Login
Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am
» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am
» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm
» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm
» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm
» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm
» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm
» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm
Most active topics
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of on your social bookmarking website
Pencarian
Most Viewed Topics
Statistics
Total 40 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah tutunkasep
Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user |
User Yang Sedang Online
Total 95 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 95 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 101 pada Fri Nov 15, 2024 3:57 am
Kampanye Anti Hukuman Mati Bagi Murtadin
Kampanye Anti Hukuman Mati Bagi Murtadin
FORMER Muslim United (FMU) meluncurkan kampanye billboard digital sebagai tanggapan terhadap adanya ekspansi sebuah Islamic Center di Murfreesboro, Tennessee. Iklan tersebut dapat dilihat pada papan reklame digital yang terletak di dekat Sungai Stone Mall dan hanya beberapa meter dari jalan Murfreesboro, Tennessee.
Nonie Darwish, pengarang terkenal, seorang aktivis hak asasi manusia dan direktur eksekutif dari FMU, mengatakan, "Ini hanyalah awal dari kampanye nasional untuk mendidik publik tentang ancaman terhadap hak-hak sipil dan asasi manusia bagi mantan Muslim yang meninggalkan Islam dan bahaya dari adopsi hukum Syariah Islam untuk semua warga Amerika".
Dengan latar belakang iklan berwarna hiju menyerupai bendera nasional Saudi dengan bertuliskan kalimat Syahadat. Menurut Darwish kalimat syahadat tersebut adalah pesan dari supremasisme Islam dan keharusan untuk mengubah atau menundukkan orang-orang kafir. Dan di atas tulisan kalimat syahadat tersebut terdapat gambar lingkaran anak-anak dan pengasuh mereka yang merupakan sasaran ancaman hukum Syariah di Amerika Serikat, Darwish menjelaskan.
FMU sebelumnya telah mengeluarkan siaran berita mengutip respon dari Imam ICM dan dewan ICM meminta agar mereka menandatangani Ikrar Kebebasan. "Pemimpin masjid Islamic Center Murfreesboro (ICM) tidak menghormati kebebasan untuk memilih keyakinan seseorang sebagaimana dijamin dalam Amandemen Pertama kami. Itulah kesimpulan yang bisa kami tarik dari sikap 'diam' mereka dan tanpa tanggapan terhadap surat yang berisi Ikrar Kebebasan yang dikirim ke pemimpin masjid ICM oleh organisasi kami," kata Darwish.
Surat FMU dan Ikrar Kebebasan dikirim pada tanggal 29 Juni dengan konfirmasi penerimaan tanggal 1 Juli , meminta para pemimpin ICM untuk mengharamkan fatwa mati bagi orang yang murtad yang telah meninggalkan Islam. Surat-surat itu dikirim ke semua anggota dewan ICM termasuk ke Imam ICM, Syaikh Dr. Ussama, ulama terkemuka AS lulusan Al Azhar University Kairo, Mesir.
Sebelumnya beredar sebuah video dari seorang ulama terkemuka Mesir, Syaikh Yussuf al-Badri, yang diterjemahkan oleh kantor berita Jerman yang dalam video itu Syaikh Yussuf mengatakan, "Allah telah memerintahkan kita untuk membunuh semua orang yang meninggalkan Islam."
FMU telah mengajukan kasus yang mereka anggap sebagai ancaman dan diskriminasi ke Divisi Hak Sipil Departemen Kehakiman AS (USDOJ) dan mereka telah membantu beberapa kasus individual mantan Muslim yang meminta bantuan kepada mereka.
FMU mengeluarkan proposal awal tahun ini ke Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA) untuk melakukan sesi diskusi paralel tentang "Hak-Hak Sipil, Keadilan Sosial, dan Hak-hak Mantan Muslim untuk Kebebasan Beragama dan Kebebasan Berbicara di Amerika" dalam konvensi tahunan ISNA yang diselenggarakan di Rosemount, Illinois, 02-05 Juli, 2010 lalu. Permintaan itu ditolak oleh ISNA, sebuah kelompok Muslim Amerika terkemuka.
Pada musim gugur 2009, FMU juga mengirimkan salinan "Ikrar Kebebasan," kepada lebih dari 111 pemimpin Muslim Amerika dari 50 organisasi, untuk meminta mereka agar menolak konsensus hukum Syariah yang memungkinkan pelaksanaan hukuman mati bagi orang yang murtad dari Islam. Sumber
Nonie Darwish, pengarang terkenal, seorang aktivis hak asasi manusia dan direktur eksekutif dari FMU, mengatakan, "Ini hanyalah awal dari kampanye nasional untuk mendidik publik tentang ancaman terhadap hak-hak sipil dan asasi manusia bagi mantan Muslim yang meninggalkan Islam dan bahaya dari adopsi hukum Syariah Islam untuk semua warga Amerika".
Dengan latar belakang iklan berwarna hiju menyerupai bendera nasional Saudi dengan bertuliskan kalimat Syahadat. Menurut Darwish kalimat syahadat tersebut adalah pesan dari supremasisme Islam dan keharusan untuk mengubah atau menundukkan orang-orang kafir. Dan di atas tulisan kalimat syahadat tersebut terdapat gambar lingkaran anak-anak dan pengasuh mereka yang merupakan sasaran ancaman hukum Syariah di Amerika Serikat, Darwish menjelaskan.
FMU sebelumnya telah mengeluarkan siaran berita mengutip respon dari Imam ICM dan dewan ICM meminta agar mereka menandatangani Ikrar Kebebasan. "Pemimpin masjid Islamic Center Murfreesboro (ICM) tidak menghormati kebebasan untuk memilih keyakinan seseorang sebagaimana dijamin dalam Amandemen Pertama kami. Itulah kesimpulan yang bisa kami tarik dari sikap 'diam' mereka dan tanpa tanggapan terhadap surat yang berisi Ikrar Kebebasan yang dikirim ke pemimpin masjid ICM oleh organisasi kami," kata Darwish.
Surat FMU dan Ikrar Kebebasan dikirim pada tanggal 29 Juni dengan konfirmasi penerimaan tanggal 1 Juli , meminta para pemimpin ICM untuk mengharamkan fatwa mati bagi orang yang murtad yang telah meninggalkan Islam. Surat-surat itu dikirim ke semua anggota dewan ICM termasuk ke Imam ICM, Syaikh Dr. Ussama, ulama terkemuka AS lulusan Al Azhar University Kairo, Mesir.
Sebelumnya beredar sebuah video dari seorang ulama terkemuka Mesir, Syaikh Yussuf al-Badri, yang diterjemahkan oleh kantor berita Jerman yang dalam video itu Syaikh Yussuf mengatakan, "Allah telah memerintahkan kita untuk membunuh semua orang yang meninggalkan Islam."
FMU telah mengajukan kasus yang mereka anggap sebagai ancaman dan diskriminasi ke Divisi Hak Sipil Departemen Kehakiman AS (USDOJ) dan mereka telah membantu beberapa kasus individual mantan Muslim yang meminta bantuan kepada mereka.
FMU mengeluarkan proposal awal tahun ini ke Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA) untuk melakukan sesi diskusi paralel tentang "Hak-Hak Sipil, Keadilan Sosial, dan Hak-hak Mantan Muslim untuk Kebebasan Beragama dan Kebebasan Berbicara di Amerika" dalam konvensi tahunan ISNA yang diselenggarakan di Rosemount, Illinois, 02-05 Juli, 2010 lalu. Permintaan itu ditolak oleh ISNA, sebuah kelompok Muslim Amerika terkemuka.
Pada musim gugur 2009, FMU juga mengirimkan salinan "Ikrar Kebebasan," kepada lebih dari 111 pemimpin Muslim Amerika dari 50 organisasi, untuk meminta mereka agar menolak konsensus hukum Syariah yang memungkinkan pelaksanaan hukuman mati bagi orang yang murtad dari Islam. Sumber
Similar topics
» Bukti dari Hadis bagi perintah eksekusi mati murtadin
» Pendapat dan kesaksian para kalif tentang eksekusi mati murtadin
» Hukuman Butakan Mata di Iran Ditunda
» Abu Bakar Baasyir dituntut hukuman seumur hidup
» Bukti Pembunuhan Murtadin dlm Qur'an & Hadis
» Pendapat dan kesaksian para kalif tentang eksekusi mati murtadin
» Hukuman Butakan Mata di Iran Ditunda
» Abu Bakar Baasyir dituntut hukuman seumur hidup
» Bukti Pembunuhan Murtadin dlm Qur'an & Hadis
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik