Login
Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am
» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am
» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm
» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm
» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm
» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm
» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm
» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm
Most active topics
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of on your social bookmarking website
Pencarian
Most Viewed Topics
Statistics
Total 40 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah tutunkasep
Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user |
User Yang Sedang Online
Total 74 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 74 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 97 pada Tue Oct 22, 2024 12:34 pm
Pertempuran sengit di zinjibar, tiga brigade tentara rezim Yaman serang posisi Mujahidin AQAP
:: Negara :: Kejahatan Muslim
Halaman 1 dari 1
Pertempuran sengit di zinjibar, tiga brigade tentara rezim Yaman serang posisi Mujahidin AQAP
ZINJIBAR (Arrahmah.com) – Sumber-sumber Arab dan Barat melaporkan bentrokan baru di dekat kota Zinjibar, ibukota provinsi Abyan kemarin malam (6/6/2011). Satu unit Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) menyerang konvoy militer tentara Saleh yang sebelumnya melarikan diri ke Arab Saudi, menewaskan sedikitnya 15 tentara. Menurut data lain, 9 tentara rezim Saleh tewas dan lebih dari 10 lainnya terluka.
Beberapa sumber Barat melaporkan bahwa Mujahidin Al Qaeda kehilangan enam pejuangnya (insha Allah syahid) dan empat lainnya terluka. Seorang petugas medis yang tidak ingin disebutkan namanya melaporkan bahwa pejuang Al Qaeda yang tewas dan terluka telah dibawa ke rumah sakit Al Razi di dekat Zinjibar.
Jumlah pasti tentara rezim Saleh yang tewas dalam pertempuran terus-menerus di ibukota Zinjibar tidak diketahui.
Media Barat mengutip sumber lokal melaporkan bahwa pertempuran pecah selama upaya pasukan rezim Saleh menyerang Zinjibar, dengan menggunakan kendaraan lapis baja dan senjata berat.
Pasukan rezim Saleh menyerbu Zinjibar dengan tiga brigade pasukan, dikirim dari Aden dan Lahj. Unit tentara Saleh brigade mekanik 25 yang ditempatkan di sebuah pangkalan di distrik zinjibar, juga terlibat dalam pertempuran.
Sabtu lalu, Mujahidin menyerang tentara musuh yang bergerak dari Aden menuju Zinjibar, dalam serangan ini 9 tentara rezim Saleh tewas.
Perlu diingat bahwa Mujahidin AQAP telah berhasil mengambil alih Zinjibar, ibukota provinsi Abyan pada akhir Mei lalu. Setelah itu Mujahidin melakukan serangkaian operasi militer yang berhasil mengambil kontrol atas beberapa desa dan sebuah kota besar, Azzan di provinsi Shabwa.
Sementara itu, pertempuran dilaporkan tengah berlangsung di kota Taiz. Sumber mengatakan bahwa ribuan pasukan pemerintah mundur dari kota itu setelah membunuh lebih dari 200 pendemo damai yang menuntut pengunduran diri presiden Saleh. (haninmazaya/arrahmah.com)
Beberapa sumber Barat melaporkan bahwa Mujahidin Al Qaeda kehilangan enam pejuangnya (insha Allah syahid) dan empat lainnya terluka. Seorang petugas medis yang tidak ingin disebutkan namanya melaporkan bahwa pejuang Al Qaeda yang tewas dan terluka telah dibawa ke rumah sakit Al Razi di dekat Zinjibar.
Jumlah pasti tentara rezim Saleh yang tewas dalam pertempuran terus-menerus di ibukota Zinjibar tidak diketahui.
Media Barat mengutip sumber lokal melaporkan bahwa pertempuran pecah selama upaya pasukan rezim Saleh menyerang Zinjibar, dengan menggunakan kendaraan lapis baja dan senjata berat.
Pasukan rezim Saleh menyerbu Zinjibar dengan tiga brigade pasukan, dikirim dari Aden dan Lahj. Unit tentara Saleh brigade mekanik 25 yang ditempatkan di sebuah pangkalan di distrik zinjibar, juga terlibat dalam pertempuran.
Sabtu lalu, Mujahidin menyerang tentara musuh yang bergerak dari Aden menuju Zinjibar, dalam serangan ini 9 tentara rezim Saleh tewas.
Perlu diingat bahwa Mujahidin AQAP telah berhasil mengambil alih Zinjibar, ibukota provinsi Abyan pada akhir Mei lalu. Setelah itu Mujahidin melakukan serangkaian operasi militer yang berhasil mengambil kontrol atas beberapa desa dan sebuah kota besar, Azzan di provinsi Shabwa.
Sementara itu, pertempuran dilaporkan tengah berlangsung di kota Taiz. Sumber mengatakan bahwa ribuan pasukan pemerintah mundur dari kota itu setelah membunuh lebih dari 200 pendemo damai yang menuntut pengunduran diri presiden Saleh. (haninmazaya/arrahmah.com)
Muslim- Tamu
Tayangan pembodohan semakin marak di televisi
BANDUNG (Arrahmah.com) - Tujuh puluh persen laporan pengaduan mengenai tayangan televisi yang tidak mendidik ditayangkan oleh televisi nasional. Mayoritas mengandung unsur pornografi serta mistis yang tidak sehat bagi masyarakat terutama anak-anak.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat (Jabar) Atie Racmiatie yang ditemui di sela-sela Prosesi Milad ke-28 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung “The Power of Green:Media dan Komunikasi Lingkungan” di Aula Utama Unisba Jln. Tamansari Bandung, Selasa (7/6/2011), menuturkan, sejumlah stasiun televisi sudah ditegur oleh KPID. Sebagian sudah mengubah format acaranya meski ada beberapa yang harus ditegur berkali-kali.
Selain televisi nasional, kata Atie, sejumlah televisi lokal juga telah melakukan “pembodohan” melalui tayangan yang tidak rasional. Di antaranya sejumlah program pengobatan alternatif yang cenderung mistis. (pr/arrahmah.com)
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat (Jabar) Atie Racmiatie yang ditemui di sela-sela Prosesi Milad ke-28 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung “The Power of Green:Media dan Komunikasi Lingkungan” di Aula Utama Unisba Jln. Tamansari Bandung, Selasa (7/6/2011), menuturkan, sejumlah stasiun televisi sudah ditegur oleh KPID. Sebagian sudah mengubah format acaranya meski ada beberapa yang harus ditegur berkali-kali.
Selain televisi nasional, kata Atie, sejumlah televisi lokal juga telah melakukan “pembodohan” melalui tayangan yang tidak rasional. Di antaranya sejumlah program pengobatan alternatif yang cenderung mistis. (pr/arrahmah.com)
Muslim- Tamu
Ledakan besar di terminal Torkham, 5 tanker NATO ludes terbakar
TORKHAM (Arrahmah.com) – Pejabat pemerintah Pakistan menyatakan bahwa lima tanker yang mengangkut bahan bakar untuk pasukan NATO di Afghanistan habis dilalap si jago merah setelah sebelumnya terjadi sebuah ledakan, AP melansir pada Selasa (7/6/2011).
Tahir Khan mengatakan ledakan itu terjadi di terminal perlintasan Torkham, dimana sejumlah tanker NATO terparkir sebelum melanjutkan perjalanannya hingga ke Afghanistan.
Khan tidak mengetahui penyebab ledakan dan ia mengatakan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. (althaf/arrahmah.com)
Tahir Khan mengatakan ledakan itu terjadi di terminal perlintasan Torkham, dimana sejumlah tanker NATO terparkir sebelum melanjutkan perjalanannya hingga ke Afghanistan.
Khan tidak mengetahui penyebab ledakan dan ia mengatakan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. (althaf/arrahmah.com)
Muslim- Tamu
Kelompok bersenjata serang tentara rezim Suriah, 120 tentara tewas
JISR AL-Shughour (Arrahmah.com) – Sedikitnya 120 tentara rezim Suriah telah tewas setelah kelompok bersenjata menyerang tentara keamanan di wilayah barat laut kota Jisr al-Shughour, lapor televisi negara.
Menurut laporan, 82 korban tewas setelah kelompok bersenjata menyerang pusat militer di kota tersebut pada Senin (6/6/2011). Laporan menambahkan bahwa hampir 28 polisi dan personil keamanan menjadi target saat mereka berada dalam perjalan untuk “menyelamatkan warga yang diteror” oleh kelompok bersenjata. Yang lainnya tewas dalam bentrokan di seluruh kota.
“Kelompok bersenjata benar-benar melakukan pembantaian. Mereka telah memutilasi badan korban dan melemparkannya ke Sungai Assi,” klaim penyiar televisi negara, menambahkan bahwa lebih dari 200 polisi dan pasukan keamanan terluka dalam bentrokan, seperti yang dilansir Press TV pada Senin (6/6)
Laporan juga mengumumkan kelompok bersenjata juga telah mengambil alih beberapa bagian Jisr al-Shughour dan membakar gedung pemerintahan.
“Aparat keamanan telah berhasil mengakhiri blokade atas salah satu lingkungan di Jisr al-Shughour yang diduduki kelompok bersenjata untuk sementara waktu dan kini mereka berjuang untuk mengakhiri blokade di lingkungan lainnya,” lanjutnya.
Menurut laporan itu, warga kota telah meninggalkan rumah mereka, mencari keselamatan di kantor polisi dan stasiun keamanan lain. Ia menambahkan bahwa warga Jisr al-Shughour mendesak tentara untuk secepatnya melakukan intervensi untuk mengakhiri kekerasan.
Pejabat Suriah mengatakan kelompok bersenjata bersembunyi di rumah-rumah sipil dan menembaki tentara, menggunakan warga sipil sebagai perisai.
Menteri Dalam Negeri Suriah, Shaar Ibrahim mengatakan “Kami tidka akan diam mengenai serangan bersenjata yang menargetkan keamanan negara dan warga negaranya.”
Selain itu, Menteri Informasi Suriah, Adnan Mahmud mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (6/6) bahwa banyak kelompok bersenjata menggunakan senjata menengah dan granat.
Mahmoud juga menekankan bahwa unit tentara akan melaksanakan misi nasional mereka untuk membawa kembali “keamanan dan keselamatan kepada penduduk sehingga mereka dapat kembali hidup normal”.
Sejak awal kerusuhan di Suriah pada pertengahan Maret lalu, ratusan sipil telah tewas di tangan tentara rezim Suriah dalam upaya membungkam suara para pengunjuk rasa yang menginginkan mundurnya presiden Suriah.
Pihak oposisi menuduh pasukan keamanan berada di balik pembunuhan sipil, namun pihak pemerintah menyalahkan gerombolan bersenjata untuk kekerasan mematikan, menekankan bahwa kerusuhan ini didalangi dari luar negeri.
Damaskus sebelumnya mengumumkan penangkapan beberapa anggota kelompok bersenjata, mengatakan bahwa mereka telah mengaku menerima senjata dan uang dari organisasi asing untuk menimbulkan kekacauan di negara tersebut.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad berjanji untuk membawa mereka yang berada di balik pembunuhan ke pengadilan.
Belum jelas siapa yang berada di balik kelompok senjata tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)
Menurut laporan, 82 korban tewas setelah kelompok bersenjata menyerang pusat militer di kota tersebut pada Senin (6/6/2011). Laporan menambahkan bahwa hampir 28 polisi dan personil keamanan menjadi target saat mereka berada dalam perjalan untuk “menyelamatkan warga yang diteror” oleh kelompok bersenjata. Yang lainnya tewas dalam bentrokan di seluruh kota.
“Kelompok bersenjata benar-benar melakukan pembantaian. Mereka telah memutilasi badan korban dan melemparkannya ke Sungai Assi,” klaim penyiar televisi negara, menambahkan bahwa lebih dari 200 polisi dan pasukan keamanan terluka dalam bentrokan, seperti yang dilansir Press TV pada Senin (6/6)
Laporan juga mengumumkan kelompok bersenjata juga telah mengambil alih beberapa bagian Jisr al-Shughour dan membakar gedung pemerintahan.
“Aparat keamanan telah berhasil mengakhiri blokade atas salah satu lingkungan di Jisr al-Shughour yang diduduki kelompok bersenjata untuk sementara waktu dan kini mereka berjuang untuk mengakhiri blokade di lingkungan lainnya,” lanjutnya.
Menurut laporan itu, warga kota telah meninggalkan rumah mereka, mencari keselamatan di kantor polisi dan stasiun keamanan lain. Ia menambahkan bahwa warga Jisr al-Shughour mendesak tentara untuk secepatnya melakukan intervensi untuk mengakhiri kekerasan.
Pejabat Suriah mengatakan kelompok bersenjata bersembunyi di rumah-rumah sipil dan menembaki tentara, menggunakan warga sipil sebagai perisai.
Menteri Dalam Negeri Suriah, Shaar Ibrahim mengatakan “Kami tidka akan diam mengenai serangan bersenjata yang menargetkan keamanan negara dan warga negaranya.”
Selain itu, Menteri Informasi Suriah, Adnan Mahmud mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (6/6) bahwa banyak kelompok bersenjata menggunakan senjata menengah dan granat.
Mahmoud juga menekankan bahwa unit tentara akan melaksanakan misi nasional mereka untuk membawa kembali “keamanan dan keselamatan kepada penduduk sehingga mereka dapat kembali hidup normal”.
Sejak awal kerusuhan di Suriah pada pertengahan Maret lalu, ratusan sipil telah tewas di tangan tentara rezim Suriah dalam upaya membungkam suara para pengunjuk rasa yang menginginkan mundurnya presiden Suriah.
Pihak oposisi menuduh pasukan keamanan berada di balik pembunuhan sipil, namun pihak pemerintah menyalahkan gerombolan bersenjata untuk kekerasan mematikan, menekankan bahwa kerusuhan ini didalangi dari luar negeri.
Damaskus sebelumnya mengumumkan penangkapan beberapa anggota kelompok bersenjata, mengatakan bahwa mereka telah mengaku menerima senjata dan uang dari organisasi asing untuk menimbulkan kekacauan di negara tersebut.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad berjanji untuk membawa mereka yang berada di balik pembunuhan ke pengadilan.
Belum jelas siapa yang berada di balik kelompok senjata tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)
Muslim- Tamu
Klan oposisi ambil alih kontrol atas kota Taiz, Yaman
TAIZ (Arrahmah.com) - Media Barat melaporkan mengutip sumber lokal di Yaman bahwa lebih dari 400 pria bersenjata dari suku-suku oposisi rezim Saleh mengambil alih kontrol atas kota terbesar di Yaman, Taiz pada Selasa (7/6/2011).
Tentara rezim Saleh meninggalkan kota. Pertempuran sengit terjadi sebelum itu, di mana pasukan rezim Saleh mengalami kerugian besar.
Sementara itu, pertempuran kian intensif di ibukota provinsi abyan, Zinjibar. Di mana sekitar 9-15 tentara rezim Saleh tewas. CNN melaporkan bahwa empat Mujahidin gugur dalam pertempuran ini.
Sumber-sumber Barat dan Arab sangat sedikit melaporkan informasi tentang pertempuran di provinsi Abyan yang kini telah dikendalikan oleh Al Qaeda. Diketahui bahwa militer Yaman mengirimkan tiga brigade pasukan ke Zinjibar untuk menyerang posisi Mujahidin AQAP. Mereka dikirim dari Aden dan Lahj.
Sementara itu, koran nasional Yaman menuliskan bahwa Mujahidin AQAP aktif tidak hanya di Abyan, yang dianggap sebagai benteng Jihad di Yaman, tetapi juga di provinsi Shabwa, Marib, al-Jawf serta sebagian daerah Yaman lainnya. Mujahidin AQAP juga memiliki hubungan baik dengan banyak pemimpin suku. (haninmazaya/arrahmah.com)
Tentara rezim Saleh meninggalkan kota. Pertempuran sengit terjadi sebelum itu, di mana pasukan rezim Saleh mengalami kerugian besar.
Sementara itu, pertempuran kian intensif di ibukota provinsi abyan, Zinjibar. Di mana sekitar 9-15 tentara rezim Saleh tewas. CNN melaporkan bahwa empat Mujahidin gugur dalam pertempuran ini.
Sumber-sumber Barat dan Arab sangat sedikit melaporkan informasi tentang pertempuran di provinsi Abyan yang kini telah dikendalikan oleh Al Qaeda. Diketahui bahwa militer Yaman mengirimkan tiga brigade pasukan ke Zinjibar untuk menyerang posisi Mujahidin AQAP. Mereka dikirim dari Aden dan Lahj.
Sementara itu, koran nasional Yaman menuliskan bahwa Mujahidin AQAP aktif tidak hanya di Abyan, yang dianggap sebagai benteng Jihad di Yaman, tetapi juga di provinsi Shabwa, Marib, al-Jawf serta sebagian daerah Yaman lainnya. Mujahidin AQAP juga memiliki hubungan baik dengan banyak pemimpin suku. (haninmazaya/arrahmah.com)
Muslim- Tamu
Tuduhan Arrahmah.com: Keji! Serdadu Israel tembak demonstran dalam peringatan 'Hari Naksa'
DAMASKUS (Arrahmah.com) – Kembali kekerasan dan kekejian serdadu zionis Israel dengan terang-terangan menantang dunia. Sebagaimana yang terjadi dalam peringatan “Hari Nakba,” Pasukan israel kembali menghujani demonstran pro Palestina dengan peluru tajam saat pawai “Hari Naksa,” atau peringatan perang Enam Hari Arab-Israel. Aksi keji tersebut menewaskan sedikitnya 20 orang dan mencederai lebih dari 325 demonstran lainnya.
Kantor berita Associated Press (AP) melaporkan bahwa peristiwa itu berlangsung di perbatasan Israel-Suriah, tepatnya di Dataran Tinggi Golan, Minggu (5/6/2011). Warga Suriah dan Palestina saat itu berdemonstrasi memperingati 44 tahun Perang Enam Hari Arab-Israel yang terjadi pada 5-10 Juni 1967 dan mengakibatkan Israel merebut kontrol Dataran Tinggi Golan dari Suriah, yang tetap menjadi pusat konflik Israel-Suriah.
Para demonstran nekat melewati pos perbatasan sementara yang dijaga PBB dan Suriah di dekat Dataran Golan ke wilayah yang dijaga pasukan Israel. Mereka bermaksud menyingkirkan barikade militer Israel berupa kawat berduri. Melihat gerakan itu, militer Israel langsung melepaskan tembakan gas air mata dan peluru tajam.
Para demonstran yang hanya bermodalkan batu dan bendera Palestina untuk menghadapi pasukan Israel. “Kami saat itu berupaya memotong kawat berduri saat pasukan Israel mulai melepaskan tembakan langsung ke arah kami,” kata Ghayath Awad, seorang demonstran Palestina berusia 29 tahun. Dia kena tembak di bagian pinggul dan telah dirawat di rumah sakit terdekat.
“Kami ingin kejadian ini menjadi peringatan bagi Amerika dan seluruh dunia bahwa kami berhak mengambil kembali wilayah kami,” kata Mohammed Hasan. Remaja berusia 16 tahun itu juga kena tembak Israel, yaitu di kedua kaki.
Pada pekan lalu, sebuah organisasi pemuda Arab menyerukan beberapa pengungsi Palestina yang tinggal di Suriah dan Libanon untuk mengatur barisan untuk kembali ke wilayah yang diduduki pada hari Minggu.
Pada Sabtu, diputuskan untuk menunda demonstrasi mengingat situasi saat itu dan kepentingan nasional dari semua pihak, pada saat Front Pembebasan Palestina, kelompok militan, juga menunda aktivitasnya.
Namun, beberapa bus penuh dengan anak-anak Palestina dan Suriah tiba di Dataran Tinggi Golan pada Ahad pagi tetapi dihentikan oleh Suriah. Beberapa anak muda berhasil melalui garis gencatan senjata dan bergabung dengan beberapa penduduk lokal Suriah dan bentrok dengan pasukan Israel, demikian RIA Novosti melaporkan.
Israel halalkan segala cara untuk pertahankan perbatasan mereka
Sebelumnya Perdana menteri Israel Benyamin Netanyahu mengingatkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak akan membiarkan pemrotes Palestina menandai ‘Hari Naksa’ dengan melanggar perbatasan Israel seperti yang terjadi selama peringatan Hari Nakba.
Berbicara pada konferensi teknologi tinggi internasional di Yerusalem, PM mengecam keterlibatan Iran, Suriah, Hizbullah dan Hamas telah melakukan ‘provokasi,’
Netanyahu beralasan bahwa sama seperti negara lain di dunia, Israel berhak dan wajib untuk menjaga perbatasan. Ia juga mengungkapkan bahwa IDF diinstruksikan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan untuk melindungi perbatasan Israel, masyarakat dan warga negara tersebut.
Sementara itu, Kepala Staf IDF Benny Gantz mengatakan bahwa IDF sedang mempersiapkan diri untuk ‘Hari Naksa di semua daerah perbatasan. “Kami akan mengerahkan pasukan kami dan para perwira komandan kami di garis depan,” katanya.
Pada hari Rabu, Israel mengeluarkan peringatan keras ke Suriah dan Libanon menjelang ‘Hari Naksa’ – ulang tahun ke-44 Perang Enam Hari Arab-Israel. Israel menaikkan tingkat siaga menjelang peristiwa hari Ahad, yang mungkin melibatkan pawai di perbatasan Israel serupa dengan yang diadakan pada saat ‘Hari Nakba’ yang berujung bentrok dan menewaskan puluhan warga sipil Palestina beberapa waktu lalu.
“Kita akan menggunakan segala cara untuk mencegah gangguan terhadap kedaulatan kami. Anda akan bertanggung jawab,” kata pesan tersebut.
Kedaulatan apa yang dimaksud oleh Netanyahu? Kedaulatan untuk menjajah kedaulatan bangsa lain? Apa arti sebuah kemerdekaan yang dibangun diatas penjajahan? Atas kejadian tersebut baik pihak PBB maupun Amerika masih belum juga berani memberlakukan sanksi ‘nyata’ terhadap Israel.
Seandainya saja peristiwa tersebut dibalik, orang-orang Israel dibunuhi oleh warga Palestina, apakah PBB dan Amerika juga akan berdiam diri selama puluhan tahun? Jawabnya sudah jelas. Seorang kacung tak akan pernah menghukum majikannya. (rasularasy/arrahmah.com)
Kantor berita Associated Press (AP) melaporkan bahwa peristiwa itu berlangsung di perbatasan Israel-Suriah, tepatnya di Dataran Tinggi Golan, Minggu (5/6/2011). Warga Suriah dan Palestina saat itu berdemonstrasi memperingati 44 tahun Perang Enam Hari Arab-Israel yang terjadi pada 5-10 Juni 1967 dan mengakibatkan Israel merebut kontrol Dataran Tinggi Golan dari Suriah, yang tetap menjadi pusat konflik Israel-Suriah.
Para demonstran nekat melewati pos perbatasan sementara yang dijaga PBB dan Suriah di dekat Dataran Golan ke wilayah yang dijaga pasukan Israel. Mereka bermaksud menyingkirkan barikade militer Israel berupa kawat berduri. Melihat gerakan itu, militer Israel langsung melepaskan tembakan gas air mata dan peluru tajam.
Para demonstran yang hanya bermodalkan batu dan bendera Palestina untuk menghadapi pasukan Israel. “Kami saat itu berupaya memotong kawat berduri saat pasukan Israel mulai melepaskan tembakan langsung ke arah kami,” kata Ghayath Awad, seorang demonstran Palestina berusia 29 tahun. Dia kena tembak di bagian pinggul dan telah dirawat di rumah sakit terdekat.
“Kami ingin kejadian ini menjadi peringatan bagi Amerika dan seluruh dunia bahwa kami berhak mengambil kembali wilayah kami,” kata Mohammed Hasan. Remaja berusia 16 tahun itu juga kena tembak Israel, yaitu di kedua kaki.
Pada pekan lalu, sebuah organisasi pemuda Arab menyerukan beberapa pengungsi Palestina yang tinggal di Suriah dan Libanon untuk mengatur barisan untuk kembali ke wilayah yang diduduki pada hari Minggu.
Pada Sabtu, diputuskan untuk menunda demonstrasi mengingat situasi saat itu dan kepentingan nasional dari semua pihak, pada saat Front Pembebasan Palestina, kelompok militan, juga menunda aktivitasnya.
Namun, beberapa bus penuh dengan anak-anak Palestina dan Suriah tiba di Dataran Tinggi Golan pada Ahad pagi tetapi dihentikan oleh Suriah. Beberapa anak muda berhasil melalui garis gencatan senjata dan bergabung dengan beberapa penduduk lokal Suriah dan bentrok dengan pasukan Israel, demikian RIA Novosti melaporkan.
Israel halalkan segala cara untuk pertahankan perbatasan mereka
Sebelumnya Perdana menteri Israel Benyamin Netanyahu mengingatkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak akan membiarkan pemrotes Palestina menandai ‘Hari Naksa’ dengan melanggar perbatasan Israel seperti yang terjadi selama peringatan Hari Nakba.
Berbicara pada konferensi teknologi tinggi internasional di Yerusalem, PM mengecam keterlibatan Iran, Suriah, Hizbullah dan Hamas telah melakukan ‘provokasi,’
Netanyahu beralasan bahwa sama seperti negara lain di dunia, Israel berhak dan wajib untuk menjaga perbatasan. Ia juga mengungkapkan bahwa IDF diinstruksikan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan untuk melindungi perbatasan Israel, masyarakat dan warga negara tersebut.
Sementara itu, Kepala Staf IDF Benny Gantz mengatakan bahwa IDF sedang mempersiapkan diri untuk ‘Hari Naksa di semua daerah perbatasan. “Kami akan mengerahkan pasukan kami dan para perwira komandan kami di garis depan,” katanya.
Pada hari Rabu, Israel mengeluarkan peringatan keras ke Suriah dan Libanon menjelang ‘Hari Naksa’ – ulang tahun ke-44 Perang Enam Hari Arab-Israel. Israel menaikkan tingkat siaga menjelang peristiwa hari Ahad, yang mungkin melibatkan pawai di perbatasan Israel serupa dengan yang diadakan pada saat ‘Hari Nakba’ yang berujung bentrok dan menewaskan puluhan warga sipil Palestina beberapa waktu lalu.
“Kita akan menggunakan segala cara untuk mencegah gangguan terhadap kedaulatan kami. Anda akan bertanggung jawab,” kata pesan tersebut.
Kedaulatan apa yang dimaksud oleh Netanyahu? Kedaulatan untuk menjajah kedaulatan bangsa lain? Apa arti sebuah kemerdekaan yang dibangun diatas penjajahan? Atas kejadian tersebut baik pihak PBB maupun Amerika masih belum juga berani memberlakukan sanksi ‘nyata’ terhadap Israel.
Seandainya saja peristiwa tersebut dibalik, orang-orang Israel dibunuhi oleh warga Palestina, apakah PBB dan Amerika juga akan berdiam diri selama puluhan tahun? Jawabnya sudah jelas. Seorang kacung tak akan pernah menghukum majikannya. (rasularasy/arrahmah.com)
Murtadin- Tamu
Similar topics
» Ledakan besar terdengar di Yaman selatan, 3 tentara rezim Saleh dilaporkan tewas
» Arrahmah.com: Mujahidin Dagestan serang konvoy militer penjajah
» Ledakan kembar tewaskan tiga tentara boneka Pakistan
» Allahu Akbar! Mujahidin serang basis AS di dekat Kabul
» Teroris Mujahidin AQAP serbu basis militer al-anad, kuasai stasiun radio negara
» Arrahmah.com: Mujahidin Dagestan serang konvoy militer penjajah
» Ledakan kembar tewaskan tiga tentara boneka Pakistan
» Allahu Akbar! Mujahidin serang basis AS di dekat Kabul
» Teroris Mujahidin AQAP serbu basis militer al-anad, kuasai stasiun radio negara
:: Negara :: Kejahatan Muslim
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik