwa kekalifahan (pucuk pimpinan) akan tetap di tangan Arab sekalipun penduduk dunia tinggal 2 orang.
Hadis Muslim 4476
Dinarasikan oleh Abdullah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Kalifah akan tetap ada di antara bani Quraisy (Arab) sekalipun apabila tinggal 2 orang saja yang tersisa di bumi."
Dengan cita2 memimpin dunia inilah Arab menjajah dan memaksakan Islam kepada bangsa Persia (Iran), Mesir, Afganistan dan banyak bangsa lainnya. Bangsa2 tersebut kini telah kehilangan jati dirinya, telah kehilangan budaya aslinya, mereka semua kini telah menjadi Arab, meski sebenarnya mereka bukanlah Arab.
Apakah anda senang jika Indonesia menjadi BUDAK ARAB seperti bangsa2 diatas? Dimanakah kehormatan bangsa kita? Dimanakah kejayaan warisan leluhur kita? Jika anda memilih untuk tetap menjadi budak Arab, anda adalah PENGKHIANAT BANGSA. Untuk apa anda mengaku orang Indonesia, meneguk air Indonesia, makan hasil bumi Indonesia, tapi hati anda condong pada ARAB?
Karenanya simaklah sejarah Arabisasi yang dilakukan Muhammad dibawah ini;
Dimasa kehidupan Muhammad, bukan hanya dia yang mengaku sebagai nabi utusan Tuhan. Ada Taliha, kepala suku Bani Asad, yang mengaku punya kekuatan ilahi. Dia dikalahkan oleh Khalid (Sahabat Muhammad) dalam beberapa pertempuran hebat.
Museilima juga salah seorang 'nabi' penantangnya. Dia melakukan mukjijat2 dan mengaku dikirim oleh Allah untuk saling membagi martabat kenabian bersama Muhammad. Dia bahkan berani mengatakan bahwa Muhammad juga mengakui pengakuannya ini. Pada akhirnya, dia terbunuh dalam pertempuran di Al-Yemama, yang hampir jadi bencana bagi kelanjutan Islam.
Al-Aswad, yang dikenal sebagai “Nabi Bercadar” dari Yaman, juga mengaku sebagai nabi. Dia pejuang berani dan tangguh, namun juga arogan dan dengan demikian kurang menarik dan kurang populer. Dia tewas akibat tipu daya pengikut Islam.
Keberadaan beberapa nabi dalam waktu yang sama, dinegara yang sama menunjukkan bahwa masalah kenabian ini tidak ada hubungannnya dengan TUHAN; ini hanyalah sebuah alat untuk menghipnotis orang melalui penipuan2 berkedok agama. Tuhan tidak akan mengirim begitu banyak nabi2 ke Arab diwaktu bersamaan. Orang2 ini, jelas, adalah “self-designated prophets” (jadi nabi atas pengakuan sendiri).
Muhammad sukses karena dia memakai pendekatan nasional, yang menarik bagi orang2 berjiwa patriot seperti Abu Bakar dan Umar. Para kontestan nabi lainnya gagal karena mereka terlalu menganggap rendah orang lain. Sebaliknya Muhammad menjanjikan martabat tinggi bagi bangsa Arab, yang tidak tahu apa-apa kecuali kemiskinan, penderitaan dan turunnya harkat martabat mereka. Kejayaan ini adalah sebuah mimpi yang mereka anggap bisa diwujudkan lewat seorang Muhammad. Kesuksesannya membuktikan pepatah evolusi: Siapa yang Kuat, Dialah yang bertahan. Semua ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Allah, yang ada hanyalah Muhammad berkedokkan Allah untuk mewujudkan ambisinya!
Mari kita lihat rencananya bagi Imperialisme Arab:
Muhammad menjiplak kepercayaan Yahudi dengan mengaku bahwa bangsa Arab adalah bangsa pilihan Tuhan;
“Di antara semua bangsa di dunia Tuhan memilih bangsa Arab. Dari antara bangsa Arab Dia memilih Kinana. Dari Kinana dia memilih Suku Quraish (sukunya Muhammad). Dari suku Quraish Dia memilih Bani Hashim (klannya). Dan dari Bani Hashim Dia memilih Aku.” (Ibn Sa’d, Tabaqat V. 1 p. 2 )
Pengakuan bahwa dirinya adalah utusan Allah, ia tegaskan lagi di Quran:
“Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.” (QS 10:47)
Jelaslah, seorang nabi datang kepada bangsanya untuk menyelesaikan masalah2 dengan adil untuk tujuan menyatukan mereka menjadi sebuah bangsa yang hebat. Tapi, menurut Quran, cara paling efektif untuk mengamankan kesatuan sebuah bangsa adalah dengan menunjuk satu Kiblat, satu arah untuk memuja tuhan: semua orang beriman yang memuja tuhan yang sama menghadap kearah yang sama dan menunjukkan satu kesatuan. Inilah alasan bahwa hadits Bukhari 60:20 mengatakan bahwa setiap bangsa punya kiblatnya sendiri. Ini juga dibenarkan oleh Quran (QS 2:148).
Nabi lalu mencomot ajaran Yahudi dengan menyatakan Yerusalem, kota Yahudi paling sakral, sebagai Kiblat bagi para muslim arab. Tapi setelah sekitar 16 bulan, dia mengubahnya ke Kabah, sebuah tempat perlindungan di Mekah, kampung halamannya sang nabi. Perubahan ini didiktekan oleh keinginan/dorongan sang nabi untuk melayani tujuan2 nasionalnya. Quran menyatakan:
“Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitulmakdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus. (QS 2:142)
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS 2:144)
Dari ayat2 ini, jelas bahwa perubahan kiblat dari Yerusalem ke Kabah dipengaruhi BUKAN karena kehendak Allah tapi atas kemauan Muhammad. Hadits Muslim 31:5903 menunjukkan bahwa perubahan kiblat ini disarankan oleh Umar, Kalif kedua, yang dibunuh oleh seorang budak Persia karena ia (Umar) dituduh sebagai seorang rasis.
Kalau begitu omong kosong saja pepatah Allah : “Timur dan Barat adalah Milik Allah (QS 2:142)” Jika Timur dan Barat punya arti yang sama, lalu kenapa Dia paksa orang untuk mengubah arah sholat dari Yerusalem ke Kabah? Kenapa mereka tidak bisa menghadap kearah yang mereka suka?
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS 2:115)
Jadi, langkah ini diambil oleh nabi yang menyamar sebagai Allah untuk melayani kepentingan imperialisme Arab. Malah, pengubahan Kiblat telah menghancurkan nasib Yahudi, membawa maut bagi sejarah umat manusia dan hanya menguntungkan bagi imperialisme Arab.
Muhammad memang lihai. Ia mengatakan bahwa tiap bangsa punya nabinya sendiri, TAPI dirinya berbeda. Katanya, hanya dia yang bukan hanya nabi bagi bangsa Arab tapi juga nabi bagi SEMUA bangsa:
"Tiap Nabi ditunjuk bagi bangsanya sendiri tapi aku ditunjuk menjadi nabi bagi semua bangsa." (Mishkat, 5500, Vol.3)
Julukan 'nabi internasional' ini beserta dengan perubahan arah kiblat dari Yerusalem ke Kabah menunjukkan apa sebenarnya maksud Muhammad: muslim2 non Arab tidak boleh punya kiblat yang menunjukkan sifat khas mereka sebagai sebuah bangsa tersendiri. Mereka harus menganggap kiblat Arab sebagai PANDANGAN HIDUP mereka dan dengan demikian menerima hukum2 serta kebudayaan Arab dan menanggalkan tradisi2 nenek moyang asal mereka. Tahukah anda apa artinya ini dalam praktek ?
Tindakan ini mengangkat derajad Mekah menjadi tempat penghormatan spiritual tertinggi. Muslim dari berbagai bangsa menyembah kearahnya, tidak hanya lima kali sehari namun setiap saat sesuai dengan zona waktu berbeda2 mereka diplanet ini. Tindakan kebiasaan menyembah ini memperbudak jiwa mereka, membuat mereka secara tidak sadar patuh ke Mekah, menyembah tempat kelahiran Muhammad dan mengurangi kekuatan memakai otak mereka.
Biasanya satu bangsa harus menundukkan bangsa lain dengan kekuatan senjata; yang ditundukkan membenci yang menaklukkan dan ingin merdeka, tapi dalam hal ini, semua Muslim non arab mengucurkan air mata memohon agar diterima sebagai budak2 budaya Arab! Bukankah ini contoh klasik seekor domba yang memohon pada penjagalnya agar segera dituntun kerumah jagal? Inilah kebijakan dari Muhammad.
Sadar akan kerapuhan manusia, sang nabi memaksakan tekanan psikologis pada para pengikut non arab dengan mewajibkan mereka untuk melepaskan budaya asal mereka dan sebagai gantinya memakai budaya arab. Dia mencapai tujuan ini dengan mengangkat martabat spiritual dari institusi2 Arab. Berikut ini beberapa diantaranya:
1. Kabah adalah rumah Tuhan karena Yang Maha Kuasa telah memerintahkan Adam membangun rumah itu baginya, dan ini juga dibangun kembali oleh Abraham.
2. Kuburan orang muslim harus digali sedemikian sehingga bila mayatnya dikubur, wajahnya menghadap kearah Mekah.
3. Begitu keramatnya Mekah hingga tak seorangpun boleh BAB (buang air besar) menghadap kota ini, dimanapun dia berada diplanet ini. Jika melakukan ini dianggap kafir.
4. Allah bicara dengan bahasa Arab, dan Quran juga dalam bahasa Arab, yang merupakan bahasa yang sulit; semua muslim harus mempelajarinya agar diberi karunia. Betapa berat sebelahnya Allah terhadap Arab.
5. Hadits Mishkat Vol. 3, no. 5751 melaporkan bahwa rasul berkata:
“Cintailah Arab karena tiga alasan karena (1) Aku orang Arab (2) Quran dalam Bahasa Arab dan (3) lidah para penghuni surga akan juga berbahasa Arab.”
6. Kabah adalah pusat dari berkat Allah karena disinilah 120 Doa Ilahi turun tiap hari, dan lalu disebarkan keseluruh dunia!
7. Ibn Majah melaporkan dalam Hadis no. 1463, bahwa seorang Namaz (sholat didalam mesjid) di Medinah membawa berkah 100 kali lebih banyak dari sholat dimesjid lain, dan sholat dalam Kabah membawa rahmat 100.000 kali lebih banyak dibanding sholat di mesjid lain!
8. Bahkan kuburan orang Arab yang dikenal sebagai Jannat-ul-Mualla dan Jannat-ul-Baquee adalah tempat keramat. Menurut sebuah hadis, kuburan2 itu terlihat bersinar dimata para penghuni angkasa, sama seperti matahari dan bulan terlihat oleh para penghuni bumi. Mereka yang dikuburkan disana akan masuk surga tanpa segala kesulitan dan masing2 diberi hak untuk intersesi (menjadi perantara) bagi 70.000 orang lainnya!
9. Baca ayat berikut ini:
“(O Rasul) Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 3:31)
Hubungkan ayat diatas dengan Hadis no 5 diatas. Maksud Muhammad mengeluarkan ayat ini adalah; penyembahanmu terhadap Allah akan sia-sia jika kau tak mengikuti aku (Muhammad) dan tak mencintai Arab.
10. Sudah menjadi bagian dari iman Islam bahwa setiap muslim, dimanapun dia tinggal, harus datang ke Mekah sedikitnya satu kali seumur hidupnya, asal dia mampu.
Lebih dari dua juta muslim seluruh dunia datang ke Mekah tiap tahun untuk “naik” haji. Mungkin, jumlah yang sama juga melakukan Umroh per tahun. Upacara2 ini menghasilkan begitu banyak kekayaan bagi orang Arab dan semakin memiskinkan negara miskin seperti Indonesia.
Padahal, upacara ‘naik’ haji sudah menjadi bagian dari kebudayaan Arab sejak jaman dulu kala yang dikembangkan dari prinsip2 penyembahan ala India seperti Trimurti, Sabeanisme, takhyul2 lokal dan pengaruh2 Yunani. Tidak ada bukti2 sejarah bahwa kuil Kabah pernah dibangun kembali oleh Abraham, itu hanyalah klaim yang diciptakan bangsa Arab sendiri. Bukti sejarah lebih menunjukkan bahwa Kabah adalah kuil Hindu. Bahkan diawal kehidupan Muhammad, Kabah menjadi pusat penyembahan berhala. Begitu pula dengan kebiasaan kuno mencium Hajar Aswad yang disarankan oleh nabi karena hubungannya yang erat dengan budaya nasional Arab. Praktek berhala yang menarik hati orang Arab ini, jelas menolong sang nabi untuk mendapatkan umat baru bagi kepercayaannya.
Upacara haji memang sudah ada di jaman sebelum Islam dan dari dulu sampai sekarang tidak lain hanyalah untuk meninggikan martabat bangsa Arab. Orang2 melakukan ritual mencium Batu Hitam termasuk mengelilingi Kabah tujuh kali, yang dianggap melambangkan revolusi bintang2 yang dihubungkan dengan tradisi kaum berhala di Yaman.
'Allah' sendiri adalah nama dari Patung Kepala (Hubal/pemimpin patung) dalam Kabah milik suku Quraish, sukunya Muhammad. Ayah Muhammad (sebelum lahirnya Islam) bernama 'Abdi Allah' (Abdullah) yang berarti 'budak/pelayan Allah.' Muhammad mempertahankan nama ini karena memang menarik bagi orang2 Quraish. Lagipula, Allah adalah tuhan Arab, bukannya para penghuni “surga” (Allah sendiri) berbahasa Arab (lihat hadist no 5 diatas)?
Dengan demikian sang Nabi telah melimpahkan kesucian yang lebih besar kepada Mekah dibandingkan dengan orang Yahudi dengan Bait Allahnya di Yerusalem. Kesucian Mekah ini mencipratkan kesucian kepada orang2 Arab yang dijelaskan secara gamblang dalam hadis bahwa semua muslim harus mencintai Arab, dan mereka yang membenci/iri akan ditolak, tidak akan diakui oleh sang Nabi saat dia menjadi intersesor (perantara) nanti, dan alhasilnya, ia akan membusuk dineraka.
Dalam rencana besar Arabisasi ini, sang nabi mempertahankan dirinya untuk tetap berada paling atas: meski dia katakan cuma orang biasa dan hamba Allah, tapi Allah-lah, bersama dengan para malaikatnya yang bershalawat bagi Muhammad, dengan kata lain memuja dia;
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS 33:56)
Dengan demikian, cinta dan kepatuhan pada Muhammad adalah Islam yang sebenarnya dan Allah hanya menjadi alasan bagi Muhammad; kepercayaan pada Allah tidak ada artinya tanpa mengakui dan patuh pada Muhammad sebagai utusanNya! (Bandingkan dengan ayat no 9 diatas)
Cara terbaik untuk mempraktekkan Islam adalah dengan mengambil Muhammad sebagai model, suri tauladan:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS 33:21)
Artinya, meniru sang nabi, dalam hal2 kecilpun seperti cara berpikir & bertingkah laku seperti sang nabi; bahkan makan, minum, bicara, melangkah, tidur, berpakaian dan penampilan harus meniru nabi.
Akhirnya kita menyadari bahwa doktrin 'nabi sebagai suri tauladan' ini adalah alat yang membuat Islam menjadi alat Imperialisme Arab. Dibawah ini adalah gambaran singkat dari prinsip dan praktek sang nabi sebagai suri teladan:
Prinsip dasar dari Islam adalah divide et impera, atau “Pecah-Belah dan Jajah,” yang membelah bangsa2 secara sosial dan politik, antara mereka yang mukmin dari mereka yang kafir. Quran 58:19 menyatakan fakta ini dengan sangat jelas : non muslim dicap sebagai “golongan setan” dan para pengikut Allah dan Muhamad disebut sebagai “golongan Tuhan.”
Lebih jauh lagi, Quran menyebut anggota2 dari “golongan setan” sebagai “orang-orang yang sangat hina” dan menyatakan bahwa “mereka sesungguhnya golongan pecundang.” Tapi tentang “golongan Tuhan,” ditambahkannya:
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. …… Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) -Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.” (QS 58:22)
Untuk pengertian yang lebih jelas dari ayat ini, fakta berikut mungkin bisa ditelaah dengan baik:
1. Anggota “golongan setan” ditakdirkan jadi pecundang. Mereka makhluk paling hina karena mereka tidak mengakui Muhammad dan Allah. Mereka adalah orang2 non-muslim.
2. Anggota “golongan tuhan” adalah orang yang tidak mencintai musuh Allah dan Muhammad, yang tidak mencintai non muslim, meskipun non muslim itu adalah ayah, anak, saudara atau bangsa mereka sendiri. Orang2 yang tidak mencintai non muslim inilah yang akan makmur kehidupannya dan akan dijadikan penghuni surga didunia yang berikutnya.
Disini perpisahan abadi muslim dan non muslim didasarkan pada konflik sosial dan politik yang tak berkesudahan dan Muhammad mencoba meyakinkan para muslim akan kemenangan akhir mereka. Bagaimanapun, seseorang tidak dapat menjadi bagian dari “golongan tuhan’ sampai dia memutuskan hubungan dengan orang tua, anak, saudara, orang2 sebangsa mereka, jika mereka semua itu tidak menerima Islam.
Inilah nasib bagi semua negara non-Arab dimanapun Islam masuk lewat pedang, migrasi atau propaganda. Diwilayah2 itu, Muslim berkewajiban memberlakukan dominasi kebudayaan ARAB, dengan cara menempatkan semua tradisi budaya setempat mereka dibawah budaya Arab, mengadopsi hukum Islam, mempelajari bahasa dan gaya Arab; mencintai Mekah dan Arab, mengakui Muhammad sebagai suri tauladan karena sebagai orang Arab, dia (Muhammad) mencintai dan memberlakukan apapun yang berbau Arab.
Lebih parah lagi, mereka harus membenci budaya dan tanah air mereka sendiri sedemikian hingga tanah airnya menjadi Dar-ul-Harb, yakni Medan Perang. Ini berarti bahwa mereka harus mendirikan tenda musuh ditanah air mereka sendiri dan memerangi bangsa mereka sendiri sampai bangsa mereka semua menyerah pada imperialisme budaya Arab dengan cara memeluk Islam (lihat GAM, DI TII).
Hanya jika demikian sajalah maka negara tersebut akan menjadi Dar-ul-Islam, yakni Medan Damai. Jika tidak maka tanah air tersebut akan terus menjadi Medan Perang (Dar-ul-Harb) dimana pembunuhan dan pemerkosaan non muslim dianggap sebagai perbuatan baik; penipuan dianggap perlu dan malah dijadikan bagian dari moralitas Muslim pribumi.
Tanah Air! Apa itu Tanah Air? Tanah dimana seseorang lahir, dibesarkan, tinggal dan menghabiskan hidupnya, itu semua dianggap sebagai lelucon besar di mata mereka yang terkena Arabisasi. Para muslim non arab ini mengembangkan perasaan benci kesumat kepada budaya dan tanah air mereka sendiri.
Lihatlah Mesir, tanah dari para Firaun yang perkasa, dimana keunggulan kekaisaran mereka menjangkau masa 3000 tahun. Tanah indah, penuh sains, seni, budaya dan tingkah laku para dewa ini berubah dan menukik tajam hingga hampir menyentuh titik nadirnya ketika Islam mengambil alih. Tidak ada orang Mesir asli lagi. Mereka semua berubah menjadi orang Arab!
Atau simaklah halaman2 bersejarah dari orang Persia (Iran). Kerajaan megah mereka berlangsung berpuluh2 abad lamanya. Begitu besar kerajaan mereka hingga tidak ada yang menyamainya dalam ukuran sampai Inggris muncul dalam kancah internasional 3000 tahun kemudian. Sumbangan mereka bagi perkembangan hukum di Romawi, kebudayaan Yunani dan tradisi2 di Asia tidak dapat dihitung. Mereka menghasilkan pemimpin2 spiritual seperti Zaratushtra yang kebijakannya sampai mempengaruhi agama2 besar seperti Yudaisme dan Kristen.
Tapi begitu Islam menjajah Persia, orang Arab menyita semua kekayaan2nya melalui sistem yang telah terbukti keefektifannya, yaitu melalui penjarahan, termasuk menjarah wanita2 cantik molek dan merebut karya penyair2 ternama Iran yang telah banyak menyumbang keindahan bagi tradisi2 Asia maupun Eropa.
Setelah itu, budaya Persia LENYAP total dari muka bumi. Semua kejayaan budaya dan politiknya dimusnahkan oleh orang2 Iran sendiri yang di-Arabisasi dan akhirnya membenci kebudayaan mereka sendiri. Mereka lebih suka menjadi muslim dengan janji2 berseks ria dengan 72 perawan abadi, anak2 lelaki cantik dan arak2 lezat yang disebut2 dalam Quran. Mereka menghujat nabi2 mereka sendiri, Zaratushtra dan Mani. Mereka membangun mitologi mereka sendiri yang dikenal sebagai Shi’ah, yang secara total berdasar pada lambang, cinta dan tradisi para pahlawan Arab, khususnya anggota keluarga langsung sang Nabi Muhammad. Sejak itu, orang2 Iran kehilangan jiwa Persia mereka. Mereka telah dicabut dari kebesaran Persia, mereka bukan lagi orang2 Iran yang hebat seperti sebelumnya. Tidak ada lagi yang bisa jadi sumber inspirasi mereka kecuali jika hal itu didasarkan pada penjilatan terhadap orang Arab. Revolusi Islam dari Imam Khomeini adalah contohnya.
India adalah korban lain Islam. Saat Muhamad bin Qasim menginvasi wilayah Sindh, ini adalah saat yang paling buruk, paling menjijikan dan paling tidak menyenangkan dalam sejarah India. India, obor peradaban dunia yang punya tradisi hebat yang sebelumnya menikmati kehangatan 'ahimsa', kehangatan Hindu dan Budha, kemudian disengat oleh penjajah Arab yang doyan merampok dan memperkosa.
Ironisnya adalah, semua pembunuhan yang mereka lakukan itu diatasnamakan pada Allah yang mereka sebut ‘maha adil dan penyayang’, yang menganggap orang2 golongan tuhan ini sebagai orang2 yang bertindak adil dengan menyiksa orang2 kafir. Lalu, tanah ini tidak lagi seperti semula, orang2 Hindu dan Budha yang tak mau mengakui Islam dibantai, darah mengalir dimana2, sejarah mencatat 80.000.000. orang meninggal akibat upaya Arabisasi ini. Islam telah mencabut Budha sampai keakar-akarnya, hingga punahlah Budhisme dari tanah asalnya.
Meski upaya Arab menjadikan India sebagai Imperium Theokrasinya gagal, namun mereka berhasil menancapkan doktrin Islam di sebagian wilayah tersebut. Mereka yang telah terdoktrinisasi ingin memisahkan diri membentuk negara muslim tersendiri, mendedikasikan kepercayaan mereka pada tanah air sebagai Dar-ul-Harb, dengan memusuhi bangsa mereka sendiri!
Filosofi amoral inilah yang menyebabkan pecahnya India menjadi Pakistan. Upaya divide et impera yang gagal dilakukan oleh orang Arab justru sukses ditangan orang2 India sendiri. Itu sebabnya Islam adalah alat abadi penyebaran Imperialisme Arab; tidak lagi diperlukan pedang, tidak lagi diperlukan senjata: cukup dengan mengatas namakan agama Allah.
Kita harus ingat bahwa Islam adalah duta permanen dari agama, sosial dan politik. Quran menyatakan:
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian … sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS 9:29)
Kesiapan perang terhadap non muslim ini memang telah menjadi motivasi Islam, tapi hal ini akan musnah dengan datangnya nabi lain. Tapi inipun sudah dipikirkan Muhammad. Dia menutup lubang kelemahan ini dengan kelicikan yang lazim. Dia umumkan dirinya sebagai nabi Terakhir, yakni tidak akan ada nabi2 lain lagi setelah dia dan dengan demikian tak ada orang seperti Ahmad Gulam Mirza (Ahmadiah) yang dapat MENGUBAH HUKUM2 KEBENCIANNYA MENJADI HUKUM2 DAMAI, sesuai dengan masing2 tanah air bangsa2 terjajah itu sampai tanah itu berubah menjadi Dar-ul-Salaam.
Disinilah inti masalahnya: sebuah bangsa bisa dibenci, disakiti dan dipermalukan jika tidak memeluk Islam, tapi begitu mereka memeluk Islam mereka menjadi budak budaya Arab karena didalamnya terdapat rumus2 penolakan terhadap tradisi tanah airnya sendiri. Benar-benar sebuah strategi imperialisme yang sulit dikalahkan!
Dan malangnya Indonesiaku…
Rakyatnya sibuk menerapkan syariat Arab ditanah airnya sendiri!
SEMOGA TUHAN MERAHMATI INDONESIA
Islam adalah Arabisasi. Jadi, setiap orang yang mengaku beragama Islam, berarti dia telah memilih menjadi WARGA NEGARA ARAB (dalam pengertian rohani). Walau secara lahiriah, muslim adalah orang Indonesia, tapi secara jiwa, ia bukan lagi orang Indonesia, tapi orang Arab.
Dan untuk membuktikan kesetiaannya, "para warga negara Arab" ini diwajibkan untuk SUJUD MENYEMBAH ke arah NEGARA ARAB, dengan kota Mekah sebagai pusatnya. Kita memang tidak menyadarinya, karena Muhammad dengan cerdik, membungkus ritual sholat ini dengan topeng religius, yaitu melaksanakan perintah ALLAH. Lewat Islam, kita dibentuk dan dicetak menjadi orang2 "ARAB BLESTERAN". Semenjak kecil, kita sudah didoktrin dan dicuci otak agar menjadi PECINTA ARAB, dan PEMBELA ARAB. Itulah kenapa, doa2 dalam sholat dilarang memakai bahasa kita sendiri, tetapi HARUS memakai bahasa Arab.
Semua upaya Arabisasi itu dilakukan demi satu tujuan, yaitu ARAB YANG MENGUASAI DUNIA. Muhammad mengklaim bahwa Arab akan menaklukkan dunia dengan 12 kalifah (pemimpin) yang semuanya berasal dari Arab!
Hadis Muslim 4480
Dinarasikan oleh Jabir b. Samura yang berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Islam akan terus berlanjut untuk mencapai kejayaan hingga dipimpin 12 orang kalifah”. Kemudian Rasulullah SAW mengatakan sesuatu di mana aku susah memahaminya. Aku bertanya pada ayahku: "Apa yang dia katakan?" Dia berkata: "Dia bersabda bahwa semua dari mereka (12 kalifah) akan berasal dari bani Quraish (Arab)."
Muhammad menegaskan kembali bahwa kekalifahan (pucuk pimpinan) akan tetap di tangan Arab sekalipun penduduk dunia tinggal 2 orang.
Hadis Muslim 4476
Dinarasikan oleh Abdullah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Kalifah akan tetap ada di antara bani Quraisy (Arab) sekalipun apabila tinggal 2 orang saja yang tersisa di bumi."
Dengan cita2 memimpin dunia inilah Arab menjajah dan memaksakan Islam kepada bangsa Persia (Iran), Mesir, Afganistan dan banyak bangsa lainnya. Bangsa2 tersebut kini telah kehilangan jati dirinya, telah kehilangan budaya aslinya, mereka semua kini telah menjadi Arab, meski sebenarnya mereka bukanlah Arab.
Apakah anda senang jika Indonesia menjadi BUDAK ARAB seperti bangsa2 diatas? Dimanakah kehormatan bangsa kita? Dimanakah kejayaan warisan leluhur kita? Jika anda memilih untuk tetap menjadi budak Arab, anda adalah PENGKHIANAT BANGSA. Untuk apa anda mengaku orang Indonesia, meneguk air Indonesia, makan hasil bumi Indonesia, tapi hati anda condong pada ARAB?
Karenanya simaklah sejarah Arabisasi yang dilakukan Muhammad dibawah ini;
Dimasa kehidupan Muhammad, bukan hanya dia yang mengaku sebagai nabi utusan Tuhan. Ada Taliha, kepala suku Bani Asad, yang mengaku punya kekuatan ilahi. Dia dikalahkan oleh Khalid (Sahabat Muhammad) dalam beberapa pertempuran hebat.
Museilima juga salah seorang 'nabi' penantangnya. Dia melakukan mukjijat2 dan mengaku dikirim oleh Allah untuk saling membagi martabat kenabian bersama Muhammad. Dia bahkan berani mengatakan bahwa Muhammad juga mengakui pengakuannya ini. Pada akhirnya, dia terbunuh dalam pertempuran di Al-Yemama, yang hampir jadi bencana bagi kelanjutan Islam.
Al-Aswad, yang dikenal sebagai “Nabi Bercadar” dari Yaman, juga mengaku sebagai nabi. Dia pejuang berani dan tangguh, namun juga arogan dan dengan demikian kurang menarik dan kurang populer. Dia tewas akibat tipu daya pengikut Islam.
Keberadaan beberapa nabi dalam waktu yang sama, dinegara yang sama menunjukkan bahwa masalah kenabian ini tidak ada hubungannnya dengan TUHAN; ini hanyalah sebuah alat untuk menghipnotis orang melalui penipuan2 berkedok agama. Tuhan tidak akan mengirim begitu banyak nabi2 ke Arab diwaktu bersamaan. Orang2 ini, jelas, adalah “self-designated prophets” (jadi nabi atas pengakuan sendiri).
Muhammad sukses karena dia memakai pendekatan nasional, yang menarik bagi orang2 berjiwa patriot seperti Abu Bakar dan Umar. Para kontestan nabi lainnya gagal karena mereka terlalu menganggap rendah orang lain. Sebaliknya Muhammad menjanjikan martabat tinggi bagi bangsa Arab, yang tidak tahu apa-apa kecuali kemiskinan, penderitaan dan turunnya harkat martabat mereka. Kejayaan ini adalah sebuah mimpi yang mereka anggap bisa diwujudkan lewat seorang Muhammad. Kesuksesannya membuktikan pepatah evolusi: Siapa yang Kuat, Dialah yang bertahan. Semua ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Allah, yang ada hanyalah Muhammad berkedokkan Allah untuk mewujudkan ambisinya!
Mari kita lihat rencananya bagi Imperialisme Arab:
Muhammad menjiplak kepercayaan Yahudi dengan mengaku bahwa bangsa Arab adalah bangsa pilihan Tuhan;
“Di antara semua bangsa di dunia Tuhan memilih bangsa Arab. Dari antara bangsa Arab Dia memilih Kinana. Dari Kinana dia memilih Suku Quraish (sukunya Muhammad). Dari suku Quraish Dia memilih Bani Hashim (klannya). Dan dari Bani Hashim Dia memilih Aku.” (Ibn Sa’d, Tabaqat V. 1 p. 2 )
Pengakuan bahwa dirinya adalah utusan Allah, ia tegaskan lagi di Quran:
“Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.” (QS 10:47)
Jelaslah, seorang nabi datang kepada bangsanya untuk menyelesaikan masalah2 dengan adil untuk tujuan menyatukan mereka menjadi sebuah bangsa yang hebat. Tapi, menurut Quran, cara paling efektif untuk mengamankan kesatuan sebuah bangsa adalah dengan menunjuk satu Kiblat, satu arah untuk memuja tuhan: semua orang beriman yang memuja tuhan yang sama menghadap kearah yang sama dan menunjukkan satu kesatuan. Inilah alasan bahwa hadits Bukhari 60:20 mengatakan bahwa setiap bangsa punya kiblatnya sendiri. Ini juga dibenarkan oleh Quran (QS 2:148).
Nabi lalu mencomot ajaran Yahudi dengan menyatakan Yerusalem, kota Yahudi paling sakral, sebagai Kiblat bagi para muslim arab. Tapi setelah sekitar 16 bulan, dia mengubahnya ke Kabah, sebuah tempat perlindungan di Mekah, kampung halamannya sang nabi. Perubahan ini didiktekan oleh keinginan/dorongan sang nabi untuk melayani tujuan2 nasionalnya. Quran menyatakan:
“Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitulmakdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus. (QS 2:142)
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS 2:144)
Dari ayat2 ini, jelas bahwa perubahan kiblat dari Yerusalem ke Kabah dipengaruhi BUKAN karena kehendak Allah tapi atas kemauan Muhammad. Hadits Muslim 31:5903 menunjukkan bahwa perubahan kiblat ini disarankan oleh Umar, Kalif kedua, yang dibunuh oleh seorang budak Persia karena ia (Umar) dituduh sebagai seorang rasis.
Kalau begitu omong kosong saja pepatah Allah : “Timur dan Barat adalah Milik Allah (QS 2:142)” Jika Timur dan Barat punya arti yang sama, lalu kenapa Dia paksa orang untuk mengubah arah sholat dari Yerusalem ke Kabah? Kenapa mereka tidak bisa menghadap kearah yang mereka suka?
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS 2:115)
Jadi, langkah ini diambil oleh nabi yang menyamar sebagai Allah untuk melayani kepentingan imperialisme Arab. Malah, pengubahan Kiblat telah menghancurkan nasib Yahudi, membawa maut bagi sejarah umat manusia dan hanya menguntungkan bagi imperialisme Arab.
Muhammad memang lihai. Ia mengatakan bahwa tiap bangsa punya nabinya sendiri, TAPI dirinya berbeda. Katanya, hanya dia yang bukan hanya nabi bagi bangsa Arab tapi juga nabi bagi SEMUA bangsa:
"Tiap Nabi ditunjuk bagi bangsanya sendiri tapi aku ditunjuk menjadi nabi bagi semua bangsa." (Mishkat, 5500, Vol.3)
Julukan 'nabi internasional' ini beserta dengan perubahan arah kiblat dari Yerusalem ke Kabah menunjukkan apa sebenarnya maksud Muhammad: muslim2 non Arab tidak boleh punya kiblat yang menunjukkan sifat khas mereka sebagai sebuah bangsa tersendiri. Mereka harus menganggap kiblat Arab sebagai PANDANGAN HIDUP mereka dan dengan demikian menerima hukum2 serta kebudayaan Arab dan menanggalkan tradisi2 nenek moyang asal mereka. Tahukah anda apa artinya ini dalam praktek ?
Tindakan ini mengangkat derajad Mekah menjadi tempat penghormatan spiritual tertinggi. Muslim dari berbagai bangsa menyembah kearahnya, tidak hanya lima kali sehari namun setiap saat sesuai dengan zona waktu berbeda2 mereka diplanet ini. Tindakan kebiasaan menyembah ini memperbudak jiwa mereka, membuat mereka secara tidak sadar patuh ke Mekah, menyembah tempat kelahiran Muhammad dan mengurangi kekuatan memakai otak mereka.
Biasanya satu bangsa harus menundukkan bangsa lain dengan kekuatan senjata; yang ditundukkan membenci yang menaklukkan dan ingin merdeka, tapi dalam hal ini, semua Muslim non arab mengucurkan air mata memohon agar diterima sebagai budak2 budaya Arab! Bukankah ini contoh klasik seekor domba yang memohon pada penjagalnya agar segera dituntun kerumah jagal? Inilah kebijakan dari Muhammad.
Sadar akan kerapuhan manusia, sang nabi memaksakan tekanan psikologis pada para pengikut non arab dengan mewajibkan mereka untuk melepaskan budaya asal mereka dan sebagai gantinya memakai budaya arab. Dia mencapai tujuan ini dengan mengangkat martabat spiritual dari institusi2 Arab. Berikut ini beberapa diantaranya:
1. Kabah adalah rumah Tuhan karena Yang Maha Kuasa telah memerintahkan Adam membangun rumah itu baginya, dan ini juga dibangun kembali oleh Abraham.
2. Kuburan orang muslim harus digali sedemikian sehingga bila mayatnya dikubur, wajahnya menghadap kearah Mekah.
3. Begitu keramatnya Mekah hingga tak seorangpun boleh BAB (buang air besar) menghadap kota ini, dimanapun dia berada diplanet ini. Jika melakukan ini dianggap kafir.
4. Allah bicara dengan bahasa Arab, dan Quran juga dalam bahasa Arab, yang merupakan bahasa yang sulit; semua muslim harus mempelajarinya agar diberi karunia. Betapa berat sebelahnya Allah terhadap Arab.
5. Hadits Mishkat Vol. 3, no. 5751 melaporkan bahwa rasul berkata:
“Cintailah Arab karena tiga alasan karena (1) Aku orang Arab (2) Quran dalam Bahasa Arab dan (3) lidah para penghuni surga akan juga berbahasa Arab.”
6. Kabah adalah pusat dari berkat Allah karena disinilah 120 Doa Ilahi turun tiap hari, dan lalu disebarkan keseluruh dunia!
7. Ibn Majah melaporkan dalam Hadis no. 1463, bahwa seorang Namaz (sholat didalam mesjid) di Medinah membawa berkah 100 kali lebih banyak dari sholat dimesjid lain, dan sholat dalam Kabah membawa rahmat 100.000 kali lebih banyak dibanding sholat di mesjid lain!
8. Bahkan kuburan orang Arab yang dikenal sebagai Jannat-ul-Mualla dan Jannat-ul-Baquee adalah tempat keramat. Menurut sebuah hadis, kuburan2 itu terlihat bersinar dimata para penghuni angkasa, sama seperti matahari dan bulan terlihat oleh para penghuni bumi. Mereka yang dikuburkan disana akan masuk surga tanpa segala kesulitan dan masing2 diberi hak untuk intersesi (menjadi perantara) bagi 70.000 orang lainnya!
9. Baca ayat berikut ini:
“(O Rasul) Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 3:31)
Hubungkan ayat diatas dengan Hadis no 5 diatas. Maksud Muhammad mengeluarkan ayat ini adalah; penyembahanmu terhadap Allah akan sia-sia jika kau tak mengikuti aku (Muhammad) dan tak mencintai Arab.
10. Sudah menjadi bagian dari iman Islam bahwa setiap muslim, dimanapun dia tinggal, harus datang ke Mekah sedikitnya satu kali seumur hidupnya, asal dia mampu.
Lebih dari dua juta muslim seluruh dunia datang ke Mekah tiap tahun untuk “naik” haji. Mungkin, jumlah yang sama juga melakukan Umroh per tahun. Upacara2 ini menghasilkan begitu banyak kekayaan bagi orang Arab dan semakin memiskinkan negara miskin seperti Indonesia.
Padahal, upacara ‘naik’ haji sudah menjadi bagian dari kebudayaan Arab sejak jaman dulu kala yang dikembangkan dari prinsip2 penyembahan ala India seperti Trimurti, Sabeanisme, takhyul2 lokal dan pengaruh2 Yunani. Tidak ada bukti2 sejarah bahwa kuil Kabah pernah dibangun kembali oleh Abraham, itu hanyalah klaim yang diciptakan bangsa Arab sendiri. Bukti sejarah lebih menunjukkan bahwa Kabah adalah kuil Hindu. Bahkan diawal kehidupan Muhammad, Kabah menjadi pusat penyembahan berhala. Begitu pula dengan kebiasaan kuno mencium Hajar Aswad yang disarankan oleh nabi karena hubungannya yang erat dengan budaya nasional Arab. Praktek berhala yang menarik hati orang Arab ini, jelas menolong sang nabi untuk mendapatkan umat baru bagi kepercayaannya.
Upacara haji memang sudah ada di jaman sebelum Islam dan dari dulu sampai sekarang tidak lain hanyalah untuk meninggikan martabat bangsa Arab. Orang2 melakukan ritual mencium Batu Hitam termasuk mengelilingi Kabah tujuh kali, yang dianggap melambangkan revolusi bintang2 yang dihubungkan dengan tradisi kaum berhala di Yaman.
'Allah' sendiri adalah nama dari Patung Kepala (Hubal/pemimpin patung) dalam Kabah milik suku Quraish, sukunya Muhammad. Ayah Muhammad (sebelum lahirnya Islam) bernama 'Abdi Allah' (Abdullah) yang berarti 'budak/pelayan Allah.' Muhammad mempertahankan nama ini karena memang menarik bagi orang2 Quraish. Lagipula, Allah adalah tuhan Arab, bukannya para penghuni “surga” (Allah sendiri) berbahasa Arab (lihat hadist no 5 diatas)?
Dengan demikian sang Nabi telah melimpahkan kesucian yang lebih besar kepada Mekah dibandingkan dengan orang Yahudi dengan Bait Allahnya di Yerusalem. Kesucian Mekah ini mencipratkan kesucian kepada orang2 Arab yang dijelaskan secara gamblang dalam hadis bahwa semua muslim harus mencintai Arab, dan mereka yang membenci/iri akan ditolak, tidak akan diakui oleh sang Nabi saat dia menjadi intersesor (perantara) nanti, dan alhasilnya, ia akan membusuk dineraka.
Dalam rencana besar Arabisasi ini, sang nabi mempertahankan dirinya untuk tetap berada paling atas: meski dia katakan cuma orang biasa dan hamba Allah, tapi Allah-lah, bersama dengan para malaikatnya yang bershalawat bagi Muhammad, dengan kata lain memuja dia;
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS 33:56)
Dengan demikian, cinta dan kepatuhan pada Muhammad adalah Islam yang sebenarnya dan Allah hanya menjadi alasan bagi Muhammad; kepercayaan pada Allah tidak ada artinya tanpa mengakui dan patuh pada Muhammad sebagai utusanNya! (Bandingkan dengan ayat no 9 diatas)
Cara terbaik untuk mempraktekkan Islam adalah dengan mengambil Muhammad sebagai model, suri tauladan:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS 33:21)
Artinya, meniru sang nabi, dalam hal2 kecilpun seperti cara berpikir & bertingkah laku seperti sang nabi; bahkan makan, minum, bicara, melangkah, tidur, berpakaian dan penampilan harus meniru nabi.
Akhirnya kita menyadari bahwa doktrin 'nabi sebagai suri tauladan' ini adalah alat yang membuat Islam menjadi alat Imperialisme Arab. Dibawah ini adalah gambaran singkat dari prinsip dan praktek sang nabi sebagai suri teladan:
Prinsip dasar dari Islam adalah divide et impera, atau “Pecah-Belah dan Jajah,” yang membelah bangsa2 secara sosial dan politik, antara mereka yang mukmin dari mereka yang kafir. Quran 58:19 menyatakan fakta ini dengan sangat jelas : non muslim dicap sebagai “golongan setan” dan para pengikut Allah dan Muhamad disebut sebagai “golongan Tuhan.”
Lebih jauh lagi, Quran menyebut anggota2 dari “golongan setan” sebagai “orang-orang yang sangat hina” dan menyatakan bahwa “mereka sesungguhnya golongan pecundang.” Tapi tentang “golongan Tuhan,” ditambahkannya:
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. …… Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) -Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.” (QS 58:22)
Untuk pengertian yang lebih jelas dari ayat ini, fakta berikut mungkin bisa ditelaah dengan baik:
1. Anggota “golongan setan” ditakdirkan jadi pecundang. Mereka makhluk paling hina karena mereka tidak mengakui Muhammad dan Allah. Mereka adalah orang2 non-muslim.
2. Anggota “golongan tuhan” adalah orang yang tidak mencintai musuh Allah dan Muhammad, yang tidak mencintai non muslim, meskipun non muslim itu adalah ayah, anak, saudara atau bangsa mereka sendiri. Orang2 yang tidak mencintai non muslim inilah yang akan makmur kehidupannya dan akan dijadikan penghuni surga didunia yang berikutnya.
Disini perpisahan abadi muslim dan non muslim didasarkan pada konflik sosial dan politik yang tak berkesudahan dan Muhammad mencoba meyakinkan para muslim akan kemenangan akhir mereka. Bagaimanapun, seseorang tidak dapat menjadi bagian dari “golongan tuhan’ sampai dia memutuskan hubungan dengan orang tua, anak, saudara, orang2 sebangsa mereka, jika mereka semua itu tidak menerima Islam.
Inilah nasib bagi semua negara non-Arab dimanapun Islam masuk lewat pedang, migrasi atau propaganda. Diwilayah2 itu, Muslim berkewajiban memberlakukan dominasi kebudayaan ARAB, dengan cara menempatkan semua tradisi budaya setempat mereka dibawah budaya Arab, mengadopsi hukum Islam, mempelajari bahasa dan gaya Arab; mencintai Mekah dan Arab, mengakui Muhammad sebagai suri tauladan karena sebagai orang Arab, dia (Muhammad) mencintai dan memberlakukan apapun yang berbau Arab.
Lebih parah lagi, mereka harus membenci budaya dan tanah air mereka sendiri sedemikian hingga tanah airnya menjadi Dar-ul-Harb, yakni Medan Perang. Ini berarti bahwa mereka harus mendirikan tenda musuh ditanah air mereka sendiri dan memerangi bangsa mereka sendiri sampai bangsa mereka semua menyerah pada imperialisme budaya Arab dengan cara memeluk Islam (lihat GAM, DI TII).
Hanya jika demikian sajalah maka negara tersebut akan menjadi Dar-ul-Islam, yakni Medan Damai. Jika tidak maka tanah air tersebut akan terus menjadi Medan Perang (Dar-ul-Harb) dimana pembunuhan dan pemerkosaan non muslim dianggap sebagai perbuatan baik; penipuan dianggap perlu dan malah dijadikan bagian dari moralitas Muslim pribumi.
Tanah Air! Apa itu Tanah Air? Tanah dimana seseorang lahir, dibesarkan, tinggal dan menghabiskan hidupnya, itu semua dianggap sebagai lelucon besar di mata mereka yang terkena Arabisasi. Para muslim non arab ini mengembangkan perasaan benci kesumat kepada budaya dan tanah air mereka sendiri.
Lihatlah Mesir, tanah dari para Firaun yang perkasa, dimana keunggulan kekaisaran mereka menjangkau masa 3000 tahun. Tanah indah, penuh sains, seni, budaya dan tingkah laku para dewa ini berubah dan menukik tajam hingga hampir menyentuh titik nadirnya ketika Islam mengambil alih. Tidak ada orang Mesir asli lagi. Mereka semua berubah menjadi orang Arab!
Atau simaklah halaman2 bersejarah dari orang Persia (Iran). Kerajaan megah mereka berlangsung berpuluh2 abad lamanya. Begitu besar kerajaan mereka hingga tidak ada yang menyamainya dalam ukuran sampai Inggris muncul dalam kancah internasional 3000 tahun kemudian. Sumbangan mereka bagi perkembangan hukum di Romawi, kebudayaan Yunani dan tradisi2 di Asia tidak dapat dihitung. Mereka menghasilkan pemimpin2 spiritual seperti Zaratushtra yang kebijakannya sampai mempengaruhi agama2 besar seperti Yudaisme dan Kristen.
Tapi begitu Islam menjajah Persia, orang Arab menyita semua kekayaan2nya melalui sistem yang telah terbukti keefektifannya, yaitu melalui penjarahan, termasuk menjarah wanita2 cantik molek dan merebut karya penyair2 ternama Iran yang telah banyak menyumbang keindahan bagi tradisi2 Asia maupun Eropa.
Setelah itu, budaya Persia LENYAP total dari muka bumi. Semua kejayaan budaya dan politiknya dimusnahkan oleh orang2 Iran sendiri yang di-Arabisasi dan akhirnya membenci kebudayaan mereka sendiri. Mereka lebih suka menjadi muslim dengan janji2 berseks ria dengan 72 perawan abadi, anak2 lelaki cantik dan arak2 lezat yang disebut2 dalam Quran. Mereka menghujat nabi2 mereka sendiri, Zaratushtra dan Mani. Mereka membangun mitologi mereka sendiri yang dikenal sebagai Shi’ah, yang secara total berdasar pada lambang, cinta dan tradisi para pahlawan Arab, khususnya anggota keluarga langsung sang Nabi Muhammad. Sejak itu, orang2 Iran kehilangan jiwa Persia mereka. Mereka telah dicabut dari kebesaran Persia, mereka bukan lagi orang2 Iran yang hebat seperti sebelumnya. Tidak ada lagi yang bisa jadi sumber inspirasi mereka kecuali jika hal itu didasarkan pada penjilatan terhadap orang Arab. Revolusi Islam dari Imam Khomeini adalah contohnya.
India adalah korban lain Islam. Saat Muhamad bin Qasim menginvasi wilayah Sindh, ini adalah saat yang paling buruk, paling menjijikan dan paling tidak menyenangkan dalam sejarah India. India, obor peradaban dunia yang punya tradisi hebat yang sebelumnya menikmati kehangatan 'ahimsa', kehangatan Hindu dan Budha, kemudian disengat oleh penjajah Arab yang doyan merampok dan memperkosa.
Ironisnya adalah, semua pembunuhan yang mereka lakukan itu diatasnamakan pada Allah yang mereka sebut ‘maha adil dan penyayang’, yang menganggap orang2 golongan tuhan ini sebagai orang2 yang bertindak adil dengan menyiksa orang2 kafir. Lalu, tanah ini tidak lagi seperti semula, orang2 Hindu dan Budha yang tak mau mengakui Islam dibantai, darah mengalir dimana2, sejarah mencatat 80.000.000. orang meninggal akibat upaya Arabisasi ini. Islam telah mencabut Budha sampai keakar-akarnya, hingga punahlah Budhisme dari tanah asalnya.
Meski upaya Arab menjadikan India sebagai Imperium Theokrasinya gagal, namun mereka berhasil menancapkan doktrin Islam di sebagian wilayah tersebut. Mereka yang telah terdoktrinisasi ingin memisahkan diri membentuk negara muslim tersendiri, mendedikasikan kepercayaan mereka pada tanah air sebagai Dar-ul-Harb, dengan memusuhi bangsa mereka sendiri!
Filosofi amoral inilah yang menyebabkan pecahnya India menjadi Pakistan. Upaya divide et impera yang gagal dilakukan oleh orang Arab justru sukses ditangan orang2 India sendiri. Itu sebabnya Islam adalah alat abadi penyebaran Imperialisme Arab; tidak lagi diperlukan pedang, tidak lagi diperlukan senjata: cukup dengan mengatas namakan agama Allah.
Kita harus ingat bahwa Islam adalah duta permanen dari agama, sosial dan politik. Quran menyatakan:
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian … sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS 9:29)
Kesiapan perang terhadap non muslim ini memang telah menjadi motivasi Islam, tapi hal ini akan musnah dengan datangnya nabi lain. Tapi inipun sudah dipikirkan Muhammad. Dia menutup lubang kelemahan ini dengan kelicikan yang lazim. Dia umumkan dirinya sebagai nabi Terakhir, yakni tidak akan ada nabi2 lain lagi setelah dia dan dengan demikian tak ada orang seperti Ahmad Gulam Mirza (Ahmadiah) yang dapat MENGUBAH HUKUM2 KEBENCIANNYA MENJADI HUKUM2 DAMAI, sesuai dengan masing2 tanah air bangsa2 terjajah itu sampai tanah itu berubah menjadi Dar-ul-Salaam.
Disinilah inti masalahnya: sebuah bangsa bisa dibenci, disakiti dan dipermalukan jika tidak memeluk Islam, tapi begitu mereka memeluk Islam mereka menjadi budak budaya Arab karena didalamnya terdapat rumus2 penolakan terhadap tradisi tanah airnya sendiri. Benar-benar sebuah strategi imperialisme yang sulit dikalahkan!
Dan malangnya Indonesiaku…
Rakyatnya sibuk menerapkan syariat Arab ditanah airnya sendiri!
SEMOGA TUHAN MERAHMATI INDONESIA
Islam anti demokrasi dan Pancasila
Berbagai tokoh partai Islam, seperti PKS dan PBB selalu mengatakan bahwa Islam tidaklah berlawanan dengan Demokrasi ataupun Pancasila. Benarkah perkataan mereka, ataukah ini hanyalah kemunafikan mereka untuk menjadikan Demokrasi sebagai alat sementara untuk mewujudkan Indonesia sebagai budak Syariat Arab (Islam)?
Kata “demokrasi" berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti hukum/pemerintahan, sehingga demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Dalam UUD 1945, konsep demokrasi tertuang dalam pasal 1 ayat 2, yang berbunyi:
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar.
Ayat diatas dapat dijabarkan bahwa dalam demokrasi kekuasaan tertinggi adalah ditangan rakyat, dimana kedaulatan tersebut dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar sebagai Sumber Hukum tertinggi dibawah Pancasila. Pasal 3 ayat 1 UUD 1945 juga menyebutkan bahwa Undang Undang Dasar sebagai Konstitusi Hukum tertinggi ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai manifestasi dari rakyat.
Hal diatas sangat bertentangan dengan Al Quran karena di dalam Syariat Islam, hukum hanyalah milik Allah dan rakyat tidak berhak menetapkan hukum / Undang Undang.
“Hukum itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia.” (Qs Yusuf: 40)
”Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu.” (Qs Al-Maaidah: 49).
“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Qs An-Nisaa: 59)
Jadi jika berdasar Syariat Islam, maka pasal 1 ayat 2 UUD 1945 seharusnya berbunyi:
Kedaulatan berada di tangan Allah dan dilaksanakan menurut Al Quran dan Sunnah RasulNya.
Lalu bagaimana jika ternyata hukum yang dibuat Allah dan Muhammad (Quran dan Sunnah) tidak dapat mengcover seluruh detail aturan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan manusia? Karena itulah dilakukan Musyawarah / Syura.
Para pembela Islam munafik seringkali mengatakan bahwa Islam tidak bertentangan dengan demokrasi, karena Islam juga mengajarkan musyawarah / syura. Atau dengan kata lain Syura = Demokrasi.
Anggapan ini adalah anggapan yang amat salah dan tidak berdasar, sebab antara kedua istilah ini terdapat perbedaan yang amat mendasar, yang menjadikan keduanya sangatlah bertentangan. Untuk memahami hal ini secara benar, kita harus mengetahui bagaimanakah prinsip2 Syura berdasarkan Syariat Islam:
Prinsip Syura Pertama:
Musyawarah hanyalah disyariatkan dalam permasalahan yang tidak ada dalilnya.
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya bahwa tujuan musyawarah ialah untuk mencapai keputusan yang ternyata tidak tercakup dalam Al Quran ataupun As Sunnah, hal ini berdasarkan Quran;
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya dia telah tersesat, sesat yang nyata.” (QS. Al Ahzab: 36)
Syura didalam Islam jarang terjadi dan hanya dilakukan dalam beberapa urusan yang musykil (sukar diputuskan atau dipahami). Sedangkan untuk persoalan yang telah ada ketetapan dari Allah dan Muhammad, maka tidak diadakan Syura. Hal ini bertentangan dengan demokrasi, dimana musyawarah mufakat diletakkan sebagai jalan utama untuk menyelesaikan suatu persoalan. Permusyawaratan rakyatlah yang berkuasa untuk mengatur permasalahan berdasarkan undang-undang yang telah dibuat.
Prinsip Syura Kedua:
Kebenaran tidak ditentukan oleh mayoritas suara terbanyak
Dalam demokrasi, jika kata mufakat tidak tercapai, jalan keluar terakhir adalah dengan pemungutan suara terbanyak. Hal ini bertentangan dengan Quran;
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS. Al An’am 116)
Ibnu Katsir berkata dalam Kitab Tafsir-nya tentang ayat ini :
Allah memberitahukan tentang keadaan penduduk bumi dari kalangan Bani Adam bahwa kebanyakan mereka dalam kesesatan. Seperti itu juga Allah berfirman :
‘Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu.’ (QS. Ash Shaffat : 71)
Begitu pula firman Allah :
‘Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman walaupun kamu sangat menginginkannya.’ (QS. Yusuf : 103)
Mereka dalam kesesatan tanpa keyakinan namun hanya sekadar persangkaan dusta dan perkiraan yang bathil belaka.
‘Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).’” (QS. Al An’am : 116)
Artinya suara mayoritas belum tentu menunjukkan kebenaran, dan sebaliknya, suara minoritas belum tentu suara yang salah.
“Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.” (QS. Al Baqarah : 243)
“Tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari(nya).” (QS Al Isra’ : 89)
“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.” (QS. Al Ghafir : 59)
“Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman walaupun kamu sangat menginginkannya.” (QS. Yusuf : 103)
Dan masih banyak ayat2 dalam Quran yang serupa dengan ayat2 diatas.
Prinsip Syura Ketiga:
Yang berhak menjadi anggota Majelis Permusyawaratan ialah para pemuka masyarakat, ulama dan pakar di setiap bidang keilmuan yang ditunjuk oleh Khalifah.
Berdasarkan Syariat Islam yang berhak menjadi anggota Majelis Syura hanyalah ahlul hilli wal aqdi, yaitu para ulama dan pewaris para Nabi, atau mereka yang ditunjuk oleh Khalifah. Anggota Majelis Permusyawaratan / Syura tidak boleh berasal dari kalangan kafir / diluar Islam, dan juga tidak boleh seorang wanita.
Sedangkan dalam demokrasi, anggota Majelis Permusyawaratan dipilih oleh rakyat, rakyatlah yang menentukan para perwakilan mereka. Setiap anggota masyarakat, siapapun dia, berhak dipilih untuk menjadi anggota Majelis Syura sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, meskipun ia wanita ataupun seorang kafir (Kristen, Hindu, Budha, ataupun agama lain diluar Islam).
Jelaslah apa perbedaan Syura dalam Islam dengan Demokrasi. Jika terdapat orang atau partai yang menyatakan bahwa demokrasi dalam Islam adalah sistem syura / musyawarah, bukan sitem demokrasi ala Yunani, sehingga ini hanya sebatas penamaan, hal tersebut adalah kemunafikan yang amat sangat. Pertama: Istilah demokrasi adalah istilah yang muhdats (hasil rekayasa manusia) maka tidak layak dan tidak dibenarkan menggunakan istilah2 semacam ini dalam Islam.
Kedua: Penggunaan istilah ini merupakan praktek menyerupai (tasyabbuh) dengan orang2 kafir (khususnya Yunani, bangsa asal demokrasi), dan Islam telah mengharamkan umatnya untuk berbuat menyerupai orang2 kafir dalam hal2 yang merupakan ciri khas mereka. Muhammad pernah berkata:
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia tergolong dari mereka.” (Hadis Abu Dawud)
Lalu bagaimana dengan Syariat Islam yang menyatakan bahwa Tuhanlah sumber seluruh hukum untuk mengatur seluk beluk kehidupan manusia, sampai hal terkecil seperti kebiasaan makan dan tidur. Ternyata hal tersebut hanyalah hasil contekan dari agama Yahudi, dengan bumbu Arabisasi ala Muhammad.
Syariat Islam juga menyatakan bahwa Al Quran sebagai sumber kebenaran tertinggi yang sempurna. Namun kenyataannya Al Quran jauh dari kata sempurna, banyak kesalahan dalam Quran, baik kesalahan sejarah ataupun kontradiksi dalam ayat2nya. Bahkan Penyusunan Quran (klik disini) tidak lepas dari intrik dan kebohongan.
Keseluruhan uraian diatas dengan jelas menunjukkan bahwa ISLAM ADALAH ANTI DEMOKRASI. Karena demokrasi adalah bagian dari Pancasila (sila 4), maka secara otomatis ISLAM JUGA ANTI PANCASILA.
Lalu mengapa banyak partai Islam masih menggunakan Pancasila sebagai ideologi partainya dan juga tetap ikut PEMILU yang merupakan pesta demokrasi? Layakkah kita menyebut partai2 ini dengan istilah Partai Kemunafikan Sejati?
Saudaraku, mana yang anda pilih? Pancasila yang adalah Indonesianisasi. Ataukah Islam yang adalah Arabisasi. Sadarlah wahai saudaraku! Sadarlah!
Forum Murtadin Indonesia
Kata “demokrasi" berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti hukum/pemerintahan, sehingga demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Dalam UUD 1945, konsep demokrasi tertuang dalam pasal 1 ayat 2, yang berbunyi:
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar.
Ayat diatas dapat dijabarkan bahwa dalam demokrasi kekuasaan tertinggi adalah ditangan rakyat, dimana kedaulatan tersebut dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar sebagai Sumber Hukum tertinggi dibawah Pancasila. Pasal 3 ayat 1 UUD 1945 juga menyebutkan bahwa Undang Undang Dasar sebagai Konstitusi Hukum tertinggi ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai manifestasi dari rakyat.
Hal diatas sangat bertentangan dengan Al Quran karena di dalam Syariat Islam, hukum hanyalah milik Allah dan rakyat tidak berhak menetapkan hukum / Undang Undang.
“Hukum itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia.” (Qs Yusuf: 40)
”Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu.” (Qs Al-Maaidah: 49).
“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Qs An-Nisaa: 59)
Jadi jika berdasar Syariat Islam, maka pasal 1 ayat 2 UUD 1945 seharusnya berbunyi:
Kedaulatan berada di tangan Allah dan dilaksanakan menurut Al Quran dan Sunnah RasulNya.
Lalu bagaimana jika ternyata hukum yang dibuat Allah dan Muhammad (Quran dan Sunnah) tidak dapat mengcover seluruh detail aturan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan manusia? Karena itulah dilakukan Musyawarah / Syura.
Para pembela Islam munafik seringkali mengatakan bahwa Islam tidak bertentangan dengan demokrasi, karena Islam juga mengajarkan musyawarah / syura. Atau dengan kata lain Syura = Demokrasi.
Anggapan ini adalah anggapan yang amat salah dan tidak berdasar, sebab antara kedua istilah ini terdapat perbedaan yang amat mendasar, yang menjadikan keduanya sangatlah bertentangan. Untuk memahami hal ini secara benar, kita harus mengetahui bagaimanakah prinsip2 Syura berdasarkan Syariat Islam:
Prinsip Syura Pertama:
Musyawarah hanyalah disyariatkan dalam permasalahan yang tidak ada dalilnya.
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya bahwa tujuan musyawarah ialah untuk mencapai keputusan yang ternyata tidak tercakup dalam Al Quran ataupun As Sunnah, hal ini berdasarkan Quran;
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya dia telah tersesat, sesat yang nyata.” (QS. Al Ahzab: 36)
Syura didalam Islam jarang terjadi dan hanya dilakukan dalam beberapa urusan yang musykil (sukar diputuskan atau dipahami). Sedangkan untuk persoalan yang telah ada ketetapan dari Allah dan Muhammad, maka tidak diadakan Syura. Hal ini bertentangan dengan demokrasi, dimana musyawarah mufakat diletakkan sebagai jalan utama untuk menyelesaikan suatu persoalan. Permusyawaratan rakyatlah yang berkuasa untuk mengatur permasalahan berdasarkan undang-undang yang telah dibuat.
Prinsip Syura Kedua:
Kebenaran tidak ditentukan oleh mayoritas suara terbanyak
Dalam demokrasi, jika kata mufakat tidak tercapai, jalan keluar terakhir adalah dengan pemungutan suara terbanyak. Hal ini bertentangan dengan Quran;
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS. Al An’am 116)
Ibnu Katsir berkata dalam Kitab Tafsir-nya tentang ayat ini :
Allah memberitahukan tentang keadaan penduduk bumi dari kalangan Bani Adam bahwa kebanyakan mereka dalam kesesatan. Seperti itu juga Allah berfirman :
‘Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu.’ (QS. Ash Shaffat : 71)
Begitu pula firman Allah :
‘Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman walaupun kamu sangat menginginkannya.’ (QS. Yusuf : 103)
Mereka dalam kesesatan tanpa keyakinan namun hanya sekadar persangkaan dusta dan perkiraan yang bathil belaka.
‘Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).’” (QS. Al An’am : 116)
Artinya suara mayoritas belum tentu menunjukkan kebenaran, dan sebaliknya, suara minoritas belum tentu suara yang salah.
“Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.” (QS. Al Baqarah : 243)
“Tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari(nya).” (QS Al Isra’ : 89)
“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.” (QS. Al Ghafir : 59)
“Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman walaupun kamu sangat menginginkannya.” (QS. Yusuf : 103)
Dan masih banyak ayat2 dalam Quran yang serupa dengan ayat2 diatas.
Prinsip Syura Ketiga:
Yang berhak menjadi anggota Majelis Permusyawaratan ialah para pemuka masyarakat, ulama dan pakar di setiap bidang keilmuan yang ditunjuk oleh Khalifah.
Berdasarkan Syariat Islam yang berhak menjadi anggota Majelis Syura hanyalah ahlul hilli wal aqdi, yaitu para ulama dan pewaris para Nabi, atau mereka yang ditunjuk oleh Khalifah. Anggota Majelis Permusyawaratan / Syura tidak boleh berasal dari kalangan kafir / diluar Islam, dan juga tidak boleh seorang wanita.
Sedangkan dalam demokrasi, anggota Majelis Permusyawaratan dipilih oleh rakyat, rakyatlah yang menentukan para perwakilan mereka. Setiap anggota masyarakat, siapapun dia, berhak dipilih untuk menjadi anggota Majelis Syura sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, meskipun ia wanita ataupun seorang kafir (Kristen, Hindu, Budha, ataupun agama lain diluar Islam).
Jelaslah apa perbedaan Syura dalam Islam dengan Demokrasi. Jika terdapat orang atau partai yang menyatakan bahwa demokrasi dalam Islam adalah sistem syura / musyawarah, bukan sitem demokrasi ala Yunani, sehingga ini hanya sebatas penamaan, hal tersebut adalah kemunafikan yang amat sangat. Pertama: Istilah demokrasi adalah istilah yang muhdats (hasil rekayasa manusia) maka tidak layak dan tidak dibenarkan menggunakan istilah2 semacam ini dalam Islam.
Kedua: Penggunaan istilah ini merupakan praktek menyerupai (tasyabbuh) dengan orang2 kafir (khususnya Yunani, bangsa asal demokrasi), dan Islam telah mengharamkan umatnya untuk berbuat menyerupai orang2 kafir dalam hal2 yang merupakan ciri khas mereka. Muhammad pernah berkata:
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia tergolong dari mereka.” (Hadis Abu Dawud)
Lalu bagaimana dengan Syariat Islam yang menyatakan bahwa Tuhanlah sumber seluruh hukum untuk mengatur seluk beluk kehidupan manusia, sampai hal terkecil seperti kebiasaan makan dan tidur. Ternyata hal tersebut hanyalah hasil contekan dari agama Yahudi, dengan bumbu Arabisasi ala Muhammad.
Syariat Islam juga menyatakan bahwa Al Quran sebagai sumber kebenaran tertinggi yang sempurna. Namun kenyataannya Al Quran jauh dari kata sempurna, banyak kesalahan dalam Quran, baik kesalahan sejarah ataupun kontradiksi dalam ayat2nya. Bahkan Penyusunan Quran (klik disini) tidak lepas dari intrik dan kebohongan.
Keseluruhan uraian diatas dengan jelas menunjukkan bahwa ISLAM ADALAH ANTI DEMOKRASI. Karena demokrasi adalah bagian dari Pancasila (sila 4), maka secara otomatis ISLAM JUGA ANTI PANCASILA.
Lalu mengapa banyak partai Islam masih menggunakan Pancasila sebagai ideologi partainya dan juga tetap ikut PEMILU yang merupakan pesta demokrasi? Layakkah kita menyebut partai2 ini dengan istilah Partai Kemunafikan Sejati?
Saudaraku, mana yang anda pilih? Pancasila yang adalah Indonesianisasi. Ataukah Islam yang adalah Arabisasi. Sadarlah wahai saudaraku! Sadarlah!
Forum Murtadin Indonesia
OTAK / RASIONALITAS VS IMAN BUTA / FANATISME
Kebanyakan muslim menggunakan pola berpikir yang sama dengan Mustafa Basheer ini. Karenanya kami postingkan artikel ini, agar kita mengerti perbedaan pola pikir seorang MUSLIM dan pola pikir seorang MURTADIN.
Sebuah debat antara Ali Sina (Murtadin Iran) dan Mustafa Basheer (Cendekiawan Muslim Iran). Warna biru perkataan Basheer, warna hitam perkataan Sina;
Yth Ali Sina,
Assalamu Alaikum
Saya Muslim, alhamdulillah. Cara anda menyampaikan argumen memang luar biasa. Cuma anda tidak berhasil meyakinkan saya, apalagi muslim dengan iman tidak akan terbuai oleh argumen anda. Mungkin anda berhasil menarik muslim-muslim biasa yang tidak dalam mempelajari agama mereka. MashaAllah, pengetahuan saya tentang Islam cukup mendalam dan saya mampu membelanya. Dan inilah yang akan saya lakukan sekarang.
Saya tahu anda menawarkan US$50,000 bagi mereka yang berhasil mengalahkan anda dalam debat. Nah, Mr Sina, saya bukan disini untuk duitnya. Saya hanya ingin anda mengaku kekalahan kalau saya membuktikan anda salah.
Saya hanya muslim biasa yang ingin diberi kesempatan untuk mengatasi problem yang dimiliki anda (para ex-muslim) dan non muslim dengan Islam, nabi dan siratnya.
Jadi, jika anda siap, saya pun siap. Nah dari mana kita akan mulai? Anda sudah membuat begitu banyak tuduhan tentang nabi kami (yang saya rasa adalah orang yang paling mulia yang pernah hidup di dunia ini). Anda pilih topiknya dan saya akan menjawab.
Walaikum Assalamu Rahmathullah.
M. Basheer.
JAWABAN ALI SINA
Kutipan dari tulisan M Basheer:
Cuma anda tidak berhasil meyakinkan saya, apalagi muslim beriman tidak akan terbuai oleh argumen anda ....
Yth Mustafa,
Terima kasih atas suratmu. Kita pilih topik Otak VS Iman. Berita baik buat anda ; saya tidak ingin meraih Muslim dengan Iman, saya ingin meraih para muslim KTP yang punya otak. Kami semua ini yang meninggalkan Islam memang bukan muslim-muslim sejati. Karena setelah kami menyadari apa itu Islam sebenarnya, kami sadar kami membohongi diri sendiri. Mungkin iman kami kurang kuat ketimbang otak kami, jadi kami meninggalkan iman kami yang lemah itu.
Mereka yang otaknya lebih lemah daripada iman, akan tetap bertahan sebagai muslim dan kami tidak sedikitpun interes pada mereka. Jadi, anda tidak perlu khawatir. Kami hanya mencari orang-orang ber-otak. Jadi anda boleh bergembira sekarang.
Kutipan:
MashaAllah pengetahuan saya tentang Islam cukup mendalam sehingga saya mampu membelanya. Dan inilah yang akan saya lakukan sekarang.
Kalau begitu, anda tidak perlu iman. Iman adalah penerimaan sesuatu tanpa bukti. Jika kamu punya butki, ini namanya bukan iman, tetapi FAKTA. Kalau faktamu kuat, saya juga akan menerimanya.
Kutipan:
Saya hanya muslim biasa yang ingin diberi kesempatan untuk mengatasi problem yang dimiliki anda (para ex-muslim) dan non muslim dengan Islam, nabi dan siratnya.
Percayalah, kami juga orang-orang biasa. Kami tadinya Muslim biasa dan sekarang kami adalah NON-Muslim biasa. Pengetahuan kami tidak lebih dari anda, cuma kami menyoroti Islam dengan "lampu" berbeda.
Kami membaca Quran dan hadis yang sama dengan yang anda punya tetapi kami berani melihat hal yang anda tidak dapat dan tidak mau lihat. Apa yang anda perlu lakukan hanyalah mengganti cara pandang anda dan menyoroti Islam dan Muhammad dibawah "lampu" logika dan keadilan.
Sebelumnya, ketika saya membaca di Hadis bahwa Muhammad menjarah kota-kota dan membantai para kafir, saya merasa BANGGA bahwa Rasulullah bisa menang dan kafir kalah dan dihina. SEKARANG, saya mencoba menempatkan diri pada posisi para kafir dan menyadari betapa biadabnya Muhammad. Saya baca cerita-cerita yang sama dengan anda, tetapi sudut pandang saya berbeda. Saya sekarang berubah, tidak lagi menutup mata dan secara otomatis mencoba mencari-cari alasan untuk membenarkan kejahatan Muhammad.
Sekarang saya berani bertanya MANA BUKTINYA IA NABI? Nah, inilah saatnya saya ataupun muslim pada umumnya tidak dapat menampilkan bukti. TIDAK ADA SECUILPUN BUKTI BAHWA MUHAMMAD ADALAH NABI. Pengalaman mentalnya di-interpretasikannya sebagai wahyu. Tetapi setelah melihat kelakuannya, menurut saya ia bukan saja penipu, tetapi juga MONSTER.
Kutipan:
Saya hanya ingin anda mengaku kekalahan kalau saya membuktikan anda salah.
OK ! Tapi bagaimana kalau SAYA yang menang? Kau tidak mengatakan apa yang KAMU akan lakukan jika saya berhasil membuktikan bahwa Muhammad bukan orang yang terhormat. Apakah kau akan meninggalkan Islam dan mengumumkan kemurtadanmu?
JAWABAN BASHEER
Kutipan ALI SINA:
... saya tidak ingin meraih Muslim dengan Iman, saya ingin meraih para muslim KTP yang punya otak. Kami semua ini yang meninggalkan Islam memang bukan muslim-muslim sejati. Karena setelah kami menyadari apa itu Islam sebenarnya, kami sadar kami membohongi diri sendiri. Mungkin iman kami kurang kuat ketimbang otak kami, jadi kami meninggalkan iman kami yang lemah itu.
Jadi, apa yang anda katakan adalah: anda mengikuti otak anda dan bukan hati anda? Mr Sina, saya harap anda sadar bahwa sebagai manusia kita miliki batasan. Bagaimana anda tahu otak anda atau intelek anda benar?
Bagaimana anda yakin bahwa otak anda tidak membohongi anda? Hasil kesimpulan anda dengan menggunakan otak anda sangatlah subyektif. Begitu banyak gejala misterius di dunia ini yang tidak ada jawabannya secara ilmiah.
My point is, apa yang anda anggap salah mungkin memiliki arti terselubung, atau belum ditemukan jawabannya. Hanya Allah maha tahu. Suatu hari kita akan mengetahuinya, atau mungkin juga tidak.
Ambil contoh: poligami. Poligami terbatas, diijinkan dalam Islam. Batasnya adalah 4 isteri. Banyak argumen menunjukkan keuntungan praktek macam itu. Saya sendiri secara pribadi tidak setuju. Bagi saya, lebih baik kalau polygami dibatasi pada dua isteri. Tetapi, saya tahu bahwa Allah memiliki alasanNya bagi semua ini. Dengan otak dan intelek saya yang terbatas ini saya hanya dapat menyimpulkan bahwa monogami lebih baik dan poligami dibatasi pada dua isteri.
Begitu juga dengan hukum shariah. Praktek-praktek biadab syariah tidak memiliki tempat dalam masyarakat modern. Namun dengan iman kuat, Mr Ali Sina, kami dapat percaya penuh kepada Allah dan mengakui keterbatasan pengetahuan kita, bahwa kita sering berbuat salah atau salah mengambil keputusan.
Kutipan:
Kalau gitu, anda tidak perlu iman. Iman adalah penerimaan sesuatu tanpa bukti. Jika kamu punya bukti, ini namanya bukan iman, tetapi FAKTA. Kalau faktamu kuat, saya juga akan menerimanya.
Dan bagaimana anda dapat membuktikan itu? Bagaimana anda dapat membuktikan buraq memiliki kemampuan untuk terbang? Bagaimana anda dapat membuktikan bahwa Muhammad membelah bulan? Bagaimana saya dapat membuktikan anda bahwa Jin memang eksis? Tidak masuk akal untuk melemparkan pertanyaan macam itu dan mengharapkan jawaban.
Jelas siapapun tidak dapat membuktikan ini. Bahkan tidak dalam sejuta tahun dan bahkan dengan segala kemampuan ilmiah manapun. Anda harus mengerti bahwa jika anda berurusan dengan agama, mau tidak mau anda akan dihadapkan pada dongeng (mythologi) dan legenda. Apakah orang Hindu dapat membuktikan adanya Hanuman? Apakah orang Kristen dapat membuktikan kelahiran Kristus dari seorang perawan? Tidak!
Tidak perlu merinci detail-detailnya. Anda bisa memilih untuk percaya secara figuratif atau tidak. Jadi, sangatlah mungkin menjadi Muslim dan rasional sekaligus. Saya ulangi lagi, satu-satunya hal yang anda perlu lakukan sbg muslim adalah percaya kepada Allah. Yang lainnya hanya masalah sekunder.
Kutipan:
Sebelumnya, ketika saya membaca di Hadis bahwa Muhammad menjarah kota-kota dan membantai para kafir, saya merasa BANGGA bahwa Rasulullah bisa menang dan kafir kalah dan dihina. SEKARANG, saya mencoba menempatkan diri pada posisi para kafir dan menyadari betapa biadabnya Muhammad. Saya baca cerita-cerita yang sama dengan anda, tetapi sudut pandang saya berbeda. Saya sekarang berubah, tidak lagi menutup mata dan secara otomatis mencoba mencari-cari alasan untuk membenarkan kejahatan Muhammad.
Apakah penting untuk mengetahui siapa Muhammad, apa yang pernah ia lakukan dan bagaimana ia hidup? Saya rasa tidak!
Anda atau saya tidak hidup dalam masa itu untuk bisa membuktikan apa yang terjadi dan apa yang tidak. Tidak ada orang yang tahu cerita sebenarnya. Sirat, Tabari dan Hadis ditulis 200 tahun SETELAH kematian Muhammad SAW. Hanya Allah yang tahu mana cerita yang dibuat-buat dan mana yang benar !
Kemungkinan seluruh biografi nabi seperti yang dilaporkan sejarawan jaman dulu SALAH SELURUHNYA (completely wrong!) tanpa sedikitpun kebenaran. Jadi, marilah kita tinggalkan ini semua dan maju kedepan. Islam sekarang dalam keadaan amburadul. Pikirkan bagaimana kita dapat memperbaiki image-nya, kehormatannya dan memenangkan kembali kejayaan yang pernah dimiliki.
Yang kami perlukan sekarang adalah REFORMASI ISLAM dari dalam. Kami harus menyingkirkan mullah-mullah gila yg mengeluarkan fatwa tanpa mengetahui apa yang mereka lakukan !
Kutipan:
Tapi bagaimana kalau SAYA yang menang? Kau tidak mengatakan apa yang KAMU akan lakukan jika saya berhasil membuktikan bahwa Muhammad bukan orang yang terhormat. Apakah kau akan meninggalkan Islam dan mengumumkan kemurtadanmu?
Dan bagaimana kau akan menang? Dengan menggunakan sumber-sumber yang tidak dapat dipercaya dalam Hadis, Sirat, dan Tabari? Kalau gitu sih, anda sudah menang. Anda harus buktikan dulu bahwa sumber-sumber anda dapat dipercaya. Apakah peristiwa ini benar-benar terjadi?
Apakah nabi benar-benar mengatakan demikian dan apa yang dikatakannya benar-benar terjadi? SAYA RAGU! Sirat-sirat yang kami miliki sangat memalukan! Apa anda pikir, seorang nabi yang menyatakan diri nabi melakukan hal se-konyol itu?
Bahkan seandainya ia penipu, apakah ia tidak akan menyembunyikan tindakan-tindakan amoral tsb karena takut kehilangan kredibilitas?!? Saya rasa, sumber-sumber itu sangat tidak dapat dipercaya (extremely unreliable).
Ya, buktikan bahwa Allah tidak eksis dan saya akan mengumumkan bahwa saya meninggalkan Islam. Dengan menemukan ketidaksempurnaan dalam karakter nabi, anda hanya membuktikan bahwa ia orang tidak baik. Anda tetap tidak dapat membuktikan bahwa ia BUKAN nabi, atau bahwa Islam palsu.
Saya tidak mengerti mengapa tidak cukup bagi anda utk menerima bahwa ia hanyalah manusia seperti kita-kita juga yang diberikan tugas khusus oleh Allah. Ia memiliki kekurangan, tapi kami tidak boleh menghakiminya, karena itu tugas sang Maha Pencipta.
JAWABAN A SINA
Kutipan Basheer:
...anda mengikuti otak anda dan bukan hati anda?
Tentu saya tidak akan mengikuti hati saya, karena perasaan di hati bisa sangat salah. Bagaimana pendapat anda terhadap mereka yang mengikuti "cult", sekte yang dianggap sesat? Apakah mereka mengikuti otak mereka? Tentu tidak! Mereka mengikuti hati mereka, namun hati bisa dibohongi dan hasilnya adalah mereka memang dibohongi.
Pertama-tama, kamu harus menegaskan pada dirimu bahwa jalan yang kamu ambil adalah jalan yang benar. Untuk itu hanya OTAK kamu yang mampu melakukannya.
Bahkan kalau saya memilih ikut hati saya, mengapa saya harus memilih Islam? Ini agama yang sangat jelek (This is a very ugly faith). Islam hanya menarik perhatian para kriminal. Manusia normal akan muak karenanya. Kamu yakin kamu mengikuti hati kamu? Kamu yakin ini bukan karena KETAKUTANmu?
Kamu tidak sedikitpun kaget dengan kekerasan dan kebencian yang ada dalam Quran? Bagian mana dalam Quran menurut anda yang menarik? Islam adalah agama yang didasarkan kepada ketakutan (a fear based religion). Argumen terakhir yang Muslim berikan selalu: kami takut nantinya masuk NERAKA atau mendapatkan AZAB Auwloh kalau tidak mengikuti kata Muhammad!
Kutipan:
Sina, saya harap anda sadar bahwa sebagai manusia kita miliki batasan.
YA! Memang otak manusia memiliki batasan, namun otak adalah satu-satunya yang kita punya. Memang logika kita terbatas tetapi mencari kebenaran lewat irasionalitas dan bukan dengan otak, juga salah. Bahkan kalau kita menggunakan cara-cara lain untuk mencari kebenaran, seperti intuisi, ini bukannya tidak-logis.
Kutipan:
Nah bagaimana anda bisa tahu bahwa otak anda benar? Bagaimana anda yakin bahwa otak anda tidak membohongi anda?
OK. Katakan, bagaimana anda yakin bahwa hati anda tidak mengelabui anda? Para pengikut cult David Koresh dikelabui oleh hati mereka. Para pengikut Lia Eden, Satrio Piningit, atau cult-cult lainnya juga dikelabui hati mereka. Jadi, katakanlah, bagaimana anda tahu bahwa hati anda benar?
Dan bagaimana dengan para suicide bombers (pelaku bom bunuh diri)? Bukankah anda setuju bahwa mereka-pun korban agama mereka? Kau tidak menyangka bahwa hati mereka mengelabui mereka? Jika mereka menggunakan OTAK mereka, mereka tidak akan melakukan hal sebodoh itu!
Membunuh orang tidak bersalah sebagai paspor ke surga? Apakah ada hal yang lebih sinting dari kepercayaan itu?
>>Surat Imam Samudra (klik disini)<<
Mereka semua mengikut hati dan bukan otak mereka. Seberapapun tidak sempurnanya otak kita, intelektualitas kita adalah satu-satunya alat yang kita miliki dan paling sanggup melihat kebenaran daripada sekedar perasaan kita.
Lihatlah produk otak/intelek. Memang tidak sempurna, tetapi setiap hari kita menciptakan hal baru, termasuk internet. Apakah anda ingin hidup di gua hanya karena teknologi dan sains tidak sempurna?!?
Otak/Intellect bisa gagal, namun kemungkinan lebih besar untuk mengoreksinya. Intellect bisa diperbaiki (it is corrigible). Semakin banyak anda belajar semakin sering anda dapat menggantungkan diri kepada otak anda. Memang tidak sempurna, tetapi pengetahuhan anda berkembang setiap hari dan lebih reliable daripada perasaan anda. Dulu orang beragama mengatakan bumi adalah datar. Intelek kita mengatakan bumi bulat, nah yang mana yang benar?
Kutipan:
Begitu banyak gejala misterius di dunia ini yang tidak dapat dijawab oleh sains.
Ya memang, tetapi ini tidak berarti bahwa kita harus menerima omong kosong hanya karena sains belum memiliki jawabannya. Saya tidak tahu apa yang ada dalam planet Neptunus; tetapi apakah itu membuat saya harus percaya bahwa Neptunus dihuni mahluk-mahluk berkepala dua yang bisa terbang dengan menggoyangkan hidung mereka? Kalau kita tidak mengetahui sesuatu, itu berarti bahwa kita memang tidak tahu. Ini bukan alasan untuk menciptakan dongeng-dongeng dan percaya pada absurditas tsb.
Kutipan:
My point is, apa yang kelihatan salah atau tidak pantas mungkin memiliki arti terselubung.
Mungkin saja, tetapi siapa bilang anda harus percaya kepada absurditas hanya karena adanya kemungkinan arti terselubung? Sebelum anda mengetahui apa arti terselubung tsb, lebih baik anda tidak percaya apa-apa. Bagiamana kalau arti terselubung itu tidak sama dengan apa yang kau percaya? Kepercayaanmu kepada absurditas menghalangimu melihat kebenaran. Orang tidak perlu percaya tanpa adanya bukti.
Kutipan:
Allah maha tahu.
Tunggu dulu... Saya tidak mempertanyakan Tuhan, tapi saya mempertanyakan Auwloh! Bagaimana anda tahu bahwa Auwloh maha tahu? Dari mana anda tahu bahwa Auwloh benar-benar eksis? Dan jika benar, mana bukti bahwa Auwloh adalah Tuhan? Ini hanya asumsi anda. Memang kita boleh berasumsi, tetapi kita tidak boleh percaya kepada asumsi tersebut! Ini seperti percaya pada bayang-bayang imajinasimu.
Kutipan: blablabla poligami ...
Lain kali saja kita membahas poligami, apakah 2 atau 4 lebih baik. Mari kita konsentrasi pada apa yang anda katakan: “Saya puas dengan keyakinan bahwa Allah memiliki alasan untuk semua ini”.
>>Perintah membunuh dari Muhammad dan Qurannya (klik disini)<<
OK! Bagaimana dengan para teroris yang membunuh orang tidak bersalah? Mereka tidak dapat menjelaskan tindakan mereka karena mereka merasa INILAH YANG DIINGINKAN AUWLOH DARI MEREKA DAN BUKAN TUGAS MEREKA UNTUK MEMPERTANYAKAN KEHENDAK AUWLOH.
Seperti mereka, kepercayaan anda tidak didasarkan kepada logika tetapi kepada hati. Anda tidak dapat membuktikan bahwa mereka salah, karena seperti anda, mereka menyingkirkan logika. Bagaimana anda dapat mengajak mereka berpikir kalau anda mengatakan "jangan pakai otak"?
Salah seorang pengikut Shoko Asahara adalah Dr. Ikuo Hayashi, dokter ternama. Ia mengikuti perintah Asahara untuk menanamkan gas racun sarin di subway Tokyo dan mengakibatkan kematian puluhan orang.
Dalam pengakuannya, ia mengatakan bahwa suatu saat ia duduk di kereta. Melihat seorang wanita duduk didepannya ia sempat mengatakan pada dirinya sendiri: jika ia melepaskan gas racun ini, jelas perempuan itu akan mati. Ia sempat memikirkan, jangan! Namun ia memerangi pikirannya itu dan mengatakan TUHAN MAHA TAHU dan ia tidak perlu mempertanyakan kehendak Asahara.
Nah, bagaimana seorang pakar sains tingkat dunia berhasil dibodohi? Ia menangis dalam pengadilan dan mencoba mencari jawabannya. Tetapi pada saat itu, katanya, ia percaya pada apapun yg dikatakan gurunya, dan harus melakukan apapun yang diperintahkan gurunya. Bukan tempatnya meragukan dan mempertanyakan kehendak Tuhan dan wakilnya di bumi.
Nah, bukankah ini persis seperti cara berpikir Muslim? Dr. Hayashi bukan manusia biadab. Ia penemu berbagai obat2an. Isterinya, yang juga dokter, sama-sama orang baik. Mereka dua-duanya berjuang untuk mencari cara terbaik mengobati manusia dan inilah alasannya mereka beralih kepada medisin holistik dan meditasi, yang akhirnya membawa mereka ke Asahara. Orang-orang pintar ini masuk jerat seorang tukang tipu lihai, menyerahkan kemauan dan otak mereka kepadanya dan kehilangan semua naluri manusiawi dan... menjadi pembunuh!
Ikuo Hayashi, seorang dokter ternama yang menjadi teroris karena ia tidak berani mempertanyakan kebijaksanaan tuhan. Tuhan mana? Ia percaya Asahara adalah Rasul Tuhan. APAKAH IA PUNYA BUKTI? Tidak. Anda sama seperti dia. Mana bukti anda bahwa Muhammad Rasulullah?
Sekali anda menerima seseorang secara buta, anda akan memerangi logika anda dan mengatakan "Saya puas dengan keyakinan bahwa Allah memiliki alasan bagi semua ini."
Apakah anda yakin bahwa ini datang dari Tuhan? Apakah anda tidak ikut jatuh dalam perangkap yang sama dengan Dr Hayashi? Seperti dia, anda percaya tanpa bukti. Jika Hayashi salah, siapa yang bisa menjamin bahwa anda benar?
Kutipan:
Begitu juga dengan hukum shariah. Praktek-ptaktek biadab syariah tidak memiliki tempat dalam masyarakat modern.
NAH! Intelek anda mengatakan hal benar. Siapa yang memberikan anda intelek itu? Bukannya Tuhan? Kalau begitu Ia memberikan anda alat untuk membedakan mana baik, mana buruk. Jika anda tidak menggunakan otak anda itu, maka anda akan terjerumus dalam kegelapan. Dan itu salah anda.
Seperti dikatakan Galileo, Jika Tuhan TIDAK ingin kita menggunakan otak, mengapa Ia memberikannya kepada kita?
Akuilah asal usul otak anda. Pengetahuan dan logika datang dari Tuhan. Kebodohan (Ignorance) tidak datang dari Tuhan, melainkan dari Setan. Setiap kali anda tidak menggunakan otak dan percaya pada hal-hal yang tidak masuk akal, anda semakin jauh dari Tuhan dan semakin mendekati Setan.
Kutipan:
Namun dengan iman kuat, Mr Ali Sina, kita dapat percaya penuh kepada Allah dan mengakui keterbatasan pengetahuan kita, bahwa kita sering berbuat salah ataupun salah mengambil keputusan.
Betul, intelek kita terbatas. Tetapi ini tidak berarti kita harus percaya pada tukang tipu seperti Muhammad. Ini juga tidak berarti bahwa kita harus melawan intelek kita. Jika hukum Shariah dan omong kosong dalam Quran tidak masuk akal, bukankah itu cukup bukti bahwa Quran dan Islam bukan dari Tuhan?
Kutipan:
Dan bagaimana anda dapat membuktikan itu? Bagaimana anda dapat membuktikan buraq memiliki kemampuan untuk terbang? Bagaimana anda dapat membuktikan bahwa Muhammad saw membelah bulan? Bagaimana saya dapat membuktikan anda bahwa Jin memang eksis? Tidak masuk akal untuk melemparkan pertanyaan macam itu dan mengharapkan jawaban...
Jika anda tidak dapat membuktikannya, mengapa anda harus percaya pada kekonyolan itu? Apakah anda percaya saya kalau saya menyatakan diri Rasulullah dan mengatakan pada anda saat saya menulis ini, malaikat mengelilingi rumah saya dan memuji saya sbg rasulullah yang paling hebat di bumi ini. Dan kalau anda tidak percaya saya, mengapa tidak?
Bagaimana anda dapat membedakan orang yang bicara kebenaran dan orang yang bohong? Saya orang baik-baik, tidak seperti Muhammad yang melakukan segala hal yang bertentangan dengan Prinsip Emas (the Golden Rule). Saya belum pernah memperkosa siapa-siapa, belum pernah membunuh lawan-lawan saya, tidak memiliki hasrat seksual terhadap anak umur 6 tahun, tidak pernah menyiksa apalagi membunuh orang lain dan meniduri isterinya pada hari yang sama saat saya membunuh suaminya.
Jelas saya lebih baik dari Muhammad. Tetapi anda memilih untuk lebih percaya pada monster seperti Muhammad yang kelakuannya begitu biadab dan busuk.
Kutipan:
Anda harus mengerti bahwa jika anda berurusan dengan agama maka mau tidak mau anda meghadapi dongeng-dongeng dan legenda.
Mengapa? Mengapa Tuhan yang Maha Pemurah mengirimkan ajaran lewat dongeng dan legenda dan lalu menghukum orang rasional yang meragukannya? Ini tidak masuk akal. Apakah Tuhan main-main dengan manusia? Jika Ia ingin kita percaya dongeng dan legenda mengapa Ia memberikan kita otak/intelek?
Siapa bilang bahwa hanya karena agama lain percaya absurditas, maka anda juga ikut-ikutan? Jika mereka salah, bagaimana kita bisa benar dengan cara mengulangi kesalahan mereka?
Yang saya persoalkan disini bukan dongeng atau legenda. Masalahnya adalah Kebencian. Alasan saya menentang Islam bukan karena Islam mengandung dongeng tetapi karena Islam mengajarkan kebencian dan pembunuhan. Percaya pada dongeng adalah satu hal, namun percaya dalam pembunuhan lain lagi.
Percaya pada Santa Claus tidak akan melukai siapa-siapa. Namun kepercayaan pada Allah menanamkam kebencian kepada kafir dan mendorong pembunuhan orang dalam jumlah besar.
Kutipan:
Anda dapat pilih untuk percaya kepada dongeng-dongeng (dlm Quran) itu secara figuratif atau mengacuhkannya.
Mengapa saya harus memaksa diri untuk percaya hal-hal irasional sambil memaksakan arti figuratif ? Saya juga bisa menginterpretasikan omongan Hitler secara figuratif dan mengatakan ia Rasul Cinta. Apakah ini masuk akal?
(Figuratif = menunjukkan makna yg lebih abstrak atau imaginatif drpd makna biasanya, bersifat kiasan atau lambang)
Mengapa saya harus menginterpretasikan kekonyolan dalam Quran secara figuratif? Apakah kepercayaan saya pada Muhammad harus diatas segala-galanya? Bahkan membohongi diri saya sendiri? Mengapa? Oh mengapa?
Kutipan:
Sangat mungkin untuk menjadi Muslim dan tetap berpikiran rasional.
O ya? bagaimana caranya? Anda sudah mematikan logika dan mengatakan betapa rapuhnya intelek/rasio manusia. Anda tidak dapat rasional sambil tetap percaya kpd absurditas dalam Quran. Anda mencoba memutarbalikkan arti Quran dan menginterpretasikan surah-surah secara figuratif agar sesuai dengan intelek anda.
Apa interpretasi figuratif Surah 4:34 yang mengatakan bahwa anda bisa memukuli isteri anda jika ia tidak patuh? Apa arti figuratif dibelakang surah 47:4: bunuh kafir dimanapun anda menemui mereka? Atau, jangan mengambil Yahudi dan Kristen sbg sahabat/wali atau bahkan saudara dan ayah anda sekalipun jika mereka milih untuk menjadi kafir? Mana arti figuratifnya?
Kutipan:
Saya ulangi lagi bahwa satu-satunya hal yang kau harus percaya sbg muslim adalah kepercayaan kepada Allah. Yang lainnya tidak penting (sekunder).
Mengapa saya harus menjadi Muslim dan mengapa saya harus percaya pada Allah? Masalahnya adalah, begitu anda percaya kepada Allah anda juga harus percaya kepada rasul dan bukunya. Percaya kepada bukunya bisa mengakibatkan anda jadi teroris.
Kutipan:
Apakah penting untuk mengetahui siapa Muhammad (saw) dan apa yang dilakukannya dan bagaimana ia hidup? Saya rasa ini tidak penting.
Bagaimana ini tidak penting? Ini orang yang melakukan segala tindakan biadab yang tidak dapat dibayangkan dan mencap diri sebagai contoh yang paling baik bagi segala jaman untuk diikuti semua umat manusia dan anda mengatakan tidak penting untuk mengetahui siapa ia? Tidak penting untuk mengetahui apa yang dilakukannya?!?
Kutipan:
Marilah kita tinggalkan semua ini. Mr Sina, anda maupun saya tidak hidup di jaman Muhammad untuk mengetahui apa yang terjadi dan apa yang tidak. Tidak ada yang mengetahui cerita sebenarnya.
Kalau begitu, mengapa kita masih percaya pada Islam? Jika anda tidak percaya Hadis, Sirat Rasul, dan Tabari, darimana lagi kita memperoleh kebenaran tentang Islam? Apakah tidak mungkin bahwa ini semua isapan jempol orang Arab guna membohongi orang, untuk menjajah dan mendominasi?
Berikan saya SATU alasan mengapa saya harus percaya pada Muhammad. Anda sendiri meragukan eksistensinya tetapi lalu mengharapkan saya agar percaya pada surah-surah kekerasan Islam?
Kutipan:
Islam dalam keadaan amburadul. Pikirkan bagaimana kita dapat memperbaiki image-nya, kehormatannya dan meraih kembali kejayaan yang pernah dimilikinya.
UNTUK APA? Mengapa kita harus menyelamatkan image Islam? Nazism juga amburadul. Mengapa kita lalu harus menyelamatkannya?
Membaca sejarah Islam dan Quran, kelihatan sekali bahwa Muhammad adalah seorang psychopath dan narcissist. Ia seorang kriminal yang lebih parah dari Hitler. Hitler paling tidak bukan pedofil. Muhammad tidak satupun memiliki kualitas yang patut dicontoh. Jadi mengapa kita harus menyelamatkan dirinya dan aliran sesat ciptaannya? MENGAPA, OH MENGAPA?!?
Kutipan:
Apa yang diperlukan sekarang adalah reformasi Islam dari dalam. Kami harus menyingkirkan mullah-mullah gila yang mengeluarkan fatwa tanpa mengerti apa yang mereka lakukan!
Dan pertanyaan saya kepada anda dan anda tidak dapat menjawab adalah MENGAPA? WHY OH WHY?!? Mengapa kita perlu mereformasi Islam? Mengapa sekalian tidak mereformasi Satanisme, Nazisme atau doktrin-doktrin biadab lainnya? Apakah tidak lebih baik untuk MENGHAPUSKAN Islam?
Pertanyaan kedua adalah BAGAIMANA? How oh How?! Apa rencana anda mereformasi Islam? Untuk mereformasi Islam anda harus membuang Quran. Anda sendiri sudah mengacuhkan sejarah Islam dan Hadis, tidak peduli siapa Muhammad (walaupun sebagai Muslim anda harus mengikuti contoh kelakuannya). Begitu anda membuang Quran, apa lagi yang tertinggal?
Mengapa anda begitu ngotot berpegang pada "agama" yang telah membawa begitu banyak sengsara pada jutaan orang dalam 14 abad terakhir ini?
Kutipan:
Bahkan seandainya ia penipu, apakah ia tidak akan menyembunyikan tindakan-tindakan amoral tsb karena takut kehilangan kredibilitas? Saya rasa, sumber-sumber itu sangat tidak dapat dipercaya (extremely unreliable).
Anda tidak tahu banyak tentang perihal cult dan bagaimana mereka membohongi orang. Tolong pelajari dulu dan bandingkan mereka dengan Islam. Lihatlah bagaimana para pemimpin cult beroperasi. Anda akan terkejut melihat persamaannya dgn Islam. Kenyataannya, apa yang dilakukan Muhammad tidaklah unik. Ia mengikuti pola yang selalu diikuti oleh pemimpin cult yang pschopath. Saya mempelajari beberapa cult dan menemukan persamaan pola.
Tolong anda melihat artikel ini, Antara aliran sesat dan Islam (klik disini), dimana saya membandingkan Muhammad dengan Jim Jones.
Silahkan anda membaca artikel tersebut dan artikel lainnya yang saya tulis tentang subyek ini (lebih banyak lagi dalam buku saya yang akan terbit) dan anda akan menemukan jawaban pada pertanyaan ini.
Ya, memang beginilah cara operasi para cult dan pengikut mereka. Kenyataanya, semakin obscene dan violent sang cultist, semakin orang percaya padanya. Anehnya, semua tindakannya yang keterlaluan dan kebiadabannya dianggap sebagai tanda ketuhanan.
Kutipan:
Ya, buktikan bahwa Allah eksis dan saya akan mengumumkan kemurtadan saya.
Pembuktian itu terletak di pundak anda sebagai pengikut, sebagai orang yang percaya. ANDA yang harus membuktikan bahwa auwloh eksis dan bahwa ia benar-benar Tuhan. Saya sudah membuktikan bahwa ia (Auwloh karangan Muhammad) BUKAN Tuhan. Buktinya adalah dalam Quran. Argumen saya adalah bahwa pencipta alam semesta ini tidak dapat se-bodoh dan se-sadis seperti yang digambarkan dalam Quran. Ini bukti sangat kuat. Ini bukan bukti bahwa Tuhan tidak eksis, tetapi bukti bahwa Auwloh bukan Tuhan.
Kutipan:
Dengan menemukan ketidaksempurnaan dalam karakter nabi, anda hanya membuktikan bahwa IA BUKAN ORANG BAIK (a bad person). Anda tetap tidak dapat membuktikan bahwa ia BUKAN nabi, atau bahwa Islam palsu.
NABI BUKAN ORANG BAIK?!? Apakah Tuhan yang maha adil dan mencintai umatNya mengirim seorang pedofil, psychopath, kriminal untuk mengantarkan umat manusia ke jalan benar?
Kalaupun Tuhan se-goblog itu mengirimkan penipu sebagai rasul, mana bukti bahwa nabi gadungan ini tidak mencampurkan tipuannya dengan wahyu yang memang benar-benar dari Tuhan?
Berkali-kali Quran mengatakan bahwa Muhammad memiliki "sublime morals" (ahlak tinggi), 68:4, dan memerintahkan Muslim untuk mengikuti “contoh baiknya” 33:21.
Apakah surah-surah ini dari Tuhan atau tipuan Muhammad yang diselipkannya dalam Quran? Kalau ini tipu belaka, mungkinkah bagian-bagian lain dari Quran juga tipu belaka? Kalau memang mereka benar dari Tuhan, bagaimana menjelaskan Sirat dan Hadis dimana ia digambarkan sebagai monster? Jika Sirat dan Hadis palsu, apa yang terjadi dengan sejarah Islam dan Muhammad sebenarnya? Dimana sejarah yang menunjukkan Muhammad memang benar memiliki ahlak tinggi dan orang terhormat yang perlu diikuti contohnya?
Jika kau percaya pernyataan anda sendiri bahwa ketidaksempurnaan karakter Muhammad tidak menghancurkan klaimnya sebagai nabi, lalu bagaimana dengan surah-surah diatas? Bagaimana Quran mengatakan ia memiliki ahlak tinggi sementara biografinya menunjukkan hal sebaliknya? Yang mana yang harus kita percaya? Kesaksian pengikutnya dalam Sirat atau kata-katanya yang mengagungkan diri sendiri dalam Quran?
Jika anda mengatakan Quran adalah kata Tuhan, saya minta anda untuk menunjukkan bukti. Bagaimana kita mempercayai sebuah buku KALAU SANG PENULIS SAJA TIDAK PATUT DIPERCAYA?
Kutipan:
Saya tidak mengerti mengapa tidak cukup bagi anda untuk menerima bahwa ia hanya manusia biasa seperti kita yang diberikan tugas khusus oleh Tuhan.
Itu tindakan bodoh! Kalau saya mengatakan kepada anda bahwa anda harus percaya saya, anda menuntut bukti bukan? Nah, anda perlu bukti, begitu pula dengan kami. Anda tidak dapat membuktikan bahwa saya bukan Rasulullah, walaupun secara moral saya lebih berkwalifikasi. Saya juga jujur, ramah, tidak egois maupun biadab. tapi anda lebih memilih percaya Muhammad. Mengapa? Saya sudah membuktikan bahwa Muhammad tidak mungkin seorang rasulullah karena ia berlaku biadab. Tapi anda memilih percaya dia ketimbang saya?!? Mengapa saya harus percaya seseorang yang menciptakan buku se-kacau Quran yang ANDA SENDIRI katakan perlu di-interpretasi secara figuratif untuk memperbaiki artinya?
Kutipan:
Ia memiliki kekurangan, tapi kami disini tidak untuk menghakiminya, karena itu adalah tugas sang Maha Pencipta.
Saya tidak minta anda untuk menghakiminya. Saya menanyakan kepada anda: mengapa anda masih juga percaya kepada psikopat seperti Muhammad!
Sumber:
http://www.faithfreedom.org/debates/MustafaBasheer51008.htm
( Tambahan Admin; Apa untungnya para sejarawan Islam seperti Ibn Ishaq, Ibn Saad, Penulis Hadis, atau Tabari melakukan KEBOHONGAN? Padahal mereka adalah pengikut setia Muhammad, sama seperti anda!
Tak ada motif rasional yang mendasari mereka untuk berbohong! Dan seperti yang dikatakan Sina, mereka ataupun kami dulu begitu BANGGA atas kemenangan2 perampokan yang dilakukan Muhammad! Perbedaannya kini kami melihat dengan sisi yang berbeda dengan mereka.
Lalu bandingkan dengan alasan dan keuntungan jika Muhammad yang BERBOHONG, kami telah membuktikan beberapa motif tersebut di artikel Muhammadisme (klik disini), dan motif lain di artikel lainnya.
Berdasarkan itu kita dapat mengetahui, mana yang lebih layak DIPERCAYA! Muhammad dengan Qurannya, ataukah para sejarawan dengan Biografi Muhammadnya!)
Biarlah kebenaran sejati menghampirimu, SAUDARAKU!
Forum Murtadin IndonesiaSebuah debat antara Ali Sina (Murtadin Iran) dan Mustafa Basheer (Cendekiawan Muslim Iran). Warna biru perkataan Basheer, warna hitam perkataan Sina;
Yth Ali Sina,
Assalamu Alaikum
Saya Muslim, alhamdulillah. Cara anda menyampaikan argumen memang luar biasa. Cuma anda tidak berhasil meyakinkan saya, apalagi muslim dengan iman tidak akan terbuai oleh argumen anda. Mungkin anda berhasil menarik muslim-muslim biasa yang tidak dalam mempelajari agama mereka. MashaAllah, pengetahuan saya tentang Islam cukup mendalam dan saya mampu membelanya. Dan inilah yang akan saya lakukan sekarang.
Saya tahu anda menawarkan US$50,000 bagi mereka yang berhasil mengalahkan anda dalam debat. Nah, Mr Sina, saya bukan disini untuk duitnya. Saya hanya ingin anda mengaku kekalahan kalau saya membuktikan anda salah.
Saya hanya muslim biasa yang ingin diberi kesempatan untuk mengatasi problem yang dimiliki anda (para ex-muslim) dan non muslim dengan Islam, nabi dan siratnya.
Jadi, jika anda siap, saya pun siap. Nah dari mana kita akan mulai? Anda sudah membuat begitu banyak tuduhan tentang nabi kami (yang saya rasa adalah orang yang paling mulia yang pernah hidup di dunia ini). Anda pilih topiknya dan saya akan menjawab.
Walaikum Assalamu Rahmathullah.
M. Basheer.
JAWABAN ALI SINA
Kutipan dari tulisan M Basheer:
Cuma anda tidak berhasil meyakinkan saya, apalagi muslim beriman tidak akan terbuai oleh argumen anda ....
Yth Mustafa,
Terima kasih atas suratmu. Kita pilih topik Otak VS Iman. Berita baik buat anda ; saya tidak ingin meraih Muslim dengan Iman, saya ingin meraih para muslim KTP yang punya otak. Kami semua ini yang meninggalkan Islam memang bukan muslim-muslim sejati. Karena setelah kami menyadari apa itu Islam sebenarnya, kami sadar kami membohongi diri sendiri. Mungkin iman kami kurang kuat ketimbang otak kami, jadi kami meninggalkan iman kami yang lemah itu.
Mereka yang otaknya lebih lemah daripada iman, akan tetap bertahan sebagai muslim dan kami tidak sedikitpun interes pada mereka. Jadi, anda tidak perlu khawatir. Kami hanya mencari orang-orang ber-otak. Jadi anda boleh bergembira sekarang.
Kutipan:
MashaAllah pengetahuan saya tentang Islam cukup mendalam sehingga saya mampu membelanya. Dan inilah yang akan saya lakukan sekarang.
Kalau begitu, anda tidak perlu iman. Iman adalah penerimaan sesuatu tanpa bukti. Jika kamu punya butki, ini namanya bukan iman, tetapi FAKTA. Kalau faktamu kuat, saya juga akan menerimanya.
Kutipan:
Saya hanya muslim biasa yang ingin diberi kesempatan untuk mengatasi problem yang dimiliki anda (para ex-muslim) dan non muslim dengan Islam, nabi dan siratnya.
Percayalah, kami juga orang-orang biasa. Kami tadinya Muslim biasa dan sekarang kami adalah NON-Muslim biasa. Pengetahuan kami tidak lebih dari anda, cuma kami menyoroti Islam dengan "lampu" berbeda.
Kami membaca Quran dan hadis yang sama dengan yang anda punya tetapi kami berani melihat hal yang anda tidak dapat dan tidak mau lihat. Apa yang anda perlu lakukan hanyalah mengganti cara pandang anda dan menyoroti Islam dan Muhammad dibawah "lampu" logika dan keadilan.
Sebelumnya, ketika saya membaca di Hadis bahwa Muhammad menjarah kota-kota dan membantai para kafir, saya merasa BANGGA bahwa Rasulullah bisa menang dan kafir kalah dan dihina. SEKARANG, saya mencoba menempatkan diri pada posisi para kafir dan menyadari betapa biadabnya Muhammad. Saya baca cerita-cerita yang sama dengan anda, tetapi sudut pandang saya berbeda. Saya sekarang berubah, tidak lagi menutup mata dan secara otomatis mencoba mencari-cari alasan untuk membenarkan kejahatan Muhammad.
Sekarang saya berani bertanya MANA BUKTINYA IA NABI? Nah, inilah saatnya saya ataupun muslim pada umumnya tidak dapat menampilkan bukti. TIDAK ADA SECUILPUN BUKTI BAHWA MUHAMMAD ADALAH NABI. Pengalaman mentalnya di-interpretasikannya sebagai wahyu. Tetapi setelah melihat kelakuannya, menurut saya ia bukan saja penipu, tetapi juga MONSTER.
Kutipan:
Saya hanya ingin anda mengaku kekalahan kalau saya membuktikan anda salah.
OK ! Tapi bagaimana kalau SAYA yang menang? Kau tidak mengatakan apa yang KAMU akan lakukan jika saya berhasil membuktikan bahwa Muhammad bukan orang yang terhormat. Apakah kau akan meninggalkan Islam dan mengumumkan kemurtadanmu?
JAWABAN BASHEER
Kutipan ALI SINA:
... saya tidak ingin meraih Muslim dengan Iman, saya ingin meraih para muslim KTP yang punya otak. Kami semua ini yang meninggalkan Islam memang bukan muslim-muslim sejati. Karena setelah kami menyadari apa itu Islam sebenarnya, kami sadar kami membohongi diri sendiri. Mungkin iman kami kurang kuat ketimbang otak kami, jadi kami meninggalkan iman kami yang lemah itu.
Jadi, apa yang anda katakan adalah: anda mengikuti otak anda dan bukan hati anda? Mr Sina, saya harap anda sadar bahwa sebagai manusia kita miliki batasan. Bagaimana anda tahu otak anda atau intelek anda benar?
Bagaimana anda yakin bahwa otak anda tidak membohongi anda? Hasil kesimpulan anda dengan menggunakan otak anda sangatlah subyektif. Begitu banyak gejala misterius di dunia ini yang tidak ada jawabannya secara ilmiah.
My point is, apa yang anda anggap salah mungkin memiliki arti terselubung, atau belum ditemukan jawabannya. Hanya Allah maha tahu. Suatu hari kita akan mengetahuinya, atau mungkin juga tidak.
Ambil contoh: poligami. Poligami terbatas, diijinkan dalam Islam. Batasnya adalah 4 isteri. Banyak argumen menunjukkan keuntungan praktek macam itu. Saya sendiri secara pribadi tidak setuju. Bagi saya, lebih baik kalau polygami dibatasi pada dua isteri. Tetapi, saya tahu bahwa Allah memiliki alasanNya bagi semua ini. Dengan otak dan intelek saya yang terbatas ini saya hanya dapat menyimpulkan bahwa monogami lebih baik dan poligami dibatasi pada dua isteri.
Begitu juga dengan hukum shariah. Praktek-praktek biadab syariah tidak memiliki tempat dalam masyarakat modern. Namun dengan iman kuat, Mr Ali Sina, kami dapat percaya penuh kepada Allah dan mengakui keterbatasan pengetahuan kita, bahwa kita sering berbuat salah atau salah mengambil keputusan.
Kutipan:
Kalau gitu, anda tidak perlu iman. Iman adalah penerimaan sesuatu tanpa bukti. Jika kamu punya bukti, ini namanya bukan iman, tetapi FAKTA. Kalau faktamu kuat, saya juga akan menerimanya.
Dan bagaimana anda dapat membuktikan itu? Bagaimana anda dapat membuktikan buraq memiliki kemampuan untuk terbang? Bagaimana anda dapat membuktikan bahwa Muhammad membelah bulan? Bagaimana saya dapat membuktikan anda bahwa Jin memang eksis? Tidak masuk akal untuk melemparkan pertanyaan macam itu dan mengharapkan jawaban.
Jelas siapapun tidak dapat membuktikan ini. Bahkan tidak dalam sejuta tahun dan bahkan dengan segala kemampuan ilmiah manapun. Anda harus mengerti bahwa jika anda berurusan dengan agama, mau tidak mau anda akan dihadapkan pada dongeng (mythologi) dan legenda. Apakah orang Hindu dapat membuktikan adanya Hanuman? Apakah orang Kristen dapat membuktikan kelahiran Kristus dari seorang perawan? Tidak!
Tidak perlu merinci detail-detailnya. Anda bisa memilih untuk percaya secara figuratif atau tidak. Jadi, sangatlah mungkin menjadi Muslim dan rasional sekaligus. Saya ulangi lagi, satu-satunya hal yang anda perlu lakukan sbg muslim adalah percaya kepada Allah. Yang lainnya hanya masalah sekunder.
Kutipan:
Sebelumnya, ketika saya membaca di Hadis bahwa Muhammad menjarah kota-kota dan membantai para kafir, saya merasa BANGGA bahwa Rasulullah bisa menang dan kafir kalah dan dihina. SEKARANG, saya mencoba menempatkan diri pada posisi para kafir dan menyadari betapa biadabnya Muhammad. Saya baca cerita-cerita yang sama dengan anda, tetapi sudut pandang saya berbeda. Saya sekarang berubah, tidak lagi menutup mata dan secara otomatis mencoba mencari-cari alasan untuk membenarkan kejahatan Muhammad.
Apakah penting untuk mengetahui siapa Muhammad, apa yang pernah ia lakukan dan bagaimana ia hidup? Saya rasa tidak!
Anda atau saya tidak hidup dalam masa itu untuk bisa membuktikan apa yang terjadi dan apa yang tidak. Tidak ada orang yang tahu cerita sebenarnya. Sirat, Tabari dan Hadis ditulis 200 tahun SETELAH kematian Muhammad SAW. Hanya Allah yang tahu mana cerita yang dibuat-buat dan mana yang benar !
Kemungkinan seluruh biografi nabi seperti yang dilaporkan sejarawan jaman dulu SALAH SELURUHNYA (completely wrong!) tanpa sedikitpun kebenaran. Jadi, marilah kita tinggalkan ini semua dan maju kedepan. Islam sekarang dalam keadaan amburadul. Pikirkan bagaimana kita dapat memperbaiki image-nya, kehormatannya dan memenangkan kembali kejayaan yang pernah dimiliki.
Yang kami perlukan sekarang adalah REFORMASI ISLAM dari dalam. Kami harus menyingkirkan mullah-mullah gila yg mengeluarkan fatwa tanpa mengetahui apa yang mereka lakukan !
Kutipan:
Tapi bagaimana kalau SAYA yang menang? Kau tidak mengatakan apa yang KAMU akan lakukan jika saya berhasil membuktikan bahwa Muhammad bukan orang yang terhormat. Apakah kau akan meninggalkan Islam dan mengumumkan kemurtadanmu?
Dan bagaimana kau akan menang? Dengan menggunakan sumber-sumber yang tidak dapat dipercaya dalam Hadis, Sirat, dan Tabari? Kalau gitu sih, anda sudah menang. Anda harus buktikan dulu bahwa sumber-sumber anda dapat dipercaya. Apakah peristiwa ini benar-benar terjadi?
Apakah nabi benar-benar mengatakan demikian dan apa yang dikatakannya benar-benar terjadi? SAYA RAGU! Sirat-sirat yang kami miliki sangat memalukan! Apa anda pikir, seorang nabi yang menyatakan diri nabi melakukan hal se-konyol itu?
Bahkan seandainya ia penipu, apakah ia tidak akan menyembunyikan tindakan-tindakan amoral tsb karena takut kehilangan kredibilitas?!? Saya rasa, sumber-sumber itu sangat tidak dapat dipercaya (extremely unreliable).
Ya, buktikan bahwa Allah tidak eksis dan saya akan mengumumkan bahwa saya meninggalkan Islam. Dengan menemukan ketidaksempurnaan dalam karakter nabi, anda hanya membuktikan bahwa ia orang tidak baik. Anda tetap tidak dapat membuktikan bahwa ia BUKAN nabi, atau bahwa Islam palsu.
Saya tidak mengerti mengapa tidak cukup bagi anda utk menerima bahwa ia hanyalah manusia seperti kita-kita juga yang diberikan tugas khusus oleh Allah. Ia memiliki kekurangan, tapi kami tidak boleh menghakiminya, karena itu tugas sang Maha Pencipta.
JAWABAN A SINA
Kutipan Basheer:
...anda mengikuti otak anda dan bukan hati anda?
Tentu saya tidak akan mengikuti hati saya, karena perasaan di hati bisa sangat salah. Bagaimana pendapat anda terhadap mereka yang mengikuti "cult", sekte yang dianggap sesat? Apakah mereka mengikuti otak mereka? Tentu tidak! Mereka mengikuti hati mereka, namun hati bisa dibohongi dan hasilnya adalah mereka memang dibohongi.
Pertama-tama, kamu harus menegaskan pada dirimu bahwa jalan yang kamu ambil adalah jalan yang benar. Untuk itu hanya OTAK kamu yang mampu melakukannya.
Bahkan kalau saya memilih ikut hati saya, mengapa saya harus memilih Islam? Ini agama yang sangat jelek (This is a very ugly faith). Islam hanya menarik perhatian para kriminal. Manusia normal akan muak karenanya. Kamu yakin kamu mengikuti hati kamu? Kamu yakin ini bukan karena KETAKUTANmu?
Kamu tidak sedikitpun kaget dengan kekerasan dan kebencian yang ada dalam Quran? Bagian mana dalam Quran menurut anda yang menarik? Islam adalah agama yang didasarkan kepada ketakutan (a fear based religion). Argumen terakhir yang Muslim berikan selalu: kami takut nantinya masuk NERAKA atau mendapatkan AZAB Auwloh kalau tidak mengikuti kata Muhammad!
Kutipan:
Sina, saya harap anda sadar bahwa sebagai manusia kita miliki batasan.
YA! Memang otak manusia memiliki batasan, namun otak adalah satu-satunya yang kita punya. Memang logika kita terbatas tetapi mencari kebenaran lewat irasionalitas dan bukan dengan otak, juga salah. Bahkan kalau kita menggunakan cara-cara lain untuk mencari kebenaran, seperti intuisi, ini bukannya tidak-logis.
Kutipan:
Nah bagaimana anda bisa tahu bahwa otak anda benar? Bagaimana anda yakin bahwa otak anda tidak membohongi anda?
OK. Katakan, bagaimana anda yakin bahwa hati anda tidak mengelabui anda? Para pengikut cult David Koresh dikelabui oleh hati mereka. Para pengikut Lia Eden, Satrio Piningit, atau cult-cult lainnya juga dikelabui hati mereka. Jadi, katakanlah, bagaimana anda tahu bahwa hati anda benar?
Dan bagaimana dengan para suicide bombers (pelaku bom bunuh diri)? Bukankah anda setuju bahwa mereka-pun korban agama mereka? Kau tidak menyangka bahwa hati mereka mengelabui mereka? Jika mereka menggunakan OTAK mereka, mereka tidak akan melakukan hal sebodoh itu!
Membunuh orang tidak bersalah sebagai paspor ke surga? Apakah ada hal yang lebih sinting dari kepercayaan itu?
>>Surat Imam Samudra (klik disini)<<
Mereka semua mengikut hati dan bukan otak mereka. Seberapapun tidak sempurnanya otak kita, intelektualitas kita adalah satu-satunya alat yang kita miliki dan paling sanggup melihat kebenaran daripada sekedar perasaan kita.
Lihatlah produk otak/intelek. Memang tidak sempurna, tetapi setiap hari kita menciptakan hal baru, termasuk internet. Apakah anda ingin hidup di gua hanya karena teknologi dan sains tidak sempurna?!?
Otak/Intellect bisa gagal, namun kemungkinan lebih besar untuk mengoreksinya. Intellect bisa diperbaiki (it is corrigible). Semakin banyak anda belajar semakin sering anda dapat menggantungkan diri kepada otak anda. Memang tidak sempurna, tetapi pengetahuhan anda berkembang setiap hari dan lebih reliable daripada perasaan anda. Dulu orang beragama mengatakan bumi adalah datar. Intelek kita mengatakan bumi bulat, nah yang mana yang benar?
Kutipan:
Begitu banyak gejala misterius di dunia ini yang tidak dapat dijawab oleh sains.
Ya memang, tetapi ini tidak berarti bahwa kita harus menerima omong kosong hanya karena sains belum memiliki jawabannya. Saya tidak tahu apa yang ada dalam planet Neptunus; tetapi apakah itu membuat saya harus percaya bahwa Neptunus dihuni mahluk-mahluk berkepala dua yang bisa terbang dengan menggoyangkan hidung mereka? Kalau kita tidak mengetahui sesuatu, itu berarti bahwa kita memang tidak tahu. Ini bukan alasan untuk menciptakan dongeng-dongeng dan percaya pada absurditas tsb.
Kutipan:
My point is, apa yang kelihatan salah atau tidak pantas mungkin memiliki arti terselubung.
Mungkin saja, tetapi siapa bilang anda harus percaya kepada absurditas hanya karena adanya kemungkinan arti terselubung? Sebelum anda mengetahui apa arti terselubung tsb, lebih baik anda tidak percaya apa-apa. Bagiamana kalau arti terselubung itu tidak sama dengan apa yang kau percaya? Kepercayaanmu kepada absurditas menghalangimu melihat kebenaran. Orang tidak perlu percaya tanpa adanya bukti.
Kutipan:
Allah maha tahu.
Tunggu dulu... Saya tidak mempertanyakan Tuhan, tapi saya mempertanyakan Auwloh! Bagaimana anda tahu bahwa Auwloh maha tahu? Dari mana anda tahu bahwa Auwloh benar-benar eksis? Dan jika benar, mana bukti bahwa Auwloh adalah Tuhan? Ini hanya asumsi anda. Memang kita boleh berasumsi, tetapi kita tidak boleh percaya kepada asumsi tersebut! Ini seperti percaya pada bayang-bayang imajinasimu.
Kutipan: blablabla poligami ...
Lain kali saja kita membahas poligami, apakah 2 atau 4 lebih baik. Mari kita konsentrasi pada apa yang anda katakan: “Saya puas dengan keyakinan bahwa Allah memiliki alasan untuk semua ini”.
>>Perintah membunuh dari Muhammad dan Qurannya (klik disini)<<
OK! Bagaimana dengan para teroris yang membunuh orang tidak bersalah? Mereka tidak dapat menjelaskan tindakan mereka karena mereka merasa INILAH YANG DIINGINKAN AUWLOH DARI MEREKA DAN BUKAN TUGAS MEREKA UNTUK MEMPERTANYAKAN KEHENDAK AUWLOH.
Seperti mereka, kepercayaan anda tidak didasarkan kepada logika tetapi kepada hati. Anda tidak dapat membuktikan bahwa mereka salah, karena seperti anda, mereka menyingkirkan logika. Bagaimana anda dapat mengajak mereka berpikir kalau anda mengatakan "jangan pakai otak"?
Salah seorang pengikut Shoko Asahara adalah Dr. Ikuo Hayashi, dokter ternama. Ia mengikuti perintah Asahara untuk menanamkan gas racun sarin di subway Tokyo dan mengakibatkan kematian puluhan orang.
Dalam pengakuannya, ia mengatakan bahwa suatu saat ia duduk di kereta. Melihat seorang wanita duduk didepannya ia sempat mengatakan pada dirinya sendiri: jika ia melepaskan gas racun ini, jelas perempuan itu akan mati. Ia sempat memikirkan, jangan! Namun ia memerangi pikirannya itu dan mengatakan TUHAN MAHA TAHU dan ia tidak perlu mempertanyakan kehendak Asahara.
Nah, bagaimana seorang pakar sains tingkat dunia berhasil dibodohi? Ia menangis dalam pengadilan dan mencoba mencari jawabannya. Tetapi pada saat itu, katanya, ia percaya pada apapun yg dikatakan gurunya, dan harus melakukan apapun yang diperintahkan gurunya. Bukan tempatnya meragukan dan mempertanyakan kehendak Tuhan dan wakilnya di bumi.
Nah, bukankah ini persis seperti cara berpikir Muslim? Dr. Hayashi bukan manusia biadab. Ia penemu berbagai obat2an. Isterinya, yang juga dokter, sama-sama orang baik. Mereka dua-duanya berjuang untuk mencari cara terbaik mengobati manusia dan inilah alasannya mereka beralih kepada medisin holistik dan meditasi, yang akhirnya membawa mereka ke Asahara. Orang-orang pintar ini masuk jerat seorang tukang tipu lihai, menyerahkan kemauan dan otak mereka kepadanya dan kehilangan semua naluri manusiawi dan... menjadi pembunuh!
Ikuo Hayashi, seorang dokter ternama yang menjadi teroris karena ia tidak berani mempertanyakan kebijaksanaan tuhan. Tuhan mana? Ia percaya Asahara adalah Rasul Tuhan. APAKAH IA PUNYA BUKTI? Tidak. Anda sama seperti dia. Mana bukti anda bahwa Muhammad Rasulullah?
Sekali anda menerima seseorang secara buta, anda akan memerangi logika anda dan mengatakan "Saya puas dengan keyakinan bahwa Allah memiliki alasan bagi semua ini."
Apakah anda yakin bahwa ini datang dari Tuhan? Apakah anda tidak ikut jatuh dalam perangkap yang sama dengan Dr Hayashi? Seperti dia, anda percaya tanpa bukti. Jika Hayashi salah, siapa yang bisa menjamin bahwa anda benar?
Kutipan:
Begitu juga dengan hukum shariah. Praktek-ptaktek biadab syariah tidak memiliki tempat dalam masyarakat modern.
NAH! Intelek anda mengatakan hal benar. Siapa yang memberikan anda intelek itu? Bukannya Tuhan? Kalau begitu Ia memberikan anda alat untuk membedakan mana baik, mana buruk. Jika anda tidak menggunakan otak anda itu, maka anda akan terjerumus dalam kegelapan. Dan itu salah anda.
Seperti dikatakan Galileo, Jika Tuhan TIDAK ingin kita menggunakan otak, mengapa Ia memberikannya kepada kita?
Akuilah asal usul otak anda. Pengetahuan dan logika datang dari Tuhan. Kebodohan (Ignorance) tidak datang dari Tuhan, melainkan dari Setan. Setiap kali anda tidak menggunakan otak dan percaya pada hal-hal yang tidak masuk akal, anda semakin jauh dari Tuhan dan semakin mendekati Setan.
Kutipan:
Namun dengan iman kuat, Mr Ali Sina, kita dapat percaya penuh kepada Allah dan mengakui keterbatasan pengetahuan kita, bahwa kita sering berbuat salah ataupun salah mengambil keputusan.
Betul, intelek kita terbatas. Tetapi ini tidak berarti kita harus percaya pada tukang tipu seperti Muhammad. Ini juga tidak berarti bahwa kita harus melawan intelek kita. Jika hukum Shariah dan omong kosong dalam Quran tidak masuk akal, bukankah itu cukup bukti bahwa Quran dan Islam bukan dari Tuhan?
Kutipan:
Dan bagaimana anda dapat membuktikan itu? Bagaimana anda dapat membuktikan buraq memiliki kemampuan untuk terbang? Bagaimana anda dapat membuktikan bahwa Muhammad saw membelah bulan? Bagaimana saya dapat membuktikan anda bahwa Jin memang eksis? Tidak masuk akal untuk melemparkan pertanyaan macam itu dan mengharapkan jawaban...
Jika anda tidak dapat membuktikannya, mengapa anda harus percaya pada kekonyolan itu? Apakah anda percaya saya kalau saya menyatakan diri Rasulullah dan mengatakan pada anda saat saya menulis ini, malaikat mengelilingi rumah saya dan memuji saya sbg rasulullah yang paling hebat di bumi ini. Dan kalau anda tidak percaya saya, mengapa tidak?
Bagaimana anda dapat membedakan orang yang bicara kebenaran dan orang yang bohong? Saya orang baik-baik, tidak seperti Muhammad yang melakukan segala hal yang bertentangan dengan Prinsip Emas (the Golden Rule). Saya belum pernah memperkosa siapa-siapa, belum pernah membunuh lawan-lawan saya, tidak memiliki hasrat seksual terhadap anak umur 6 tahun, tidak pernah menyiksa apalagi membunuh orang lain dan meniduri isterinya pada hari yang sama saat saya membunuh suaminya.
Jelas saya lebih baik dari Muhammad. Tetapi anda memilih untuk lebih percaya pada monster seperti Muhammad yang kelakuannya begitu biadab dan busuk.
Kutipan:
Anda harus mengerti bahwa jika anda berurusan dengan agama maka mau tidak mau anda meghadapi dongeng-dongeng dan legenda.
Mengapa? Mengapa Tuhan yang Maha Pemurah mengirimkan ajaran lewat dongeng dan legenda dan lalu menghukum orang rasional yang meragukannya? Ini tidak masuk akal. Apakah Tuhan main-main dengan manusia? Jika Ia ingin kita percaya dongeng dan legenda mengapa Ia memberikan kita otak/intelek?
Siapa bilang bahwa hanya karena agama lain percaya absurditas, maka anda juga ikut-ikutan? Jika mereka salah, bagaimana kita bisa benar dengan cara mengulangi kesalahan mereka?
Yang saya persoalkan disini bukan dongeng atau legenda. Masalahnya adalah Kebencian. Alasan saya menentang Islam bukan karena Islam mengandung dongeng tetapi karena Islam mengajarkan kebencian dan pembunuhan. Percaya pada dongeng adalah satu hal, namun percaya dalam pembunuhan lain lagi.
Percaya pada Santa Claus tidak akan melukai siapa-siapa. Namun kepercayaan pada Allah menanamkam kebencian kepada kafir dan mendorong pembunuhan orang dalam jumlah besar.
Kutipan:
Anda dapat pilih untuk percaya kepada dongeng-dongeng (dlm Quran) itu secara figuratif atau mengacuhkannya.
Mengapa saya harus memaksa diri untuk percaya hal-hal irasional sambil memaksakan arti figuratif ? Saya juga bisa menginterpretasikan omongan Hitler secara figuratif dan mengatakan ia Rasul Cinta. Apakah ini masuk akal?
(Figuratif = menunjukkan makna yg lebih abstrak atau imaginatif drpd makna biasanya, bersifat kiasan atau lambang)
Mengapa saya harus menginterpretasikan kekonyolan dalam Quran secara figuratif? Apakah kepercayaan saya pada Muhammad harus diatas segala-galanya? Bahkan membohongi diri saya sendiri? Mengapa? Oh mengapa?
Kutipan:
Sangat mungkin untuk menjadi Muslim dan tetap berpikiran rasional.
O ya? bagaimana caranya? Anda sudah mematikan logika dan mengatakan betapa rapuhnya intelek/rasio manusia. Anda tidak dapat rasional sambil tetap percaya kpd absurditas dalam Quran. Anda mencoba memutarbalikkan arti Quran dan menginterpretasikan surah-surah secara figuratif agar sesuai dengan intelek anda.
Apa interpretasi figuratif Surah 4:34 yang mengatakan bahwa anda bisa memukuli isteri anda jika ia tidak patuh? Apa arti figuratif dibelakang surah 47:4: bunuh kafir dimanapun anda menemui mereka? Atau, jangan mengambil Yahudi dan Kristen sbg sahabat/wali atau bahkan saudara dan ayah anda sekalipun jika mereka milih untuk menjadi kafir? Mana arti figuratifnya?
Kutipan:
Saya ulangi lagi bahwa satu-satunya hal yang kau harus percaya sbg muslim adalah kepercayaan kepada Allah. Yang lainnya tidak penting (sekunder).
Mengapa saya harus menjadi Muslim dan mengapa saya harus percaya pada Allah? Masalahnya adalah, begitu anda percaya kepada Allah anda juga harus percaya kepada rasul dan bukunya. Percaya kepada bukunya bisa mengakibatkan anda jadi teroris.
Kutipan:
Apakah penting untuk mengetahui siapa Muhammad (saw) dan apa yang dilakukannya dan bagaimana ia hidup? Saya rasa ini tidak penting.
Bagaimana ini tidak penting? Ini orang yang melakukan segala tindakan biadab yang tidak dapat dibayangkan dan mencap diri sebagai contoh yang paling baik bagi segala jaman untuk diikuti semua umat manusia dan anda mengatakan tidak penting untuk mengetahui siapa ia? Tidak penting untuk mengetahui apa yang dilakukannya?!?
Kutipan:
Marilah kita tinggalkan semua ini. Mr Sina, anda maupun saya tidak hidup di jaman Muhammad untuk mengetahui apa yang terjadi dan apa yang tidak. Tidak ada yang mengetahui cerita sebenarnya.
Kalau begitu, mengapa kita masih percaya pada Islam? Jika anda tidak percaya Hadis, Sirat Rasul, dan Tabari, darimana lagi kita memperoleh kebenaran tentang Islam? Apakah tidak mungkin bahwa ini semua isapan jempol orang Arab guna membohongi orang, untuk menjajah dan mendominasi?
Berikan saya SATU alasan mengapa saya harus percaya pada Muhammad. Anda sendiri meragukan eksistensinya tetapi lalu mengharapkan saya agar percaya pada surah-surah kekerasan Islam?
Kutipan:
Islam dalam keadaan amburadul. Pikirkan bagaimana kita dapat memperbaiki image-nya, kehormatannya dan meraih kembali kejayaan yang pernah dimilikinya.
UNTUK APA? Mengapa kita harus menyelamatkan image Islam? Nazism juga amburadul. Mengapa kita lalu harus menyelamatkannya?
Membaca sejarah Islam dan Quran, kelihatan sekali bahwa Muhammad adalah seorang psychopath dan narcissist. Ia seorang kriminal yang lebih parah dari Hitler. Hitler paling tidak bukan pedofil. Muhammad tidak satupun memiliki kualitas yang patut dicontoh. Jadi mengapa kita harus menyelamatkan dirinya dan aliran sesat ciptaannya? MENGAPA, OH MENGAPA?!?
Kutipan:
Apa yang diperlukan sekarang adalah reformasi Islam dari dalam. Kami harus menyingkirkan mullah-mullah gila yang mengeluarkan fatwa tanpa mengerti apa yang mereka lakukan!
Dan pertanyaan saya kepada anda dan anda tidak dapat menjawab adalah MENGAPA? WHY OH WHY?!? Mengapa kita perlu mereformasi Islam? Mengapa sekalian tidak mereformasi Satanisme, Nazisme atau doktrin-doktrin biadab lainnya? Apakah tidak lebih baik untuk MENGHAPUSKAN Islam?
Pertanyaan kedua adalah BAGAIMANA? How oh How?! Apa rencana anda mereformasi Islam? Untuk mereformasi Islam anda harus membuang Quran. Anda sendiri sudah mengacuhkan sejarah Islam dan Hadis, tidak peduli siapa Muhammad (walaupun sebagai Muslim anda harus mengikuti contoh kelakuannya). Begitu anda membuang Quran, apa lagi yang tertinggal?
Mengapa anda begitu ngotot berpegang pada "agama" yang telah membawa begitu banyak sengsara pada jutaan orang dalam 14 abad terakhir ini?
Kutipan:
Bahkan seandainya ia penipu, apakah ia tidak akan menyembunyikan tindakan-tindakan amoral tsb karena takut kehilangan kredibilitas? Saya rasa, sumber-sumber itu sangat tidak dapat dipercaya (extremely unreliable).
Anda tidak tahu banyak tentang perihal cult dan bagaimana mereka membohongi orang. Tolong pelajari dulu dan bandingkan mereka dengan Islam. Lihatlah bagaimana para pemimpin cult beroperasi. Anda akan terkejut melihat persamaannya dgn Islam. Kenyataannya, apa yang dilakukan Muhammad tidaklah unik. Ia mengikuti pola yang selalu diikuti oleh pemimpin cult yang pschopath. Saya mempelajari beberapa cult dan menemukan persamaan pola.
Tolong anda melihat artikel ini, Antara aliran sesat dan Islam (klik disini), dimana saya membandingkan Muhammad dengan Jim Jones.
Silahkan anda membaca artikel tersebut dan artikel lainnya yang saya tulis tentang subyek ini (lebih banyak lagi dalam buku saya yang akan terbit) dan anda akan menemukan jawaban pada pertanyaan ini.
Ya, memang beginilah cara operasi para cult dan pengikut mereka. Kenyataanya, semakin obscene dan violent sang cultist, semakin orang percaya padanya. Anehnya, semua tindakannya yang keterlaluan dan kebiadabannya dianggap sebagai tanda ketuhanan.
Kutipan:
Ya, buktikan bahwa Allah eksis dan saya akan mengumumkan kemurtadan saya.
Pembuktian itu terletak di pundak anda sebagai pengikut, sebagai orang yang percaya. ANDA yang harus membuktikan bahwa auwloh eksis dan bahwa ia benar-benar Tuhan. Saya sudah membuktikan bahwa ia (Auwloh karangan Muhammad) BUKAN Tuhan. Buktinya adalah dalam Quran. Argumen saya adalah bahwa pencipta alam semesta ini tidak dapat se-bodoh dan se-sadis seperti yang digambarkan dalam Quran. Ini bukti sangat kuat. Ini bukan bukti bahwa Tuhan tidak eksis, tetapi bukti bahwa Auwloh bukan Tuhan.
Kutipan:
Dengan menemukan ketidaksempurnaan dalam karakter nabi, anda hanya membuktikan bahwa IA BUKAN ORANG BAIK (a bad person). Anda tetap tidak dapat membuktikan bahwa ia BUKAN nabi, atau bahwa Islam palsu.
NABI BUKAN ORANG BAIK?!? Apakah Tuhan yang maha adil dan mencintai umatNya mengirim seorang pedofil, psychopath, kriminal untuk mengantarkan umat manusia ke jalan benar?
Kalaupun Tuhan se-goblog itu mengirimkan penipu sebagai rasul, mana bukti bahwa nabi gadungan ini tidak mencampurkan tipuannya dengan wahyu yang memang benar-benar dari Tuhan?
Berkali-kali Quran mengatakan bahwa Muhammad memiliki "sublime morals" (ahlak tinggi), 68:4, dan memerintahkan Muslim untuk mengikuti “contoh baiknya” 33:21.
Apakah surah-surah ini dari Tuhan atau tipuan Muhammad yang diselipkannya dalam Quran? Kalau ini tipu belaka, mungkinkah bagian-bagian lain dari Quran juga tipu belaka? Kalau memang mereka benar dari Tuhan, bagaimana menjelaskan Sirat dan Hadis dimana ia digambarkan sebagai monster? Jika Sirat dan Hadis palsu, apa yang terjadi dengan sejarah Islam dan Muhammad sebenarnya? Dimana sejarah yang menunjukkan Muhammad memang benar memiliki ahlak tinggi dan orang terhormat yang perlu diikuti contohnya?
Jika kau percaya pernyataan anda sendiri bahwa ketidaksempurnaan karakter Muhammad tidak menghancurkan klaimnya sebagai nabi, lalu bagaimana dengan surah-surah diatas? Bagaimana Quran mengatakan ia memiliki ahlak tinggi sementara biografinya menunjukkan hal sebaliknya? Yang mana yang harus kita percaya? Kesaksian pengikutnya dalam Sirat atau kata-katanya yang mengagungkan diri sendiri dalam Quran?
Jika anda mengatakan Quran adalah kata Tuhan, saya minta anda untuk menunjukkan bukti. Bagaimana kita mempercayai sebuah buku KALAU SANG PENULIS SAJA TIDAK PATUT DIPERCAYA?
Kutipan:
Saya tidak mengerti mengapa tidak cukup bagi anda untuk menerima bahwa ia hanya manusia biasa seperti kita yang diberikan tugas khusus oleh Tuhan.
Itu tindakan bodoh! Kalau saya mengatakan kepada anda bahwa anda harus percaya saya, anda menuntut bukti bukan? Nah, anda perlu bukti, begitu pula dengan kami. Anda tidak dapat membuktikan bahwa saya bukan Rasulullah, walaupun secara moral saya lebih berkwalifikasi. Saya juga jujur, ramah, tidak egois maupun biadab. tapi anda lebih memilih percaya Muhammad. Mengapa? Saya sudah membuktikan bahwa Muhammad tidak mungkin seorang rasulullah karena ia berlaku biadab. Tapi anda memilih percaya dia ketimbang saya?!? Mengapa saya harus percaya seseorang yang menciptakan buku se-kacau Quran yang ANDA SENDIRI katakan perlu di-interpretasi secara figuratif untuk memperbaiki artinya?
Kutipan:
Ia memiliki kekurangan, tapi kami disini tidak untuk menghakiminya, karena itu adalah tugas sang Maha Pencipta.
Saya tidak minta anda untuk menghakiminya. Saya menanyakan kepada anda: mengapa anda masih juga percaya kepada psikopat seperti Muhammad!
Sumber:
http://www.faithfreedom.org/debates/MustafaBasheer51008.htm
( Tambahan Admin; Apa untungnya para sejarawan Islam seperti Ibn Ishaq, Ibn Saad, Penulis Hadis, atau Tabari melakukan KEBOHONGAN? Padahal mereka adalah pengikut setia Muhammad, sama seperti anda!
Tak ada motif rasional yang mendasari mereka untuk berbohong! Dan seperti yang dikatakan Sina, mereka ataupun kami dulu begitu BANGGA atas kemenangan2 perampokan yang dilakukan Muhammad! Perbedaannya kini kami melihat dengan sisi yang berbeda dengan mereka.
Lalu bandingkan dengan alasan dan keuntungan jika Muhammad yang BERBOHONG, kami telah membuktikan beberapa motif tersebut di artikel Muhammadisme (klik disini), dan motif lain di artikel lainnya.
Berdasarkan itu kita dapat mengetahui, mana yang lebih layak DIPERCAYA! Muhammad dengan Qurannya, ataukah para sejarawan dengan Biografi Muhammadnya!)
Biarlah kebenaran sejati menghampirimu, SAUDARAKU!
:: Mengenal Islam :: Misi
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik