Login
Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am
» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am
» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm
» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm
» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm
» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm
» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm
» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm
Most active topics
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of on your social bookmarking website
Pencarian
Most Viewed Topics
Statistics
Total 40 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah tutunkasep
Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user |
User Yang Sedang Online
Total 86 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 86 Tamu :: 1 BotTidak ada
User online terbanyak adalah 101 pada Fri Nov 15, 2024 3:57 am
DISTORSI MARKUS 2: PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN
DISTORSI MARKUS 2: PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN
Konon, pada suatu kali Yesus mulai mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuninya, sehingga ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu mendengarkannya di darat, di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Markus menduga bahwa Yesus sering berbicara dalam bentuk perumpamaan-perumpamaan, dengan maksud untuk tetap menyembunyikan kebenaran dari mereka yang tidak pantas mengetahuinya. Sebaliknya, murid-murid Yesus mampu memahami "rahasia-rahasia" ini, yang tersimpan dalam perumpamaan-perumpamaan Yesus. Ketika Yesus sendirian, para pengikut dan kedua belas muridnya mendatanginya dan bertanya tentang perumpamaan itu.
Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun." (Markus 4:11-12)
Berbeda dengan Matius (Matius 13:14), Markus tidak secara tegas menyebut perumpamaan-perumpamaan itu sebagai hal pemenuhan nubuat. Namun demikian, pernyataan yang dinisbahkan ke mulut Yesus di atas sebenarnya merupakan penggalan ayat dalam Kitab Yesaya. Dalam hal ini, Markus tampaknya juga menggunakan terjemahan Yesaya dari Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani. Pernyataan Yesaya sebenarnya adalah sebagai berikut:
Lalu aku (Yesaya) mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan! Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh." Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi. (Yesaya 6:8-11)
Markus berusaha memilih kata-kata Yesaya menjadi sebuah nubuat yang kemudian seolah-olah digenapi oleh Yesus dengan mengeluarkan ayat Yesaya tersebut dari konteks yang sebenarnya. Dengan menghapus bagian awal dan akhir ayat-ayat Yesaya, dimana Yesaya konon secara suka-rela menyampaikan pesan dari Allah, Markus menyembunyikan fakta bahwa pesan Yesaya itu sebenarnya membicarakan tentang diutusnya Yesaya sebagai seorang nabi Allah. Pesan ini jelas mengidentifikasi Yesaya sebagai seorang rasul yang dibicarakan, dan dengan jelas mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang telah digenapi selama masa hidup Yesaya sendiri.
Sekali lagi, kutipan Markus dari Yesaya yang diletakkan di mulut Yesus sebenarnya sudah digenapi oleh nabi Yesaya sendiri sebagai salah seorang rasul Allah untuk bani Israel!
Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun." (Markus 4:11-12)
Berbeda dengan Matius (Matius 13:14), Markus tidak secara tegas menyebut perumpamaan-perumpamaan itu sebagai hal pemenuhan nubuat. Namun demikian, pernyataan yang dinisbahkan ke mulut Yesus di atas sebenarnya merupakan penggalan ayat dalam Kitab Yesaya. Dalam hal ini, Markus tampaknya juga menggunakan terjemahan Yesaya dari Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani. Pernyataan Yesaya sebenarnya adalah sebagai berikut:
Lalu aku (Yesaya) mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan! Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh." Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi. (Yesaya 6:8-11)
Markus berusaha memilih kata-kata Yesaya menjadi sebuah nubuat yang kemudian seolah-olah digenapi oleh Yesus dengan mengeluarkan ayat Yesaya tersebut dari konteks yang sebenarnya. Dengan menghapus bagian awal dan akhir ayat-ayat Yesaya, dimana Yesaya konon secara suka-rela menyampaikan pesan dari Allah, Markus menyembunyikan fakta bahwa pesan Yesaya itu sebenarnya membicarakan tentang diutusnya Yesaya sebagai seorang nabi Allah. Pesan ini jelas mengidentifikasi Yesaya sebagai seorang rasul yang dibicarakan, dan dengan jelas mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang telah digenapi selama masa hidup Yesaya sendiri.
Sekali lagi, kutipan Markus dari Yesaya yang diletakkan di mulut Yesus sebenarnya sudah digenapi oleh nabi Yesaya sendiri sebagai salah seorang rasul Allah untuk bani Israel!
s4l4s22- Jumlah posting : 143
Join date : 15.09.11
Similar topics
» DISTORSI MATIUS 13: PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN LAGI
» DISTORSI MATIUS 12: PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN
» DISTORSI NUBUAT MARKUS 3: ISAPAN JEMPOL
» DISTORSI NUBUAT MARKUS 4: TERPECAHNYA JEMAAT
» DISTORSI NUBUAT MARKUS 1: RASUL SEBELUMNYA (YOHANES PEMBAPTIS)
» DISTORSI MATIUS 12: PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN
» DISTORSI NUBUAT MARKUS 3: ISAPAN JEMPOL
» DISTORSI NUBUAT MARKUS 4: TERPECAHNYA JEMAAT
» DISTORSI NUBUAT MARKUS 1: RASUL SEBELUMNYA (YOHANES PEMBAPTIS)
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik