Login
Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am
» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am
» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm
» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm
» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm
» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm
» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm
» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm
Most active topics
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of on your social bookmarking website
Pencarian
Most Viewed Topics
Statistics
Total 40 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah tutunkasep
Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user |
User Yang Sedang Online
Total 85 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 85 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 101 pada Fri Nov 15, 2024 3:57 am
Apa yang Allah Tuntut dari Saksi Yehowa? Kehidupan Keluarga yang Menyenangkan Allah
:: Debat non-Islam :: Unitarian
Halaman 1 dari 1
Apa yang Allah Tuntut dari Saksi Yehowa? Kehidupan Keluarga yang Menyenangkan Allah
1. Alkitab mengatakan bahwa suami adalah kepala dari keluarganya. (1 Korintus 11:3) Seorang suami harus mempunyai seorang istri saja. Mereka hendaknya menikah dengan cara yang benar di mata hukum.—1 Timotius 3:2; Titus 3:1.
2. Seorang suami hendaknya mengasihi istrinya sama seperti ia mengasihi dirinya. Ia hendaknya memperlakukan istrinya seperti cara Yesus memperlakukan para pengikutnya. (Efesus 5:25, 28, 29) Ia tidak boleh memukul istrinya atau menganiaya dengan cara apa pun. Sebaliknya, ia hendaknya memperlihatkan hormat dan respek kepadanya.—Kolose 3:19; 1 Petrus 3:7.
Seorang ayah yang pengasih menyediakan kebutuhan keluarganya secara materi dan rohani
3. Seorang ayah hendaknya bekerja keras untuk mengurus keluarganya. Ia harus menyediakan makanan, pakaian, dan rumah bagi istri dan anak-anaknya. Seorang ayah juga harus menyediakan kebutuhan rohani keluarganya. (1 Timotius 5: Ia ambil pimpinan dalam membantu keluarganya belajar tentang Allah dan maksud-tujuan-Nya.—Ulangan 6:4-9; Efesus 6:4.
4. Seorang istri hendaknya menjadi seorang penolong yang baik bagi suaminya. (Kejadian 2:18) Ia hendaknya membantu suaminya dalam mengajar dan melatih anak-anak mereka. (Amsal 1: Yehuwa menuntut seorang istri untuk mengurus keluarganya dengan pengasih. (Amsal 31:10, 15, 26, 27; Titus 2:4, 5) Ia hendaknya memiliki respek yang dalam terhadap suaminya.—Efesus 5:22, 23, 33.
5. Allah menuntut anak-anak untuk menaati orang-tua mereka. (Efesus 6:1-3) Ia mengharapkan orang-tua untuk mengajar dan mengoreksi anak-anak mereka. Orang-tua perlu menggunakan waktu bersama anak-anak mereka dan belajar Alkitab bersama mereka, memperhatikan kebutuhan rohani dan emosi mereka. (Ulangan 11:18, 19; Amsal 22:6, 15) Orang-tua tidak boleh mendisiplin anak-anak mereka dengan cara yang kasar dan kejam.—Kolose 3:21.
Allah mengharapkan orang-tua untuk mengajar anak-anak mereka dan mengoreksi mereka
6. Ketika pasangan suami-istri memiliki problem untuk hidup rukun, mereka hendaknya berupaya menerapkan nasihat Alkitab. Alkitab mendesak kita untuk memperlihatkan kasih dan suka mengampuni. (Kolose 3:12-14) Firman Allah tidak menganjurkan perpisahan sebagai jalan keluar bagi problem-problem sepele. Namun seorang istri bisa memilih untuk meninggalkan suaminya jika (1) suaminya dengan keras kepala menolak untuk menyokong keluarganya, (2) suaminya begitu bengis sehingga kesehatan dan kehidupannya terancam, atau (3) suaminya menentang dengan ekstrem sehingga mustahil bagi dia untuk beribadat kepada Yehuwa.—1 Korintus 7:12, 13.
7. Pasangan suami-istri harus setia terhadap satu sama lain. Perzinaan merupakan dosa terhadap Allah dan terhadap teman hidup. (Ibrani 13:4) Hubungan seks di luar perkawinan merupakan satu-satunya dasar Alkitab untuk perceraian dengan kemungkinan untuk menikah lagi. (Matius 19:6-9; Roma 7:2, 3) Yehuwa sangat tidak senang jika orang-orang bercerai tanpa dasar Alkitab dan menikah dengan orang lain.—Maleakhi 2:14-16.
2. Seorang suami hendaknya mengasihi istrinya sama seperti ia mengasihi dirinya. Ia hendaknya memperlakukan istrinya seperti cara Yesus memperlakukan para pengikutnya. (Efesus 5:25, 28, 29) Ia tidak boleh memukul istrinya atau menganiaya dengan cara apa pun. Sebaliknya, ia hendaknya memperlihatkan hormat dan respek kepadanya.—Kolose 3:19; 1 Petrus 3:7.
Seorang ayah yang pengasih menyediakan kebutuhan keluarganya secara materi dan rohani
3. Seorang ayah hendaknya bekerja keras untuk mengurus keluarganya. Ia harus menyediakan makanan, pakaian, dan rumah bagi istri dan anak-anaknya. Seorang ayah juga harus menyediakan kebutuhan rohani keluarganya. (1 Timotius 5: Ia ambil pimpinan dalam membantu keluarganya belajar tentang Allah dan maksud-tujuan-Nya.—Ulangan 6:4-9; Efesus 6:4.
4. Seorang istri hendaknya menjadi seorang penolong yang baik bagi suaminya. (Kejadian 2:18) Ia hendaknya membantu suaminya dalam mengajar dan melatih anak-anak mereka. (Amsal 1: Yehuwa menuntut seorang istri untuk mengurus keluarganya dengan pengasih. (Amsal 31:10, 15, 26, 27; Titus 2:4, 5) Ia hendaknya memiliki respek yang dalam terhadap suaminya.—Efesus 5:22, 23, 33.
5. Allah menuntut anak-anak untuk menaati orang-tua mereka. (Efesus 6:1-3) Ia mengharapkan orang-tua untuk mengajar dan mengoreksi anak-anak mereka. Orang-tua perlu menggunakan waktu bersama anak-anak mereka dan belajar Alkitab bersama mereka, memperhatikan kebutuhan rohani dan emosi mereka. (Ulangan 11:18, 19; Amsal 22:6, 15) Orang-tua tidak boleh mendisiplin anak-anak mereka dengan cara yang kasar dan kejam.—Kolose 3:21.
Allah mengharapkan orang-tua untuk mengajar anak-anak mereka dan mengoreksi mereka
6. Ketika pasangan suami-istri memiliki problem untuk hidup rukun, mereka hendaknya berupaya menerapkan nasihat Alkitab. Alkitab mendesak kita untuk memperlihatkan kasih dan suka mengampuni. (Kolose 3:12-14) Firman Allah tidak menganjurkan perpisahan sebagai jalan keluar bagi problem-problem sepele. Namun seorang istri bisa memilih untuk meninggalkan suaminya jika (1) suaminya dengan keras kepala menolak untuk menyokong keluarganya, (2) suaminya begitu bengis sehingga kesehatan dan kehidupannya terancam, atau (3) suaminya menentang dengan ekstrem sehingga mustahil bagi dia untuk beribadat kepada Yehuwa.—1 Korintus 7:12, 13.
7. Pasangan suami-istri harus setia terhadap satu sama lain. Perzinaan merupakan dosa terhadap Allah dan terhadap teman hidup. (Ibrani 13:4) Hubungan seks di luar perkawinan merupakan satu-satunya dasar Alkitab untuk perceraian dengan kemungkinan untuk menikah lagi. (Matius 19:6-9; Roma 7:2, 3) Yehuwa sangat tidak senang jika orang-orang bercerai tanpa dasar Alkitab dan menikah dengan orang lain.—Maleakhi 2:14-16.
DREphantom15- Jumlah posting : 161
Join date : 11.06.11
Similar topics
» Apa yang Allah Tuntut dari Saksi Yehowa? Memperlihatkan Respek Terhadap Kehidupan dan Darah
» Apa yang Allah Tuntut dari Saksi Yehowa? Bagaimana Saudara Dapat Menemukan Agama yang Benar Saksi Yehowa?
» Apa yang Allah Tuntut dari Saksi Yehowa? Mendekat Kepada Allah Dalam Doa
» Apa yang Allah Tuntut dari Saksi Yehowa? Hamba-Hamba Allah Harus Bersih
» Kepercayaan dan Kebiasaan Saksi Yehowa yang Tidak Menyenangkan Allah Saksi Yehowa
» Apa yang Allah Tuntut dari Saksi Yehowa? Bagaimana Saudara Dapat Menemukan Agama yang Benar Saksi Yehowa?
» Apa yang Allah Tuntut dari Saksi Yehowa? Mendekat Kepada Allah Dalam Doa
» Apa yang Allah Tuntut dari Saksi Yehowa? Hamba-Hamba Allah Harus Bersih
» Kepercayaan dan Kebiasaan Saksi Yehowa yang Tidak Menyenangkan Allah Saksi Yehowa
:: Debat non-Islam :: Unitarian
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik