Login
Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am
» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am
» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm
» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm
» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm
» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm
» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm
» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm
Most active topics
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of on your social bookmarking website
Pencarian
Most Viewed Topics
Statistics
Total 40 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah tutunkasep
Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user |
User Yang Sedang Online
Total 81 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 81 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 97 pada Tue Oct 22, 2024 12:34 pm
Gadis sembilan tahun 'dipaksa jadi teroris'
:: Negara :: Negara Islam
Halaman 1 dari 1
Gadis sembilan tahun 'dipaksa jadi teroris'
Terbaru 21 Juni 2011 - 17:43 WIB
Sohana berhasil melarikan diri dan melempar rompi berisi peledak.
Seorang gadis kecil berusia sembilan tahun di Pakistan mengatakan dia diculik dan dipaksa mengenakan rompi berisi alat peledak yang menurut polisi setempat merupakan bagian dari rencana serangan oleh milisi Islamis.
Bocah bernama Sohana Jawed itu diculik beberapa hari lalu dari rumahnya di Peshawar dan dibawa ke sebuah tempat dekat perbatasan dengan Afghanistan, demikian dikatakan Kepolisian Lower Dir dalam konferensi pers.
Sohana yang juga hadir memberikan keterangan menceritakan kepada wartawan bahwa dia dipasangi rompi peledak dan diperintahkan untuk berdiri dekat beberapa tentara, tetapi dia melempar rompi itu dan melarikan diri.
Namun pihak berwenang di Peshawar mengatakan sampai saat ini mereka belum menerima pengaduan anak perempuan yang hilang dan belum bisa mengkonfirmasi apakah ada anak perempuan bernama Sohana Jawed di antara warganya, demikian dilansir kantor berita Associated Press.
Serangan bom bunuh diri jarang dilakukan oleh anak-anak perempuan.
"Ketika saya sadar keesokan paginya, mereka memasang benda itu di badan saya, tetapi tidak berhasil meledak."
Sohana Jawed
Tetapi kelompok militan Pakistan sering merekrut anak laki-laki untuk melakukan serangan bom bunuh diri.
Diculik dua perempuan
Sohana mengatakan dia diculik oleh dua perempuan ketika sedang dalam perjalanan ke sekolah dan dipaksa masuk ke dalam mobil berisi dua laki-laki.
Sohana diculik oleh dua wanita dalam perjalanan ke sekolah di Peshawar.
Salah seorang penculik menutup mulutnya dengan sehelai saputangan dan dia langsung tidak sadarkan diri, ujarnya.
Ketika siuman Sohana mengaku langsung menangis dan salah seorang wanita yang menculiknya memberinya sepotong biskuit.
Sohana bercerita dia kembali tidak sadarkan diri setelah memakan biskuit itu.
Ketika kembali bangun, menurut Sohana, dia berada di dalam sebuah rumah.
"Di malam hari mereka memberi saya beberapa potong biskuit dan kemudian saya kembali tertidur. Ketika saya sadar keesokan paginya, mereka memasang benda itu di badan saya, tetapi tidak berhasil meledak," terang Sohana.
Pejabat polisi Lower Dir Salim Marwat menjelaskan rompi itu berisi 9kg bahan peledak.
"Tampaknya rompi itu harus diledakkan dengan pengendali jarak jauh karena seorang anak dibawah umur yang memakainya," ujar Marwat seperti dikutip kantor berita AP.
Polisi menduga para penculik membawanya ke sebuah pos pemeriksaan paramiliter di luar Timergarah, kota utama di daerah Lower Dir.
Sohana menjelaskan, dia mulai berteriak ketika mendekati pos pemeriksaan itu dan berhasil melempar rompi tersebut.
"Saya berhasil melepaskan tangan saya dari wanita [yang membawanya] itu dan lari," kata Sohana.
Polisi melakukan operasi untuk mencari para penculik yang berhasil melarikan diri.
Sohana berhasil melarikan diri dan melempar rompi berisi peledak.
Seorang gadis kecil berusia sembilan tahun di Pakistan mengatakan dia diculik dan dipaksa mengenakan rompi berisi alat peledak yang menurut polisi setempat merupakan bagian dari rencana serangan oleh milisi Islamis.
Bocah bernama Sohana Jawed itu diculik beberapa hari lalu dari rumahnya di Peshawar dan dibawa ke sebuah tempat dekat perbatasan dengan Afghanistan, demikian dikatakan Kepolisian Lower Dir dalam konferensi pers.
Sohana yang juga hadir memberikan keterangan menceritakan kepada wartawan bahwa dia dipasangi rompi peledak dan diperintahkan untuk berdiri dekat beberapa tentara, tetapi dia melempar rompi itu dan melarikan diri.
Namun pihak berwenang di Peshawar mengatakan sampai saat ini mereka belum menerima pengaduan anak perempuan yang hilang dan belum bisa mengkonfirmasi apakah ada anak perempuan bernama Sohana Jawed di antara warganya, demikian dilansir kantor berita Associated Press.
Serangan bom bunuh diri jarang dilakukan oleh anak-anak perempuan.
"Ketika saya sadar keesokan paginya, mereka memasang benda itu di badan saya, tetapi tidak berhasil meledak."
Sohana Jawed
Tetapi kelompok militan Pakistan sering merekrut anak laki-laki untuk melakukan serangan bom bunuh diri.
Diculik dua perempuan
Sohana mengatakan dia diculik oleh dua perempuan ketika sedang dalam perjalanan ke sekolah dan dipaksa masuk ke dalam mobil berisi dua laki-laki.
Sohana diculik oleh dua wanita dalam perjalanan ke sekolah di Peshawar.
Salah seorang penculik menutup mulutnya dengan sehelai saputangan dan dia langsung tidak sadarkan diri, ujarnya.
Ketika siuman Sohana mengaku langsung menangis dan salah seorang wanita yang menculiknya memberinya sepotong biskuit.
Sohana bercerita dia kembali tidak sadarkan diri setelah memakan biskuit itu.
Ketika kembali bangun, menurut Sohana, dia berada di dalam sebuah rumah.
"Di malam hari mereka memberi saya beberapa potong biskuit dan kemudian saya kembali tertidur. Ketika saya sadar keesokan paginya, mereka memasang benda itu di badan saya, tetapi tidak berhasil meledak," terang Sohana.
Pejabat polisi Lower Dir Salim Marwat menjelaskan rompi itu berisi 9kg bahan peledak.
"Tampaknya rompi itu harus diledakkan dengan pengendali jarak jauh karena seorang anak dibawah umur yang memakainya," ujar Marwat seperti dikutip kantor berita AP.
Polisi menduga para penculik membawanya ke sebuah pos pemeriksaan paramiliter di luar Timergarah, kota utama di daerah Lower Dir.
Sohana menjelaskan, dia mulai berteriak ketika mendekati pos pemeriksaan itu dan berhasil melempar rompi tersebut.
"Saya berhasil melepaskan tangan saya dari wanita [yang membawanya] itu dan lari," kata Sohana.
Polisi melakukan operasi untuk mencari para penculik yang berhasil melarikan diri.
BBC- Tamu
Similar topics
» Gembong Teroris Indonesia Ba'asyir hanya divonis 15 tahun penjara
» Pro dan Kontra Nabi Muhammad Menikahi Anak Berusia 6 Tahun
» AISYAH umur 7 TAHUN (Dari buku islam yang ada di INDONESIA)
» Pembantaian umat Hindu dan Budha oleh Muslim
» Teroris Al-Qaida peringatkan Amerika
» Pro dan Kontra Nabi Muhammad Menikahi Anak Berusia 6 Tahun
» AISYAH umur 7 TAHUN (Dari buku islam yang ada di INDONESIA)
» Pembantaian umat Hindu dan Budha oleh Muslim
» Teroris Al-Qaida peringatkan Amerika
:: Negara :: Negara Islam
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik