Silahkan masukkan username dan password anda!

Join the forum, it's quick and easy

Silahkan masukkan username dan password anda!
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Login

Lupa password?

Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?
by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am

» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am

» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am

» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm

» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm

» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm

» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm

» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm

» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm

Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of on your social bookmarking website

Pencarian
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

Poll
Statistics
Total 40 user terdaftar
User terdaftar terakhir adalah tutunkasep

Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user

User Yang Sedang Online
Total 7 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 7 Tamu

Tidak ada

[ View the whole list ]


User online terbanyak adalah 44 pada Sun Jul 30, 2023 6:25 pm

DISTORSI MATIUS 5: Tangisan Rahel.

2 posters

 :: Kesaksian :: Buddha

Go down

DISTORSI MATIUS 5:  Tangisan Rahel.  Empty DISTORSI MATIUS 5: Tangisan Rahel.

Post  s4l4s22 Tue Oct 04, 2011 4:28 pm

Matius menyatakan bahwa Raja Herodes memerintahkan agar anak2 dalam kelompok usia 2 tahun ke bawah dibunuh di Bethlehem, dan Matius menyajikan tindakan ini sebagai sebuah pemenuhan atas nubuat. Berikut tulisan Matius:

2:16. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
2:17 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi ."

Sekali lagi, Matius telah menjadikan pernyataan tersebut sama sekali berada di luar konteks yang sebenarnya. Pernyataan tersebut didistorsi dari Kitab Yeremia berikut ini:

31:15 Beginilah firman TUHAN: Dengar! Di Rama terdengar ratapan, tangisan yang pahit pedih: Rahel menangisi anak-anak nya, ia tidak mau dihibur karena anak-anaknya, sebab mereka tidak ada lagi.
31:16 Beginilah firman TUHAN: Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu dari mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran, demikianlah firman TUHAN; mereka akan kembali dari negeri musuh.
31:17 Masih ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah firman TUHAN: anak-anak akan kembali ke daerah mereka.
31:18. Telah Kudengar sungguh-sungguh Efraim meratap: Engkau telah menghajar aku, dan aku telah menerima hajaran, seperti anak lembu yang tidak terlatih. Bawalah aku kembali, supaya aku berbalik, sebab Engkaulah TUHAN, Allahku.

Keterangan Yeremia secara khusus mengatakan bahwa "anak-anak" itu berada di "negeri musuh", yaitu Asyur, yang menjelaskan bahwa anak2 itu "tidak mati". Karenanya, keterangan Yeremia meramalkan, secara tidak tepat, bahwa anak2 itu akan kembali ke Palestina dari Asyur. Lebih jauh, adalah menarik dan meyakinkan untuk mencermati bahwa sementara Rama jauhnya sekitar 6 mil di utara Yerusalem, Bethlehem jaraknya sekitar 6 mil di selatan Yerusalem, yang selanjutnya membuktikan bahwa geografi itu pun tidak cocok dengan laporan Matius mengenai dugaan pembantaian yang terjadi atas anak2 Bethlehem. Singkatnya, Rama dan Bethlehem adalah 2 nama tempat yang sangat berbeda!

Jelasnya, Matius telah keliru merepresentasikan Yeremia, dan telah menjelaskan keterangan Yeremia di luar konteks yang sebenarnya. Lebih2, tidak ada keterangan lain di seluruh Perjanjian Baru atau dalam tulisan sekuler apa pun yang menyebutkan adanya pembantaian yang dilakukan Raja Herodes atas anak2 di Bethlehem!

Salah satu pemecahan untuk dilema ini adalah menegaskan bahwa Matius mengada2kan seluruh kisah mengenai pembantaian anak2 di Bethlehem. Dalam hal ini, motifnya, sekali lagi, adalah untuk menciptakan persamaan antara kehidupan Yesus dengan Musa.


s4l4s22

Jumlah posting : 143
Join date : 15.09.11

Kembali Ke Atas Go down

DISTORSI MATIUS 5:  Tangisan Rahel.  Empty Re: DISTORSI MATIUS 5: Tangisan Rahel.

Post  kabayan Sun Dec 04, 2011 4:35 am

s4l4s22 wrote:[justify] Matius menyatakan bahwa Raja Herodes memerintahkan agar anak2 dalam kelompok usia 2 tahun ke bawah dibunuh di Bethlehem, dan Matius menyajikan tindakan ini sebagai sebuah pemenuhan atas nubuat. Berikut tulisan Matius:

2:16. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
2:17 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi ."

Sekali lagi, Matius telah menjadikan pernyataan tersebut sama sekali berada di luar konteks yang sebenarnya. Pernyataan tersebut didistorsi dari Kitab Yeremia berikut ini:

31:15 Beginilah firman TUHAN: Dengar! Di Rama terdengar ratapan, tangisan yang pahit pedih: Rahel menangisi anak-anak nya, ia tidak mau dihibur karena anak-anaknya, sebab mereka tidak ada lagi.
31:16 Beginilah firman TUHAN: Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu dari mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran, demikianlah firman TUHAN; mereka akan kembali dari negeri musuh.
31:17 Masih ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah firman TUHAN: anak-anak akan kembali ke daerah mereka.
31:18. Telah Kudengar sungguh-sungguh Efraim meratap: Engkau telah menghajar aku, dan aku telah menerima hajaran, seperti anak lembu yang tidak terlatih. Bawalah aku kembali, supaya aku berbalik, sebab Engkaulah TUHAN, Allahku.

Keterangan Yeremia secara khusus mengatakan bahwa "anak-anak" itu berada di "negeri musuh", yaitu Asyur, yang menjelaskan bahwa anak2 itu "tidak mati". Karenanya, keterangan Yeremia meramalkan, secara tidak tepat, bahwa anak2 itu akan kembali ke Palestina dari Asyur. Lebih jauh, adalah menarik dan meyakinkan untuk mencermati bahwa sementara Rama jauhnya sekitar 6 mil di utara Yerusalem, Bethlehem jaraknya sekitar 6 mil di selatan Yerusalem, yang selanjutnya membuktikan bahwa geografi itu pun tidak cocok dengan laporan Matius mengenai dugaan pembantaian yang terjadi atas anak2 Bethlehem. Singkatnya, Rama dan Bethlehem adalah 2 nama tempat yang sangat berbeda!

Jelasnya, Matius telah keliru merepresentasikan Yeremia, dan telah menjelaskan keterangan Yeremia di luar konteks yang sebenarnya. Lebih2, tidak ada keterangan lain di seluruh Perjanjian Baru atau dalam tulisan sekuler apa pun yang menyebutkan adanya pembantaian yang dilakukan Raja Herodes atas anak2 di Bethlehem!

Salah satu pemecahan untuk dilema ini adalah menegaskan bahwa Matius mengada2kan seluruh kisah mengenai pembantaian anak2 di Bethlehem. Dalam hal ini, motifnya, sekali lagi, adalah untuk menciptakan persamaan antara kehidupan Yesus dengan Musa.


Tulisan di atas adalah copy paste dari http://www.sarapanpagi.org/19-distorsi-matius-5-tangisan-rahel-vt646.html. Bro, baja aja jawaban dari Sarapanpagi.org. Ini jawabannya:


JAWAB :


Hubungan kutipan ini (Yeremia 31:15), Matius menghubungkan kutipan yang cocok pada Perjanjian Lama, sesudah mengetahui kejadian-kejadian itu.
Rahel adalah tokoh yang dianggap sebagai ibu bangsa Israel yang makamnya berada di Rama (Ramah) (sekitar 7.5 KM di sebelah utara Yerusalem) dekat jalan yang dilewati oleh orang Israel dalam perjalanan pembuangan ke Babel. Alkitab mencatat jasad Rahel dikuburkan di sisi jalan ke Efrata, yaitu Betlehem (Kejadian 35:19, bandingkan dengan kejadian 48:7). Nama Betlehem disebut disini, maka hal ini tentu saja terhubung dengan kisah kematian anak-anak atas perintah Herodes. Yeremia 31 mencatat bahwa "pemboyongan" anak-anak Israel ke pembuangan, walaupun hal yang menyebabkan kesedihan dan perkabungan yang amat-sangat, adalah pendahuluan dari suatu zaman baru untuk umat Allah, dimana 'masih ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah Firman Tuhan' (Yeremia 31:17). Jadi ratapan ibu-ibu Israel (yang digambarkan sebagai tangisal Rahel) disini adalah pendahuluan dari tindak penyelamatan Mesias.

kabayan

Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11

Kembali Ke Atas Go down

DISTORSI MATIUS 5:  Tangisan Rahel.  Empty Re: DISTORSI MATIUS 5: Tangisan Rahel.

Post  kabayan Sun Dec 04, 2011 4:43 am

s4l4s22 wrote:

Jelasnya, Matius telah keliru merepresentasikan Yeremia, dan telah menjelaskan keterangan Yeremia di luar konteks yang sebenarnya. Lebih2, tidak ada keterangan lain di seluruh Perjanjian Baru atau dalam tulisan sekuler apa pun yang menyebutkan adanya pembantaian yang dilakukan Raja Herodes atas anak2 di Bethlehem!

Salah satu pemecahan untuk dilema ini adalah menegaskan bahwa Matius mengada2kan seluruh kisah mengenai pembantaian anak2 di Bethlehem. Dalam hal ini, motifnya, sekali lagi, adalah untuk menciptakan persamaan antara kehidupan Yesus dengan Musa.



Tulisan di atas adalah copy paste dari http://www.sarapanpagi.org/19-distorsi-matius-5-tangisan-rahel-vt646.html

Berikut ini adalah jawaban dari sarapanpagi.org


JAWAB :

Pembunuhan terhadap anak-anak kecil oleh Herodes Agung dicatat dalam catatan sejarah sekuler:

Sejarahwan Flavius Josephus mencatat "banyak pembunuhan terjadi karena ramalan kedatangan seorang raja baru" (Antiquities 1.17.c.3). Yosephus juga mencatat Herodes Agung demikian: "He was no king but the cruel tyrant that ever ascended to a throne. He robbed his own people, torture whole communities; almost everyday someone was sentenced to death, even among his friends, his priests and family, including his wife and sons." .
(He was no king, maksudnya he was just the made king by the Romans)
Anak-anaknya sendiri dibunuh oleh Herodes Agung, Aristobulus dan Antipater kedua anaknya itu dibunuhnya karena dianggap mengancam tahtanya pada th 7 dan 4 SM. Kaisar Agustus sambil bergurau mengatakan "lebih baik menjadi babi Herodes daripada menjadi anak-anak Herodes".

Sumber lain, tulisan Macrobius dalam "Saturnal" 1.2.c.4, mengutip perkataan Kaisar Augustus bahwa Herodes pernah membunuh anak-anak di bawah usia 2 tahun, tetapi tidak disebutkan tempatnya.

Jangan lupa,Alkitab pun merupakan salah satu bukti sejarah, apakah Al~Qur'an pun demikian?. Alkitab memang tidak khusus ditulis sebagai buku sejarah (yang sesuai kriteria catatan sejarah masakini), tetapi kenyataannya Alkitab itu mengandung catatan sejarah, data-datanya menunjukkan kejadian-kejadian sejarah yang sejalan dengan para penulis sejarah di zamannya seperti karya Josephus/ Macrobius. Karena itu kita boleh bersyukur bahwa Alkitab tetap membuka kemungkinan untuk diandalkan, namun dengan catatan bahwa kita harus tetap terbuka akan penyelidikan kritik teks dan tidak lari mengunci diri dalam kepongahan 'rasionalisme' yang beranggapan bahwa semua produk sejarah itu pasti benar dan sejarah Alkitab itu dongeng.

Amin.

Blessings,
BP
May 30, 2005.


kabayan

Jumlah posting : 128
Join date : 14.06.11

Kembali Ke Atas Go down

DISTORSI MATIUS 5:  Tangisan Rahel.  Empty Re: DISTORSI MATIUS 5: Tangisan Rahel.

Post  Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 :: Kesaksian :: Buddha

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik