Login
Latest topics
» Ada apa di balik serangan terhadap Muslim Burma?by Dejjakh Sun Mar 29, 2015 9:56 am
» Diduga sekelompok muslim bersenjata menyerang umat kristen
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:30 am
» Sekitar 6.000 orang perempuan di Suriah diperkosa
by jaya Wed Nov 27, 2013 12:19 am
» Muhammad mengaku kalau dirinya nabi palsu
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:53 pm
» Hina Islam dan Presiden, Satiris Mesir Ditangkap
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:50 pm
» Ratusan warga Eropa jihad di Suriah
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:48 pm
» Krisis Suriah, 6.000 tewas di bulan Maret
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:46 pm
» Kumpulan Hadis Aneh!!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:43 pm
» Jihad seksual ala islam!
by jaya Tue Nov 26, 2013 11:40 pm
Most active topics
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Akal Budi Islam on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of on your social bookmarking website
Pencarian
Most Viewed Topics
Statistics
Total 40 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah tutunkasep
Total 1142 kiriman artikel dari user in 639 subjects
Top posting users this month
No user |
User Yang Sedang Online
Total 68 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 68 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 97 pada Tue Oct 22, 2024 12:34 pm
Bukti dari Hadis bagi perintah eksekusi mati murtadin
:: Debat Islam :: Murtadin
Halaman 1 dari 1
Bukti dari Hadis bagi perintah eksekusi mati murtadin
1. Setiap orang (i.e. Muslim) yang mengganti agama mereka, BUNUH DIA.
Ini perintah Rasulullah yang diriwayahkan dalam Hadis Abu Bakar, Usman, Ali, Muadh ibnu Jabal, Abu Musa Ashari, Abdullah ibn Abbas, Khalid ibnu Walid.
2. Diriwayahkan Abdullah ibn Masud:
Rasulullah mengatakan : dalam hal apapun TIDAK diijinkan untuk menumpahkan darah seorang muslim yang mengaku bahwa "tidak ada Allah selain Allah" dan "Muhamad rasulullah" kecuali :
ia membunuh seseorang dan tindakannya membenarkan pembalasan;
ia menikah dan berzinah;
ia meninggalkan agamanya dan dipisahkan dari masyarakatnya.
3. Aisha (isteri termuda Muhamad) melaporkan:
Rasulullah mengatakan dilarang menumpahkan darah seorang muslim kecuali :
ia menikah tetapi berzinah, atau
seorang Muslim memilih menjadi KAFIR, atau
ia mengambil nyawa orang lain.
4. Usman meriwayahkan DUA KALI:
Saya mendengar Rasulullah mengatakan, dilarang menumpahkan darah seorang Muslim kecuali:
seorang Muslim yg menjadi kafir;
one who after marriage commits adultery;
one who commits murder apart from having an authorization to take life in exchange for another life. [6] & [7]
Tradisi diatas dibuktikan kebenarannya oleh teks sejarah yang cukup dipercaya. Ada sebuah cerita mengenai Usman, yang berdiri diatas atap rumahnya dan menegaskan tradisi ini didepan ribuan pemberontak yang pada saat itu mengelilingi rumahnya dan siap untuk membunuhnya. Argumennya menahan niat pemberontak adalah : "Saya tidak melakukan satupun diantara ketiga kejahatan tsb.", katanya, "namun kalau kalian membunuh saya, kalianlah yang bersalah !"
Jelaslah bahwa tradisi ini menjadi pembela utama Usman terhadap para pemberontak. Kalau tradisi ini sedikitpun diragukan, maka beratus-ratus pemberontak tsb pastilah akan membalas dgn teriakan : "Omong kosong kau !" Namun tidak seorangpun diantara mereka mengajukan keberatan terhadap otentisitas/kebenaran tradisi tsb.
5. Abu Musa Ashari meriwayahkan:
Nabi mengangkat dan mengirim Abu Musa sebagai Gubernur Yemen dan Muadh ibn Jabal sebagai Wakil Gubernur. Saat Muadh tiba, ia mengumumkan: "Wahai rakyat Yamea, saya dikirim oleh Rasulullah untuk kalian."
Kemudian ada seorang yang dulunya Yahudi, kemudian mejadi muslim dan kembali menjadi Yahudi. Muadh mengatakan : "SAYA TIDAK AKAN DUDUK SEBELUM ORANG INI DIEKSEKUSI. ITU PERINTAH ALLAH DAN RASULNYA." Muadh mengulangi perintahnya 3 kali. Akhirnya, orang itu dibunuh, dan barulah Muadh duduk.
Perlu dicatat bahwa insiden ini direstui sang Rasulullah. Jika Rasulullah tidak setuju atas tindakan gubernur maupun wakil gubernurnya, RASULULLAH PASTI AKAN MENUNJUKKAN KEBERATAN.
6. Abdullah ibn Abbas meriwayahkan:
Abdullah ibn Abi Sarh pernah menjadi tangan kanan Rasulullah. Lalu Setan mempengaruhinya dan ia bergabung dengan kafir. Pada saat Mekah diinvasi Rasulullah, ia memerintahkan agar kafir itu DIBUNUH. Namun Usman meminta ampun baginya setelah ia ganti lagi jadi Muslim dan Rasulullah memberinya pengampunan.
7. Aisha meriwayahkan:
Setelah Pertempuran Uhud, seorang wanita menjadi murtad. Rasulullah menanggapi: Biarkan ia mengaku dosanya. Jika ia tidak mau, ia harus di-eksekusi.
8. Jabir ibn Abdullah meriwayahkan:
Seorang wanita bernama Umm Ruman (atau Umm Marwan) menjadi murtad. Lalu nabi memerintahkan agar Islam ditawarkan kembali padanya dan ia bertobat. Kalau tidak, ia akan di-eksekusi.
Namun laporan berikut milik Bayhaqi menjelaskan kelanjutan peristiwan ini: Wanita itu menolak untuk menerima Islam. Oleh karena itu ia di-eksekusi.
Ini perintah Rasulullah yang diriwayahkan dalam Hadis Abu Bakar, Usman, Ali, Muadh ibnu Jabal, Abu Musa Ashari, Abdullah ibn Abbas, Khalid ibnu Walid.
2. Diriwayahkan Abdullah ibn Masud:
Rasulullah mengatakan : dalam hal apapun TIDAK diijinkan untuk menumpahkan darah seorang muslim yang mengaku bahwa "tidak ada Allah selain Allah" dan "Muhamad rasulullah" kecuali :
ia membunuh seseorang dan tindakannya membenarkan pembalasan;
ia menikah dan berzinah;
ia meninggalkan agamanya dan dipisahkan dari masyarakatnya.
3. Aisha (isteri termuda Muhamad) melaporkan:
Rasulullah mengatakan dilarang menumpahkan darah seorang muslim kecuali :
ia menikah tetapi berzinah, atau
seorang Muslim memilih menjadi KAFIR, atau
ia mengambil nyawa orang lain.
4. Usman meriwayahkan DUA KALI:
Saya mendengar Rasulullah mengatakan, dilarang menumpahkan darah seorang Muslim kecuali:
seorang Muslim yg menjadi kafir;
one who after marriage commits adultery;
one who commits murder apart from having an authorization to take life in exchange for another life. [6] & [7]
Tradisi diatas dibuktikan kebenarannya oleh teks sejarah yang cukup dipercaya. Ada sebuah cerita mengenai Usman, yang berdiri diatas atap rumahnya dan menegaskan tradisi ini didepan ribuan pemberontak yang pada saat itu mengelilingi rumahnya dan siap untuk membunuhnya. Argumennya menahan niat pemberontak adalah : "Saya tidak melakukan satupun diantara ketiga kejahatan tsb.", katanya, "namun kalau kalian membunuh saya, kalianlah yang bersalah !"
Jelaslah bahwa tradisi ini menjadi pembela utama Usman terhadap para pemberontak. Kalau tradisi ini sedikitpun diragukan, maka beratus-ratus pemberontak tsb pastilah akan membalas dgn teriakan : "Omong kosong kau !" Namun tidak seorangpun diantara mereka mengajukan keberatan terhadap otentisitas/kebenaran tradisi tsb.
5. Abu Musa Ashari meriwayahkan:
Nabi mengangkat dan mengirim Abu Musa sebagai Gubernur Yemen dan Muadh ibn Jabal sebagai Wakil Gubernur. Saat Muadh tiba, ia mengumumkan: "Wahai rakyat Yamea, saya dikirim oleh Rasulullah untuk kalian."
Kemudian ada seorang yang dulunya Yahudi, kemudian mejadi muslim dan kembali menjadi Yahudi. Muadh mengatakan : "SAYA TIDAK AKAN DUDUK SEBELUM ORANG INI DIEKSEKUSI. ITU PERINTAH ALLAH DAN RASULNYA." Muadh mengulangi perintahnya 3 kali. Akhirnya, orang itu dibunuh, dan barulah Muadh duduk.
Perlu dicatat bahwa insiden ini direstui sang Rasulullah. Jika Rasulullah tidak setuju atas tindakan gubernur maupun wakil gubernurnya, RASULULLAH PASTI AKAN MENUNJUKKAN KEBERATAN.
6. Abdullah ibn Abbas meriwayahkan:
Abdullah ibn Abi Sarh pernah menjadi tangan kanan Rasulullah. Lalu Setan mempengaruhinya dan ia bergabung dengan kafir. Pada saat Mekah diinvasi Rasulullah, ia memerintahkan agar kafir itu DIBUNUH. Namun Usman meminta ampun baginya setelah ia ganti lagi jadi Muslim dan Rasulullah memberinya pengampunan.
7. Aisha meriwayahkan:
Setelah Pertempuran Uhud, seorang wanita menjadi murtad. Rasulullah menanggapi: Biarkan ia mengaku dosanya. Jika ia tidak mau, ia harus di-eksekusi.
8. Jabir ibn Abdullah meriwayahkan:
Seorang wanita bernama Umm Ruman (atau Umm Marwan) menjadi murtad. Lalu nabi memerintahkan agar Islam ditawarkan kembali padanya dan ia bertobat. Kalau tidak, ia akan di-eksekusi.
Namun laporan berikut milik Bayhaqi menjelaskan kelanjutan peristiwan ini: Wanita itu menolak untuk menerima Islam. Oleh karena itu ia di-eksekusi.
FFI- Tamu
Similar topics
» BUKTI DARI QURAN BAGI PERINTAH EKSEKUSI MURTAD (mereka yang meninggalkan agama Islam)
» Pendapat dan kesaksian para kalif tentang eksekusi mati murtadin
» Bukti Pembunuhan Murtadin dlm Qur'an & Hadis
» Kampanye Anti Hukuman Mati Bagi Murtadin
» Jihad pertama para kalif melawan murtadin
» Pendapat dan kesaksian para kalif tentang eksekusi mati murtadin
» Bukti Pembunuhan Murtadin dlm Qur'an & Hadis
» Kampanye Anti Hukuman Mati Bagi Murtadin
» Jihad pertama para kalif melawan murtadin
:: Debat Islam :: Murtadin
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik