Login
Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am
» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am
» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm
» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm
» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm
» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm
» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm
» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm
Most active topics
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of on your social bookmarking website
Pencarian
Most Viewed Topics
Statistics
Total 40 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah tutunkasep
Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user |
User Yang Sedang Online
Total 81 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 81 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 97 pada Tue Oct 22, 2024 12:34 pm
Mubahila: Turnamen Mengutuk Ala Islam
:: Debat Islam :: Aqidah
Halaman 1 dari 1
Mubahila: Turnamen Mengutuk Ala Islam
Saya menyarankan anda menulis ke semua situs Islam dan meminta mereka mengiklankan mubahila unilateral ini. Bukalah Muslims’ comments page di situs faithfreedom.org, dan tulislah kepada semua orang Muslim yang menginginkan kematian saya untuk bergabung dengan anda dalam perjuangan yang “besar” ini. Jika jutaan orang Muslim bergabung, kutukan anda akan menjadi semakin kuat. Namun demikian, jika setelah periode ini saya masih hidup, maukah anda mulai mempertanyakan kebenaran Quran dan klaim Muhammad? Apakah ini cukup bagi anda untuk melihat bahwa Muhammad adalah seorang pembohong?
Diposkan oleh Ali Sina Pada 17 Februari 2012
Mubahila, adalah praktik gila yang dilembagakan Muhammad dalam Quran. Ketika ia masih belum berkuasa, untuk membunuh para penentangnya ia mengundang mereka untuk saling mengutuki, dan pihak yang bersalah akan mati. Praktik ini disebut mubahila. Ini sangat tidak masuk akal tetapi orang Muslim tidak dapat mengabaikannya karena praktik ini ada dalam Quran.
Pada bulan April 2008, Shabir Bhatti, seorang Muslim dari Pakistan menantang saya untuk melakukan mubahila. Berikut adalah diskusi kami.
Shabir Bhatti dasvedas@googlemail.com
Hari Selasa, 22 April 2008
Perihal: Undangan untuk melakukan mubahila
Ini adalah undangan untuk Ali Sina untuk melakukan mubahila agar Tuhan memutuskan siapa yang benar dan siapa yang salah.
Ali Sina,
Saya telah membaca semua sampah yang telah anda tulis pada situs anda. Saya sendiri berpendapat tidak sepantasnya saya berargumen dengan orang seperti anda, jadi saya mempunyai cara lain untuk memecahkan masalah ini.
Saya menyampaikan pada anda sebuah undangan untuk mubahila. Saya akan berdoa kepada Tuhan saya dengan keyakinan saya dan anda berdoa kepada siapapun yang anda percayai dan siapa yang lebih dahulu mati dalam waktu 90 hari, dialah yang salah.
Jika menurut anda, anda benar dan bersedia menerima tawaran saya silahkan contact saya dan menyatakan penerimaan anda.
Kami akan menunggu selama 90 hari setelah penerimaan anda dan melihat siapa yang salah
Jika anda tidak menerima hal ini maka saya menasehatkan anda untuk menyingkirkan situs anda.
Saya meneruskan website ini ke sebanyak mungkin orang dengan referensi kepada website anda, agar ada saksi-saksi.
Saya mengajurkan agar anda melakukan hal yang sama.
Saya menunggu balasan anda.
Shabir Bhatti (dasvedas@gmail.com)
Saya (Ali Sina) menjawab:
Lalu bagaimana kita bisa tahu siapa yang menang pada akhir hari ke-90?
Orang yang salah tidak akan hidup untuk menyongsong hari ke-91. Jika saya salah saya akan mati sebelum akhir bulan ketiga dan jika anda yang salah andalah yang akan mati. Apakah anda menerima hal itu?
Mr. Shabir Bhatti,
Saya menerima anda berdoa agar saya mati dalam waktu 90 hari. Namun demikian, saya tidak akan berdoa agar anda mati, melainkan agar anda mendapatkan pencerahan. Saya tidak mempunyai prasangka buruk kepada siapapun. Saya memandang orang Muslim terutama sebagai korban kebohongan dan tujuan saya adalah untuk menolong mereka melihat kebenaran, meninggalkan bidat mereka, makmur dan hidup bahagia selamanya. Mendoakan kematian orang lain tidak sesuai dengan nilai dan norma saya. Menurut saya itu bukanlah tindakan yang etis. Bahkan menurut saya itu bodoh. Ada banyak orang yang saya inginkan kematian mereka dan supaya mereka segera masuk neraka, seperti Osama Bin Laden, para penguasa tiran di Iran, dsb. Namun demikian, saya tidak duduk disana dan mendoakan kematian mereka. Itu hanya membuang-buang waktu saya.
Nampaknya anda berpikir dengan menjahati saya, saya akan mati. Nah, faktanya adalah siapapun dapat mati kapan saja. Tidak ada orang yang dapat memastikan ia masih hidup keesokan hari. Jadi selalu ada kesempatan salah satu di antara kita akan mati dalam 90 hari ke depan. Ini berhubungan dengan kesempatan dan bukanlah dampak kutukan. Oleh karena itu, seandainya saya mati dalam waktu 90 hari, itu tidak membuktikan bahwa saya mati karena anda mengutuki saya. Lalu, bagaimana jika saya tidak mati? Itu akan membuktikan bahwa kutukan anda tidak berdampak pada saya dan bahwa Allah yang anda sembah itu adalah penipu. Apa yang akan anda lakukan jika anda melihat saya masih hidup setelah 90 hari? Apakah kemudian anda akan menerima fakta bahwa Islam adalah sebuah dusta? Allah dalam Quran menetapkan mubahila sebagai cara yang sah untuk menemukan kebenaran.
Sura 3.61: Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la’nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.
Oleh karena saya tidak percaya kepada omong kosong ini dan saya tidak ingin menyakiti anda, saya tidak akan mendoakan kemalanganmu, tetapi saya akan menyambut kutukanmu. Anda juga boleh memanggil semua orang Muslim yang dapat anda temukan, dan yang membaca tulisan ini (saya akan mempublikasikannya) untuk bergabung dengan anda dalam mengutuki saya dan menjahati saya agar saya mati dalam waktu 90 hari. Saya menyarankan anda menulis ke semua situs Islam dan meminta mereka mengiklankan mubahila unilateral ini. Bukalah Muslims’ comments page di situs faithfreedom.org, dan tulislah kepada semua orang Muslim yang menginginkan kematian saya untuk bergabung dengan anda dalam perjuangan yang “besar” ini. Jika jutaan orang Muslim bergabung, kutukan anda akan menjadi semakin kuat.
Namun demikian, jika setelah periode ini saya masih hidup, maukah anda mulai mempertanyakan kebenaran Quran dan klaim Muhammad? Apakah ini cukup bagi anda untuk melihat bahwa Muhammad adalah seorang pembohong?
Saat Yesus meminta pengampunan bagi orang-orang yang menyalibkan diri-Nya, Muhammad mempunyai sangat banyak kebencian kepada orang-orang yang menolaknya sehingga ia sering mengutuki mereka.
Berikut ini adalah beberapa contoh:
Volume 5, Buku 59, Nomer 397:
Dikisahkan ayah Salim:
Bahwa ia mendengar Rasul Allah, ketika mengangkat kepalanya setelah bersujud Raka’at pertama sembahyang subuh, berkata, “Ya Allah! Kutukilah si ini, ini dan ini”. Dan setelah itu ia berkata, “Allah mendengarkan orang yang memberi-Nya pujian. Tuhan kita, segala pujian bagi-Mu!” maka Allah berfirman:– “Tak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu (wahai Muhammad) atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim.” (3.128)
Salim bin ‘Abdullah berkata’ “Rasul Allah suka mengutuki Safwan bin Umaiya, Suhail bin ‘Amr dan Al-Harith bin Hisham. Maka ayat itu diwahyukan:– “Tak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu (wahai Muhammad) … karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim.” (3.128)
Sura 3:128 mengatakan terserah kepada Allah apakah Ia akan menghukum orang atau tidak. Psikopat licik ini adalah penipu ulung. Ia tahu kutukan-kutukannya tidak akan berdampak dan Allah imajinernya hanyalah bagian dari imajinasinya. Ia meletakkan kata-kata ini di mulut sesembahannya sehingga para pengikutnya tidak dapat melihat bahwa ia hanyalah seorang pembohong yang tidak punya kuasa. Tidak seperti anda yang nampaknya sangat percaya kepada omong kosong ini hingga anda mempertaruhkan hidup anda, Muhammad tahu ia berbohong. Membuat jalan baginya agar dapat lolos dari kebohongannya. Jika para lawannya mati, ia akan mengklaim kemenangan dan jika mereka tidak mati ia akan mengatakan bahwa Allah memilih untuk tidak menghukum mereka.
Ini adalah versi lain dari Hadith yang sama:
Volume 6, Buku 60, Nomor 83:
Berkisahlah Abu Huraira:
Apabila Rasul Allah bermaksud mengutuki seseorang atau mendoakan kebaikan untuk seseorang, ia selalu berkata (tentang Allah, setelah bersujud sembahyang). Kadangkala setelah berkata, “Allah mendengarkan orang yang memberi-Nya pujian, segala pujian bagi-Mu ya Tuhan kami”, ia akan berkata, “Ya Allah. Selamatkanlah Al-Walid bin Al-Walid Salama bin Hisham, dan ‘Aiyash bin Abu Rabi’a. Ya Allah! Datangkanlah siksaan-Mu yang besar kepada (bani) Mudar dan seranglah mereka dengan tahun-tahun (kelaparan) seperti tahun-tahun kelaparan pada jaman Yusuf”. Nabi biasa berkata dengan suara nyaring, dan ia juga biasa berkata demikian dalam beberapa sembahyang subuhnya, “Ya Allah! Kutuklah si ini, si ini dan si ini” sambil menyebutkan nama beberapa suku Arab hingga Allah menurunkan wahyu :–” Tak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu (wahai Muhammad) … karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim.” (3.128)
Berikut ini adalah pengajaran-pengajaran dari jiwa yang jahat itu:
Buku 009, Nomor 3562:
Ibn ‘Umar (Allah berkenan kepada mereka) melaporkan: Utusan Allah (SAW) menyarankan seseorang dan istrinya yang sedang marah untuk mengucapkan kutuk (terhadap satu sama lain untuk membuktikan kebenaran mereka), dan akibatnya mendatangkan perpisahan di antara keduanya.
Apakah saling mengutuki merupakan cara yang benar untuk menemukan kebenaran? Bagaimana dengan metode mencari fakta, investigasi, dialog, bernalar dan logika? Muhammad dan para pengikutnya tidak menyukai cara-cara seperti itu. Mereka tidak memahami metode-metode demikian. Yang dapat mereka lakukan hanyalah mengutuki dan jika itu tidak berhasil maka terorisme akan menyelesaikannya. Agama yang sangat menyedihkan!
Salam
Ali Sina
Mr. Bhatti menjawab:
Apakah anda percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Tuhan yang menguasai langit dan bumi, Tuhan yang menciptakan segala sesuatu?
Mr. Bhatti,
Apakah saya percaya kepada Tuhan atau tidak, hal itu tidak mengubah fakta bahwa Islam adalah kebohongan. Apa hubungan Islam dengan Tuhan? Ini seperti para pengikut David Koresh, orang gila yang memulai sebuah agama dan menyebabkan kematian puluhan pengikutnya; jika anda percaya kepada Tuhan maka anda juga harus percaya kepada David Koresh. Saya tidak melihat adanya hubungan antara Tuhan dengan Muhammad. Muhammad adalah seorang pembohong besar. Orang gila ini tidak memahami Tuhan. Ia menggunakan Tuhan untuk membodohi orang. Argumen yang seringkali digunakan orang Muslim ini tidak ada logikanya.
Ini bukan soal saya (about me) berdoa agar anda mati atau anda berdoa agar saya mati, ini soal kita berdua berdoa kepada Tuhan untuk memutuskan siapa yang salah dan siapa yang benar.
Tuhan sudah tahu siapa di antara kita berdua yang salah. Mengapa Ia mewajibkan kita saling mengutuki dan mengucapkan murka-Nya kepada pihak yang salah? Bukankah itu gila? Hanya orang idiot seperti Muhammad yang dapat merancangkan kegilaan seperti itu. Anda dan saya hidup pada masa pencerahan. Kita tidak boleh membiarkan seorang gila yang bebal membodohi kita dengan dusta-dustanya. Jika Tuhan bermaksud agar orang dapat melihat kebenaran, maka yang harus dilakukan-Nya hanyalah membuka mata orang-orang yang tersesat.
Karena jika saya benar, maka anda telah melakukan dosa yang sangat besar dan jika anda benar maka saya dengan senang hati akan menerima penghukuman Tuhan Yang Maha Kuasa karena saya bodoh.
Dosa itu meneror, menyebabkan dan mendatangkan kejahatan. Kebodohan bukanlah dosa. Orang percaya kepada segala sesuatu dengan segenap hati. Mereka sangat yakin akan percayaan-kepercayaan mereka sehingga mereka bersedia hidup untuk apa yang mereka percayai. Namun demikian, tidak semua keyakinan itu benar. Percaya kepada sebuah kebohongan bukanlah dosa. Itu adalah kebodohan. Saya percaya kepada Islam, dan ketika saya belajar tentang kebenaran, saya berhenti mempercayai Islam. Jika saya percaya kepada kebohongan, itu tidak menjadikan saya seorang pendosa. Saya hanya bebal terhadap kebenaran. Sekarang seandainya saya salah dan Islam itu benar, saya tidak melakukan dosa apapun. Saya tiba pada kesimpulan ini berdasarkan bukti-bukti yang telah saya temukan. Saya menantang siapapun untuk membuktikan jika saya salah dan saya bersedia untuk mengubah pendapat saya. Tuhan ingin agar kita menggunakan otak kita sehingga kita tidak disesatkan. Saya menggunakan otak saya dan mendapati bahwa Muhammad tidak membawa kita kepada Tuhan tetapi kepada setan. Saya berhenti percaya padanya. Apakah menurut anda saya salah? Mengapa anda tidak menunjukkan kesalahan-kesalahan saya? Mengapa anda malah ingin mendatangkan kutukan Tuhan pada saya agar saya mati? Ini tidak masuk akal. Saya tahu ini juga tidak masuk akal bagi anda, tetapi anda mempertahankan omong kosong ini karena anda berpikir Muhammad adalah utusan Tuhan yang sesungguhnya, dan percaya pada semua absurditas yang diyakini orang gila itu.
Saya berani jamin Tuhan tidak akan menghukum orang yang bodoh. Jika penghukuman itu ada, itu hanya untuk para pembuat kejahatan seperti Muhammad dan para pengikutnya yang menjahati orang lain. Dialah yang menjarah, merampok, memperkosa dan membunuhi orang-orang yang tidak bersalah. Saya tidak melakukan hal-hal itu. Dialah yang menipu orang dengan dusta-dustanya dan membuat mereka saling membunuh dan menjanjikan pesta-pesta seks di surga. Bukan saya. Dialah yang membuat orang menjadi budak, baik secara fisik maupun mental dan mengancam mereka jika mereka menggunakan otak mereka. Bukan saya. Jika saya tidak salah, saya hanyalah orang bodoh dan Tuhan yang sejati tidak akan menghukum orang bodoh, terutama jika saya meminta orang Muslim untuk maju dan menunjukkan kesalahan-kesalahan saya. Tetapi Muhammad tidak dapat meloloskan diri. Ia melakukan terlalu banyak kejahatan dan jika neraka itu ada, anda dapat memastikan bahwa dialah yang dibakar di dalam neraka.
Jika anda tidak percaya kepada Tuhan yang esa maka itu perkara lain. Untuk itu carilah bantuan dari apapun yang anda percayai.
Mr. Bhatti, Tuhan telah memberikan bantuan-Nya kepada kita. Ia telah memberikan otak untuk semua orang dan sarana untuk berpikir. Hanya inilah yang kita butuhkan untuk menemukan kebenaran. Kita tidak perlu saling mengutuki dan mendoakan kematian orang lain untuk melihat siapa yang benar. Bagaimana cara anda mendapatkan nafkah anda? Apakah anda duduk sepanjang hari berdoa agar mendapatkan makanan anda? Jika anda melakukan hal itu maka anda akan mati kelaparan. Anda harus pergi bekerja agar dapat menghidupi diri anda. Anda menggunakan talenta anda dan tangan anda untuk mendapatkan makanan anda. Makanan tidak jatuh dari langit ke pangkuan anda begitu saja. Anda harus bekerja untuk mendapatkannya. Anda harus melakukan hak yang sama jika anda hendak mencari kebenaran. Baca, renungkan dan gunakan otak anda. Sayangnya, sangat banyak orang tidak dapat menggunakan otak mereka jika harus berhadapan dengan hal-hal penting seperti kebenaran. Mereka lebih suka percaya buta kepada seorang penipu.
Ini bukanlah kali pertama mubahila digunakan dan otentisitasnya dicatat dalam sejarah. Jika anda masih hidup setelah jangka waktu yang ditentukan, saya berjanji saya akan (kiranya Allah mengampuni saya) menolak Islam dan bergabung dengan anda.
Baiklah. Jika hal ini anda perlukan untuk melihat bahwa Islam adalah kebohongan, saya menerima tantangan anda. Tapi jika saya tidak mati, ini adalah bukti kuat bahwa Islam adalah kebohongan dan Muhammad hanyalah seorang gila yang tidak mempunyai pemahaman tentang Tuhan.
Yang saya perlukan dari anda adalah sebuah penerimaan yang jelas, dengan mengatakan bahwa saya (sebutkan nama anda) menerima mubahila ini atau jelas menolak.
Jika anda menolaknya, maka anda harus harus menutup website anda dan mengatakan pada semua orang yang sudah anda pengaruhi bahwa anda salah.
Saya sudah menerima. Jadi mari kita menetapkan tanggal publikasi debat ini (22 Apr 2008) sebagai permulaan mubahila unilateral ini. Oleh karena saya tidak berdoa agar anda mati, saya mengharapkan anda menulis kepada saya setelah 90 hari dan mengumumkan kemurtadan anda. Jika anda tidak menulis, orang akan berpikir anda sudah mati dan kutukan anda balik menyerang anda. Dan bahwa Tuhan pada akhirnya capek pada anda dan mengambil nyawa anda untuk menunjukkan pada anda kebenaran. Jadi jika anda masih hidup, anda harus menulis dan mengumumkan kemurtadan anda. Ini persyaratan anda sendiri. Lagipula mengapa anda harus percaya pada sebuah agama yang menurut parameter anda dan Muhammad adalah keliru?
Saya tidak mau berdebat mengenai otentisitas segala sesuatu. Anda memberikan tantangan dan anda berharap orang menerimanya. Jadi disinilah saya, dan saya juga menantang anda, jika anda yakin bahwa anda benar, mengapa tidak menerima tantangan saya?
Saya menunggu penerimaan atau penolakan anda.
Shabir Bhatti
Saya menerima tantangan anda. Saya juga akan mempublikasikan alamat surel anda sehingga orang-orang yang ingin bergabung dengan anda dapat menghubungi anda. Saya juga menyarankan anda menghubungi organisasi Islam atau mesjid manapun dan berikan nama-nama mereka pada saya agar saya dapat mempublikasikannya. Saya ingin banyak orang Muslim bergabung dalam maraton mengutuki ini. Jika anda adalah seorang Muslim yang marah dan percaya pada omong kosong mubahila ini, silahkan bergabung. Semoga, pada akhirnya, orang-orang yang ikut serta dalam perjuangan gila ini akan melihat betapa gilanya hal itu dan mulai mempertanyakan Islam.
========
Mr. Shabir Bhatti mengirim surel ini:
Saya telah membaca artikel itu, dan saya senang anda melakukannya. Sekarang semuanya ada di tangan Allah.
Shabir Bhatti
Mubahila Bagian II
Setelah mengunggah respons saya terhadap Mr. Shabir Bhatti yang mengundang saya ke turnamen mengutuki dan mendoakan agar murka Tuhan tertimpa kepada satu sama lain untuk mendapatkan kebenaran, saya memberi pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
Mr. Bhatti,
Apakah anda mau mengakui bahwa Muhammad adalah seorang pembohong jika setelah 90 hari saya masih hidup?
Inilah jawabannya:
dari: Shabir Bhatti dasvedas@googlemail.com
Tanggal: Minggu, 27 Apr. 2008
Perihal: Undangan untuk Mubahila
Saya akan menerima semua yang anda katakan jika anda masih hidup setelah 3 bulan jika anda secara terbuka mengakui bahwa jika kematian anda terjadi dalam 3 bulan, itu adalah bukti bahwa anda salah dan anda akan meminta salah seorang kolega anda untuk segera menutup website anda setelah anda tiada dan berjanji tidak berpura-pura menjadi Ali Sina.
Mr. Bhatti:
Orang tidak mati tanpa peringatan. Tidak seorangpun yang yakin apakah ia masih hidup pada jam berikutnya. Adalah gila jika mengatakan seandainya saya mati, lalu itu membuktikan bahwa Islam benar. Itu tidak masuk akal. Apakah ada jaminan bahwa tanpa kutukan-kutukan anda saya masih hidup pada 90 hari ke depan sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa jika saya mati itu adalah akibat kutukan anda? Saya tahu anda adalah seorang Muslim dan orang Muslim itu tidak mengenal logika, tetapi saya mohon anda melakukan usaha ekstra. Jika saya mati itu bukanlah bukti bahwa saya mati karena anda mengutuki saya dan oleh karena itu Islam pasti benar. Sebaliknya jika saya masih hidup, itu adalah bukti bahwa Islam itu keliru. Anda telah memasuki taruhan dimana anda kalah atau anda tidak mendapat apa-apa. Saya tidak memasang jebakan ini untuk anda. Anda yang memasangnya dan masuk ke dalamnya.
Jika anda menggunakan logika anda, anda akan menyadari bahwa mubahila adalah sebuah kebodohan. Kebenaran dan kepalsuan tidak dapat menjadi penentu dalam turnamen mengutuki. Allah pastilah bodoh sehingga merancangkan sistem yang bodoh seperti ini. Kalian orang Muslim mengkaitkan kegilaan dengan Sang Pencipta. Itulah sebabnya mengapa saya mengatakan bahwa Islam itu kafir dan orang Muslim adalah orang yang paling kafir.
Kebenaran dan kepalsuan tidak ditentukan melalui kutukan. Melainkan melalui bukti, nalar dan logika. Katakanlah saya percaya bumi ini datar, sedangkan menurut anda tidak demikian. Dapatkah kita mengetahui siapa yang benar dengan cara saling mengutuki dan berdoa agar orang salah akan mati? Apakah itu cara yang lgis untuk menemukan kebenaran? Ayolah Mr. Bhatti. Anda menulis dalam bahasa Inggris dengan sangat baik. Saya yakin anda adalah orang yang terpelajar. Mengapa tidak anda gunakan otak anda untuk melihat kebodohan dari hal gila yang bernama mubahila ini?
Orang percaya segala macam keyakinan. Tidak semuanya benar. Orang-orang yang percaya pada keyakinan yang salah bukanlah pembohong. Mereka hanyalah salah mendapat informasi dan tersesat. Menyebut orang yang tidak percaya pada keyakinan anda sebagai pembohong adalah hal yang absurd. Seorang pembohong adalah orang yang memalsukan kebenaran dengan sengaja. Sebagai contoh, bila orang Muslim berkata perang-perang Muhammad adalah pembelaan diri, mereka berdusta. Mereka tahu perang-perang Muhammad itu ofensif dan bersifat penjarahan. Ketika mereka mengatakan ia hanya menikahi janda-janda tua untuk melindungi mereka, mereka berdusta. Mereka tahu istri-istri Muhammad dan gundik-gundiknya semuanya (kecuali istri pertama yang kaya raya) berusia 20-an, remaja, bahkan salah seorang istrinya masih anak-anak.
Muhammad menganjurkan para pengikutnya untuk berdusta pada orang-orang yang tidak beriman untuk menipu mereka. Tetapi jika seorang Kristen percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan, dia tidak berbohong. Itulah keyakinannya sekalipun seandainya keyakinannya itu tidak benar, ia percaya keyakinannya itu benar. Ada perbedaan antara berdusta, yaitu dengan sengaja memberikan kesaksian palsu, dengan percaya pada sesuatu yang tidak benar.
Tidaklah sulit untuk melihat mubahila itu bodoh. Mubahila dapat menjadi gertakan dari orang-orang yang percaya pada takhayul dan yang tidak ingin menyangkalinya. Orang-orang yang rasional hanya mengejeknya. Jika ada sedikit kebenaran berkenaan dengan mubahila, mengapa Muhammad tidak menggunakannya untuk menyingkirkan musuh-musuhnya? Mengapa ia malah menggunakan terorisme dan meluncurkan banyak serangan jika yang harus dilakukannya hanyalah mendatangkan murka Allah pada orang-orang yang menolaknya? Apakah Muhammad menang dalam perang melalui mubahila? Tidak! Ia berkata “Saya telah dimenangkan melalui teror”. Ia sangat menyadari bahwa doa-doanya tidak didengarkan Tuhan. Mubahila adalah gertakannya, tetapi untuk hasilnya ia serahkan pada kaki tangannya, dan bukan pada Tuhan.
Tidak seprti Muhammad yang mengetahui mubahila itu tidak ada apa-apanya, nampaknya anda bersungguh-sungguh. Jelaslah dalam kasus ini, itu bukanlah kebajikan. Itu hanya menggarisbawahi kenyataan bahwa anda sudah tertipu. Saya berharap pada akhir latihan yang gila ini anda akan menyadari kebodohan mubahila dan Islam secara umum dan akan meninggalkan bidat ini. Namun demikian, saya tidak menahan nafas saya. Saya ragu anda mau meninggalkan Islam. Anda hanya akan berpikir bahwa Ali Sina yang sesungguhnya sudah mati dan kini ada orang lain yang berpura-pura menjadi Ali Sina. Sangat sulit membangunkan orang yang tidak mau bangun. Orang-orang yang mampu berpikiran rasional dapat dengan mudah menemukan kebenaran dengan bernalar.
Ini bukan kali pertama saya diundang untuk melakukan mubahila. Kali pertama sekitar 8 atau 9 tahun yang lalu. Tanggapan saya kepada penantang saya juga sama. Saya tidak pernah lagi mendengar darinya. Seperti semua orang Muslim yang setelah dikalahkan mulai menghilang dari radar, ia raib dan tidak menulis balik.
Fakta mengasumsi seseorang dapat mempengaruhi kehendak Tuhan dan mengatakan pada-Nya apa yang harus dilakukan adalah bukti bahwa dia tidak mempunyai pemahaman yang cukup mengenai Tuhan. Bukankah gila jika makhluk yang tidak signifikan seperti kita berharap Pencipta alam semesta yang luar biasa ini mengubah rencana-Nya dan melakukan kehendak kita?
Tidak peduli bagaimana anda melihatnya, Islam adalah agama bodoh yang dibuat oleh orang yang sangat bodoh, untuk orang-orang yang lebih bodoh lagi. Saya berharap pada akhir hari ke-90 anda akan menyadari kegilaan agama ini dan mulai mencari kebenaran.
Mubahila Bagian III
Ini adalah kelanjutan dari diskusi saya mengenai mubahila (saling mengutuki, dan orang yang salah akan mati).
Apakah yang akan anda lakukan Mr. Sina, jika saya menyebut orangtua anda pembohong, pemerkosa, orang gila dan semua sebutan yang anda berikan kepada nabi kekasih saya Muhammad (SAW) apakah yang akan anda lakukan? Saya mengasihi nabi saya ribuan kali lebih banyak daripada orangtua saya, jadi dapatkah anda membayangkan bagaimana perasaan saya saat ini terhadap anda, anda tidak tahu apa-apa.
Mr. Bhatti,
Saya juga pernah mengalaminya dan saya sangat mengetahui apa yang anda rasakan. Kebenarannya adalah Muhammad bukanlah orangtua anda. Ia bahkan menyangkali anak angkatnya sendiri dan membuat sesembahan fiksinya mengatakan bahwa Muhammad bukanlah ayah siapapun. Muhammad itu bukan siapa-siapa untuk anda dan saya. Leluhur saya membanggakan diri bahwa mereka adalah keturunan Muhammad, tetapi jika anda melakukan sedikit matematika, maka anda akan melihat bahwa setelah sekitar 10 generasi, pada dasarnya tidak ada jejak gennya yang tertinggal pada orang-orang yang mengklaim diri sebagai keturunannya. Bagilah 1 dengan 2 dan terus membagi hasilnya dengan 2 sebanyak sepuluh kali. Yang tersisa kurang dari seperseribu. Setelah 20 generasi maka menjadi sepersejuta. Setelah 30 generasi menjadi sepersemilyar. Setelah 40 generasi menjadi sepersetrilyun. Saya lebih dari 50 generasi jauhnya dari Muhammad. Jejak gennya dalam diri orang-orang yang menyebut dirinya sebagai keturunannya dewasa ini lebih kecil dari setetes air di lautan. Oleh karena itu, membandingkan Muhammad dengan orangtua anda adalah absurd sekalipun seandainya anda adalah keturunannya, sama seperti saya.
Yang menimpa anda adalah perbudakan mental. Anda seperti orang yang kecanduan yang bergantung pada narkoba, dan jika benda itu diambil darinya ia akan memberontak dan marah-marah. Tujuan saya adalah untuk menyapih orang Muslim dari “narkoba” yang membuat pikiran mati rasa dan membebaskan mereka sehingga mereka tidak kehilangan kewarasan mereka, dan tidak bertindak seperti orang biadab setiap kali ada orang mengatakan sesuatu mengenai Muhammad. Hubungan orang Muslim dengan Muhammad tidaklah sehat. Ada obat untuk itu, yaitu kebenaran. Sekali orang Muslim terekspos dengan kebenaran dan mereka dapat melihat siapa Muhammad sebenarnya, mereka akan pulih dari penyakit mental ini.
Muhammad adalah seorang narsistik yang mendirikan bidat kepribadian di sekitar dirinya sehingga ia dipuji dan dicintai. Allah adalah sisi lain dari dirinya. Orang itu terganggu secara emosional. Ia menciptakan Islam sehingga melaluinya ia memperoleh perhatian dan hormat dari orang lain. Untuk memahami Muhammad, anda harus mempelajari biografi orang narsistik lainnya seperti Jim Jones, David Koresh, Joseph Koni, Charles Manson dan Shoko Asahara. Orang-orang gila ini juga menciptakan bidat kepribadian di sekitar diri mereka sendiri dan disembah para pengikut mereka yang sudah dicuci otaknya. Sekali anda melihat kebenaran mengenai Muhammad anda tidak akan mempunyai peraaan lain selain jijik pada penjahat itu. Lalu anda akan sangat berterimakasih kepada saya karena telah membebaskan anda dari perbudakan mental ini dan akan melihat saya sebagai sahabat terbaik anda dan bukan sebagai seseorang untuk anda kutuk dan yang anda inginkan kematiannya.
Quran, menurut anda ditulis oleh Muhammad (SAW) dan bukan Tuhan. Dalam kasus itu saya tidak dapat membayangkan bagaimana seorang yang narsistik, pembenci perempuan, pemerkosa, gila seks, penyiksa, pembunuh massal, pemimpin bidat, teroris, orang gila dan penjarah, 1400 tahun lalu dapat menulis sebuah buku yang sangat Arab dan sangat konsisten selama lebih dari 2 dekade.
Pertama-tama Quran sama sekali bukanlah buku yang kaya. Sudah jelas bahwa penulis buku ini sangat bodoh dan orang yang buta huruf. Kemungkinan besar ia dapat sedikit membaca tetapi sudah jelas ia tidak menyimak. Kita mempunyai teks-teks yang diwariskan pada kita dari jaman kuno yang menunjukkan ketelitian penulisnya. Quran tidak menyamainya. Quran adalah mimpi buruk untuk seorang editor. Lebih jauh lagi buku itu penuh kesalahan dan tidak konsisten. Faktanya buku itu sangat kacau sehingga anda tidak dapat memahaminya kecuali anda mendapat bantuan dari tafsir dan hadith. Kata-kata Muhammad juga terus berubah, sehingga para sarjana Muslim menciptakan “ilmu” yang kita kenal sebagai nasikh wa mansukh (yang membatalkan dan yang dibatalkan). Quran itu sendiri bersaksi bahwa Quran bukanlah buku yang konsisten. Sura 2:106 mengatakan:
“Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya”
Bagaimana anda dapat mengatakan bahwa Quran telah konsisten selama 20 tahun jika Quran sendiri menyangkali klaim itu?
Apakah anda berpikir jika anda mati dalam periode mubahila, para pengikut anda akan berpikir itu hanya kebetulan? Pikirkanlah lagi Mr. Sina dan kali ini pertimbangkanlah psikologi manusia.
Mr. Bhatti, saya tidak punya pengikut. Saya tidak memulai agama apapun agar memiliki pengikut. Saya mempunyai para pembaca dan anda adalah salah satunya. Beberapa pembaca saya setuju dengan apa yang saya katakan dan ada pula yang tidak.
Sudah tentu jika saya mati dalam tempo 90 hari karena anda mendoakan kematian saya, tidak seorangpun yang berpikiran waras akan beranggapan saya mati oleh karena hal itu. Memangnya Tuhan itu mainan anak-anak? Bagaimana mungkin pencipta alam semesta ini bergantung pada keinginan ciptaan-Nya? Bagaimana anda bisa beranggapan makhluk kecil seperti kita dapat mempengaruhi kehendak Tuhan yang maha kuasa yang adalah Pencipta alam semesta yang luas ini? Memangnya anda pikir anda siapa sehingga anda punya kekuatan untuk mengubah rencana Tuhan? Jika Tuhan ingin mengambil nyawa seseorang Ia pasti tahu kapan melakukannya. Ia tidak memerlukan ciptaan-Nya mengatakan pada-Nya apa yang harus dilakukan-Nya.
Apakah ada jaminan bahwa tanpa kutukan-kutukan anda saya akan tetap hidup selama 90 hari itu sehingga kita dapat beranggapan jika saya mati itu karena kutukan anda? Sebaliknya, jika saya tidak mati jelas bahwa kutukan anda tidak efektif dan agama anda palsu. Dalam taruhan ini, anda akan kalah dan juga tidak mendapat apa-apa. Namun demikian, jika setelah 90 hari saya tetap hidup dan anda mulai meragukan Muhammad, anda akan menjadi pemenang. Anda akan kalah taruhan tetapi anda akan memenangkan kebebasan anda. Itu akan menjadi sebuah kemenangan besar.
Jika anda mati dalam periode ini, 90 persen pengikut anda akan terpencar dan meyakini bahwa anda adalah pendusta. Percayalah pada saya, jika hal ini terjadi, maka akan terjadi demikian sehingga semua orang akan melihat dan semua akan percaya. Insya Allah.
Silahkan mengunggah ini ke situs anda tanpa diedit, jika anda memang punya nyali.
Tidak seorang pun mengikuti saya. Saya mengundang semua orang untuk menggunakan otak mereka. Tidak seorangpun menerima perkataan saya oleh karena otoritas saya. Saya tidak mengklaim otoritas apapun. Saya hanyalah orang biasa yang tidak mempunyai pengetahuan tersembunyi. Semua yang saya ketahui saya pelajari dari orang lain. Jika apa yang saya katakan masuk akal bagi para pembaca saya, dan mereka beranggapan itu masuk akal, mereka akan menerimanya. Tetapi jika apa yang saya katakan tidak rasional, dan tidak berdasar, tidak ada orang yang akan menerimanya. Seandainya saya mati, mengapa ada orang waras yang berasumsi saya mati karena kutukan anda? Saya tidak mendoakan kematian anda, tetapi anda dapat memastikan bahwa anda akan hidup selama 90 hari ke depan? Jika anda tidak dapat memberikan jaminan seperti itu, saya juga tidak. Jika salah satu diantara kita mati, tidak berarti bahwa orang itu salah. Orang yang salah dan orang yang benar sama-sama akan mati. Kita semua mati dan kita tidak tahu kapan itu akan terjadi. Kebenaran sesuatu hal harus ditetapkan melalui bukti dan bukan melalui kematian seseorang. Bayangkan saya mengatakan pada anda bahwa ada kehidupan di Mars dan anda menyangkalinya dan mengatakan untuk membuktikannya. Apakah rasional jika mengatakan marilah kita saling mengutuki sampai orang yang salah akan mati dan kita tahu kebenarannya? Bukankah itu patut ditertawakan? Mubahila itu bodoh dan aneh. Tidak bermanfaat bagi orang rasional yang hidup di abad 21 jika percaya pada omong kosong ini.
Anda berjanji bahwa jika setelah 90 hari saya masih hidup, anda akan meninggalkan Islam. Saya tahu itu tidak akan terjadi. Saya tahu pikiran orang beriman dan bagaimana dangkalnya pikiran mereka. bagaimanapun, saya berharap ini akan menciptakan keraguan dalam diri anda dan anda akan mulai membaca artikel-artikel yang diposkan di FFI dan mencari kebenaran. Ini akan menjadi titik balik tetapi anda harus mengerjakan apa yang menjadi tugas anda.
Tiga bulan kemudian saya menulis kepada Mr. Bhatti
Minggu, 27 Juli 2008
Salam, Mr. Shabir,
Tiga bulan telah berlalu dan saya masih hidup. Saya setuju bahwa ini akan menjadi bukti bagi anda bahwa Muhammad adalah seorang pembohong. Ingatlah bahwa kita mempunyai kesepakatan. Saya yakin kutukan anda tidak berdampak. Sekarang giliran anda untuk melihat bahwa saya benar.
Ijinkanlah saya mengirimi anda buku saya. Setelah membacanya, saya jamin anda tidak akan ragu lagi bahwa Muhammad adalah seorang yang sakit dan bukan nabi Tuhan.
Saya menunggu balasan anda.
Ali Sina
Ia tidak membalas. Saya menunggu selama 7 bulan lagi dan kembali menulis.
Rabu, 4 Maret 2009
Mr. Shabir Bhatti yang baik,
Sudah lewat 10 bulan sejak anda memberikan tantangan mubahila dan mengatakan biarkan Tuhan yang memutuskan siapa yang benar dan siapa yang salah dengan membunuh orang yang bersalah. Saya menerima tantangan anda dan memperjelas bahwa saya tidak akan duduk mengutuki anda dan mendoakan kematian anda dan bahwa jika anda mati, itu bukan tanggung-jawab saya. Bagaimanapun, anda ngotot mendoakan kematian saya dan yakin bahwa dalam 90 hari saya akan mati dan semua orang akan tahu saya salah.
Beberapa orang telah menulis untuk mengetahui hasil dari mubahila itu. Ternyata saya masih hidup dan segar bugar. Mereka ingin tahu apa yang telah terjadi pada anda. Apakah anda telah pergi menemui pencipta anda atau telah meninggalkan Islam seperti yang anda janjikan.
Saya berharap anda tidak mati, tetapi jika anda mati mungkin Tuhan telah mengambil nyawa anda untuk menunjukkan pada semua orang bahwa Islam itu salah. Jika anda hidup maka anda harus memenuhi bagian anda dalam kesepakatan kita dan menolak Islam karena telah dibuktikan salah melalui standarnya sendiri yang gila. Selamatkanlah jiwa anda sebelum anda benar-benar mati.
Selama ini anda diam saja dan tidak merespon surel yang saya kirimkan kepada anda setelah 90 hari berlalu. Apa yang terjadi? Apakah anda masih menciumi sajadah anda dan mendoakan kematian saya kepada Allah? Kita semua mati, tetapi tenggat waktu mubahila anda sudah habis. Jika Allah yang anda sembah memang punya kuasa, Ia akan menggunakannya untuk membunuh saya dan menyelamatkan kehormatan agama-Nya. Sudah jelas bahwa Allah tidak eksis. Jika dunia ini mempunyai Tuhan, pastilah itu bukan Allah.
Oleh karena mubahila ini, anda telah menunjukkan kepada dunia bahwa Allah itu salah. Saya telah mengingatkan anda mengenai hal ini. Anda berkeras melanjutkannya dan ketika saya bertanya, “Apakah anda mau menerima bahwa Muhammad adalah seorang pembohong jika setelah 90 hari saya masih hidup?” Dengan yakin anda menulis, “Saya akan menerima semua perkataan anda jika anda masih hidup setelah 3 bulan”. Apakah anda akan memenuhi bagian anda dalam kesepakatan kita?
Saya telah menyembunyikan nama dan surel anda, karena saya berpikir pada akhirnya anda akan melihat terang dan meninggalkan Islam. Jadi saya melindungi identitas anda. Namun demikian, jika saya tidak mendengar dari anda, saya berasumsi mubahila telah balik menyerang anda dan anda sekarang berada di hadirat pencipta anda dan bertobat karena telah mengikuti seorang penipu. Jika demikian, saya akan mengunggah surel ini juga nama dan surel anda agar semua orang tahu apa yang telah terjadi.
Tetapi jika anda masih hidup dan tidak merespon, anda tidak memenuhi bagian anda dalam kesepakatan kita. Muhammad juga mengingkari janji-janjinya dan memerintahkan para pengikutnya untuk melakukan hal yang sama. Sekali lagi ini membuktikan bahwa Islam itu salah dan semua klaim Muhammad adalah omong kosong. Apakah anda mau mengakui bahwa dia adalah seorang pembohong atau anda menunggu sampai mati untuk belajar kebenaran ini?
Ali Sina
Hingga hari ini, 16 Februari 2012, Mr. Bhatti tidak merespon. Saya berharap ia tidak mati, tetapi apapun yang terjadi masalahnya telah diselesaikan. Islam adalah kebohongan yang berdasar pada standar-standarnya yang bengkok. Saya mencetak ulang artikel ini dalam blog yang baru ini untuk mereka yang masih percaya pada Muhammad dan pada mubahila sebagai bukti bahwa keduanya itu salah.
Anda dapat membaca lebih banyak mengenai mubahila dalam: this Islamic site
Update: 20 Februari 2012
Beberapa kali saya mencoba menghubungi Mr. Bhatti, bahkan saya mengiriminya surel dari alamat-alamat surel yang lain dengan tidak menyertakan nama, dengan harapan saya mendapatkan respons darinya. Tidak satupun surel saya yang dibalas. Sekarang saya mulai kuatir jangan-jangan Mr. Bhatti sudah mati.
Saya berharap itu tidak terjadi, tetapi ingatlah bahwa Mr. Bhatti sangat yakin bahwa orang yang salah akan mati pada akhir hari ke-90. Oleh karena saya tidak mati, ia mungkin berpikir bahwa ia akan mati dan mungkin sudah mati oleh karena keyakinannya. Otak kita adalah alat yang sangat kuat. Prosentase besar penyakit-penyakit disembuhkan oleh karena efek plasebo. Orang bisa benar-benar mati jika ia sangat percaya bahwa ia akan mati. Jika demikian yang terjadi, maka itu adalah tragedi yang riil karena ada orang baik yang mati karena keyakinannya kepada dusta. Saya berdoa agar dia baik-baik saja, dan hanya menolak untuk menjawab.
Diposkan oleh Ali Sina Pada 17 Februari 2012
Mubahila, adalah praktik gila yang dilembagakan Muhammad dalam Quran. Ketika ia masih belum berkuasa, untuk membunuh para penentangnya ia mengundang mereka untuk saling mengutuki, dan pihak yang bersalah akan mati. Praktik ini disebut mubahila. Ini sangat tidak masuk akal tetapi orang Muslim tidak dapat mengabaikannya karena praktik ini ada dalam Quran.
Pada bulan April 2008, Shabir Bhatti, seorang Muslim dari Pakistan menantang saya untuk melakukan mubahila. Berikut adalah diskusi kami.
Shabir Bhatti dasvedas@googlemail.com
Hari Selasa, 22 April 2008
Perihal: Undangan untuk melakukan mubahila
Ini adalah undangan untuk Ali Sina untuk melakukan mubahila agar Tuhan memutuskan siapa yang benar dan siapa yang salah.
Ali Sina,
Saya telah membaca semua sampah yang telah anda tulis pada situs anda. Saya sendiri berpendapat tidak sepantasnya saya berargumen dengan orang seperti anda, jadi saya mempunyai cara lain untuk memecahkan masalah ini.
Saya menyampaikan pada anda sebuah undangan untuk mubahila. Saya akan berdoa kepada Tuhan saya dengan keyakinan saya dan anda berdoa kepada siapapun yang anda percayai dan siapa yang lebih dahulu mati dalam waktu 90 hari, dialah yang salah.
Jika menurut anda, anda benar dan bersedia menerima tawaran saya silahkan contact saya dan menyatakan penerimaan anda.
Kami akan menunggu selama 90 hari setelah penerimaan anda dan melihat siapa yang salah
Jika anda tidak menerima hal ini maka saya menasehatkan anda untuk menyingkirkan situs anda.
Saya meneruskan website ini ke sebanyak mungkin orang dengan referensi kepada website anda, agar ada saksi-saksi.
Saya mengajurkan agar anda melakukan hal yang sama.
Saya menunggu balasan anda.
Shabir Bhatti (dasvedas@gmail.com)
Saya (Ali Sina) menjawab:
Lalu bagaimana kita bisa tahu siapa yang menang pada akhir hari ke-90?
Orang yang salah tidak akan hidup untuk menyongsong hari ke-91. Jika saya salah saya akan mati sebelum akhir bulan ketiga dan jika anda yang salah andalah yang akan mati. Apakah anda menerima hal itu?
Mr. Shabir Bhatti,
Saya menerima anda berdoa agar saya mati dalam waktu 90 hari. Namun demikian, saya tidak akan berdoa agar anda mati, melainkan agar anda mendapatkan pencerahan. Saya tidak mempunyai prasangka buruk kepada siapapun. Saya memandang orang Muslim terutama sebagai korban kebohongan dan tujuan saya adalah untuk menolong mereka melihat kebenaran, meninggalkan bidat mereka, makmur dan hidup bahagia selamanya. Mendoakan kematian orang lain tidak sesuai dengan nilai dan norma saya. Menurut saya itu bukanlah tindakan yang etis. Bahkan menurut saya itu bodoh. Ada banyak orang yang saya inginkan kematian mereka dan supaya mereka segera masuk neraka, seperti Osama Bin Laden, para penguasa tiran di Iran, dsb. Namun demikian, saya tidak duduk disana dan mendoakan kematian mereka. Itu hanya membuang-buang waktu saya.
Nampaknya anda berpikir dengan menjahati saya, saya akan mati. Nah, faktanya adalah siapapun dapat mati kapan saja. Tidak ada orang yang dapat memastikan ia masih hidup keesokan hari. Jadi selalu ada kesempatan salah satu di antara kita akan mati dalam 90 hari ke depan. Ini berhubungan dengan kesempatan dan bukanlah dampak kutukan. Oleh karena itu, seandainya saya mati dalam waktu 90 hari, itu tidak membuktikan bahwa saya mati karena anda mengutuki saya. Lalu, bagaimana jika saya tidak mati? Itu akan membuktikan bahwa kutukan anda tidak berdampak pada saya dan bahwa Allah yang anda sembah itu adalah penipu. Apa yang akan anda lakukan jika anda melihat saya masih hidup setelah 90 hari? Apakah kemudian anda akan menerima fakta bahwa Islam adalah sebuah dusta? Allah dalam Quran menetapkan mubahila sebagai cara yang sah untuk menemukan kebenaran.
Sura 3.61: Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la’nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.
Oleh karena saya tidak percaya kepada omong kosong ini dan saya tidak ingin menyakiti anda, saya tidak akan mendoakan kemalanganmu, tetapi saya akan menyambut kutukanmu. Anda juga boleh memanggil semua orang Muslim yang dapat anda temukan, dan yang membaca tulisan ini (saya akan mempublikasikannya) untuk bergabung dengan anda dalam mengutuki saya dan menjahati saya agar saya mati dalam waktu 90 hari. Saya menyarankan anda menulis ke semua situs Islam dan meminta mereka mengiklankan mubahila unilateral ini. Bukalah Muslims’ comments page di situs faithfreedom.org, dan tulislah kepada semua orang Muslim yang menginginkan kematian saya untuk bergabung dengan anda dalam perjuangan yang “besar” ini. Jika jutaan orang Muslim bergabung, kutukan anda akan menjadi semakin kuat.
Namun demikian, jika setelah periode ini saya masih hidup, maukah anda mulai mempertanyakan kebenaran Quran dan klaim Muhammad? Apakah ini cukup bagi anda untuk melihat bahwa Muhammad adalah seorang pembohong?
Saat Yesus meminta pengampunan bagi orang-orang yang menyalibkan diri-Nya, Muhammad mempunyai sangat banyak kebencian kepada orang-orang yang menolaknya sehingga ia sering mengutuki mereka.
Berikut ini adalah beberapa contoh:
Volume 5, Buku 59, Nomer 397:
Dikisahkan ayah Salim:
Bahwa ia mendengar Rasul Allah, ketika mengangkat kepalanya setelah bersujud Raka’at pertama sembahyang subuh, berkata, “Ya Allah! Kutukilah si ini, ini dan ini”. Dan setelah itu ia berkata, “Allah mendengarkan orang yang memberi-Nya pujian. Tuhan kita, segala pujian bagi-Mu!” maka Allah berfirman:– “Tak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu (wahai Muhammad) atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim.” (3.128)
Salim bin ‘Abdullah berkata’ “Rasul Allah suka mengutuki Safwan bin Umaiya, Suhail bin ‘Amr dan Al-Harith bin Hisham. Maka ayat itu diwahyukan:– “Tak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu (wahai Muhammad) … karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim.” (3.128)
Sura 3:128 mengatakan terserah kepada Allah apakah Ia akan menghukum orang atau tidak. Psikopat licik ini adalah penipu ulung. Ia tahu kutukan-kutukannya tidak akan berdampak dan Allah imajinernya hanyalah bagian dari imajinasinya. Ia meletakkan kata-kata ini di mulut sesembahannya sehingga para pengikutnya tidak dapat melihat bahwa ia hanyalah seorang pembohong yang tidak punya kuasa. Tidak seperti anda yang nampaknya sangat percaya kepada omong kosong ini hingga anda mempertaruhkan hidup anda, Muhammad tahu ia berbohong. Membuat jalan baginya agar dapat lolos dari kebohongannya. Jika para lawannya mati, ia akan mengklaim kemenangan dan jika mereka tidak mati ia akan mengatakan bahwa Allah memilih untuk tidak menghukum mereka.
Ini adalah versi lain dari Hadith yang sama:
Volume 6, Buku 60, Nomor 83:
Berkisahlah Abu Huraira:
Apabila Rasul Allah bermaksud mengutuki seseorang atau mendoakan kebaikan untuk seseorang, ia selalu berkata (tentang Allah, setelah bersujud sembahyang). Kadangkala setelah berkata, “Allah mendengarkan orang yang memberi-Nya pujian, segala pujian bagi-Mu ya Tuhan kami”, ia akan berkata, “Ya Allah. Selamatkanlah Al-Walid bin Al-Walid Salama bin Hisham, dan ‘Aiyash bin Abu Rabi’a. Ya Allah! Datangkanlah siksaan-Mu yang besar kepada (bani) Mudar dan seranglah mereka dengan tahun-tahun (kelaparan) seperti tahun-tahun kelaparan pada jaman Yusuf”. Nabi biasa berkata dengan suara nyaring, dan ia juga biasa berkata demikian dalam beberapa sembahyang subuhnya, “Ya Allah! Kutuklah si ini, si ini dan si ini” sambil menyebutkan nama beberapa suku Arab hingga Allah menurunkan wahyu :–” Tak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu (wahai Muhammad) … karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim.” (3.128)
Berikut ini adalah pengajaran-pengajaran dari jiwa yang jahat itu:
Buku 009, Nomor 3562:
Ibn ‘Umar (Allah berkenan kepada mereka) melaporkan: Utusan Allah (SAW) menyarankan seseorang dan istrinya yang sedang marah untuk mengucapkan kutuk (terhadap satu sama lain untuk membuktikan kebenaran mereka), dan akibatnya mendatangkan perpisahan di antara keduanya.
Apakah saling mengutuki merupakan cara yang benar untuk menemukan kebenaran? Bagaimana dengan metode mencari fakta, investigasi, dialog, bernalar dan logika? Muhammad dan para pengikutnya tidak menyukai cara-cara seperti itu. Mereka tidak memahami metode-metode demikian. Yang dapat mereka lakukan hanyalah mengutuki dan jika itu tidak berhasil maka terorisme akan menyelesaikannya. Agama yang sangat menyedihkan!
Salam
Ali Sina
Mr. Bhatti menjawab:
Apakah anda percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Tuhan yang menguasai langit dan bumi, Tuhan yang menciptakan segala sesuatu?
Mr. Bhatti,
Apakah saya percaya kepada Tuhan atau tidak, hal itu tidak mengubah fakta bahwa Islam adalah kebohongan. Apa hubungan Islam dengan Tuhan? Ini seperti para pengikut David Koresh, orang gila yang memulai sebuah agama dan menyebabkan kematian puluhan pengikutnya; jika anda percaya kepada Tuhan maka anda juga harus percaya kepada David Koresh. Saya tidak melihat adanya hubungan antara Tuhan dengan Muhammad. Muhammad adalah seorang pembohong besar. Orang gila ini tidak memahami Tuhan. Ia menggunakan Tuhan untuk membodohi orang. Argumen yang seringkali digunakan orang Muslim ini tidak ada logikanya.
Ini bukan soal saya (about me) berdoa agar anda mati atau anda berdoa agar saya mati, ini soal kita berdua berdoa kepada Tuhan untuk memutuskan siapa yang salah dan siapa yang benar.
Tuhan sudah tahu siapa di antara kita berdua yang salah. Mengapa Ia mewajibkan kita saling mengutuki dan mengucapkan murka-Nya kepada pihak yang salah? Bukankah itu gila? Hanya orang idiot seperti Muhammad yang dapat merancangkan kegilaan seperti itu. Anda dan saya hidup pada masa pencerahan. Kita tidak boleh membiarkan seorang gila yang bebal membodohi kita dengan dusta-dustanya. Jika Tuhan bermaksud agar orang dapat melihat kebenaran, maka yang harus dilakukan-Nya hanyalah membuka mata orang-orang yang tersesat.
Karena jika saya benar, maka anda telah melakukan dosa yang sangat besar dan jika anda benar maka saya dengan senang hati akan menerima penghukuman Tuhan Yang Maha Kuasa karena saya bodoh.
Dosa itu meneror, menyebabkan dan mendatangkan kejahatan. Kebodohan bukanlah dosa. Orang percaya kepada segala sesuatu dengan segenap hati. Mereka sangat yakin akan percayaan-kepercayaan mereka sehingga mereka bersedia hidup untuk apa yang mereka percayai. Namun demikian, tidak semua keyakinan itu benar. Percaya kepada sebuah kebohongan bukanlah dosa. Itu adalah kebodohan. Saya percaya kepada Islam, dan ketika saya belajar tentang kebenaran, saya berhenti mempercayai Islam. Jika saya percaya kepada kebohongan, itu tidak menjadikan saya seorang pendosa. Saya hanya bebal terhadap kebenaran. Sekarang seandainya saya salah dan Islam itu benar, saya tidak melakukan dosa apapun. Saya tiba pada kesimpulan ini berdasarkan bukti-bukti yang telah saya temukan. Saya menantang siapapun untuk membuktikan jika saya salah dan saya bersedia untuk mengubah pendapat saya. Tuhan ingin agar kita menggunakan otak kita sehingga kita tidak disesatkan. Saya menggunakan otak saya dan mendapati bahwa Muhammad tidak membawa kita kepada Tuhan tetapi kepada setan. Saya berhenti percaya padanya. Apakah menurut anda saya salah? Mengapa anda tidak menunjukkan kesalahan-kesalahan saya? Mengapa anda malah ingin mendatangkan kutukan Tuhan pada saya agar saya mati? Ini tidak masuk akal. Saya tahu ini juga tidak masuk akal bagi anda, tetapi anda mempertahankan omong kosong ini karena anda berpikir Muhammad adalah utusan Tuhan yang sesungguhnya, dan percaya pada semua absurditas yang diyakini orang gila itu.
Saya berani jamin Tuhan tidak akan menghukum orang yang bodoh. Jika penghukuman itu ada, itu hanya untuk para pembuat kejahatan seperti Muhammad dan para pengikutnya yang menjahati orang lain. Dialah yang menjarah, merampok, memperkosa dan membunuhi orang-orang yang tidak bersalah. Saya tidak melakukan hal-hal itu. Dialah yang menipu orang dengan dusta-dustanya dan membuat mereka saling membunuh dan menjanjikan pesta-pesta seks di surga. Bukan saya. Dialah yang membuat orang menjadi budak, baik secara fisik maupun mental dan mengancam mereka jika mereka menggunakan otak mereka. Bukan saya. Jika saya tidak salah, saya hanyalah orang bodoh dan Tuhan yang sejati tidak akan menghukum orang bodoh, terutama jika saya meminta orang Muslim untuk maju dan menunjukkan kesalahan-kesalahan saya. Tetapi Muhammad tidak dapat meloloskan diri. Ia melakukan terlalu banyak kejahatan dan jika neraka itu ada, anda dapat memastikan bahwa dialah yang dibakar di dalam neraka.
Jika anda tidak percaya kepada Tuhan yang esa maka itu perkara lain. Untuk itu carilah bantuan dari apapun yang anda percayai.
Mr. Bhatti, Tuhan telah memberikan bantuan-Nya kepada kita. Ia telah memberikan otak untuk semua orang dan sarana untuk berpikir. Hanya inilah yang kita butuhkan untuk menemukan kebenaran. Kita tidak perlu saling mengutuki dan mendoakan kematian orang lain untuk melihat siapa yang benar. Bagaimana cara anda mendapatkan nafkah anda? Apakah anda duduk sepanjang hari berdoa agar mendapatkan makanan anda? Jika anda melakukan hal itu maka anda akan mati kelaparan. Anda harus pergi bekerja agar dapat menghidupi diri anda. Anda menggunakan talenta anda dan tangan anda untuk mendapatkan makanan anda. Makanan tidak jatuh dari langit ke pangkuan anda begitu saja. Anda harus bekerja untuk mendapatkannya. Anda harus melakukan hak yang sama jika anda hendak mencari kebenaran. Baca, renungkan dan gunakan otak anda. Sayangnya, sangat banyak orang tidak dapat menggunakan otak mereka jika harus berhadapan dengan hal-hal penting seperti kebenaran. Mereka lebih suka percaya buta kepada seorang penipu.
Ini bukanlah kali pertama mubahila digunakan dan otentisitasnya dicatat dalam sejarah. Jika anda masih hidup setelah jangka waktu yang ditentukan, saya berjanji saya akan (kiranya Allah mengampuni saya) menolak Islam dan bergabung dengan anda.
Baiklah. Jika hal ini anda perlukan untuk melihat bahwa Islam adalah kebohongan, saya menerima tantangan anda. Tapi jika saya tidak mati, ini adalah bukti kuat bahwa Islam adalah kebohongan dan Muhammad hanyalah seorang gila yang tidak mempunyai pemahaman tentang Tuhan.
Yang saya perlukan dari anda adalah sebuah penerimaan yang jelas, dengan mengatakan bahwa saya (sebutkan nama anda) menerima mubahila ini atau jelas menolak.
Jika anda menolaknya, maka anda harus harus menutup website anda dan mengatakan pada semua orang yang sudah anda pengaruhi bahwa anda salah.
Saya sudah menerima. Jadi mari kita menetapkan tanggal publikasi debat ini (22 Apr 2008) sebagai permulaan mubahila unilateral ini. Oleh karena saya tidak berdoa agar anda mati, saya mengharapkan anda menulis kepada saya setelah 90 hari dan mengumumkan kemurtadan anda. Jika anda tidak menulis, orang akan berpikir anda sudah mati dan kutukan anda balik menyerang anda. Dan bahwa Tuhan pada akhirnya capek pada anda dan mengambil nyawa anda untuk menunjukkan pada anda kebenaran. Jadi jika anda masih hidup, anda harus menulis dan mengumumkan kemurtadan anda. Ini persyaratan anda sendiri. Lagipula mengapa anda harus percaya pada sebuah agama yang menurut parameter anda dan Muhammad adalah keliru?
Saya tidak mau berdebat mengenai otentisitas segala sesuatu. Anda memberikan tantangan dan anda berharap orang menerimanya. Jadi disinilah saya, dan saya juga menantang anda, jika anda yakin bahwa anda benar, mengapa tidak menerima tantangan saya?
Saya menunggu penerimaan atau penolakan anda.
Shabir Bhatti
Saya menerima tantangan anda. Saya juga akan mempublikasikan alamat surel anda sehingga orang-orang yang ingin bergabung dengan anda dapat menghubungi anda. Saya juga menyarankan anda menghubungi organisasi Islam atau mesjid manapun dan berikan nama-nama mereka pada saya agar saya dapat mempublikasikannya. Saya ingin banyak orang Muslim bergabung dalam maraton mengutuki ini. Jika anda adalah seorang Muslim yang marah dan percaya pada omong kosong mubahila ini, silahkan bergabung. Semoga, pada akhirnya, orang-orang yang ikut serta dalam perjuangan gila ini akan melihat betapa gilanya hal itu dan mulai mempertanyakan Islam.
========
Mr. Shabir Bhatti mengirim surel ini:
Saya telah membaca artikel itu, dan saya senang anda melakukannya. Sekarang semuanya ada di tangan Allah.
Shabir Bhatti
Mubahila Bagian II
Setelah mengunggah respons saya terhadap Mr. Shabir Bhatti yang mengundang saya ke turnamen mengutuki dan mendoakan agar murka Tuhan tertimpa kepada satu sama lain untuk mendapatkan kebenaran, saya memberi pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
Mr. Bhatti,
Apakah anda mau mengakui bahwa Muhammad adalah seorang pembohong jika setelah 90 hari saya masih hidup?
Inilah jawabannya:
dari: Shabir Bhatti dasvedas@googlemail.com
Tanggal: Minggu, 27 Apr. 2008
Perihal: Undangan untuk Mubahila
Saya akan menerima semua yang anda katakan jika anda masih hidup setelah 3 bulan jika anda secara terbuka mengakui bahwa jika kematian anda terjadi dalam 3 bulan, itu adalah bukti bahwa anda salah dan anda akan meminta salah seorang kolega anda untuk segera menutup website anda setelah anda tiada dan berjanji tidak berpura-pura menjadi Ali Sina.
Mr. Bhatti:
Orang tidak mati tanpa peringatan. Tidak seorangpun yang yakin apakah ia masih hidup pada jam berikutnya. Adalah gila jika mengatakan seandainya saya mati, lalu itu membuktikan bahwa Islam benar. Itu tidak masuk akal. Apakah ada jaminan bahwa tanpa kutukan-kutukan anda saya masih hidup pada 90 hari ke depan sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa jika saya mati itu adalah akibat kutukan anda? Saya tahu anda adalah seorang Muslim dan orang Muslim itu tidak mengenal logika, tetapi saya mohon anda melakukan usaha ekstra. Jika saya mati itu bukanlah bukti bahwa saya mati karena anda mengutuki saya dan oleh karena itu Islam pasti benar. Sebaliknya jika saya masih hidup, itu adalah bukti bahwa Islam itu keliru. Anda telah memasuki taruhan dimana anda kalah atau anda tidak mendapat apa-apa. Saya tidak memasang jebakan ini untuk anda. Anda yang memasangnya dan masuk ke dalamnya.
Jika anda menggunakan logika anda, anda akan menyadari bahwa mubahila adalah sebuah kebodohan. Kebenaran dan kepalsuan tidak dapat menjadi penentu dalam turnamen mengutuki. Allah pastilah bodoh sehingga merancangkan sistem yang bodoh seperti ini. Kalian orang Muslim mengkaitkan kegilaan dengan Sang Pencipta. Itulah sebabnya mengapa saya mengatakan bahwa Islam itu kafir dan orang Muslim adalah orang yang paling kafir.
Kebenaran dan kepalsuan tidak ditentukan melalui kutukan. Melainkan melalui bukti, nalar dan logika. Katakanlah saya percaya bumi ini datar, sedangkan menurut anda tidak demikian. Dapatkah kita mengetahui siapa yang benar dengan cara saling mengutuki dan berdoa agar orang salah akan mati? Apakah itu cara yang lgis untuk menemukan kebenaran? Ayolah Mr. Bhatti. Anda menulis dalam bahasa Inggris dengan sangat baik. Saya yakin anda adalah orang yang terpelajar. Mengapa tidak anda gunakan otak anda untuk melihat kebodohan dari hal gila yang bernama mubahila ini?
Orang percaya segala macam keyakinan. Tidak semuanya benar. Orang-orang yang percaya pada keyakinan yang salah bukanlah pembohong. Mereka hanyalah salah mendapat informasi dan tersesat. Menyebut orang yang tidak percaya pada keyakinan anda sebagai pembohong adalah hal yang absurd. Seorang pembohong adalah orang yang memalsukan kebenaran dengan sengaja. Sebagai contoh, bila orang Muslim berkata perang-perang Muhammad adalah pembelaan diri, mereka berdusta. Mereka tahu perang-perang Muhammad itu ofensif dan bersifat penjarahan. Ketika mereka mengatakan ia hanya menikahi janda-janda tua untuk melindungi mereka, mereka berdusta. Mereka tahu istri-istri Muhammad dan gundik-gundiknya semuanya (kecuali istri pertama yang kaya raya) berusia 20-an, remaja, bahkan salah seorang istrinya masih anak-anak.
Muhammad menganjurkan para pengikutnya untuk berdusta pada orang-orang yang tidak beriman untuk menipu mereka. Tetapi jika seorang Kristen percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan, dia tidak berbohong. Itulah keyakinannya sekalipun seandainya keyakinannya itu tidak benar, ia percaya keyakinannya itu benar. Ada perbedaan antara berdusta, yaitu dengan sengaja memberikan kesaksian palsu, dengan percaya pada sesuatu yang tidak benar.
Tidaklah sulit untuk melihat mubahila itu bodoh. Mubahila dapat menjadi gertakan dari orang-orang yang percaya pada takhayul dan yang tidak ingin menyangkalinya. Orang-orang yang rasional hanya mengejeknya. Jika ada sedikit kebenaran berkenaan dengan mubahila, mengapa Muhammad tidak menggunakannya untuk menyingkirkan musuh-musuhnya? Mengapa ia malah menggunakan terorisme dan meluncurkan banyak serangan jika yang harus dilakukannya hanyalah mendatangkan murka Allah pada orang-orang yang menolaknya? Apakah Muhammad menang dalam perang melalui mubahila? Tidak! Ia berkata “Saya telah dimenangkan melalui teror”. Ia sangat menyadari bahwa doa-doanya tidak didengarkan Tuhan. Mubahila adalah gertakannya, tetapi untuk hasilnya ia serahkan pada kaki tangannya, dan bukan pada Tuhan.
Tidak seprti Muhammad yang mengetahui mubahila itu tidak ada apa-apanya, nampaknya anda bersungguh-sungguh. Jelaslah dalam kasus ini, itu bukanlah kebajikan. Itu hanya menggarisbawahi kenyataan bahwa anda sudah tertipu. Saya berharap pada akhir latihan yang gila ini anda akan menyadari kebodohan mubahila dan Islam secara umum dan akan meninggalkan bidat ini. Namun demikian, saya tidak menahan nafas saya. Saya ragu anda mau meninggalkan Islam. Anda hanya akan berpikir bahwa Ali Sina yang sesungguhnya sudah mati dan kini ada orang lain yang berpura-pura menjadi Ali Sina. Sangat sulit membangunkan orang yang tidak mau bangun. Orang-orang yang mampu berpikiran rasional dapat dengan mudah menemukan kebenaran dengan bernalar.
Ini bukan kali pertama saya diundang untuk melakukan mubahila. Kali pertama sekitar 8 atau 9 tahun yang lalu. Tanggapan saya kepada penantang saya juga sama. Saya tidak pernah lagi mendengar darinya. Seperti semua orang Muslim yang setelah dikalahkan mulai menghilang dari radar, ia raib dan tidak menulis balik.
Fakta mengasumsi seseorang dapat mempengaruhi kehendak Tuhan dan mengatakan pada-Nya apa yang harus dilakukan adalah bukti bahwa dia tidak mempunyai pemahaman yang cukup mengenai Tuhan. Bukankah gila jika makhluk yang tidak signifikan seperti kita berharap Pencipta alam semesta yang luar biasa ini mengubah rencana-Nya dan melakukan kehendak kita?
Tidak peduli bagaimana anda melihatnya, Islam adalah agama bodoh yang dibuat oleh orang yang sangat bodoh, untuk orang-orang yang lebih bodoh lagi. Saya berharap pada akhir hari ke-90 anda akan menyadari kegilaan agama ini dan mulai mencari kebenaran.
Mubahila Bagian III
Ini adalah kelanjutan dari diskusi saya mengenai mubahila (saling mengutuki, dan orang yang salah akan mati).
Apakah yang akan anda lakukan Mr. Sina, jika saya menyebut orangtua anda pembohong, pemerkosa, orang gila dan semua sebutan yang anda berikan kepada nabi kekasih saya Muhammad (SAW) apakah yang akan anda lakukan? Saya mengasihi nabi saya ribuan kali lebih banyak daripada orangtua saya, jadi dapatkah anda membayangkan bagaimana perasaan saya saat ini terhadap anda, anda tidak tahu apa-apa.
Mr. Bhatti,
Saya juga pernah mengalaminya dan saya sangat mengetahui apa yang anda rasakan. Kebenarannya adalah Muhammad bukanlah orangtua anda. Ia bahkan menyangkali anak angkatnya sendiri dan membuat sesembahan fiksinya mengatakan bahwa Muhammad bukanlah ayah siapapun. Muhammad itu bukan siapa-siapa untuk anda dan saya. Leluhur saya membanggakan diri bahwa mereka adalah keturunan Muhammad, tetapi jika anda melakukan sedikit matematika, maka anda akan melihat bahwa setelah sekitar 10 generasi, pada dasarnya tidak ada jejak gennya yang tertinggal pada orang-orang yang mengklaim diri sebagai keturunannya. Bagilah 1 dengan 2 dan terus membagi hasilnya dengan 2 sebanyak sepuluh kali. Yang tersisa kurang dari seperseribu. Setelah 20 generasi maka menjadi sepersejuta. Setelah 30 generasi menjadi sepersemilyar. Setelah 40 generasi menjadi sepersetrilyun. Saya lebih dari 50 generasi jauhnya dari Muhammad. Jejak gennya dalam diri orang-orang yang menyebut dirinya sebagai keturunannya dewasa ini lebih kecil dari setetes air di lautan. Oleh karena itu, membandingkan Muhammad dengan orangtua anda adalah absurd sekalipun seandainya anda adalah keturunannya, sama seperti saya.
Yang menimpa anda adalah perbudakan mental. Anda seperti orang yang kecanduan yang bergantung pada narkoba, dan jika benda itu diambil darinya ia akan memberontak dan marah-marah. Tujuan saya adalah untuk menyapih orang Muslim dari “narkoba” yang membuat pikiran mati rasa dan membebaskan mereka sehingga mereka tidak kehilangan kewarasan mereka, dan tidak bertindak seperti orang biadab setiap kali ada orang mengatakan sesuatu mengenai Muhammad. Hubungan orang Muslim dengan Muhammad tidaklah sehat. Ada obat untuk itu, yaitu kebenaran. Sekali orang Muslim terekspos dengan kebenaran dan mereka dapat melihat siapa Muhammad sebenarnya, mereka akan pulih dari penyakit mental ini.
Muhammad adalah seorang narsistik yang mendirikan bidat kepribadian di sekitar dirinya sehingga ia dipuji dan dicintai. Allah adalah sisi lain dari dirinya. Orang itu terganggu secara emosional. Ia menciptakan Islam sehingga melaluinya ia memperoleh perhatian dan hormat dari orang lain. Untuk memahami Muhammad, anda harus mempelajari biografi orang narsistik lainnya seperti Jim Jones, David Koresh, Joseph Koni, Charles Manson dan Shoko Asahara. Orang-orang gila ini juga menciptakan bidat kepribadian di sekitar diri mereka sendiri dan disembah para pengikut mereka yang sudah dicuci otaknya. Sekali anda melihat kebenaran mengenai Muhammad anda tidak akan mempunyai peraaan lain selain jijik pada penjahat itu. Lalu anda akan sangat berterimakasih kepada saya karena telah membebaskan anda dari perbudakan mental ini dan akan melihat saya sebagai sahabat terbaik anda dan bukan sebagai seseorang untuk anda kutuk dan yang anda inginkan kematiannya.
Quran, menurut anda ditulis oleh Muhammad (SAW) dan bukan Tuhan. Dalam kasus itu saya tidak dapat membayangkan bagaimana seorang yang narsistik, pembenci perempuan, pemerkosa, gila seks, penyiksa, pembunuh massal, pemimpin bidat, teroris, orang gila dan penjarah, 1400 tahun lalu dapat menulis sebuah buku yang sangat Arab dan sangat konsisten selama lebih dari 2 dekade.
Pertama-tama Quran sama sekali bukanlah buku yang kaya. Sudah jelas bahwa penulis buku ini sangat bodoh dan orang yang buta huruf. Kemungkinan besar ia dapat sedikit membaca tetapi sudah jelas ia tidak menyimak. Kita mempunyai teks-teks yang diwariskan pada kita dari jaman kuno yang menunjukkan ketelitian penulisnya. Quran tidak menyamainya. Quran adalah mimpi buruk untuk seorang editor. Lebih jauh lagi buku itu penuh kesalahan dan tidak konsisten. Faktanya buku itu sangat kacau sehingga anda tidak dapat memahaminya kecuali anda mendapat bantuan dari tafsir dan hadith. Kata-kata Muhammad juga terus berubah, sehingga para sarjana Muslim menciptakan “ilmu” yang kita kenal sebagai nasikh wa mansukh (yang membatalkan dan yang dibatalkan). Quran itu sendiri bersaksi bahwa Quran bukanlah buku yang konsisten. Sura 2:106 mengatakan:
“Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya”
Bagaimana anda dapat mengatakan bahwa Quran telah konsisten selama 20 tahun jika Quran sendiri menyangkali klaim itu?
Apakah anda berpikir jika anda mati dalam periode mubahila, para pengikut anda akan berpikir itu hanya kebetulan? Pikirkanlah lagi Mr. Sina dan kali ini pertimbangkanlah psikologi manusia.
Mr. Bhatti, saya tidak punya pengikut. Saya tidak memulai agama apapun agar memiliki pengikut. Saya mempunyai para pembaca dan anda adalah salah satunya. Beberapa pembaca saya setuju dengan apa yang saya katakan dan ada pula yang tidak.
Sudah tentu jika saya mati dalam tempo 90 hari karena anda mendoakan kematian saya, tidak seorangpun yang berpikiran waras akan beranggapan saya mati oleh karena hal itu. Memangnya Tuhan itu mainan anak-anak? Bagaimana mungkin pencipta alam semesta ini bergantung pada keinginan ciptaan-Nya? Bagaimana anda bisa beranggapan makhluk kecil seperti kita dapat mempengaruhi kehendak Tuhan yang maha kuasa yang adalah Pencipta alam semesta yang luas ini? Memangnya anda pikir anda siapa sehingga anda punya kekuatan untuk mengubah rencana Tuhan? Jika Tuhan ingin mengambil nyawa seseorang Ia pasti tahu kapan melakukannya. Ia tidak memerlukan ciptaan-Nya mengatakan pada-Nya apa yang harus dilakukan-Nya.
Apakah ada jaminan bahwa tanpa kutukan-kutukan anda saya akan tetap hidup selama 90 hari itu sehingga kita dapat beranggapan jika saya mati itu karena kutukan anda? Sebaliknya, jika saya tidak mati jelas bahwa kutukan anda tidak efektif dan agama anda palsu. Dalam taruhan ini, anda akan kalah dan juga tidak mendapat apa-apa. Namun demikian, jika setelah 90 hari saya tetap hidup dan anda mulai meragukan Muhammad, anda akan menjadi pemenang. Anda akan kalah taruhan tetapi anda akan memenangkan kebebasan anda. Itu akan menjadi sebuah kemenangan besar.
Jika anda mati dalam periode ini, 90 persen pengikut anda akan terpencar dan meyakini bahwa anda adalah pendusta. Percayalah pada saya, jika hal ini terjadi, maka akan terjadi demikian sehingga semua orang akan melihat dan semua akan percaya. Insya Allah.
Silahkan mengunggah ini ke situs anda tanpa diedit, jika anda memang punya nyali.
Tidak seorang pun mengikuti saya. Saya mengundang semua orang untuk menggunakan otak mereka. Tidak seorangpun menerima perkataan saya oleh karena otoritas saya. Saya tidak mengklaim otoritas apapun. Saya hanyalah orang biasa yang tidak mempunyai pengetahuan tersembunyi. Semua yang saya ketahui saya pelajari dari orang lain. Jika apa yang saya katakan masuk akal bagi para pembaca saya, dan mereka beranggapan itu masuk akal, mereka akan menerimanya. Tetapi jika apa yang saya katakan tidak rasional, dan tidak berdasar, tidak ada orang yang akan menerimanya. Seandainya saya mati, mengapa ada orang waras yang berasumsi saya mati karena kutukan anda? Saya tidak mendoakan kematian anda, tetapi anda dapat memastikan bahwa anda akan hidup selama 90 hari ke depan? Jika anda tidak dapat memberikan jaminan seperti itu, saya juga tidak. Jika salah satu diantara kita mati, tidak berarti bahwa orang itu salah. Orang yang salah dan orang yang benar sama-sama akan mati. Kita semua mati dan kita tidak tahu kapan itu akan terjadi. Kebenaran sesuatu hal harus ditetapkan melalui bukti dan bukan melalui kematian seseorang. Bayangkan saya mengatakan pada anda bahwa ada kehidupan di Mars dan anda menyangkalinya dan mengatakan untuk membuktikannya. Apakah rasional jika mengatakan marilah kita saling mengutuki sampai orang yang salah akan mati dan kita tahu kebenarannya? Bukankah itu patut ditertawakan? Mubahila itu bodoh dan aneh. Tidak bermanfaat bagi orang rasional yang hidup di abad 21 jika percaya pada omong kosong ini.
Anda berjanji bahwa jika setelah 90 hari saya masih hidup, anda akan meninggalkan Islam. Saya tahu itu tidak akan terjadi. Saya tahu pikiran orang beriman dan bagaimana dangkalnya pikiran mereka. bagaimanapun, saya berharap ini akan menciptakan keraguan dalam diri anda dan anda akan mulai membaca artikel-artikel yang diposkan di FFI dan mencari kebenaran. Ini akan menjadi titik balik tetapi anda harus mengerjakan apa yang menjadi tugas anda.
Tiga bulan kemudian saya menulis kepada Mr. Bhatti
Minggu, 27 Juli 2008
Salam, Mr. Shabir,
Tiga bulan telah berlalu dan saya masih hidup. Saya setuju bahwa ini akan menjadi bukti bagi anda bahwa Muhammad adalah seorang pembohong. Ingatlah bahwa kita mempunyai kesepakatan. Saya yakin kutukan anda tidak berdampak. Sekarang giliran anda untuk melihat bahwa saya benar.
Ijinkanlah saya mengirimi anda buku saya. Setelah membacanya, saya jamin anda tidak akan ragu lagi bahwa Muhammad adalah seorang yang sakit dan bukan nabi Tuhan.
Saya menunggu balasan anda.
Ali Sina
Ia tidak membalas. Saya menunggu selama 7 bulan lagi dan kembali menulis.
Rabu, 4 Maret 2009
Mr. Shabir Bhatti yang baik,
Sudah lewat 10 bulan sejak anda memberikan tantangan mubahila dan mengatakan biarkan Tuhan yang memutuskan siapa yang benar dan siapa yang salah dengan membunuh orang yang bersalah. Saya menerima tantangan anda dan memperjelas bahwa saya tidak akan duduk mengutuki anda dan mendoakan kematian anda dan bahwa jika anda mati, itu bukan tanggung-jawab saya. Bagaimanapun, anda ngotot mendoakan kematian saya dan yakin bahwa dalam 90 hari saya akan mati dan semua orang akan tahu saya salah.
Beberapa orang telah menulis untuk mengetahui hasil dari mubahila itu. Ternyata saya masih hidup dan segar bugar. Mereka ingin tahu apa yang telah terjadi pada anda. Apakah anda telah pergi menemui pencipta anda atau telah meninggalkan Islam seperti yang anda janjikan.
Saya berharap anda tidak mati, tetapi jika anda mati mungkin Tuhan telah mengambil nyawa anda untuk menunjukkan pada semua orang bahwa Islam itu salah. Jika anda hidup maka anda harus memenuhi bagian anda dalam kesepakatan kita dan menolak Islam karena telah dibuktikan salah melalui standarnya sendiri yang gila. Selamatkanlah jiwa anda sebelum anda benar-benar mati.
Selama ini anda diam saja dan tidak merespon surel yang saya kirimkan kepada anda setelah 90 hari berlalu. Apa yang terjadi? Apakah anda masih menciumi sajadah anda dan mendoakan kematian saya kepada Allah? Kita semua mati, tetapi tenggat waktu mubahila anda sudah habis. Jika Allah yang anda sembah memang punya kuasa, Ia akan menggunakannya untuk membunuh saya dan menyelamatkan kehormatan agama-Nya. Sudah jelas bahwa Allah tidak eksis. Jika dunia ini mempunyai Tuhan, pastilah itu bukan Allah.
Oleh karena mubahila ini, anda telah menunjukkan kepada dunia bahwa Allah itu salah. Saya telah mengingatkan anda mengenai hal ini. Anda berkeras melanjutkannya dan ketika saya bertanya, “Apakah anda mau menerima bahwa Muhammad adalah seorang pembohong jika setelah 90 hari saya masih hidup?” Dengan yakin anda menulis, “Saya akan menerima semua perkataan anda jika anda masih hidup setelah 3 bulan”. Apakah anda akan memenuhi bagian anda dalam kesepakatan kita?
Saya telah menyembunyikan nama dan surel anda, karena saya berpikir pada akhirnya anda akan melihat terang dan meninggalkan Islam. Jadi saya melindungi identitas anda. Namun demikian, jika saya tidak mendengar dari anda, saya berasumsi mubahila telah balik menyerang anda dan anda sekarang berada di hadirat pencipta anda dan bertobat karena telah mengikuti seorang penipu. Jika demikian, saya akan mengunggah surel ini juga nama dan surel anda agar semua orang tahu apa yang telah terjadi.
Tetapi jika anda masih hidup dan tidak merespon, anda tidak memenuhi bagian anda dalam kesepakatan kita. Muhammad juga mengingkari janji-janjinya dan memerintahkan para pengikutnya untuk melakukan hal yang sama. Sekali lagi ini membuktikan bahwa Islam itu salah dan semua klaim Muhammad adalah omong kosong. Apakah anda mau mengakui bahwa dia adalah seorang pembohong atau anda menunggu sampai mati untuk belajar kebenaran ini?
Ali Sina
Hingga hari ini, 16 Februari 2012, Mr. Bhatti tidak merespon. Saya berharap ia tidak mati, tetapi apapun yang terjadi masalahnya telah diselesaikan. Islam adalah kebohongan yang berdasar pada standar-standarnya yang bengkok. Saya mencetak ulang artikel ini dalam blog yang baru ini untuk mereka yang masih percaya pada Muhammad dan pada mubahila sebagai bukti bahwa keduanya itu salah.
Anda dapat membaca lebih banyak mengenai mubahila dalam: this Islamic site
Update: 20 Februari 2012
Beberapa kali saya mencoba menghubungi Mr. Bhatti, bahkan saya mengiriminya surel dari alamat-alamat surel yang lain dengan tidak menyertakan nama, dengan harapan saya mendapatkan respons darinya. Tidak satupun surel saya yang dibalas. Sekarang saya mulai kuatir jangan-jangan Mr. Bhatti sudah mati.
Saya berharap itu tidak terjadi, tetapi ingatlah bahwa Mr. Bhatti sangat yakin bahwa orang yang salah akan mati pada akhir hari ke-90. Oleh karena saya tidak mati, ia mungkin berpikir bahwa ia akan mati dan mungkin sudah mati oleh karena keyakinannya. Otak kita adalah alat yang sangat kuat. Prosentase besar penyakit-penyakit disembuhkan oleh karena efek plasebo. Orang bisa benar-benar mati jika ia sangat percaya bahwa ia akan mati. Jika demikian yang terjadi, maka itu adalah tragedi yang riil karena ada orang baik yang mati karena keyakinannya kepada dusta. Saya berdoa agar dia baik-baik saja, dan hanya menolak untuk menjawab.
DREphantom15- Jumlah posting : 161
Join date : 11.06.11
Similar topics
» Islam Religion Articles History of islam religion, islam religion beliefs
» Pemimpin Iran Prediksi Kehancuran Israel
» Sejarah Islam
» Aqidah Islam
» KEISTIMEWAAN AQIDAH ISLAM
» Pemimpin Iran Prediksi Kehancuran Israel
» Sejarah Islam
» Aqidah Islam
» KEISTIMEWAAN AQIDAH ISLAM
:: Debat Islam :: Aqidah
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik