Login
Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am
» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am
» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm
» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm
» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm
» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm
» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm
» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm
Most active topics
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of on your social bookmarking website
Pencarian
Most Viewed Topics
Statistics
Total 40 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah tutunkasep
Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user |
User Yang Sedang Online
Total 5 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 5 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 101 pada Fri Nov 15, 2024 3:57 am
Kebiadaban Muslim: Injil dibubuhi stempel Depdagri Malaysia
:: Negara :: Kejahatan Muslim
Halaman 1 dari 1
Kebiadaban Muslim: Injil dibubuhi stempel Depdagri Malaysia
Terbaru 19 Maret 2011 - 12:42 GMT
Sebanyak 5.000 Kitab Injil ditahan dulu oleh pihak berwenang dan diberi stempel nomer seri
Federasi Kristen Malaysia menuduh pemerintah menodai Injil karena membubuhi stempel nomer serial dan memberi segel pada 5.000 Injil yang diimpor. "Setiap Injil diberi stempel nomer seri dan diberi segel pemerintah, segel resmi departemen terkait, dan juga kata-kata 'atas perintah Menteri Dalam Negeri'," kata Ketua Federasi Kristen Malaysia, Uskup Ng Moon Hing.
Uskup Hing menambahkan pembubuhan stempel pada Injil yang berisi kata "Allah" dilakukan tanpa persetujuan komunitas Kristen sehingga hal ini serupa dengan "penodaan Injil". Menurut Federasi Kristem Malaysia yang menjadi wadah sebagian besar gereja di sana, dengan stempel berarti Injil itu diperlakukan sebagai barang terbatas. Impor sebanyak 5.000 kitab tersebut ditahan dulu karena menggunakan kata "Allah" untuk merujuk Tuhan, lapor wartawan BBC di Kuala Lumpur, Jennifer Pak.
Tak ada niat
Injil dalam bahasa Melayu sering disita atau ditahan oleh bea cukai Malaysia karena berisi kata "Allah". Pemerintah melarang warga non-Muslim menggunakan kata itu dalam penerbitan karena bisa membingungkan penduduk mayoritas Muslim, atau bisa digunakan untuk memurtadkan mereka. Namun kalangan Kristen menegaskan mereka sebelumnya telah menggunakan kata "Allah" selama puluhan tahun tanpa insiden apapun. Meski impor terbaru sebanyak 5.000 Kitab Injil ini akhirnya dilepaskan setelah diberi stempel, sejumlah organisasi Kristen tidak mau mengambil Injil dari bea dan cukai karena sudah ternodai. Menteri Dalam Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein, seperti dikutip media Malaysia, mengatakan pemberian stempel dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya. "Tidak ada niat untuk menodai Injil. Kami tidak akan mempedulikan omongan seperti ini," katanya.
Sebanyak 5.000 Kitab Injil ditahan dulu oleh pihak berwenang dan diberi stempel nomer seri
Federasi Kristen Malaysia menuduh pemerintah menodai Injil karena membubuhi stempel nomer serial dan memberi segel pada 5.000 Injil yang diimpor. "Setiap Injil diberi stempel nomer seri dan diberi segel pemerintah, segel resmi departemen terkait, dan juga kata-kata 'atas perintah Menteri Dalam Negeri'," kata Ketua Federasi Kristen Malaysia, Uskup Ng Moon Hing.
Uskup Hing menambahkan pembubuhan stempel pada Injil yang berisi kata "Allah" dilakukan tanpa persetujuan komunitas Kristen sehingga hal ini serupa dengan "penodaan Injil". Menurut Federasi Kristem Malaysia yang menjadi wadah sebagian besar gereja di sana, dengan stempel berarti Injil itu diperlakukan sebagai barang terbatas. Impor sebanyak 5.000 kitab tersebut ditahan dulu karena menggunakan kata "Allah" untuk merujuk Tuhan, lapor wartawan BBC di Kuala Lumpur, Jennifer Pak.
Tak ada niat
Injil dalam bahasa Melayu sering disita atau ditahan oleh bea cukai Malaysia karena berisi kata "Allah". Pemerintah melarang warga non-Muslim menggunakan kata itu dalam penerbitan karena bisa membingungkan penduduk mayoritas Muslim, atau bisa digunakan untuk memurtadkan mereka. Namun kalangan Kristen menegaskan mereka sebelumnya telah menggunakan kata "Allah" selama puluhan tahun tanpa insiden apapun. Meski impor terbaru sebanyak 5.000 Kitab Injil ini akhirnya dilepaskan setelah diberi stempel, sejumlah organisasi Kristen tidak mau mengambil Injil dari bea dan cukai karena sudah ternodai. Menteri Dalam Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein, seperti dikutip media Malaysia, mengatakan pemberian stempel dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya. "Tidak ada niat untuk menodai Injil. Kami tidak akan mempedulikan omongan seperti ini," katanya.
Udin- Jumlah posting : 14
Join date : 18.04.11
Similar topics
» BBC: Malaysia diminta hentikan hukum cambuk
» Pasangan warga Malaysia didakwa bunuh TKW
» Pondasi dan Kode Etik Pergaulan Muslim dengan Non Muslim
» Alquran adalah dasar muslim membantai non muslim
» 50000 Remaja Malaysia Mohon Murtad
» Pasangan warga Malaysia didakwa bunuh TKW
» Pondasi dan Kode Etik Pergaulan Muslim dengan Non Muslim
» Alquran adalah dasar muslim membantai non muslim
» 50000 Remaja Malaysia Mohon Murtad
:: Negara :: Kejahatan Muslim
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik