Login
Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am
» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am
» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm
» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm
» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm
» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm
» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm
» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm
Most active topics
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of on your social bookmarking website
Pencarian
Most Viewed Topics
Statistics
Total 40 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah tutunkasep
Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user |
User Yang Sedang Online
Total 4 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 4 Tamu :: 1 BotTidak ada
User online terbanyak adalah 101 pada Fri Nov 15, 2024 3:57 am
DISTORSI NUBUAT MARKUS 1: RASUL SEBELUMNYA (YOHANES PEMBAPTIS)
DISTORSI NUBUAT MARKUS 1: RASUL SEBELUMNYA (YOHANES PEMBAPTIS)
Berbeda dengan ketiga injil kanonik lainnya, Markus menempatkan peristiwa pembaptisan oleh Yohanes Pembaptis sebagai permulaan injilnya. Berbagai peristiwa diciptakan sedemikian rupa sehingga seolah-olah kehadiran Yohanes Pembaptis sebelum Yesus ini, konon, merupakan pemenuhan nubuat dari Perjanjian Lama. Berikut ini kutipan Markus:
Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; (Markus 1:2)
ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya", (Markus 1:3)
Menarik untuk dicatat, Markus menduga bahwa ayat Perjanjian Lama yang dia kutip dalam Markus 1:2 di atas berasal dari kitab Yesaya, yang kemudian berlanjut dengan ayat selanjutnya dalam Markus 1:3. Sesungguhnya, kutipan dalam Markus 1:2 di atas bukan dari kitab Yesaya, melainkan dari kitab Maleakhi berikut ini:
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam. (Maleakhi 3:1)
Sedangkan ayat Perjanjian Lama yang dikutip Markus dalam Markus 1:3 berasal dari kitab Yesaya berikut:
Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! (Yesaya 40:3)
Sungguhpun demikian, apakah ayat-ayat Perjanjian Lama yang dikutip Markus di atas benar-benar merupakan nubuat yang tepat bagi seorang Yohanes Pembaptis? Marilah kita perbandingkan antara kutipan Markus dengan ayat sebenarnya dari Perjanjian Lama:
1. Terdapat perubahan kata ganti yang paling penting, yang dimasukkan Markus dalam Markus 1:2. Bukanlah bahwa rasul itu "akan mempersiapkan jalan bagi-Mu", tetapi "mempersiapkan jalan di hadapan-Ku", yaitu rasul itu akan mempersiapkan jalan Allah (perhatikan Maleakhi 3:1).
2. Markus menambahkan frase "mendahului Engkau" dalam Markus 1:2, yang seolah-olah Tuhan (Bapa) berbicara dengan Yesus tentang Yohanes. Padahal, "utusan" yang dimaksud Maleakhi 3:1 tidak hanya dimungkinkan pada Yohanes Pembaptis, tetapi pada setiap rasul Allah. Bahkan dalam konsep ketuhanan trinitarian, perubahan-perubahan kata ganti ini menimbulkan banyak persoalan. Dengan mengasumsikan pandangan trinitarian untuk mempertahankan argumen tersebut, keterangan dari Maleakhi mengisyaratkan bahwa rasul tersebut mempersiapkan jalan "Tuhan Bapa", bukan "Tuhan Anak". Betapa pun anda berupaya menyelamatkan Markus pada titik ini, ia sama sekali tidak akan cocok!
3. Demikian juga dalam Markus 1:3, bahwa ia bukanlah "suara dari seseorang yang berseru-seru di padang gurun", tetapi meneriakkan bahwa kita harus mempersiapkan jalan Tuhan "di padang gurun/belantara". Suara itu tidak berada di padang gurun, tetapi "jalan Tuhan" itulah yang berada di padang gurun/belantara yang harus dipersiapkan dan diluruskan. Jelasnya, teks Yesaya 40:3 tidak berbicara tentang "suara orang yang berseru-seru di padang gurun", tetapi ia berbicara tentang "mempersiapkan jalan Tuhan di padang gurun/belantara". Betapa krusialnya perubahan ini!
Dari ketiga perbandingan tersebut, tampak jelas bahwa apa yang disuguhkan Markus tentang pemenuhan nubuat di atas tidak lain adalah distorsi atas pesan Perjanjian Lama.
Ada dua kemungkinan yang terjadi dalam kasus Markus di atas: pertama, Markus sengaja mencari ayat-ayat Perjanjian Lama untuk dijadikan nubuat, kemudian dipaksakan terpenuhi oleh Yohanes Pembaptis dengan cara mendistorsi ayat/pesan sebenarnya dari ayat yang dikutip dari Perjanjian Lama, dan kedua, Markus sengaja mengada-adakan kisah tertentu dalam kehidupan Yohanes Pembaptis demi memenuhi nubuat tertentu dari Perjanjian Lama.
Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; (Markus 1:2)
ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya", (Markus 1:3)
Menarik untuk dicatat, Markus menduga bahwa ayat Perjanjian Lama yang dia kutip dalam Markus 1:2 di atas berasal dari kitab Yesaya, yang kemudian berlanjut dengan ayat selanjutnya dalam Markus 1:3. Sesungguhnya, kutipan dalam Markus 1:2 di atas bukan dari kitab Yesaya, melainkan dari kitab Maleakhi berikut ini:
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam. (Maleakhi 3:1)
Sedangkan ayat Perjanjian Lama yang dikutip Markus dalam Markus 1:3 berasal dari kitab Yesaya berikut:
Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! (Yesaya 40:3)
Sungguhpun demikian, apakah ayat-ayat Perjanjian Lama yang dikutip Markus di atas benar-benar merupakan nubuat yang tepat bagi seorang Yohanes Pembaptis? Marilah kita perbandingkan antara kutipan Markus dengan ayat sebenarnya dari Perjanjian Lama:
1. Terdapat perubahan kata ganti yang paling penting, yang dimasukkan Markus dalam Markus 1:2. Bukanlah bahwa rasul itu "akan mempersiapkan jalan bagi-Mu", tetapi "mempersiapkan jalan di hadapan-Ku", yaitu rasul itu akan mempersiapkan jalan Allah (perhatikan Maleakhi 3:1).
2. Markus menambahkan frase "mendahului Engkau" dalam Markus 1:2, yang seolah-olah Tuhan (Bapa) berbicara dengan Yesus tentang Yohanes. Padahal, "utusan" yang dimaksud Maleakhi 3:1 tidak hanya dimungkinkan pada Yohanes Pembaptis, tetapi pada setiap rasul Allah. Bahkan dalam konsep ketuhanan trinitarian, perubahan-perubahan kata ganti ini menimbulkan banyak persoalan. Dengan mengasumsikan pandangan trinitarian untuk mempertahankan argumen tersebut, keterangan dari Maleakhi mengisyaratkan bahwa rasul tersebut mempersiapkan jalan "Tuhan Bapa", bukan "Tuhan Anak". Betapa pun anda berupaya menyelamatkan Markus pada titik ini, ia sama sekali tidak akan cocok!
3. Demikian juga dalam Markus 1:3, bahwa ia bukanlah "suara dari seseorang yang berseru-seru di padang gurun", tetapi meneriakkan bahwa kita harus mempersiapkan jalan Tuhan "di padang gurun/belantara". Suara itu tidak berada di padang gurun, tetapi "jalan Tuhan" itulah yang berada di padang gurun/belantara yang harus dipersiapkan dan diluruskan. Jelasnya, teks Yesaya 40:3 tidak berbicara tentang "suara orang yang berseru-seru di padang gurun", tetapi ia berbicara tentang "mempersiapkan jalan Tuhan di padang gurun/belantara". Betapa krusialnya perubahan ini!
Dari ketiga perbandingan tersebut, tampak jelas bahwa apa yang disuguhkan Markus tentang pemenuhan nubuat di atas tidak lain adalah distorsi atas pesan Perjanjian Lama.
Ada dua kemungkinan yang terjadi dalam kasus Markus di atas: pertama, Markus sengaja mencari ayat-ayat Perjanjian Lama untuk dijadikan nubuat, kemudian dipaksakan terpenuhi oleh Yohanes Pembaptis dengan cara mendistorsi ayat/pesan sebenarnya dari ayat yang dikutip dari Perjanjian Lama, dan kedua, Markus sengaja mengada-adakan kisah tertentu dalam kehidupan Yohanes Pembaptis demi memenuhi nubuat tertentu dari Perjanjian Lama.
s4l4s22- Jumlah posting : 143
Join date : 15.09.11
Similar topics
» DISTORSI MATIUS 9: Rasul Sebelumnya.
» DISTORSI NUBUAT MARKUS 3: ISAPAN JEMPOL
» DISTORSI NUBUAT MARKUS 4: TERPECAHNYA JEMAAT
» Injil Digugat Karena Hilangnya Nubuat Bagi "Rasul Yang Akan Datang"
» Injil Digugat Karena Hilangnya Nubuat Bagi “Rasul Yang Akan Datang”
» DISTORSI NUBUAT MARKUS 3: ISAPAN JEMPOL
» DISTORSI NUBUAT MARKUS 4: TERPECAHNYA JEMAAT
» Injil Digugat Karena Hilangnya Nubuat Bagi "Rasul Yang Akan Datang"
» Injil Digugat Karena Hilangnya Nubuat Bagi “Rasul Yang Akan Datang”
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik